Makalah Logika
Makalah Logika
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Devinisi dan ciri-ciri logika.
saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca
maupun bagi semua orang. saya menyadari dalam makalh ini masih terdapat banyak
kekurangan.Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................ i
Daftar isi.................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................... 1
1.2 Rumasan masalah.............................. . 1
1.3 Tujuan...............................2
1.4 Manfaat................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Devinisi logika..................................................................................................3
2.2 Model logika.....................................................................................................3
2.3 Cir-ciri logika dan contohnya...........................................................................3
kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis, argumentasinya logis, kabar
itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan tidak logis adalah
sebaliknya.
Sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikir-
pemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya,
logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof.
Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara menggunakan
logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan logika. Apaka
sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan menggunakan logika?
Dengan demikian kami menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini.
Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif
Pengertian
Logika berasal dari bahasa yunani,yang berarti pikiran yang benar.artinya
pengetahuan tentang berkata benar. Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat
untuk berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: logika
scientia) yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika
(ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur
ada juga devinisi logika dalam bahasa Arab yang dinamakan Mantiq yang berarti ilmu
tentang bertutur kata yang benar
Logika atau logis menunjukan cara berpikr tertentu ,yakni yang masuk akal dan
rasionable,yang wajar,yang beralasan /beragumen ,yang hubungan rasionalnya dapat
dimengerti.dari hal tersebut dapat diketahui bahwa logika adalah salah satu cabang filsafat
ilmu yang mempelajari tentang aktivitas akal manusia yang dipandang dari segi benar/salah.
Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran
dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam
proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan
Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang
dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila
pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.
Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika merupakan
suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir
SISTEMATIKA LOGIKA DAN CIRI-CIRINYA
Sistematika logika dibedakan menjadi beberapa golongan tergantung dari mana kita
meninjaunya.
logika dilihat dari segi kualitasnya logika dapat dapat dibedakan menjadi :
1.Logika naturalis
Yaitu percakapan berlogika berdasarkan akan bawaan manusia sejak kita lahir.Cirinya:
-bekerja secara spontan sesuai dengan hukum logika dasar
-bergantung pada tingkat pengetahuannya
2.Logika artifisialis
Yaitu logika yang memeperluas,pempertajam serta menunjukan jalan pemikiran agar akal
dapat bekerja lebih teliti dan efisien. Cirinya:
-bekerja berdasar kan ilmu pengetahuan/ilmiah
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika( penalaran
merupakan suatu proses berpikir logis ).
2. Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara
berpikir secara analitik.
Cara berpikir masyarakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik.
Sedangkan jika ditinjau dari hakekat usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif
manusia dan apa yang diberikan.
1.Logika induktif
Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan
yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh
jadiPemakaian logika induktif ini berbahaya karena bisa terjadi terlalu cepat mengambil
kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis
kurang memadai. Selain itu pula, kemungkinan premis yang digunakan kurang memenuhi
kaedah-kaedah ilmiah.
2.logika deduksi
Penyimpulan deduktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil atau kaidah atau
hukum menuju contoh-contoh (kesimpulan dari umum ke khusus). Contoh: (a) Setiap
agama mengakui adanya Tuhan; Budiman pemeluk agama Islam; Jadi, Budiman
mengakui (beriman) kepada Tuhan Yang Esa; (b) Universitas Gadjah Mada mempunyai
beberapa fakultas dan program studi; Ani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;
Jadi, Ani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kesalahan ini sering terjadi karena menganggap kata adalah selalu berarti sama dengan.
Perlu diingat bahwa kata adalah tidak selalu berarti sama dengan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari bahasa
latin yaitu dari kata logos berarti perkataan atau sabda. Secara umum logika adalah ilmu yang
mempelajari metode dan hukum hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang
betul dari penalaran yang salah. Logika ini dimulai dari tahun 624 SM sampai 548 SM oleh
Thales yang disebut sebagai Bapak Filsafat kemudian dikembangkan kembali oleh
Aristoteles dengan mengenalkan logika sebagai ilmu. Logika terbagi menjadi dua macam
yaitu : logika alamiah dan logika ilmiah. Dalam perkembangannya logika juga disebut
sebagai cabang filsafat. Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk berpikir lurus,
efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
Mengenai pendapat Russell tentang tipe Tradisional Klasik memang ada benarnya karena
pada tipe ini mereka lebih menekankan pada pemikiran-pemikiran yang sudah lama adanya,
dan belum tentu tepat dan dapat menentukan benar atau salah suatu fakta. Dengan kata lain
pendekatan filsafat yang sudah usang belum tentu tepat untuk diterapkan pada masa tertentu,
terkadang apa yang ditawarkan oleh filusuf-filisuf terdahulu haya dapat berlaku pada
jamannya.
3.2saran
Logika sebagai cabang dalam filsafat ilmu menuntun kita untuk berpikir benar dan tidak
salah dalam mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu kita untuk
berpikir secara lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah. Oleh karena itu para pembaca memperdalam
pembahaan tentang logika ini
Daftar Pustaka
2012