Anda di halaman 1dari 6

STUDI EROSI DAN UPAYA KONSERVASI LAHAN

SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO


DI KABUPATEN BARITO SELATAN
M. Nurkamali, ST; Fx. John David, ST
E-mail: muhammad_nurkamali@yahoo.com

Abstrak
Kompleksnya permasalahan dan kritisnya kondisi DAS Barito dapat dilihat dari aspek kuantitas dan
kualitas airnya. Pada musim hujan debit sungai Barito sangat besar dan sangat berbeda jauh dibandingkan
pada saat musim kemarau. Atau dengan kata lain perbedaan debit sungai Barito antara musim hujan dan
musim kemarau sangat besar. Secara visual tingkat kekeruhan sungai Barito sangat tinggi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kekeruhan air sungai adalah erosi lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya erosi lahan rata rata per hektar per tahun, untuk
menentukan tingkat bahaya erosi lahan dan untuk mengetahui upaya konservasi yang digunakan pada
masing masing kecamatan. Lokasi studi pada penilitian ini adalah lahan yang berada di Kecamatan
Dusun Hilir, Karau Kuala dan Dusun Selatan. Ketiga kecamatan tersebut secara administratif merupakan
wilayah Kabupaten Barito Selatan Jika ditinjau dari DASnya Kecamatan Dusun Hilir terdiri dari Sub
DAS Mengkatip, Sub DAS Purun, Sub DAS Sakan Raya dan Sub DAS Ahas,Sub DAS Napu, Sub DAS
Rantau Upak, Sub DAS Puning, Sub DAS Batampang dan Sub DAS Karanen. Kecamatan Karau Kuala
terdiri dari Sub DAS Telang, Sub DAS Karau. Kecamatan Dusun Selatan terdiri dari Sub DAS Mulia, Sub
DAS Madara, Sub DAS Papuang, Sub DAS Perigi.Metode yang digunakan untuk menganalisa besarnya
erosi lahan adalah MUSLE. Adapun variabel pada metode ini adalah limpasan permukaan (Rw), indeks
erodibilitas (K), kemiringan lereng (LS), pengelolaan tanaman ( C ) dan upaya konservasi (P). Data
sekunder yang diperlukan pada studi ini adalah data curah hujan, data tanah, data iklim dan data topografi.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan besarnya erosi lahan di Wilayah Kecamatan Karau Kuala
57,0294 ton / ha / tahun, Kecamatan Dusun Selatan 45,35203 ton / ha / tahun dan Kecamatan Dusun Hilir
21,6514 ton / ha / tahun. Tingkat bahaya erosi lahan yang ada di Wilayah Kecamatan Dusun Hilir adalah :
55,55 % sangat ringan dan 44,45 % ringan . Kecamatan Karau Kuala adalah : 63,64 % ringan; 18,18 %
sedang dan 18,18 % berat. Kecamatan Dusun Selatan adalah 42,30 % sangat ringan; 19,23 % ringan;
26,93 % sedang dan 11,54 % berat. Sehingga upaya konservasi untuk Kecamatan Karau Kuala,
Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Dusun Selatan adalah dengan upaya vegetatif untuk kondisi TBE
sangat ringan, ringan dan sedang sedangkan untuk kondisi TBE berat upaya konservasinya adalah
kombinasi antara vegetatif dan mekanis.

Kata Kunci: Tingkat Bahaya Erosi, Upaya Konservasi Lahan

1. PENDAHULUAN
adalah erosi dan sedimentasi.
1.1 Latar Belakang Perkembangan erosi dan sedimentasi
Kompleksnya permasalahan dan adalah akibat perkembangan penduduk
kritisnya kondisi Sungai Barito dapat dan perubahan fungsi lahan. Penggunaan
dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas lahan yang melampaui batas kemampuan
air. Secara kuantitas debit air sangat akan memungkinkan bertambahnya
besar, sedangkan pada musim kemarau erosi. Pemahaman proses erosi dan
debit air sangat sedikit sehingga sangat sedimentasi akan membantu dalam usaha
sulit untuk dilayari, sedangkan pada perbaikan DAS.
musim hujan permukaan air sungai tinggi
1.2 Lokasi Penelitian
mengakibatkan kota-kota dan desa-desa
Lokasi studi pada penilitian ini adalah
di sepanjang alur Sungai Barito terkena
lahan yang berada di Kecamatan Dusun
banjir.
Hilir, Karau Kuala dan Dusun Selatan.
Secara kualitas kondisi air sangat buruk,
Ketiga kecamatan tersebut secara
hal ini berarti pada daerah pengaliran
administratif merupakan wilayah
Sungai Barito telah terjadi erosi yang
Kabupaten Barito Selatan. Jika ditinjau
cukup signifikan. Sehingga dalam
dari DASnya Kecamatan Dusun Hilir
pengelolaan DAS Barito masalahnya

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 35
terdiri dari Sub DAS Mengkatip, Sub Vo = volume aliran (m)
DAS Purun, Sub DAS Sakan Raya, Sub Qp = debit aliran puncak (m3/detik)
DAS Ahas, Sub DAS Napu, Sub DAS
Rantau Upak, Sub DAS Puning, Sub Untuk memperoleh nilai Rw (Andawayanti,
DAS Batampang dan Sub DAS Karanen. 1988 : 47) diperlukan langkah-langkah sebagai
Kecamatan Karau Kuala terdiri dari Sub berikut :
DAS Telang dan Sub DAS Karau. 1. Dihitung Tc (Waktu Konsentrasi Limpasan
Kecamatan Dusun Selatan terdiri dari Maksimum), dengan menggunakan
Sub DAS Mulia, Sub DAS Madara, Sub persamaan Bransby dan Williams.
DAS Papuang dan Sub DAS Perigi. Tc = 0,222 L S
0,2
A s0,1
1.3 Rumusan Masalah Dimana :
1. Berapakah besarnya erosi lahan rata Tc = waktu konsentrasi limpasan
rata per hektar per tahun yang terjadi maksimum (jam)
pada masing masing Kecamatan ? L = panjang sungai (m)
2. Bagaimanakah tingkat bahaya erosi lahan S = kemiringan sungai
pada masing masing Kecamatan? As = luas daerah pengaliran (km2)
3. Upaya konservasi yang bagaimana yang
harus digunakan untuk mengendalikan 2. Mencari Nilai Rerata Total Curah Hujan
bahaya erosi lahan yang terjadi pada Maksimum Bulanan (mm).
masing masing Kecamatan? 3. Menghitung Intensitas Curah Hujan (I)
dengan menggunakan persamaan :
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian CH Maks
I =
1. Untuk mengetahui besarnya erosi lahan Tc
rata rata per hektar per tahun yang
Dimana :
terjadi pada masing masing Kecamatan.
I = intensitas hujan (mm/jam)
2. Untuk menentukan tingkat bahaya erosi
CHMaks = curah hujan harian maksimum
lahan pada masing masing Kecamatan.
(mm/jam)
3. Untuk mengetahui upaya konservasi yang
Tc = waktu konsentrasi limpasan
bagaimana yang harus digunakan untuk
maksimum (jam)
mengendalikan bahaya erosi lahan yang
terjadi pada masing masing Kecamatan.
4. Menghitung Debit Aliran Puncak dengan
menggunakan persamaan :
2. TINJAUAN PUSTAKA
Qp = 0,278 C I As
2.1 Pendugaan Laju Erosi Dengan Metode
Mulse Dimana :
Pada kebanyakan daerah aliran yang cukup Qp = debit aliran puncak (m3/detik)
luas, selama erosi juga terjadi pengendapan C = koefisien pengaliran
dalam proses pengangkutan. Hasil endapan I = intensitas hujan (mm/jam)
dipengaruhi oleh limpasan permukaan. Oleh As = luas daerah pengaliran (km2)
karena itu Williams (1975) mengadakan
modifikasi PUKT untuk menduga hasil Et
endapan dari setiap kejadian limpasan 5. Menentukan Nilai MS, BD,RD dan
E0
permukaan, mengganti indeks erosivitas (R) 6. Menentukan Nilai Rc, dengan menggunakan
dengan indeks erosivitas limpasan permukaan persamaan :
(RW). Persamaan menurut Williams (1975) 0,5
sebagai berikut : Et
Rc = 1000 x MS x BD x RD x
9,05 ( V0 Q p ) 0 ,56 (2.7) E0
Rw =
Dimana :
Dimana : Rc = Kapasitas penyimpangan
Rw = limpasan permukaan (Mj. Cm. lengas tanah
ha 1 . Jam 1 .Tahun 1 ) MS = Kandungan lengas tanah pada
kapasitas lapang

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 36
BD = Berat jenis volume lapisan 2.3 Upaya Konservasi
tanah atas Erosi terjadi karena adanya penghancuran
RD = Kedalaman perakaran efektif massa tanah oleh pukulan air hujan dan
limpasan permukaan. Pukulan air hujan dan
Untuk tanaman keras = 0,10 limpasan permukaan tersebut membawa
Untuk padi padian dan rumput = energi yang dapat menghancurkan agregat
0,05 tanah. Dengan demikian upaya konservasi
harus dilakukan dengan :
Et/Eo = Perbandingan antara evaporasi
1. Mengurangi besar energi puncak (air hujan
aktual (Et) dan evaporasi
atau limpasan permukaan).
potensial (Eo)
2. Meningkatkan ketahanan agregat tanah.
3. Memperbaiki pelindung tanah .
7. Mencari Nilai Rerata Jumlah Hari Hujan
(Rn) dan Rerata Total Curah Hujan Bulanan Untuk mengurangi besar energi perusak dapat
(R) dilakukan dengan :
8. Mencari Nilai R0 dengan persamaan :
1. Menutup atau melindungi massa tanah dari
R
R0 = pukulan langsung air hujan atau kikisan
Rn limpasan permukaan .
Dimana : 2. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Ro = jumlah hujan perhari
R = rerata total curah hujan 3. Meningkatkan kekerasan dalam permukaan
bulanan (mm) tanah, untuk mengurangi kecepatan dan
Rn = rerata jumlah hari hujan (hari) volume air hujan serta limpasan permukaan
9. Menghitung V0 dengan persamaan : sehingga tidak lagi mampu mengikis tanah.
R c
V0 = R 0
R exp
3. METODE PENELITIAN
(2.13) 3.1 Tahapan Studi
Dimana : Secara umum penelitian dilakukan dalam 3
(tiga) tahap, yaitu : pengumpulan data,
Rc = erositas rencana analisis data dan perumusan upaya konservasi
R = jumlah hujan tahunan (mm) (lihat gambar 3.1). Jenis data yang
Ro = jumlah hujan perhari (mm/hari) dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah
Vo = volume aliran (m3) data sekunder. Data sekunder berupa hasil
studi terdahulu yang terdiri dari peta dan data
2.2Tingkat Bahaya Erosi curah hujan.
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) diperoleh dengan 3.2 Teknik Pengumpulan Data
cara membandingkan tingkat erosi pada suatu Data untuk penelitian ini diperoleh dari
unit lahan dengan kedalaman efektif. Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Sub Dinas
Klasifikasi tingkat bahaya erosi dapat dilihat Pengairan Provinsi Kalimantan Tengah yang
pada Tabel 2.1 berikut : mewakili sungai Barito, disamping itu untuk
Tabel 2.1 perlengkapan studi juga disertai data kondisi
geografi, topografi, klimatologi, tata guna
Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi lahan dan data kependudukan yang diambil
dari Kantor Biro Pusat Statistik Kota
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah
serta beberapa instansi terkait yang
mendukung penelitian ini.

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 37
3.3 Teknik Analisa Data Tc = 0,022 . L . S 0 , 2 . A s 0 ,1
Perhitungan Laju Erosi (A) dengan
= 0,022 . 203,75 . 0,060 0 , 2 . 63
menggunakan Metode MUSLE.
0 ,1
Perhitungan nilai limpasan permukaan (Rw)
= 5,19943 jam
1). Menghitung Waktu Konsentrasi 2. Rerata Total Curah Hujan Maksimum
Limpasan Maksimum (Nilai Tc) Bulanan
2). Mencari Nilai Rerata Total Curah Hujan Rerata total curah hujan maksimum bulanan
Maksimum Bulanan (mm). pada bulan Januari 75,45 mm.
3). Menghitung Intensitas Curah Hujan (I)
4). Menghitung Debit Aliran Puncak 3. Menghitung Intensitas Curah Hujan
5). Menentukan Nilai MS, BD, RD dan I = CH maks / Tc
Et = 75,45 / 5,19943
. = 14,5112 mm / jam
E0
6). Menentukan Nilai Rc 4. Menghitung Debit Aliran Puncak
7). Mencari Nilai Rerata Jumlah Hari Koefisien pengaliran (C) pada DAS Barito
Hujan (Rn) dan Rerata Total Curah Sehingga :
Hujan Bulanan (R).
Qp = 0,278 . C . I . A s
8). Mencari Nilai R0
9). Menghitung V0 = 0,278 . 0,30 . 14,5112 . 63
10). Menghitung Nilai Rw = 76,2447 m 3 / detik
5. Menentukan Nilail MS, BD, RD dan Et/Eo
11). Menentukan Nilai (K)
Nilai koefisien MS, BD, RD dan Et/Eo
12). Menghitung Faktor Panjang dan diperoleh berdasarkan jenis tanah, kedalaman
Kemiringan Lereng (LS) perakaran, berat jenis volume lapisan tanah
dan perbandingan antara evaporasi aktual dan
13). Menghitung Faktor Panjang dan evaporasi potensial.
Kemiringan Lereng (LS) Sehingga :
14). Menentukan Nilai ( C ) dan (P) MS = 0,321
BD = 1,234
15). Menghitung banyaknya tanah yang RD = 0,100
tererosi per satuan waktu (A) dengan Et/Eo = 0,929

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 6. Menentukan Nilai Rc


4.1 Perhitungan Limpasan Permukaan (RW) Rc = 1000 . MS . BD . RD . (Et/Eo)
Sebagai contoh diambil data curah hujan 0,5

Stasiun Buntok pada bulan Januari di Desa = 1000 . 0,321 . 1,234 . 0,100 .
Salat Baru Kecamatan Karau Kuala. Adapun (0,929) 0 , 5
langkah perhitungan limpasan permukaan
= 38,1793
(Rw) adalah sebagai berikut:
7. Rerata Jumlah Hari Hujan (Rn) dan Rerata
1. Perhitungan Nilai Tc (Waktu Konsentrasi
Total Curah Hujan Bulanan (R)
Limpasan Maksimum)
Rerata jumlah hari hujan (Rn) pada bulan
Menghitung Nilai Tc dengan persamaan
Januari 10,5 hari dan rerata total curah hujan
Bransby dan Williams. Dari hasil
bulanan (R) bulan Januari 365,24 mm. Nilai
pengumpulan data sekunder diperoleh :
(Rn) dan (R).
Panjang Sungai Terpanjang (L)
= 203,75 Km
R
R0 =
Luas Daerah Pengaliran (As) Rn
= 63 Km (Lam. 66 ) 365,24
Kemiringan Rata rata Daerah Pengaliran Ro =
10,5
Sungai (S) = 0,060
Sehingga : Ro = 34,785

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 38
Nilai (LS) = 0,967
9. Menghitung Nilai Vo
Vo = R . exp. ( -Rc / Ro) 4.4 Perhitungan Nilai (C) dan (P)
= 365,24 . exp. (-38,1793 / Besarnya Nilai (C) dan Nilai (P) ditentukan
34,7847 ) berdasarkan keanekaragaman bentuk tataguna
= 121,8713 m 3 lahan di lapangan. Contoh perhitungan dalam
10. Menghitung Rw menetukan Nilai (C) dan (P) adalah sebagai
berikut :
Rw = 9,05 . ( Vo . Qp) 0 , 56
= 9,05 . ( 121,8713 . 76,2447) No. Unit lahan = 01
0 , 56
Desa = Salat Baru
= 1509,36 Mj . mm. ha 1 . jam
Kecamatan = Karau Kuala
1 .tahun 1
1
Jenis Tanaman = Kebun
= 150,936 Mj . cm. ha . jam Campuran
1 .tahun 1
Nilai (C) = 0,341
4.2 Perhitungan Indeks Erodibilitas (K) Jenis Konservasi Tanah = Perkebunan
Nilai erodibilitas tanah menggambarkan Kerapatan
kepekaan jenis tanah terhadap erosi. Nilai (K) Sedang
dalam studi ini menggunakan pendekatan
Nilai (P) = 0,500
beberapa hasil Sreening Study Brantas
Watershed dan beberapa hasil penelitian Pusat
Penelitian Tanah (PPT) Bogor dan PSLH 4.5 Perhitungan Laju Erosi Menggunakan
Unibraw serta grafik nomogram. Contoh Metode Mulse
perhitungan untuk mendapatkan indeks Untuk menghitung besarnya laju erosi
erodibilitas adalah sebagai berikut : menggunakan persamaan 2.4 maka besarnya
No. Unit Lahan = 01 erosi yang terjadi pada Desa Salat Baru :
Desa = Salat A = Rw x K x LS x C x P
Baru A = 1537,630 x 0,230 x 0,967 x
Kecamatan = 0,341 x 0,500
Karau Kuala A = 58,3083 Ton / Ha / thn.
Jenis Tanah = Alluvial
Kandungan Organik = 1,710 % 4.6 Perhitungan Tingkat Bahaya Erosi dan
Kandungan Pasir Halus + Debu = 41,9 % Penentuan Upaya Konservasi
Kandungan Pasir Kasar = 10 % Perhitungan Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Kelas Struktur = 3 diperoleh dengan cara membandingkan
Kelas Permeabilitas = 4 tingkat erosi pada suatu unit lahan dengan
Nilai (K) = 0,230 kedalaman efektif (Solum).

4.3 Perhitungan Panjang dan Kemiringan 5. PENUTUP


Lereng (LS) 5.1 Kesimpulan
Panjang kemiringan lereng ditentukan dari Berdasarkan hasil perhitungan dan
hasil pengukuran pada peta lokasi penelitian. pembahasan maka dapat disimpulkan:
Contoh perhitungan dalam menentukan Nilai 1. Besarnya erosi lahan rata rata di
(LS) adalah sebagai berikut : Wilayah Kecamatan Karau Kuala
57,0294ton / ha / tahun, Kecamatan
No. unit Lahan = 01 Dusun Selatan 45,35203 ton / ha / tahun
Desa = Salat baru dan Kecamatan Dusun Hilir 21,6514
Kecamatan = Karau Kuala ton / ha / tahun.
Panjang lereng = 625 m 2. Tingkat bahaya erosi lahan yang ada di
Kemiringan lereng = 2% Wilayah Kecamatan Dusun Hilir

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 39
adalah : 44,45 % sangat ringan dan Pasca Sarjana Universitas Brawijaya PPSUB
55,55 % ringan . Kecamatan Karau PPSUP, Palangka Raya.
Kuala adalah : 63,64 % ringan; 18,18 %
sedang dan 18,18 % berat. Kecamatan Kartasapoetra, (1985), Teknologi Konservasi
Dusun Selatan adalah 42,30 % sangat Tanah dan Air, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.
ringan; 19,23 % ringan; 26,93 % sedang
dan 11,54 % berat. Kodoatie, Robert J., dkk (2001), Pengelolaan
3. Upaya konservasi yang dapat dilakukan Sumber Daya Air dalam Otonomi Daerah,
pada Kecamatan Dusun Hilir, adalah Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
dengan upaya konservasi vegetatif
sedangkan Kecamatan Karau Kuala dan Rismunandar, (1993), Tanah dan Seluk Beluknya
Kecamatan Dusun Selatan adalah dengan Bagi Pertanian, Penerbit Sinar Baru
upaya konservasi kombinasi vegetatif Algensindo, Bandung.
dan mekanis.
Sarwono Hardjowigeno, (1993), Klasifikasi
5.2 Saran Tanah dan Pedogenesis, Penerbit Akademika
Dalam pelaksanan upaya konservasi pada Pressindo, Jakarta
Kecamatan Karau Kuala, Kecamatan Dusun
Hilir dan Kecamatan Dusun Selatan Suripin, (2001), Pelestarian Sumber Daya Tanah
sebaiknya dilakukan secara bersamaan antara dan Air, Penerbit Andi Yogyakarta,
upaya konservasi vegetatif dan mekanis. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Wani Hadi Utomo, (1994), Erosi dan Konservasi


Tanah, Penerbit IKIP Malang, Malang.
Helmuth Tanggara, (2005), Tesis Studi Erosi dan
Konservasi DAS Katingan Hulu, Program

JURNAL PENELITIAN DOSEN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DARWAN ALI, VOL 2, EDISI APRIL 2012 JULI 2012 Page 40

Anda mungkin juga menyukai