4 Studi Erosi Dan Upaya Konservasi Lahan1
4 Studi Erosi Dan Upaya Konservasi Lahan1
Abstrak
Kompleksnya permasalahan dan kritisnya kondisi DAS Barito dapat dilihat dari aspek kuantitas dan
kualitas airnya. Pada musim hujan debit sungai Barito sangat besar dan sangat berbeda jauh dibandingkan
pada saat musim kemarau. Atau dengan kata lain perbedaan debit sungai Barito antara musim hujan dan
musim kemarau sangat besar. Secara visual tingkat kekeruhan sungai Barito sangat tinggi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kekeruhan air sungai adalah erosi lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya erosi lahan rata rata per hektar per tahun, untuk
menentukan tingkat bahaya erosi lahan dan untuk mengetahui upaya konservasi yang digunakan pada
masing masing kecamatan. Lokasi studi pada penilitian ini adalah lahan yang berada di Kecamatan
Dusun Hilir, Karau Kuala dan Dusun Selatan. Ketiga kecamatan tersebut secara administratif merupakan
wilayah Kabupaten Barito Selatan Jika ditinjau dari DASnya Kecamatan Dusun Hilir terdiri dari Sub
DAS Mengkatip, Sub DAS Purun, Sub DAS Sakan Raya dan Sub DAS Ahas,Sub DAS Napu, Sub DAS
Rantau Upak, Sub DAS Puning, Sub DAS Batampang dan Sub DAS Karanen. Kecamatan Karau Kuala
terdiri dari Sub DAS Telang, Sub DAS Karau. Kecamatan Dusun Selatan terdiri dari Sub DAS Mulia, Sub
DAS Madara, Sub DAS Papuang, Sub DAS Perigi.Metode yang digunakan untuk menganalisa besarnya
erosi lahan adalah MUSLE. Adapun variabel pada metode ini adalah limpasan permukaan (Rw), indeks
erodibilitas (K), kemiringan lereng (LS), pengelolaan tanaman ( C ) dan upaya konservasi (P). Data
sekunder yang diperlukan pada studi ini adalah data curah hujan, data tanah, data iklim dan data topografi.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan besarnya erosi lahan di Wilayah Kecamatan Karau Kuala
57,0294 ton / ha / tahun, Kecamatan Dusun Selatan 45,35203 ton / ha / tahun dan Kecamatan Dusun Hilir
21,6514 ton / ha / tahun. Tingkat bahaya erosi lahan yang ada di Wilayah Kecamatan Dusun Hilir adalah :
55,55 % sangat ringan dan 44,45 % ringan . Kecamatan Karau Kuala adalah : 63,64 % ringan; 18,18 %
sedang dan 18,18 % berat. Kecamatan Dusun Selatan adalah 42,30 % sangat ringan; 19,23 % ringan;
26,93 % sedang dan 11,54 % berat. Sehingga upaya konservasi untuk Kecamatan Karau Kuala,
Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Dusun Selatan adalah dengan upaya vegetatif untuk kondisi TBE
sangat ringan, ringan dan sedang sedangkan untuk kondisi TBE berat upaya konservasinya adalah
kombinasi antara vegetatif dan mekanis.
1. PENDAHULUAN
adalah erosi dan sedimentasi.
1.1 Latar Belakang Perkembangan erosi dan sedimentasi
Kompleksnya permasalahan dan adalah akibat perkembangan penduduk
kritisnya kondisi Sungai Barito dapat dan perubahan fungsi lahan. Penggunaan
dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas lahan yang melampaui batas kemampuan
air. Secara kuantitas debit air sangat akan memungkinkan bertambahnya
besar, sedangkan pada musim kemarau erosi. Pemahaman proses erosi dan
debit air sangat sedikit sehingga sangat sedimentasi akan membantu dalam usaha
sulit untuk dilayari, sedangkan pada perbaikan DAS.
musim hujan permukaan air sungai tinggi
1.2 Lokasi Penelitian
mengakibatkan kota-kota dan desa-desa
Lokasi studi pada penilitian ini adalah
di sepanjang alur Sungai Barito terkena
lahan yang berada di Kecamatan Dusun
banjir.
Hilir, Karau Kuala dan Dusun Selatan.
Secara kualitas kondisi air sangat buruk,
Ketiga kecamatan tersebut secara
hal ini berarti pada daerah pengaliran
administratif merupakan wilayah
Sungai Barito telah terjadi erosi yang
Kabupaten Barito Selatan. Jika ditinjau
cukup signifikan. Sehingga dalam
dari DASnya Kecamatan Dusun Hilir
pengelolaan DAS Barito masalahnya
Stasiun Buntok pada bulan Januari di Desa = 1000 . 0,321 . 1,234 . 0,100 .
Salat Baru Kecamatan Karau Kuala. Adapun (0,929) 0 , 5
langkah perhitungan limpasan permukaan
= 38,1793
(Rw) adalah sebagai berikut:
7. Rerata Jumlah Hari Hujan (Rn) dan Rerata
1. Perhitungan Nilai Tc (Waktu Konsentrasi
Total Curah Hujan Bulanan (R)
Limpasan Maksimum)
Rerata jumlah hari hujan (Rn) pada bulan
Menghitung Nilai Tc dengan persamaan
Januari 10,5 hari dan rerata total curah hujan
Bransby dan Williams. Dari hasil
bulanan (R) bulan Januari 365,24 mm. Nilai
pengumpulan data sekunder diperoleh :
(Rn) dan (R).
Panjang Sungai Terpanjang (L)
= 203,75 Km
R
R0 =
Luas Daerah Pengaliran (As) Rn
= 63 Km (Lam. 66 ) 365,24
Kemiringan Rata rata Daerah Pengaliran Ro =
10,5
Sungai (S) = 0,060
Sehingga : Ro = 34,785