Anda di halaman 1dari 2

Mengukur Tekanan Darah pada Kedua

Tangan
BODY, FIT & HEALTHY

Tekanan darah tinggi banyak dikaitkan dengan risiko penyakit berbahaya lainnya seperti
penyakit jantung, stroke, ginjal, diabetes, dan lain-lain. Untuk itu kita sebaiknya rutin
melakukan pengecekan tekanan darah guna mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Idealnya,
tekanan darah atau tensi akan sama saat diukur di lengan kanan maupun lengan kiri. Namun,
jika ternyata hasil pengukurannya berbeda, maka perlu diwaspadai sebab hal tersebut bisa
menandakan terdapat masalah pada jantung. Tim Lagizi akan membantu menjelaskannya
kepada Anda.

Tekanan darah yang berbeda antara lengan kanan dan lengan kiri seringkali adalah tekanan
sistolik. Akan tetapi perbedaan ini jarang disadari karena pada umumnya tekanan darah hanya
diukur pada salah satu lengan saja. Padahal jika terdapat perbedaan 15 mmHg saja antara
lengan kanan dan kiri, risiko terkena serangan jantung dapat meningkat hingga mencapai 70
persen. Selain itu, risiko berkurangnya aliran darah ke kaki meningkatkan 1,6 kali lipat dan
aliran darah ke otak berkurang 2,5 kali dari normal.

Penyebab Perbedaan Pengukuran Darah

Perbedaan pengukuran tekanan darah pada lengan kanan dan kiri yang hanya beberapa
mmHg tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan hal yang normal. Namun perbedaan
yang mencapai lebih dari 10 mmHg harus diperhatikan karena dapat menunjukkan masalah
kesehatan seperti tingginya risiko penyakit pembuluh darah perifer (PVD) asimtomatik (tanpa
gejala). Penyakit pembuluh darah perifer (PVD) adalah kondisi dimana terjadi penyempitan
dan pengerasan arteri yang memasok darah ke kaki.

Pada orang yang lebih muda, perbedaan pengukuran tekanan darah dapat terjadi jika otot
arteri mengalami masalah struktural yang mencegah aliran darah masuk melalui arteri.
Sedangkan pada orang tua, hal ini disebabkan karena penyumbatan yang timbul akibat
arterisklerosis yang menyumbat pembuluh arteri.

Penelitian menyebutkan bahwa perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara lengan
kanan dan kiri menunjukkan adanya penyumbatan nadi di bawah tulang selangka. Nadi ini
berfungsi mengalirkan darah ke berbagai organ terutama lengan dan kaki.
Penyumbatan pembuluh nadi pada lokasi tersebut sangat erat hubungannya dengan risiko
serangan jantung maupun masalah jantung dan pembuluh darah lainnya termasuk stroke.
Penyebabnya bermacam-macam, antara lain adalah kebiasaan merokok atau riwayat penyakit
diabetes.

Orang yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung sebaiknya rajin mengukur tekanan
darah pada kedua lengan. Para perokok dan pengidap diabetes termasuk kelompok yang
berisiko, sehingga dianjurkan mengukur tekanan darah di kedua lengan.

Semoga bermanfaat.

Writer : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader : Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi:

Corliss J. 2014. Big arm-to-arm difference in blood pressure linked to higher heart
attact risk. [tersedia pada: http://www.health.harvard.edu/blog/big-arm-arm-
difference-blood-pressure-linked-higher-heart-attack-risk-201403057064]
Fred HL. 2013. Accurate blood pressure measurements and the other arm. Tex Heart
Inst J. 40(3): 217-219
Pramudiarja AU. 2012. Tensi tangan kanan dan kiri beda tandanya jantung
bermasalah. [tersedia pada:
http://health.detik.com/read/2012/01/30/102522/1828992/763/tensi-tangan-kanan-
dan-kiri-beda-tandanya-jantung-bermasalah]
Sheps SG. 2015. When I measure my blood pressure at home, Ive noticed that the
reading is always higher in one arm. Should I be concerned?. [tersedia pada:
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-
answers/blood-pressure/faq-20058230]
Skerrrett PJ. 2012. Different blood pressure in right and left arms could signal trouble.
[tersedia pada: http://www.health.harvard.edu/blog/different-blood-pressure-in-right-
and-left-arms-could-signal-trouble-201202014174]

Anda mungkin juga menyukai