Kasus Pio Luka Bakar Revisi
Kasus Pio Luka Bakar Revisi
PENDAHULUAN
1
macam masalah. Menurut Artz (1979), masalah psikologis ini terbagi menjadi problem
primer dan sekunder, antara lain :
Problem yang primer adalah ancaman terhadap kehidupan : ketakutan akan mengalami
kecatatan, rasa badan tidak nyaman yan berkepanjangan, berkali- kali mengalami prosedur
anesthesia dan tindakan pembedahan, serta masa konvalesi yang lama dan mengesalkan.
Sebagai tambahan terhadap hal- hal di atas, timbul problem lainnya dalam kombinasi yang
bervariasi, sebagai problem sekunder. Termasuk di dalamnya, separasi dengan keluarga dan
teman, merasa kekurangan (inadequancy) dan ditolak, ketegangan emosional yang
berlebihan yang berhubungan dengan kecelakaannya, kemungkinan pengaruh perlukaan
(injury) terhadap rencana masa depan , dan konflik- konflik yang dilahirksn oleh suatu
keadaan ketergantungan total (dalam Yusuf 1982: 3-1).
Dampak luka bakar yang dihadapi penderita luka bakar dirasakan berbeda satu sama
lain. Faktor yang mempengaruhi dampak dari luka bakar ini dipengaruhi oleh dukungan
sosial, lokasi tubuh luka bakar, kecelakaan luka bakar, bekas luka yang terlihat, fungsi
psikologis sebelum terkena luka bakar, penyesuaian dari orang tua, demografik, umur dan
jumlah luas permukaan tubuh yang terkena luka bakar (Noronhs dan Faust, 2007: 381).
Dukungan sosial sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi dampak kecelakaan luka
bakar ini dibutuhkan oleh penderita luka bakar saat menjalani proses perawatan luka bakar.
Berikut merupakan salah satu contoh kasus terjadinya kecelakaan luka bakar :
Seorang ibu datang dengan suaminya datang ke apotek. Bapak tersebut mengatakan jika
kaki istrinya melepuh karena kena knalpot 2 jam yang lalu saat mau turun dari motor.
Kemudian bapak tersebut langsung membasuh kaki istrinya dengan air mengalir.
Sekarang bapak tersebut membeli obat untuk luka bakar istrinya karena kakinya sudah
mulai ada gelembung air dan melepuh.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keluhan yang dirasakan oleh pasien luka bakar akibat terkena knalpot ?
2. Bagaimana pelayanan informasi obat yang diberikan TTK kepada pasien luka bakar
akibat terkena knalpot ?
3. Bagaimana penyampaian informasi nonfarmakologi yang diberikan TTK kepada pasien
luka bakar akibat terkena knalpot ?
3
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
4
c. Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn) Listrik menyebabkan kerusakan yang
dibedakan karena arus, api, dan ledakan. Aliran listrik menjalar disepanjang bagian tubuh
yang memiliki resistensi paling rendah. Kerusakan terutama pada pembuluh darah,
khusunya tunika intima, sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi ke distal. Sering kali
kerusakan berada jauh dari lokasi kontak, baik kontak dengan sumber arus maupun
grown.
d. Luka bakar radiasi (Radiasi Injury) Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar
dengan sumber radio aktif. Tipe injury ini sering disebabkan oleh penggunaan radio aktif
untuk keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan industri. Akibat terpapar sinar
matahari yang terlalu lama juga dapat menyebabkan luka bakar radiasi.
5
permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi
pembuluh darah( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang
merah muda mempunyai beberapa aliran darah
luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.
3. Luka bakar grade III
a. Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah
sudah hancur.
c. Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang 1
4. Luka Bakar grade IV
Berwarna hitam.
6
risiko infeksi. Pembedahan, infeksi luka yang parah, luka bakar dan trauma, dan kondisi
defisit nutrisi meningkatkan kebutuhan akan nutrisi. Kurang nutrisi dapat meningkatkan
resiko infeksi dan mengganggu proses penyembuhan luka. Sedangkan obesitas dapat
menyebabkan penurunan suplay pembuluh darah, yang merusak pengiriman nutrisi dan
elemen-elemen yang lainnya yang diperlukan pada proses penyembuhan. Selain itu pada
obesitas penyatuan jaringan lemak lebih sulit, komplikasi seperti dehisens dan episerasi yang
diikuti infeksi bisa terjadi.
c. Oksigenasi
Penurunan oksigen arteri pada mengganggu sintesa kolagen dan pembentukan epitel,
memperlambat penyembuhan luka. Mengurangi kadar hemoglobin (anemia), menurunkan
pengiriman oksigen ke jaringan dan mempengaruhi perbaikan jaringan
d. Infeksi
Bakteri merupakan sumber paling umum yang menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi
menghematkan penyembuhan dengan memperpanjang fase inflamasi, dan memproduksi zat
kimia serta enzim yang dapat merusak jaringan. Resiko infeksi lebih besar jika luka
mengandung jaringan nekrotik, terdapat benda asing dan suplai darah serta pertahanan
jaringan berkurang.
e. Merokok
Merokok dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dan kerusakan oksigenasi
jaringan. Sehingga merokok menjadi penyulit dalam proses penyembuhan luka.
f. Diabetes Melitus
Menyempitnya pembuluh darah (perubahan mikrovaskuler) dapat merusak perkusi jaringan
dan pengiriman oksiken ke jaringan. Peningkatan kadar glukosa darah dapat merusak fungsi
luekosit dan fagosit. Lingkungan yang tinggi akan kandungan glukosa adalah media 25 yang
bagus untuk perkembangan bakteri dan jamur.
g. Sirkulasi
Aliran darah yang tidak adekuat dapat mempengaruhi penyembuhan luka hal ini biasa
disebabkan karena arteriosklerosis atau abnormalitas pada vena.
h. Faktor Mekanik
Pergerakan dini pada daerah yang luka dapat menghambat penyembuhan
7
i. Steroid
Steroid dapat menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera dan
menghambat sintesa kolagen. Obat obat antiinflamasi dapat menekan sintesa protein,
kontraksi luka, epitelisasi dan inflamasi.
j. Antibiotik
Penggunaan antibiotik jangka panjang dengan disertai perkembangan bakteri yang resisten,
dapat menigkatkan resiko infeksi.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keluhan yang dirasakan oleh pasien luka bakar akibat terkena knalpot
Berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien pada kasus diatas, pasien tersebut mengalami
luka bakar karena terkena knalpot. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi.
Luka bakar pada khasus ini merupakan luka bakar thermal karena pasien mengaku
kakinya kontak dengan knalpot panas. Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget
dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi.
Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya
permeabilitas menyebabkan oedem dan menimbulkan bula yang banyak elektrolit.
3.2 Pelayanan informasi obat yang diberikan TTK kepada pasien luka bakar akibat terkena
knalpot
Dalam mengobati luka bakar akibat knalpot, obat yang dapat digunakan diantaranya obat
yang mengandung :
1. Gotu Kola (Centella Asiatica)
Indikasi : bekas luka Kulit, borok, luka bakar & luka,, memori tambahan,
neuro degenerative gangguan, rematik, vena gangguan peredaran
darah insufisiensi, kecemasan, epilepsi, pencegahan kanker,
9
diabetes microangiopathy, edema, vena hipertensi.Lainnya:
Kusta, eksim.
Kontra Indikasi : Kehamilan
Efek Samping : penggunaan topikal menyebabkan alergi pada kulit, rasa terbakar
Dosis : Sehari 1-2 kali dioleskan pada luka
Sediaan : Salep
Mekanisme Kerja : Senyawa triterpen merangsang perbaikan jaringan ikat,
keratinisasi. Derivatif asiaticoside melindungi neuron dari
keracunan beta-amyloid.
Interaksi Obat :
1. Dimenhydrinate
Pegagan meningkatkan efek dimenhydrinate oleh sinergisme
farmakodinamik. Memungkinkan terjadi interaksi yang
signifikan, dapat meningkatkan depresi SSP
2. Glimepiride
Pegagan meningkatkan efek glimepiride oleh sinergisme
farmakodinamik. Memungkinkan terjadi interaksi kecil atau
tidak signifikan
Sediaan : salep 10 gram
Penyimpanan : Simpan di tempat yang kering dan tidak terpapar sinar matahari
10
3.3 Penyampaian informasi nonfarmakologi yang diberikan TTK kepada pasien luka
bakar akibat terkena knalpot
Luka bakar dapat ditimbulkan oleh panas,seperti api, air panas ,minyak panas dan knalpot.
Bila menderita luka bakar lakukan hal hal berikut :
1. Guyur luka dengan air mengalir atau air es. Guyuran air kran atau es yang mengalir
dimaksudkan agar suhu air selalu konstan, tidak mengikuti suhu tubuh. Tujuannya, agar
panas tidak masuk dan menjalar ke jaringan yang lebih dalam.
2. Mengolesi luka dengan daging lidah buaya. Caranya dengan mengoleskan bagian daun
yang berlendir pada luka sampai lendir menutupi seluruh bagian luka. Daun lidah buaya
mengandung saponin, flavonoid, tanin dan polifenol. Tanin dapat digunakan sebagai
pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar.
Sedangkan saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk
menyembuhkan luka terbuka.
3. Diamkan bagian yang melepuh sampai sembuh sendiri. Jangan kupas bagian melepuh
untuk menghindari infeksi.
4. Jangan olesi luka bakar dengan pasta gigi atau sejenisnya karena dapat mengiritasi luka.
Karena pasta gigi tidak dapat meringankan luka bakar. Berbagai kandungan zat di
dalamnya, seperti pemutih dan pewarna, justru malah bisa memperparah luka dan
memicu timbulnya infeksi. Mengolesi pasta gigi pada luka bakar juga bisa menutupi kulit
dan menghambat cairan yang akan keluar dari dalam tubuh, yang akhirnya menghambat
proses penyembuhan.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan masalah mengenai pelayanan informasi obat luka bakar kena knalpot,
maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Keluhan keluhan yang dirasakan oleh pasien luka bakar karena kena knalpot motor
diantaranya : syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu
tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan oedem dan
menimbulkan bula yang banyak elektrolit.
2. Contoh obat yang bisa digunakan untuk mengobati luka bakar akibat kena knalpot
diantaranya : Gotu Kola (Centella Asiatica)
3. Pengobatan non farmakologi untuk luka bakar akibat kena knalpot diantaranya :
Guyur dengan air mengalir atau air es, Olesi dengan gel daging lidah buaya, jangan
kupas luka biarkan luka sembuh sendiri, dan jangan olesi luka dengan pasta gigi
karena dapat mengiritasi luka
12
DAFTAR PUSTAKA
Nesya, Inka. 2011. Pembentukan Komunitas Luka Bakar dalam Proses Perawatan Bagi
Penderita Luka Bakar di Jakarta. Fakultas Ilmu Politik Program Studi Sarjana Reguler
Departemen Farmakologi : Depok (Online) Tersedia :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306269-S42216-Pembentukan%20komunitas.pdf
Diakses : 28 Oktober 2015
Rohmawati, Nina. 2008. Efek Penyembuhan Luka Bakar Dalam Sediaan Gel Ekstrak Etanol
70% Daun Lidah Buaya(Aloe Vera L.) Pada Kulit Punggung Kelinci New Zealand. (Online)
Tersedia : http://eprints.ums.ac.id/3330/1/K100040151.pdf Diakses : 30 Oktober 2015
Spiteri, Maria. 2011. Herbal Monographs including Herbal Medicinal Products and Food
Supplements. Department of Pharmacy University of Malta (Online) Tersedia :
https://www.um.edu.mt/__data/assets/pdf_file/0007/148975/herbalmonographs.pdf
Diakses : 5 November 2015
13
LAMPIRAN
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25