HIDROGEN
1. Sifat Fisika
Sifat fisika
Fase gas
Massa jenis (0 C, 101.325 kPa)
0,08988 g/L
Massa jeniscairan 0.07 (0.0763 solid)[2] gcm3
pada t.l.
Titik lebur 14,01 K434,45 F
259,14 C, ,
Titik didih 423,17 F 252,87 C,
20,28 K,
Titik tripel 13,8033 K (-
259C), 7,042 kPa
Titik kritis 32,97 K, 1,293 MPa
Kalor peleburan (H2) 0,117 kJmol1
Kalor penguapan (H2) 0,904 kJmol1
Kapasitas kalor (H2)
28,836 Jmol1K1
Tekanan uap
2. Sifat Kimia
Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek
yang sangat penting dalam bidang metalurgi karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada
kebanyakan logam dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen
sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam
tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun
logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun
ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.
Pembakaran
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di
udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut
persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika
disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 C. Lidah api hasil
pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang dan nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara,
sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi
secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat
pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen
klorida dan hidrogen fluorida.
3. Keberadaan alami
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75%
dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom. Unsur ini
ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa. Awan
molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang.
Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam
keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Dalam keadaan
normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2 Namun, gas hidrogen
sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang
ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Kebanyakan hidrogen bumi
berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbondan air. Gas hidrogen
dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang
4. Proses
5. Aplikasi
1. Sifat Fisika
2. Sifat Kimia
3. Keberadaan alami
Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan
ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium ( He ) = 0,00052 %
Neon ( Ne )= 0,00182 %
Argon ( Ar ) = 0,934 %
Kripton ( Kr )= 0,00011 %
Xenon ( Xe )= 0,000008
Radon ( Rn ) = Radioaktif*
* Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
4. Proses
Pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam
akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari gas alam. Pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-
189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan gas
oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian
dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas
nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%.
Gas kripton (Tb = -153,2 0C) dan xenon (Tb = -108 0C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi
dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
5. Aplikasi
1. Sifat Fisika
Sifat fisika
Fase gas
Massa jenis (0 C, 101.325 kPa)
1.429 g/L
Massa jeniscairan 1.141 gcm3
pada t.d.
Titik lebur 54.36 K-361.82 F -
218.79 C, ,
Titik didih -297.31 F -182.95 C,
90.20 K,
Titik kritis 154.59 K, 5.043 MPa
Kalor peleburan (O2) 0.444 kJmol1
Kalor penguapan (O2) 6.82 kJmol1
Kapasitas kalor (O2)
29.378 Jmol1K1
Tekanan uap
2. Sifat Kimia
Air (H2O) adalah oksida hidrogen dan merupakan senyawa oksigen yang paling dikenal.
Atom hidrogen secara kovalen berikatan dengan oksigen. Selain itu, atom hidrogen juga
berinteraksi dengan atom oksigen dari molekul air lainnya (sekitar 23,3 kJmol1 per atom
hidrogen). Ikatan hidrogen antar molekul air ini menjaga kedua molekul 15% lebih dekat. Oleh
karena elektronegativitasnya, oksigen akan membentuk ikatan kimia dengan hampir semua unsur
lainnya pada suhu tinggi dan menghasilkan senyawa oksida. Namun, terdapat pula beberapa
unsur yang secara spontan akan membentuk oksida pada suhu dan tekanan standar.
Perkaratan besi merupakan salah satu contohnya. Permukaan logam
seperti aluminium dan titanium teroksidasi dengan keberadaan udara dan membuat permukaan
logam tersebut tertutupi oleh lapisan tipis oksida. Lapisan oksida ini akan mencegah korosi lebih
lanjut. Beberapa senyawa oksida logam transisi ditemukan secara alami sebagai senyawa non-
stoikiometris. Sebagai contohnya, FeO (wustit) sebenarnya berumus Fe1 xO,
dengan x biasanya sekitar 0,05
3. Keberadaan alami
Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah
hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar
49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan
massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi,
menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer. Bumi memiliki
ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem tata
surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Namun, O2 yang
berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa
molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida.
Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar
kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen
yang lebih tinggi. Di atmosfer pula, kita dapat menemukan sejumlah kecil oksida karbon,
yaitu karbon dioksida (CO2). Padakerak bumi pula dapat ditemukan berbagai senyawa oksida,
yakni oksida silikon (Silika SO2) yang ditemukan pada granit dan pasir, oksida aluminium
(aluminium oksida Al2O3 yang ditemukan pada bauksit dan korundum), dan oksida besi
(besi(III) oksida Fe2O3) yang ditemukan pada hematit dan karat logam.
4. Proses
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan
hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katode, dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion
hidroksida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen
(O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH mengalami
netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari
elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektrode
dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan
hidrogen peroksida (H2O2). Oksigen juga dihasilkan pada reaksi ini. Untuk memisahkan dengan
molekul hydrogen mungkin perlu digabungkan dengan teknologi membran dengan tujuan
memisahkan antara gas oksigen dan hydrogen yang tercampur.
5. Aplikasi
1. Membantu Pembakaran
2. Menerbangkan pesawat
3. Dimanfaatkan roket pesawat angkasa untuk bahan bakar
4. Sebagai Bahan peledak bila direaksikan dengan berbagai unsur lain
5. Diperlukan untuk mengelas bila digunakan secara bersamaan dengan gas asitilen
6. Membantu manusia Untuk melakukan penyelaman
7. Oksigen di kapal selam
8. Dipelukan dalam industri baja menggunakan oksigen dalam sistem tanur.
D. BELERANG
1. Sifat Fisika
Sifat fisika
Fase solid
Massa (alpha) 2.07 gcm3
jenis (mendekatisuhu
kamar)
Massa (beta) 1.96 gcm3
jenis (mendekatisuhu
kamar)
Massa (gamma) 1.92 gcm3
jenis (mendekatisuhu
kamar)
Massa jenis cairan padat.l. 1.819 gcm3
Titik lebur 388.36 K239.38 F
115.21 C, ,
Titik didih 832.3 F 444.6 C,
717.8 K,
Titik kritis 1314 K, 20.7 MPa
Kalor peleburan (mono) 1.727 kJmol1
Kalor penguapan (mono) 45 kJmol1
Kapasitas kalor 22.75 Jmol1K1
Tekanan uap
P 1 10 100 1 k 10 100
(Pa) k k
at T 375 408 449 508 591 717
(K)
2. Sifat Kimia
Belerang (sulfur) adalah unsur non-logam multivalen, Meskipun belerang terkenal karena
baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S),
bukan dari belerang murni.
Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop belerang
membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.Kehidupan di bumi mungkin terjadi karena
kehadiran belerang yang berkontribusi pada pembentukan berbagai asam amino yang merupakan
pembangun dasar kehidupan.
3. Keberadaan Di alam
Belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan
sulfat. Belerang merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia yang ditemukan dalam dua
asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer dan juga bubuk mesiu, korek
api, insektisida dan fungisida. Belerang banyak terdapat di Pegunungan. Kehidupan di bumi
mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi pada pembentukan berbagai asam
amino yang merupakan pembangun dasar kehidupan.
4. Proses
Cara Frasch, mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah, pompa frasch
dirancang oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904.Pada proses ini pipa logam
berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh
lapisan belerang. Menurut cara ini, deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air super
panas (campuran air dan uap air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar 160C) melalui
pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentris. Belerang cair kemudian dipaksa keluar
dengan memompakan udara panas (dengan tekanan sekitar 20-25 atm).Selanjutnya belerang
dibiarkan membeku. Oleh karena itu belerang tidak larut dalam air, maka belerang yang
diperoleh dengan cara ini dapat mencapai kemurnian sampai 99,6%.
5. Aplikasi
Kegunaan sulfur sangat pentingsebagai bagian dari empat asam amino. Zat ini berguna
melakukan sebagai fungsi reaksi enzim dan sistesis protein. Hasilnya yaitu mendorong
pembentukan kolagen pada jaringan ikat dan membantu produksi keratin untuk kulit, rambut,
maupun kuku.Sebagai sistin dan metionin, sulfur membantu pembentukan hormon insulin.
Hormon ini berguna untuk mengatur metabolisme karbohidrat, anti pembekuan darah, dan
heparin. Dalam bentuk taurin, sulfur ditemukan pada asam empedu. Gunanya sebagai pendukung
dalam proses pencernaan.
Asam amino sulfur merangsang pembentukan zat lain seperti biotin, koenzim A, asam lipota, dan
glutathione untuk membentuk mucoply sakarida yang berisi kondroitin sulfat untuk kesehatan
jaringan sendi.Sebagai terapi, sulfur dipakai untuk obat sakit kulit seperti eksim, dermatitis, dan
psoriasis. Taurin dipakai sebagai pengobatan epilepsi dan meredakan gejala alergi.
E. FOSFOR
1. Sifat Fisika
Simbol Atom: P
Nomor Atom: 15
Berat Atom: 30,97
Wujud: Padat
Warna: Bening, Merah, Silver, Putih
Jenis: Unsur Non Logam
Periode: 3
Golongan: VII A
Titik Lebur : 44oC
Titik Didih : 277oC
Rapatan : 1822,9 kg/m3
2. Sifat Kimia
Terdapat beberapa bentuk fosfor yaitu fosfor putih, merah, dan hitam.Fosfor putih adalah
jenis yang lazim diproduksi industri. Fosfor putih bersinar dalam gelap, terbakar secara spontan
bila terkena udara, dan merupakan racun mematikan.Fosfor merah bervariasi dalam warna dari
oranye ke ungu karena variasi kecil dalam struktur kimianya.Bentuk ketiga, fosfor hitam, dibuat
di bawah tekanan tinggi, berwujud seperti grafit serta mampu menghantarkan listrik.
3. Keberadaan Alami
Di alam, fosfor tidak pernah ditemui dalam bentuk murni, tetapi hanya sebagai fosfat
yang terdiri dari atom fosfor yang terikat pada empat atom oksigen. Fosfor juga terdapat dalam
berbagai makanan. Makanan yang kaya fosfor termasuk tuna, salmon, sarden, hati, kalkun,
ayam, telur dan keju (200 mg/100 g).Di alam, terdapat banyak mineral fosfat dengan bentuk
yang paling berlimpah adalah apatit.
Fosfor yang diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa fosfor
organik. Fosfor ini mobil atau mudah bergerak antar jaringan tanaman. Kadar optimal fosfor
dalam tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif adalah 0.3% - 0.5% dari berat kering tanaman.
4. Proses
Pembuatan Fosfor (P)Pembuatan fosfor tergantung pada jenis fosfornya, yaitu berupa
fosfor putih atau fosfor merah. Pembuatan fosfor putihFosfor putih pertama kali dibuat oleh
Hening Brand pada tahun 1669. Ilmuwan iniawalnya membuat fosfor putih dengan cara
memanaskan urine dan pasir kemudianmengkondensasikan uapnya melalui air. Unsur yang
diproleh dapat mengeluarkan cahaya,sehingga unsure tesebut dinamakan
phosphorus.Selanjutnya,Wohler memperkenalkan car modern untuk memproleh fosfor
putih.Caranya dengan mereduksikan Kalsium fosfat, pasir, dan batang karbon pada suhu 1.300
dalam tungku pembakaran listrik. Fosfor yang diproleh didistilasi kemudian dikondensasikan
didalam air sebagai molekul P4.
5. Aplikasi
Fosfor sangat penting untuk kehidupan terutama untuk proses metabolisme tumbuhan dan
binatang. Sekitar 60% tulang dan gigi tersusun atas kalsium fosfat Ca3(PO4)2 dan rata-rata
orang mengandung 3,5 kg kalsium fosfat dalam tubuhnya. Tahukah sobat jika asam nukleat
seperti DNA dan RNA yang berfungsi dalam penurunan sifat genetik ternyata tersusun dari
rantai poliester fosfat dan gula dengan basa organik seperti adenin, sitosin, timin, dan guanin.
Fungsi fosfor (P) adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga,
buah dan biji. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk mempercepat pematangan buah,
memperkuat batang, untuk perkembangan akar, memperbaiki kualitas tanaman, metabolisme
karbohidrat, membentuk nucleoprotein (sebagai penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta
memindahkan energi seperti ATP. Unsur Fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap penyakit.
F. NITROGEN
1. Sifat Fisika
Sifat fisika
Fase gas
Massa jenis (0 C, 101.325 kPa)
1.251 g/L
Massa jeniscairan 0.808 gcm3
pada t.d.
Titik lebur 63.15 K-346.00 F -
210.00 C, ,
Titik didih -320.33 F -195.79 C,
77.36 K,
Titik tripel 63.1526 K (-
210C), 12.53 kPa
Titik kritis 126.19 K, 3.3978 MPa
Kalor peleburan (N2) 0.72 kJmol1
Kalor penguapan (N2) 5.56 kJmol1
Kapasitas kalor (N2)
29.124 Jmol1K1
Tekanan uap
2. Sifat Kimia
Nitrogen merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan sebagian besar
merupakan gas diatomik. Nitrogen memiliki lima elektron di kulit terluarnya, sehingga
merupakan trivalen dalam sebagian besar senyawanya. Nitrogen menyumbang 78 persen
atmosfer bumi dan merupakan konstituen dari semua jaringan hidup. Nitrogen merupakan
elemen penting bagi kehidupan karena merupakan salah satu penyusun DNA, dan dengan
demikian merupakan bagian dari kode genetik. Molekul nitrogen terjadi terutama di udara.
Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit. Semua zat ini adalah
bagian dari siklus nitrogen sehingga semua saling berhubungan. Manusia telah mengubah
keseimbangan nitrat dan nitrit alami terutama karena penggunaan pupuk yang mengandung
nitrat. Nitrogen dihasilkan oleh berbagai industri sehingga meningkatkan kadar nitrat dan nitrit
dalam tanah dan air. Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmosfer bumi. Udara
terdiri atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Banyak senyawa nitrogen yang memiliki entalpi pembentukan yang positif.
Reaksi-reaksi gas nitrogen harus berlangsung dalam kondisi khusus, misalnya suhu dan tekanan
tinggi, dibantu oleh suatu katalis dengan menggunakan energi listrik atau diuraikan oleh
mikroorganisme tertentu.
3. Keberadaan Alami
Gas nitrogen (N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai perbandingan, atmosfir
Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan
melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk
hidup sebagai bagian senyawa-senyawa biologis.
4. Proses
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya kilat. Kilat
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan
di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa
nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan
senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering
disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa
nitrogen. Vertebrata secara tidak langsung telah mengonsumsi nitrogen melalui asupan nutrisi
dalam bentuk protein maupun asam nukleat. Di dalam tubuh, makromolekul ini dicerna
menjadi bentuk yang lebih kecil yaitu asam amino dan komponen dari nukleotida, dan
dipergunakan untuk sintesis protein dan asam nukleat yang baru, atau senyawa lainnya.Sekitar
setengah dari 20 jenis asam amino yang ditemukan pada protein merupakan asam amino
esensial bagi vertebrata, artinya asam amino tersebut tidak dapat dihasilkan dari asupan nutrisi
senyawa lain, sedang sisanya dapat disintesis dengan menggunakan beberapa bahan dasar
nutrisi, termasuk senyawa intermediat dari siklus asam sitrat. Asam amino esensial disintesis
oleh organisme invertebrata, biasanya organisme yang mempunyai lintasan metabolisme yang
panjang dan membutuhkan energi aktivasi lebih tinggi, yang telah punah dalam perjalanan
evolusi makhluk vertebrata.
5. Aplikasi
3 litium 2, 1 [He]2s1
11 natrium 2, 8, 1 [Ne]3s1
19 kalium 2, 8, 8, 1 [Ar]4s1
1. Sifat fisika
2. Sifat Kimia
4. Proses
Litium (Li)
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selaluterkombinasi dalam unit-
unit kecil pada batu-batuan berapi dan padasumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang
mengandung litiumcontohnya:
lepidolite, spodumeme.
Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik,litium tampak keperak-
perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K),anggota seri logam alkali. Litium bereaksi
dengan air, tetapi tidak sepertinatrium. Litium memberikan nuansa warna pelangi yang indah
jika terjilatlidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar, lidah apinya berubah
menjadi putih.
Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untukmemproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC
2, C, Si,atau Na.
Rubidium (Rb)
Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyakditemukan di kerak bumi.
Rubidium ada di pollucite, leucite danzinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam
bentuk oksida. Iaditemukan di lepidolite sebanyak 1,5% . Mineral-mineral Kalium,
sepertiyang ditemukan pada danau Searles, California, dan Kalium Klorida yangdiambil dari
air asin di Michigan juga mengandung Rubidium.
Cesium (Cs)
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida.Cesium murni yang bebas
gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Cesium azida.
Fransium (Fr)
Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium. Fransium juga dapat di peroleh
dalam kerak bumi, namun kandungannya mungkin
5. Aplikasi
Litium (Li)
Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja).
Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal
selam.
Digunakan pada pembuatan bom hidrogen.
Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit
atau gangguan sejenisdepresi.
Natrium ( Na )
Digunakan pada alat pendingin reaktor nuklir.
Garam dapur (NaCl) digunakan s
ebagai bumbu masak.
Natriu
m bikarbonat (soda kue) digunakan dalam pembuatan kue.
Natrium hidroksida (soda api) digunakan pada proses pembuatan sabun, kertas,
penyulingan minyak, industri tekstil dan industri karet.
Natrium tetraborat (borax) digunakan sebagai bahan pengawet.
Kalium (K)
Logam
kalium digunakan dalam sel fotolistrik.
Kalium bromida (KBr) yang dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida dengan bromin
biasanya digunakan dalam bidang fotografi, pembuatan ukiran, dan sebagai
obat penenang.
Kalium kromat (K2CrO4) dan kalium bikromat atau kalium dikromat (K2CrO7)
digunakan pada pembuatan korek api, petasan, dan bahan celup tekstil.
Kalium iodida (KI) yang mudah
larut dalam air digunakan dalam fotografi, dandigunakan dalam pengobatan encok
serta produksi kelenjar tiroid yang berlebih.
Kalium nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan peledak,
petasandan pengawet daging.
Kalium sulfat (K2SO4) da
n kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk.
H. ALKALI TANAH
1. Sifat kimia
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah
kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium,
magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan
jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula
logam alkali tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat kebasaannya
lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang
tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga
memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali
Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil. Dari
Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali
tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil
dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
2. Sifat fisika
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini
mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan
IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih
keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan
mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
3. Keberadaan Alami
Logam alkali tanah terdapat murni namun dalam keadaan terikat sebagai senyawa.
Kalsium dan Magnesium merupakan nsur yang penting pada kulit bumi. Logam alkali tanah
terdapat sebagai endapan mineral dalam jumlah yang besar dengan berbagai komposisi.
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya
adalah bertandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite.Beryldan bertrandite merupakan sumber
komersil yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini
sekarang dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam
berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957.
Magnesium merupakan elemen terbanyak kedelepan di kerak bumi. Ia tidak muncul tersendiri,
tapi selalu ditemukan dalam jumlah deposit yang banyak dalam bentukmagnesite, dolomite dan
mineral-mineral lainnya.Logam ini sekarang dihasilkan di AS dengan mengelektrolisis
magnesium klorida yang terfusi dari air asin, sumur, dan air laut.
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini merupakan
bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur. Kalsium tidak
pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia banyak terdapat sebagai
batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakanflurofosfat atau klorofosfat kalsium.
Stronsium ditemukan sebagian besar dalam bentuk celestite dan strontianite. Logam ini dapat
dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan kalium klorida.
Atau bisa juga dengan cara mereduksi strontium oksida dengan aluminium di dalam vakum pada
suhu dimana strontium tersuling. Ada tiga bentuk alotropik logam ini dengan titik transisi pada
235 dan 540 derajat Celcius.
Barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni bewarna perak keputih-putihan
seperti timbal. Ia masuk golongan grup alkali dan mirip kalsium secara kimia. Logam ini
teroksida dengan mudah dan harus disimpan dalam bensin atau bahan cair lainnya yang tidak
mengandung oksigen. Barium terdekomposisi oleh air atau alkohol.
Radium bersifat radioaktif dan terdapat di alam bercampur dengan bijih Uranium yang
disebutpitchblende yang ditemukan di Joachimsthal, Bohemia. Pasir carnotite di Colorado juga
menghasilkan radium, tetapi bijih yang kaya akan unsur ini ditemukan di Congo (dulunya
Republik Zaire) dan Danau Besar (Great Lake) di Kanada. Radium terkandung di dalam mineral
uranium dan bisa diambil dari sisa hasil pemrosesan uranium. Deposit uranium yang besar
terletak di Ontario, Kanada, negara bagian New Meksiko dan Utah di AS, dan di Australia.
4. Proses
Pembuatan logam-logam alkali tanah pada umunya dengan cara elektrolisis leburan garam-
garamnya karena logam alkali tanah cenderung bersifat reaktif (berikatan dengan unsur lain).
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada
pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit
menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan
Cl2 menempel pada anoda.
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut. Apabila mineral dolumit
diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi) yang diikuti
dengan penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
5. Aplikasi
Berilium (Be)
1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih
ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
3. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.
Magnesium (Mg)
1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki
titik leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang
yang patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan
cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat
juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah.
I. HALOGEN
1. Sifat fisik
Wujud halogen, wujud HalogenPada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin
berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh,
tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih
besar dari 1 atm. 2). Titik cair dan titik didih, kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen
tersebut dapat dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan
demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana
diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ).
Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam
tabel periodik unsur. 3) Warna dan aroma, warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai
warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin
berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua
halogen berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun. 4) Kelarutan, kelarutan halogen dari
fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut dalam air juga mengalami
reaksi.
2. Sifat kimia
Kereaktifan Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya.
Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah
menarik elektron. Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif
halogen. Daya oksidasi,Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah
semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat. Membentuk molekul
diatomikUnsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap
unsur logam maupun nonlogam.
Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada dialam. Caranya adalah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan dengan
elektrolisis dan reaksi redoks (reduksi-oksidasi), namun tidak dengan cara elektrolisis saja,
banyak cara digunakan dalam proses pembuatan halogen baik dalam lingkup industri maupun
labolatorium.
4. Keberadaan Alami
Halogen tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, karena sangat reaktif. Unsur-
unsur ini terdapat di alam sebagai senyawa garam. Flourin terdapat dalam flourit (Ca F) dan
Kriolit (NaAlF6). Klorin terdapat dalam air laut sebagai NaCl. Dalam bentuk ion klorida, unsur
ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat
berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk
manusia. Bromin terdapat sebagai garam-garam natrium dan magnesium. Diperoleh air garam
alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Bromin juga diekstrak dari air laut,
dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Iodin terdapat di alam dalam bentuk senyawa iodat
dan iodida dalam lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam bentuk iodida dari air laut yang
terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni
batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di
dalam air payau dari sumur minyak dan garam.
5. Aplikasi
Clor: pengisi pendingin AC Klorofluorokarbon (CFC), garam dapur NaCl, clorin sebagai bahan
baku industri plastik serta karet sintetik, pembuatan CCl4, dan C2H5Cl. Klorin juga digunakan
untuk bahan TEL(suatu bahan aditif pada bensin), Hidro Karbon Klorida (HCl) adalah asam
halida yang digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari karat pada proses
elektoplating dan juga untuk menetralkan sifat basa.
J, LOGAM TRANSISI
Terdapat beberapa pendapat mengenai unsur transisi, tetapi pengertian yang lebih umum
menyatakan bahwa unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d didalam
sistem periodik unsur. Berdasarkan pengertian ini, unsur transisi periode keempat terdiri dari
Skadium ( Sc ), Titanium ( Ti ), Vanadium ( V ), Kranium ( Cr ), Mangan ( Mn ), Besi ( Fe ),
Kobalt ( Co ), Nikel ( Ni ), Tembaga ( Cu ), dan Zink ( Zn )
1. Sifat Fisik
Sifat-sifat unsur peralihan deret pertama dari Sc sampai Cu adalah mempunyai titik cair yang
tinggi, daya hantar listrik yang baik, dan kekerasan yang sedang sampai tinggi. Skandium dan
zink berwarna putih, tidak seperti senyawa unsur lain yang pada umumnya berwarna. Hal ini
karena skandium dan zink masing-masing mempunyai satu macam bilangan oksidasi yaitu +3
dan +2.
2. Sifat Kimia
Mempunyai Berbagai Macam Bilangan Oksidasi. Unsur transisi memiliki elektron pada
orbital d. Energi elektron dalam orbital d hampir sama besar. Untuk mencapai kestabilan, unsur-
unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh
karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan oksidasi atau lebih dalam
senyawanya. Banyak Senyawaannya Bersifat Paramagnetik. Sifat magnetik suatu zat apakah
terdiri atas atom, ion atau molekul ditentukan oleh struktur elektronnya. Interaksi antara zat dan
medan magnet dibedakan menjadi dua, yaitu diamagnetik dan paramagnetik. Zat paramagnetik
tertarik oleh medan magnet, sedangkan zat diamagnetik tidak. Banyak unsur transisi dan
senyawaannya bersifat paramagnetic. ion-ion dengan tingkat oksidasi yang berbeda mempunyai
warna yang berbeda. Misalnya, perhatikan warna ion unsur mangan pada Tabel 5.6 di atas.
Terjadinya warna pada ion unsur transisi karena ion unsur transisi mempunyai elektron yang
tidak berpasangan pada subkulit 3d dan elektron-elektron itu terpecah dengan tingkat energi yang
berbeda. Elektron-elektron itu tereksitasi dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi
yang lebih tinggi dengan menyerap energy.
3. Keberadaan Alami