Pendekatan Dan Teori Perencanaan Wilayah PDF
Pendekatan Dan Teori Perencanaan Wilayah PDF
Perencanaan fisik pada tahun 1%0-an juga mengalami perubahan dan per-
kembangan, seperti halnya perencanaan pembangunan. Alasannya
ketidakpuasan dalam perencanaan tersebut, dianggap terlalu sederhana dan
terbatas. Perkembangan perencanaan fisik sejak tahun 1960-an di negara maju,
hampir searah dengan dengan perkembangan perencanaan pembangunan
ekonomi di negara sedang berkembang, terutama pada aspek-aspek berikut.
- Timbuhiya perhatian terhadap aspek sosial ekonomi, sosial dan lingkxmgan,
tidak hanya pada tingkat lokal dan wilayah, tetapi pada tingkat sektoral.
Pendekatan pe-nanganan aspek tersebut menjadi lebih terpadu, sehingga
disebut perencanaan ter-padu. Dari sisi metodologis, perkembangan ini
tercermin dalam penggunaan pen-dekatan sistem, di mana perencanaan
dipandang sebagai suatu proses yang terus menerus, sahng berkaitan antar
sistem kegiatan dengan menekankan pengawasan atas perkembangan suatu
wilayah.
- Perluasan jangkauan tersebut menyebabkan keterhbatan berbagai disiplin
keahlian lain, misahiya ekonomi, sosiologi dan terutama geografi. Ahli-ahli
yang bersangkutan juga memasukkan masing-masing metodologinya
Sebagai akibat lain adalah pergesaran perhatian dari pembuatan rencana
induk ke perencanaan sebagai proses.
Produk perencanaan rasional menyeluruh ini dikenal antara lain sebagai Rencana
Induk (Blueprint atau Masterplan; Rencana Umum (General Plan); atau Rencana
Pembangunan (Development Plan).
Hubungan antara teori dan perencanaan dapat ditunjukkan dari teori dalam
perencanaan dan teori perencanaan. Teori perencanaan berarti suatu anggapan
untuk dapat menginterpretasi fakta dan pengalaman menjadi konsep dan rencana;
sedang-kan teori dalam perencanaan mengandung makna sebagai cara untuk
menginterpretasi sehingga dapat menyusun tujuan-tujuan pada masa mendatang
dengan cara memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada, serta
memperhatikan keterbatasan dan atau kendala yang ada, agar dapat dicapai
suatu basil secara optimal.
sebagai reformis yang bereaksi terhadap suatu keadaan yang memburuk dan
pemi-kiran Utopia (Thomas More 1516; Jonathan Swift,1726; Lowdon Wingo,
1969). Para reformis bertindak secara reaksioner berdasarkan tahapan evolusi,
sedangkan utopis bertindak secara revolusioner berdasakan tahapan radikal.
Teori-teori perenca-naan yang dikembangkan oleh pemikir deskriptif ini, misalnya
tentang evolusi kota dan permukiman, yang kemudian memberikan suatu hasil
pengamatan tentang feno-mena dan perkembangan kota-kota sebagai
perwatakan kota.
Kelompok pemikir ini di lain pihak juga menelaah tentang tata kehidupan
se-hingga menghasilkan fenomena tentang pola tata ruang. Secara lebih jauh
bertolak dari gejala-gejala geografis kemudian juga dikembangkan teori letak
pusat atau central place theory dari Christaller dan teori sturuktur kota dari
Ulmann, Burgess dan Mac Kenzie. Aliran preskriptif juga telah berkembang
menjadi dua aliran, yaitu aliran utopis yang menuju suatu pemikiran holistik,
sedangkan di arah lain terdapat kelompok yang lebih moderat dengan hngkup
pemikiran yang bersifat incremental. Produk dari dua kelompok utopis ini seperti
konsepsi kota baru dan yang lebih kontemporer seberti Broad Acre City, dan yang
lebih realistik seperti Chandigarh atau Dyna Polis, sedangkan yang berpemikiran
incremental telah memperkenalkan kon-sepsi peremajaan kota (urban
redevelopment dan renewal (Blower etal., 1974). Hubungan dua kelompok titik
tolak pikir teori perencanaan tersebut disajikan pada Gambar B3. berikut.
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori perencanaan normatif dan teori
perencanaan fungsional!
Jadi bagi perencana wilayah (regional and city planner) pengertian dan tanggap
atas azas keterkaitan ini akan merupakan hal yang sangat penting.
Sebagai suatu gambaran kita dapat melihat bahwa suatu lingkungan pemukiman
apakah itu di wilayah pedesaan, terlebih lagi di wilayah perkotaan akan
mengandung ke tiga unsur pokok itu yang diwujudkan dalam bentuk berbagai
kegiatan seperti perumahan, tempat kerja, pusat pelayanan, tempat hiburan dan
lain-lain. Ditambah lagi dengan sejumlah penduduk yang tersebar dalam berbagai
lokasi yang berkepentingan dengan unsur-unsur kegiatan tersebut.. Antara unsur
kegiatan dan unsur penduduk ini dihubungkan oleh unsur-unsur penghubung
seperti jaringan jalan dan sarana perangkutannya.
Keterkaitan berbagai unsur yang kompleks tersebut akan merupakan suatu
susunan kerangka yang disebut 'sistem.
Jadi pada hakekatnya suatu sistem adalah suatu kumpulan atiau organisasi dari
benda-benda atau kegiatan yang satu sama- lain smempunyai sifat keterkaitan
dan ketergantungan sehingga membentuk suatu benda atau organisasi yang
besar.
Suatu benda atau organisasi yang dibentuk oleh suatu sistem akan berada dalam
suatu keseimbangan yang mantap. Secara material suatu sistem terbentuk dari
kumpulan benda-benda atau organisasi-organisasi yang lebih kecil yang di dalam
kedudukannya pada sistem besar tersebut sebagai 'sub-sistem. Setiap
sub-sistem mungkin saja di dalamnya juga terbentuk dari sub-sub sistem yang
lebih kecil lagi.
Tetapi tetap sesuai dengan kaidah dasar suatu sistem, maka setiap sub-sistem,
atau pun sub-sub sistem akan mempunyai sifat keterkaitan dan
ketergantungan satu sama lain.
Jadi suatu sub sistem ataupun bagian daripadanya (sub sub sistem) yang tidak
lagi menganut tata aturan yang berlaku di dalam sistem secara keseluruhan maka
akan menjadi unsur tersendiri dan bukan lagi menjadi bagian dari sistem (luar
sistem atau beyond the system)
BACAAN PENUNJANG
PEMERINTAH
- Pelaksana Peraturan/ - Penyedia prasarana - Melaksanakan tugas
perundangan jalan dan utilitas umum dan tanggung jawab
- Pengelola sarana (air bersih; listrik; sesuai dengan
fasilitas umum dan telekomunikasi; gas; peraturan
fasilitas sosial drainase dan sanitasi perundangan
lingkungan) - Melaksanakan
pembangunan untuk
keperluan masyarakat
secara keseluruhan
- Prasarana dan sarana
umum
2) Proses Bertahap
Secara teknis proses perencanaan akan meliputi 4 tahapan:
A) tahapan proses teknik perencanaan;
B) tahapan proses legalisasi rencana;
C) tahapan proses teknis pengembangan rencana;
D) tahapan proses prencanaan pelaksanaan rencana
Produk proses teknis perencanaan akan merupakan masukan bagi proses
le-galisasi rencana yang produknya akan merupakan masukan bagi proses teknis
pengembangan rencana dan produk dari proses teknis pengembangan rencana
akan merupakan masukan bagi proses perencanaan pelaksanaan rencana.
Antara berbagai produk ini akan terdapat jalur umpan balik berupa evaluasi
(Gambar B7).
Tugas:
Baca dan pelajari tulisan Palte, Jan, G.L., 1986. Penggunaan Model dalam
Perencanaan, dalam Regional and Rural Development Planning Series, Faculty of
Geography, GMU, Yogyakarta,
Pertanyaan:
- Apa yang dimaksud dengan Model Analog, Model Ikonis, dan Model Simbolis?
- Apa perbedaan antara Agregate Model dengan Disagregate Model?
- Jelaskan tentang Analisis input-output wilayah!
Model Deskriptif
1. Koefisien korelasi suatu factor akan mempunyai pengaruh yang besar atau
kecil atau tidak ada terhadap factor lain di dalam perkembangan wilayah dan
kota.
Dalam koefisien korelasi ini dikenal 3 macam hasil korelasi yaitu:
a. Koefisien Korelasi (r) = +1 antara dua variable dikatakan korelasi positif
kuat
b. Koefisien Korelasi (r) = -1 antara dua variable dikatakan korelasi negative
kuat
c. Koefisien Korelasi (r) = 0 antara dua variable tidak ada korelasi atau
lemah.
Interpretasinya adalah :
LQ> 1 sub wilayah bersangkutan mempunyai potensi export dalam
kegiatan tertentu
LQ< 1 sub wilayah bersangkutan mempunyai kecenderungan import dari
sub wilayah/ wilayah lainnya
LQ= 1 sub wilayah bersangkutan telah mencukupi kebutuhan sendiri
Model Prediktif
1. Proyeksi penduduk :
- Metode aritmatik
Pt + = Pt + f ( )
Pt + = Penduduk wilayah penelaahan pada tahun t +
Pt = Penduduk penelaahan pada tahun dasar t
= Selisih tahun dari tahun dasar t ke tahun t +
f = Fungsi perkembangan penduduk yang mencerminkan
factor genetic, social, ekonomi, politik.
f ( ) dinyatakan dengan angka absolute dari pertambahan rata-rata per
tahun
f ( ) = b = t-1
- Metoda geometric
Pt + = Pt (1+r)
r = rata-rata pertambahan penduduk per tahun dalam prosen
x wilayah penelaahan
A wilayah pembanding
Metoda Perencanaan
1. Analisis Ambang (Threshold Analysis)
Factor penentu :
- Keadaan fisiografi
- Keadaan pola penggunaan tanah
- Jaringan utilitas umum dan jaringan jalan
Prinsip : efisiensi dan efektifitas pengembangan lahan secara
ekonomis fisik
Rumus pokok : Cd = Cn + Ca
Cd = biaya pembangunan
Cn = biaya normal
Ca = biaya tambahan
Kecenderungan
CnX CaX Cd X = CnX + CaX
perkembangan
A
B
C
D
E
A ij=
DR = jumlah pengembangan keseluruhan (relatif)
Di = potensi pengembangan di kawasan i
Di = jumlah seluruh potensi pengembangan
Jadi : Pi = Ptot x
Pi = jumlah penduduk yang dapat dialokasikan di kawasan i
Ptot = jumlah keseluruhan penduduk
= potensi pengembangan keseluruhan
3.
3 Model Pusat
P Perdag
gangan Reillly
a. Mod
del gravitasii perdagangan dari Reilly (Reilly)
Perrhatian utam
ma dari mod
del Reilly (1
1931) ini ad
dalah pada daya tarik
rela
ative dari du
ua pusat pe
erdagangan utama terhadap pendu
uduk yang
berrada pada kota-kota
k ke
ecil yang be
eralokasi di antara ked
dua pusat
perrdagangan utama terrsebut. Unttuk ini Re
eilly menga
aplikasikan
rum
mus-rumus gravitasi
g , dimana kejadian ini di analogikan dengan
perristiwa meka
anika (Hukum
m Newton)
Den
ngan memisalkan kota
a X dengan
n juumlah penduduk
p P dan Y
Px
pen
nduduknya Py;
P jarak darri kota A ke kota
k X adalah
h dax dank e kota Y day
, maka menuru
ut Reilly pend
duduk yang berada di kkota A akan tertarik ke
kota
a X dan Y be
erdasarkan nisbah (ratio
o) sebagai Rx/Ry
R dimana :
dan
Selanjutnya di dalam mo
odel Reilly ini dikenal apa yang dikatakan
bre
eaking point yaitu suatu
u lokasi anta
ara kota X da
an Y yang merupakan
m
kesseimbangan antara daya
a tarik dari ko
ota X dan Y terjadi. Di sini Rx = Ry
jadii 50% pend
duduk akan
n tertarik ke
e X dan 50
0% ke Y. jadi
j kalau
dim
misalkan jarak breaking point
p ke X ad
dalah dbx dan
n jarak ke Y adalah dby
maka :
=
..(1)
Sed
dangkan dbx = dxy - dby
.. (2)
Subsitusikan (1) dengan (2) maka dengan manipulasi matematis
diperoleh :
dbx =
/
Pada setiap tahapan proses perencanaan ini akan berlaku prosedur formal
yang harus diikuti di dalam memproses berbagai tahapan kegjatan tersebut sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pada tahapan-tahapan proses
tersebut di atas akan diperlukan standar yang sesuai dengan lingkup kegiatan
yang tersangkut di dalam setiap tahapan proses. Lingkup dan bentuk standar
perencanaan pada tahapan-tahapan tersebut di atas dapat diuraikan sebagai
berikut.
Dalam hal untuk kebutuhan penyusunan rencana rinci maka standar ini
disebut sebagai standar makro.
Cohen, J.M. 1980. Integrated Rural Development: Clearing out the Underbrush in
Sociologia Ruralis, Vol. 20.
Healey, P et.al. (eds.). 1982. Planning Theory. Prospects for the 1980's. Oxford.
Hendler, Sue (Ed.). 1995, Planning Ethics - A Reader in Planning Theory. Practice
and Education. New Bmnswick. New York.
Hilhorst. J.G.M. 1971. Regional Planning A System Approach. Rotterdam.
Hopkins. M. And R.v.d. Hoeven. 1983. Basic Needs in Development Planning. ILO
Kotter, H.R. 1974. Some Observations on the Basic Principles and General
Strategy Underlying Intergrated Rural Development. In Monthly
Bulletin of Agricultural Economics and Statistics, April 1974.
Lea, DAM. and D.P. Chaudri (eds.). 1983. Rural Development and the
State. London.
Lipton, M. 1977. Why Poor People Stay Poor. Urban Bias in World Development.
London.
Mac Andrews, C. And Chia Lin Sien (eds.). 1982. Too Rapid Rural
Development. Perceptions and Perspectives from Southeast Asia.
Athens. Ohio.
Staveren, J.M. van and D.B.W.M. van Dusseldorp (eds.). 1980. Framework for
Regional Planning in Developing Countries. Wageningen.
Stohr, W.B. and D.R. Fraser-Taylor (eds.). 1981. Development from Above or from
Below? Tlie Dialectics of Regional Planning in Developing Countries
(Chichester, 1981).
UNICEF. 1985. Sri Lanka: The Social Impact of Economic Policies During the Last
Decade. Colombo.
Webster, Noah. 1959. Webster New Scool & Office Dictionary. The Worid
Publishing Company. New York.