Modul Pratikum Perkembangan Hewan
Modul Pratikum Perkembangan Hewan
PERKEMBANGAN HEWAN
DISUSUN OLEH
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang senantiasa mencurahkan rahmat dan
Tugas utama fungsional dosen adalah mengajar, oleh sebab itu sudah menjadi
pengajaran dan memberi yang terbaik kepada mahasiswa. Salah satu diantaranya adalah
dengan menyusun penuntun praktikum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Demikian kata pengantar dari saya sebagai penulis, saya menyadari dalam
penulisan penuntun praktikum ini masih banyak kekurangan sehingga apabila ada saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan dalam
Februari, 2017
Penulis
2
Tata Tertib Praktikum
1. Praktikan wajib hadir dengan tertib dan tepat waktu dengan toleransi keterlambatan
maksimal 5 menit.
2. Praktikan yang berhalangan hadir karena sakit wajib menyertakan surat keterangan
dokter. Jika tanpa surat keterangan tersebut akan dianggap absen.
3. Jumlah kehadiran minimum 75%, jika < 75% tidak diperkenankan mengikuti Ujian
Akhir Semester Praktikum.
4. Sebelum memasuki laboratorium, praktikan wajib berpakaian rapi, sepatu, tidak
diperkenankan memakai kaos oblong dan sandal.
5. Praktikan wajib membawa objek sesuai petunjuk modul dan asisten, praktikan
menyerahkan sebelum praktikum dimulai. Jika tidak membawa objek, tidak
diperkenankan mengikuti praktikum dan dianggap absen dan pelanggaran berat.
6. Praktikan harus memahami instruksi modul dan asisten dalam pelaksanaan prosedur
kerja praktikum. Bekerja denga tertib dan tidak diperkenankan melakukan aktivitas
praktikum diluar prosedur yang telah ditentukan.
7. Hati-hati menggunakan intrumen-instrumen elektronik termasuk sentrifus, mikroskop
dan alat labor lainnya yang dapat menyebabkan kebocoran arus (setrum) atau kerusakan
alat atau bahkan ledakan, perhatikan petunjuk pemakaian yang benar.
8. Segala kerusakan instrumen yang dipakai karena kesalahan praktikan akan menjadi
tanggung jawab praktikan dalam perbaikan atau penggantiannya.
9. Praktikan wajib mencatat seluruh data hasil praktikum yang dilaksanakan dalam buku
kerja individu dan harus menyerahkan data lengkap tersebut kepada asisten penanggung
jawab praktikum.
10. Praktikan harus membersihkan seluruh alat atau bahan praktikum yang dipakai dan
memerikasa kelengkapan alat atau bahan yang ada untuk kemudian dicocokan dengan
list alat dan bahan yang telah disediakan.
11. Setiap pelanggaran terhadap tata tertib praktikum akan dicatat dalam berita acara
praktikum dan akan diberikan sanksi sesuai kesepakatan dosen dan asisten.
12. Praktikan akan dinilai secara komprehensif dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor
termasuk keaktifan dalam kerja praktikum dan diskusi.
3
Daftar Isi
4
PERCOBAAN I
I. Tujuan
Mahasiswa mampu mengenal dan mengamati bentuk organ reproduksi jantan dan
licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial. Alat
Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat untuk membuat dan
menyimpan spermatozoa.
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat
masih muda, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah
gelendong yang disebut glomere. Di Dekat glomere bagian posterior dari duktus
kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan
c. Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis,
epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus
deferens.
5
d. Ductus deferens berjumlah sepasang. Pada hewan muda tampak halus, sedang
a. Ovarium. Ovarium yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian
b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya
panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi
menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian
terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan
luar. Uterus atau shell gland mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang
kapur.
c. Vagina. Selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm). disini
Secra normal, telur tinggal di dalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam
susu pada mamalia adalah hasil sekresi dari sistem reproduksi dan mekanisme
endokrin, metabolik dan kimia. Bertelur sama dengan mekanisme laktasi. Telur
pertumbuhan di luar tubuh induk. Embrio sangat tergantung pada zat makanan
yang terdapat dalam telur. Karena itu lemak dari sudut kalori lebih pekat dari pada
6
gula, maka telur lebih kaya akan lemak dari pada gula (dibandingkan dengan
susu).
Alat yang digunakan adalah :Gunting, Sterofom, Jarum pentul, Sarung tangan,
Masker dan Bahan yang digunakan adalah: Hewan uji dari aves : Burung/ Ayam.
a. Tiap hewan uji dibius terlebih dahulu, agar mudah untuk melakukan pengamatan.
b. Setelah hewan uji tidak berdaya dan tidak bergerak, dicari lubang dekat dengan organ
reproduksi, dan kemudian dilakukan pembedahan menggunakan gunting.
c. Pada saat pembedahan berlangsung hewan dalam posisi terlentang, dan pembedahan
dilakukan dalam waktu yang singkat.
d. Setelah pembedahan selesai, lakukan pengamatan pada hewan uji.
e. Hasil pengamatan digambar dan difoto.
V. Hasil Pengamatan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
7
VI. Pertanyaan
1. Tuliskan serta jelaskan fungsi dari pada organ reproduksi pada aves?
3. Ajelaskan apa yang dimaksud anatara reproduksi vegetatif alami dan buatan?
VII. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
8
PERCOBAAN II
I. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat mampu
mendeskripsikan:
1. Organ Reproduksi Ikan dan Katak
2. Gamet Ikan dan Katak
Organ reproduksi pada Vertebrata terdiri dari gonad dengan saluran dan kelenjar
asesorinya. Ada dua macam gonad (disebut juga kelenjar (sel) kelamin atau kelenjar
biak) yaitu: 1. gonad yang menghasilkan sel kelamin betina (sel telur = ovum) disebut
ovarium (ova = sel telur; rium = tempat). Ovarium terdapat di dalam tubuh hewan
betina yang ditambatkan oleh mesenterium khusus pada dinding tubuh (mesovarium).
Ovarium di samping sebagai kelenjar biak, juga sebagai kelenjar endokrin yang
kelamin jantan atau spermatozoon, disebut testis. Testis terdapat di dalam tubuh
hewan jantan. Pada vertebrata rendah, testis tersimpan di dalam rongga perut, dengan
vertebrata tinggi testis sudah dikeluarkan dari rongga perut, disimpan pada bangunan
khusus seperti kantong, yang disebut skrotum. Seperti halnya ovarium, testis
disamping sebagai kelenjar biak, juga sebagai kelenjar endokrin, yang menghasilkan
hormon testosteron. Kedua macam gonad sebetulnya terbentuk dari material yang
sama; (1) sel-sel mesenterium khusus di dekat ginjal yang sedang berkembang
yang disebut blastema yang akan membentuk calon jaringan pembungkus (yang
disebut krista genital) sel-sel germinal primordia; (2) sel-sel germinal primordia
9
oogonia, berasal dari sel-sel germinal primordia yang sama. Namun, arah
lainnya menjadi oogonia. Ini terjadi setelah mereka berkumpul di dalam calon gonad.
Kemudian dipengaruhi oleh produk "semacam hormon" atau semacam enzim, sebagai
akibat ada tidaknya kromosom kelamin Y di dalam sel zigot atau embrio tempat ia
Y, maka diduga akan terbentuk antigen HY. Anti gen ini menyebabkan hanya sel-sel
germinal primordia yang ada di dalam medula calon gonad dapat melanjutkan
menyusun tubulus seminiferus dan sel germinal primordia (SGP) yang ada di sana
dan akan menjadi spermatogonia. Apabila sel-sel yang menyusun embrio tidak
memiliki kromosom kelamin Y, maka tidak akan terbentuk antigen HY. Sebagai
akibatnya, hanya sel-sel germinal primordia yang berada di bagian kortek yang
bersama-sama dengan jaringan penyokong akan membentuk sarang telur, dan sel
tidak ada sesuatu yang menyebabkan perkembangan ke arah jantan, maka seluruh
beberapa vertebrata, jenis kelamin tidak ditentukan oleh ada tidaknya kromosom
kelamin di dalam zigot, tetapi oleh keadaan lingkungan pada saat perkembangan
embrio sedang terjadi. Sebagai contoh, tinggi rendahnya temperatur saat telur
diinkubasikan, menentukan jenis kelamin anak buaya dan burung Maleo yang akan
Ovarium tersusun dari jaringan ikat fibrosa sebagai membrana basalis, yang di
sebelah dalamnya terdapat banyak sekali sarang-sarang telur yang berisi sel gamet
primordia (oogonia atau oosit), dan di bagian tengahnya berisi jaringan ikat stroma.
Pada umumnya setiap individu memiliki sepasang ovarium, yang secara simetris
10
berada di sisi kanan dan di sisi kiri tubuh. Di dalam sarang telur terkandung oogonia
atau oosit yang masing-masing terbungkus oleh selapis sel granulosa (sel folikel).
Oosit bersama dengan sel folikel yang membungkusnya disebut folikuli ovarii primer.
Pada saat individu menjelang masak kelamin beberapa folikel primer ini akan tumbuh
dan berkembang menjadi folikel graff dan kemudian mengovulasikan sel telur yang
telah masak (oosit sekunder = ootid) dengan cara dipecahnya dinding granulernya.
Menjelang saat atau tepat terjadinya ovulasi hewan akan menjadi gelisah, atau
kebingungan, yang menunjukkan bahwa dia ingin untuk dikawini. Keadaan seperti ini
pada hewan betina yang telah masak kelamin disebut estrus atau masa birahi. Pada
mamalia, produk ovarium (oosit sekunder atau ootid) dibebaskan dari ovarium ke
dalam solom (rongga tubuh), yang kemudian ditangkap oleh bagian fimbria ujung
osteum saluran telur (oviduktus) dan ditelan masuk ke saluran telur lewat lubang
osteumnya. Sel telur akan berhenti untuk sementara pada bagian ujung oviduktus di
dekat osteum. Bagian oviduktus tempat telur berhenti sesaat sering mengalami
dilatasi sehingga ukurannya lebih lebar dibanding tempat lain dan ditetapkan sebagai
ampula. Pada umumnya untuk sebagian besar mamalia pembuahan sel telur oleh
spermatozoon terjadi pada bagian oviduktus ini. Setelah dibuahi telur akan
perkembangan blastula awal. Pada vertebrata tingkat rendah, terutama pada hewan
yang pembuahannya secara eksternal, contoh pada ikan; telur setelah diovulasikan,
untuk sementara ditampung di dalam lumen ovarium dan akan dikeluarkan dari tubuh
(dioviposisikan) lewat saluran telur pada saat perkawinan atau pemijahan terjadi.
Oleh karenanya pada saat Anda mengamati ovarium, maka diusahakan untuk mencari
di mana tempat telur ditampung sementara sebelum ditelurkan dan menelusuri juga
11
saluran telur dengan cara mengurut ovarium hingga telur yang telah masak
dikeluarkan ke lubang genital. Pada praktikum kali ini akan diamati ovarium ikan,
Testis Testis sebagai organ kelamin jantan, berupa organ yang sepasang dengan
dilengkapi saluran spermatozoa dan organ asesoria. Baik pada vertebrata tingkat
rendah maupun vertebrata tingkat tinggi, saluran testis langsung berhubungan dengan
testisnya, sementara pada ovarium vertebrata tingkat tinggi, saluran telur terpisah dari
ovariumnya. Produksi gamet pada testis demikian dimulai dan proses produksinya
berjalan terus, hanya saja akan menjadi semakin menurun dengan semakin tuanya
individu. Pada ovarium sel-sel yang berkembang menjadi gamet berada di bagian tepi
ovarium, yang kemudian dilepaskan melalui proses pecahnya dinding ovarium. Pada
testis sel-sel yang berkembang menjadi gamet berada di medulanya, sehingga gamet-
gamet yang diproduksi akan terkumpul di dalam lumen tubulus dan kemudian
menjadi epididimis. Pada vertebrata tingkat rendah, ikan dan katak, sel-sel telur yang
sudah diovulasikan juga dikumpulkan dulu di dalam lumen ovarium dan dikeluarkan
nanti pada saat bertelur (peneluran = oviposisi), waktu hewan kawin atau memijah.
Testis berupa organ agak bulat memanjang (ikan dan katak) atau bulat oval (pada
testis masih berada di dalam rongga perut, berada di kanan kiri rongga tubuh, di
antara ginjal atau gelembung renang dan usus, terletak membujur kranio kaudal. Pada
mamalia tinggi, terutama yang berdarah panas, testis tidak lagi berada di dalam
rongga perut, tetapi telah ditampung di dalam kantung di luar tubuh pada bagian
inguinal, yang disebut skrotum. Ini ada hubungannya dengan temperatur yang
bawah temperatur tubuh hewan. Beberapa vertebrata tingkat tinggi yang testisnya
12
sudah disimpan di dalam skrotum, pada saat-saat bukan masa kawin, testis masuk
kembali ke rongga perut. Saluran sperma pada vertebrata tingkat rendah masih sangat
sederhana, pada katak masih menjadi satu dengan uretra, dengan keistimewaan
spermatozoa yang masih di dalam testis telah siap untuk membuahi telur, sementara
pada vertebrata tingkat tinggi saluran spermatozoa sudah begitu panjang dan komplek
13
III. Alat dan Bahan
Alat
Seperangkat peralatan bedah, Gelas benda, Kapas steril, Kipas angin, Bak preparat,
Bahan Praktikum
Ikan nilam jantan dan betina, Katak Jantan dan Betina yang telah masak kelamin,
masing masing 2 ekor (apabila tidak ada ikan nilem boleh ikan lain), Akuadestilata,
Larutan Ringer, Larutan formalin 10%, Alkohol 75%, Pewarna eosin red.
1. Tahap Pertama
diukur panjangnya. Letakkan ikan pada sisi lateralnya di atas bak preparat.
Dengan ujung jari telunjuk diraba perbatasan rongga perut bagian dorsal di dekat
operkulum. Dinding tubuh diiris pada perbatasan tadi dengan skalpel perlahan-
lahan hingga sampai menembus rongga perut tetapi jangan sampai mengenai
organ-organ internal. Teruskan irisan tadi ke belakang sampai pada anus. Setelah
tumpul pada irisan tersebut tepat di belakang operkulum. Potong dinding tubuh
belakang operkulum dari dorsal ke ventral. Apabila irisan pada daerah dorsal baik
operkulum sampai pada batas ventral, dengan mudah dinding tubuh lateral ini
dapat dibuka ke arah ventral dan akan terlihat organ-organ interna ikan tersebut.
Dinding tubuh yang telah dipotong dibuka dengan menfiksasinya dengan jarum
pentul pada bak preparat. Gambar dengan jelas, benar dan proporsional organ-
organ interna yang ada di dalam rongga tubuh ikan yang Anda bedah. Beri label
14
organ-organ yang Anda temukan, diantaranya testis pada ikan jantan dan ovarium
pada ikan betina, Gambarlah topografi organ reproduksi ikan nilem betina. (Beri
label bagian-bagiannya) Setelah menggambar apa yang dilihat pada objek yang
telah dibedah, salin pula gambar tersebut untuk laporan praktikum yang
label bagian-bagiannya)
2. Tahap kedua
Setelah topografi organ reproduksi ikan yang Anda bedah dan digambar,
ovarium dan testis harus dilakukan dengan hati-hati agar saluran testis dan saluran
telurnya tidak putus, jangan lupa sertakan pula papila urogenitalnya, dengan cara
memotong bagian dimana saluran sperma atau saluran telur telah bergabung.
Gambarlah ovarium ataupun testis yang telah Anda ambil, dan letakkan
sedemikian rupa sehingga tampak jelas bahwa testis atau ovarium ikan
berpasangan, struktur dari setiap ovarium atau testis berkelanjutan dengan saluran
yang akhirnya akan saling bergabung. Beri label nama bagian bagiannya.
3. Tahap ketiga
Ukur panjang ovarium dan ukur pula panjang testis. Catatlah panjang ovarium =
. cm; panjang testis = . cm. Timbang berat ovarium dan timbang berat testis.
berat gonad, maka dapat dihitung indek kematangan gonad (IKG) ikan tersebut
dengan rumus:
Ikan dengan IKG > 0,8 berarti telah siap untuk dikawinkan.
15
4. Tahap keempat
dalamnya. Iris-iris testis tersebut dengan skalpel, atau tusuk-tusuk dengan jarum
suspensi yang diperoleh, kemudian disaring, agar zarah-zarah jaringan testis dapat
Sediakan dua gelas benda (kaca preparat) yang telah diusap dengan alkohol 75%
dan telah kering. Dengan pipet ambil satu tetes suspensi yang telah diencerkan
tadi dan teteskan pada gelas benda. Letakkan gelas benda lain dalam posisi berdiri
600, kira-kira 3 mm dari tetesan suspensi milt tadi. Sudut tumpul (1200) gelas
benda (kaca preparat atau objek gelas) yang berdiri berada pada sisi seberang
tetesan milt, sementara sudut lancipnya (600) pada sisi di dekat tetesan milt.
Tarik perlahan-lahan gelas benda yang berdiri mendekati dan menyentuh tetesan
menjauhi tetesan, hingga terjadi apusan milt pada gelas benda. Teteskan pewarna
eosin red pada apusan tadi. Biarkan kering, atau bila perlu diberi tiupan angin
dengan kipas angin. Setelah kering amati di bawah mikroskop dengan perbesaran
40 x. Gambar satu spermatozoon yang paling jelas dan utuh, catat bagian-
bagiannya.
5. Tahap kelima
Ambil tiga bagian ovarium secara acak, yang beratnya sekitar 0,25 gram. Hitung
jumlah telur pada masing-masing bagian tersebut. Hitung rata-rata jumlah telur
dari ketiga bagian yang Anda ambil. Misal hasilnya a butir. Berat ovarium
keseluruhan b gram maka fekunditas ikan tersebut dapat dihitung dengan rumus:
16
Fekunditas = (berat ovarium keseluruhan: berat telur bagian yang diambil)
V. Hasil Pengamatan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi dari pada hormon testosteron ?
3. Gambarkan susunan dari pada organ reproduksi dari pada ikan dan katak?
VII. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
17
PERCOBAAN III
I. Tujuan
dari reproduksi pada manusia dan segala macam hewan. Pada artikel ini, kita akan
belajar tentang di mana dan kapan spermatogenesis terjadi, dan apa tahap yang perlu
sebagai proses yang terjadi pada gonad organisme laki-laki yang bereproduksi secara
Spermatozoa adalah gamet jantan dewasa yang hadir dalam organisme yang
secara melakukan reproduksi secara seksual, dan itu mirip dengan oogenesis pada
menjadi siap untuk disahkan sebagai air mani bersama dengan sekresi kelenjar
lainnya.
Proses ini dimulai pada saat pubertas karena tindakan hipotalamus, kelenjar
pituitari, dan sel-sel Leydig, dan proses hanya berakhir setelah kematian. Namun,
jumlah sperma akan berkurang secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia,
yang secara efektif dapat membuahi gamet betina untuk membentuk organisme bersel
18
tunggal yang disebut zigot, yang akhirnya mengarah ke pembelahan dan perbanyakan
sel untuk membentuk janin. Juga, untuk memiliki keturunan yang sehat, jumlah
kromosom harus dipertahankan dalam jumlah tetap pada tubuh, yang, kegagalan
dapat menyebabkan kelainan seperti sindrom Klinefelter, sindrom Down, atau aborsi
Proses Spermatogenesis
Proses spermatogenesis sangat mirip pada hewan dan manusia. Mari kita lihat
dua kali jumlah kromosom, yang mereplikasi secara mitosis saat interfase sebelum
Tahap 3: Di divisi meiosis kedua, dua sel anak baru lebih lanjut membagi diri
menjadi empat spermatid, yang memiliki kromosom unik yang memiliki setengah
Tahap 4: Sel-sel ini sekarang bergerak melalui lumen testis ke epididimis, di mana
mereka tumbuh menjadi empat sel sperma dengan menumbuhkan mikrotubulus pada
sentriol, membentuk axoneme, yaitu, tubuh basal, dan beberapa sentriol memanjang
19
Proses spermatogenesis
Penting untuk dicatat bahwa setiap divisi dalam proses tidak lengkap, dan
bahwa sel-sel yang selalu melekat satu sama lain dengan sitoplasma untuk
memungkinkan mereka untuk dewasa pada saat yang sama. Juga, beberapa
menjamin bahwa pasokan sperma tidak kehabisan. Sepanjang seluruh proses, sel-
20
Stres oksidasi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang
Proses spermatogenesis pada manusia terjadi selama periode waktu yang lama
lebih dari dua bulan. Selama ini, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi
setiap hari. Namun, pada akhir proses, hanya sekitar 100 juta yang menjadi sperma
matang. Ini dapat mengambil satu bulan lagi untuk mengangkut sperma baru pada
sistem duktal.
:Preparat awetan
V. Hasil Pengamatan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Jelaskan tahap pembelahan dari pada spermatogonium menjadi sel sperma?
spermatogonium?
VII. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
21
PERCOBAAN IV
embriologi ikan mas (Cyprinus carpio) serta faktor faktor yang mempengaruhi
perkembangannya.
Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan
ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compressed) dan
mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat disembulkan, bagian mulut
dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang diantaranya kurang
Ikan Mas termasuk jenis ikan omnivora.Tubuh ikan Mas dibagi (3) tiga bagian,
yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat,seperti sepasang mata,
sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah
insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar.
Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari.Sirip-sirip ikan ada yang
berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang
mulut, faring, esofagus, pilorus, usus, rektum dan anus.Ikan Mas dapat memakan
plankton maupun invertebrata kecil.Atas dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa ikan
Mas merupakan ikan omnivora yang cenderung herbivora. Keadaan usus yang sangat
panjang pada ikan herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang
memiliki kadar serat yang tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini
22
dapat dibuktikan melalui pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan
adanya lambung tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal
dengan istilah lambung palsu. Ikan Mas memilki panjang usus yang melebihi panjang
tubuh ikan. Pada pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa tubuh ikan Mas
tiga kali lipat dari panjang tubuhnya. Usus yang panjang tersebut bertujuan untuk
Ikan Mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
antara 150-1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu 20oC -25oC dan pH air antara 7-
8.Di antara jenis ikan Mas itu sendiri, jika diamati lebih lanjut, ada perbedaan dari segi
sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan ras
mempengaruhi perkembangan embrio dan proses penetasan embrio, jika suhu rendah
embrio akan lebih lama tertahan dalam cangkangnya, sebaliknya jika suhu tinggi akan
menyebabkan embrio menetas secara prematur. Faktor cahaya juga mempengaruhi masa
pengeraman ikan. Jika dalam masa pengeraman ditaruh tempat yang gelap, maka kan
menetas lebih lambat. Faktor luar lainnya yang dapat mempengaruhi masa pengeraman
ialah gas terlarut dalam air terutama CO2 dan amonia dapat menyebabkan kematian
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, cotton bud,
mikroskop, gelas ukur, baskom, kamera digital, aquarium, selang, aerator, alat tulis dan
23
kertas pengamatan. Bahan yang digunakan adalah sperma dan telur ikan mas (Cyprinus
mas.
2. Sperma ikan mas terlebih dahulu diencerkan dengan laktat ringer dengan
dihomogenkan.
3. Sperma yang telah diencerkan dengan laktat ringer kemudian dituangkan ke dalam
cawan petri.
4. Telur kemudian ditebar di atas cawan petri dengan menggunakan cotton bud, saat
penebaran cotton bud tidak boleh menyentuh dasar dari cawan petri, ditunggu 10
menit,
5. Kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak 3 kali. telur hasil perlakuan tersebut
V. Hasil Pengamatan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dari pada fertilisasi dan tujuan dari pada fertilisasi?
3. Jelaskan apa yang terjadi setelah kepala sperma masuk kedalam telur?
VII. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
24
PERCOBAANV
I. Tujaun
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu untuk mempelajari
organogenesis turunan ektoderm, mesoderm dan endoderm pada embryo ayam dan
awali dari pembentukan embryo dan di akhiri dengan bentuk dan rupa yang spesifik
dalam satu spesies. Dalam hal ini ada macammacam organ yang berasal dari lapisan
lembaga ectoderm, endoderm dan juga mesoderm. Pada endoderm terdapat saluran
pencernaan makanan yang terdiri dari usus depan dengan bagianbagian nya yaitu tyroid,
paratyroid, telinga tengah, saluran euctacius, pancreas, duodenum, trakea, bronki, paru-
paru, hati dan lambung. Usus tengah terdiri dari jejenum dan illeum dan usus belakang
Lapisan-lapisan lembaga ialah lapisan sel yang pada waktu janin awal sakali yang
sedikit sekali banyakmempunyai kebebasan tertentu dan dari sinilah berasal alat-alat
tubuh. Biasanya susunannya seperti epitelium, tetapi ini tidak selalu demikian. Kulit
lembaga ada dua atau tiga buah, tergantung tinggi rendahnya derajat hewan. Mula-mula
terdapat dua lapisan lembaga primer yaitu ektoderm dan endoderm. Pada hewan-hewan
dari coelentrata keatas kulit lembaga yang ketiga atau lembaga tengah yang disebut
mesoderm. Susunan epitel juga, tetapi dibagun oleh sel-sel lepas dan dalam hal terakhir
Pada pembentukan ektoderm dan endoderm dapat di lalui dengan berbagai cara,
pembentukan mesoderm lebih banyak lagi coraknya, baik mengenai asalnya maupun
mengenai strukturnya, dan pertumbuhan selajutnya banyak sekali ragam nya. Mesoderm
25
merupakan lapisan ketiga yang letak nya di tengahtengah antara endoderm dan
ektoderm.Dan dapat juga terjadi selsel yang telah awal sekali, yaitu yang pada
(Djuhanda, 1981).
Lapisan pada mesoderm terdiri atas dua lapisan yaitu somato pleura (bagian luar)
dan splanchno pleura membatasi alat-alat dalam pada awal pertumbuhan, mula-mula
lapisan ectodera diikuti dengan lapisan somato pleura membuat lipatan kulit ke dorsal
membelok dan nanti di bagian ventral saling bertemu,kemudian dibagian dorsal lipatan
ektoderm dan mesoderm tadi saling bertemu dan tempat pertemuan itu ditembus hingga
dinding pemisahnya tidak ada,akibatnya bagian dorsal embryo mempunyai suatu kantong
ayng berlapis dua lapisan luar mesoderm dan lapisan dalam ektoderm, merupakan
bantalan berongga disebut cavui amnii, berisi cairan ligor amnii dan bangunan seluruhnya
badan berupa kantung, seperti kantung solom, rongga badan sekunder dan sebagainya
tertutup kedua ujungnya, di antara anterior berbatasan dengan lempeng oral di dinding
posterior dengan selaput cloaca sedangkan pada bagian tengah masih terbuka yang
usus bertambah panjang, terjadi rotasi lokal antara daerah tertentu dan pematangan
fungsi.Pada waktu bersamaan juga terjadi evaginasi atau pembantukan kantung bakal
Banyak organ berkembang dalam embrio tanpa harus berfungsi pada waktu itu
juga, tetapi jantung dan sistem peredaran darah sudah harus berfungsi ketika masih dalam
26
perkembangan.Jantung pertama kali terbentuk sebagai tabung sederhana yang terjadi dari
penyatuan dua pembuluh darah yang berdinding tipis dibawah kepala yang sedang
berkembang. Pada keadaan awal,jantung hakikatnya sama seperti jantung ikan yang
terdiri dari empat kamar yang teraturdalam suatu rangkaian: sinus venosus yang
yang menuju lung aorta. Ketika pertama tumbuh, jantung embrio merupakan suatu
struktur tunggal dengan hanya sebuah kamar.Sedangkan jantung dewasa dari burung dan
mamalia merpakan pompa ganda dengan atrium dan ventrikel kiri dan kanan yang
terpisah.Pemisahan ini mencegah percampuran darah dari paru-paru dengan daerah dari
berongga yang membentuk dari saluran pencernaan asli dan karena itu terdiri atas
endoderm, tetapi pertumbuhan ini selalu berkaitan dengan jaringan mesoderm yang
membentuk pembuluh darah dan pembuluh limfe, jaringan ikat dan otot dari organ-organ
tersebut.Endoderm hanya membentuk epitel dalam dari saluran pencernaan dan paru-paru
27
III.Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu: mikroskop, objek glass, pipet tetes (untuk
mengambil telur), petridisk/kaca arloji. Adapaun bahan yaitu: NaCl (larutan fisiologis),
ciri spesifiknya.
V. Hasil Pengamatan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan dari pada turunan ektoderm, mesoderm dan endoderm?
VII.Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
28
PERCOBAAN VI
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui berbagai macam lapisan-
Amnion
Chorion
Allantois
Membran extra embrionik adalah struktur membran yang muncul secara paralel
dengan embrio dan memainkan peranan penting dalam perkembangan embrio. Mereka
terbentuk dari embrio tetapi tidak menjadi bagian dari organisme individu setelah
Membran extra embrionik yang mungkin ada dalam vertebrata adalah kantung
kuning telur, amnion, chorion, allantois dan plasenta. Kehadiran setiap membran
embrionik bervariasi dengan kelas vertebrata. Dalam ikan dan amfhibia hanya yolk sac
yang hadir. Dalam reptil dan burung selain ada yolk sac tetapi juga ada amnion, chorion
dan allantois. Dalam mamalia plasenta selain semua membran plasenta juga hadir
(Djuhanda, 1981).
Dalam kebanyakan burung dan reptil, embrio dengan selaput extra embrionik
yang berkembang dalam telur dikupas. Adapun fungsi dari selaput extra embrionik
adalah perlindungan nutrisi, respirasi dan eksresi didalam embrio (Djarubito, 1990).
29
The yolk sac dibentuk dari vitellus oleh beberapa yang berasal dari usus primitif.
Dalam proses pembangunan, chorion menjadi terluar dan amnion yang terdalam,
beberapa ukuran, mengembang dan menjadi terkait erat, jika tidak menyatu dengan
(Shearer, 2008).
Rongga ketuban dimana embrio tertutup menjadi diisi dengan air atau cairan yang
memberikan osmotik fisik perlindungan dan embrio selama sisa keberadaan janin
tersebut. Serat otot smooth di amnion secara spontan kontrak dan kocok perlahan embrio
kantong kuning bertahap berkurang dalam ukuran dan akhirnya dimasukkan ke dalam
midgut embrio. Kantung kuning telur non yolk dari plasenta mamalia adalah sisa. Hal ini
evolusi tapi pada dasarnya tidak memiliki arti fungsionalnya (Yatim, 1994).
Pada saat kelahiran atau penetasan, embrio menjadi benar-benar terpisah dari
amnion dn chorion dan dari bagian utama dari allantois (Djarubito, 1990).
1. Amnion
Adalah selaput yang meliputi embrio. Amnionnya juga merupakan adaptasi untuk
mengeringkan tanah karena salah satu fungsinya adalah untuk mencegah pengeringan
embrio. Serta melindungi embrio didalam kantung yang berisi cairan ketuban.
Berisi telur yang satu-satunya sumber makanan sampai menetas. Kuningnya adalah
30
3. Chorion
Adalah membran yang mencakup amnion, kantung kuning telur dan allantois, serta
4. Allantois
Adalah limbah metabolisme embrio dan seiring dengan pertumbuhan yang lebih besar,
Allantois merupakan adaptasi lahan kering karena dalam embrio makhluk terestrial
yang menelur, seperti reptil dan burung, residu metabolisme tidak dapat langsung
dikeluarkan untuk mengelilingi perairan. Hal ini kemudian untuk munculnya struktur
Embrio Ayam
Telur ayam kampung dan telur puyuh yang sudah diinkubasi, petridis, jarum pencacah,
2. Lalu berdasarkan jam inkubasi yang paling rendah yaitu yang 24 jam.
3. Di retakkan cangkang telur yang dibawah dengan diameter yang paling kecil,
31
4. Lalu setelah bolong letakkan di atas petridis retakkan pula cangkang yang diatas buka
6. Embrio yang telah di letak di atas petridis diberi larutan Nacl 0,9% aduk rata sehingga
7. Lalu dengan menggunakan pipet tetes disedot yolk yang sudah terpisah untuk dibuang
8. Di beri kertas dipinggiran petridis untuk menghisap sisa yolk yang melekat.
V. Hasil Pengamatan
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan yolk serta fungsinya?
VII. Kesimpulan
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
32
PERCOBAAN VII
I. Tujaun
Tujuan dari praktikum ini yaitu dapat mengenali struktur tubuh larva/ kupu-kupu
dan perubahan-perubahan yang terjadi selama metamorphosis telu, larva, pupa hingga
Metamorfosis adalah proses menjadi ulat menjadi hewan baru (fase sempurna)
yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namun sederhana.
Pertama-tama dimulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun inangnya
yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga
mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/kepompong dan dalam beberapa
Tahap I : Telur
Telur akan menetas antara 3-5 hari, larva akan berjalan kepinggir daun tumbuhan
inang dan mulai memakannya. Sebagaian larva mengonsumsi cangkang telur yang
kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak merenggang mengikuti
pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
Tahap II : Larva
cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Jumlah pergantian kulit
selama hidup larva umumnya 4-6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting)
disebut instar. Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar
berbentuk silindris dan terkadang mempunyai rambut, duri, tuberkel, atau filamen. Ketika
33
larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari
tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman
benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk
membentuk pupa.
Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal dalam pupa
terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus
dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Umumnya pupa berwarna hijau, coklat
Tahap IV : Kupu-kupu
Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangka keatas sehingga sayapnya
yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung kebawah dan mengembang secara
normal. Segera setelah sayap mengering , mengembang dan kuat, sayap akan membuka
dan menutup beberapa kali dengan tujuan untuk percobaan terbang. Fase imago ini
seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya. Dikatakan tidak sempurna karena
hewan tersebut hanya melewati 2 tahapan, yaitu dari telur menjadi nimfa
2. Metamorfosis sempurna
34
III. Alat dan Bahan
Alat dan Bahandigunakan adalah :Jaring Penangkap, Toples kaca, Kaca pembesar dan
V. Hasil Pengamatan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
VI. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dengan metamorfosis tidak sempurna
beserta contohnya?
35
3. Jelaskan perilaku dari pada kupu-kupu serta jelaskan perbedaan anta Rhopalocera
dengan Heterocera?
VII.Keimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
36