Pewarnaan Spora Bakteri PDF
Pewarnaan Spora Bakteri PDF
PEWARNAAN SPORA
Nama NPM
Iman Firmansyah 260110130044
Nilai TTD
PEWARNAAN SPORA
I. Tujuan
Mengamati endospora bakteri dengan menggunakan prosedur pewarnaan
spora (pewarnaan Klein). Memahami setiap langkah dan reaksi reaksi kimia
yang terjadi dalam prosedur tersebut.
II. Prinsip
1. Pewarnaan Spora
Pewarnaan khusus digunakan untuk mewarnai dan mengisolasi
bagian spesifik dari mikroorganisme, misalnya endospora, kapsul, dan
flagela (Pratiwi, 2008).
2. Teknik Aseptis
Cara kerja yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan
mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur
mikroorganisme yang diinginkan ( Siswaya, 2014 ).
3. Impermeabilitas dinding sel bakteri tahan asam
Bakteri tahan asam memiliki kandungan senyawa dari
peptidoglikan dan lipid kompleks (wax-D) yang disebut asam mycolat
yang membangun struktur dinding selnya, sehingga menjadi impermeabel
terhadap macam macam prosedur perwarnaan termasuk pewarnaan
Gram (Lay, 1994).
4. Penetrasi zat warna
Difusi zat warna dari lapisan permukaan ke pusat. Agar penetrasi
zatzat warna baik dan tahan cuci, maka gaya ikat antara zat warna dan
sampel harus lebih besar dari pada gaya gaya yang bekerja antara zat
warna dan air (Etsha, 2013).
III. Teori Dasar
Spora bakteri adalah bentuk bekteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Spora bakteri
mempunyai fungsi yang sama seperti kista amoeba, sebab bakteri dalam
bentuk spora dan amoeba dalam bentuk kista merupakan suatu fase dimana
kedua mikroorganisme itu berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap
faktor luar yang tidak menguntungkan (Dwidjoseputro, 1989).
Diameter spora dapat lebih besar atau lebih kecil dari diameter sel
vegetatifnya. Dibandingkan dengan sel vegetatif, spora sangat resisten
terhadap kondisi-kondisi fisik yang kurang menguntungkan seperti suhu
tinggi dan kekeringan serta bahan-bahan kimia seperti desinfektan. Ketahanan
tersebut disebabkan oleh adanya selubung spora yang tebal dan keras
(Hadioetomo, 1985).
1. Alat :
a. Bak Pewarna.
b. Buku Gambar
c. Cawan Petri
d. Kaca Objek.
e. Kapas.
f. Kertas Saring.
g. Korek api
h. Mikroskop Majemuk.
i. Ose.
j. Pembakar Spirtus.
k. Pensil warna Merah, Biru, Ungu
l. Spidol
m. Tabung Reaksi
n. Water Bath
2. Bahan :
a. Air Suling dalam Botol Semprot.
b. Asam Sulfat 1%
c. Desinfektan.
d. Emersi Oil.
e. NaCl Fisiologis
f. Sampel Air Liur.
g. Suspensi Bakteri Bacillus subtilis.
h. Zat Warna Karbol Fuksin.
i. Zat Warna Metilen Biru.
3. Gambar Alat
V. Prosedur
Dibuat suspensi bakteri yang terdiri dari biakan bakteri dan NaCl
fisiologis di tabung reaksi. Ditambahkan karbol fuksin sebanyak 1:1 kedalam
suspensi tersebut. Campuran tersebut dipanaskan dalam pemanas air atau
water bath bersuhu 80oC selama 10 menit. Di jaga jangan sampai mendidih
atau kering.
No Perlakuan Hasil
VII. Pembahasan
VIII. Simpulan
Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.