Anda di halaman 1dari 4

INTERFERENSI CAHAYA

I. TUJUAN :
1. Mengamati pola interferensi dari celah tunggal
2. Mengamati pola interferensi dari celah ganda
3. Menentukan panjang gelombang cahaya tertentu

II. ALAT DAN BAHAN


1. Sofware Simulasi PHET
2. Komputer dengan Sistem Operasi Windows

III. TEORI

Gelombang adalah usikan atau gangguan yang merambat. Berdasarkan medium


perambatannya gelombang dikelompokkan menjadi dua yaitu gelombang mekanik
dan gelombang elektromagnetik.
Sifat-sifat gelombang :
- Mengalami refleksi (pemantulan)
- Mengalami refraksi (pembiasan)
- Mengalami interferensi (dapat dipadukan)
- Mengalami difraksi (pelenturan)
- Mengalami polarisasi (penyerapan salah satu arah getarannya
Berdasarkan arah perambatannya gelombang dibagi menjadi dua macam yaitu
gelombang transversal dan longitudinal.

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan
arah perambatannya, contohnya gelombang pada tali, permukan air dan gelombang
elektromagnetik.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berimpit dengan


arah rambat gelombang, contohnya gelombang pada pegas dan bunyi

Interferensi cahaya
Interferensi terjadi jika dua atau lebih gelombang koheren yang memiliki beda fase
tetap dipadukan.

pd
Interferensi celah ganda, persamaannya : untuk interferensi maksimum n ,
l
pd 1
untuk interferensi minimum : ( n )
l 2

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


a. Mengaktifkan perangkat lunak PHET
b. Memilih Simulasi Interferensi Cahaya
c. Lakukan pengukuran panjang gelombang
1. Celah Tunggal variasi L

No L (jarak D ( jarak n ( Jumlah P (Jarak terang (panjang


celah ke Celah) nm orde) nm pusat ke terang gelombang)
layar) nm berikutnya) nm nm

1 1276,56 305,01 1 409,56 97,85

2 1111,00 305,01 1 392,14 107,67

3 910,58 305,01 1 383,43 168,79

2. Celah Tunggal Variasi D


No L (jarak D ( jarak n ( Jumlah P (Jarak terang (panjang
celah ke Celah) nm orde) nm pusat ke terang gelombang)
layar) nm berikutnya) nm nm

1 910,58 426,99 1 453,13 212,48

2 910,58 496,70 1 392,14 213,9

3 910,58 636,11 1 383,43 239,9


3. Celah Ganda Variasi L

No L (jarak D ( jarak n ( Jumlah P (Jarak terang (panjang


celah ke Celah) nm orde) nm pusat ke terang gelombang)
layar) nm berikutnya) nm nm

1 2861,93 813,91 1 1059,56 602,66

2 2452,39 813,91 1 920,14 610,76

3 2025,42 813,91 1 772,01 620,46

4. Celah Ganda Variasi D

No L (jarak D ( jarak n ( Jumlah P (Jarak terang (panjang


celah ke Celah) nm orde) nm pusat ke terang gelombang)
layar) nm berikutnya) nm nm

1 2861,93 684,88 1 1181,55 565,48

2 2861,93 545,61 1 1268, 69 483,73

3 2861,93 353,77 1 1643,38 406,28

d. Lakukan analisa data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

V. Simpulan
1. Interferensi celah tunggal dengan variasi L dan D menghasilkan panjang
gelombang semakin besar, sedangkan nilai jarak terang pusat ke terang
berikutnya semakin kecil.
2. Interferensi celah ganda dengan variasi L menghasilkan panjang gelombang yang
semakin besar. Sedangkan nilai jarak pusat terang ke terang berikutnya semakin
kecil. Sedangkan untuk variasi D menghasilkan panjang gelombang yang
semakin kecil, sedangkan jarak terang pusat ke terang selanjutnya semakin
besar.
3.
VI. Tugas
1. Sketsa pola yang teramati
2. Pola apa yang dapat diamati dari celah ganda terhadap warna cahaya? Jika
interferensi menghasilkan maksimum dan minimum. Apa hubungannya dengan
pola yang dihasilkan? Jelaskan
3. Apa pengaruh yang dihasilkan dari pergantian warna cahaya? Jelaskan
4. Dengan mengganti warna cahaya berarti kita mengganti besaran dari sumber
cahaya. Besaran apa yang berubah dengan mengganti filter warna ? Apa
pengaruhnya terhadap jarak antara celah dengan filter warna?

Anda mungkin juga menyukai