Oleh:
Pembimbing:
dr. Edwin William T
dr.RandyOctavianus
Supervisor:
dr. WilhelmusSupriyadi, Sp.OT
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Nama : EkaSaraswatiTawainella
NIM :C 111 12 004
2. Nama : AwalulIkhramiah
NIM : C111 12 042
3. Nama : Irwan Anugrah
NIM : C111 12 132
4. Nama : Endah Yosiana
NIM : C111 12 311
Judul : CLOSED FRACTURE RIGHT NECK FEMUR
Pembimbing I Pembimbing II
Supervisor
dr.WilhelmusSupriyadi, Sp.OT
ii
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MJ
Umur : 70tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
RM : 040094
Tgl Masuk : 30April 2017
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Nyeri pada pangkal paha kanan
B. Anamnesis Terpimpin
Dialami sejak 2 minggusebelum masuk ke RS. Wahidin Sudirohusodo.
Pasien sempat diurut selama 1 minggu sebelum tiba di RS. Ibnu Sina.
Setelah masuk ibnu sina pasien direncanakan untuk operasi, karena tidak
ada implan akhirnya pasien dirujuk ke RSWS.
PasiendirujukdariIbnuSina,denganriwayatpenurunankesadarantidakada,
riwayatmualdanmuntahtidakada, riwayat sakit kepala
tidakada.Pasienselamainimengkonsumsi amlodipine 10mg saatmalamdan
simvastatin 10mg 2 tablet saatmalam.
C. Mekanisme trauma
Pasien sedang membersihkan langit-langit rumah dan terjatuh dari
tangga yang dipakainya. Pasien jatuh dari ketinggian sekitar 2 meter dan
mendarat dengan sisi kanan tubuh pasien setelah itu pasien sulit untuk
berdiri dan berjalan
III. PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Airway :Bebas
1
Breathing :RR = 20 x/menit reguler, spontan, tipe
thoracoabdominal, simetris
Circulation : BP = 180/100mmHg, HR = 82x/menit, reguler, kuat
angkat
Disability : GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor, 2.5 mm/2.5 mm,
refleks cahaya +/+
Environment : Suhu axilla = 36.5oC
Secondary Survey
Right Femur region
Look :
Tampakdeformitas, tidakada hematoma, tidakada
edema,tidaktampaklaceratedwoundpadaaspekanterior proximal
denganukuran 4 cm x 0,5 cm, dasarlukaterdiridarijaringansubkutis.
Feel :
Nyeritekanpadabagianproksimal
Range of Movement :
Pergerakan aktif dan pasif dari sendi lutut tidak bisa dinilai karena nyeri
Neurovaskularisasi Distal:
Sensibilitasbaik, pulsasiarteri dorsalis pedisdan tibialis posterior
dapatterabakuat, capillary refill time< 2 detik
Leg-length Discrepancy:
Dextra Sinistra
LLD 2 cm
2
IV. GAMBARAN KLINIS (13-8-2016)
Aspek Anterior
Aspek Medial
Aspek Lateral
3
V. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
FotoPelvis AP (30-4-2017)
4
Kesan : -Pelvis dalambatas normal
5
Kesan : - Dilatatio et elongation aortae
- Pulmo normal
VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (13-8-2016)
CT 700 4-10
BT 300 1-7
6
riwayatmualdanmuntahtidakada, riwayat sakit kepala
tidakada.Pasienselamainimengkonsumsi amlodipine 10mg saatmalamdan
simvastatin 10mg 2 tablet saatmalam.
VIII. DIAGNOSIS
ClosedFractureRightNeckFemur
IX. PENATALAKSANAAN
IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
Analgesikdanantibiotik
Pertahankan skin traksi pada tungkai kanan dengan beban 3kg
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR NECK FEMUR
I. PENDAHULUAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang.Fraktur dibagi atas dua,
yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur tertutup (simple) yaitu bila
kulit yang tersisa diatasnya masih intak (tidak terdapat hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar), sedangkan fraktur terbuka (compound)
7
yaitubila kulit yang melapisinya tidak intakdimana sebagian besar fraktur
jenis ini sangat rentan terhadap kontaminasi dan infeksi.1,2
II. ANATOMI
Femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh,
meneruskan berat tubuh dari oscoxaeketibia sewaktu kita
berdiri.Caputfemoris ke arah craniomedial dan agak ke ventral sewaktu
bersendi dengan acetabulum. Ujung proksimal femur terdiri dari sebuah
caputfemoris dan duatrochanter(trochantermayordantrochanter minor).1
8
Gambar 1.Anatomi femur.5
9
Gambar 2.Vaskularisasi femur.5
Sendi panggul dan leher femur ini dibungkus oleh capsula yang di
medial melekat pada labrum acetabuli, di lateral, ke depan melekat pada
lineatrochanterikafemoris dan ke belakang pada setengah permukaan
posterior collumfemur. Capsula ini terdiri dari
ligamentumiliofemoral,pubofemoral, dan
ischiofemoral.Ligamentumiliofemoral adalah sebuah ligamentum yang kuat
dan berbentuk seperti huruf Y terbalik. Dasarnya disebelah atas melekat ada
spina iliaca anterior inferior,dibawah kedua lengan Y melekat pada bagian
atas dan bawah lineaintertrochanterica.Ligament ini berfungsi untuk
mencegah ekstensi berlebihan selama berdiri.Ligamentumpubofemoral
10
berbentuk segitiga.Dasarligamentum melekat pada ramus superior
ossispubis, dan apex melekat di bawah pada bagian
bawahlineaintertrochanterica.Ligament ini berfungsi untuk membatasi gerak
ekstensi dan abduksi.Ligamentumischifemoral berbentuk spiral dan melekat
pada corpusossisischia dekat margoacetabuli dan di bagian bawah melekat
pada trochanter mayor. Ligament ini membatasi gerak ekstensi.
11
d. Insufficiencyfractures: pasien dengan osteoporosis dan osteopenia
terbukti beresiko.1
Fraktur biasanya disebabkan oleh jatuh biasa, walaupun demikian pada
orang-orang yang mengalami osteoporosis, energi lemah dapat menyebabkan
fraktur.Pada orang-orang yang lebih muda, penyebab fraktur umumnya karena
jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas.Terkadang fraktur collumfemur
pada dewasa muda juga diakibatkan oleh aktivitas berat seperti pada atlit dan
anggota militer.2
12
Penetapan diagnosis fraktur selanjutnya menggunakan alpha-
numericcodeyang menentukan diagnosis dengan pertanyaan where dan what,
dimana pembacaan diagnosis akan mengikuti urutan.3
13
dahulu pusat dari fraktur. Padasimplefraktur, pusat fraktur sudah jelas. Dalam
wedge fraktur, bagian tengahnya adalah bagian paling luas dari irisan. Pada
fraktur kompleks, pusat hanya bisa ditentukan setelah reduksi.Fraktur apapun
yang terkait dengan komponen displacedartikular adalah fraktur artikular. Jika
fraktur hanya terkait dengan undisplacedfissure yang mencapai sendi,
diklasifikasikan sebagai metafisis atau diafisis tergantung pada letak pusat
fraktur.3
Sedangkan pada pertanyaan what, Fraktur pada daerah neckfemur atau
proksimal dibagi menjadi 31-A, 31-B, dan 31-C dimana masing-masing terbagi
lagi menjadi 3 jenis fraktur. Fraktur pada daerah proksimal didefinisikan sebagai
garis fraktur yang melintang melalui ujung bawah trokanter mayor.4
Gambar 4. Pembagian fraktur 31-A4
31-A Fraktur ekstraartikular, daerah
trochanter
31-A1 pertrochanter sederhana
31-A2 pertrochantermultifragmen
31-A3 intertrochanter
14
Gambar 6. Pembagian fraktur 31-C2
31-C Fraktur artikular, head
31-C1 Split (Pipkin)
31-C2 dengan depression
31-C3 dengan neckfraktur
Contoh penentuan diagnosis, 32-B2.13
3 2 - B 2 .1
Femur Diafisis Fraktur Bending Subtrochanter
wedge wedge
2. KlasifikasiPauwel
15
Pada klasifikasiPauwel, pengelompokandidasarkanpada sudut fraktur dari
garis horizontal:
3. Klasifikasi Garden
16
- Stage II : fraktur komplit, namun tidak terdapat pergeseran
- Stage III : fraktur komplit disertai pergeseran parsial
- Stage IV : fraktur komplit dengan pergeseran keseluruhan2
Gambar d. Gambaranradiologipada klasifikasi Garden; (a)Stage I (b) Stage II (c) Stage III (d) Stage IV. 2
17
dengan cedera multipel. Pada dewasa muda yang mengalami cedera berat,
dengan atau tanpa keluhan nyeri pinggul, harus selalu dilakukan
pemeriksaan yang berhubungan dengan fraktur neck femur.1,2
Pasien yang fraktur akibat impaksi atau tekanan mungkin tidak
memiliki kelainan bentuk dan mampu menahan berat badan. Namun,
mereka bisa menunjukkan tanda deformitas minimal, seperti nyeri pada
pangkal paha dan nyeri pada kompresi aksial. Tanda lain yang bisa terjadi
pada fraktur collumfemoris, yaitu terbatasnya rangeofmotion serta
terdapat nyeri tekan saat palpasi pangkal paha.1,2
Pada kasus dengan high-energy trauma harus dilakukan
pemeriksaan sesuai prosedur ATLS. Fraktur dengan low-energy trauma
biasanya dapat terjadi pada pasien usia tua. Mendapatkan keterangan
yang akurat mengenai ada atau tidaknya penurunan kesadaran, riwayat
penyakit, mekanisme trauma dan aktivitas keseharian sangat penting
untuk menentukan pilihan terapi.1,2
18
FRAKTUR NECK FEMUR
a. Diagnosis
Diagnosis fraktur femur dapat ditegakkan dengan anamnesis yang
lengkap mengenai kejadian trauma meliputi waktu, tempat, dan mekanisme
trauma; pemeriksaan fisik yang lengkap dan menyeluruh, serta pencitraan
menggunakan foto polos sinar-x.
Look (Inspeksi):
Feel (Palpasi):
Nyeri tekan: Tanyakan pada pasien daerah mana yang terasa paling sakit.
Perhatikan ekspresi pasien sambal melakukan palpasi.
19
Spasme otot: Hal ini bisa terlihat dan teraba dari daerah fraktur dan pada
gerakan sederhana
Pemeriksaan kulit dan jaringan lunak di atasnya: Pada fraktur akut, terapi
tergantung pada keadaan jaringan lunak yang menutupinya. Adanya
blister atau pembengkakan merupakan kontraindikasi untuk operasi
implan. Abrasi pada daerah terbuka yang lebih dari 8 jam sejak cedera
harus dianggap terinfeksi dan operasi harus ditunda sampai luka sembuh
sepenuhnya. Bebat dan elevasi menurunkan pembengkakan dan ahli
bedah harus menunggu untuk keadaan kulit yang optimal.
Move (Gerakan):
Sebagai skrining cepat, gerakan aktif dari seluruh anggota gerak diuji
pada penilaian awal.Pasien dengan fraktur mungkin merasa sulit untuk
bergerak dan fraktur harus dicurigai jika ada yang nyeri yang menimbulkan
keterbatasan.Manuver yang memprovokasi nyeri sebaiknya tidak
dilakukan.Gerakan sendi yang berdekatan harus diperiksa pada malunion
untuk kasus kekakuan pascatrauma.
Pengukuran
20
Gambar 6.Pengukuran Apparentleglengthdiscrepancy.6
Gambar 9.Trueleglengthdiscrepancy. 6
Raba spina iliaka anterior superior (SIAS) dan atur panggul agar sejajar
(garis yang menghubungkan kedua SIAS tegak lurus dengan alas).Lalu ukur
panjang kaki dari SIAS ke maleolus medial, maka akan didapatkan
truelengthmeasurement. Pastikan kaki berada dalam sikap dan posisi yang
sama.
b. Pemeriksaan Radiologi
21
Pemeriksaansinar-x pelvis posisi anteroposterior (AP) dansinar-x
proksimal femur posisi AP dan lateral
diindikasikanuntukkasuscurigafrakturcollum femur. Duahalyang
harusdiketahuiadalahapakahadafrakturdanapakahterjadipergeseran.
Pergeserandinilaidaribentuk yang abnormal
darioutlinetulangdanderajatketidaksesuaianantaragaristrabekula di
kaput femur, collum femur, dan supra-asetabulumdari pelvis.
Penilaianinipentingkarenafrakturterimpaksiataufraktur yang
tidakbergeserakanmengalamiperbaikansetelahfiksasi internal,
sementarafrakturdenganpergeseranmemilikiangkanekrosisavaskula
rdanmalunion yang tinggi.1,2
c.
Gambar 10.MRI menunjukkanfrakturcollum femur tanpapergeseran. 1
c. Penatalaksanaan
Dari semua penanganan kecelakaan, atasi syok merupakan langkah
awal dan fraktur dibidai sebelum dipindahkan. Bidai fraktur dengan metode
Thomas-typesplint untuk mengurangi perdarahan dan rasa nyeri. Berikan
22
antibiotik dan analgetik intravena.2Pasien trauma harusmenjalanievaluasi
trauma secaralengkapdenganmemperhatikanprimary survey.6
TujuanPenangananFraktur :2
Recognize :Mengidentifikasilokasifrakturdantipefraktur
Reduction :Untukaposisiadekuatdanmengembalikan alignment
tulangkeposisi normal
Retain :Mempartahankanreduksi
Rehabilitasi :Mengembalikanfungsi
23
Diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah
komplikasi
Jenis-jenis operasi:
a. Pemasangan pin
Pemasangan pin haruslah dengan akurasi yang baik karena
pemasangan pin yang tidak akurat ( percobaan pemasangan
pin secara multiple atau di bawah trokanter) telah diasosiasi
dengan fraktur femoralsukbtrokanter.
b. Pemasangan plate dan screw
Fraktur leher femur sering dipasang dengan konfigurasi
apex distal screw atau
apexproximalscrew.Pemasanganscrew secara distal sering
gagal berbanding dengan distal.fiksasi dengan
cannulatedscrew hanya bisa dilakukan jika reduksi yang
baik telah dilakukan. Setelah fraktur direduksi, fraktur
ditahan dengan menggunakan screw atau slidingscrew dan
sideplate yang menempel pada
shaftfemoralis.Slidinghipscrew (fixed-angledevice)
ditambah derotationscrew diindikasikan untuk fraktur
cervical basal dan patah tulang berorientasi vertikal.2,9
c. Artroplasti; dilakukan pada penderita umur di atas 55
tahun, berupa:
Eksisi artroplasti
Hemiartroplasti
Diindikasikan untuk pasien usia lanjut dengan fraktur
displaced risiko yang lebih rendah untuk dislokasi
berbanding artroplasti pinggul total, terutama pada
pasien tidak dapat memenuhi tindakan pencegahan
dislokasi (demensia, penyakit Parkinson).Prostesis
disemen memiliki mobilitas yang lebih baik dan kurang
nyeri paha; prostesis tidak disemen harus disediakan
24
untuk pasien yang sangat lemah di mana status pra
cedera menunjukkan bahwa mobilitas tidak mungkin
dicapai setelah operasi.2,8
Artroplasti total
Indikasi:2,8
Untuk pasien usia lanjut yang aktif dengan fraktur
displaced.
Pilihan untuk pasien dengan prahiparthropathy (OA dan
RA).
Jika pengobatan telah terlambat untuk beberapa minggu
dan curiga kerusakan acetabulum.
Pasien dengan metastaticbonedisease seperti
PagetsDisease
Hasil fungsional lebih baik daripada hemiarthroplasty
Tingkat dislokasi lebih tinggi dari hemiarthroplasty.
25
Gambar 11.Algoritma untuk pengobatan fraktur intracapsular leher femur.
d. Komplikasi 5
Komplikasi umum
Nekrosis avaskular
Non-union
Lebih dari 10 persen kasus fraktur collumfemur gagal menyatu,
terutama pada fraktur dengan pergeseran. Penyebabnya ada banyak:
asupan darah yang buruk, reduksi yang tidak sempurna, fiksasi tidak
sempurna, dan penyembuhan yang lama.
Osteoartritis
26
Nekrosis avaskular atau kolaps kaputfemur akan berujung pada
osteoartritis panggung. Jika terdapat kehilangan pergerakan sendi serta
kerusakan yang meluas, maka diperlukan total jointreplacement.
DAFTAR PUSTAKA
1. Egol, K dkk. FemoralNeckFractures; HandbookofFractures, 5th Ed. Lippincott
Williams &Wilkins, 2015. Hal: 349.
2. Solomon, L dkk. FracturesoftheFemoralNeck; Apleys System
ofOrthopaedicandFractures, 9th Ed. Arnold, 2010. Hal: 847.
3. Muller, Maurice E. 2006. Muller AO Classificationoffractures Long Bones.
AO Publishing
4. Muller AO ClassificationofFractures Long Bones. AOTRAUMA.
5. Thompson, J. NettersConciseOrthopaedicAnatomy, 2nd Ed.ElsevierSaunders,
2010. Hal: 251-7.
6. Rex, C. ExaminationofPatientwithBoneandJointInjuries;
ClinicalAssessmentandExamination in Orthopedics, 2nd Ed.Jaypee Brothers
Medical, 2012. Hal: 17-21.
7. Frassica, F dkk. FemoralNeckFractures. 5-Minute OrthopaedicConsult, 2nd
Ed.Lippincott Williams &Wilkins, 2007.Hal: 127.
8. Miller MD, Thompson SR, Hart JA. ReviewofOrthopaedics 6thEdition.
Philadelphia; SaunderElsevier. 2012. p. 315-6.
9. Skinner, H. FemoralNeckFractures. Current Essentials Orthopedics.McGraw-
Hill, 2008. Hal: 37.
27