Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis onchocerciasis sulit dilakukan dalam infeksi ringan yang biasanya terjadi pada traveler

dan bukan penghuni dari daerah yang terpengaruh.

Ada beberapa metode dalam penegakkan diagnosis penyakit ini :

1. Metode Skin snip. Paling sering dilakukan karena spesifitas tinggi. Dilakukan biopsi kulit atau hasil
cukur 1 sampai 2 mg untuk mengidentifikasi secara mikroskopik mikrofilaria yang muncul dari
kulit saat dimasukkan ke dalam larutan fisiologis (saline). Biasanya 6 buah sampel diambil dari
bagian bagian berbeda dari tubuh. Apabila mikrofilaria tidak dapat tervisualisasi, PCR dapat
membantu untuk mengidentifikasi larva. Untuk diagnose yang definitif, keringkan sampel, lalu
fiksasi dengan methanol dan cat dengan giemsa atau hematoksilin dan eosin.

2. Pada pasien dengan nodul di kulit, nodul dapat di ambil dan diidentifikasi untuk mencari cacing
dewasa.
3. Infeksi pada mata dapat di diagnosa dengan pemeriksaan slit-lamp pada bagian depan mata
dimana larva dan lesi yang ditimbulkan dapat terlihat.

4. Tes antibody sudah dikembangkan untuk mendiagnosa infeksi namun belum tersebar secara luas
dan tidak dapat membedakan infeksi sekarang ataupun infeksi yang sudah lama terjadi sehingga
kurang membantu dalam proses diagnosa di daerah endemis onchocerciasis, namun berguna bagi
traveler yang berkunjung ke daerah endemis.
Beberapa jenis tes antibody adalah sebagai berikut :
a. Uji kartu ov16: Antibodi terhadap antigen ini telah terbukti menghasilkan sensitivitas
tinggi (sekitar 80%) dan spesifisitas (sekitar 85%) dan dapat menghasilkan hasil positif
pada infeksi awal saat hasil skin-snip negatif. Sampel darah kapiler dikumpulkan dengan
tusukan jari. Uji kartu imunokromatografi digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi
imunoglobulin G4 (IgG4) terhadap antigen ov16 rekombinan.
b. Protein hibrida rekombinan (OvH2 dan OvH3): Tes ini be memiliki ) sensitivitas tinggi (>
95%) dan spesifisitas (> 95%) dan berbasis enzim enzyme-linked immunoassay (ELISA).
Tes didasarkan pada protein hibrida dari dua protein Onchocerca terpisah (Ov20 dan
Ov33).
c. Tes berbasis ELISA menggunakan koktail 3 antigen (Ov7, Ov11, Ov16) juga telah
digunakan untuk mendeteksi antibodi. Sebuah studi perbandingan menunjukkan bahwa
campuran dari 3 protein ini menghasilkan sensitivitas sekitar 97% dan spesifisitas 100%,
lebih tinggi dari uji kartu rekombinan Ov16.
d. Tes untuk fraksi antigen parasit O volvulus dengan berat molekul rendah memiliki
sensitivitas dan spesifitas yang hampir sama dengan tes skin-snip
5. Tes deteksi antigen : Antigen Oncho-27 telah dipelajari dalam diagnosis infeksi Onchocerca.
Keuntungan dari tes ini adalah menggunakan urine atau air mata untuk pengujian. Dalam sebuah
penelitian terhadap 456 pasien di daerah hiperendemik Kamerun, teknik ini menghasilkan
sensitivitas dan spesifisitas 100%.

Daftar pustaka

1. Anonym. Onchocerciasis. CDC.. https://www.cdc.gov/dpdx/onchocerciasis/dx.html.


2017. Diakses pada 15 oktober 2017
2. Anonym. Parasites - Onchocerciasis (also known as River Blindness) . CDC.
https://www.cdc.gov/dpdx/onchocerciasis/dx.html . 2017. Diakses pada 15 oktober
2017
3. Darvin Scott Smith. Onchocerciasis (River Blindness) Workup. Medscape.
https://emedicine.medscape.com/article/224309-workup . 2017. Diakses pada 15
oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai