Critical Book Report
Critical Book Report
OLEH:
NIM: 1163111039
2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang
membahas tentang Filsafat Pendidikan.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak dosen yang membimbing mata kuliah ini dan memberi kesempatan untuk memaparkan hasil
pemikiran (kritikan) penulis.
Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tugas
ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN 1
1.3 MANFAAT 1
3.1 KEUNGGULAN . 14
3.2 KELEMAHAN 14
BAB IV.PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 15
4.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sejarah kehidupan manusia muncul dan berkembang aktivitas manusia yang disebut
filsafat. Kata filsafat mempunyai sebutan-sebutan lain sesuai dengan bergesernya waktu atau
karena adanya berbagai bahasa di dunia. Namun demikian filsafat sebagai hasil manusia berfilsafat
masih menunjukkan adanya kesamaan makna, yaitu kegiatan manusia yang lebih banyak
menggunakan potensi dasar manusia, yaitu kemampuan berfikir. Arti kemampuan berfikir sendiri
juga dimaknai dengan berbagai arti meskipun secara umum dapat juga ditemukan makna yang
sama, yaitu kemampuan untuk menjawab pertannyaan atau memecahkan masalah.
Sebelum berbicara banyak tentang filsafat lebih baik dicari tahu terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan istilah filsafat meskipun untuk mendapat pengertian yang sama tidak mudah.
Kesulitan timbul karena sudah meluasnya istilah filsafat di masyarakat, namun dengan
pemahaman makna filsafat yang berbeda-beda akibat latar belakang kehidupan yang beragam.
Upaya yang dapat dilakukan adalah mendapatkan gambaran umum yang terkandung dalam filsafat
dengan membandingkan rumusan yang satu dengan rumusan yang lain, selanjutnya cari unsure-
unsur yang sama dan buat rumusan yang berlaku umum.
1.2 TUJUAN
1.untuk mengetahui apa saja yang dipelajari/dibahas dalam mata kuliah filsafat pendidikan.
2.untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada buku.
3.pemperinci materi-materi yang ada dibuku yang sedang dikritik.
1.3 MANFAAT
1.bagi pembaca : memudahkan pembaca untuk memahami pembahasan yang ada di buku yang
dikritik.
2.bagi penulis : menambah wawasan dan pengetahuan karena tidak hanya satu buku yang akan
dibaca dalam mengkritik buku. Seperti perjanjian tugas ini paling sedikit buku pembandingnya 2,
selain buku yang dikritik.
1
BAB II
ISI BUKU
BUKU UTAMA
1.Judul buku : Filsafat Pendidikan Teori dan Praktik
2.Pengarang : Drs.H.Soegiono,MM dan DR.Tamsil Muis
3.Penerbit : PT.REMAJA ROSDAKARYA
4.Tahun Terbit : 2012
5.Kota Terbit : Bandung
6.Tebal buku : 134 halaman
7.ISBN : 978-979-692-086-0
2
2.2 RINGKASAN ISI BUKU
- Hasbullah Bakry dalam bukunya sistematika filsafat mengartikan filsafat sebagai sejenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan,alam
semesta,dan manusia..
-WH Kilpatrick penulis buku filosophy of education mengartikan filsafat sebagai point of view
atau the out look of life.
3
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia , filsafat diartikan sebagai pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai segala yang ada,sebab,asal,dan hukumannya.
a.Eksitensi Filsafat
pembahasan ini dimaksudkan untuk dapat menentukan genusnya filsafat dalam rangka
membuat defenisinya. Filsafat adalah pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai ilmu
pengetahuan mudah dipahami karena filsafat merupakan salah satu dari apa yang diperoleh
menusia lewat indra dan fikirannya.
filsafat membahas segala sesuatu yang ada, yang meliputi sesuatu yang benar-benar dapat
ditangkap oleh indra.
Yang pertama, menyangkut kepentingan orang yang berfilsafat itu sendiri dan yang
kedua,terkait dengan kebutuhan orang banyak. Ada orang yang memang sukanya memikirkan
hal-hal sampai njlimet(mendalam) hanya semata-mata sebagai penyaluran hobby.
Peran dan pemanfaatan filsafat bagi manusia perlu dipahami dari bagaimana filsafat
berinteraksi dengan berbagai bentuk hasil cipta,rasa,karsa,dan karya manusia yang disebut budaya
atau kebudayaan, serta dengan agama yang juga merupakan pedoman hidup manusia yang berasal
dari Tuhan.
Filsafat merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam keberadaan,
tumbuh kembang dan pemanfaatan semua unsur budaya yang berupa politik, ekonomi, social,
budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan.
4
Filsafat merupakan dasar pijak, panduan,dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
A.ALIRAN FILSAFAT
1.Idealisme
Sudut pandang ini sebenarnya sudah dirintis oleh filosof besar Plato yang mengatakan
bahwa realita atau kenyataan atau kebenaran yang sungguh-sungguh benar adalah sesuatu yang
disebut idea, bukan seperti yang dapat dilihat dengan indra manusia. Idea ada pada jiwa atau
pikiran manusia, bersifat abstrak, universal, dan abadi. Abstrak bukan berarti tidak ada, tetapi ada,
hanya tidak dapat ditangkap oleh indra manusia. Sedangkan apa yang dapat ditangkap oleh indra
justru menurut idealism merupakan sesuatu yang semu, bukan realita.
Ungkapan Descartes tentang Cogito Ergo Sum yang artimya kurang lebih Saya(benar)
ada karena (buktinya) saya bisa berfikir menunjukkan keraguan Descartes tentang keberadaan
dunia indra, termasuk yang terlihat tentang dirinya, dan baru yakin bahwa dirinya ada setelah
adanya kenyataan bahwa dirinya dapat berfikir.
2.Empirisme
Aliran empirisme berpendapat bahwa pengetahuan dan pengalaman manusia didapat dari
hubungan manusia dengan lingkungannya melalui alat indra, bukan pemikiran. Jhon Locke
(1632-1704 M) manusia lahir tidak punya pengetahuan dan pengalaman apapun. Pengetahuan
baru diperoleh setelah manusia menggunakan indranya menangkap apa yang ada
dilingkungannya. Apa yang benar-benar ada adalah seperti apa yang dapat ditangkap oleh alat
indra..
3.Positivisme
Bagi Positivisme hakikat sesuatu adalah benar-benar pengalaman indra, tidak ada campur
tangan yang bersifat batiniah. Tokoh filsafat empirisme Agus Comte (1798-1857 M) antara lain
berpendapat bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan merupakan gejala fisik.
4.Pragmatisme
5
5.Materialsime
Secara umum, marerialisme berpendapat bahwa keberadaan dan kebenaran semua yang
ada didunia ini adalah materi atau benda semata-mata. Dalam hal menyangkut kebutuhan manusia,
materialisme yang ekstrem berpendapat bahwa semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi melalui
pemenuhan kebutuhan materi.
6.Naturalisme
Naturalisme yang berasal dari kata natura atau nature dalam bahasa Indonesia bermakna
alam. Namun arti turunannya mempunyai dua makna. Makna pertama naturalism diartikan dalam
konteks eksitensi benda alam atau hukum alam. Sedangkan makna kedua menyangkut sifat
alami,alamiyah,wajar,tidak berbuat-buat,tidak afirtisial.
Filosof kelompok naturalism adalah Plato (427-347) yang dikenal juga dalam bidang
pendidikan. Pendapatnya tentang pendidikan ialah bahwa serahkanlah anak pada alam dalam arti
ajarkan kepada anak apa yang ada di alam ini dan perlakukan anak menurut alamiahnya, jangan
ada pemaksaan.
7.Sekularisme
George Jacub Hoyoake (1817-1906 M) sekularisme dianggap sebagai gerakan yang tidak
menyetujui terlalu besarnya ajaran Kristiani dalam kehidupan manusia. Sehingga makna dasar
sekularisme sebagai gerakan moral maupun sebagai filsafat adalah suatu paham yang hanya
memikirkan kepentingan duniawi dan mengabaikan hal-hal yang bersifat spiritual , keagamaan,
moral, mistik, keramat, gaib dan sebagainya.
B.CABANG FILSAFAT
Metafisika
Logika
Filsafat mengenal
Filsafat pengetahuan
Filsafat alam
Filsafat kebudayaan
Filsafat etika
Filsafat antropologi
6
2.Ajaran Plato
Dialektika
Fisika
Etika
3.Ajaran Aristoteles
Logika
Filsafat teoritik yang terdiri dari fisika, matematika, metafisika
Filsafat praktis yang terdiri dari etika, ekonomi, politik.
4.Louis O Kattsoft
Logika
Metodologi
Metafisika
Epistemology
Filsafat biologi
Filsafat sosiologi
Filsafat antropologi
Etika
Estetika
Filsafat agama
Metafisika
Ditinjau dari asal katanya meta berarti dibalik atau dibelakang sedangkan fisika berarti
alam. Sedangkan maknanya adalah sesuatu yang ada dibalik alam indra. Alam indra adalah alam
yang dapat ditangkap oleh indra manusia, baik tentang dirinya sendiri maupun diluar dirinya.
Apa yang dicari oleh Filsafat Metafisika adalah hakikat segala sesuatu, dan kalau hakikat
itu sudah ditemukan maka orang dapat menggunakannya sebagai landasan pijak dan olahpikir dan
pola perilakunya.Namun kenyataan hakikat yang dicari oleh metafisika, yaitu kebenaran mutlak
dan universal tidak/belum pernah tercapaai. Persengketaan antar manusia dan manusia, antar
kelompok manusia dengan kelompok lain, antar bangsa yang satu dengan bangsa yang lain banyak
yang disebabkan oleh perbedaan titik tolak yang dipakai untuk berfikir atau berbuat sesuatu.
Logika
Ditinjau dari asal usul, kata Logika berasal dari bahasa Latin Logike (kata sifat) dan Logos
(kata benda) yang artinya pikiran atau sesuatu yang dinyatakan dari pikiran. Yang dimaksud
dengan sesuatu. Yang dimaksud dengan sesuatu yang dinyatakan oleh pikiran adalah bahsa atau
kata. Plato menyebutkan bahwa bahasa adalah pikiran yang diucapkan sedangkan pikiran adalah
bahasa dalam hati. Aristoteles menyebutkan logika dengan istilah organon yang berarti alat. Alat
yang digunakan orang untuk berfilsafat.
Dalam bentuk deskriptif Partap Sing Mehra, penulis buku filsafat memberikan batasan
logika sebagai ilmu yang memberikanaturan-aturan berpikir valid, artinya ilmu yang memberikan
prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya dapat berpikir valid (menurut aturan yang sah),
sedangkan Langeveld menggambarkan fungsi logika sebagai kegiatan mempelajari syarat-syarat
yang harus dicukupi oleh pemikiran yang menurut akal untuik menghasilkan pengetahuan yang
benar.
Filsafat Etika
Kata etika bersumber dari bahsa Latin, Etos yang kata turunannya menjadi etika, etiket,
etis, dan sebagainya. Dalam KBBI terdapat tiga arti filsafat etika, yaitu:
1.ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2.kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan ataun masyarakat.
Filsafat Estetika
Kemampuan manusia untuk membedakan sesuatu yang indah dan yang tidak indah.
Keindahan terkait dengan perasaan manusia dan mungkin perasaan hewan yang menyebabkan
manusia atau hewan sendiri mengagumi apa yang dihadapinya. Keberadaan rasa indah dan
keindahan, khususnya yang ada pada manusia juga merupakan objek kajian filsafat yang dikenal
dengan filsafat estetika. Kata estetika sendiri meskipun bukan kata asli bahasa Indonesia, tetapi
sudah diserap dan dipakai di kalangan banyak orang dan disetarakan dengan kata keindahan atau
seni.
1. Terjadinya aliran atau perbedaan selera tentang estetika atau seni menyangkut persoalan reaksi
psikologis pribadi manusia.
2. Tentang darimana munculnya keindahan yang terwujud dalam bentuk karya seni.
3. Penilaian keindahan karya seni juga menyangkut pertannyaan apakah indahnya seni itu perlu
ditinjau dari kemurnian ciptaan.
4.Perbedaan pendapat dalam kaitan bagaimana menilai keindahan karya seni dari sudut nilai
uang.
5.Perbedaan tentang seni sebagai wujud ekspresi keindahan juga terdapat pada persoalan bentuk
pemanfaatan karya seni.
Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang eksitensi manusia,
kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia, perilaku manusia, dan asal muasal, serta
arah hidup manusia. Seorang filosof yang cukup terkenal Descartes sempat meragukan
keberadaannya sendiri meskipun akhirnya percaya bahwa dirinya ada. Kesimpulan bahwa dirinya
ada ini setelah berpikir keras dan menemukan jawabannya, yaitu bahwa dirinya terbukti dapat
berfikir. Jadi menurut Descartes eksitensi manusia adalah pada kemampuan berpikirnya.
1. uraian tentang aliran terkait dengan struktur atau unsur-unsur yang ada pada manusia, yaitu
tentang ontologisnya manusia, menyangkut pertanyaan tentang bahan pembentuk manusia dan
berapa jumlah bahan tersebut.
2. bahasa filsafat tentang perilaku manusia menelaah tentang sumber perilaku dan tentang tata
tingkah laku manusia.
1.orang tahu kedudukan, hak, dan kewajibannya di tengah-tengah makhluk yang ada di dunia ini.
2.orang tahu kemampuan dasar yang dimilikinya.
3.orang memahami kewajiban hidupnya.
4.orang dapat mengontrol hidupnya agar dapat mencapai tujuan hidupnya.
5.untuk kegiatan pendidikan pemahaman tentang manusia dapat dipakai sebagai acuan untuk
menetapkan kebijakan dan praktik pendidikan.
10
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan
ilmu dari sudut pandang filsafat. Satu hal yang perlu dicermati menyangkut konsep filsafat dan
konsep ilmu adalah bahwa filsafat sendiri adalah ilmu, sehingga makna ilmu dalam filsafat ilmu
yang dimaksudkan adalah ilmu secara umum, termasuk filsafat sendiri sebagai ilmu.
Will Durant menyatakan bahwa tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan diakhiri dengan
seni. Sedangkan Aguste Comte membagi perkembangan ilmu menjadi tiga tahap, yaitu tahap
religious, metafisik, dan positif. Dua pendapat ini sama-sama mendukung pendapat bahwa
keberadaan ilmu didahului oleh filsafat.
1. penggunaan ilmu bukan tanpa batas, tetapi dibatasi oleh nilai-nilai yang ada dan yang tumbuh
dalam masyarakat.
2. ilmu memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat menelaah apa yang dapat ditangkap oleh indra
manusia.
3. ilmu selalu berkembang dan manusia mampu mengembangkan ilmunya dengan kemampuan
bernalarnya.
4. Manusia akan memiliki sifat dan sikap kritis, selalu berupaya mempertanggungjawabkan
bahan, prosedur, dan hasil kegiatan ilmiahnya.
5. Pemahaman filsafat ilmu bermanfaat antara lain sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan
materi pendidikan dalam hal upaya pengembangan kemampuan dan sikap ilmiah peserta didik.
Filsafat Pendidikan
Pendidikan sebagai salah satu aktivitas manusia yang bersifat universal dengan sendirinya
menjadi objek material filsafat dan pendidikan sebagai ilmu cabang filsafat mendapatkan
pengendalian dari filsafat. Kilpatrick dalam bukunya Phylosophy of Education (1951:32)
mengemukakan fungsi filsafat, fungsi pendidikan dan fungsi filsafat pendidikan sebagai berikut
Filsafat adalah berpikir sebagai upaya mencari nilai yang lebih baik dan ideal, sedangkan
pendidikan merealisasikan nilai tersebut dalam hidup manusia, dalam kepribadian manusia.
Filsafat pendidikan diartikan sebagai studi komparatif tentang efek filsafat yang bertentangan
dalam hidup dan tentang alternatif proses pembentukan karakter dan untuk mendapatkan
manajemen pendidikan demi membentuk karakter yang paling konstruktif bagi pemuda dan orang
dewasa.
11
Dalam hal menetapkan tujuan pendidikan ada tiga dasar pemikiran yang harus diingat,
yaitu kebutuhan dan arah hiduppeserta didik, kebutuhan masyarakat, dan ideology pemangku
kepentingan. Kebutuhan peserta didik merupakan acuan utama dalam menetapkan tujuan
pendidikan karena filosofi pendidikan modern adalah bahwa pendidikan merupakan kegiatan
melayani peserta didik dan bukan sebaliknya penyelenggara pendidikan harus dilayani oleh peserta
didik.
Apakah semua manusia pada hakikatnya pendidik ataukah hanya manusia tertentu yang
berhak menjadi pendidik.
Terdapat pandangan yang berbeda tentang pendidik, yaitu tentang syarat yang harus
dipenuhi seorang pendidik.
Bagaimana dengan orang yang belum dewasa, apakah sudah boleh menjadi pendidik atau
belum.
Siapa yang sebenarnya pemilik hak mendidik, orangtua ataukah pihak lain.
Hanya manusiakah yang dapat mendidik.
2. Pandangan filosofis tentang keimbangan hubungan antara pendidik dan peserta didik
Pandangan yan pertama, pendidik harus mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
daripada peserta didik.
Pandangan yang kedua, pendidikan peserta didik mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi daripada pendidik.
Pandangan ketiga, kedudukan pendidik dan peserta didik adalah setara.
12
a. Aliran progresivisme
b. Aliran esensialisme
c. Aliran parenialisme
Meskipun dalam sistem pendidikan nasional Indonesia tidak dikenal secara eksplisit istilah
filsafat pendidikan, namun dengan menerapkan Pancasila sebagai dasar pendidikan, pendidikan di
Indonesia sudah memiliki landasan filosofis yang dapat dipertanggungjawabkan. Pancasila dapat
dipertanggungjawabkan sebagai dasar filsafat pendidikan di Indonesia karena Pancasila sendiri
hakikatnya juga filsafat, dasar Negara, dan ideologi bangsa dan Negara.
Hakikat Pancasila yang mendukung dipakainya sebagai dasar filsafat pendidikan adalah:
3. Hakikat pancasila baik dalam keseluruhan maupun sila demi sila telah diberikan rumusan yang
jelas.
5. Hakikat pancasila dapat mencakup ide-ide pokok berbagai filsafat yang ada.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KEUNGGULAN
a. sampul buku sangat unik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isi buku tersebut dan
menambah rasa ingin tahu bagi setiap pembaca.
b. materi yang ada di buku ini menggambarkan asal usul filsafat dengan jelas tapi singkat,
bahasanya tidak bertele-tele.
c. materinya dipilih hanya mengenai hal-hal pokok, terutama yang menyangkut yang terjadi di
kehidupan sehari-hari.
d. setiap penyajian bab ada ringasan serta latihan yang diberikan, sehingga memudahkan
pembaca untuk mengetahui maksud atau arti dari setiap bab.
3.2 KELEMAHAN
a. susunan materinya kurang rapi, sehingga membingungkan bagi setiap orang yang baru mem-
bacanya
b. lebih banyak menjelaskan filsafat dalam satu bidang saja, khususnya dalam bidang pendidikan
c. buku ini lebih banyak menjelaskan tentang pendidikan tetapi tidak dijelaskan asas-asas
pendidikan tersebut.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Filsafat adalah Ilmu yang membahas segala sesuatu yang ada, dengan cara berpikir teliti,
cermat, menyeluruh, bebas dan mendalam, untuk mendapatkan hakikat, yang dapat dipakai
sebagai pegangan hidup manusia agar tercapai kehidupan damai dan sejahtera.kalau kondisi damai
itu terwujud maka semuanya akan berjalan lancar dan muaranya adalah kehidupan damai.
Filsafat sangat perlu, karena filsafat menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehai-hari.
Pertama, filsafat berkaitan dengan ilmu. Dimana ilmu sangat penting dalam kehidupan sekarang
bahkan di kehidupan mendatang. Kedua, filsafat berkaitan dengan teknologi. Pandangan filosofis
manusia dapat berubah karena perkembangan teknologi. Dengan perkembangan teknologi,
mungkin saja orang yang semula mengikut paham idealistis berubah menjadi berpandangan
pragmatis. Ketiga, filsafat berkaitan dengan agama. Apa yang dicari filsafat ada kemiripan dengan
apa yang diajarkan agama. Keempat, kaitan filsafat dengan politik, ekonomi, sosial, budaya,
hukum, dan pendidikan.
Filsafat merupakan dasar pijak, panduan, dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
4.2 SARAN
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa filsafat sangat penting, maka penulis
menyarankan terkhusus buat mahasiswa agar lebih punya rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa
yang ada disekelilingnya. Mampu berpikir kritis dan sigap terhadap keadaan yang terjadi. Buku
karangan Drs.Soegiono ini dapat dijadikan pedoman dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan filsafat. Dan dimungkinkan untuk membaca lebih dari satu buku agar pengetahuan tentang
filsafat lebih jelas tergambar di benak kita.
15
DAFTAR PUSTAKA
Soegiono,H,Drs.,M.M dan Tamsil Muis.2012.Filsafat Pendidikan Teori dan
Praktek.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
16