PERBEDAAN KEYAKINAN
RESENSI
DISUSUN OLEH
YUSPA
NIM.201721013
JURUSAN MATEMATIKA
2016
2
KEYAKINAN
1. IDENTITAS BUKU
Judul : Rumah di seribu ombak
Penerbit : GagasMedia
Cetakan : Pertama
Cover Buku : ukuran batik yang berwarna biru kegelapan tulisan judul
berwarana hitama dan nama pengarang berwaran biru dan tiga burung yang
sedang terbang
2. PENDAHULUAN
a. Biografi penulis
Erwin Arnada setelah dua puluh tahun menjadi wartawan dan merangkap
sebagai produser flem, ia sering disebut sebagai Media Entrepreneur.
Berbagai jenid media pernah ia diriksn, yang terakhir malah membuatnya
harus mendekam sembilan bulan di penjara Cipinang. Sampai akhirnya, ia
diputus tidak bersalah dan divonis bebas murni oleh Mahkamah Agung.
Semangat menulisnya tak luntur walau harus berada di sel pengap.
Novel ini adalah satu dari tiga buku yang ditulisnya selama berada di
penjara. Karier jurnalistik dan pengalaman di industry film membuatnya
peka menagkap problem masyarakat dan pengalaman di industry film
3
3. SINOPSIS
Pantai lovina yang lembut dan basah, awan hitam seakan ingin menumpuhkan
kesedihannya lewat hujan. Saat itu Samihi berdiri di pinggir pantai teringat
kenangan masa lalunya bersama Yanik. Di Desa Kalidukuh mereka
menghabiskan masa kecilnya. Samihi adalah salah satu anak desa Kalidukuh,
Singaraja. Samihi dan keluarganya adalah umat beragama islam. Samihi lahir
dikawasasan Kalidukuh kawasan Singaraja, Kabupaten Buleleng, memiliki satu
tempat yang menarik, yaitu Pantai Lovina dengan tur lumba-lumba.
Dipantai itu lah samihi dan anak-anak lain sebaya nya bias bersenang-senang
menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan ikut-ikutan berburu tupai yang
sering diadakan dalam rangka tradisi Ngulah Semal. Biasanaya, tradisi diadakan
untuk membantu hama pohon kelapa berupa kawanan tupai-tupai liar.dan samihi
dan yanik sering juga ikut permainan pantai dan permainan itu sendiri dibuat
Wayan Manik yang dia sebut dengan mainan Mendewa. Perminan ini aneh dan
mengasyikkan karena permainan ini mengajak kita untuk berkhayal dengan cara
menulis surat dan pesan-pesan untuk dewa.
Permainana ini berawal dari Yanik yang sering mendengar dongeng atau bias
dibilang kebiasaan mendewa dari temannya, temannya yanik itu adalah orang
Yunani, mereka berkenalan saat Yanik mengantar orang itu menyelam di taman
laut. Dongeng itu menceritakan bagaimana seorang anak kecil yang telah
ditinggal mati orangtuanya berusaha terus berhubungan dengan ayah ibunya
melalui surat yang dibuang ke laut lepas. Anak itu percaya pesan-pesan yang
dikirim diterima Tuhan dan kedua orangtuanya. Hingga dewasa, anak itu merasa
4
orangtuannya menjaga, mengirim pesan cinta, dan berkah doa lewat angina.
Lalu, cara ini dia ajarkan pada anak dan cucunya.
Samihi mengingat semua yang dia sering lakukan dengan Yanik dan
membuat dia tersenyum sendiri. Semakin Sahimi ingat, semakin terasa lucu
dan bodoh. Namun manisnya kenangan akhirnya membuat Samihi susah
untuk melupakannya. Sepoi angin pantai membuai dan membenamku menjadi
kepingan-kepingan peristiwa masa lalu.
Samihi dan Wayan Manik di kenal penduduk Desa Kalidukuh sebagai
sejoli yang tidak bisah dipisahkan. Samihi yang terlahir dati keluarga muslim
yang taat, sementara Wayan Yanik, seorang Hindu Bali yang terikat dengan
norma-norma kehidupan kehinduannya dan adat Bali yang menurut Samihi
sarat dan religious, sekaligus mag.is, rumah Samihi dan Yanik dipisahkan
kebung anggur seluas 30 are yang seperempatnya bagiannya sudah terlantar.
Kedekatan Samihi dan Yanik selama ini merupakan kelanjutan dari
harmonisnya hubungan ayah Samihi dan ayah Yanik, ayah Samihi mengenal
ayah Yanik sejak beru menikah, mereka bertemu saat ayah Samihi mendaftar
kepala Desa sebagai pendatang baru yang datang kekampung Kalidukuh,
Singaraja. Ayah Samihi yaitu Haji Aminullah dulu ayah Samihi sering
mengajar mengaji, dan ayah Samihi memulai pengajian dikampung
Kalidukuh dan kampong sebelah.
Dikampung Kalidukuh ayah Samihi sangat disukai para tetangga
karena sering dan tidak segan untuk membantu mereka dalam setiap kegiatan
gotong- royong, ayah Samihi juga memberi perhatian pada acara Piodalan di
desa pada hari raya umat Hindu. Tidak heran jika di Desa Kalidukuh ,
keluarga diMuslim dan Hindu menjadi kerabat dekat yang siap membantu
satu sama lain. Terjadi nya persahabatan antara Samihi dan Yanik lantaran di
Sebabkan oleh ayah Samihi
Awal pertemuan Sahmihi dan Yanik, di pagi hari di tahun 2000
tepatnya satu pagi di bulan Ramdhan, saat itu Samihi dan ayah nya sepulang
5
dari shalat Subuh dari masjid. Samihi yang berniat mencari kulit kerang dan
binatang laut yang terdampar di pasir pantai, untuk melengkapi tugas sekolah
dari guru Ilmu Pengetahuan Alam. Samihi yang takut akan suasan di pantai
mencoba memberanikan dari untuk mendekat ke pantai demi tugas nya, tiba-
tiba dia mengingat pesan Ibu nya agar menghindari lait.
Karena mengingat pesan dari ibu nya Sahmihi menjadi serba
salahSahmihi sempat ingin pulang saja ke rumah dan melupakan soal kerang.
Sahmihi ingin melawan rasa takut nya tetapi dia merasa kalau dia menantang
pesan orang tua nya. Karena terlalu tegang penyakit asma nya kumat.
Sahmihi selalu membawa obat isap nya yang Sahmihi simpan di kantong nya.
Akhirnya Sahmihi berhasil melawan trauma nya dengan
membayangkan Pak Gede, guru IPA nya yang dalak dan tidak kenal
kompromi pada murid yang tidak mengerjakan tugas, Sahmihi pun
memberanika diri untuk mendekati pantai dia mengambil Gerang dan
memasukkan nya ke dalam kantong plastic yang telah Sahmihi siap kan,
Sahmihi merasa sangat senang karena mendapatkan kerang yang ingin
dikumpukan.
Asik mengambil kerang Sahmihi mendengar suara sorak beberapa
orang, Sahmihi pun mebalikkan badan nya dan melihat dan terkejut dia
melihat ada tiga anak bercelena pantai kumal dan kaus tanpa lengan tiga orang
anak ini ingin mencuri sepeda nya Sahmihi pun melawan rasa kaget dan takut
nya, Sahmihi ingin mengambil sepeda kesayangan nya tersebut tetapi Sahmihi
tidak bisa melawan, mereka malah mengerjai Sahmihi. Tiba-tiba datang yanik
yang menghanjar tiga orang anak tadi asik berkelahi dan datang lah seorang
pria dewasa yaitu Nguraha Panji, Kelian Banjar Kalidukuh, Nguraha Panji
berniat memisahakan perkalian empat orang anak ini. Berkat Nguraha Panji
perkalian itu berakhir tiga anak tersebut berjalan tertatih ke-arah ujung pantai
menuju jalan besar. Sejak pagi di bulan Ramadhan, Yanik pun menjadi teman
yang special sepanjang hidup Samihi. Mereka menjadi sangat akrap tidak ada
6
waktu yang mereka habis kan berdua, Samihi merasa ada sosok kakaknya di
sosok Yanik membuat Samihi menjadi hormat dan menghargainya.
Sahmihi pun sering bercerita tentang terauma nya kepada Yanik yang
terauma akan laut, dan Sahmihi bercerita tentang ibunya yang selalu was-was
setelah kejadian tragis yang membuat kakak nya Samihi meninggal karena
tenggelam di danau setelah mandi di air terjun Sing-Sing.
Yanik yang lebih banyak tahu kehidupan dibanding Samihi, yang
hanya tahu soal mengaji dan membaca buku puisi, Yanik tidak hanya
bercerita tentang keluarganya kecuali tentang ayahnya yang hanya pulang
sebulan sekali karena bekerja di Denpasar. Yanik tinggal bersama ibu nya di
rumah yang tidak seberapa besar. Yanik putus sekolah karena ayahnya tidak
mampu membaya uang sekolah, ibu yanik hanya berjualan kain dan barang
survenir di Pantai Lovina.
Semejak tidak bersekolah Yanik memiliki cita-cita itu menjadi seorang
pelanjar seprti Rizal Tanjung, Yanik saat bersemangat menceritakan
kegemarannya. Yanik tidak pernah mencertikan tentang masa silam nya, dia
hanya mau membahas hal-hal yang baru terjadi. Kadang-kadang kelakuan
Yanik membuat Samihi bingung Yanik selalu menghindar bila melihat
seseorang yang lebih dewasa. Padahal Samihi tahu bahwa Yanik sendiri
bilang siap menghadapi orang dewasa yang bersikap tidak baik pada anak-
anak. Seperti di sore itu lagi asik bermain adu gasing di kebun kecil dekat
pabrik kecap Meliwis. Giliran Yanik yang melempar ke dalam lingkan.
Samihi memperhatikan gerak-geriknya.
Tangan yanik bersiap melepas tali, tiba-tiba badannya berbalik tanpa
sempat melepas gasing. Dia malah lari meninggal tempat bermain.tingkah
Yanik sungguh aneh, Samihi menejar Yanik, wajah Yanik sangat geram saat
melihat pria yang menggunakan motor CB-nya, pria itu berhenti di dekat
Samihi dan Yanik bermain. Pria asing itu bertubuh besar dan gemuk,
berambut panjagn berwarna keputihan dan tampak dikuncir. Pria itu
7
menemukan barang yang dia cari yaitu sebuah kamera berwarna perak. Yanik
asik melihat foto-foto yang ada di kamera itu dengan napas yang naik turun
mimik muka sperti orang marah, tiba-tiba Yanik membanting kamera itu
sontak Samihi kaget. Samihi melihat ada adegan Yanik sedang tiduran dengan
baju terbuka, mukanya terlihata polos memandangi kamera. Kemudian,
gambar menujukan bagian dada dan perutnya.
Samihi sangat kaget melihat adegan itu yang ada di kamera itu, Samihi
mendebak pasti laki-laki buke itu adalah Andrew yang membusy Yanik
menangis beberapa hari yang lalu. Mereka tidak sadar jika mereka telah lama
berada di kamar Andrew, mereka saling pandang. Dalam hitungan detik
mereka kabur keluar rumah tanpa melihat kiri-kanan.
Samihi pun beyangankan peristiwa kemarin siang, hingga hampir
membolos sekolah tetapi dia mengingat bahwa hari ini Yanik kembali
bersekolah di SD 2 Kalidukuh. Samihi mengingat betapa susah nya
sahabatnya mencari uang untuk biaya bersekolah, dengan menjadi guide bagi
turis yang ingin melaut melihat lumba-lumba atau sekedar menyelam,
demekian juga dengan mengikuti judi metajen.
Samihi melihat Yanik yang sedang bersender di panggar sekolah
dengan baju putih polosnya dia masukkan ke dalam celana yang tampak
merucut kececilan. Samihi mengajak Yanik kesekolah dan menuju keruangan
kepala sekolah. Langkah Yanik terlihat mantap dengan memegang rapot yang
Samihi tebak banyak angka yang berwarna merah. Kepala sekolah
membolehkan Yanik mengulang kelas enama SD. Yang lebih
menggimbarakan ketika Yanik mendapatkan potongan harga ketika Kepala
Sekolah melihat semanggat sekolah nya.
Sepulang dari sekolah Yanik menunggu Samihi di pos tempat mereka
biasa menghabiskan waktu, di siang itu mereka berniat mengahabiskan waktu
di rumah Yanik, kerena Yanik ingin menyampaikan berita kepada ibunya
bahwa dia sudah bersekolah kembali. Karena mendengar suara azan zuhur
12
warga kaget karena bom, bom itu menewaskan banyak orang dan
menghancurkan bangunan di sekelilingnya dalam radius setengah kilometer.
Kejadian itu membuat Samihi bingung padahal jarak mereka dengan
bom dengan bom itu 90 kilometer jauhnya. Acara di TV tidak ada lawakan
maupun sinetron. Siara TV berganti dengan siaran duk dari Legian. Bom itu
menewaskan 200 orang meninggal dan sebagiannya ditemukan dalam badan
yang tidak lagi utuh. Suasana muram pun terjadi di Kalikuduh ayah Yanik
salah satu mejadi korbannya Yanik sangat terpukul saat mendengar ayahnya
tewas karena kejadian bom itu.
Karena kejadian waktu itu hubungan Yanik dan Samihi menjadi
rengang. Yanik kecewa karena Samihi telah meninggalkan dia di tempat
pemandian itu. Samihi minta maaf kepada Yanik tentang hal itu. Yanik pun
memaafkan Samihi dengan mengajarkan jadi orang yang berani. Sepulang
sekolah Samihi datang kerumah Yanik ternyata Yanik telah menunggunya,
mereka pun pergi Samihi tidak tahu kemana Yanik membawanya. Ternyata
Yanik membawanya ke pemandian itu. Samihi sangat kaget, ternyata Yanik
ingin mengerjar Samihi berenang agar dia tidak takut lagi kepada air. Dengan
melawan rasa takutnya akan air dan rasa takutnya menjadi anak durhaka.
Akhirnya Samihi mau belajar renang dengan Yanik.
Samihi terpilih mewakili lomba mengaji tingkat Kabupaten Samihi
sangat bahagia dan tidak percaya jika dia yng dipilih untuk mewakili
perlombaan itu. Samihi pun ingin mengucapkan terimakasi kepada Sahabat
nya itu, yaitu Yanik. Karena sudah malam Samihi undurkan niat nya untuk
bertemu Yanik. Dia memberitahu ayahnya bahwa dia terpilih menigkuti
lomba mengaji tinggkat Kabupaten ayah nya sangat bangga kepada Samihi.
Sepulang sekolah Samihi langsung menuju kerumah Yanik, di perjalanan dia
tidak sengaja melihat Andrew yang ingin menyebrang jalan. Niatnya untuk
memberikan berita bahagia itu kepada sahabatnya di urungnya dulu. Samihi
penasara kenapa Andrew di bawa ke bale banjar.
16
kesenangnya itu dia mencari-cari dimana kah sahabatnya itu yang telah
membantu dirinya. Ayah Samihi pun menghampiri Samihi untuk meberikan
surat yang di titipkan oleh Yanik. Isi surat itu tentang Yanik yang pamit untuk
meninggal kan Kalidukuh.
Di tahun baru Samihi merasa sepih karean tidak ada Yanik yang
menemaninya dia merasa bahwa hari-harinya tidak semangat karena tidak ada
sahabatnya yang menemaninya. Berakat Yanik Samihi tidak lagi takut dia
sering bermain d pemandian malah dia ingin belajar bermain selancar. Dengan
bantuan Made juma kini Samihi belajar berselancar di laut Lovina. Made
Juma dengan sabar mengajar Samihi teknik-tenik berselancar. Tetapi, Made
Juma tidak bias mengangtikan posisi Yanik. Samihi kenal Made Juma karena
kegembaraan mereka sama yaitu berselancar, sedangkan bersama Yanik
banyak cerita yang mereka lalui dari yang senang hingga sedih.
Samihi mebulat kan tekatnya untuk menjdi Pelancar dia ingin
mengikuti lomba-lomba dia ingin membuktikan kepada sahabatnya itu bahwa
dia bisa melawan rasa takutnya. Samihi berlatih dengan sungguh-sungguh dan
dia pun bercerita kepada ayahnya tentang kegemaran berselancarnya. Ayah
nya sangat mendukung hobby baru anaknya itu.
Akhirnya Samihi beretemu dengan Bli Komang. Waktu itu Bli
Komang menghadiya kan Samihi papan Surfing. Samihi sangat bahagia dia
pun berlatih dengan begitu semangat. Bli Komang pun mengundang Samihi.
Samihi dan adiknya serta ayahnya pergi Denpasar untuk bertemu dengan Bli
Komang. Ternyata Bli Komang ingin mengikut sertakan Samihi lomba di
sekolahnya.
Samihi pun ikut lomba surfing dia dan tujuh teman lainnya mewakili
sekolah satria Surf Camp (SSC). Samihi tidak perduli dengan cara apakah dia
masuk kesekolah itu yang pasti dai ingin memenangkan kompetisi itu dan bisa
mendapatkan beasiswa sekolah di Australia.
18
gembira karena bertemu dengan Yanik, mengusir semua gelisah dan rasa
takut. Ternyata Yanik yang selama ini yang menguasi Syamimi dari kejauhan.
Perasaan Syamimi yang sedih karena di tinggal kakaknya kini kembali
gembira karena Yanik sahabat kakaknya telah kembali dan siap untuk
menjaga dia. Perekembangan usia mereka membuat benih-benih cinta pun
tumbuh. Rasa kagum, sayan, dan kerinduan yang sama-sama mereka rasakan.
Kabarnya Yanik dan ibunya kembali ke Kalidukuh menyebar cepat.
Ada saja yang tetangga bawakan dari beras, hingga makanan jadi dan kain
untuk ibunya Yanik. Semuanya di berikan secara ihklas untuk menunjukan
rasa simpati mereka dengan kejadian yang dialami oleh Yanik selama ini.
Yanik pun bertemu dengan orang-orang penting di Desa Kalidukuh. Kelien-
Desa lah yang pertama Yanik temui. Dari merekalah mengetahui bahwa
Andre sudah dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Sedangkan kaki
tangannya termasuk Wayan Begoek yang dia usir saat menggangu Syamimi
beberapa minggu lalu, diganjar masa hukuman tiga bulan penjara. Tetapi
bukan kabar itu yang ingin Yanik dengar dia ingin mendengarkan kabar
tentang keluarga Samimi. Sejak mengasikan diri kini silaturahmi dengan
sahabatnya itu terputus.
Hari-hari Yanik hanya mengurus ibunya yang sedangkan sakit sambil
membantu tempat kerjanya yang lama mencari tamu untuk diantar ke tenggah
laut melihat lumba-lumba atau sekedar snorkeling. Kini Samimi tidak ada
untuk menemani hari-harinya. Kini diingatanya cuman Syamimi adik
sahabatnya itu, mereka berdua menemukan benih-benih cinta yang tumbu.
Namun, tidak ada yang tahu apa yang sedang mereka rasakan.
Ibu Yanik sakitnya kambuh, penyaki paru-paru yang akut, sejak
beberapa tahun lalu memaksanya berbaring lemah di kamarnya. Obat yang
seadaanya membuat kondisinya tidak menujukkan perubaha sedikitpun.
Meminum ramuan tradisional sudah menjadi satu-satunya pilihanya. Itu pun
tidak menujukkan hasil apa pun. Takdir selalu datang dengan niat dan cara
21
yang tidak di duga. Kini ibunya Yanik pergi meninggalkan dia karena
penyakit paru-paru akutnya. Kini tidak ada lagi yang mneyabarkan dia saat
dia marah, hanya ibunya sajalah yang penghibur dalam hidupnya.
Di malam itu dikamar ibunya Yanik berdoa kepada Sang Hyang Widi,
Yanik memperoleh sesuatu yang memuatnya tenang. Sesuatu yang dia
cari0cari, tetapi tidak pernah dia remukan. Ya kepasrahan. Ini lah yang
ditemukan nya pada malam itu. Akhirnya Yanik menemukan dimana dia
harus pergi. Rumah yang tersedia begitu indah untuknya di atas seribu ombak
di tengah samudra. Kehidupan yang baru yang tenang, tempat tidak ada
kebohongan, ancman, permusuhan, dan ketakutan. Yanik tahu dimana dia bisa
menemukan rumah barunya itu.
Subuh-subuh Yanik sudah bangun, menutup semua pintu dan jendela
rumah. Mematikan lampu. Di tengah kegelaoan, diawasi bulan yang penuh.
Di meletakkan sesajen dengan cenang dan banten yang lengkap dan wangi.
Yanik mengeluarkan amplop putih dari kantung bajunya. Amplop bertulisan
untuk adiku tercinta Syamimi, dia menempelkan surat itu di pintu rumah.
Setelah itu di melangkah pelan meninggalkan rumah tempat dia dilahirkan
dan di besarkan
4. UNSUR-UNSUR UNTRINSIK
4.1 TEMA : Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang
hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Ide pokok dari novel
yang berjudul rumah di seribu ombak ini adalah persahabatan antara
dua orang laki-laki yang memiliki keyakinan agama yang berbeda, dan
menjadi sahabat yang sentiasa membantu kesulitan temannya
Kutipan :
Aku telahir dari keluarga Muslim yang taat beragama, sementara
Wayan Yanik, seorang Hindu Bali yang terikat denga norma- norma
22
kehinduannya dan adat Bali yang menurutnya sarat dengan nuansa religius,
sekaligus magis (Erwin Arnada, 2012,9)
Dan akhirnya perbedaan itu tidak menghalang mereka untuk menjadi
sahabat. Yanik yang beragama Hindu dan Samimi beragama Muslim. Mereka
selalu bertukar cerita, sedih senag mereka lewati. Mereka saling membantu
sama lain, saling menghargai satu sama lain.
Samihi menganggap Yanik sudah seperti kakanya sedirih yang selalu
menjaganya dan selalu memberinya semangat agar bisa melawan rasa
takutnya.
4.5 SETTING
Keterangan tempat,waktu dan suasana cerita.
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta
keadaan ketika cerita berlangsung
4.5.2 WAKTU
Kejadian dimana Yanik mengalami pelecahan yang di lakukan
oleh Andrew pada malam hari tepat di kediamana nya Andrew.
Kutipan:
4.5.3 TEMPAT
tempat pemandian yang mirip telaga itu begitu sepih tidak
seprti biasa. Yang biasanya banyak anak-anak Kalidukuh yang
datang menghabiskan waktu untuk bermain, sekaligus
mendinginkan badan karena sengatan matahari.
Kutipan :
kali ini, tempat pemandian yang mirip telaga itu begitu
sepi. Tak kulihat seorang pun mandi di sana. Yanik kulihat merasa
heran dengan sepihnya tempat ini. Keheranannya itu tak cukup
menahan keinginan untuk mencebeur kan diri ke pemandian itu.
26
Kutipan :
selain buku syair Jalaluddin Rumi, kudapat juga buku puisi
karya Rabindranath Tagore. Takjub dengan apa yang kudapat, tak
27
kurasa lagi nyeri dan perih yang kutahan-tahaan sejak keluar dari klinik
Khitan tadi. Buku puisi Rumi dan Tagore, sebuah berkah lain yang
kudapat di bulan ini, ya allah ya Rabbi, Alhamdulillah W Syukurillah.
Engkau begitu baik kepadaku, kupabjatkan rasa sukur dengan
spontan(Erwin Arnanda,2012,67)
4.6.3 ANTAGONIS
Karakter yang melawan karakter utama atau protagonis. Antagonis
sering merupakan seorang penjahat atau hal lainnya yang merupakan
konflik dengan protagonist. Antagonis biasanya jahat dan tidsk baik serta
sering membuat hal-hal negatif. Dalam novel yang berjudul rumah di
seribu ombak yang memeran kan tokoh Antagonis Adalah Andrew
seorang pria bule yang berasal dari Australia. Pria itu bertubuh besar agak
gemuk, berambut panjang, berwarna keputihan. Matanya biru, tetapi
terlihat licik dan tidak tulus.
Kutipan :
Pria asing itu bertubuh bear agak gemuk, berambu panjang
berwanra keputihan dan tampak dikuncir. Ia mengenakan syal yang
warnanya senada dengan bajunya. Kulitnya putih agak cokelat pucat,
matanya biru, tetapi terlihat dan tidak tulus(Andrew
Arnanda,2012,30)
4.6.4 TRITAGONIS
Yang merman toko Tritagonis dalam novel yang berjudul rumah
di seribu ombak ini ada Yanik. Yanik adalah seorang anak laki-laki
yang berbadan sedang, berkulit gelap dan berambut ikal. Yanik juga
memiliki mata yang agak sipit, bibir tebal, dan hidung agak melesak ke
dalam. Badannya kurus, tetapi mempunyai otot yang terlihat kokoh.
Kutipan :
28
4.7 PERWATAKAN
penggambaran watak atau sifat tokoh cerita
4.7.2 Samimi memiliki watak atau sifat yang rajin beribadah patuh
terhadap ayah nya dan penyayang. Samihi juga me,iliki sifat yng tidak
pantang menyerah, dia sngat giat belajar untuk menggapai cita-citanya
menjadi pelanjar terkenal.
Kutipan :
Aku ingin menjadai peselanjar yang hebat, peselancar juara,
semangat itulah yang terus kutanamkan dalam hatiku. Ketika kuteriakkan
tekad untuk menjadi seorang peselancar hebat di Bali, terasa ada yang
menggema di sekelilingku. Suara-suara bisikan yang tak tentu dari mana
datangnya. Mengitari kepalaku dan terbenam di sana. Lalu, aku menjadi
hangat, seperti ada yang menyelakan penerangan di sekujur tubuhku. Ya,
allah, apakah ini pertanda engkau mendengar hasrat dan
doaku(Erwin Arnanda,2012,276)
4.7.3 Haji Aminullah merupakan ayah kandung Samihi memiliki
sifaf yang toleransi dan suka membantu gwarga Kalidukuh.
Kutipan :
Di kampong kami, Ayah disukai para tetangga karena ia
sering tak segan membantu mereka dalam setiap ke giatan gotong-royong.
29
Aki pernah melohat Ayah ikut mengangkat kantong semen saat tetanggaku
membuat bangunan Sanggah tempat sembahyang umat Hindu di
rumahnya. Ayah juga memberi perhatian pasa acara piodalan di desa atau
pada hari raya umat Hindu. Biasanya, Ayah menceritakan kepadaku apa
yang sedang dilakukan umat Hindu di pura tempat
persembahyang(Erwin Arnanda,2012,10)
4.7.4 Andrew merupakan tokoh antagonis dan memiliki sifat yang licik dan
suka berbohong untuk menutupi kejahatannya.
Kutipan :
kulitnya putih agak cokelat pucat, matanya biru, tetapi terlihat
licik dan tidak tulus..(Andrew Arnanda,2012,30)
Kutipan :
Laki-laki bule itu menggelen. Buatku, gelengan kepala itu makin
memastikan kebohongan Andrew. Aku geram melihat caranya menjawab
cecaran Ngurah Panji(Andrew Arnand,2012,163)
4.8 GAYA BAHASA
Dalam menuangnya idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya
sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampai kepada pembaca. Selain itu,
teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan
mudah dikenang. Teknik berbahasa ini misalnya pengggunaan majas, idiom dan
peribahasa.
Dalam novel ini menggunakan Bahasa Daerah Bali dan Bahasa Inggris sehingga
sulit dimengerti oleh para pembacanya. Pembaca sangat sulit memahami maksud si
penulis.
Kutipan :
Andrew, with our respect. Please my question. Clearly and honets. Did
you took Wayan Yanik Manik to your house and push him to do what you
want(Andrew Arnanda,2012,213)
Kutipan :
30
5 ISI RESENSI
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis,ulasan singkat buku dengan kutipan
secukupnya, kelemahan dan kekurangan buku, rumusan kerangka buku dan
penggunan bahasa.
5.1 KEUNGGULAN BUKU
Dalam novel ini, penulis secara jelas memberikan kesan kepada para
pembaca arti sebuah persahabatan dan toleransi terhadap agama non muslim
agar kita dapat menghargai mereka.
Samihi terlahi dari keluarga dan muslim yang taat, sementara, Wayan Yanik,
seorang Hindu Bali yang terikat dengan norma- norma kehinduannya dan adat
Bali yang menurutku sarat dengan religious, sekaligus magis.
Kutipan :
...di desa kami, dengan anak Bali asli yang beragama Hindu. Seoertinya =,
daerah kami ini lebih unik dibandingkan daerah lain. Kata Ayah dan guruku di
sekolah, dibandingkan di daerah lain di Bali, penganut Islam memang lebih
banyak bermukim di Singaraja( Erwin Arnada,2012,10)
mereka bersahabat bagai kan sepasang bebek yang tidak bisa di pisah kan,
31
selalu berdua begitu banyak masalah yang mereka hadapi dari masa lalu Yanik
yang begitu kelam hingga ketahuan nya kejahatan Andrew.
Amanat dalam novel sangat lah bagus sehingga pemba mendapat kan apa
pesan yang tercantum dalam novel ini. Sehingga si pembaca dapat mengetahui
mengapa kita haru mengahargai agama lain.
Kutipan :
Kita tinggal di Bali, rata-rata tetangga kita adalah masyarakat hindu.
Tidak ada salahnya kalau kita tahu sedikit tentang kebiasaan dan cara ibadah
mereka. Semua, agar kita lebih bisa mengenal dan menghargai orang yang
bebeda keyakinan(Erwin Arnada,2012,11)
Dalam novel ini banyak menggunakan Bahasa Bali dan juga Bahasa Inggris
yang sulit dipahami oleh orang hawam khususnya yang tidak pernah menggunakan
Bahasa tersebut.
6 PENUTUP/KESIMPULAN
Dalam novel yang berjudul rumah di seribu ombak yang menceritkan tentang
seorang anak laki-laki yang memiliki sahabat yang memeluk agama hindu. Mereka
begitu sangat akrap dan sangat dekat. Amanat dalam novel ini juga sangat
mengesankan kita di ajar kan untuk menghargai dan mempunyai sifat toleransi
terhadap agama non muslim. Kita di ajar kan juga untuk saling menolong saling
membantu walaupun kita berbeda keyakinan. Dalam novel ini juga mengingat kan
kitta agar kita jangan gampang percaya kepada orang asing. Mereka mungkin saja ada
niat jahat kepada kita. Novel ini sangat baik di baca di semua kalangan anak- anak
yang berusia 8-15 tahun dan anak remaja dari umur 16-20 tahun. Semua kalangan
dapat membaca nya karena novel ini sangat lah menarik dan memiliki amanat yang
mengesan kan.