Anda di halaman 1dari 32

1

PERSAHABATAN YANG TIDAK MEMANDANG

PERBEDAAN KEYAKINAN

RESENSI

DISUSUN OLEH

YUSPA
NIM.201721013

UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELUR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2016
2

PERSAHABATAN YANG TIDAK MEMANDANG PERBEDAAN

KEYAKINAN

1. IDENTITAS BUKU
Judul : Rumah di seribu ombak

Penulis : Erwin Arnada

Penerbit : GagasMedia

Cetakan : Pertama

Tahun Terbit : 2011

Tebal Buku : 389+Cover

Ukuran Buku : 14,5 x 21 CM

Cover Buku : ukuran batik yang berwarna biru kegelapan tulisan judul
berwarana hitama dan nama pengarang berwaran biru dan tiga burung yang
sedang terbang

2. PENDAHULUAN
a. Biografi penulis
Erwin Arnada setelah dua puluh tahun menjadi wartawan dan merangkap
sebagai produser flem, ia sering disebut sebagai Media Entrepreneur.
Berbagai jenid media pernah ia diriksn, yang terakhir malah membuatnya
harus mendekam sembilan bulan di penjara Cipinang. Sampai akhirnya, ia
diputus tidak bersalah dan divonis bebas murni oleh Mahkamah Agung.
Semangat menulisnya tak luntur walau harus berada di sel pengap.

Novel ini adalah satu dari tiga buku yang ditulisnya selama berada di
penjara. Karier jurnalistik dan pengalaman di industry film membuatnya
peka menagkap problem masyarakat dan pengalaman di industry film
3

membuatnya peka menangkap problem masyarakat dan menuangkannya


secara literal maupun audiovisual. Seperti problem sosial di Singaraja ini
ia dijadikan sebuah feature film. Ia sendiri yang menjadi sutradara
sekaligus produsernya.

3. SINOPSIS
Pantai lovina yang lembut dan basah, awan hitam seakan ingin menumpuhkan
kesedihannya lewat hujan. Saat itu Samihi berdiri di pinggir pantai teringat
kenangan masa lalunya bersama Yanik. Di Desa Kalidukuh mereka
menghabiskan masa kecilnya. Samihi adalah salah satu anak desa Kalidukuh,
Singaraja. Samihi dan keluarganya adalah umat beragama islam. Samihi lahir
dikawasasan Kalidukuh kawasan Singaraja, Kabupaten Buleleng, memiliki satu
tempat yang menarik, yaitu Pantai Lovina dengan tur lumba-lumba.
Dipantai itu lah samihi dan anak-anak lain sebaya nya bias bersenang-senang
menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan ikut-ikutan berburu tupai yang
sering diadakan dalam rangka tradisi Ngulah Semal. Biasanaya, tradisi diadakan
untuk membantu hama pohon kelapa berupa kawanan tupai-tupai liar.dan samihi
dan yanik sering juga ikut permainan pantai dan permainan itu sendiri dibuat
Wayan Manik yang dia sebut dengan mainan Mendewa. Perminan ini aneh dan
mengasyikkan karena permainan ini mengajak kita untuk berkhayal dengan cara
menulis surat dan pesan-pesan untuk dewa.
Permainana ini berawal dari Yanik yang sering mendengar dongeng atau bias
dibilang kebiasaan mendewa dari temannya, temannya yanik itu adalah orang
Yunani, mereka berkenalan saat Yanik mengantar orang itu menyelam di taman
laut. Dongeng itu menceritakan bagaimana seorang anak kecil yang telah
ditinggal mati orangtuanya berusaha terus berhubungan dengan ayah ibunya
melalui surat yang dibuang ke laut lepas. Anak itu percaya pesan-pesan yang
dikirim diterima Tuhan dan kedua orangtuanya. Hingga dewasa, anak itu merasa
4

orangtuannya menjaga, mengirim pesan cinta, dan berkah doa lewat angina.
Lalu, cara ini dia ajarkan pada anak dan cucunya.
Samihi mengingat semua yang dia sering lakukan dengan Yanik dan
membuat dia tersenyum sendiri. Semakin Sahimi ingat, semakin terasa lucu
dan bodoh. Namun manisnya kenangan akhirnya membuat Samihi susah
untuk melupakannya. Sepoi angin pantai membuai dan membenamku menjadi
kepingan-kepingan peristiwa masa lalu.
Samihi dan Wayan Manik di kenal penduduk Desa Kalidukuh sebagai
sejoli yang tidak bisah dipisahkan. Samihi yang terlahir dati keluarga muslim
yang taat, sementara Wayan Yanik, seorang Hindu Bali yang terikat dengan
norma-norma kehidupan kehinduannya dan adat Bali yang menurut Samihi
sarat dan religious, sekaligus mag.is, rumah Samihi dan Yanik dipisahkan
kebung anggur seluas 30 are yang seperempatnya bagiannya sudah terlantar.
Kedekatan Samihi dan Yanik selama ini merupakan kelanjutan dari
harmonisnya hubungan ayah Samihi dan ayah Yanik, ayah Samihi mengenal
ayah Yanik sejak beru menikah, mereka bertemu saat ayah Samihi mendaftar
kepala Desa sebagai pendatang baru yang datang kekampung Kalidukuh,
Singaraja. Ayah Samihi yaitu Haji Aminullah dulu ayah Samihi sering
mengajar mengaji, dan ayah Samihi memulai pengajian dikampung
Kalidukuh dan kampong sebelah.
Dikampung Kalidukuh ayah Samihi sangat disukai para tetangga
karena sering dan tidak segan untuk membantu mereka dalam setiap kegiatan
gotong- royong, ayah Samihi juga memberi perhatian pada acara Piodalan di
desa pada hari raya umat Hindu. Tidak heran jika di Desa Kalidukuh ,
keluarga diMuslim dan Hindu menjadi kerabat dekat yang siap membantu
satu sama lain. Terjadi nya persahabatan antara Samihi dan Yanik lantaran di
Sebabkan oleh ayah Samihi
Awal pertemuan Sahmihi dan Yanik, di pagi hari di tahun 2000
tepatnya satu pagi di bulan Ramdhan, saat itu Samihi dan ayah nya sepulang
5

dari shalat Subuh dari masjid. Samihi yang berniat mencari kulit kerang dan
binatang laut yang terdampar di pasir pantai, untuk melengkapi tugas sekolah
dari guru Ilmu Pengetahuan Alam. Samihi yang takut akan suasan di pantai
mencoba memberanikan dari untuk mendekat ke pantai demi tugas nya, tiba-
tiba dia mengingat pesan Ibu nya agar menghindari lait.
Karena mengingat pesan dari ibu nya Sahmihi menjadi serba
salahSahmihi sempat ingin pulang saja ke rumah dan melupakan soal kerang.
Sahmihi ingin melawan rasa takut nya tetapi dia merasa kalau dia menantang
pesan orang tua nya. Karena terlalu tegang penyakit asma nya kumat.
Sahmihi selalu membawa obat isap nya yang Sahmihi simpan di kantong nya.
Akhirnya Sahmihi berhasil melawan trauma nya dengan
membayangkan Pak Gede, guru IPA nya yang dalak dan tidak kenal
kompromi pada murid yang tidak mengerjakan tugas, Sahmihi pun
memberanika diri untuk mendekati pantai dia mengambil Gerang dan
memasukkan nya ke dalam kantong plastic yang telah Sahmihi siap kan,
Sahmihi merasa sangat senang karena mendapatkan kerang yang ingin
dikumpukan.
Asik mengambil kerang Sahmihi mendengar suara sorak beberapa
orang, Sahmihi pun mebalikkan badan nya dan melihat dan terkejut dia
melihat ada tiga anak bercelena pantai kumal dan kaus tanpa lengan tiga orang
anak ini ingin mencuri sepeda nya Sahmihi pun melawan rasa kaget dan takut
nya, Sahmihi ingin mengambil sepeda kesayangan nya tersebut tetapi Sahmihi
tidak bisa melawan, mereka malah mengerjai Sahmihi. Tiba-tiba datang yanik
yang menghanjar tiga orang anak tadi asik berkelahi dan datang lah seorang
pria dewasa yaitu Nguraha Panji, Kelian Banjar Kalidukuh, Nguraha Panji
berniat memisahakan perkalian empat orang anak ini. Berkat Nguraha Panji
perkalian itu berakhir tiga anak tersebut berjalan tertatih ke-arah ujung pantai
menuju jalan besar. Sejak pagi di bulan Ramadhan, Yanik pun menjadi teman
yang special sepanjang hidup Samihi. Mereka menjadi sangat akrap tidak ada
6

waktu yang mereka habis kan berdua, Samihi merasa ada sosok kakaknya di
sosok Yanik membuat Samihi menjadi hormat dan menghargainya.
Sahmihi pun sering bercerita tentang terauma nya kepada Yanik yang
terauma akan laut, dan Sahmihi bercerita tentang ibunya yang selalu was-was
setelah kejadian tragis yang membuat kakak nya Samihi meninggal karena
tenggelam di danau setelah mandi di air terjun Sing-Sing.
Yanik yang lebih banyak tahu kehidupan dibanding Samihi, yang
hanya tahu soal mengaji dan membaca buku puisi, Yanik tidak hanya
bercerita tentang keluarganya kecuali tentang ayahnya yang hanya pulang
sebulan sekali karena bekerja di Denpasar. Yanik tinggal bersama ibu nya di
rumah yang tidak seberapa besar. Yanik putus sekolah karena ayahnya tidak
mampu membaya uang sekolah, ibu yanik hanya berjualan kain dan barang
survenir di Pantai Lovina.
Semejak tidak bersekolah Yanik memiliki cita-cita itu menjadi seorang
pelanjar seprti Rizal Tanjung, Yanik saat bersemangat menceritakan
kegemarannya. Yanik tidak pernah mencertikan tentang masa silam nya, dia
hanya mau membahas hal-hal yang baru terjadi. Kadang-kadang kelakuan
Yanik membuat Samihi bingung Yanik selalu menghindar bila melihat
seseorang yang lebih dewasa. Padahal Samihi tahu bahwa Yanik sendiri
bilang siap menghadapi orang dewasa yang bersikap tidak baik pada anak-
anak. Seperti di sore itu lagi asik bermain adu gasing di kebun kecil dekat
pabrik kecap Meliwis. Giliran Yanik yang melempar ke dalam lingkan.
Samihi memperhatikan gerak-geriknya.
Tangan yanik bersiap melepas tali, tiba-tiba badannya berbalik tanpa
sempat melepas gasing. Dia malah lari meninggal tempat bermain.tingkah
Yanik sungguh aneh, Samihi menejar Yanik, wajah Yanik sangat geram saat
melihat pria yang menggunakan motor CB-nya, pria itu berhenti di dekat
Samihi dan Yanik bermain. Pria asing itu bertubuh besar dan gemuk,
berambut panjagn berwarna keputihan dan tampak dikuncir. Pria itu
7

mengenakan syal yang warnannya senada dengan bajunya. Kulit putihnya


agak cokelat pucat, matanya biru, tetapi terlihat licik dan tidak tulus. Mungkin
pria itu yang membuat Yanik tiba-tiba berhenti bermain gasing.
Di setiap daerah Bali mempunyai keunikan masing-masing. Di daerah
ini adalah adanya beberapa kawasan dengan mayoritas penduduk beragama
islam. Misalnya, daerah Pagayaman, kawasan ini tercatat sebagai tempat
bermukim kaum Muslim yang terbesar di Bali. Ayah Samihi memang
merupakan penduduk lama di Kalidukuh dia tinggal di sini sepuluh tahun
sebelum Samihi lahir. Ayaha Samihi hanya lah seorang pendatang dari
Sumatra. Awalnya berdagang bsju dan kain, lalu sempat mengajar mengaji
dan merintis sekolah pengajian di masjid kecil di sini. Ayah Samihi selalu
menganggap Singaraja sebagai kampung sendiri.
Di malah hari biasanya Sahmihi pergi mengaji dan di ajarkan oleh
Ustaz Mualim, dimalam itu Ustaz mengakhiri Khotbah Ramadhan, malam
terakhir Sahmihi dan teman-teman nya mengikuti pengajian Ramadhan di
masjid Al ihsani berhubung tidak lama lagi Idul Fitri. Ustaz Mualim bercerita
tentang mengalaman nya mengikuti lomba qiraah saat dia masih muda dan
belajar agama di pesantren Banyuwangi mengikuti qiraah. Ustaz pun
beringinan Samihi dan teman- temannya mengikuti lomba qiraah se-
Kabupaten Buleleng, tetapi sebelum mereke mengikuti lomba tersebut mereka
harus di seleksi terlebi dahulu siapa yang menang akan maju ke lombaan
tingkat provinsi, dan persayaratan surat yang mereka haru hapal yaitu surat
Al-Maidah.
Samihi bercerita tentang lomba mengaji antar murid Ustaz Mualim,
karena Samihi dengan semangat nya becerita tentang lomba tersebut, yanik
pun meminta Samihi untuk mengaji didepannya. Akhrinya mereka berduapun
mencari tempat yang tertutup, mereka memilih bekas gudang pembuatan
minum anggur yang sudah terbengkalai, Yanik pun meminta untuk memulai
nya, Samihi memulai dengan membaca surat Al-Quran. Yanik asik
8

mendengarkan suara Samihi yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran,


dengan menutup matanya. Sepertinya Yanik tidak puas dengan suaranya
Samihi, dan Yanik pun membawa Samihi ketempat pak tua yang bernama
Nengah geguritan, yang letak rumah nya dibelakang Desa Sririt.
Ketika sampai di rumah bapak tua itu mereka melihat bapak tua yang
sekitar umur nya lebih dari enam puluh tahun, bapak tua itu sedang bernyanyi
seperti pantun, tetapi lebih ritmis, nadanya naik turun mengalum berirama,
sesekali terdengar suara sengau yang berasal dari hidung. Niat YanYanik
membawa Smihi ke tempat bapak Nengah geguritan itu agar Samihi belajar
memainkan irama agar Samihi tahu kalau suara itu bias dimainkan dan jadi
enak didengar.
Yanik sangat bersemangat membantu Samihi untuk berlatih demi lomba
mengaji itu.
Lebaran satu minggu berlalu akhirnya tiba, pagi ini pukul sepuluh
Samihi akan dikhitan di klinik Seroja, ayah samihi mencoba menenangkan
dengan bercerita pengalamannya waktu dikhitan dulu, Samihi merasa hatinya
tentram setelah mendengat cerita dari ayahnya. Sampai kerumah dengan
tertatih Samihi pelan-pelan duduk ke sofa. Syamimi menawarkan minum dan
membawakan bacaan, dan mengarahkan kipas angina ke badanku. Asik
menikmatin bacaan terdengar bacaan salam dari pintu depan, Ayah Samihi
membalas salam itu dan membuka pintu, ternyata Uataz Mualim yang datang
dengan membawa bunkusan berwarna coklat ternyataa isinya ada dua buah
buku dalam bungkusan itu ternyata isi buku itu adalah buku syair Jalaludin
Rumi dan juga dia dapat buku puisi karya Rabindranath Tagore. Tiba-tiba
yanik masuk keruang tamu, dia memang memilih kebiasaan meucul tiba-tiba,
lalu menghilang dalam sekejap. Samihi memperlihat buku Syair yang
diberikan oleh Ustaz Mualim, asik membaca kalimat-kalimat yang ada dibuku
Samihi melihat Yanik sedang menyadarkan badanya di Sofa dengan mata
terpejam. Dari satu puisi kepuisi lain kubcakan dengan penghayatan yang
9

dalam, terdengar suara Yanik mendengur ternyata Yanik tertidur saat


mendengar Samihi membaca puisi, tidak sampai setengah jam tiba-tiba Yanik
berteriak sambil menyebutkan nama Andrew, Samihi pun membangun Yanik
dan yanik terbangun dengan ekspresi muka yang terkejut dan malu,dan pergi
meninggal kan Samihi dengan gaya yang aneh.
Satu minggu pun berlalu Samihi heran mengapa Yanik tidak ada
muncul, Samihi pun berniat mencari Yanik dan ingin mengajak Yanik
penangkap semal, selesai mengikuti tradisi menangkap semal merekapun
pulang kerumah, saat asik mengobrol tiba-tiba yanik menarik tangan Samihi,
Yanik kelihatan seperti orang ketakutan sambil melihat kearah jalan yang
mereka lewati, Samihi pun bingung dengan sikap Yanik seperti, ternyata yang
membuat Yanik ketakutan adalah laki-laki di atas motor itu, laki-laki itu yang
pernah membuat Yanik terbirit-birit meninggalkan saat main magasing tempo
hari. Setiap kali Samihi bertanya kenapa Yanik takut kepada pria bule itu
selalu saja Samihi menghalikan pembicaraan.
Dan pada satu hari Yanik membuka rahasia nya mengapa dia kesal dan
merasa takut saya melihat pria bule itu, Yanik mengenal Andrew tiga tahun
Andrew sangat baik kepada Yanik dan Ibunya ternyata dibalik kebaikannya
itu Andrew si pria bule itu punya maksud yang buruk , ternyata Andrew si
peria bule ini mempunyai kelainan, kata Yanik Andrew mulai melarang Yanik
ikut Bli Pande ke laut mengantar tamu yang ingin snorkeling atamu melihat
lumba-lumba, tidak hanya itu di hari berikutnya Andrew mulai berani
memaksa Yanik untuk mandi dan ganti baju di kamarnya, setiap pulang
sekolah atau selepas main di laut, dan jika Yanik menolak ajakan Andrew,
Maka pria bule ini langsung marah. Dan pada akhir nya, di suatu hari yang
kelam, kampong Kalidukuh di terjang hujan badai angin barat. Karena asik
bermain di rumah Andrew hari pun hujan membuat Yanik tidak bias pulang
kerumah, Andrew meminta agar Yanik menginap saja di rumahnya. Yanik
pun mau dengan ajak Andrew, karena lelah yang di rasakannya sejak saing
10

menyebabkan dalam sekejap ia sudah masuk kedalam mumpi lupa pada


semua. Di tengah tidur lelapnya, Yanik tidak sadar kalau Andre digoyang oleh
sekelebat pikiran jahat, jari-jemari Andrew mulai mengelus kaki Yanik, lalu
naik ke betis. Yanik, seperti dilumpuhkan oleh mimpi dan tidur lelapnya,
tidak menyadari bahaya mulai menghampiri. Andrew yang biasanya berlaku
sopan dan penuh tata karma dalam memperlakukan Yanik, kini berubah
menjadi serigala yang siap menerkam dan melumat mangsanya.
Andrew terus mengelus-ngelus badan Yanik, Yanik terbangun karena
merasa dingin dia pun heran mengapa celana nya sudah lepas dari badannya
dan kancing baju nya terbuka, Andrew tidak membiarkan Yanik pergi dia
membentak jika mata Yanik terbuka, Yanik sangat marah,kenapa dia terlaluh
lelah bermaik sehingga tidak kuat untuk pulang malam itu, dia sangat marah
kepada dirinya sendiri. Dan dia sedih saat menginggat akan ibu nyayang
mungkin kedinginan dan ketakutan saat sendiri di rumah. Semejak kejadian
itu Wayah Manik menjadi pendiam,kerap melamun,sensitif, gamapang marah,
dan sering melantur jika berbiara.
Samihi mencoba menghibur Yanik tapi tidak berhasil didalam dirinya
sekarang adalah amarah bercampur dendam. Dan Yanik pun mengajak Samihi
menyelinap masuk ke rumah Andrew besok siang untuk membalas dendam
Samihi sempat ingin menolak nya tetapi akhirnya Samihi mengikuti kemauan
Yanik. Pulang sekolah, Yanik segera menghampiri Samihi, Samihi hanya
diam tetapi Yanik tidak mempedulikannya, dan seketika tiba lah mereka di
rumah Andrew sepertinya Yanik tahu seluk beluk rumah Andrew itu. Setelah
memastikan tidak ada orang, Yanik pun bergegas masuk ke rumah Andrew
Samihi hanya mengikuti dengan perasaan hati yang tidak enak karena telah
melanggar ajaran ibu dan ayah nya yang telah mengajar nya sopan santun.
Yanik asik mencari barang yang dia punya akhir nya yanik menemukan tas
yang berwanra hitam seukuran tangan dewasa berwarna hitam, dan Yanik
membuka ristleting ta situ dia buka dengan tergesa. Dan akhirnya Yanik
11

menemukan barang yang dia cari yaitu sebuah kamera berwarna perak. Yanik
asik melihat foto-foto yang ada di kamera itu dengan napas yang naik turun
mimik muka sperti orang marah, tiba-tiba Yanik membanting kamera itu
sontak Samihi kaget. Samihi melihat ada adegan Yanik sedang tiduran dengan
baju terbuka, mukanya terlihata polos memandangi kamera. Kemudian,
gambar menujukan bagian dada dan perutnya.
Samihi sangat kaget melihat adegan itu yang ada di kamera itu, Samihi
mendebak pasti laki-laki buke itu adalah Andrew yang membusy Yanik
menangis beberapa hari yang lalu. Mereka tidak sadar jika mereka telah lama
berada di kamar Andrew, mereka saling pandang. Dalam hitungan detik
mereka kabur keluar rumah tanpa melihat kiri-kanan.
Samihi pun beyangankan peristiwa kemarin siang, hingga hampir
membolos sekolah tetapi dia mengingat bahwa hari ini Yanik kembali
bersekolah di SD 2 Kalidukuh. Samihi mengingat betapa susah nya
sahabatnya mencari uang untuk biaya bersekolah, dengan menjadi guide bagi
turis yang ingin melaut melihat lumba-lumba atau sekedar menyelam,
demekian juga dengan mengikuti judi metajen.
Samihi melihat Yanik yang sedang bersender di panggar sekolah
dengan baju putih polosnya dia masukkan ke dalam celana yang tampak
merucut kececilan. Samihi mengajak Yanik kesekolah dan menuju keruangan
kepala sekolah. Langkah Yanik terlihat mantap dengan memegang rapot yang
Samihi tebak banyak angka yang berwarna merah. Kepala sekolah
membolehkan Yanik mengulang kelas enama SD. Yang lebih
menggimbarakan ketika Yanik mendapatkan potongan harga ketika Kepala
Sekolah melihat semanggat sekolah nya.
Sepulang dari sekolah Yanik menunggu Samihi di pos tempat mereka
biasa menghabiskan waktu, di siang itu mereka berniat mengahabiskan waktu
di rumah Yanik, kerena Yanik ingin menyampaikan berita kepada ibunya
bahwa dia sudah bersekolah kembali. Karena mendengar suara azan zuhur
12

Yanik bertnya tentang persiapan Samihi mmengikuti lomba mengaji, Yanik


sangat bersemangat ingin membantu Samihi berlatih agar sahabat nya itu
menang. Yanik menasehati tentang menjaga pola makanna agar Samihi
menjauhi makanan yang berminyak dan minuman yang dingin. Asik bercertia
mereka berdua tidak sadar jika tempat pemandia air terjun sudah sampai,
tempat itu begitu sepih tidak seperti biasanya yang begitu rame karena banyak
anak-anak dari Kalikuduh yang menghabiskan waktu bermain mereka.
Keheranan Yanik tidak lantas membuat nya tidak menceburkan diri ke
pemadian itu, padahal Samihi sudah mengajaknya tidak untuk cepat pulang
karena ibunya sedang sakit. Tetapi Yanik tidak mau mendengar tnapa
membuang waktu dia pun pergi menceburkan diri. Karena simihi tidak bias
berenang dia hanya beristirahat di pohon ketapang sambil menunggu Yanik,
embusan angin tanpa hitungan menit Samihi pun tertidur.
Samihi mendengar suara rumput yang terinjak dan mengeluarkan
suara membuat tidur Samihi terganggu. Membuat mata Samihi terbuka
setengah sadar. Samihi mencari suara berisik itu ternyata suara berisik itu ada
di sebelah utara, orang itu menggunakan bahasa Bali, suara itu semakin
mendekat. Samihi terkejut saat melihat siapa yang ada di semak-semak itu,
Samihi pun buru-buru mengambil sepedanya dan mengambil bajunya Yanik.
Samihi memanggail Yanik tapi Yanik tidak mendengarnya karena dia asik
bermain air, Samihi terus memanggil Yanik akhirnya dia menoleh ke hadapan
Samihi dia begitu heran mengapa Samihi begitu panik.
Tanpa di sadari Andrew sudah menahan bahu Samihi, Samihi begitu
taku lutunya pun bergetar. Andrew melihat Yanik dibawah, Yanik meminta
Samihi agar melompat kebawah, Samihi begitu bingung otak nya terasa buntu
untuk berfikir agar terlepas dari genggaman Andrew. Ternyata si rambut
jagung musuh lama Samihi yang telah menlaporkan mereka yang telah
memasuki rumah Andrew tanpa izin. Samihi begitu menyesal mengapa dia
mau mengikuti kemauan sabahabatnya itu memasuki rumah orang tanpa izin.
13

Cengkalan Andrew dari bahu berpindah ke lengan kiri Samihi dan


menyeret Samihi agar dia bias melihat Yanik dari atas, sesak Samihi kambuh
karena ketakutan yang dia rasakan. Kini cekalan itu semakin erat karena si
Rambut Jagung pun ikut memegang erat tangan Samihi. Yanik begitu ragu dia
harus naik untuk membantu Samihi atau tetap berdiam di bawah. Andrew pun
menghampiri Yanik kebawah Yanik sangat takut. Andrew memegang bahu
Yanik begitu kencang sambil merayu Yanik agar Yanik tidak lari. Samihi
memanfaatkan kejadian itu untuk melarikan diri Samihi mendorong Si
Rambut Jagung ke pemandian dan mengambil sepedanya dan cepat-cepat
mengambil sepedanya dan di gayuh sepedanya secepat mungkin tanpa melihat
kiri dan ke kanan.
Yanik sangat marah kepada Samihi telah meninggalkan nya dia teriak
memanggil nama Samihi tapi, Samihi tidak mengiraukannya Samihi begitu
merasa bersalah dia merasa malu telah meninggalkan sahabatnya itu. Samihi
mengayuh sepedanya untuk mecara pertolongan agar bias kembali ke tempat
pemandian itu untuk membantu Yanik. Samihi bertemu dengan Ngurah Panji
yang melintas di depannya dengan mengendarai sepeda motornya. Samihi
menjelaskan kejadian itu kepada Ngurah Panji karena ekspresi wajah nya
yang hampir menangis Ngurah Panji pun menyuruh nya naik ke sepeda
motornya dan menuju ke rumah Andrew. Mereke pun sampai kerumah
Andrew, Ngurah Panji mengetuk pinru rumah Andrew karena tidak respon
Ngurah Panji mendorong pintu itu dengan kepala dan badanya. Dan Andrew
pun membuka pintu itu dia sangat heran mengapa Ngurah Panji datang
kerumahnya. Ngurah Panji menjelaskan maksud kedatangannya, saat Ngurah
Panji ingin masuk kerumah Andrew, Andrew malah melarangnya Nguraha
Panji begitu kesal dan menanyakan kepada Andrew apakah ada Yanik
didalam rumahnya. Akhirnya Ngurah Panji dan Samihi meninggalkan rumah
Andrew. Tetapi mereka tidak langsung pulang kerumah mereka malah
menyelidiki rumah Andrew, mereka bersembunyi di belakang pohon.
14

Ternyata benar mereka telah di bohongi oleh Andrew mereka melihat si


Rambut Jagung keluar dari sudut rumah Andrew, Ngurah Panji pun berniat
untuk membujuk si Rambut Jagung itu agar dia mencertikan apa yang telah
dia lakukan bersama pria bule itu.
Samihi begitu khawatir tentang keberadaan Yanik sekarang dan
Samihi mengajak Ngurah Panji melihat di rumahnya apakah dia ada dirumah.
Mereka pun sampai di rumah Yanik ternyata Yanik ada di rumah dia begitu
heran mengapa ada Ngurah Panji, Ngurah Panji menjelaskan mengapa dia ikut
membantu Samihi mencari dirinya dia bermaksud untuk memastikan tidak
ada yang berniat jahat kepada Yanik. Dan Ngurah Panji bicar empat mata
kepada Yanik. Mereka berbicara begitu serius di dalam rumah Yanik
sementara Samihi menunggu di luar rumah. Samihi percaya semua ini pasti
ada jalan keluar nya dan Ngurah Panji pasti akan membantu nya.
Pengajian malam itu begitu rame dibandingkan biasanya. Setelah satu
bulan penhu pengajian diliburkan, murid-murid kembali semangat mengaji.
Rindu akan cerita dari Ustaz Mualim ternyata di rasakan semua anak
pengajian. Ustaz Mualim mengingat kan tentang lomba mengaji itu satu
persatu diminta untuk membaca surah Al-Maidah dan Samihi berada di urutan
terakhir. Geliran Samihi yang membaca surahAl-Maidah, ini lh saatnya
Samihi praktekkan ilmu suara yang di ajarkan Gusti Puguh sang maestro
seorang penyanyi yang sedang ikut lomba menyanyi tingkat internasional.
Ustaz Mualim begitu menganggumi suara Samihi. Samihi pun terpilih untuk
mewakili Kalidukuh untuk lomba mengaji.
Selesai melaksana kan shalat isya, Samihi kaget mendengar teriakan
orang panik dan banyak orang yang berlarian ke halaman. Ayah Samihi bediri
dihalaman bersama tetangga dan anggota banjar. Samihi menghampir
ayahnya. Ayah Samihi bertanya soal Yanik apakah Samihi ada melihat di
beberapa hari ini, tetapi Samihi tidak melihat Yanik sudah dua hari. Ternyata
15

warga kaget karena bom, bom itu menewaskan banyak orang dan
menghancurkan bangunan di sekelilingnya dalam radius setengah kilometer.
Kejadian itu membuat Samihi bingung padahal jarak mereka dengan
bom dengan bom itu 90 kilometer jauhnya. Acara di TV tidak ada lawakan
maupun sinetron. Siara TV berganti dengan siaran duk dari Legian. Bom itu
menewaskan 200 orang meninggal dan sebagiannya ditemukan dalam badan
yang tidak lagi utuh. Suasana muram pun terjadi di Kalikuduh ayah Yanik
salah satu mejadi korbannya Yanik sangat terpukul saat mendengar ayahnya
tewas karena kejadian bom itu.
Karena kejadian waktu itu hubungan Yanik dan Samihi menjadi
rengang. Yanik kecewa karena Samihi telah meninggalkan dia di tempat
pemandian itu. Samihi minta maaf kepada Yanik tentang hal itu. Yanik pun
memaafkan Samihi dengan mengajarkan jadi orang yang berani. Sepulang
sekolah Samihi datang kerumah Yanik ternyata Yanik telah menunggunya,
mereka pun pergi Samihi tidak tahu kemana Yanik membawanya. Ternyata
Yanik membawanya ke pemandian itu. Samihi sangat kaget, ternyata Yanik
ingin mengerjar Samihi berenang agar dia tidak takut lagi kepada air. Dengan
melawan rasa takutnya akan air dan rasa takutnya menjadi anak durhaka.
Akhirnya Samihi mau belajar renang dengan Yanik.
Samihi terpilih mewakili lomba mengaji tingkat Kabupaten Samihi
sangat bahagia dan tidak percaya jika dia yng dipilih untuk mewakili
perlombaan itu. Samihi pun ingin mengucapkan terimakasi kepada Sahabat
nya itu, yaitu Yanik. Karena sudah malam Samihi undurkan niat nya untuk
bertemu Yanik. Dia memberitahu ayahnya bahwa dia terpilih menigkuti
lomba mengaji tinggkat Kabupaten ayah nya sangat bangga kepada Samihi.
Sepulang sekolah Samihi langsung menuju kerumah Yanik, di perjalanan dia
tidak sengaja melihat Andrew yang ingin menyebrang jalan. Niatnya untuk
memberikan berita bahagia itu kepada sahabatnya di urungnya dulu. Samihi
penasara kenapa Andrew di bawa ke bale banjar.
16

Samihi melihat bahwa Andrew sedang di introgasi oleh Bendesa Adat.


Andrew tidak mengakui kesalahannya dia terus beralasan bahwa Wayan wani
atau Yanik itu adalah sahabat nya. Ngurah Panji pun membujuk Yanik agar
dia mencertikan apa yang telah Andrew lakukan. Akhirnya Yanik pun
menceritakan apa yang telah Andrew lakukan kepadanya. Cerita Yanik
membuat orang yang mendengar nya menjadi iba. Andrew tetap saja tidak
mengakui kesalahannya padahal Yanik sudah menceritakan semua. Akhir nya
terungkap lah kejahatan Andrew selama, berkat Gede Begoek yang telah
menceritakan apa yang telah Andrew lakukan kepada Yanik.
Desah Kalidukuh menjadi muram. Karena damapak dari peboman,
perekonomian warga menjadi mati suri. Turis-turis mulai menghilang dari
Bali. Tempat-tempat wisata kehilangan tamu. Restoran dan hotel ditinggakan
pelangganya. Bali pun menjadi sepih. Karena dampak dari perboman itu
warga pendatang yang beumat islam merasa tidak enak kepada warga Bali,
karena yang nebom itu adalah umat islam. Tetapi berakat penejalasan Ngurah
Panji kini Bali menjadi seperti semulanya lagi. Banyak turis-turis yang datang
warung makan kini buka kembali.
Samihi sangat gugup saat ingin mengikuti lomba mengaji ayah nya
pun menasehatinya bahwa ayahnya sudah banga kepadanya karena telah
mewakili kampungnya, tetapi Samihi bukan gugup gara-gara itu namun dia
gugup karena tidak ada sahabatnya disampingnya. Karena gugup Samihi pun
pergi ketoilet untuk mengambil air wudhu. Karena takut asmanya kambuh
samihi pun mengambil obatnya isapnya. Belum sempat dia dekat obat isap itu,
tetapi Yanik merampat obat isap itu Yanik mejelas kan bahwa Samihi tidak
membutuhkan obat isap itu lagi Samihi hanya ke tergantungan kepada obat
itu. Kepercayaan diri Samihi pun kembali lagi, kini dia tidak membutuhkan
obat isap itu lagi. Dia kembali ke panggung dan melantukan surah Al-Fath
yang sudah dai hapal di luar kepala.Tidak disangka Samihi mendapatkan juara
pertama dilomba mengaji itu. Samihi senang sekali, tetapi dibalik
17

kesenangnya itu dia mencari-cari dimana kah sahabatnya itu yang telah
membantu dirinya. Ayah Samihi pun menghampiri Samihi untuk meberikan
surat yang di titipkan oleh Yanik. Isi surat itu tentang Yanik yang pamit untuk
meninggal kan Kalidukuh.
Di tahun baru Samihi merasa sepih karean tidak ada Yanik yang
menemaninya dia merasa bahwa hari-harinya tidak semangat karena tidak ada
sahabatnya yang menemaninya. Berakat Yanik Samihi tidak lagi takut dia
sering bermain d pemandian malah dia ingin belajar bermain selancar. Dengan
bantuan Made juma kini Samihi belajar berselancar di laut Lovina. Made
Juma dengan sabar mengajar Samihi teknik-tenik berselancar. Tetapi, Made
Juma tidak bias mengangtikan posisi Yanik. Samihi kenal Made Juma karena
kegembaraan mereka sama yaitu berselancar, sedangkan bersama Yanik
banyak cerita yang mereka lalui dari yang senang hingga sedih.
Samihi mebulat kan tekatnya untuk menjdi Pelancar dia ingin
mengikuti lomba-lomba dia ingin membuktikan kepada sahabatnya itu bahwa
dia bisa melawan rasa takutnya. Samihi berlatih dengan sungguh-sungguh dan
dia pun bercerita kepada ayahnya tentang kegemaran berselancarnya. Ayah
nya sangat mendukung hobby baru anaknya itu.
Akhirnya Samihi beretemu dengan Bli Komang. Waktu itu Bli
Komang menghadiya kan Samihi papan Surfing. Samihi sangat bahagia dia
pun berlatih dengan begitu semangat. Bli Komang pun mengundang Samihi.
Samihi dan adiknya serta ayahnya pergi Denpasar untuk bertemu dengan Bli
Komang. Ternyata Bli Komang ingin mengikut sertakan Samihi lomba di
sekolahnya.
Samihi pun ikut lomba surfing dia dan tujuh teman lainnya mewakili
sekolah satria Surf Camp (SSC). Samihi tidak perduli dengan cara apakah dia
masuk kesekolah itu yang pasti dai ingin memenangkan kompetisi itu dan bisa
mendapatkan beasiswa sekolah di Australia.
18

Persaingan antar murid Komang Satria kini semakin ketat. Masing-


masing anak memnujukkan kemampuan terbaiknya demia merahi beasiswa ke
Australia. Namun mereka tetapi mereka tetap berlomba dengan jujur sesuai
aturan yang di tetapkan, dan saling mendukung siapa yang akan mendapatkan
angka 1000 terlebih dahulu.
Samihi pun pindah sekolah ke Denpasar ayahnya cukup mengerti
tentang kegembaran baru anaknya itu, karena sering berlahtih surfing dan
mengikuti beberapa lomba membuat Samihi tidak mungkin pulang balik ke
Singaraja. Bli Komang membantu Samihi mendapatkn sekolah baru di
Denpasar. Dukungan dan pengertian yang begitu besar menumbuhkan
kepercayaan diri dan motivasi yang luar biasa pada diriku. Dari delapan
lomba selancar yang telah kuikuti, empat trofi sebagai juara pertama berhasil
Samihi rahi.
Samihi pun pendapatkan beasiswa ke Australia, tetapi dia sebenarnya
tidak tega untuk meninggalkan keluarganya. Dia mengikuti lomba berselancar
hanya sekedar ingin menjadi juara, tetapi kalau untuk bersekolah di Australia
dia tidak pernah membayangkannya. Ayahnya pun menasehatinya dengan
lembut. Dan Samihi pun merasa tenang telah mendengarkan tuturan Ayahnya.
Merekan akan baik-baik saja saat Samihi pergi ke Australia.
Setelah Samihi pergi, Syamimi kini tumbuh menjadi seorang gadis
remaja yang kehadirannya mampun menebakan pesona, menghabiskan hari-
hari nya mengurus Aya. Selain seklah dan pergi mengaji. Menyibukkan diri
seperti itu sedikit-dikit menghilangkan rindu nya kepada kakaknya.
Tanpa Syamimi sadari setiap dia pergi keluar rumah ada sepasang
mata yang mengawasinya dari kejauhan. Di malam itu Syamimi pulang saat
mengaji kondisi tidak fit di hari itu. Tidak seperti biasanya, dia minta pulang
saat mengaji belum selesai. Kepalanya seprti di tusuk-tusuk. Dia ingin cepat
pulang dan beristirahat.
19

Syamimi pun pulang sendirian karena teman yang sering


menemaninya setiap pulang mengaji tidak hadir mengaji saat malam itu. Jalan
begitu sepih hanya suara jangrik yang terdengar. Lampu jalan pun tidak
menyala. Pangkalan ojek yang biasa nya ramai kini satu motor pun tidak ada.
Dia semakin takut, peninh di kepalanya sekatia hilang karena rasa takut. Ada
sepeda motor yang mengikutinya, motor itu mengikutinya dengan pelan.
Lampu motor itu tidam menyala membuat Syamimi semakin merasa taku dia
pancatkan doa dan lanjut membaca ayat kursi. Konsentrasinya membaca doa-
doa mengalahkan perhatian pada laju sepeda mtor yang tiba-tiba berada di
sebalah kirinya. Tiba-tiba laki-laki itu menawarkan diri untuk mengantar
Yamimi pulang, Syamimi mempercepat langkahna berharap sepeda motor itu
berhenti mengikutinya. Syamimi baru sadar bahwa ada dua orang yang
mengikutinya rasa takutnya pun memuncak. Syamimi pun berlari tas yang
berisi Al-Quran tidak sengaja terjatuh karena tangan di senggol stang motor.
Rasa marah dan takut kini mercampur aduk. Dia ingin sekali berteriak
sekerasnya agar ada yang mendengar teriakannya meminta tolong.
Tiba-tiba di hadapanya melompat sesorang, berdiri mengadang sepeda
motor itu. Syamimi memanfaat kan waktu itu untuk kabur. Dua pria itu saling
bertukar ancaman. Kemuadian lampu motor itu menyala Jalan di depan
Syamimi menjadi terang. Entah apa yang dikatakan pengendara bermotor itu
suaranya mirip ancaman karena kesaldengan kehadrian laki-laki itu, akhirnya
laki-laki yang mengendarai sepeda motor itu pun pergi. Syamimi kaget
karena laki-lak itu memanggil dia dengan panggilannya waktu kecil. Sudah
bertahun-tahun tidak ada yang memanggilnya denga nama kecilnya itu
semejak kakaknya Samimi pergi.
Syamimi kaget ternyata laki-laki yang memanggilnya tadi adalah
Yanik. Dia langsung memeluk Yanik karena rindu, tetapi karena menginggay
pesan orang tuanya untuk menjaga sikap jika berhadapan dengan orang yng
bukan keluarga. Syamimi langsung melepaskan pelukannya. Syamimi sangat
20

gembira karena bertemu dengan Yanik, mengusir semua gelisah dan rasa
takut. Ternyata Yanik yang selama ini yang menguasi Syamimi dari kejauhan.
Perasaan Syamimi yang sedih karena di tinggal kakaknya kini kembali
gembira karena Yanik sahabat kakaknya telah kembali dan siap untuk
menjaga dia. Perekembangan usia mereka membuat benih-benih cinta pun
tumbuh. Rasa kagum, sayan, dan kerinduan yang sama-sama mereka rasakan.
Kabarnya Yanik dan ibunya kembali ke Kalidukuh menyebar cepat.
Ada saja yang tetangga bawakan dari beras, hingga makanan jadi dan kain
untuk ibunya Yanik. Semuanya di berikan secara ihklas untuk menunjukan
rasa simpati mereka dengan kejadian yang dialami oleh Yanik selama ini.
Yanik pun bertemu dengan orang-orang penting di Desa Kalidukuh. Kelien-
Desa lah yang pertama Yanik temui. Dari merekalah mengetahui bahwa
Andre sudah dijatuhi hukuman enam tahun penjara. Sedangkan kaki
tangannya termasuk Wayan Begoek yang dia usir saat menggangu Syamimi
beberapa minggu lalu, diganjar masa hukuman tiga bulan penjara. Tetapi
bukan kabar itu yang ingin Yanik dengar dia ingin mendengarkan kabar
tentang keluarga Samimi. Sejak mengasikan diri kini silaturahmi dengan
sahabatnya itu terputus.
Hari-hari Yanik hanya mengurus ibunya yang sedangkan sakit sambil
membantu tempat kerjanya yang lama mencari tamu untuk diantar ke tenggah
laut melihat lumba-lumba atau sekedar snorkeling. Kini Samimi tidak ada
untuk menemani hari-harinya. Kini diingatanya cuman Syamimi adik
sahabatnya itu, mereka berdua menemukan benih-benih cinta yang tumbu.
Namun, tidak ada yang tahu apa yang sedang mereka rasakan.
Ibu Yanik sakitnya kambuh, penyaki paru-paru yang akut, sejak
beberapa tahun lalu memaksanya berbaring lemah di kamarnya. Obat yang
seadaanya membuat kondisinya tidak menujukkan perubaha sedikitpun.
Meminum ramuan tradisional sudah menjadi satu-satunya pilihanya. Itu pun
tidak menujukkan hasil apa pun. Takdir selalu datang dengan niat dan cara
21

yang tidak di duga. Kini ibunya Yanik pergi meninggalkan dia karena
penyakit paru-paru akutnya. Kini tidak ada lagi yang mneyabarkan dia saat
dia marah, hanya ibunya sajalah yang penghibur dalam hidupnya.
Di malam itu dikamar ibunya Yanik berdoa kepada Sang Hyang Widi,
Yanik memperoleh sesuatu yang memuatnya tenang. Sesuatu yang dia
cari0cari, tetapi tidak pernah dia remukan. Ya kepasrahan. Ini lah yang
ditemukan nya pada malam itu. Akhirnya Yanik menemukan dimana dia
harus pergi. Rumah yang tersedia begitu indah untuknya di atas seribu ombak
di tengah samudra. Kehidupan yang baru yang tenang, tempat tidak ada
kebohongan, ancman, permusuhan, dan ketakutan. Yanik tahu dimana dia bisa
menemukan rumah barunya itu.
Subuh-subuh Yanik sudah bangun, menutup semua pintu dan jendela
rumah. Mematikan lampu. Di tengah kegelaoan, diawasi bulan yang penuh.
Di meletakkan sesajen dengan cenang dan banten yang lengkap dan wangi.
Yanik mengeluarkan amplop putih dari kantung bajunya. Amplop bertulisan
untuk adiku tercinta Syamimi, dia menempelkan surat itu di pintu rumah.
Setelah itu di melangkah pelan meninggalkan rumah tempat dia dilahirkan
dan di besarkan

4. UNSUR-UNSUR UNTRINSIK
4.1 TEMA : Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang
hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Ide pokok dari novel
yang berjudul rumah di seribu ombak ini adalah persahabatan antara
dua orang laki-laki yang memiliki keyakinan agama yang berbeda, dan
menjadi sahabat yang sentiasa membantu kesulitan temannya
Kutipan :
Aku telahir dari keluarga Muslim yang taat beragama, sementara
Wayan Yanik, seorang Hindu Bali yang terikat denga norma- norma
22

kehinduannya dan adat Bali yang menurutnya sarat dengan nuansa religius,
sekaligus magis (Erwin Arnada, 2012,9)
Dan akhirnya perbedaan itu tidak menghalang mereka untuk menjadi
sahabat. Yanik yang beragama Hindu dan Samimi beragama Muslim. Mereka
selalu bertukar cerita, sedih senag mereka lewati. Mereka saling membantu
sama lain, saling menghargai satu sama lain.
Samihi menganggap Yanik sudah seperti kakanya sedirih yang selalu
menjaganya dan selalu memberinya semangat agar bisa melawan rasa
takutnya.

4.2 AMANAT : pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada


pembaca berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan.
Penyampaian pesan selalu didasarkan tema dan tujuan yang telah
ditetapkan penulis pada saat menyusun rancangan cerita. Amanat yang di
sampai kan dari Novel yang berjudul rumah di seribu ombak ini ia lah
tentang menghargai agama lain, perbedaan agama bukan penghalang buat
kita menjadi sahabat.
Kutipan:
Kita tinggal di Bali, rata-rata tetangga kita adalah masyarakat
hindu. Tidak ada salahnya kalau kita tahu sedikit tentang kebiasaan dan
cara ibadah mereka. Semua, agar kita lebih bisa mengenal dan
menghargai orang yang bebeda keyakinan(Erwin Arnada,2012,11)
Hargai lah teman-teman yang memiliki perbedaan dengan kita.
Mungkin kita bisa belajar kepada mereka. Hargai lah mereka mungkin
saja mereka bisa jadi teman terbaik untuk kita.
4.3 PLOT: jalan cerita dari awal sampai selesai.
4.3.1 Eksposisi : Penjeasan awal mengenai karakter dan latar ( bagian
cerita yang mulai memunculkan konflik/permasalahan).
23

Yanik anak nya sangat suka bercerita tentang kegemarannya


beeselancar dia sangat ingin menjadi pelencar seperti idolanya tetapi
Yanik hanya mau menceritakan hal-hal yang baru terjadi.
Kutipan:

Meski selalu bersemangat bila mencertikan kegemarannya. Yanik


tak pernah mau banyak cerita tentang masa silamnya. Ia hanya mau
membahsa hal-hal yang baru terjadi. Seperti kejadian saat aku nyaris
ditenggelamkan (28)

Kelakuan Yanik membuat Samihi menjadi penasaran apa


sebenarnya yang ia sembunyikan dari Simihi. Ia selalu tertutup tentan
masa silamnya. Dia hanya mencertikan tentang hobbynya saja.

4.3.2 Klimaks: Puncak Konflik


Ketika Yanik menceritakan masa silamnya yang begitu
menyedihkan membuat Samihi yang mendengarnya tidak percaya
kepada sahabatnya. Apa yang telah terjadi kepada temanya itu di
kamar Andrew.
Kutipan:
.jari jemari Andrew mulai mengelus kaki Yanik, lalu naik
ke betis. Yanik, seperti dilumpuhkan oleh mimpi dan tidur lelapnya,
tak menyadari bahaya mulai mengampiri. Andrew yang biasanya
berlaku sopan dan penuh tata karma dalam memperlakukan Yanik,
kini berubah menjadi serigala yang siap menerkam dan melumat
mangsanya. (125)

.aku aku bangun karena tiba-tiba merasa kedinginan.


Aku kaget ketika celanaku sudah lepas, tergelak di lantai. Kancing
24

bajuku sudah terbuka. Dia.dia menyetuh semua badanku semua


badanku.. dari kaki, lalu naik ke paha, pinggang dan dadaku. Yang
membuat ku tskut, Andrew Mencium dadaku leherku ya Dewa
Ratu, kenapa kau biarkan dia berbuat begitu pada ku (126)

Yanik tidak bisa mengendalikan emosinya saat mencertikan itu


semua. Akhirnya Samihi mengetahu rahasia Yanik, rahasia yang
begitu menyakitkan. Samihi tidak tahan mendengar cerita yang
disampaikan sahabatnya itu. Adaikan dia yang terkena musibah itu
entah apa yang akan ia lakukan.

4.3.3 Falling action : Penyelesaian


Akhir nya kejahatan Andrew terungkap juga berkat bantuan
Ngurah Panji.
.terungkap sudah semua kejahatan yang dilakukan
Andrew. Tuuran Yanik ditambah certia yang lebih detail dan panjang
dari si Rambut Jagung. Barangkali, Andrew tak menyangka, kaki
tangannya yang ia percaya membongkar semua perilakunya. Ia
terpojok. Mungkn ia merasakan tidak enaknya harus terpojok, tak
berdaya dan pasra di depan orang lain, seperti yang dirasakan dan
dialami Yanik saat ia diseret ke dalam rumah Andrew (217)

4.4 SUDUT PANDANG : Cara pengaran menempatkan dirinya terhadap cerita


atau dari sudut mana pengarang memandang critanya. Novel yang berjudul
rumah di seribu ombak ini menggunakan sudut pandang orang pertama
Kutipan :
Aku elangkai gmerbang sekolah dengan perasan deg-degan.
Siang ini merupakan hari yang akan menentukan apaka aku bisa naik ke
25

jenjang pendidikan menjadi Siswa Sekolah Menengah Pertama atau


tidak(Erwin Arnada,2012,261)

4.5 SETTING
Keterangan tempat,waktu dan suasana cerita.
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta
keadaan ketika cerita berlangsung
4.5.2 WAKTU
Kejadian dimana Yanik mengalami pelecahan yang di lakukan
oleh Andrew pada malam hari tepat di kediamana nya Andrew.

Kutipan:

saat itu, aku lagi asyik bermain di rumah Andrew. Saking


asyik main, aku kemalaman, keburu datang hujan badai. Aku terjebak
di sana tak bisa pulang. Aku ingat malam itu sekita pukul sebeas.
Kalidukuh jadi sepih dan gelap karena badai yang tak berhenti.
Andrew menyuruhku menginap (Eriwin Arnanda 2012,124)

4.5.3 TEMPAT
tempat pemandian yang mirip telaga itu begitu sepih tidak
seprti biasa. Yang biasanya banyak anak-anak Kalidukuh yang
datang menghabiskan waktu untuk bermain, sekaligus
mendinginkan badan karena sengatan matahari.
Kutipan :
kali ini, tempat pemandian yang mirip telaga itu begitu
sepi. Tak kulihat seorang pun mandi di sana. Yanik kulihat merasa
heran dengan sepihnya tempat ini. Keheranannya itu tak cukup
menahan keinginan untuk mencebeur kan diri ke pemandian itu.
26

Di tambah udara yang menyengat, makin mekarlah ide pada dari


Yanik untuk menyempatkan mandi(Andrew Arnanda,2012,147)
4.5.4 SUASANA
Samihi menjadi panik ketika ia melihat ada Andrew yang sedang
bersembunyi di belakang rumput. Ia ingin memanggil Yanik yang sedang
asik bermain air di bawah sann, namun Yanik tidak mendengar nya.
Kutipan :
Rasa panic sudah menguasaiku. Tanpa sadar, alu sudah mendekat
kea rah tebing pembatas temp atku berdiri dan pemandian. Kulihat
Yanik masih asyik bermain air. Sama sekali tidak menyadari adanya
ancaman yang datang saat ini. Kuteriakkan namanya dari atas. Yanik tak
mendengar panggilanku. Kutambah volume suarku agar ia menengok ke
atas sini. Sementara suara deru motor dan suara berisik dengan bahasa
Bai, makin mendekat (Erwin Arnanda,2012,149)
4.6 PENOKOHAN
cara pengarang menggambarkan karekter tokoh-tokoh dalam cerita.
4.6.2 PROTAGONIS
Merupakan seorang pemeran utama, kadang- kadang seorang
jagoan atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan antagonis. Dalam
novel yang berjudul rumah di seribu ombak yang merupakan tokoh
Protagonis adalah Samihi yang merupakan pemeran utama di novel ini
yang. seorang anak laki-laki yang berpostur tubuh kecil dan kurus.
Memeluk agama islam dan mempunyai hobi berpuisi. Tingkah lakunya
sopan dan baik, rajin dan mau berusaha demi meraih cita-citanya menjadi
peselancar professional sehingga dapat beasiswa sekolah ke Australia.

Kutipan :
selain buku syair Jalaluddin Rumi, kudapat juga buku puisi
karya Rabindranath Tagore. Takjub dengan apa yang kudapat, tak
27

kurasa lagi nyeri dan perih yang kutahan-tahaan sejak keluar dari klinik
Khitan tadi. Buku puisi Rumi dan Tagore, sebuah berkah lain yang
kudapat di bulan ini, ya allah ya Rabbi, Alhamdulillah W Syukurillah.
Engkau begitu baik kepadaku, kupabjatkan rasa sukur dengan
spontan(Erwin Arnanda,2012,67)

4.6.3 ANTAGONIS
Karakter yang melawan karakter utama atau protagonis. Antagonis
sering merupakan seorang penjahat atau hal lainnya yang merupakan
konflik dengan protagonist. Antagonis biasanya jahat dan tidsk baik serta
sering membuat hal-hal negatif. Dalam novel yang berjudul rumah di
seribu ombak yang memeran kan tokoh Antagonis Adalah Andrew
seorang pria bule yang berasal dari Australia. Pria itu bertubuh besar agak
gemuk, berambut panjang, berwarna keputihan. Matanya biru, tetapi
terlihat licik dan tidak tulus.
Kutipan :
Pria asing itu bertubuh bear agak gemuk, berambu panjang
berwanra keputihan dan tampak dikuncir. Ia mengenakan syal yang
warnanya senada dengan bajunya. Kulitnya putih agak cokelat pucat,
matanya biru, tetapi terlihat dan tidak tulus(Andrew
Arnanda,2012,30)
4.6.4 TRITAGONIS
Yang merman toko Tritagonis dalam novel yang berjudul rumah
di seribu ombak ini ada Yanik. Yanik adalah seorang anak laki-laki
yang berbadan sedang, berkulit gelap dan berambut ikal. Yanik juga
memiliki mata yang agak sipit, bibir tebal, dan hidung agak melesak ke
dalam. Badannya kurus, tetapi mempunyai otot yang terlihat kokoh.
Kutipan :
28

Anak itu berkulit gelap berambut. Iakl. Tampaknya, usia anak


itu tak jauh beda denganku. Matanya agak sipit dengan bibir agak tebal
dan hidung agak melesak ke dalam. Ia memakai kaus tanpa lengan yang
menunjukkan lengannya yang kurus dan legam. Dari kulit dan wakahnya
yang hitam terbakat, aku mengira ia anak pantai sekitar sini.
Menghadapi lawan-lawannya, wajahnya tak menyiratkan takut sedikit
pun. Meski kurus, otot-otot terlihat kokoh, mungkin dia telah menjadi
seorang pekerja sejak kecil(Erwin Arnanda,2012,22)

4.7 PERWATAKAN
penggambaran watak atau sifat tokoh cerita
4.7.2 Samimi memiliki watak atau sifat yang rajin beribadah patuh
terhadap ayah nya dan penyayang. Samihi juga me,iliki sifat yng tidak
pantang menyerah, dia sngat giat belajar untuk menggapai cita-citanya
menjadi pelanjar terkenal.
Kutipan :
Aku ingin menjadai peselanjar yang hebat, peselancar juara,
semangat itulah yang terus kutanamkan dalam hatiku. Ketika kuteriakkan
tekad untuk menjadi seorang peselancar hebat di Bali, terasa ada yang
menggema di sekelilingku. Suara-suara bisikan yang tak tentu dari mana
datangnya. Mengitari kepalaku dan terbenam di sana. Lalu, aku menjadi
hangat, seperti ada yang menyelakan penerangan di sekujur tubuhku. Ya,
allah, apakah ini pertanda engkau mendengar hasrat dan
doaku(Erwin Arnanda,2012,276)
4.7.3 Haji Aminullah merupakan ayah kandung Samihi memiliki
sifaf yang toleransi dan suka membantu gwarga Kalidukuh.
Kutipan :
Di kampong kami, Ayah disukai para tetangga karena ia
sering tak segan membantu mereka dalam setiap ke giatan gotong-royong.
29

Aki pernah melohat Ayah ikut mengangkat kantong semen saat tetanggaku
membuat bangunan Sanggah tempat sembahyang umat Hindu di
rumahnya. Ayah juga memberi perhatian pasa acara piodalan di desa atau
pada hari raya umat Hindu. Biasanya, Ayah menceritakan kepadaku apa
yang sedang dilakukan umat Hindu di pura tempat
persembahyang(Erwin Arnanda,2012,10)
4.7.4 Andrew merupakan tokoh antagonis dan memiliki sifat yang licik dan
suka berbohong untuk menutupi kejahatannya.
Kutipan :
kulitnya putih agak cokelat pucat, matanya biru, tetapi terlihat
licik dan tidak tulus..(Andrew Arnanda,2012,30)
Kutipan :
Laki-laki bule itu menggelen. Buatku, gelengan kepala itu makin
memastikan kebohongan Andrew. Aku geram melihat caranya menjawab
cecaran Ngurah Panji(Andrew Arnand,2012,163)
4.8 GAYA BAHASA
Dalam menuangnya idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya
sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampai kepada pembaca. Selain itu,
teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuat tulisan menjadi indah dan
mudah dikenang. Teknik berbahasa ini misalnya pengggunaan majas, idiom dan
peribahasa.
Dalam novel ini menggunakan Bahasa Daerah Bali dan Bahasa Inggris sehingga
sulit dimengerti oleh para pembacanya. Pembaca sangat sulit memahami maksud si
penulis.
Kutipan :
Andrew, with our respect. Please my question. Clearly and honets. Did
you took Wayan Yanik Manik to your house and push him to do what you
want(Andrew Arnanda,2012,213)
Kutipan :
30

Yanik, mresidayang ragane nyeritayang indik napi sane Andrew


laksanayang sareng. Sampunan jejeh, tiang sareng sani jakti ngelindungin ragane.
Sampunan jejeh. Tiang sareng sami jakti ngelindungin ragane sakeng Andrew.
Kejujuran ragane jagi ngeranayang persoalan ring desa driki usan. Ting nunas
ceritayang sami. Napi sane ragane ceritayang ten preside pirengane warge. Tang
pacing ngejage rahasia puniki(Andrew Arnada,2012,214)
Dalam novel ini banyak menggunakan Bahasa Bali dan juga Bahasa Inggris
yang sulit dipahami oleh orang awam khususnya yang tidak pernah menggunakan
Bahasa tersebut.

5 ISI RESENSI
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis,ulasan singkat buku dengan kutipan
secukupnya, kelemahan dan kekurangan buku, rumusan kerangka buku dan
penggunan bahasa.
5.1 KEUNGGULAN BUKU
Dalam novel ini, penulis secara jelas memberikan kesan kepada para
pembaca arti sebuah persahabatan dan toleransi terhadap agama non muslim
agar kita dapat menghargai mereka.
Samihi terlahi dari keluarga dan muslim yang taat, sementara, Wayan Yanik,
seorang Hindu Bali yang terikat dengan norma- norma kehinduannya dan adat
Bali yang menurutku sarat dengan religious, sekaligus magis.
Kutipan :
...di desa kami, dengan anak Bali asli yang beragama Hindu. Seoertinya =,
daerah kami ini lebih unik dibandingkan daerah lain. Kata Ayah dan guruku di
sekolah, dibandingkan di daerah lain di Bali, penganut Islam memang lebih
banyak bermukim di Singaraja( Erwin Arnada,2012,10)
mereka bersahabat bagai kan sepasang bebek yang tidak bisa di pisah kan,
31

selalu berdua begitu banyak masalah yang mereka hadapi dari masa lalu Yanik
yang begitu kelam hingga ketahuan nya kejahatan Andrew.

Amanat dalam novel sangat lah bagus sehingga pemba mendapat kan apa
pesan yang tercantum dalam novel ini. Sehingga si pembaca dapat mengetahui
mengapa kita haru mengahargai agama lain.
Kutipan :
Kita tinggal di Bali, rata-rata tetangga kita adalah masyarakat hindu.
Tidak ada salahnya kalau kita tahu sedikit tentang kebiasaan dan cara ibadah
mereka. Semua, agar kita lebih bisa mengenal dan menghargai orang yang
bebeda keyakinan(Erwin Arnada,2012,11)

5.2 KELEMAHAN BUKU


Dalam novel ini terdapat kata-kata yang sulit dimengerti. Dalam novel ini
menggunakan dua Bahasa yang tidak sulit di mengerti yaitu menggunakan
Bahasa Inggris dan Basaha Bali. Tidak semua orang mudah memahami maksud
dari cerita tersebut.
Kutipan :
Andrew, with our respect. Please my question. Clearly and honets. Did
you took Wayan Yanik Manik to your house and push him to do what you
want(Andrew Arnanda,2012,213)
Kutipan :
Yanik, mresidayang ragane nyeritayang indik napi sane Andrew
laksanayang sareng. Sampunan jejeh, tiang sareng sani jakti ngelindungin
ragane. Sampunan jejeh. Tiang sareng sami jakti ngelindungin ragane sakeng
Andrew. Kejujuran ragane jagi ngeranayang persoalan ring desa driki usan.
Ting nunas ceritayang sami. Napi sane ragane ceritayang ten preside pirengane
warge. Tang pacing ngejage rahasia puniki(Andrew Arnada,2012,214)
32

Dalam novel ini banyak menggunakan Bahasa Bali dan juga Bahasa Inggris
yang sulit dipahami oleh orang hawam khususnya yang tidak pernah menggunakan
Bahasa tersebut.
6 PENUTUP/KESIMPULAN
Dalam novel yang berjudul rumah di seribu ombak yang menceritkan tentang
seorang anak laki-laki yang memiliki sahabat yang memeluk agama hindu. Mereka
begitu sangat akrap dan sangat dekat. Amanat dalam novel ini juga sangat
mengesankan kita di ajar kan untuk menghargai dan mempunyai sifat toleransi
terhadap agama non muslim. Kita di ajar kan juga untuk saling menolong saling
membantu walaupun kita berbeda keyakinan. Dalam novel ini juga mengingat kan
kitta agar kita jangan gampang percaya kepada orang asing. Mereka mungkin saja ada
niat jahat kepada kita. Novel ini sangat baik di baca di semua kalangan anak- anak
yang berusia 8-15 tahun dan anak remaja dari umur 16-20 tahun. Semua kalangan
dapat membaca nya karena novel ini sangat lah menarik dan memiliki amanat yang
mengesan kan.

Anda mungkin juga menyukai