Anda di halaman 1dari 17

ISLAM REKAYASA GENETIKA DAN PRODUK

TEKNOLOGI
KLONING

Kelompok 7 :

Hisyam Malik (2615100001)

Muhammad Adib S (2615100011)

Maisyatul Ihsaniyah (2615100017)

Aisya Nur Rahma (2615100024)

UPT PMKB
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
Biodata Kelompok 7 :

A. Nama Lengkap : Hisyam Malik


NRP : 2615100001
TTL : Surabaya, 25 Mei 1997
Asal : Sidoarjo
Jurusan : Teknik Biomedik

B. Nama Lengkap : Muhammad Adib Syamlan


NRP : 2615100011
TTL : Surabaya, 1 September 1997
Asal : Surabaya
Jurusan : Teknik Biomedik

C. Nama Lengkap : Maisyatul Ihsaniyah


NRP : 2615100017
TTL : Gresik, 13 April 1997
Asal : Gresik
Jurusan : Teknik Biomedik

D. Nama Lengkap : Aisya Nurrachma


NRP : 2615100024
TTL : Ngawi, 12 April 1997
Asal : Ngawi
Jurusan : Teknik Biomedik
Daftar Isi

Biodata Kelompok................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................ii

Kata Pengantar.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

Latar Belakang...........................................................................................1

Rumusan Masalah......................................................................................2

Tujuan Peneltian........................................................................................2

Metodologi.................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................3

Pengertian Kloning.....................................................................................3

Proses Kloning............................................................................................3

Dampak Klonig...........................................................................................4

Pandangan Islam terhadap Kloning............................................................5

BAB III ANALISA & PEMBAHASAN................................................................8

BAB VI PENUTUP................................................................................................9

Kesimpulan.................................................................................................9

Saran...........................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

Lampiran
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah agama yang berjudul ISLAM REKAYASA GENETIKA
DAN PRODUK TEKNOLOGI dalam hal ini kami membahas tentang kloning.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak termasuk dosen kami Pak Syaifullah yang telah memberi ilmu
kepada kami sehingga kami bisa mengetahui ilmu berdasarkan ajaran Agama
Islam dan memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 19 April 2016

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang, di Negara - Negara maju dan berkembang, bioteknologi


berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya
berbagai macam teknologi seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA
rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan. Selain itu, hal-hal yang
mendorong perkembangan bioteknologi ini adalah untuk meningkatkan mutu
yang baik dalam bidang pangan, medis, maupun bidang kehidupan lainnya.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui
aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa
gen pada organisme tersebut. Salah satu penerapan bidang bioteknologi yang
sering dibicarakan orang yaitu Kloning.

Islam merupakan Agama dan pedoman hidup yang harus diikuti oleh seluruh
umat Islam untuk merealisasikan seluruh kehendak Tuhan di muka bumi. Oleh
karena itu, segala aktivitas umat Islam harus didasarkan pada prinsip syariat Islam
yang benar, yaitu Al-Quran dan Hadist. Kedua asas tersebut diyakini akan tetap
mampu menjawab segala tantangan zaman hingga hari kiamat. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan salah satu bukti bahwa Al-
Quran dan Hadist, sebagai sumber utama hukum Islam, perlu diinterpretasi ulang
agar tetap mampu memberikan respon terhadap problematika kehidupan yang
dihadapi umat Islam saat ini. Kloning yang merupakan salah satu wacana ilmu
pengetahuan mutakhir yang sulit dirujuk secara langsung kepada Al-Quran dan
Hadist. Konsekuensinya, para ilmuan diharuskan mencari referensi alternatif
untuk menjawab persoalan tersebut. Dengan menggunakan berbagai referensi
yang cukup variatif, merekapun memberikan jawaban yang saling berbeda antara
satu dengan yang lainnya, bahkan tidak jarang penuh dengan nuansa spekulatif.
Terkait dengan masalah kloning, Islam tidak boleh berdiam diri dan bersikap
statis. Penerapan tekhnologi biologi ini memang pada mulanya hanya menyentuh
ranah pengetahuan ilmiah belaka karena teknologi ini dihasilkan melalui proses
explorasi science. Tetapi secara langsung maupun tidak langsung, kloning dapat
saja memporak-porandakan sendi-sendi ajaran agama dan etika universal. Pada
tataran ini kloning tidak saja berada pada ranah ilmu pengetahuan, tetapi lebih
jauh dari itu teknologi ini telah melakukan loncatan yang cukup jauh terhadap
disiplin ilmu lain seperti etika, sosial, ekonomi, gender, dan juga ilmu agama.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah definisi kloning?


2. Bagaimana proses kloning berlangsung?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan kloning?
4. Bagaimana hukum kloning menurut Islam?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi kloning
2. Untuk mengetahui dan memahami proses kloning
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pengkloningan
4. Untuk memahami bagaimana pandangan Islam mengenai tindakan
kloning.
D. Metodologi
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode wawancara dengan
sumber terpercaya. Narasumber kita merupakan seorang sarajana kedokteran asal
Universitas Airlangga yang sedang menjalani masa keprofesian di Rumah Sakit
dr. Soetomo Surabaya.
BAB II
Kajian Pustaka
a. Pengertian Kloning

Kata kloning ini berasal dari kata clone kata dalam bahasa inggris yang
berarti potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman, kloning ini
pertama kali muncul dari usulan Herbert Webber pada tahun 1903 dalam
mengistilahkan sekelompok individu makhluk hidup yang dilahirkan dari satu
induk tanpa proses seksual. Secara definisi dan pengertian, kloning adalah
suatu upaya tindakan untuk memproduksi atau menggandakan sejumlah
individu yang hasilnya secara genetic sama persis (identik) berasal dari induk
yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama. Sedangkan
klon adalah sejumlah organisme hewan maupun tumbuhan yang terbentuk
melalui hasil reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama.
Kloning telah berhasil dilakukan pada tanaman sebagaimana pada hewan
belakangan ini, kendatipun belum berhasil dilakukan pada manusia. Tujuan
kloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah untuk memperbaiki
kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, dan mencari obat
alami bagi banyak penyakit manusiaterutama penyakit-penyakit kronisguna
menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping
terhadap kesehatan manusia.

b. Proses Kloning

Setelah sukses dengan teknologi kloning hewan menyusui, sekarang


hanya tinggal menunggu waktu, timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya
manusia hasil kloning. Contohnya saja pada Eve, yang dikabarkan adalah bayi
perempuan pertama hasil kloning, namun kebenaran beritanya masih belum bisa
dipastikan. Ada lagi berita mengenai hasil kloning permintaan dari pasangan
homoseksual dari Belanda. Namun, bukti-bukti konkrit mengenai manusia hasil
kloningannya sama sekali tidak ada.
Beberapa sumber menyebutkan, para peneliti tersebut beralasan bahwa hal
ini menyangkut pribadi sekaligus melanggar privasi dari pendonor gen jika
diberitakan secara luas. Mungkin saja, penyembunyian berita-berita seperti ini
dilakukan, karena masih banyaknya kontroversi serta pro dan kontra yang terjadi
di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang dianggap melanggar
kodrat alam dan tidak sesuai dengan etika yang dianut dari agama.
Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak
perbedaan dengan bayi tabung atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma
sang suami dicampur ke dalam telur sang istri dengan proses in vitro di dalam
tabung kaca.
Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio tersebut ditanamkan
kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang menjadi ibu tumpang.
Bayi yang lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi, walaupun
dilahirkan dari rahim perempuan lain.
Proses kloning manusia dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
1. Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi
berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian
dipisahkan dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan
perempuan kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah
membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan
diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis
sama dengan sel stem donor.
c. Dampak Kloning
Adapun manfaat dari Kloning diantaranya adalah:
1. Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas
tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya.
2. Mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-
penyakit kronis-guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat
menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia.
3. Untuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin,
terapi gen dan diagnosis penyakit genetic.
Selain terdapai banyak manfaat Kloning juga menimbulkan kerugian, antara lain:
1. Kloning pada manusia akan menghilangkan nasab.
2. Kloning pada perempuan saja tidak akan mempunyai ayah.
3. Menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara. Seperti, hokum
pernikahan, nasab, nafkah, waris, hubungan kemahraman, hubungan
ashabah, dan lain-lain.
d. Hukum Kloning dalam Islam

Prestasi ilmu pengetahuan yang telah sampai pada penemuan proses

kloning ini, sesungguhnya telah menyingkapkan sebuah hukum alam yang

ditetapkan Allah Swt. pada sel-sel tubuh manusia dan hewan, karena proses

kloning telah menyingkap fakta bahwa pada sel tubuh manusia dan hewan

terdapat potensi menghasilkan keturunan, jika inti sel tubuh tersebut ditanamkan

pada sel telur perempuan yang telah dihilangkan inti selnya. Jadi, sifat inti sel

tubuh itu tak ubahnya seperti sel sperma laki-laki yang dapat membuahi sel telur

perempuan.

Melihat fakta kloning manusia secara menyeluruh, syariat Islam

mengharamkan kloning terhadap manusia, dengan argumentasi sebagai berikut:

Pertama, anak-anak produk proses kloning dihasilkan melalui cara yang

tidak alami (percampuran antara sel sperma dan sel telur). Padahal, cara alami

inilah yang telah ditetapkan oleh syariat sebagai sunatullah menghasilkan anak-

anak dan keturunannya. Allah SWT berfirman:


Dan bahwasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan

perempuan dari air mani apabila dipancarkan. (QS an-Najm, 53: 45-46)

Dalam ayat lain dinyatakan pula,

Bukankah dia dahulu setetes mani yag ditumpahkan (ke dalam rahim),

kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan

menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan

perempuan. (QS al-Qiymah, 75: 37-38).

Kedua, anak-anak produk kloning dari perempuan-tanpa adanya laki-laki-

tidak akan memunyai ayah. Anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari

proses pemindahan sel telur-yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh-ke

dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula akan memunyai

ibu sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut

hanya menjadi penampung (mediator). Oleh karena itu, kondisi ini sesungguhnya

telah bertentangan dengan firman Allah SWT:.

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al-Hujurt,

49: 13)

Juga bertentangan dengan firman-Nya yang lain,

Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-

bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak

mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-

saudaramu seagama dan maula-maulamu [Maula-maula ialah: seorang hamba

sahaya yang sudah dimerdekakan atau seorang yang telah dijadikan anak angkat,

seperti Salim anak angkat Huzaifah, dipanggil maula Huzaifah] dan tidak ada

dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya)

apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS al-Ahzb. 33: 5).


BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Hasil Survey dengan Mahasiswa
P: Pewawancara
M: Mahasiswa

P: Selamat malam, perkenalkan nama saya Ma'isyatul , mahasiswa Teknik


Biomedik ITS Surabaya
M: Malam juga, perkenalkan nama saya Khataman, saya mahasiswa Teknik
Elektro ITS Surabaya. Tapi saya biasa dipanggil Itang
P: Maaf mengganggu waktunya sebentar, kami ingin menanyakan beberapa hal
kepada anda mengenai kloning
M: Oiya, silakan
P: Apa yang anda ketahui tentang kloning?
M: Jadi menurut saya, kloning itu pembudidayaan makhluk hidup yang berasal
dari makhluk hidup yang sejenis
P: Menurut anda, kloning itu membawa dampak positif atau negatif?
M: Kalau menurut saya, pastinya dampak positif itu dapat memajukan ilmu
pengetahuan, sertadapat mendekatkan kita pada satu kesimpulan yang pas tentang
kehidupan.Sedangkan untuk dampak negatifnyakloning itu hampir melanggar
batas-batas yang ada di makhluk hidup. Contohnya seperti percobaan kloning
domba Dolly. domba Dolly yang di Amerika itu adalah hasil kloning, tetapi gagal.
Jadinya dombanya jadi kayak cacat, tidak ada unsur humanity atau
kemanusiaannya. Intinya kalau kita tidak dapat menggunakan teknologi kloning
dengan benar, kita jadi seperti menghilangkan sisi kemanusiaan kita.
P: Bagaimana dengan kloning pada manusia?
M: Kalau menurut saya, selama itu tidak melanggar batas normatif dalam
kehidupan manusia, itu sangat dianjurkan untuk dilakukankarena bagaimanapun
juga bahwa kloning itu adalah sebuah bukti kalau rekayasa genetik itu bisa maju.
Contohnya misal kalau di masa depan kita butuh SDM banyak, ya tinggal kloning.
Terus kita butuh banyak bibit unggul, maka satu induk bibit unggul yang dia itu
langka, gimana bisa dapat banyak , ya dengan menggunakan kloning.Tapi kalau
dalam Islam, memnurut saya, jadi sebenarnya apa yang diharamkan oleh Allah itu
adalah mengubah apa yang telah diciptakan kan. jadi kalau menurut saya, selama
proses kloning itu tidak mengubah apa apa yang diciptakan Allah, menurut saya
itu boleh saja dilakukan. Tapi ada satu hal lagi, menurut saya, kloning itu memang
tidak mengubah sih tapi proses penciptaan makhluk hidup itu tidak melewati
proses sebenarnya atau proses yang seharusnya atau tidak sesuai nasab.
P: Lalu menurut anda, kloning itu hukumnya gimana?
M: Kalau menurut saya, hukumnya makruh. Karena dia tidak mengubah ciptaan
Allah, tapi cuman mengambil sel somatis dan ovvum untuk disalin.
P: Oke terimakasih banyak
M: Iya sama-sama

Hasil Wawancara dengan Narasumber

P: Pewawancara
N: Narasumber

P: Selamat malam. perkenalkan nama saya Aisya dari Teknik Biomedik ITS
Surabaya
N: Malam dek, nama saya Lely dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
P: Mbak sibuk apa sekarang?
N: Saya ini sedang Ko-As di Rumah Sakit Dr. Soetomo, dek
P: Oiya mbak, saya ingin menanyakan ke mbak beberapa pertanyaan seputar
kloning
N: Oya, boleh dek
P: Kloning itu apa mbak?
N: Kloning itu singkatnya adalah teknologi yang dapat menghasilkan keturunan
tapi aseksul atau tanpa melewati proses seksual yang alamiah
P: Prosesnya seperti apa ya mbak?
N: Jadi ovum dari seorang wanita diambil, kemudian inti sel atau nukleusnya
diganti dengan inti sel somatis
P: Sampai sekarang ini apakah ada pengkloningan manusia mbak ?
N: Setahu saya, sampai sekarang belum ada pengkloningan manusia dek. Baru
ada pengkloningan hewan yaitu domba Dolly itu.
P: Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai kloning manusia ini jika
seandainya ada?
N: Kalau menurut Islam, kloning manusia diharamkan. Kenapa? karena nasabnya
itu tidak jelas. Proses pembentukan atau penciptaan individu atau makhluk hidup
haruslah mengikuti nasab yang benar. Hal ini berkaitan dengan surat Al-Hajj ayat
5, yang artinya: "... Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan
kepadamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai
waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada usia dewasa, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan ada (pula) di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua ..." dri ayat tersebut telah dijelaskan
bagaimana proses penciptaan manusia. Sehingga bila seseorang itu melakukan
kloning beraarti ia telah melanggar nasab yang telah ditentukan. Hal itu juga
berarti manusia telah melampaui batas yang telah ditentukan.
P: Lantas menurut mbak apakah ada dampak positif atau dampak negatif dari
kloning itu sendiri?
N: Dampak positifnya mungkin dari segi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa
teknologi hibridisasi sudah makin maju. Akan tetapi, di samping itu lebih banyak
membawa kemudhorotan. Apabila si bayi tersebut tumbuh besar, maka kita akan
bingung untuk menentukan hukum-hukum, hak, dan kewajiban bagi manusia
kloning itu, sebab tidak jelas asal-usulnya, tidak jelas siapa orangtuanya. Apabila
ingin menikah, maka tidak jelas pula bagaimana hukum nikahnya, siapa walinya,
begitupun hukum waris.
P: Oh begitu. Oke terimakasih atas waktunya ya mbak
N: Iya dek sama-sama.
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dalam penelitian ini kami dapat menarik kesimpulan tentang kloning


menurut pandangan islam. Dalam pandangan islam kloning merupakan suatu
tindakan yang diharamkan karena menjadikan nasab manusia tidak jelas, selain
itu juga diharamkan karena diluar kodrat manusia atau melampaui btas.

b. Saran

Orang yang melakukan kloning sebaiknya dilakukan oleh suami istri yang
sah, yang mana sama sekali tidak bisa memiliki keturunan. Dengan melakukan
kloning. Sebelum melakukan kloning sebaiknya pasangan suami istri
mengkonsultasikannnya dengan dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Halid Kloning dan Bayi Tabung Masalah dan Implikasinya, PB UIN:
Jakarta. 2003

http://www.e-jurnal.com/2013/09/hukum-kloning-dalam-pandangan-islam.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kloning

http://www.scribd.com/doc/78318984/Cloning
Lampiran Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai