(Revisi) Kloning Sebagai Bioteknologi Modern
(Revisi) Kloning Sebagai Bioteknologi Modern
TEKNOLOGI
KLONING
Kelompok 7 :
UPT PMKB
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
Biodata Kelompok 7 :
Biodata Kelompok................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................2
Tujuan Peneltian........................................................................................2
Metodologi.................................................................................................2
Pengertian Kloning.....................................................................................3
Proses Kloning............................................................................................3
Dampak Klonig...........................................................................................4
BAB VI PENUTUP................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................9
Saran...........................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10
Lampiran
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah agama yang berjudul ISLAM REKAYASA GENETIKA
DAN PRODUK TEKNOLOGI dalam hal ini kami membahas tentang kloning.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak termasuk dosen kami Pak Syaifullah yang telah memberi ilmu
kepada kami sehingga kami bisa mengetahui ilmu berdasarkan ajaran Agama
Islam dan memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan Agama dan pedoman hidup yang harus diikuti oleh seluruh
umat Islam untuk merealisasikan seluruh kehendak Tuhan di muka bumi. Oleh
karena itu, segala aktivitas umat Islam harus didasarkan pada prinsip syariat Islam
yang benar, yaitu Al-Quran dan Hadist. Kedua asas tersebut diyakini akan tetap
mampu menjawab segala tantangan zaman hingga hari kiamat. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan salah satu bukti bahwa Al-
Quran dan Hadist, sebagai sumber utama hukum Islam, perlu diinterpretasi ulang
agar tetap mampu memberikan respon terhadap problematika kehidupan yang
dihadapi umat Islam saat ini. Kloning yang merupakan salah satu wacana ilmu
pengetahuan mutakhir yang sulit dirujuk secara langsung kepada Al-Quran dan
Hadist. Konsekuensinya, para ilmuan diharuskan mencari referensi alternatif
untuk menjawab persoalan tersebut. Dengan menggunakan berbagai referensi
yang cukup variatif, merekapun memberikan jawaban yang saling berbeda antara
satu dengan yang lainnya, bahkan tidak jarang penuh dengan nuansa spekulatif.
Terkait dengan masalah kloning, Islam tidak boleh berdiam diri dan bersikap
statis. Penerapan tekhnologi biologi ini memang pada mulanya hanya menyentuh
ranah pengetahuan ilmiah belaka karena teknologi ini dihasilkan melalui proses
explorasi science. Tetapi secara langsung maupun tidak langsung, kloning dapat
saja memporak-porandakan sendi-sendi ajaran agama dan etika universal. Pada
tataran ini kloning tidak saja berada pada ranah ilmu pengetahuan, tetapi lebih
jauh dari itu teknologi ini telah melakukan loncatan yang cukup jauh terhadap
disiplin ilmu lain seperti etika, sosial, ekonomi, gender, dan juga ilmu agama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi kloning
2. Untuk mengetahui dan memahami proses kloning
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pengkloningan
4. Untuk memahami bagaimana pandangan Islam mengenai tindakan
kloning.
D. Metodologi
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode wawancara dengan
sumber terpercaya. Narasumber kita merupakan seorang sarajana kedokteran asal
Universitas Airlangga yang sedang menjalani masa keprofesian di Rumah Sakit
dr. Soetomo Surabaya.
BAB II
Kajian Pustaka
a. Pengertian Kloning
Kata kloning ini berasal dari kata clone kata dalam bahasa inggris yang
berarti potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman, kloning ini
pertama kali muncul dari usulan Herbert Webber pada tahun 1903 dalam
mengistilahkan sekelompok individu makhluk hidup yang dilahirkan dari satu
induk tanpa proses seksual. Secara definisi dan pengertian, kloning adalah
suatu upaya tindakan untuk memproduksi atau menggandakan sejumlah
individu yang hasilnya secara genetic sama persis (identik) berasal dari induk
yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama. Sedangkan
klon adalah sejumlah organisme hewan maupun tumbuhan yang terbentuk
melalui hasil reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama.
Kloning telah berhasil dilakukan pada tanaman sebagaimana pada hewan
belakangan ini, kendatipun belum berhasil dilakukan pada manusia. Tujuan
kloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah untuk memperbaiki
kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, dan mencari obat
alami bagi banyak penyakit manusiaterutama penyakit-penyakit kronisguna
menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping
terhadap kesehatan manusia.
b. Proses Kloning
ditetapkan Allah Swt. pada sel-sel tubuh manusia dan hewan, karena proses
kloning telah menyingkap fakta bahwa pada sel tubuh manusia dan hewan
terdapat potensi menghasilkan keturunan, jika inti sel tubuh tersebut ditanamkan
pada sel telur perempuan yang telah dihilangkan inti selnya. Jadi, sifat inti sel
tubuh itu tak ubahnya seperti sel sperma laki-laki yang dapat membuahi sel telur
perempuan.
tidak alami (percampuran antara sel sperma dan sel telur). Padahal, cara alami
inilah yang telah ditetapkan oleh syariat sebagai sunatullah menghasilkan anak-
perempuan dari air mani apabila dipancarkan. (QS an-Najm, 53: 45-46)
Bukankah dia dahulu setetes mani yag ditumpahkan (ke dalam rahim),
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan
tidak akan memunyai ayah. Anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari
proses pemindahan sel telur-yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh-ke
dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula akan memunyai
ibu sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut
hanya menjadi penampung (mediator). Oleh karena itu, kondisi ini sesungguhnya
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al-Hujurt,
49: 13)
bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak
sahaya yang sudah dimerdekakan atau seorang yang telah dijadikan anak angkat,
seperti Salim anak angkat Huzaifah, dipanggil maula Huzaifah] dan tidak ada
dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya)
apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Selamat malam. perkenalkan nama saya Aisya dari Teknik Biomedik ITS
Surabaya
N: Malam dek, nama saya Lely dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
P: Mbak sibuk apa sekarang?
N: Saya ini sedang Ko-As di Rumah Sakit Dr. Soetomo, dek
P: Oiya mbak, saya ingin menanyakan ke mbak beberapa pertanyaan seputar
kloning
N: Oya, boleh dek
P: Kloning itu apa mbak?
N: Kloning itu singkatnya adalah teknologi yang dapat menghasilkan keturunan
tapi aseksul atau tanpa melewati proses seksual yang alamiah
P: Prosesnya seperti apa ya mbak?
N: Jadi ovum dari seorang wanita diambil, kemudian inti sel atau nukleusnya
diganti dengan inti sel somatis
P: Sampai sekarang ini apakah ada pengkloningan manusia mbak ?
N: Setahu saya, sampai sekarang belum ada pengkloningan manusia dek. Baru
ada pengkloningan hewan yaitu domba Dolly itu.
P: Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai kloning manusia ini jika
seandainya ada?
N: Kalau menurut Islam, kloning manusia diharamkan. Kenapa? karena nasabnya
itu tidak jelas. Proses pembentukan atau penciptaan individu atau makhluk hidup
haruslah mengikuti nasab yang benar. Hal ini berkaitan dengan surat Al-Hajj ayat
5, yang artinya: "... Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan
kepadamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai
waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada usia dewasa, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan ada (pula) di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua ..." dri ayat tersebut telah dijelaskan
bagaimana proses penciptaan manusia. Sehingga bila seseorang itu melakukan
kloning beraarti ia telah melanggar nasab yang telah ditentukan. Hal itu juga
berarti manusia telah melampaui batas yang telah ditentukan.
P: Lantas menurut mbak apakah ada dampak positif atau dampak negatif dari
kloning itu sendiri?
N: Dampak positifnya mungkin dari segi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa
teknologi hibridisasi sudah makin maju. Akan tetapi, di samping itu lebih banyak
membawa kemudhorotan. Apabila si bayi tersebut tumbuh besar, maka kita akan
bingung untuk menentukan hukum-hukum, hak, dan kewajiban bagi manusia
kloning itu, sebab tidak jelas asal-usulnya, tidak jelas siapa orangtuanya. Apabila
ingin menikah, maka tidak jelas pula bagaimana hukum nikahnya, siapa walinya,
begitupun hukum waris.
P: Oh begitu. Oke terimakasih atas waktunya ya mbak
N: Iya dek sama-sama.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Orang yang melakukan kloning sebaiknya dilakukan oleh suami istri yang
sah, yang mana sama sekali tidak bisa memiliki keturunan. Dengan melakukan
kloning. Sebelum melakukan kloning sebaiknya pasangan suami istri
mengkonsultasikannnya dengan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Halid Kloning dan Bayi Tabung Masalah dan Implikasinya, PB UIN:
Jakarta. 2003
http://www.e-jurnal.com/2013/09/hukum-kloning-dalam-pandangan-islam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kloning
http://www.scribd.com/doc/78318984/Cloning
Lampiran Dokumentasi