MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Biologi
SMA yang dibimbing oleh Nanang Purwanto., M.Pd.
Oleh
Eka Suciati Pratiwi (17208153045)
Muhammad Wildana Fikria Z. (17208153058)
Rika Santica Devi (17208153067)
Tiada kata yang pantas pertama kali diucapan selain ucapan syukur kepada
ALLAH SWT dengan ucapan Alhamdulillahirrabilaalamin yang mana kita telah
diberi nikmat yang luar biasa dan dengan petunjuknya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah tepat dengan waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa
kami ucapkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. serta para keluarga,
sahabat, tabiin dan para pengikutnya dan dengan itu kita selalu menantikan
syafaatnya kelak di hari pembalasan.
Pada kesempatan yang sangat baik ini kami menyusun sebuah makalah
yang berjudul Model Pembelajaran Discovery dan Inquiry Sebelumnya
kami mengucapkan terimakasih kepada.
1. Rektor IAIN Tulungagung Dr. Maftukhin, M.Pd yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk belajar di kampus tercinta ini.
2. Dosen matakuliah Pengembangan Kurikulum Biologi SMA Nanang
Purwanto., M.Pd. yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyusun makalah ini.
3. Teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini. Dengan
amanat itu kami akan memberikan hasil yang terbaik untuk makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II : PEMBAHASAN 4
A. Definisi Model Pembelajaran Inkuiri 4
B. Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri 6
C. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Berbasis Inkuiri 9
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri 14
E. Contoh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri 15
F. Definisi Model Pembelajaran Discovery 18
G. Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Discovery 20
H. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Berbasis Discovery 21
I. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery 23
J. Contoh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery 24
BAB III : PENUTUP 35
A. Kesimpulan 35
B. Saran 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki tujuan yang harus di capai dalam proses
pembelajarannya. Dalam pendidikan siswa tidak hanya ditekankan pada
penguasaan materi, melainkan ditekankan juga dalam penguasaan keterampilan.
Siswa juga harus memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu dengan
menggunakan proses dan juga learning to know (pembelajaran untuk tahu) serta
learning to do (pembelajaran untuk melakaukan sesuatu) yang harus dicapai
dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan materi atau pengetahuan saja.
Tetapi juga soft skills dalam melihat, menganalisis, memecahkan masalah,
membuat rencana dan pembagian kerja, dengan begitu aktifitas dan produk yang
dihasilkan dari pembelajaran tersebut mendapatkan penilaian.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran soft skills (keterampilan) itu
seperti metode diskusi, pemberian tugas/kelompok dan eksperimen, selain itu juga
dapat menggunakan model pembelajaraan/pendekataan inquiry dan discovery ini
merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa itu diberi kesempatan untuk
berfikir mandiri dan saling membantu teman yang satu dan yang lain. Pendekatan
ini juga membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab baik secara individu
maupun kelompok.
Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inqiury Discovery merupakan
pembaharuan pendidikan yang mana siswa didorong untuk belajar secara aktif dan
guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan
yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Pembelajaran dengan Pendekatan inquiry discovery memacu keinginan siswa
untuk mengetahui, memotivasi mereka agar melanjutkan pekerjaannya hingga
menemukan jawaban. Siswa juga belajar memecahkan masalah secara mandiri
dan memiliki keterampilan berpikir kritiskarena mereka harus selalu menganalisis
dan menangani informasi. Selama proses inquiry discovery berlangsung, seorang
guru tidak boleh banyak bertanya atau berbicara, karena akan mengurangi proses
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah disajikan sebagai berikut.
1) Bagaimana definisi model pembelajaran inkuiri?
2) Bagaimana prinsip penggunaan model pembelajaran inkuiri?
3) Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis inkuiri?
4) Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri?
5) Bagaimana contoh penggunaan model pembelajaran inkuiri?
6) Bagaimana definisi model pembelajaran discovery?
7) Bagaimana prinsip penggunaan model pembelajaran discovery?
8) Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis discovery?
9) Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran discovery?
10) Bagaimana contoh penggunaan model pembelajaran discovery?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas maka tujuan
penulisan pada makalah ini sebagai berikut.
1) Menjelaskan definisi model pembelajaran inkuiri
2) Menjelaskan prinsip penggunaan model pembelajaran inkuiri
3) Menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis inkuiri
4) Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri
5) Menjelaskan contoh penggunaan model pembelajaran inkuiri
6) Menjelaskan definisi model pembelajaran discovery
7) Menjelaskan prinsip penggunaan model pembelajaran discovery
8) Menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis discovery
9) Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran discovery
10) Menjelaskan contoh penggunaan model pembelajaran discovery
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Inkuiri
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris Inquiry berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan.
Inkuiri dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang misalnya dari sisi
sikap, inkuiri adalah mengajukan pertanyaan dan berpikir bebas, menunjukkan
rasa ingin tahu dan berpikiran terbuka (being open minded), mempertimbangkan
alternatif - alternatif lain, membangun rasa percaya diri dan keterandalan diri,
menerapkan kebiasaan - kebiasaan positif, meningkatkan perhatian dan kesadaran
terhadap sains, menyukai dan menjunjung nilai - nilai sains1.
Ditinjau dari aspek keterampilan, inkuiri adalah menggunakan logika dan
keterampilan memecahkan masalah, menggunakan keterampilan berpikir kritis,
mengintegrasikan keterampilan - keterampilan proses sains, mengembangkan
keterampilan berkomunikasi, belajar melalui kelompok kooperatif, menggunakan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, menggunakan keterampilan - keterampilan
manipulatif dan mengukur, serta menggunakan operasi matematika.
Dari sisi siklus, inkuiri adalah dimulai dari mengajukan suatu
masalah/pertanyaan yang akan diinvestigasi, curah pendapat mengenai pemecahan
- pemecahan masalah/pertanyaan, mengidentifikasi salah satu dari curah gagasan
untuk diuji, mendesain dan melaksanakan perencanaan investigasi,
mengumpulkan bukti/data, dan menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan
hasilnya.
Dari sisi peranan pebelajar, dalam berinkuiri pebelajar mengajukan
pertanyaan: Apa yang akan terjadi bila ...... ?, yaitu pertanyaan yang akan
dipakai dalam investigasi, membuat prediksi dan hipotesa serta mengujinya,
melakukan observasi secara cermat, bekerja dalam kelompok, mengamati dan
mencatat bukti/data, menarik kesimpulan berdasarkan bukti/data, menggunakan
model untuk mendemonstrasikan pemahaman, sharing gagasan dengan teman,
mengusulkan penjelasan, bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.
1
Srini M. Iskandar, Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Konstruktivis, (Malang: Media Nusa
Creative, 2015), hal. 18
4
5
Pengalaman
Menyajikan masalah
(mengajukan pertanyaan),
mendiskusikan ide,
3
Ridwan Abdullah S, Pembelajaran Saintifikmenganalisis
Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi
pertanyaan
Aksara, 2015), hal. 88
7
Pemahaman Informasi
Menjelaskan pendapat baru, Memperoleh, mengkritik,
menerapkan, mengevaluasi, menganalisis,
memunculkan ide baru, menginterpretasi, mengajukan
melakukan hal yang dipahami, pertanyaan baru
refleksi
Membangun Pengetahuan
Menyelesaikan masalah,
mengonstruksi pengetahuan,
menjelaskan informasi baru,
menintegrasikan ide baru
2. Prinsip Interaksi
Pada dasarnya, proses pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi
siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, maupun interaksi siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
interaksi itu sendiri. Kegiatan pembelajaran selama menggunakan pendekatan
4
Ibid., hal. 197-199
8
5
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), hal. 140
9
Identifikasi Masalah
Proses Inkuiri
6
Ibid., hal. 136
7
Srini M. Iskandar, Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Konstruktivis hal. 19
10
8
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan..hal. 199-
203
11
9
Ridwan Abdullah S, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum.. hal. 94
10
Ibid.,
13
4. Apakah suhu air berpengaruh terhadap laju pelarutan warna permen coklat M
& M?
5. Bagaimana pengaruh jumlah larutan gula yang ada di air terhadap laju
pelarutan warna permen coklat M & M?
Berikut ini diberikan contoh lembaran kerja siswa (LKS) terkait dengan
pertanyaan: Apa yang terjadi jika sebuah permen coklat M & M dimasukkan ke
dalam air?"
11
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan..hal. 206-
207
14
2. Kekurangan
a) Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kepada
siswa dengan baik, untuk memecahkan permasalahan secara sistematis,
maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
b) Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
c) Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru
sering sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
d) Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak;
penggunaan pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan baik
e) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh
guru
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kekurangan, namun kekurangan
tersebut dapat diminimalisir agar berjalan secara optimal.
12
Ridwan Abdullah S, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum.. hal. 91
15
Pertanyaan Keterangan
Apa yang akan kita ketahui jika Pertanyaan ini bersifat divergen dan
melakukan percobaan ayunan bandul? sangat cocok untuk inkuiri. Siswa akan
menemukan fakta dan konsep yang
dapat didiskusikan dengan guru untuk
membantunya menemukan konsep yang
benar.
Apa yang memengaruhi frekuensi Pertanyaan ini lebih bersifat konvergen,
ayunan bandul? namun dapat mengarahkan siswa untuk
menyelidiki tentang frekuensi ayunan
Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui hal yang ditanyakan
Apa yang harus kita lakukan untuk Guru atau siswa mengajukan pertanyaan
mengetahui tentang frekuensi ayunan divergen dan masing-masing siswa atau
bandul tersebut? kelompok mungkin melakukan hal yang
berbeda. Mungkin ada yang
memvariasikan beban bandul.
Apakah perbedaan berat bandul Pertanyaan ini diajukan jika siswa
berpengaruh terhadap frekuensi memvariasikan berat bandul. Guru
ayunan? mengarahkan siswa untuk
menginterpretasi data.
Bagaimana perubahan frekuensi Pertanyaan ini merupakan pertanyaan
ayunan jika panjang tali bandul konvergen yang bersifat mengarahkan
diubah? siswa untuk melakukan penyelidikan
yang seharusnya dilakukan.
Bagaimana kita melakukan percobaan Pertanyaan ini mengarahkan siswa
untuk menyelidiki hal tersebut secara untuk melakukan percobaan untuk
akurat? menyelidiki hubungan antara frekuensi
ayunan dengan panjang tali bandul.
Bahwa semua benda yang berbahan besi, nikel meruapan benda yang
dapat ditarik magnet. Dan kekuatan magnet yang paling besar terdapat di
ujung magnet.
2. Tahap elaborasi
Pada tahap ini yang dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) serta memberikan bahan-
bahan yang akan digunakan siswa untuk melakukan percobaan. Guru
memberikan petunjuk yang sederhana agar pelaksanaan perobaan
dapat berjalan lancar.
b. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan dan menuangkan
hasilnya pada LKS yang telah disediakan
c. Masing-masing kelompok melakukan presentasi
d. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah
dilakukan siswa.
e. Guru bertanya kembali tentang permasalahan yang muncul saat
pembelajaran dimulai. Apakah kesimpulan yang diperoleh bisa
menjawab permasalahan yang dimunculkan. Pada tahapan ini dikenal
dengan istilah pengujian hipotesis berdasarkan data yang diperoleh
siswa saat melakukan percobaan.
f. Siswa memajangkan hasil percobaan di papan pajangan.
3. Tahap konfirmasi
a. Guru memberikan kesempatan yang seluas-lusanya kepada siswa
untuk bertanya, menyampaikan pendapatnya atau pengalaman-
pengalaman siswa selama menggunakan magnet
b. Guru menjelaskan bahwa semua benda yang berbahan besi, nikel dan
kobal dapat ditarik magnet
C. Kegiatan akhir
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Guru memberikan penilaian dengan alat tes berupa tes uraian singkat
b. Memberikan umpan balik dengan cara tugas sederhana
c. Ucapan terima kasih dan salam.
18
F. Definisi Discovery
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. discovery learning
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila materi pembelajaran
tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi
sendiri13.
Model discovery merupakan pembelajaran yang menekankan pada
pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Bahan ajar yang disajikan dalam bentuk pertanyaan atau
permasalahan yang harus diselesaikan. Jadi, siswa memperoleh pengetahuan yang
belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, melainkan melalui penemuan
sendiri.
Para ahli mendefinisikan discovery learning berbeda-beda, sesuai dengan
sudut pandanganya masing-masing:
1. Menurut Wilcox (Slavin, 1977), dalam pembelajaran dengan penemuan
siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif
mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan
yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri
mereka sendiri.
2. Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode
belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik
kesimpulan dari prinsip - prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dan
yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari piaget yang
menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di
kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya
discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang
dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
3. Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi
sebagian hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan
13
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya:
Kata Pena, 2014), hal. 43
19
14
Ridwan Abdullah S, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum.. hal. 97
20
15
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep .hal. 68-71
21
Gambar 8.1 Tahapan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning secara
umum
16
Ibid., hal. 66-67
24
Air secukupnya
Diskusi
Apa yang akan terjadi jika kamu menambahkan satu atau dua tetes tinta pada
semangkuk air? Apa yang akan kamu lakukan untuk mengetahui hal tersebut?
Bagian I: Pergerakan Molekul Cairan
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
Percobaan isi akuarium atau bejana transparan dengan air
bening. Celupkan sepotong pipa kaca sebotol
tinta. Letakkan jarimu di atas pipa kaca tersebut
dan pindahkan dari botol tinta sehingga satu
kolom tinta, sebesar 2 atau 3 cm, tertinggal
dalam pipa kaca. Lap bagian luar pipa dan,
dengan jari masih di atas pipa, turunkan pipa
dengan hati-hati dan perlahan-lahan ke dalam
bejana atau akuarium. ketika bagian atas kolam
tinta yang ada dalam pipa sejajar dengan
permukaan air, pindahkan jarimu untuk
beberapa saat dan biarkan beberapa tetes tinta
mengalir tanpa campur dengan air. Letakkan
lagi jarimu di atas pipa dan pindahkan pipa
dengan hati-hati keluar dari akuarium.
Pengamatan Apakah kamu melihat beberapa tetes tinta
tertahan di dekat bagian tengah bejana?
Amatilah akuarium atau bejana selama
beberapa menit tanpa menggerakkan atau
menggoyangnya.
Hipotesis Mengapa sedikit demi sedikit tinta bergerak ke
semua bagian air?
Mengamati Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar
warna tinta tersebar merata dalam akuarium
atau bejana tersebut?
Kegiatan Belajar 2:
Bagaimana pengaruh udara bergerak terhadap benda?
Konsep:
Tekanan dari cairan atau gas akan menjadi lebih rendah ketika bergerak dengan
cepat dan akan lebih tinggi ketika bergerak dengan lambat (asas Bernouli).
Alat dan bahan yang diperlukan:
Tiga lembar kertas buku catatan Sebuah Kartu kecil (3x3")
Satu gulung benang Sebuah corong kecil
Sebuah bola pimpong Sebuah jarum
Sebuah bola minum soda
Catatan Bagi Guru:
Sebuah melakukan kegiatan penyelidikan, guru harus menjelaskan tentang energi
potensial dan gerak.
Bagian I
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
Percobaan Ambil selembar buku catatan.
Buat lipatan sebesar 1 inci di bagian panjang
kertas. Buat lagi satu lipatan pada sisi lainnya.
Letakkan kertas di permukaan yang rata.
30
Bagian II
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
Hipotesa Menurutmu, apa yang akan terjadi jpada
segumpal kertas yang diletakkan di dekat
mulut botol soda jika kamu meniup dari
samping mulut botol?
Percobaan Ambil selembar kertas dan sebuah botol
minuman soda.
Buat kertas menjadi gumpalan kacang polong.
Letakkan gumpalan kertas di dekat mulut
botol.
Tiup mulut botol dari samping.
Mengamati Apa yang terjadi pada gumpalan kertas?
Inferensi Mengapa hal itu terjadi pada gumpalan kertas
tersebut?
Membandingkan Apa yang kamu ketahui tentang tekanan udara
dalam botol dan tekanan udara di mulut botol
ketika kamu meniupnya?
Hipotesis Menurutmu, apa yang akan terjadi jika kamu
meletakkan segumpal kertas di mulut botol
(seperti sebelumnya dan meniupnya langsung
dari depan?
Percobaan Tiup mulut botol secara langsung.
Mengamati Catat hasil pengamatanmu.
Inferensi Apa yang dapat kamu simpulkan dari
pengamatanmu?
Bagian III
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
31
Bagian IV
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
Hipotesa Apa yang akan terjadi pada bola pimpong jika
diletakkan pada ujung yang luas dari sebuah
corong dan kamumeniup ujung
lainnya(bagian corong)?
Percobaan Ambil sebuah bola pingpong dan sebuah
corong.
32
Bagian V
Proses Saintifik Kegiatan Pengamatan
Hipotesa Jika kamu memegang ujung-ujung selembar
kertas dan meniup kertas dari atas, apa yang
akan terjadi pada kertas?
Percobaan Ambil secarik kertas.
Pegang ujung kiri kertas dengan tangan kiri
dan ujung kanannya dengan tangan kanan
Tiuplah bagian atas kertas tersebut.
Mengamati Apa yang terjadi pada kertas?
Inferensi Mengapa kertas tersebut bergerak demikian?
Aplikasi Mengapa berdiri terlalu dekat dengan kereta
api yang bergerak dapat menyebabkan
kecelakaan?
Pertanyaan:
1. Ketika kamu lewt dengan cepat di depan meja siswa lain yang terdapat kertas
di atasnya, apa yang terjadi pada kertas?
2. Bagaimana cara menerapkan asa Bernoulli ini untuk menjelaskan tentang
berkibarnya sebuah bendera?
3. Apa yang akan terjadi jika pesawat berhenti bergerak diudara?
Catatan bagi guru: Jika sebuah pesawat bergerak cukup cepat, gaya akibat
perbedaan tekanan antara bagian bawah sayap dan bagian atas sayap akan
cukup untuk melawan gravitasi. Pesawat berhenti di udara, pesawat akan
segera meluncur jatuh.
4. Bagaimana variasi lekuk sayap pesawat dan mengapa penampang sayap dibuat
seperti itu?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Prinsip prinsip model pembelajaran inkuiri yaitu (1) Berorientasi pada
pengembangan intelektual, (2) Prinsip Interaksi, (3) Prinsip Bertanya, (4)
Prinsip belajar untuk berpikir, (5) Prinsip keterbukaan.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri dimulai
dari orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.
Kelebihan model pembelajaran inkuiri salah satunya yaitu menekankan
pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara
seimbang. Sedangkan untuk kekurangannya salah satunya yaitu jika guru
tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kepada siswa dengan
baik, untuk memecahkan permasalahan secara sistematis, maka akan
membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
Model discovery learning adalah suatu proses pembelajaran yang
penyampaian materinya disajikan secara tidak lengkap dan menuntut siswa
terlibat secara aktif untuk menemukan sendiri suatu konsep ataupun
prinsip yang belum diketahuinya.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode penemuan (discovery)
mirip dengan inkuiri (inquiry). Inkuiri adalah proses menjawab pertanyaan
dan menyelesaikan masalah berdasarkan fakta dan pengamatan, sedangkan
discovery adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau
informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan
Langkah-langkah operasional model discovery learning dimulai dari
langkah persiapan model discovery learning yang meliputi menentukan
tujuan pembelajaran; melakukan identifikasi karakteristik siswa; memilih
materi pelajaran; menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa
secara induktif; mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa. Kemudian
disusul prosedur aplikasi model discovery learning yang meliputi
35
36
B. Saran
Model pembelajaran inkuiri menekankan pada masalah yang akan dipecahkan
dengan mengajukan hipotesis sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan.
Model ini akan efektif bila guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri
jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. Penguasaan materi
pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran, akan tetapi yang lebih
dipentingkan adalah proses belajar.
Karena model pembelajaran discovery learning hanya dapat dipakai untuk
materi materi tertentu, maka seorang guru atau seorang calon guru disarankan
agar mampu memilih dan memilah materi mana yang tepat dan cocok yang dapat
diterapkan dalam proses belajar agar tidak menyita waktunya juga tidak hanya
melibatkan beberapa siswa saja, karena model pembelajaran discovery diperlukan
keaktifan seluruh siswa.
DAFTAR PUSTAKA