Konflik sosial merupakan proses sosial yang terjadi pada individu atau kelompok. Masing-
maisng pihak berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang
disertai ancaman atau kekerasan.
Perbedaan pendapat, pandangan, pendirian dan perbedaan perasaan akan melahirkan bentrokan
antara individu atau kelompok.
Kepribadian individudengan individu lainnya sangat tergantung dari pola-pola kebudayaan dari
kelompoknya, keadaan tersebut dapat menyebabkan pertentangan antara mereka.
Perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, mempengaruhi atau mengubah nilai-nilai sosial
yang ada dalam masyarakat.
Yaitu suatu pertentangan yang terjadi antara individu dengan individu lainnya.
Yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok kelas sosial tertentu denagn seseorang atau
kelompok kelas sosial yang lain. Biasanya hal itu terjadi antara kelas sosial rendah dengan kelas
sosial yang lebih tinggi.
3. Konflik politik
Yaitu pertentangan yang terjadi disebabkan adanya suatu keputusan politik baik di dalam satu
kelompok politik maupun antar kelompok politik. Sedangkan konflik politik eksternal yaitu
pertentangan yang terjadi antarpartai politik atau antara kelompok penguasa dengan partai politik
pesaingnya.
4. Konflik rasional
Yaitu pertentangan yang terjadi antara rasa atau suku tertentu yang dengan rasa tau suku yang
lain.
Yaitu pertentangan yang terjadi yang disebabkan oleh suatu keyakinan, kepercayaan dan ajaran
agama.
Jika terjadi pertentangan suatu kelompok denagn kelompok lain, maka solidaritas antar warga
dalam suatu kelompok biasanya akan tambah erat, mereka bersedia berkorban demi keutuhan
dan eksistensi kelompoknya.
2. Retaknya persatuan
Apabila pertentangan terjadi dalam suatu kelompok, maka akan berakibat retaknya persatuan dan
kesatuan dalam kelompok.
Pertentangan yang terjadi dalam suatu kelompok atau antar kelompok dapat menimbulkan
terjadinya perubahan kepribadian seseorang.
Mobilitas sosial dapar diartikan sebagai perpindahan dari suatu struktur sosial ke arah struktur
sosial yang lainnya. Perpindahan itu mengakibatkan naik turunnya kondisi status sosial
seseorang atau kelompok.
Yaitu mobilitas sosial yang berakibat naik atau turunnya status sosial. Contoh mobilitas sosial
vertikal yang menunjukkan perubahan naik, yaitu seorang penjual es menjadi kepala desa,
semula menjadi satpam dan kemudian menjadi anggota DPRD. Contoh mobilitas sosial vertikal
menurun yaitu semula menjadi kepala dinas, pindah menjadi staf dipropinsi terpencil.
1. Keadaan alam/geografis
Keadaan alam yang sudah tidak dapat mendukung dapat mendorong seseorang untuk melakukan
mobilitas sosial.
2. Ekonomi
Faktor utama pendorong mobilitas sosial yaitu ekonomi. Setiap manusia berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Mereka bekerja dan berusaha untuk dapat
mengubah kondisi yang dialami.
3. Pendidikan
Pada umumnya setiap orang memiliki cita-cita untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Orang tua pada umumnya menginginkan anaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
melebihi dirinya.
4. Persaingan
Persaingan yang terjadi baik antar individu maupun antar kelompok mendorong pula terjadinya
mobilitas sosial. Setiap individu atau kelompok berkeinginan unutk dapat melebihi
kedudukan/status dari individu atau kelompok lainnya.
Dampak Mobilitas Sosial
1. Dampak positif mobilitas naik
Dampak negatifnya yaitu: rasa kecemburuan dan timbulnya ketidak harmonisan hubungan
karena perubahan sikap.
Yaitu kesadaran atas segala kekurangan dirinya dan berusaha untuk merubahnya, memperoleh
pengalaman untuk bekal sehingga lebih berhati-hati, dan mengingatkan bahwa manusia memiliki
keterbatasan oleh karena itu perlu meningkatkan dan pendekatan diri kepada Sang Maha
Pencipta.
Yaitu: adanya perasaan tidak puas, kecewa dan kurang bahagia, adanya perasaan kecemburuan,
rasa rendah diri dan kurang percaya diri, memungkinkan timbulnya sikap putus asa dan tidak
bersemangat.