Anda di halaman 1dari 41

Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Major topic Pengenalan

Dalam bab ini akan dibahas 3408E / 3412E Hydraulic Electroni Unit
Injection (HEUI) Engine control dalam semua aplikasi.

Pokok bahasan diurutkan sbb :

- Pengenalan dan komponen utama


- Sistem kontrol elektronic
- Sistem injeksi bahan bakar
- Sistem Hydraulic
- Sistem power suplply
- Sensor Elektronik dan sistem
- Aplikasi alat

1
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Pandangan umum
Engine 3408E/3412E yang dilengkapi dengan HEUI fuel system
banyak dipakai dalam peralatan konstruksi dan industri.
Mesin industri memakai keduanya 3408C/3412C (pump line fuel
system) dan 3408E/3412E versi HEUI
Unit Caterpillar yang memakai engine 3408E/3412E dengan
keistimewaan HEUI adalah :
HEUI applications - 769D/771D/773D Off-high way truks
- 988F/990 Series II Wheel loader
- D9R/D10R Track type tractors
- 631E/637E/657E Wheel tractors scrapers
- 24H Motor grader
System feature HEUI engine mempunyai banyak keistimewaan dan manfaat yang
tidak mungkin ada pada mekanikal fuel sistem. Keistimewaan ini
termasuk gas buang yang sangat bersih, perbaikan konsumsi fuel,
start pada kondisi dingin, perawatan yang gampang dengan sedikit
pemakaian part, dan mengurangi biaya operasi.
Sistem ini mempunyai keuntungan lain yang mana akan dijelaskan
lebih lanjut pada bab berikutnya.
2
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Komponen utama
Gambar skematik diatas menunjukan beberapa komponen pada HEUI
fuel sistem. Penjelasan detail dari sistem dan komponen dari sistem
ini akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Electronically similar Elektronik komponen yang ada pada HEUI fuel sistem sama dengan
to EUI system komponen yang dipakai pada EUI sistem. Hanya saja pada HEUI
sistem, injektor tidak digerakan oleh camshaft.
Hydraulic pump raises Sebuah pompa hidrolik tekanan tinggi, yang menghisap oil dari sisi
pressure bertekanan dari pompa pelumasan, menaikan tekanan sampai
maksimal 22800 kpa (3300 psi). Tekanan ini dikontrol oleh
Hydraulic pressure Electronic Control Module (ECM). Aliran hidrolik langsung menuju
controlled by ECM ke penggerak hidrolik pada masing -masing injektor.
Injectors electronically Injektor diberi signal secara elektronik (sama seperti pada sistem
signalled EUI) agar oil bertekanan tinggi dapat mengalir untuk menggerakan
piston yang kemudian akan menggerakan fuel plunger.

3
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Seven major Gambar diatas menunjukan tujuh tipe komponen utama pada HEUI
component types : fuel system.
1. Hydraulic supply Hydraulic Supply Pump Group (1) terdiri dari :
pump group
- High pressure hydraulic pump
2. ECM
- Pump control valve
3. Throttle control
- Transfer pump
4. Speed/Timing
ECM (2)
Sensor
Throttle control (3)
5. Injector
Speed/Timing Sensor (4)
6. Temperature Sensor
Injector (5)
7. Pressure Sensor
Temperature Sensor (6)
Pressure Sensor (7)
CAT Data Link and CAT data link (tidak ditunjukan) menyediakan komunikasi dua arah
coolant flow switch antara HEUI system dan rangkaian elektonik yang lain atau sistem
(not shown) yang ada pada unit. CAT Data Link juga memungkinkan service tool
untuk melakukan komunikasi dengan sistem elektronik pada engine.

4
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

3400 HEUI engine top Komponen yang paling penting pada HEUI system, Electonic
view Control Module (1) terpasang pada bagian kanan atas valve cover
bagian depan.
ECM-the heartof the ECM adalah jantung dari engine. ECM yang memerintahkan
system engine,mengatur timing, dan membatasi pemakaian fuel. ECM juga
membaca sensor dan mengkomunikasikanya ke instrument display
sistem melalui CAT Data Link.
Personality module Personality Module digunakan untuk memprogram ECM dengan
access panel located semua informasi nilai/harga untuk penggunaan yang terpisah.
below ECM Personality module dapat dirubah dengan penggantian langsung atau
dengan memprogram ulang dengan menggunakan komputer. Saluran
(access) panel Personality Module terletak dibagian bawah ECM.
Hydraulic supply Hydraulic Supply Pump Group (2) terpasang pada vee engine pada
pump group posisi yang sama seperti fuel pump dan governor untuk
3408C/3412C engine. Aliran dari pompa ini mensupply tekanan
untuk penggerak injektor. Fuel transfer pump terpasang pada bagian
belakang dari pompa ini.
Wiring harness Diantara komponen yang tampak adalah Wiring Harness dan 40
Pin Connectors yang ke ECM.

5
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Engine upper left side Ini adalah engine dipandang dari atas sebelah kiri yang
fiew memperlihatkan Fuel Temperature Sensor (1). Atmospheric
Pressure Sensor (2) yang terpasang pada adapter hydraulic supply
1.Fuel temperature pump group.
sensor
Terpasang pada hydraulic supply pump group adalah Lubrication
2.Atmospheric pressure Oil Pressure Sensor (3). Sensor ini digunakan oleh ECM untuk
sensor membangkitkan peringatan oil tekanan rendah kepada operator.
3.Lubrication oil Yang juga terpasang pada hydraulic supply pump group adalah
pressure sensor Hydraulic Temperature Sensor (4). Sensor ini oleh ECM
digunakan untuk mengkompensasikan kekentalan untuk menjaga
4.Hydraulic temperature
konsistensi delivery fuel dan timing injektor tanpa memperhatikan
sensor
perubahan kekentalan yang berubah yang diakibatkan oleh variasi
5.Machine interface temperatur hidrolik. Ke dua sensor diulirkan ke dalam case supply
connector pump.
6.Ground bolt 40 pin Machine interface connector (5) terpasang dibelakang
hydraulic supply pump group. Komponen ini menghubungkan antara
engine dan unit dengan wiring harness.
Part yang sangat penting dari wiring assembly adalah Ground Bolt
(6) yang terpasang pada bracket machine interface connector.
Catatan : Oil yang mengalir dari hydraulic supply pump group
akan disebut sebagai hydraulicuntuk menghindari
kebingungan dengan sistem pelumasan.
6
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

1.Timing calibration Timing calibration connector (1) terletak didekat ECM.


connector
Hydraulic (injection actuation) Pressure Sensor (2) terletak
2.Hydraulic pressure diantara dudukan valve cover pada fluid supply manifold sebelah
sensor kanan.
3.Injector connector Injector connector (3) adalah satu dari empat konektor pada 3408E.
(tiap konektor mensupply arus ke dua solenoid injektor)

7
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Coolant temperature Coolant Temperature Sensor (tanda panah) terletak didepan


sensor (arrow) silinder head sebelah kanan. Sensor ini oleh ECM digunakan untuk
mengontrol beberapa fungsi. Sistem/rangkaian berikut ini
menggunakan temperature sensor output ke ECM :
Vital Information Management System (VIMS) atau
Caterpillar Monitoring System Coolant Temperature gauge
melalui CAT Data Link.
High Coolant Temperature Warning Alert Indicator LED dan
Gauge pada VIMS atau panel Caterpillar Monitoring System.
(Informasi tersebut dipindahkan melalui CAT Data Link)
Jika terpasang engine demand fan control, menggunakan
pembacaan sensor signal ini untuk menyediakan kecepatan fan
yang sesuai.
Cat Electronic Technician (ET) status screen coolant
temperature indication. (pembacaan temperatur air pendingin
pada screen ET)
Coolant flow switch Coolant Flow Switch (tidak tampak pada gambar diatas) terpasang
(not visible) dibawah coolant temperature sensor pada inlet yang akan masuk ke
oil cooler.

8
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Secondary Gambar diatas menunjukan salah satu dari Speed/Timing Sensor


speed/timing sensor (tanda panah). Sebuah sensor dipasang pada tiap sisi dari timing gear
(arrow) housing. Gambar diatas menunjukan secondary speed/timing sensor.
Primary speed/timing sensor terletak paling dekat dengan ECM.
Kedua sensor ini digunakan untuk mengkalkulasi kecepatan engine
dan posisi crankshaft untuk keperluan timing.
Kedua sensor ini self-adjusting, tetapi perhatian khusus diperlukan
pada saat pemasangan untuk menghindari kerusakan. (akan
dijelaskan pada bab selanjutnya)
Catatan : ke dua sensor ini mempertahankan zero clearance
dengan timing wheel.

9
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing wheel Gambar diatas menunjukan Timing wheel dilepas dari engine.
50/50 size slot and Perhatikan lebar ukuran 50/50 slot dan ukuran tooth yang sama
tooth (arrow) (tanda panah) yang dipotong dari timing wheel. 23 Slot yang lain
ukuranya relative sama yaitu 80/20.
Slot/tooth ukuran 50/50 oleh ECM digunakan sebagai panduan untuk
menentukan posisi dari engine untuk fuel timing (akan dijelaskan
secara detail pada bab selanjutnya). Speed/timing sensor dapat
mengidentifikasi tooth ini karena tooth ini membangkitkan signal
yang berbeda daripada teeth yang lain.
Timing mark Sebuah tanda timing H, pada bagian belakang timing wheel
digunakan untuk menunjukan saat relative wheel terhadap timing
gear yang lain dan crankshaft TDC.

10
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Turbo inlet pressure Turbo inlet pressure sensor (tanda panah) terpasang diantara filter
sensor (arrow) udara dan turbo charger. Tidak semua unit dipasang sensor ini.
Sensor ini (jika terpasang) digunakan bersama dengan atmospheric
pressure sensor untuk mengukur hambatan saringan udara untuk
melindungi engine. Perbedaan antara dua tekanan yang diukur
disebut sebagai filter differential pressure.
ECM memakai kalkulasi ini untuk menentukan apakah diperlukan
pengurangan tenaga untuk melindungi engine.

11
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Turbo outlet pressure Pada bagian depan engine, silinder head sebelah kanan dipasang
sensor (arrow) Turbo outlet (Boost) Pressure Sensor (tanda panah). Sensor ini
oleh ECM digunakan untuk mengontrol perbandingan udara/fuel
secara elektronik. Keistimewaan ini memungkinkan pengontrolan gas
buang yang sangat presisi, yang tidak mungkin dilakukan oleh
engine dengan mekanikal governor.
Sensor ini juga memungkinkan boost pressure dapat dibaca
menggunakan service tool.

12
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Identify component : Atmospheric pressure sensor (1) terpasang pada adapter hydraulic
supply pump group dan dihubungkan ke atmosphere. Sensor ini
1.Atmospheric
mempunyai beberapa fungsi yang akan dijelaskan secara detail pada
pressure sensor
bab selanjutnya. Plug busa dibawah sensor membantu mencegah
2.Fuel temperature masuknya debu ke dalam sensor.
sensor
Dengan ringkas ,sensor mempunyai beberapa fungsi sbb :
3.Primary
-Pengukuran tekanan udara sekitar secara otomatis
speed/timing sensor
mengkompensasikan ketinggian dan saringan udara.
4.Secondary
-Pengukuran tekanan mutlak untuk mengontrol
speed/timing sensor
perbandingan fuel, ET, mengkalkulasi tekanan Caterpillar
Monitoring System panel (gauge).
Fuel temperature sensor (2) digunakan untuk mengkompensasikan
secara otomatis fuel temperature.
Primary (3) dan Secondary (4) Speed/Timing Sensor terletak pada
bagian belakang timing gear housing.

13
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

1.Oil supply line Beberapa komponen terpasang pada Hydraulic Supply Pump Group.
Oil Supply Line (1) dari oil galery dengan diameter saluran lebih
besar agar dapat mengalirkan oil secara maksimal pada waktu
beroperasi pada kondisi dingin. Hydraulic pump tergantung pada
pompa pelumasan pada tahap awal kenaikan pressure.
Compensation valve (2) terpasang pada bagian belakang pompa.
2.Compensation valve
Dibawah compensation valve adalah Pump Control Valve (3).
3.Pump control valve Valve ini dapat juga disebut sebagai injection actuation pressure
control valve.Valve ini mengontrol sudut swashplate, yang akan
memvariasikan output pompa.
Fuel Transfer Pump (4) terpasang pada bagian belakang Hydraulic
4.Fuel transfer pump supply pump dan digerakan oleh shaft penggerak utama melalui
supply pump.
Pada gambar diatas terlihat saluran inlet dan outlet fuel transfer
pump dan juga pressure dan temperature sensor.

14
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Lubrication oil pump Lubrication oil pump terpasang didalam oil pan. Pompa ini
mensupply oil kira-kira 400 kpa (65 psi) ke oil galery untuk
pelumasan engine.
Oil juga dikirimkan ke pompa hidrolik untuk keperluan tenaga
Supplies oil to penggerak injeksi. Untuk alasan ini, pompa pelumasan engine HEUI
lubrication and lebih besar daripada pompa engine sebelumnya untuk
hydraulic injection mengakomodasi bertambahnya kebutuhan pelumasan dan sistem
actuation systems penggerak hidrolik untuk injeksi.

15
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing calibration Timing calibration sensor (tanda panah) dipasang di flywheel


sensor (arrow) housing jika diperlukan.
Sensor ini (magnetic pickup) dipasang pada lubang yang biasanya
dipersiapkan untuk timing pin. (pin yang digunakan untuk menandai
posisi crankshaft terhadap no.1 piston pada TDC)
Pada beberapa aplikasi, sebagai contoh pada beberapa track
type tractor dimana jangkauanya terbatas, sensor ini terpasang
permanen

16
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

1.Water separator and Water separator (1), yang juga berfungsi sebagai primary fuel filter,
primary filter adalah part yang penting dari fuel sistem.
Pada fuel sistem tekanan tinggi dengan tekanan kerja kira-kira
150000 kpa (22000 psi),kualitas fuel sangat penting. Air didalaam
fuel dapat menyebabkan korosi dari plunger dan barrel. Kotoran
dapat menyebabkan keausan dini pada komponen yang sama. Water
separator berisi 30 micron filter. Priming pump dipasang pada
dudukan filter.
2.Two micron secondary Untuk alasan yang sama, two micron secondary filter (2) harus
filter digunakan disistem. Celah antara plunger dan barrel kira-kira 5
microns. Jika ada 3-8 micron abrasive material akan menyebabkan
keausan dini pada komponen fuel sistem.
Water separator Water separator dirawat tiap hari dengan membuang air dari lubang
service intervals drainya. Filter water separator diganti tiap 500 jam operasi.
Fuel tekanan tinggi yang disebutkan pada keterangan disini
untuk memenuhi keperluan adanya regulasi lingkungan tentang
gas buang dan emisi. Juga untuk menjaga konsumsi fuel yang
baik, HEUI sistem memenuhi dan melampaui keperluan
tersebut.

17
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Engine component Skematik diatas menunjukan komponen engine HEUI bagian luar
identification (ditunjukan dalam skematik ini harness dibagian engine). Komponen
yang ditunjukan pada diagram sebelah kiri terpasang pada engine dan
yang sebelah kanan terpasang pada unit. Perhatikan bahwa tekanan
inlet turbo terpasang pada unit.

18
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

19
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM


Pada bab ini akan dijelaskan sistem control elektonik termasuk
komponen sbb :
ECM
Personality module
HEUI Solenoid
Timing Wheel
juga menyangkut beberapa subsistem dan prosedur yang
berhubungan dengan :
Timing control
Fuel quantity control
Speed control
Cold modes
Timing calibration

20
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Electronic control module (ECM) berfugnsi sebagai governor dan


ECM : komputer fuel sistem. ECM menerima signal dari semua sensor dan
mengaktifkan solenoid injektor untuk mengontrol timing dan
- Governor
kecepatan engine.
- Fuel system computer
ECM disegel kecuali untuk akses ke piranti lunak yang terdapat pada
- Injection pressure personality module (gambar selanjutnya). ECM ini generasi kedua
controller dari Advanced Diesel Engine Management System dan akan sering
disebut sebagai ADEM II
- Injection timing
controller ECM digunakan pada semua aplikasi dari 3408E/3412E engine.
Same ECM used in all ECM juga dapat dipindahkan dari aplikasi satu dengan lainya,
walaupun diperlukan password untuk mengaktifkan ECM ketika
applications
dipasang software baru.
ECM mempunyai catatan yang sangat bagus terhadap
ketangguhanya. Oleh karena itu, beberapa masalah disistem
kebanyakan terdapat pada konektor dan wiring harness. Dengan
kata lain, ECM normalnya harus pada item yang terakhir bila
melakukan trouble shooting.

21
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Personality Module (ditunjukan dilepas dari ECM) berisi software


Personality module dengan semua informasi penyetelan fuel (horsepower, torque rise dan
contains software besarnya perbandingan udara/fuel) dimana akan menentukan
bagaimana engine akan bekerja. Personality module terpasang pada
bagian bawah dari ECM, dibelakang access panel.
Sampai saat ini, ada dua cara yang dapat digunakan untuk
memperbarui software :
Two methods to upgrade 1.Flash programming : memprogram ulang software
software personality module secara elektronik. (cara ini lebih disukai
ketika mengupdate/memperbarui software)
2.Remove and replace personality module. (cara ini dapat
digunakan jika ketika mengupdate/memperbarui
menggunakan flash programming tidak memungkinkan.
Meng upgrade software bukan kegiatan rutin, tetapi mungkin
diperlukan untuk alasan update/perbaruan produk, perbaikan
dayaguna atau perbaikan kerusakan produk.
ECM is sealed except for ECM disegel dan tidak butuh penyetelan atau perawatan rutin.
personality module Personality module terpasang didalam ECM. Pemasangan
personality module hanya untuk masuk ke ECM. Pekerjaan ini
normalnya dilakukan pada saat pemasangan ECM atau update
software.

22
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Fuel Injection
Unit injector 3400 HEUI unit injektor bekerja dengan elektrik sejenis dengan 3500
electronic unit injector. Injektor dikontrol secara elektrik oleh ECM
Electrically signaled, tetapi digerakan secara hidrolik. Signal dari ECM mengontrol
hydraulically actuated pembukaan dan penutupan solenoid valve. Solenoid valve
mengontrol aliran oil hidrolik tekanan tinggi yang menuju injektor.
Sistem ini memungkinkan ECM untuk mengontrol jumlah fuel,
timing dan tekanan hidrolik untuk injeksi (tekanan hydraulic supply
pump).
Peringatan : Solenoid injektor dioperasikan pada 105 Volt DC,
area sekitar injektor harus selalu bersih pada waktu engine
hidup untuk menghindari electric shock.

23
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Tiga pengetesan dapat dilakukan untuk menentukan silinder atau


injektor yang tidak berfungsi :
Injector testing INJECTOR SOLENOID TEST
Tes ini dilakukan ketika engine mati. Solenoid injektor dapat dites
otomatis dengan Injector Solenoid Test service tool. Fungsi alat ini
untuk mengetes solenoid secara individual secara berurutan dan
mengindikasikan jika ada short atau open sirkuit.
CYLINDER CUT-OUT (manual test)
Tes ini dilakauakan pada saat engine hidup/berputar. Pulsa 105 volt
dapat diputus secara individual untuk membantu troubleshooting
misfire pada injektor dan silinder.
AUTOMATIC INJECTOR TEST
Tes ini dilakukan dengan service tool ketika engine hidup. Tes ini
membuat evaluasi perbandingan dari semua injektor dan berurutan
sesuai nomor menunjukan hasilnya. Tes ini memungkinkan
mengevaluasi injektor pada engine (0n-engine evaluation)
Jika pengetesan semua solenoid injektor memuaskan tanpa suatu
pesan diagnosa ini menunjukan mungkin terjadi masalah mekanikal
pada silinder.

24
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Fuel injection control system


Fuel timing control Diagram diatas menunjukan timing control logic didalam ECM.
Inputs to timing control Input signal putaran engine, jumlah fuel (menyesuaikan beban), dan
temperatur oil hidrolik diterima oleh timing kontrol. Signal
temperatur oil hidrolik menetukan kapan cold mode harus diaktifkan.
Kombinasi input signal ini menentukan awal dari injeksi fuel.
Timing control menghasilkan timing yang optimal pada semua
kondisi. Manfaat dari smarttiming control adalah :

Benefits of a smart -Mengurangi pembentukan partikel dan emisi yang lebih rendah
timing control -Memperbaiki konsumsi fuel selama performancenya masih
terjaga
-Memperpanjang umur engine
-Memperbaiki cold starting

25
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Fuel quantity control Empat input kontrol jumlah fuel :


Inputs to fuel quantity 1. Engine speed
control
2. Injection actuation (hydraulic) pressure
3. Throttle position
4. Boost
Signal signal ini diterima oleh electronic governor pada ECM.
Start of injection Governor kemudian mengirim fuel signal yang diinginkan ke fuel
determines timing injection dan kontrol hidrolik injection. Fuel quantity control logic
juga menerima signal-signal dari fuel ratio dan torque control.
Tiga faktor yang mempengaruhi timing engine :
Injection duration and
injection actuation -Start of injection menentukan engine timing
pressure determine fuel
-Injection duration dan injection actuation (hydraulic) pressure
quantity
menentukan jumlah fuel yang akan diinjeksikan

26
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Speed/timing sensors Dua buah speed/timing sensor terpasang : primary dan secondary.
Speed/timing sensor mempunyai tiga fungsi dalam sistem :
1. Mengukur kecepatan engine
Three functions of the
speed/timing sensor 2. Mengukur engine timing
3. Memastikan lokasi silinder dan TDC
Speed/timing sensor yang terpasang pada housing bagian depan
dibawah timing gear wheel dapat meng-adjust sendiri (self-adjusting)
pada saat terpasang dan mempunyai zero clearance terhadap timing
wheel.
Sensor instalation Pada saat pemasangan head dipanjangkan terlebih dahulu.Dengan
mengulirkan ke dalam, sensor mendorong head kembali ke body
sampai head contact dengan timing wheel. Kontak ini hanya
sementara ketika engine start. Setelah start, head akan bekerja
dengan zero clearance.

27
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Primary sensor Primary speed/Timing sensor (sebelah kanan dari engine) megukur
kecepatan engine untuk pengaturan fuel (governing),dan posisi
crankshaft untuk keperluan timing dan mengidentifikasi cylinder.
Secondary speed/timing sensor (sebelah kiri dari engine)
Secondary sensor memungkinkan melanjutkan kerja dari speed/timing sensor jika
primary sensor gagal/rusak. Kerusakan pada primary sensor akan
menyebabkan ECM secara automatis memindahkan ke secondary
sensor. Dan juga engine check lamp akan ON.
Power supply ECM mensupply 12.51 Volt ke primary dan secondary speed/timing
sensor.
Connector A dan B menghubungkan power supply ke sensor.
Connector C menghubungkan signal yang terpisah dari masing-
masing sensor ke ECM sebagai back up.
Catatan : Speed/timing sensor mempunyai sebuah power supply
khusus. Jangan menyambungkan circuit lain kedalam power
supply ini.

28
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing wheel Timing wheel adalah sebuah kesatuan bagian dari drive gear untuk
pompa. Timing mark digunakan untuk meletakan wheel pada posisi
yang relative benar terhadap crankshaft. Timing wheel ini terdapat
pada semua engine 3408/3412E.
Seprti telah diutarakan sebelumnya, timing wheel mempunyai total
24 teeth. 23 teeth berukuran besar dengan celah kecil diantaranya
(80/20 ukuran relative).
Tooth dan celah yang lain mempunyai ukuran yang sama (50/50
ukuran relative). Susunan ini digunakan oleh ECM untuk
menentukan TDC pada cylinder no.1.
_______________________________________________________
_
PERHATIAN
Head dari sensor TIDAK BOLEH diposisikan pada celah yang
lebar pada timing wheel saat pemasangan. Kesalahan memasang
akan menyebabkan rusaknya head sensor.
_______________________________________________________
_

29
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Speed/timing sensor diposisikan tegak lurus terhadap teeth.


Sensors generate a Teeth dan sensor membangkitkan sebuah Pulse Width Modulated
PWM signal from (PWM) output signal untuk keperluan timing dan frequency
timing wheel teeth. modulated output signal untuk pengukuran kecepatan.
Secondary speed/timing sensor berfungsi sama seperti primary
sensor. Secondary speed/timing sensor digunakan ketika signal dari
Failure modes
primary sensor hilang atau berubah/menyimpang. Jika secondary
sensor dipilih, sensor ini akan terus digunakan sampai engine
dimatikan dan di crank. Kemudian, primary sensor akan dipilih.
Selama engine belum dicrank, ECM tidak akan memindahkan dari
secondary ke primary sensor. Kelebihan ini mencegah pemindahan
yang tetap antara sensor jika terjadi kesalahan yang hanya sesaat-
sesaat.

30
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Cranking Speed/timing sensor menggunakan timing wheel dengan teeth yang


telah diatur seperti yang ditunjukan untuk menetukan :
Timing wheel teeth and
spacing - Top dead center no.1 (ketika didapatkan, cylinder dapat
dikenali)
- Engine speed
Urutan signal yang ditunjukan pada kolom kedua (duty cycle)
dianalisa oleh ECM. Pada saat ini, tidak ada fuel yang akan
diinjeksikan sampai kondisi yang diinginkan telah didapat.
Tidak seperti EUI engine, engine ini tidak mempercayakan pada
bentuk/susunan tooth untuk mencegah terbaliknya putaran. Pompa
pelumasan dan hydraulic tidak akan menghasilkan tekanan pada saat
putaran terbalik. Dan tidak akan menggerakan injektor untuk
memompa fuel. Karena itu, engine tidak bisa berputar kebalik.

31
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

After pattern Pada saat start up, awalnya sensor memonitor pulsa yang dihasilkan
recognition saat melewati teeth dan mengenali urutanya seperti ditunjukan pada
gambar. Setelah satu putaran lengkap, control dapat mengenali lokasi
TDC dari pola seperti yang ditunjukan pada ilustrasi diatas.
Initial firing sequence
Selama awal putaran, tidak ada fuel yang yang diinjeksikan sampai :
Timing wheel telah melalui satu putaran penuh.
TDC untuk semua cylinder telah dikenali oleh kontrol.
Setelah sensor telah menetapkan signal-signal yang diperlukan, ECM
siap untuk start injeksi (jika hydraulic pressure yang cukup tersedia
pada injektor).
Catatan : Referensi yang ada pada ilustrasi diposisikan pada
timing wheel dari yang mana control mengukur/menghitung
titik injeksi dan TDC.

32
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Normal operation Pada saat operasi normal, ECM dapat menentukan timing dari urutan
titik referensi untuk tiap cylinder. Titik referensi disimpan oleh ECM
setelah kalibrasi dilakukan.
Timing injeksi dikalibrasi dengan menghubungkan sebuah TDC
Signal pattern identifies probe ke service access konektor pada engine harness, dan dengan
TDC mengaktifkan calibration squence dengan caterpillar ET service tool.
ECM menaikan putaran engine sampai 800 rpm ( untuk
Conditions for injection
mengoptimalkan ketepatan pengukuran) membandingkan actual
lokasi no.1 TDC untuk mengasumsikan lokasi cylinder no.1 TDC,
dan menyimpan data didalam EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory)
Catatan : Range/jarak kalibrasi offset dibatasi 10 derajat
crankshaft. Jika jaraknya dilampaui, offset diset ke nol ( no
calibration) dan pesan kalibrasi diagnostic muncul.

33
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing calibration Timing calibration sensor (magnetic pick up) dipasang pada fly
sensor wheel housing selama pengkalibrasian. Konektor terletak diatas
ECM. (Pada beberapa unit, contoh D9R/D10R, sensor ini terpasang
permanen)
Dengan menggunakan Caterpillar ET service tool,timing kalibrasi
terselenggara secara automatis untuk kedua sensor ketika dipilih pada
screen yang cocok.
Kecepatan engine yang diinginkan diset pada 800rpm. Langkah ini
diambil untuk menghindari ketidakstabilan dan untuk meyakinkan
bahwa tidak ada backlash yang dihasilkan pada timing gear selama
proses kalibrasi.

34
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing calibration Ketika speed/timing sensor menggunakan timing wheel untuk


referensi timing, timing calibration memperbaiki keakuratan fuel
injeksi dengan mengoreksi toleransi yang sangat kecil antara
crankshaft, timing gear dan timing wheel.
Nulls out small Selama kalibrasi, offset tersimpan didalam control module EEPROM
crankshaft to timing (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory). Jarak
gear tolerances offset kalibrasi dibatasi 10 derajat crankshaft. Jika timing keluar
dari jarak yang ditentukan, kalibrasi dibatalkan. Harga/nilai
sebelumnya akan dipetahankan dan pesan diagnostic akan disimpan.
Timing kalibrasi biasanya dilakukan setelah beberapa prosedur sbb :
1. Penggantian ECM
2. Penggantian speed/timing sensor
3. Penggantian timing wheel

35
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Unit injector current Illustrasi diatas menunjukan bagaimana arus listrik naik pada
flow awalnya untuk menarik injection coil dan menutup poppet valve.
Kemudian dengan sangat cepat memutus dan menghubungkan 105
volt,aliran arus listrik dipertahankan. Injeksi berakhir pada saat
supply arus distop dan hydraulic pressure turun. Karena itu, fuel
pressure turun sangat cepat pada injektor.

36
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Poppet valve movement Diagram diatas menunjukan bahwa poppet valve akan terbuka hanya
setelah ECM mengaktifkan solenoid. Poppet valve menghubungkan
hydraulic pressure untuk mendorong injector intensifier piston yang
kemudian akan mendorong plunger injektor.

37
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Timing relative to : Gambar diatas menunjukan ilustrasi timing dengan grafik :


1. ECM mulai mengirimkan signal ke injektor untuk start
1.Injector current flow injection
2. Poppet valve 2. Injektor solenoid membuka poppet valve
movement
3. Nilai/harga/jumlah injeksi meningkat
3. Injection rate

38
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Fuel system limits Bila MUI engine mempunyai mekanikal limit untuk menentukan
maksimum fuel delivery pada saat full load,full torque dan
akselerasi, HEUI system juga mempunyai electronic limit untuk
melindungi engine. Limit-limit ini adalah :
-Maksimum Horsepower
-Torque Limit (menentukan karakteristik torque rise)
-Fuel Ratio Control (membatasi fuel sesuai dengan boost)
-Cold Mode Limit (membatasi fuel ketika engine dingin untuk
mengontrol white smoke)
-Cranking Limit (membatasi fuel pada saat cranking)
Akselerasi ditunda pada saat start-up mempertahankan engine pada
low idle selama dua detik sampai oil pressure mencapai 140 kpa
(20psi).
Off-high way truck mempunyai system yang dapat menaikan
horsepower engine ketika berjalan dengan direct drive. System ini
Variable horsepower melindungi driveline dari torque yang berlebihan pada gigi yang
lebih rendah.
Economy Shift Mode Off-highway truck juga mempunyai service tool programmable
feature yang didesain untuk menurunkan titik perpindahan dan fuel
limit untuk menghemat fuel konsumsi sesuai permintaan customer.
39
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Cold modes HEUI fuel system didesain untuk memodifikasi karakteristik kerja
engine saat cold operation. Modifikasi ini dilakukan untuk
melindungi lingkungan, engine dan untuk memperbaiki karakteristik
kerja dari engine.
Sebagai contoh:
-Pressure hidrolik untuk injeksi akan berfariasi sesuai temperatur
engine.
-Kecepatan putar engine mungkin dinaikan pada cold mode.

40
Mechanic Development IMM HEUI Electronic Control System

Fuel system derates Ketika system membatasi fuel untuk beberapa kondisi, pengurangan/
penurunan fuel juga dilengkapi didalam system untuk
perlindungan.Penurunan/pengurangan fuel ini akan dijelaskan
tesendiri pada bab selanjutnya, tetapi terangkum sbb :
-Automatic Altitude Compensation (pengurangan fuel terhadap
ketinggian)
-Automatic Filter compensation (pengurangan fuel terhadap
hambatan filter udara jika dipasang)
-Engine Warning Derate (Pengurangan fuel terhadap low oil
pressure dan temperatur pendingin yang terlalu tinggi; tidak
terpasang pada semua pemakaian)
Jika terjadi kehilangan boost output sensor, ECM akan menganggap
boost pressure nol. Walaupun tidak dengan pengurangan yang
ekstrem, Tenaga di tekan/diturunkan 50-60%.
Power correction -Fuel Temperature Compensation (mengkompensasi sampai 5%
kehilangan tenaga yang diakibatkan oleh fuel yang panas)

41

Anda mungkin juga menyukai