Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SURVEY

KULIAH KERJA NYATA LOKASI 70 UNIT V

PAROKI ST. MARTINUS BALAI BERKUAK

KEUSKUPAN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

KELOMPOK 105:

1. ZAKARIAS PIUS TITIR LOLOBI 110114081


2. SIPRIANUS BHUKA 120801275
3. ANTONIUS BRILLYANUARIZKI MUFTI 130115110
4. ALFRED HERO DIKO SANJAYA 130214723
5. DEA TRINITA 130420325
6. GABRIELLA ARININDITA ATMANTA PUTRI 130707287
7. OLYVIA CINDY SAWBUNGA 130904899
8. KENIA INTAN NARERISKA 130905129

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2016

A. GAMBARAN UMUM PAROKI ST. MARTINUS BALAI BERKUAK


Gambaran umum merupakan pendahuluan dari informasi mengenai paroki yang terdiri dari
data goegrafis yaitu mengenai letak tempat dan data demografis yang menjelaskan tentang
gamabaran umum

1. Data Geografis.
Data Geografis terdiri dari beberapa aspek yaitu :
Lokasi paroki
Paroki St. Martinus Balai Berkuak merupakan Paroki Gereja Katolik Roma
Keuskupan Ketapang. Pusat Paroki Balai Berkuak Terletak di Desa Balai Pinang,
Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Wilayah Balai
Berkuak merupakan bagian dari sungai Kualan, sungai yang membentang hampir di
seluruh wilayah Balai Berkuak.
Nama stasi.
Paroki St. Martinus Balai Berkuak termasuk dalam wilayah Regio Utara yang
memiliki 29 stasi dan 8 kring terbagi atas 5 wilayah sebagai berikut:
a) Wilayah pusat/Balai Pinang:
Kring I
Kring II
Kring III
Kring IV
Kring V
Kring VI
Kring Pendaun
Kring Tahak (Kring VII)
Kring Tahak II (Kring VIII)
Stasi Belantek
Stasi Mungguk Rasa
Stasi Kayu Bunga
Stasi Petebang
Stasi Balai Tempalak
b) Wilayah Balai Pinang Hulu
Stasi Keluang
Stasi Taga
Stasi Bolonseh
Stasi Langkar - Tempurau
c) Wilayah Merawa
Stasi Kalam
Stasi Kangking
Stasi Nek Rompe
Stasi Sombok
Stasi Kayan
Stasi Kebondang
Stasi Posok
d) Wilayah Sekucing Labai:
Stasi Baning
Stasi Edot
Stasi Kesiau
Stasi Sungai Temberang
Stasi afdeling IV KHB
Stasi Belinsak
Stasi Sekek- Bantil- Beringin
Stasi Bagan Kuluh
Stasi Bagan Kapas
e) Wilayah Labai Hilir
Stasi Kuala Labai
Stasi Kucai
Luas dan Batas wilayah
Paroki Balai Berkuak terletak pada 0,525488LS 110, 36898BT desa Balai Pinang,
Kecamatan Simpang hulu, bagian utara dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Paroki ini terletak di Regio utara yang berdeketan dengan beberapa paroki antara lain:
Paroki Santa Gemma Galgani, Katedral Ketapang
Paroki Santo Agustinus, Payak Kumang.
Paroki Santo Yohanes Rasul, Balai semandang.
Paroki Salib Suci, Menyumbung
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus, Randau
Paroki Santo Gabriel, Sandai
Paroki Keluarga Kudus, Sepotong
Paroki Santo Michael, Simpang Dua
Paroki Santa Maria, Botong.

Misi di wilayah Paroki Balai Berkuak di mulai sejaka 1966. Sejauh ini paroki Balai
Berkuak telah berhasil melahirkan Paroki Santo Yohanes Rasul, Balai Semandang dan
saat ini masih mempersiapkan Pra Paroki Santo Yosef, Meraban, dimana masih
termasuk bagian dari Paroki Balai Berkuak, untuk dapat menjadi Paroki mandiri.

Jarak Paroki
Pusat Paroki yang terletak di pedalaman ini dapat di tempuh selama 5 jam perjalanan
Pontianak, dan jika dari keuskupan di kota Ketapang jaraknya sekitar 300 km atau 8
jam Perjalanan.
Gedung bangunan Paroki St. Martinus Balai Berkuak tidak jauh dari jalan utama trans
Kalimantan, hanya perlu berjalan beberapa meter untuk masuk dari jalan utama dan
bangunan gereja sudah tampak dari jalan raya.
Kondisi jalan serta kondisi sarana Prasarana.
Lingkungan sekitar paroki cukup ramai, baik ketika pagi maupun siang hari. Jalan
raya merupakan sarana lalu lintas untuk aktivitas warga sehari-hari. Kondisi akses
jalan ke stasi yang cukup sulit untuk dilewati dan waktu yang di butuhkan untuk
perjalanan akan lebih lama dari pada biasanya.
Terdapat berbagai pertokoan milik warga, tempat makan,Toko sembako,swallayan
hingga bengkel motor terdapat disini. Paroki Balai Berkuak berdeketan persis dengan
kantor kecamatan dan puskesmas setempat.
Terdapat 2 SDN di daerah ini yaitu SDN 2 Simpang Hulu dan SDN 29 Simpang Hulu.
Dan juga gedung gereja yang di gunakan saat ini yaitu gereja St. Martinus. Di sisi
Timur gereja juga terdapat SMP 1 Simpang hulu dan di jalan menuju Meraban
terdapat SMA 1 Balai Berkuak.
2. Data Demografis.
Dari data yang di peroleh, jumlah penduduk khususnya umat katolik berjumlah
kurang lebih 8000 orang yang tersebar di beberapa stasi.

B. POTENSI PAROKI

Berbagai potensi yang ditemukan di Balai Berkuak yaitu dengan pemanfaatan sumber
daya yang ada menjadikan daerah ini sebagai pusat perhatian.

1. Sumber Daya Alam

Hampir sebagian besar tanah yang berada didaerah pedalaman mengandung emas
dan bauksit. Kontribusi sektor pertambanganpun cukup nyata bagi pertumbuhan
ekonomi kabupaten ketapang selama beberapa tahun terakhir. Lokasi tambang
terus mengalami perluasan terutama untuk komoditi bauksit dan bijih besi. Namun
perluasan daerah tambang yang terus menerus juga cukup mengganggu kelestarian
alam dan lingkungan hidup sekitar. Penambangan didaerah aliran sungai, terutama
sungai-sungai yang dijadikan lahan untuk pertambangan emas tanpa ijin misalnya
merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan.

Selain itu terdapat potensi alam lainnya didaerah tersebut diantaranya perkebunan
karet yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian warga dan terdapat pula
komoditas buah durian yang cukup melimpah. Di salah satu wilayah terdapat
sebuah batu yang disebut sebagai keramat batu besi yang dipercayai memiliki
kekuatan magis.

2. Sumber Daya Manusia

Masyarakat di paroki St. Martinus Balai Berkuak terutama anak-anak sangat


antusias dengan belajar melalui kegiatan sekolah minggu. Selain dari pada itu,
wilayah ini juga memiliki organisasi Orang Muda Katolik (OMK), serta kumpulan
ibu-ibu dalam organisasi WKRI, dan juga para pastor paroki yang sangat remah
terhadap umat.

C. KONDISI DI PAROKI

Kondisi sosial secara umum


Pada wilayah ini masih ditemukan menikah dalam usia dini, dengan jumlah yang
sangat tinggi, begitu juga angka perceraian yang hanya diurus secara adat juga
cukup tinggi. Kerentanan yang ditemui pada wilayah ini yakni penduduk lokal
yang semakin terhimpit karena tidak ada lagi lahan yang dapat digarap. Hal ini
dikarenakan mulai banyaknya pendatang dari luar pulau. Kerentanan juga didapati
pada kebiasaan Miras (minuman Keras) dan Narkoba. Kondisi geografis Balai
bekuak yang berada di jalan utama Trans Kalimantan dan dekatnya jarak dengan
kota Pontianak menyebabkan modernitas seperti kepemilikan gadget begitu terasa.
Selain itu, pengaruh negatif seperti Narkoba pun juga mulai didapati di kalangan
anak muda di Balai Bekuak.

Kondisi Ekonomi
Mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Balai Bekuak adalah petani
karet dan petani sawit. Penghasilan rata-rata perkepala keluarga tidak dapat
diprediksi karena hasil pertanian yang tidak menentu, tergantung kondisi alam.
Hal ini menjadikan masyarakat di Balai Berkuak rentan terhadap kelangkaan
pangan. Di Balai Berkuak juga didapati rumah tanpa akses terhadap listrik.

Seni dan budaya


Seperti di wilayah ketapang lainnya, hukum adat diakui dan sangat dipegang teguh
oleh masyarakat Balai Berkuak. Kehidupan masyarakat sehari-hari diatur oleh
hukum adat. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dayak Simpang, bahasa yang
biasa digunakan oleh masyarakat di kecamatan Simpang Hulu. Warga Balai
Berkuak biasa disebut dengan Benua Impang yang kaya akan musik, tarian, serta
pakaian adat yang unik dan mearik. Selain itu, masyarakat Balai Berkuak memilki
sikap yang ramah, serta rasa saling menghormati dan mengharagi masayrakat balai
berkuak begitu tinggi.

Pariwisata
Lokasi wisata yanga da di kawasan Balai Berkuak yaitu air terjun Batu Jatuh.

Kondisi Pertahanan dan Keamanan

Seacara garis besar daerah Balai Berkuak merupakan daerah yang aman, walaupun
kerusuhan berupa pembakaran markas Polsek Simpang Hulu, rumah dinas
kapolsek, dan asrama sempat terjadi di tahun 2011. Hal ini dikarenakan tindakan
asusila yang dilakukan oleh Brigadir Satu RG yang kemudian memicu amarah
masyarakat. Akan tetapi, kerusuhan ini berhasil diatasi, masyarakat Balai berkuak
telah berjanji menjaga keharmonisan dan ikut kembali membangun polsek yang
rusak.
D. PERMASALAHAN DI PAROKI

Permasalahan yang sedang dihadapi di Paroki


o Kurangnya sumber daya manusia dalam mengelola administrasi gereja.
Dengan banyaknya jumlah umat yang tersebar di berbagai stasi, dan
kurangnya jumlah karyawan atau staff di Paroki maka semakin memperberat
kerja daripada karyawan atau staff Paroki yang telah ada. Ditambah lagi,
karyawan yang telah bertugas di Paroki belum begitu mahir dalam
menjalankan teknologi yang telah ada, sehingga masih ada beberapa
administrasi selama ini di lakukan secara manual. Padahal dengan adanya
teknologi dan perkembangannya, sebaiknya pekerjaan dari para karyawan
Paroki, khususnya dalam hal administrasi dapat lebih dipermudah.
Solusi dari masalah ini adalah, sebaiknya ada penambahan sumber daya
manusia yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan khusus
di bidang administrasi untuk di tempatkan di Paroki. Cara lainnya adalah
setiap karyawan yang hendak membantu digereja, harus terlebih dahulu
melewati proses pelatihan. Sehingga dalam kinerja mereka dapat sesuai
dengan yang semestinya dan yang diharapkan. Selain itu, penambahan
jumlah karyawan untuk dapat berbagi tugas dalam hal administrasi
pendataan umat juga sebaiknya dapat lebih diperhatikan, mengingat
Paroki Balai Berkuak memiliki jangkauan stasi yang cukup luas, dan antar
satu dengan lainnya sangat jauh.
o Kurangnya kesadaran dan semangat dari para kaum muda Paroki untuk selalu
mencoba hal baru yang sangat bermanfaat. Para kaum muda atau OMK
tampaknya masih kurang antusias dalam mencoba atau membuka diri terhadap
pembelajaran hal-hal baru. Jika melihat potensi yang ada di Paroki ini, maka
sesungguhnya masih banyak hal yang dapat dikembangkan jika ada orang
yang mau memulai mengelola dan mengembangkan potensi yang ada.

Solusinya adalah memperbanyak kegiatan-kegiatan yang berbasis pelatihan


dan penyuluhan yang dikemas dengan semenarik mungkin, agar dapat
menarik antusias dari para kaum muda, serta memberikan penekanan atas
pentingnya isi dari kegiatan tersebut kepada mereka dengan memberikan
contoh-contoh real atau yang lebih dekat dengan lingkungan hidup mereka
sehari-hari.
o Sebenarnya ada banyak OMK (Orang Muda Katholik) yang ada di Paroki
Balai Berkuak, tetapi terkendala oleh sulitnya dalam mengumpulkan OMK
tersebut, ditambah lagi mereka masih sibuk dengan aktivitas sekolah.
Solusinya yaitu, membuat kegiatan-kegiatan yang menarik minat OMK
(Orang Muda Katolik) yang ada di Paroki Balai Berkuak pada hari Sabtu
atau Minggu yang tidak mengganggu kegiatan sekolah, contoh kegiatannya
seperti games, outbound ataupun kegiatan tamasya lainnya yang dapat
membangun tali persaudaraan diantara orang muda.
o Kurangnya koordinasi dan sulitnya dalam berkomunikasi dengan para warga
terutama OMK, karena tidak ada lagi anggota yang aktif di bidang yang
sesungguhnya paling dibutuhkan dalam hal pengadaan kegiatan-kegiatan di
Paroki, yaitu bidang kehumasan.
Solusinya adalah segera mencari orang untuk dapat mengisi atau menjadi
anggota dalam bidang humas di Paroki Balai Berkuak, sebagai juru
koordinasi dan membuat komunikasi menjadi terarah.
o Kurangnya buku bacaan anak-anak di perpustakaan mini, padahal pengunjung
paling banyak di perpustakaan adalah anak-anak. Serta, kurangnya sumber
daya yang mau menjaga dan merawat perpustakaan mini yang telah ada di
Paroki. Sehingga, buku-buku yang telah dipergunakan terutama oleh anak-
anak biasanya tidak dirapikan kembali dan tidak ditata dengan baik. Hal ini
tentu akan membuat buku-buku menjadi tidak tahan lama karena tidak dirawat
sebagaimana mestinya.
Solusi atas permasalahan ini adalah setidaknya Paroki memiliki satu
petugas khusus yang bertanggung jawab atas perpustakaan mini tersebut.
Sehingga, para pengunjung perpustakaan mini dapat lebih tertib lagi.
o Keterbatasan alat tulis yang digunakan ketika hendak menjalankan program
kerja bimbingan belajar kepada anak-anak. Padahal program bimbingan
belajar ini sangat berguna dan menambah semangat serta antusias anak-anak
dalam belajar karena dibuat semenarik mungkin.
Solusinya yaitu para tenaga pengajar setidaknya sebelum melaksanakan
program bimbingan telah mempersiapkan terlebih dahulu mengenai segala
sesuatu yang dibutuhkan selama proses bimbingan belajar. Jikalau
keterbatasan dalam hal alat tulis masih ditemui, maka sebaiknya tim
pengajar mencoba untuk berdiskusi akan hal ini kepada Pastor Paroki
tentang solusi dan jalan keluarnya, atau bahkan mencoba untuk bisa
mencari sponsor yang bersedia memberikan bantuan dalam rupa alat tulis
tersebut.
Program kerja KKN periode sebelumnya yang perlu dilanjutkan
o Bimbingan belajar
o Perpustakaan mini
E. PENGAJUAN PROGRAM KERJA

1. Pengembangan Kepercayaan Diri

Tujuan : program kerja ini ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar yang ada
di Balai Berkuak yang bertujuan untuk mengembangkan kepercayaan diri
mereka melalui sebuah puisi atau dongeng yang mereka buat sendiri, yang
akan mereka bacakan dan akan di arsipkan dalam bentuk buku.

2. Filter Air

Tujuan : program kerja ini bertujuan untuk memberitahukan kepada


masyarakat cara filter air yang baik supaya dapat meningkatkan kualitas air.
PETA PAROKI ST. MARTINUS BALAI BERKUAK
TAMBANG EMAS DAN BAUKSIT

SDM

Anda mungkin juga menyukai