Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang


bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami
yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji
teknologi dan uji biofarmasetika. Farmakognosi sendiri adalah cabang ilmu
farmakognosi yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang
merupakan sumber obat.
Farmakognosi mencakup banyak hal termasuk simplisia. Simplisia
adalah bahan alam yang dugunakan sebagai bahan obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan
yang telah dikeringkan.
Simplisia memiliki berbagai jenis kandungan, salah satunya ialah
amilum. Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada
kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga
tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman,
dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman dan umbi.
Selain amilum, untuk mengetahui tanaman yang dijadikan simplisia
dapat diketahui berdasarkan pengamatan secara mikroskopik dan uji
kandungan kimia. Pada pengamatan secara mikroskopik, mikroskop yang
dapat digunakan yaitu mikroskop cahaya, dengan prinsip kerjanya cahaya-
tampak dilewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca.
Lensa ini merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga
bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan ini diproyeksikan ke mata
kita.
Adapun uji kandungan kimia yang dapat dilakukan adalah menguji
kandungan yang dominan terdapat pada tumbuhan yaitu alkaloid, saponin,
flavonoid tannin dan polifenol. Yang mana jenis-jenis kendungan kimia
tersebut memiliki khasiat masing-masing. Seperti flavonoid, flavonoid
merupakan antioksidan yang potensial. Flavonoid terdapat pada buah-buahan,
sayuran, the dan anggur merah. Flavonoid berkhasiat dalam mengurangi
radikal bebas dengan bertindak sebagai agen / reduksi. Saponin adalah
glikosida, yaitu metabolit sekunder yang banyak terdapat di alam, terdiri dari
gugus gula yang berikatan dengan aglikon atau sapogenin. Pada tanaman
saponin banyak ditemukan pada akar dan daun. Kehadiran saponin memberi
banyak manfaat karena memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Selain
flavonoid dan saponin ada juga tannin yang bermanfaat untuk mencegah
oksidasi kolesterol LDL di dalam darah sehingga dapat mengurangi stroke.
Adapula alkaloid yang merupakan senyawa-senyawa organik yang telah
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, bersifat basa, dan struktur kimianya
mempunyai system lingkar dengan nitrogen sebagai hetero atomnya dan
bersifat alkali.
Aplikasi dalam bidang farmasi untuk ilmu farkognosi adalah dapat
mengetahui salah satu bagian farmakognosi yakni simplisia yang terbentuk
dari bahan alam yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami proses
apapun juga kecuali dinyatakn lain dalam keadaan kering. Yang memiliki
kandungan kimia seperti tannin, saponin, alkaloid dan flavonoid. Dengan cara
pengujian secara mikroskopik dan identifikasi kandungan kimia.
I.2 Maksud Percobaan
I.2.1 Pembuatan Simplisia Tanaman
1. Memahami cara pembuatan simplisia daun kemiri ( Aleurites
moluccana L. )
2. Memahami cara mengidentifikasi bahan baku simplisia daun kemiri
( Aleurites moluccana L. )
I.2.2 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
1. Mempelajari cara mengidentifikasi simplisia yang mengandung
amilum secara organoleptik
2. Mempelajari cara pemeriksaan secara mikroskopik pada berbagai
jenis amilum
I.2.3 Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
1. Mempelajari cara mengidentifikasi jenis simplisia secara
organoleptik
2. Mempelajari cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis
simplisia
I.2.4 Identifikasi Pendahuluan
1. Memahami kandungan kimia pada simplisia
2. Memahami cara identifikasi kandungan senyawa aktif alkaloid,
saponin, flavonoid, tannin dan polifenol
I.3 Tujuan Percobaan
I.3.1 Pembuatan Simplisia Tanaman
1. Mengetahui cara pembuatan simplisia daun kemiri ( Aleurites
moluccana L. )
2. Mengetahui cara mengidentifikasi bahan baku simplisia daun kemiri
( Aleurites moluccana L. )
I.2.2 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
1. Mengetahui cara mengidentifikasi simplisia yang mengandung
amilum secara organoleptik
2. Mengetahui cara pemeriksaan secara mikroskopik pada berbagai
jenis amilum
I.2.3 Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
1. Mempelajari cara mengidentifikasi jenis simplisia secara
organoleptik
2. Mempelajari cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis
simplisia
I.2.4 Identifikasi Pendahuluan
1. Memahami kandungan kimia pada simplisia
2. Memahami cara identifikasi kandungan senyawa aktif alkaloid,
saponin, flavonoid, tannin dan polifenol
I.4 Prinsip Percobaan
I.4.1 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
Prinsip percobaan kali ini adalah dengan melakukan pengujian
organoleptik yakni mengidentifikasi warna, bau dan rasa. Lalu
dilakukan uji mikroskop dengan melihat penampang amilum.
I.4.2 Identifikasi Pendahuluan
Mengidentifikasi senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tannin
dan polifenol pada simplisia dengan penggunaan palarut mayer LP,
identifikasi saponin dengan menggunakan air panas dan dikocok kuat,
identifikasi flavonoid dengan menggunakan HCl pekat dan identifikasi
tannin dan polifenol dengan menggunakan aquadest panas dan 5 tetes
FeCl3 lalu dikocok kuat dan diamati perubahan yang terjadi pada
masing-masing identifikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Deskripsi Tanaman
II.2 Uraian Sampel dan Bahan
II.2.1 Uraian Sampel
A. Pembuatan Simplisia Tanaman
1. Kemiri ( Aleurites moluccana L.)
B. Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
1. Tembelekan ( Lantana camara L. )
2. Kentang ( Solanum tuberosum )
3. Jakut Pahit ( Axonopus compressus )
4. Pare Belut ( Trichoranthes L. )
5. Bandotan ( Ageratum conyzoides L. )
6. Kapas Cinde ( Ascleplas curassavica L. )
7. Talas ( Colocasia esculanta L. )
8. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta L. )
C. Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
1. Kemiri ( Aleurites moluccana L. )
2. Bandotan ( Ageratum conyzoides )
3. Awar awar ( Ficus septica )
4. Jambu Biji ( Psidium guajava L. )
5. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta L. )
6. Suweg ( Amorphophallus paenilfolin )
7. Cocor Bebek ( Kalanchoe pinnata )
8. Paria Gunung ( Cardiospermum halicacabum )
9. Waru Lengis ( Hibiscus tiliaceus L. )
10. Kayu Lana ( Tabernaemontana pandacaqui )
11. Pacar Cina ( Aglaia odorata L. )
12. Jarak Merah ( Jatropha gossypitolia L. )
13. Daun Picah ( Desmodium gangeticam L. )
14. Daun Talas ( Colocasia esculanta L. )
15. Cakar Ayam ( Selaginella deoderleinil )
16. Meniran ( Phyllanthus niruni L. )
17. Jarak Pagar ( Jatropha carca L. )
18. Pare Belut ( Trechoranthes anguina L. )
19. Sirsak ( Annona muricata )
20. Sambiloto ( Andrographis paniculata Ness )
21. Putri Malu ( Mimosa pudica L. )
22. Sirih ( Piper betle L. )
23. Katuk ( Sauropus androgynous L. )
24. Biduri ( Calutropis gigantean L. )
25. Bunga Rahasia ( Passiflora foikida L. )
26. Balaroa ( Kherahovia hospital L. )
27. Brotowali ( Tinospora cripa L. )
28. Catmint ( Nepeta cataria L. )
D. Identifikasi Pendahuluan
II.2.2 Uraian Bahan
A. Pembuatan Simplisia Tanaman
B. Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
1. Aquadest ( FI III : 96 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
RM/BM : H2O/18,02
Rumus Bangun : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Untuk memperjelas penampang amilum
Yang diuji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
C. Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
1. Fenol ( FI III : 484 )
Nama Resmi : PHENOLUM
Nama Lain : Fenol
RM/BM : C6H5OH/94,11
Rumus Bangun :
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur;
tidak berwarna, atau merah jambu, bau
khas, kaustik
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air; mudah larut
dalam etanol (% %) P, dalam kloroform,
dalam eter p, dalam gliserol p dan dalam
minyak lemak
Khasiat : Antiseptikum ekstren
Kegunaan : Untuk memperjelas sampel yang diamati
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
Dari cahaya, di tempat sejuk
Persyaratan Kadar : mengandung tidak kurang 99%
II.3 Klasifikasi Tanaman
II.3.1 Pembuatan Simplisia Tanaman
1. Kemiri ( Aleurites moluccana L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Aleurites
Spesies : Aleurites moluccana L.
II.3.2 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
II.3.3 Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
II.3.4 Identifikasi Pendahuluan
1. Waru Lengis ( Hibiscus tiliaceus L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus tiliaceus L.
2. Paku ( Lygodium longifolium )
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Filicales
Famili : Schizaceae
Genus : Lygodium
Spesies : Lygodium longifolium
3. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia hirta
4. Jambu Biji ( Psidium guajava L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
5. Sambiloto ( Andrographis paniculata )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scropholaniales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata
6. Putri Malu ( Mimosa pudica L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica L.
7. Cocor Bebek ( Kalanchoe waldhelnis R. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Classulaceae
Genus : Kalanchoe
Spesies : Kalanchoe waldhelnis R.
8. Pulutan ( Urena lobata L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Urena
Spesies : Urena lobata L.
9. Daun Picah ( Strobilanthes crispus BI )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophalanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus BI
10. Pare Belut ( Trichosantius L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosanae
Famili : Cucurbibales
Genus : Cucurbibaleceae
Spesies : Trichosantius L.
11. Meniran ( Phyllanthus niruni L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Spermatophyta
Ordo : Magaiglnialles
Famili : Phynanthaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruni L.
12. Bungan Rahasia ( Passiflora foikida L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Viblales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora foikida L.
13. Vanili ( Vanilla planifolia )
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Orehidaceae
Genus : Vanilla mill
Spesies : Vanilla planifolia
14. Sidaguri ( Sida rhombifolia L. )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia L.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat
No Judul percobaan Waktu Tempat
.
1. Pembuatan Simplisia Senin, 24 Oktober Laboratorium
Tanaman 2016 Farmakognosi-
Fitokimia
2. Pengamatan Amilum Senin, 07 November Laboratorium
Secara Mikroskopik 2016 Farmakognosi-
Fitokimia
3. Pengamatan Simplisia Senin, 14 November Laboratorium
Umum Secara 2016 Farmakognosi-
Mikroskopik Fitokimia
4. Identifikasi Senin, 21 November Laboratorium
Pendahuluan 2016 Farmakognosi-
Fitokimia

III.2 Alat dan Bahan


III.2.1 Alat
III.2.2 Bahan
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Pembuatan Simplisia Tanaman
III.3.2 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
III.3.3 Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
III.3.4 Identifikasi Pendahuluan
III.4 Skema Kerja
III.4.1 Pembuatan Simplisia Tanaman
III.4.2 Pengamatan Amilum Secara Mikroskopik
III.4.3 Pengamatan Simplisia Umum Secara Mikroskopik
III.4.4 Identifikasi Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai