Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum PAI di SMP dan SMA
Oleh:
KELOMPOK VI
Nama kelompok:
Agus Rizal
Permasuri
Dosen Pengampu
T. A 2016/2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji dan rasa syukur mendalam kehadirat Allah SWT,
dengan semua rahmat dan nikmat yang di berikan sehingga Insyaallah Makalah
ini bisa selesai dan tersusun sebagaimna mestinya. Shalawat dan salam senantiasa
penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW , karena semangat
dakwah beliau lah sehingga sampai saat ini semua manusia terkhusus umat
muslim dari berbagai daerah di seluruh dunia bisa merasakan dampak positif dari
ajaran- ajaran yang telah disampaikan serta dapat mengamalkan sunnah-
sunnahnya.
Dengan penuh kesadaran dan kekhilafan bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, dengan itu tentunya penyusun sadar. Olehnya demi mendapatkan
hasil yang paling baik, maka penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca,
juga melalui kesempatan yang lebih banyak lagi mudah-mudahan penyusun dapat
melakukan revisi dalam perbaikan dan penyusunan kembali buku ini agar dapat di
sajikan dalam bentuk yang lebih sempurna
Terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian PAI?
2. Tujuan PAI?
3. Dasar PAI?
4. Karakteristik PAI?
1
BAB II PEMBAHASAN
2
Dari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan
yaitu adanya proses, kandungan, dan penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut
yaitu sesuatu yang secara bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia.
Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara
berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempattempat yang
tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah
pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan
kepribadian.
Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja. Kembali kepada definisi
pendidikan Islam yang menurut Al-Attas diperuntutukan untuk manusia saja.
menurutnya pendidikan Islam dimasukkan dalam At-tadib, karena istilah ini paling
tepat digunakan untuk menggambarkan pengertian pendidikan itu, sementara istilah
tarbiyah terlalu luas karena pendidikan dalam istilah ini mancakup juga pendidikan
kepada hewan. Menurut Al-Attas Adabun berarti pengenalan dan pengakuan tentang
hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan
beberapa tingkat dan tingkatan derajat mereka dan tentang tempat seseorang yang
tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kepastian dan potensi
jasmaniah, intelektual, maupun rohaniah seseorang.
3
kriteria Al-Quran tentang ilmu, akal, dan kebaikan (ihsan) yang selanjutnya mesti
bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan secara positif, dipujikan serta terpuji.1
Tujuan Pendidikan Islam menurut Abdurrahman Shaleh Abdullah dan Imam Al-
Ghozali
4
d. Tujuan Sosial
Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan sosial adalah menitik
beratkan pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar
manusia mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-
sama dengan cita-cita yang ada padanya. Keharmonisan menjadi
karakteristik utama yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan Islam.
Sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam versi Abdurrahman adalah
mewujudkan manusia ideal sebagai Abid Allah atau Ibad Allah, yang
tunduk secara total kepada Allah SWT.
Dari kedua tujuan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan versi Al-
Ghozali tidak hanya bersifat ukhrowi (mendekatkan diri kepada Allah), sebagaimana
yang dikenal dengan kesufiannya, tetapi juga bersifat duniawi. Karena itu Al-Ghozali
memberi ruang yang cukup luas dalam sistem pendidikannya bagi perkembangan
duniawi. Namun, dunia hanya dimaksudkan sebagai jalan menuju kebahagiaan hidup
di alam akhirat yang lebih utama dan kekal.
5
.
Artinya: Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi (16) sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal (17). (A.Q. Al-Ala: 16-17)
1. Tujuan yang berorientasi akhirat, yaitu membentuk hamba- hamba Allah yang
dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada Allah.
2. Tujuan yang berorientasi dunia, yaitu membentuk manusia- manusia yang
mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan
bermanfaat bagi rang lain.2
Fungsi dari landasan atau dari pendidikan Islam tersebut adalah seperti
fondasi yang akan mengokohkan berdirinya suatu bangunan. Sehingga dengan
demikian usaha kegiatan tersebut benar-benar mempunyai dasar keteguhan dan
keyakinan dalam mencapai tujuan.3
2 Armain Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002, hlm.
23
3 Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bina Ilmu, 2004, hal.48.
6
surah (surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih
tepatdikatakan 325.345 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa
Indonesia).4
7
(Allah) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari mani yang menjadi
segumpal darah. Kemudian Dialah yang mengeluarkan kamu ( dari rahim wanita )
menjadi bayi sehingga kamu dewasa dan menjadi tua (QS. Al Mukmin (40)
kalimat pertama ayat 67 ). Dan, kalau manusia ciptakan Allah itu sakit, Allah lah
yang menyembuhkannya, demikian maksud surat asy-Syuara (26):80.
Dalam Al-Quran banyak ditemukan dorongan untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia. Bahkan, Al-Quran
yang pertama turun pun mengisyaratkan pentingnya strategi dalam mencari ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan cara membaca alam ciptaan Allah. Dorongan
untuk menguasai iptek, antara lain disebutkan dalam ayat-ayat berikut: Maka
apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah
kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal yang dapat
mengambil pelajaran. (QS. Ar-Rad/13:19). Dalam Firman Allah yang lain yaitu
dalam QS. Az-Zumar/39:9 yang artinya: katakanlah, Apakah sama orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang
yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. Al Quran banyak menghimbau
manusia untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain kedua ayat diatas masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diisyaratkan Al-Quran seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian,
atau astronomi yang bermanfaat bagi kajuan dan kesejahteraan umat manusia.6
Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa dalam pendidikan Islam harus
mengunakan Al Quran sebagai sumber utama dalam merumuskan beberapa teori
tentang pendidikan islam. Atau dengan kata lain , pendidikan Islam harus berdasarkan
ayat-ayat Al Quran yang penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad
disesuaikan dengan perkembangan zaman.7
6 Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan,Kebenaran Al-Quran dan Hadis,Solo,PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri,2009,26
8
3. Dasar-Dasar Pendidikan Islam Menurut As-Sunah/Al-Hadits
Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Apa yang disebutkan
dalam Al-Quran dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunah
beliau. Karena itu, sunah Rasul yang kini terdapat dalamAl-Hadits merupakan
penafsiran serta penjelasan otentik (sah,dapat dipercaya sepenuhnya) Al Quran.
Di dalam As Sunnah juga berisi ajaran tentang aqidah dan akhlak seperti Al
Quran yang berkaitan dengan masalah pendidikan. As Sunnah berisi petunjuk
(tuntunan) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk
membina umat manusia seutuhnya. Dan yang lebih penting lagi dalam As Sunnah
bahwa dalamnya terdapat cerminan tingkah laku dan kepribadian Rasulullah saw
yang merupakan tauladan dan edukatif bagi manusia.8
Ada tiga peranan al-Hadits disamping al-Quran sebagai sumber agama dan
ajaran islam.
8 Ibid.,
9
mencontoh jumlah rakaat setiap salat,cara,rukun dan syarat mendirikan salat.
Demikian juga halnya dengan saum atau puasa dan haji. Perintah meleksanakannya
terdapat dalam al-Quran, tetapi tidak dijelaskan secara rinci. Nabilah yang
menjelaskannya dengan perkataan dan perbuatan beliau.dalam menunaikan ibadah
haji misalnya,Rasulullah mengatakan, Ambillah
manasik hajimu dari manasik hajiku. Maksudnya, ikutilah tatacara yang dilakukan
Nabi waktu melakukan ibadah haji.
Kitab kitab hadis (al-Hadist) baik di kalangan Sunni maupun Syii adalah
sumber pengetahuan yang monumental bagi islam, yang sekaligus menjadi penafsir
dan bagian yang komplementer terhadap al-Quran. Sunnah terutama ucapan Nabi,
membahas berbagai hal mulai dari metafisika (hal-hal non fisik atau tidak kelihatan)
sampai pada tatatertib di meja makan. Selain itu di dalam hadis/sunah dibahas juga
berbagai pertanyaan yang berhubungan metafisika , kosmologi ( cabang metafisika
yang menyelidiki alam semesta sebagai system yang beraturan), eskatologi (masa
yang akan datang akhirat). Dan kehidupan spiritual ( kerohanian,kejiwaan, mental,
10
moral). Sesudah al-Quran, kitab al-Hadit syang memuat sunah Nabi adalah sumber
petunjuk paling berharga yang dimiliki umat islam, keduanya adalah mata air seluruh
kegiatan dan pikiran Islam. Keduanya merupakan sumber agama dan ajaran islam.10
Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan
pribadi manusia muslim.Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran
berkembang.Itulah sebabnya,mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam
memahaminya termasuk sunah yang berkaitan dengan pendidikan.
Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari al-Quran dan as-
Sunah/al-Hadis yang diolah akal yang sehat dari para ahli pendidikan Islam. Ijtihad
tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup
di suatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori pendidikan baru hasil
ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran islam dan kebutuhan hidup.
11
Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan
dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik
agama Islam, yakni antara lain :
Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia
niscaya akan mampu melaksanakan segala perintah-Nya tanpa ada
kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan sulit adalah manusia itu
sendiri.
e. Al-Adalah (keadilan).
12
Dalam ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara
kebutuhan material dan spiritua serta antara dunia dan akhirat.
Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-
hal yang bersifat prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima
perubahan sepanjang tidak menyimpang dari batas syariat.
h. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap).
i. Argumentatif Filosofis.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu
yang dimiliki oleh ahli syariat Islam untuk menetapkan atau menentukan suatu
hokum Islam dalam hal-hal yang belum ditegaskan hukumnya oleh Al Quran dan
Sunnah.
14
DAFTAR PUSTAKA
15