Anda di halaman 1dari 2

Bunga mekar berjalannya waktu

Namaku nia, tepatnya Nia Alkaffi. Aku wanita biasa tak putih dan tak hitam. Tidak
pintar dan tidak bodoh. Sama seperti wanita lainnya yang ingin terlihat cantik. Lahir di
keluarga sederhana. Ibuku seorang pedagang sedangkan ayahku wirasawasta. Hidupku
seperti bunga yang membutuhkan waktu untuk mekar, kini kan kuceritakan kisahku. Semua
berubah semenjak dia pergi dan berkata sesuatu.
Biasa seperti pagi biasanya bangun pagi, sholat, mandi sarapan lalu berangkat
sekolah macet dan sebagainya. Namun seperti pagi biasanya kini telah berubah menjadi pagi
yang penuh dengan tanda tanya, semenjak akau bertemu dengannya di parkiran tadi, ku kenal
dia namun aku tidak dekat dengannya. Dia selalu membuat jantung berdetak kencang jika
bertemu dengannya.. deg!! Sama yang gterjadi seperti saat ini Nia belakangmu ucap Lia
tanpa aba-aba aku langsung balik badan, dan... OMG!!! umpatku dalam hati, kini posisiku
dengannya hanya berjarak satu jengkal tangan, sama seperti adegan-adegan di FTV atuapun
sinetron remaja. Kikuk malu, pipi merona, salting, itulah yang aku rasakan saat ini. Berbeda
dengan reaksinya yang songong, alis satu terangkat dan berkata.. heh si cupu bermata empat,
minusmu bertambah ya?? Punya mata empat kok gak dipakai!!! perasaanku yang duluntya
sekokoh tembok baja kini telah hancur seketika sebab oleh perkataannya. heh.. ditanya
malah diem saja cercahnya maaf kak timpalku sambil menyingkir dia pergi nylonong
begitu saja. Oh iya namanya adalah Tonio kelas XII, sambil berjalan aku terus memikirkan
kejadian tadi, sampai-sampai tidak sadar aku telah sampai di depan kelas. Heh Nia jangan
melamun terus, ayo upacara ucap Lia kembaranku. Hemm ku jawab seadanya. Upacara
telah dimulai semua anak berbaris rapi sekali dan memasuki sesi amanat upacara. Demi
mengembalikan moodku aku mengambil permen karet dan sibuk sendiri, tanpa aku sadari
semua temanku menghadapku ada apa?? cercahku.. itu hlo kakak kelas yang kamu sukai
akan pindah keluar negeri dengan sebal karena merasa diganggu aku hanya mejawab dengan
kalimat yowis lah.
Kok respon kamu begitu? ucap si dini, aku sebal, namun baik hatinya si
kembaranku tercantik itu mau menceritakan kejadian tadi pagi oo begitu gak kaget aku, kan
anton ganteng , kaya, pantes kalau dia songong . terdengar suara isakan teman dibelakangk,
dia adalah salah satu anggota fans anton. Oh ya nama fansnya adalah anton ganteng klub
alay kan kan, semua siswa menyalimi dia, aku? Ogah banget mending aku kekantin untuk
makan, setelah kenyang kami pun kekelas , dan ternyata didepan kelas ramai sekali, ada apa
sih? Cercahku , itu lho fansnya anton ribut ribut sambil bersungut sungut dan tampang
aku langsung masuk ke kelas, dan kakiku tiba di sleding oleh sarah, gubrak ! , makanya
jangan kegatelan sambil nyelonong dan membawa fansnya tadi, aku diam dan langsung
melihat mejaku dan terdapat , bunga, cokelat, boneka dan sebuah surat, aku membuka surat
tersebut dan membacanya dari anton untuk nia temui aku di bandara jam 14.00 nanti jika
tidak ku keluarkan kau disekolah , oh pantas saja sisarah sleding kaki ku tadi.
Bandara soekarno hatta jam 14.00 di depan anton kini ku berada, ada yang ingin
ku sampaikan tolong dengarkan, maafkan aku, karena ku telah menyakitimu tadi pagi, aku
tahu kau menyukai ku sejak dulu, aku pun begitu, tapi aku malu kepada teman temanku,
karena teman temanku tahu bahwa kau itu cupu, dan mereka sering memantau mu dari
jauh, kamu cantik kamu bertalenta tapi karena kamu malu. Kamu tidak mau mengeluarkan
talenta mu, mau kah kau berjanji dengan ku? Aku menyuruhmu untuk menjadi rangking satu
, nilai terbaik saat UN, jika tidak kamu akan ku keluarkan jurus jurus ampuhku, kamu tidak
akan mendapatkan ijazahmu, oh iya maukah kau jadi pacarku? Eh salah nding, kamu harus
jadi pacarku, aku pun mengiyakannya kemudian dia pergi nyelonong masuk ke pesawat dan
hilang tanpa kabar selama beberapa bulan hampir satu tahun. Namun karena ancamannya,
kini ku bisa berdiri tegak diatas mimbar, dan menjadi orang no. 1 se SMA Guna Dharma.
Aku bangga sekali tanpa kusadari si anton datang dari belakang dan memberi ku bunga lalu
ia pun berkata di mic yang ada di mimbar sebuah bunga butuh waktu untuk mekar seberapa
lama waktu itu.

Anda mungkin juga menyukai