Anda di halaman 1dari 33

dalam

Disampaikan pada acara Workshop Sosialisasi Praktek


Keperawatan Mandiri pada tanggal 10 s.d. 11 Desember 2007
di Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta
Memahami kata "Entreprenuer"
dalam keperawatan
"Saya seorang profesional yang memiliki body of
knowledge, oleh karenanya saya harus bisa hidup dari
profesi saya.
Suardana memiliki usaha praktek mandiri keperawatan
dengan jenis-jenis layanan :
Pemeriksaan sederhana: gula darah, asam urat
Perawatan/obat sederhana
Chi- Machine
Infra merah
Massage (Akupressure, refleksi, shiatsu)
Rujukan dan kerjasama dengan laboratorium klinik, radiologi,
kaca mata, RS swasta, RS pemerintah, puskesmas

Ns. I Wayan Suardana, S.Kep.


DEFINISI
ENTREPRENEUR

Seseorang yang memikul tanggungjawab


dan risiko secara totalitas dalam
mendapatkan atau menciptakan peluang
yang unik dengan memanfaatkan bakat
pribadi, energi diri dan ketrampilan, serta
menggunakan proses perencanaan
stratejik untuk mengubah peluang menjadi
layanan atau produk yang layak jual
(marketable).

Vogel, G and Doleysh, N. (1988). Entrepreneuring: A Nurse's Guide to


Starting a Business. New York: National League for Nursing.
PERAWAT ENTREPRENEUR
Seorang perawat yang melakukan dan
menjalankan kegiatan enterprise (usaha) atau
ventura (bisnis spekulatif) dalam lingkup
keperawatan, misalnya pemberian layanan
keperawatan secara langsung (direct care),
pendidikan, riset, administrasi atau
konsultasi.
Perawat yang bekerja untuk dirinya sendiri
(the self-employed nurse) bertanggungjawab
secara langsung kepada klien atau siapa saja
yang berkepentingan terhadap layanan
keperawatan.

Registered Nurses Association of British Columbia (1990). Nurse to Nurse


Information for Nurses: The Self-Employed Nurse. Vancouver, Canada: Author.
PERAWAT INTRAPRENEUR
Seorang perawat yang menjalankan
"bisnis" dalam divisi atau bagian dari
satu perusahaan yang telah ada.
Perawat menciptakan, menawarkan dan
memberikan layanan suatu program
keperawatan/kesehatan yang inovatif
dalam setiap tatanan pelayanan
kesehatan.

Kingma, M (1998). Marketing and Nursing in a Competitive Environment.


International Nursing Review, 45(2):45-50.
NURSE ENTREPRENEUR
Praktik mandiri, mengelola nursing
home, biro konsultasi

NURSEPRENEUR

NURSE INTRAPRENEUR
Ka. Unit Keperawatan (Bangsal,
UGD, ICU, ICCU)
Entreprenuer memiliki sifat
1. Berhasrat mencapai prestasi
2. Seorang Pekerja keras
3. Ingin bekerja untuk dirinya
4. Mencapai kualitas
5. Berorientasi kepada reward dan kesempurnaan
6. Optimis
7. Berorganisasi
8. Berorientasi kepada keuntungan
9. Inovatif
John G. Burch
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ETOS ENTREPRENUERSHIP PERAWAT
Faktor-faktor institusional
Kemampuan individu
INFORMAL: untuk memulai usaha
budaya, norma, perilaku,
persepsi, karakter individu (enterprise)

FORMAL:
peraturan perundangan,
kebijakan pemerintah, STRUKTUR ENTREPRE-
kebijakan organisasi profesi,
tuntutan pasar/klien INSENTIF NUERSHIP

ENFORCEMENT:
penyelenggaraan pelayanan
kesehatan
CATATAN :
Institusi menyusun struktur insentif secara finansial sebagai reward, dan organisasi
dikelola untuk memperoleh keuntungan dari peluang bisnis yang dijalankannya. Mary Jesselyn Co (2004)
KUADRANT PENGHASILAN

SELF EMPLOYEE
EMPLOYEE Bekerja untuk dirinya
pekerja sendiri

BUSINESS
Bisnis
INVESTMENT
Investasi

Robert T Kiyosaki
PROFIL PERAWAT
ENTREPRENUER

KUALITAS KUALIFIKASI
PERSONAL PROFESIONAL

International Council of Nurses (ICN), 2004


KUALITAS PERSONAL
; Memiliki gambaran diri (self-image) dan
kepercayaan diri (self-confidence) yang kuat
; Memiliki motivasi untuk mencapai kesuksesan
(need for achievement)
; Berani mengambil risiko
; Kreatif, memiliki inisiatif, visioner
; Berkepribadian menarik
; Memiliki kedisiplinan
; Mandiri (independent), berorientasi pada tujuan
; Sanggup mengatasi kegagalan, ambigusitas,
dan ketidakjelasan
; Memperlihatkan integritas diri, dapat dipercaya,
sabar, semangat yang tinggi;
; Organisator dan perencana yang baik
; proaktif
KUALIFIKASI PROFESIONAL
; Memiliki pengalaman sebagai perawat 3 s.d. 15
tahun
; Pendidikan tinggi keperawatan
; Memiliki kompetensi dalam berkomunikasi,
negosiasi, dan pemasaran
; Memiliki ketrampilan mengelola waktu, humas
(public relations) dan pencatatan-pelaporan
keuangan (accounting)
; Memahami seluk beluk persoalan peraturan
perundangan, kebijakan publik/perijinan, jaminan
pelayanan kesehatan, dan pengumpulan dana
(fund-rising)
; Memiliki kemampuan intelektual
; Memiliki kemampuan teknikal
; Memiliki sikap professional
Peluang Bisnis melalui HHN
1. Kebutuhan home care
Proporsi lansia di DIY
Biaya rumah sakit
Epidemiologi: prevalensi penyakit degeneratif
Kebutuhan keluarga menengah atas
Pasien nyaman dikelilingi oleh orang yang berarti
Kebutuhan berkurangnya hari rawat
Mahalnya biaya perawatan
Dapat dirawat oleh unpaid family atau informal
care givers
Keluarga merasa kurang mampu merawat pasien
Peluang Bisnis melalui HHN
2. Kota Yogyakarta tujuan wisata
Flying nurse, travel nurse
3. Pelatihan keperawatan masih jarang
4. HHN belum banyak sehingga bisa
menjadi pioner/model
meningkatkan income
5. Riset keperawatan mengenai HHN
belum ada fund-rising, menggalang
jejaring (networking)
PROPORSI LANSIA TERHADAP JUMLAH
PENDUDUK DI PROPINSI DI YOGYAKARTA

16 14,04
13,53
14 12,48
11,04
12
Persen (%)

10
8
6
4
2
0
1990 2000 2003 2004
Sumber : BPS Tahun
Jenis layanan dan atau produk
perawat entrepreneur
1. Praktik mandiri keperawatan :
a. Terapi modalitas :
Perawatan luka
Perawatan enterostomal
Perawatan paliative
Perawatan pasca stroke
Penanganan gangguan makan pada anak
Penanganan klien pasca traumatik psikologis ,
dll
b. Terapi komplementer
Jenis layanan dan atau produk
perawat entrepreneur

2. Produksi alat kesehatan:


a. Pengembangan dan produksi
b. Penjualan
3. Konsultan pelayanan keperawatan/kesehatan
4. Publikasi pelayanan keperawatan/kesehatan
TERAPI MODALITAS
Terapi modalitas adalah suatu sarana
penyembuhan yang diterapkan pada klien
dengan tanpa disadari dapat menimbulkan
respons tubuh berupa energi sehingga
mendapatkan efek penyembuhan (Starkey,
2004).
Terapi modalitas lebih mengarah pada
pengobatan dan tindakan biomedis dengan
pendekatan Barat (Xu, 2004)
Pengklasifikasiannya masih diperdebatkan
(Starkey, 2004).
Contoh terapi modalitas pada diabetisi

Perawatan luka gangren


Perawatan luka baru
Perawatan luka kronis
Terapi hiperbarik untuk menyembuhkan luka diabetik
Latihan peregangan untuk meningkatkan sensitifitas
insulin
Range of motion (ROM) dan latihan kaki untuk
mengurangi kekakuan sendi dan melancarkan
peredaran darah pada area ekstrimitas bawah
Perawatan kaki untuk mengurangi risiko adanya
perlukaan pada daerah kaki yang dapat berkembang
menjadi luka diabetik
RANAH TERAPI KOMPLEMENTER DAN BENTUK-BENTUK
TERAPI KOMPLEMENTER (complementary and alternative
medicine/CAM) (Cushman & Hoffman, 2004)

RANAH TERAPI
BENTUK-BENTUK TERAPI KOMPLEMENTER
KOMPLEMENTER
Pengobatan alternative Terapi herbal, akupunktur, pengobatan herbal Cina

Intervensi tubuh dan Meditasi, hipnosis, terapi perilaku, relaksasi Benson,


pikiran relaksasi progresif, guided imagery, pengobatan
mental dan spiritual
Terapi bersumber bahan Terapi diet DM, terapi jus, pengobatan
organik orthomolekuler (terapi megavitamin), bee pollen,
terapi lintah, terapi larva
Terapi pijat, terapi Pijat refleksi, akupresur, senam diabetes, Tai Chi
gerakan somatis, dan
fungsi kerja tubuh
Terapi energi Qigong, reiki, terapi sentuh, latihan seni pernafasan
tenaga dalam

Bioelektromagnetik Terapi magnet


Profesi Perawat
Kesehatan Komu-
lainnya nitas

KEPEMIMPINAN
Health
Maintenance Puskes
Organization mas
(HMO)

KESEHATAN
KOMUNITAS

Sektor
Donatur
KAPASITAS PARTISIPASI terkait

Organi Tokoh
sasi
Masya
Masya
rakat rakat Keterangan :
Pengetahuan,
Keyakinan, Nilai-nilai
Aksi
Kemitraan
PERAN ORGANISASI PROFESI DALAM
MENINGKATKAN ENTREPRENEURSHIP PERAWAT

Bentuk perawat entrepreneur yang profesional

Legitimasi Kredibilitas Kondisi


hukum Sosial Kerja

STANDARDISASI PENDIDIKAN DAN


PRAKTEK KEPERAWATAN
BAGAIMANA LANGKAH-
LANGKAH MENGEMBANGKAN
PRAKTIK MANDIRI
KEPERAWATAN ?
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH :

1. Kaji Kebutuhan Lapangan / Studi Kelayakan


Karakteristik populasi
Karakteristik masalah kesehatan
Karakteristik nilai budaya masyarakat
Sarana kesehatan yang ada
Penetapan lokasi praktik

2. Analisa Kebijakan-kebijakan yang mendukung


Pusat
Daerah
Profesi
3. Persiapan Administrasi Perizinan
Berbadan hukum yang ditetapkan dalam akte notaris
tentang yayasan di bidang kesehatan.
Mengajukan permohonan izin usaha HHN kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota setempat dengan lampiran :
9 Rekomendasi dari PPNI
9 Izin lokasi bangunan
9 Izin lingkungan
9 Izin usaha
9 Persyaratan tata ruang bangunan
9 Persyaratan tenaga : SIPP dan sertifikat keperawatan
kesehatan di rumah

4. Persiapan Tenaga
Terdiri dari pengelola, menejer kasus, pelaksana
keperawatan dan tenaga penunjang
Memenuhi persyaratan SIPP + sertifikat
5. Penetapan Persyaratan Pasien
Mempunyai keluarga
Inform consent
Perjanjian kerja dengan pengelola kewajiban,
tanggungjawab dan hak

6. Penetapan Mekanisme Keperawatan Kesehatan di


Rumah
Memiliki model / bentuk pemberian asuhan keperawatan :
menejer kasus, primer, tim, tim-primer.
Penetapan kebutuhan keperawatan lanjutan di rumah
(discharge planning).
Pengkajian oleh menejer kasus, menetapkan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
Pemberian pelayanan keperawatan.
Melaksanakan monitoring-evaluasi tentang pelayanan yang
diberikan dan pembinaan.
Menyusun pencatatan dan pelaporan.
7. Penetapan Biaya, Jasa Pelayanan yang Dikenakan Tarif :
Jasa pelayanan kesehatan adalah : Imbalan yang diterima
pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada klien dalam
rangka pelayanan sebagai berikut :
Pelayanan keperawatan : konsultasi asuhan keperawatan dan
tindakan medik dilimpahkan.
Pelayanan medik : konsultasi dan tindakan medik.
Pelayanan penunjang : laboratorium, radiologi, fisioterapi,
mencakup konsultasi dan tindakan penunjang.
Pelayanan penunjang nonmedik ; konsultasi oleh petugas
sosial profesional, psikologi, dll.
Sarana dan peralatan, obat-obatan dan bahan habis pakai,
baik sewa atau beli langsung.
8. Persiapan Peralatan
ISI HOME CARE NURSING YANG DIANJURKAN (BASIC STANDARD)
Sebuah tas besar yang mudah disandang dengan berisikan :
1) Alat-alat kedokteran seperti :
Sabun desinfektan dan alkohol pencuci tangan
Stetoskop
Spignomanometer
Termometer (oral/rektal atau axilla) yang tertutup
dengan aman
Lampu baterai
Alat pengukur (meteran)
Kapas alkohol
Sarung tangan tidak steril
Gaun/apron yang bersih
Lap bersih yang menyerap air
Masker
Sarung tangan steril (tiga atau empat pasang)
Alat-alat ganti balutan steril
Alat-alat untuk menyuntik (disposable)
Glukometer dan steril
Glukometer dan strip
Spesimen laboratorium steril
Gunting balutan
Forsep
Kantung-kantung untuk sampah serta tempat pembuangan
alat-alat tajam

2) Alat-alat lainnya
Peta kota
Dokumen-dokumen atau formulir-formulir yang diperlukan
Formulir laboratorium
Materi-materi penyuluhan kesehatan
Pocket book tentang obat-obatan sebagai referensi
Pocket book tentang intervensi keperawatan sebagai
referensi
Kantung plastik yang dibutuhkan
9. Penyusunan Dokumentasi
Format-format yang dipersiapkan :
Persetujuan pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah
Dokumentasi kunjungan
Pertemuan multidisiplin
Lembar pengobatan
Tindakan multidisiplin
Rujukan kasus
Penghentian/terminasi pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah
Pengkajian keperawatan
Perencanaan keperawatan
Implementasi asuhan keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan
Jenis tindakan keperawatan
10. Melaksanakan Program Pemasaran : Marketing
Membangun jejaring kerja dengan
sarana kesehatan
Membuat bookleat / leafleat
Melakukan empower sumber-sumber
yang terkait
Presentasi hasil praktik studi-studi
sederhana

Anda mungkin juga menyukai