Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI

PEMBAYARAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT.TASPEN


(PERSERO) KOTA BANDAR LAMPUNG

Yusman Riansyah
Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Bandar Lampung

ABSTRAK
Penelitian tentang analisis Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pembayaran Pensiun
Pegawai Negeri Sipil di PT. TASPEN Kota Bandar Lampung bertujuan untuk
mengetahui Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pembayaran Dana Pensiun PNSdi PT.
TASPEN Kota Bandar Lampung yang merupakan program kerja serta tanggung jawab
dari PT TASPEN kota Bandar Lampung selaku Lokasi untuk penelitian skripsi ini.
Permasalahan dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pembayaran Pensiun PNS
yang dilakukan oleh PT. TASPEN Kota Bandar Lampung berdasarkan identifikasi
masalah yaitu: ketidakpuasan dengan Pelayanan Dana Pensiun di PT TASPEN terutama
tentang keramahtamahan terhadap peserta PNS yang akan mengajukan dana pensiun.
Kurangnya sosialisasi yang di lakukan PT TASPEN Kota Bandar Lampung tentang
prosedur dan besaran dana yang akan diterima Calon Pensiunan PNS.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi di PT. TASPEN Kota Bandar Lampung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pembayaran
Pensiun Pegawai Negeri Sipil di PT. TASPEN Kota Bandar Lampung cukup berhasil
karena di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, kemampuan dan kehandalan
yang dimiliki oleh pegawai PT TASPEN karena background para pegawai PT TASPEN
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh PT TASPEN Kota Bandar Lampung, serta daya
tanggap pegawai PT TASPEN yang sudah cukup baik akan tetapi, masih perlu
ditingkatkan untuk sarana pendukung seperti mushola dan lapangan parkir agar para
calon pensiun yang akan mengambil dana pensiun di PT TASPEN selalu merasa nyaman
serta perlu di tingkatkan terkait dengan jaminan yang akan diberikan oleh PT TASPEN.

Kata Kunci : Pelaksanaan Pelayanan, Pelayanan Publik,

PENDAHULUAN
Konsepsi pelayanan administrasi pemerintahan seringkali dipergunakan secara bersama-
sama atau dipakai sebagai sinonim dari konsepsi pelayanan perijinan dan pelayanan
umum, serta pelayanan publik. Hal tersebut Sangat terkait dengan pelayanan publik
sebagai suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa penggunaan
fasilitas umum baik jasa maupun non jasa, yang dilakukan oleh organisasi dalam hal ini
pemerintah atau swasta. Pelayanan publik tidak mudah dilakukan, dan banyak negara
yang gagal melakukan pelayanan publik yang baik bagi warganya karena kondisi yang
rumit sengaja dibuat berbelit-belit, boros, terlalu prosedural, tidak efektif dan sangat tidak
efisien.

1
Perkembangan dunia perekonomian saat ini sangat mempengaruhi pola pikir individu
untuk bekerja lebih giat guna mendapatkan penghasilan yang sebesar-besarnya yang
nantinya akan menjamin individu tersebut terlepas dari masalah keberuntungannya.
Sebagian orang pun mencari pekerjaan yang dapat memberikan tunjangan-tunjangan lain
diluar penghasilan pokoknya perbulan. Mengingat pentinganya peranan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dalam pembangunan nasional maka perlu diberikan perlindungan,
pemeliharaan, serta peningkatan kesejahteraan sehingga pada gilirannya akan dapat
meningkatkan produktifitas kerja. Usaha peningkatan kesejahteraan PNS dan keluarganya
dilakukan melalui Penyelenggaraan Program Pensiun PNS. Berdasarkan Keputusan
Menteri Pertama RI Nomor : 388/MP/1960 pada tanggal 25 Agustus 1960 disebutkan
bahwa perlunya pembentukan jaminan sosial bagi Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya
pada saat mengakhiri pengabdiannya kepada negara.

Pensiun atau purnabakti adalah tahap akhir dari pengabdian seorang PNS dimana pada
tahap ini, pegawai akan meninggalkan karier, meninggalkan kelekatan dengan organisasi
dan menghadapi tekanan masa pensiun, baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Pada
saat memasuki masa pensiun, pegawai rentan terhadap permasalahan yang timbul akibat
transisi dari masa bekerja ke masa pensiun kondisi ini semakin parah ketika pensiunan,
hal tersebut pernah memangku jabatan penting, dimana mereka sudah tidak akan
menerima perlakuan istimewa seperti terjadi pada saat mereka masih bekerja. Masa ini
dikenal dengan post power syndrome atau sindroma kecemasan atas hilangnya
kekuasaannya (Hakim : 2007 ).

Dana atau gaji pensiun yang menjadi tanggung jawab PT.TASPEN (persero) merupakan
salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya penghargaan terhadap
jasa-jasa para pegawai yang telah mengabdi kepada negara. Dana pensiun bagi para
pegawai yang telah berakhir masa jabatannya dalam pemerintahan ini merupakan hal
penting yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Berdasarkan pembahasan diatas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pelaksanaan
Pelayanan Administrasi Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri Sipil Di PT.Taspen
(Persero) Kota Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan publik (public services) adalah segala bentuk kegiatan pelayanan kepada
umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik dipusat maupun di daerah, dan
dilingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang dan atau jasa baik
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan (Ibrahim,2008:15).

Untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai


dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi
perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di
dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dengan persetujuan bersama Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, Juli 2009
Indonesia mengesahkan Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

2
Menurut undang-undang tersebut, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Ruang lingkup pelayanan publik menurut undang-undang pelayanan publik meliputi


pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Dalam ruang lingkup tersebut, termasuk pendidikan,
pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan
hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam,
pariwisata, dan sektor strategis lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009).

Kerja sama tertentu merupakan kerja sama yang tidak melalui prosedur seperti yang
dijelaskan diatas, dan penyelenggaraannya tidak bersifat darurat serta harus diselesaikan
dalam waktu tertentu, misalnya pengalaman pada saat penerimaan tamu negara,
transportasi pada masa liburan lebaran, dan pengamanan pada saat pemilihan umum.
(Pasal 13 UU No 25 Tahun 2009).

Untuk kebutuhan biaya/tarif pelayanan publik, pada dasarnya merupakan tanggung


jawab negara dan/atau masyarakat. Apabila dibebankan kepada masyarakat atau penerima
pelayanan, maka penentuan biaya/tarif pelayanan publik tersebut ditetapkan dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. (Pasal 31 UU No 25 Tahun 2009).

Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh pengawas internal dan


pengawas eksternal. Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan
melalui pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan pengawasan oleh pengawas fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pengaduan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Apabila:
a. Penyelenggara yang tidak melaksanakan kewajiban dan/atau melanggar larangan.
b. Pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan.
Pengaduan tersebut ditujukan kepada penyelenggara, ombudsman, dan atau dewan
perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah provinsi, dewan perwakilan rakyat
daerah kabupaten/kota. (Pasal 40 UU No 25 Tahun 2009).
Pengaduan seperti dimaksud diatas diajukan oleh setiap orang yang dirugikan atau oleh
pihak lain yang menerima kuasa untuk mewakilinya. Pengaduan tersebut dilakukan
paling lambat 30 (tigapuluh) hari sejak pengadu menerima pelayanan

Penyelenggara dan atau ombudsman wajib menanggapi pengaduan tertulis oleh


masyarakat paling lambat 14 (empat belas) hari sejak pengaduan diterima, yang
sekurang-kurangnya berisi informasi lengkap atau tidak lengkapnya materi aduan tertulis
tersebut. Dalam hal materi aduan tidak lengkap, pengadu melengkapi materi aduannya
selambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak menerima tanggapan dari
penyelenggara atau ombudsman sebagaimana diinformasikan oleh pihak penyelenggara

3
dan atau ombudsman. Dalam hal berkas pengaduan tidak dilengkapi dalam waktu tsb,
maka pengadu dianggap mencabut pengaduannya. (Pasal 44 UU No 25 Tahun 2009)

PT. TASPEN (Persero) merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang bergerak
dibidang jasa, dimana pelaksanaannya memberikan pelayanan kepada seluruh pensiun
Pegawai Negeri Sipil dalam hal pengurusan pensiun, PT. TASPEN (Persero) merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bidang jasa asuransi sosial bagi Pegawai
Negeri Sipil yang melayani peserta dan sesuai dengan kebutuhan dengan tujuan
memuaskan pesertanya, seiring berjalannya waktu perusahaan ini selalu berupaya
meningkatkan pelayanan kepada peserta agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
PT. TASPEN (Persero) juga menerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Untuk mecapai target mutu pelayanan tersebut diperlukan peran aktif dan kompetensi
yang menunujang dari seluruh komponen perusahaan. PT. TASPEN (Persero) melayani
masyarakat dalam kepengurusan pensiun dan Tabungan hari tua.

Proposisi dalam penelitian ini adalah pelayanan administrasi pembayaran pensiun


Pegawai Negeri Sipil di PT.TASPEN (Persero) Kota Bandar Lampung khususnya calon
peserta pensiun Pegawai Negeri Sipil akan berjalan efektif jika memperhatikan aspek-
aspek tangibles, relibilty, responsiveness, assurance dan empathy.

METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilkaukan dengan cara (teknik) sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan melalui
serangkaian kegiatan membaca, mencatat, mengutip, dan menelaah bahan-bahan pustaka
yaitu berupa karya tulis dari para ahli yang tersusun dalam literartur dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta ada kaitannya dengan permasalahan yang
berkaitan dalam penulisan skripsi ini.
b. Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh data primer.
Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data primer tersebut dengan mengajukan
pertanyaan dan meminta penjelasan kepada beberapa pihak yang dianggap mengetahui
masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode yang dipergunakan adalah
wawancara semi terbuka. Setelah dilakukan studi pustaka dan studi lapangan,
memberikan gambaran yang lebih jelas, hasil wawancara akan menjadi verbatin
wawancara, kemudian hasil observasi digunakan sebagai lampiran hasil observasi, dan
dokumentasi yang dilakukan akan menjadi skip analisis dokumen.
a. Wawancara, yaitu suatu cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data
melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan informan yang dianggap
mengetahui banyak tentang objek dan masalah penelitian yang dilakukan.
b. Observasi, yaitu suatu cara untuk memperoleh data melalui kegiatan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh keterangan yang relavan
dengan objek penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder.

4
PEMBAHASAN
PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO)
Adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan pemerintah
untukmenyelenggarakan Asuransi Sosial Pegawai Negeri dengan tujuan
meningkatkankesejahteraan Pegawai Negeri Sipil/Peserta dan keluarganya melalui Sistem
Asuransi Sosial Pegawai Negeri.

Dewasa ini, PT.TASPEN mempunyai komitmen yangselalu meningkatkan


Profesionalisme dibidang Asuransi, Pelayanan, Investasi,Pengelolaan Keuangan,
Investasi serta pengelolaan Teknologi Informasi. Adapun tujuan pendiri PT.TASPEN
adalah untuk meningkatkankesejahteraan pegawai negeri, khusus pada saat mencapai usia
pensiun. Sejak tahun 1987, PT.TASPEN diberikan kepercayaan untukmenyelenggarakan
program pensiun kepada PNS. Selain kepada PNS, PT.TASPEN jugamelakukan
pembayaran pensiun bagi penerima Pensiun PejabatNegara, penerima tunjangan Perintis
Kemerdekaan, penerima TunjanganVeteran, penerima Uang Tunggu dan penerima
pensiun Anggota TNI /POLRI.PT.TASPEN (Persero) Kantor Cabang Bandar Lampung
mulai beroperasi di Wilayah Provinsi Lampung bulan Desember 1987 berdasarkan SK
Menteri Keuangan RI No. 703/KMK.03/1987 tanggal 31 Oktober 1987 dan Keputusan
Menteri Dalam Negeri No.842.I.1402 tanggal 14 November 1987. PT.TASPEN (Persero)
Kantor Cabang Bandar Lampung menempati gedung baru yang beralamat di Jl. Drs.
Warsito No. 03 Teluk Betung yang di Resmikan oleh Gubernur Provinsi Lampung Bapak
H.POEDJONO PRANYOTO pada tanggal 12 September 1994 dengan Luas Tanah 2.450
M2 dan luas Bangunan 991,6 M2 PT.TASPEN (Persero) terletak di 52624.7S
1051519.6E.

Mendasari Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1981 , Keputusan Presiden No.56


Tahun 1974 JO Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 1977 dan Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-03/PB/2008 tanggal 25 Januari 2008 dan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER- 72/PB/2011 tanggal 31
Oktober 2011 tentang Asuransi Sosial PNS dan Besarnya iuran yang Dipotong serta tata
cara penyetorannya.

Dalam Pelayanan Administrasi Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri Sipil di


PT.TASPEN (persero) Kota Bandar Lampung selaku Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang menangani pelayanan pembayaran pensiun. Seluruh pelayanan yang
mengenai pengurusan pelyanan pembayaran pensiun adapun langkah-langkah mengenai
proses pelayanan administrasi di PT.TASPEN sebagai berikut:
1. Sosialisasi
Sosialisasi yang dilakukan PT.TASPEN (persero) selaku Badan Usaha Milik
Negera(BUMN) mensosialisasikan pelayanan ini ke seluruh pemerintah daerah
yang berada di Provinsi Lampung. PT.TASPEN (persero) melakukan sosialisasi
dengan cara mengunjungi pemerintah daerah yang ada di Provinsi Lampung dan
memberikan pelayanan berupa mobil pelayanan untuk melakukan pengurusan
administrasinya
2. Proses Administrasi

5
Dalam proses administrasi peserta harus datang ke kantor PT.TASPEN Kota
Bandar Lampung dan calon peserta diberi nomor antrian sesuai dengan pengajuan
calon peserta yaitu pengajuan klim.
Proses pengajuan klim dilakukan oleh petugas PT.TASPEN, petugas akan
memproses jika persyaratan sudah memenuhi kriteria apa yang sudah ditentukan,
setelah proses surat permintaan pembayaran selesai petugas penyedia melakukan
verifikasih, PT.TASPEN melakukan transfer melalui bank dan peserta mengambil
uang dikantor kas bank MANDIRI dengan catatan calon peserta membawa kartu
identitas diri dan SK asli pensiunan.
3. Pencairan Dana
Proses pencairan dana yang dilakukan oleh PT.TASPEN dibantu oleh anak
perusahaan yakni bank MANDIRI, bank MANDIRI selaku pihak ketiga yang
mencairkan dana dan ikut mensosialisasikan kegiatan PT.TASPEN itu sendiri.

Keberhasilan efektifitas pelayanan ataupun program di tentukan berbagai aspek mulai


dari : tangible , reliability, responsiveness, asurannce, dan emphaty. Dalam hal ini yang
menjadi aspek penentu keberhasilan efektiitas menurut teory adalah sebagai berikut :
1. Tangible (berwujud/bukti fisik)
2. Reliability (kehandalan)
3. Responsivenness (Daya Tanggap)
4. Assurance
5. Empathy
Dari beberapa calon pensiunan di Provinsi Lampung masih banyak yang mengeluhkan
jarak dan waktu untuk melakukan proses administrasi pembayaran pensiun hal tersebut
dikarnakan sebagai berikut
1. Sosialiasi sangat perlu untuk melakukan suatu kebijakan atau ketentuan lainnya
yang berupa informasi tentang pesyaratan-persyaratan administrasi pembayaran
pensiun. Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota melakukan sosialiasi tentang
ketentuan atau syarat-syarat pembayaran pensiun pegawai negeri sipil hanya
saja informasi itubelum sampai ke penerima calon pensiun
2. Kurangnya sarana dan prasarana
Kantor PT.TASPEN di Provinsi Lampung hanya ada di Ibu Kota Provinsi saja
itu menyebabkan terjadinya penumpukan berkas dan lainya berupa administrasi,

Untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam pelayanan pembayaran pensiun pegawai
negeri sipil tersebut PT.TASPEN telah berupaya diantaranya yaitu
1. Melakukan sosialisasi
Dalam menerapkan suatu pelayanan perlu adanya sosialisasi yang sangat penting
agar pelayanan dapat berjalan dengan efektif
a. Sosialisasi dengan Pemeritah Daerah dan Pemerintah Kota
b. Sosialisasi melalui internet
PT.TASPEN mempunyai website sendiri agar dapat membantu memberikan
informasi terhadap masyarakat luas
2. Memberikan Sarana dan Prasarana
Dalam memaksimalkan pelayanan administrasi pembayaran pensiun pegawai negeri sipil
PT.TASPEN berupaya melakukan pelayanan yang maksimal dengan memberikan sarana

6
berupa mobil keliling untuk melayani atau mensosialisasikan ke daerah-daerah yang jauh
dari Ibu Kota Provinsi.

KESIMPULAN
Daya tanggap pegawai di PT.TASPEN sudah sangat baik sesuai dengan moto dari
PT.TASPEN yaitu layanan melebihi harapan peserta Berdasarkan hasil pembahasan
maka dimensi ini masih kurang maksimal. Adapun yang menjadi titik kelemahan dari
PT.TASPEN ialah tidak adanya jamainan atas penyelesaian pelayanan bagi para pensiun
yang sering terjadi ialah waktu penyelesaian untuk layanan yang sama dapat diselesaikan
dengan jangka waktu yang berbeda sehingga banyak keluhan terkait hal tersebut.

Dalam pelayanan administrasi pembayaran pensiun pegawai negeri sipil di PT.TASPEN


Kota Bandar Lampung sudah cukup baik dan lebih ditingkatkan lagi dan diperhatikan
untuk memuaskan para peserta pensiun dimana dimensi ini merupakan faktor terpenting
dalam pelayanan publik.

Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan di atas yang menjadi masalah dalam
pelayanan administrasi pembayaran pensiun pegawai negeri sipil di PT.TASPEN adalah
kurangnya sarana dan prasarana pendukung untuk memberikan kebutuhan masyarakat
dan tidak ada jaminan penyelesaian pelayanan
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dilihat ada beberapa yang perlu ditingkatkan agar
pelayanan lebih efektif dan efisien yaitu sebagai berikut :
a. Perlu adanya sosialisasi yang lebih intens terhadap masyarakat terkait mekanisme
pelayanan administrasi pembayaran pensiun pegawai negeri sipil di PT.TASPEN
(persero)
b. Menambah sarana dan prasarana pendukung seperti lapangan parkir dan alat
pendukung lainnya
c. Melakukan kordinasi yang efektif dengan Pemerintah Daerah dan Kota agar
sosialisasi dapat tersampai dengan baik.

PUSTAKA
BUKU
Agung kurniawan 2005. transformasi pelayanan publik. Yogyakarta: pembaharuan
Arakian, T Willy. 2012. Prosedur Pelayanan Administrasi Pembayaran Gaji Pensiun
Pegawai Negeri Sipil Pada Pt. Taspen (Persero) Cabang Malang .Jurnal Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik. Malang.
Akhmad suharyo, monica. 2012. dinamika pelayanan publik. Yogyakarta :prudent
media.
Daimul M. 2013. Buku Ajar Mata Kuliah Pelayanan Publik. : Pasuruan. Universitas
Yudharta Pasuruan
Hardiansyah 2011. kualitas pelayanan publik.jakarta : gava media.
Moenir 2006. Manajemen pelayanan umum di Indonesia, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Parasuraman 2012: A. Zeithaml,V. Parasuraman, A. dan L. Berry L. Problems Ans
Strategi.

7
Uhar suharsaputra 2012. Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif dan tindakan. Bandung :
Refika Aditama

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Keputusan Menteri Pertama RI Nomor : 388/MP/1960
KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003

SUMBER LAINYA
http://www.taspen.co.id/?page_id=15898 di unduh pada 10 November 2016
http://www.taspen.co.id/?page_id=734 di unduh pada 23 November 2016
http://www.menpan.go.id/pelayanan-publik/593-produk-hukum7 di unduh pada 10
November 2016

Anda mungkin juga menyukai