Anda di halaman 1dari 18

Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

DASAR-DASAR
GETARAN MEKANIS

April 2013 M. Rines Alapan 1


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Pengertian Getaran
Getaran (vibration) adalah respon sebuah partikel atau benda atau
sistem, berupa gerakan berosilasi, karena bergeser dari posisi
kesetimbangannya.

Mengapa bidang ini penting?

1. Dalam dasa warsa terakhir, kecepatan mesin-mesin meningkat tajam.


Dampaknya, gaya-gaya eksitasi getaran akibat ketidakseimbangan,
ketidaksimetrian, ketidaklurusan, dan sebagainya akan meningkat
berlipat ganda bila tidak diperhitungkan secara tepat.
2. Upaya optimalisasi bahan, efisiensi penggunaan energi, dan
perancangan permesinan dan struktur-struktur modern yang ringkas
(ringan) dengan batang-batang yang tipis dan fleksibilitas yang tinggi,
memunculkan ragam-ragam getaran yang kompleks dan amplitudo-
amplitudo yang tinggi.
3. Meningkatnya level daya permesinan modern, yang akan menyebabkan
eksitasi getaran lebih besar, jika tidak diperhitungkan dengan benar.
April 2013 M. Rines Alapan 2
Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Manfaat dan Dampak Getaran


Contoh getaran yang bermanfaat (good vibrations):
Getaran pada mesin-mesin ayak (shakers).
Getaran untuk penyembuhan (terapi getaran)
Getaran pada instrumen musik
Getaran pada polishers, finishers, and mixers.

Contoh getaran yang merugikan (bad vibrations) :


Gempa bumi Shaker Drums
Getaran yang ditimbulkan oleh angin
Getaran atau suara berisik pada mesin-mesin.
Getaran pada kendaraan akibat jalan yang buruk
Getaran pada komponen listrik (mis.: relay-relay).

Kebanyakan getaran tidak diharapkan terjadi pada komponen-


komponen mesin dan struktur-struktur karena dapat :
9 memperbesar tegangan, Resonansi yang ditimbulkan oleh
9 menimbulkan rugi-rugi energi, hembusan angin telah menghan-
menghan-
9 mempercepat keausan, curkan Tacoma Narrows bridge pada 7
November 1940.
9 meningkatkan beban-beban bantalan,
9 menimbulkan kelelahan komponen,
9 mengabsorbsi energi dari sistem.

April 2013 M. Rines Alapan 3


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Tujuan Rekayasa Getaran


Menekan atau mengeliminir getaran-getaran yang merugikan.
Menghasilkan bentuk-bentuk dan level-level getaran yang berguna.

Bagaimana getaran bisa terjadi?


Getaran terjadi apabila sebuah sistem bergeser dari posisi
kesetimbangan stabilnya.
Sistem tersebut berkecenderungan kembali ke posisi kesetimbang-
annya karena adanya aksi gaya-gaya pemulih (restoring force)
[seperti gaya-gaya elastis, gaya-gaya gravitasi dari massa yang
digantung pada pegas atau bandul sederhana dsb).
Sistem akan bergerak bolak-balik di sekitar posisi kesetimbang-
annya.

April 2013 M. Rines Alapan 4


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Apa itu sistem?


Sistem adalah gabungan unsur-unsur yang bertujuan untuk melakukan
aksi bersama guna mencapai tujuan tertentu.
Sebagai contoh, sebuah mobil adalah sebuah sistem yang unsur-unsurnya
adalah roda-roda, suspensi, bodi mobil, dan sebagainya.

Tiga Unsur Pokok dalam Sistem Getaran:


m
1. Unsur penyimpan energi potensial (pegas, gravitasi)
2. Unsur penyimpan energi kinetik (massa, unsur inersia)
3. Unsur pendisipasi energi getaran (peredam) k c

April 2013 M. Rines Alapan 5


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Keadaan Sistem
Sebuah sistem fisik yang di dalamnya sedang berlangsung pertukaran
energi atau disipasi energi dari waktu ke waktu diantara peralatan
penyimpan dan peralatan disipatif-nya disebut sebagai keadaan dinamis
(dynamic state).

Deskripsi Analitik Sistem


Deskripsi analitik dari dinamika sistem diskret adalah seperangkat
persamaan diferensial biasa, sedangkan untuk sistem kontinu deskripsi
analitiknya adalah seperangkat persamaan diferensial parsial.
Formasi analitik dari sebuah sistem dinamis bergantung pada kinematika
atau batasan-batasan geometri dan perilaku sistem diatur oleh hukum-
hukum fisika.

April 2013 M. Rines Alapan 6


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Derajat Kebebasan
(Degree of Freedom)

Derajat kebebasan (degrees of freedom) adalah


jumlah koordinat bebas (independen) yang diperlukan untuk
menyatakan posisi semua bagian dari sebuah sistem yang bergerak
pada sebarang waktu tertentu.

Contoh-contoh sistem dengan derajat kebebasan tunggal:


tunggal

x
k
m

April 2013 M. Rines Alapan 7


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Contoh-contoh sistem dengan tiga derajat kebebasan:


kebebasan

x1 x2 x3

k1 k2 k3 k4
m1 m2 m3

1 3
2
l1 y1
1
m1
J2
l2 y2 J1 J3
x1
2 m2

l3 y3
x2 3 m3

x3
April 2013 M. Rines Alapan 8
Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Sistem Diskret dan Sistem Kontinu


Banyak sistem praktis baik besar ataupun kecil atau struktur-struktur dapat
digambarkan dengan sejumlah DOF yang berhingga. Ini ditunjukkan
sebagai sistem diskret (discrete system) atau sistem terkumpul (lumped
system).
Sejumlah struktur yang besar (terutama yang memiliki elemen-elemen
elastis yang kontinu) mempunyai jumlah DOF yang tak berhingga. Ini
ditunjukkan sebagai sistem kontinu atau sistem terdistribusi.
Dalam banyak kasus, dengan alasan agar lebih praktis, sistem-sistem
kontinu dapat didekati sebagai sistem-sistem terdiskret dengan sejumlah
massa terkumpul, pegas dan peredam.

x1
x2
x3
dst.

April 2013 M. Rines Alapan 9


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Klasifikasi Getaran
Getaran Bebas dan Getaran Paksa
Getaran bebas (free vibration): Bila ada gangguan, dengan sendirinya
sistem akan bergetar tanpa dipengaruhi gaya-gaya eksternal.
Getaran paksa (forced vibration): Sistem bergetar dirangsang oleh
gaya-gaya eksternal. Jika frekuensi eksitasi (perangsang) sama
dengan frekuensi natural sistem, maka akan terjadi resonansi.

Getaran Tak Teredam dan Getaran Teredam


Getaran tak teredam (undamped vibration): Tidak terjadi disipasi
energi. Dalam banyak kasus, redaman dapat diabaikan (dianggap kecil,
misalkan baja 1 1,5%). Sekalipun kecil, redaman memiliki pengaruh
penting bila sistem-sistem dianalisis pada atau mendekati resonansi.
Getaran teredam (damped vibration): Terjadi disipasi energi
amplitudo getaran mengecil secara terus menerus.
April 2013 M. Rines Alapan 10
Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Klasifikasi Getaran
(lanjutan)
Getaran Linier dan Getaran Tak linier
Getaran linier (linear vibration): Unsur-unsur (massa, pegas,
peredam) berperilaku linier. Prinsip superposisi berlaku, penyelesaian
matematika terdefinisikan dengan baik.
Getaran tak linier (nonlinear vibration): Satu atau lebih unsur
berperilaku tak linier. Prinsip superposisi tidak berlaku, teknik analisis
tidak terdefinisikan dengan jelas.

Getaran Teratur dan Getaran Acak


Getaran teratur (deterministic vibration): Dapat dijelaskan dengan
memakai fungsi matematika implisit sebagai sebuah fungsi waktu.
Getaran acak (random vibration): Tidak dapat diprediksi. Namun,
proses dapat dijelaskan secara statistik.

April 2013 M. Rines Alapan 11


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Contoh getaran teratur:


teratur

Contoh getaran acak:


acak

April 2013 M. Rines Alapan 12


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Analisis Getaran
Masukan (input atau eksitasi) dan keluaran (output atau respon) berupa
fungsi terhadap waktu.
Respon bergantung pada kondisi-kondisi awal dan gaya-gaya eksternal.
Sebagian besar sistem praktis tergolong sangat kompleks, sehingga
diperlukan penyederhanaan model matematikanya.
Prosedur penyelesaian:
Membuat model matematika
Melakukan penurunan atau membuat persamaan-persamaan
pengatur (governing equations)
Menyelesaikan persamaan-persamaan untuk kondisi-kondisi awal
dan gaya-gaya eksternal.
Membuat interpretasi terhadap penyelesaian yang dihasilkan.

April 2013 M. Rines Alapan 13


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Contoh sistem getaran praktis:


praktis

Rangka

Motor torak

Baut
Tumpuan elastis

Blok fondasi

Tanah

April 2013 M. Rines Alapan 14


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Pegas
Pegas murni dianggap
Gaya (F)
memiliki massa dan redam-
F = F (x)
an yang dapat diabaikan.
F + F = k (x* + x)
dF
Gaya pegas proporsional k=
dx x*
F = k x*
terhadap defleksi pegas
W = EP
(pergerakan relatif diantara = luas bidang
segi tiga
ujung-ujung pegas):
Defl.
x* x* + x
F = k x

Untuk pegas linier, energi potensial yang tersimpan adalah:

EP = 12 k (x) 2

April 2013 M. Rines Alapan 15


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Pegas
(lanjutan)
Pegas aktual kadang-kadang berperilaku sebagai pegas non-linier.
Munculnya ketidak-linieran pegas dan signifikansi (besar)-nya penting untuk
diperhatikan.
Membuat estimasi linier biasanya diperlukan dalam menyederhanakan analisis.

Konstanta pegas ekivalen


Misalnya: balok kantilever: k=
3EI
l3
Massa balok dianggap dapat K, A, I
diabaikan terhadap massa m m
x(t) x(t)
mengumpul. l
(b) Model dengan derajat
Defleksi di ujung bebas balok: (a) Sistem aktual
kebebasan tunggal

mgl 3
=
3EI
mg 3EI
Kekakuan (stiffness) pegas (gaya/defleksi): k= =
l3
April 2013 M. Rines Alapan 16
Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Peredam
Menyerap energi dari sistem bergetar amplitudo getaran berangsur hilang.
Elemen peredaman dianggap tidak bermassa dan tidak elastis.
Sistem peredaman yang riil sangatlah kompleks.
Peredam dapat dimodelkan sebagai:

Peredam viskos (viscous damping):


Berdasar pada fluida viskos yang mengalir melewati celah atau orifis.
Contoh: lapisan minyak diantara permukaan luncur, aliran diantara piston &
silinder, aliran melewati orifis, lapisan minyak disekeliling jurnal bantalan.
Gaya peredaman kecepatan relatif diantara ke dua ujung peredam.

Peredam Coulomb (gesekan kering):


Berdasar pada gesekan diantara permukaan-permukaan tidak berpelumas.
Gaya peredaman konstan dan arahnya melawan arah gerakan.

April 2013 M. Rines Alapan 17


Bahan Ajar: GETARAN MEKANIS Teknik Mesin FST USD Yogyakarta

Peredam
(lanjutan)
Peredam histeresis (peredam material atau padat):
Berdasar pada deformasi plastis material (rugi-rugi energi yang disebabkan
oleh slippage diantara butir-butir material)
Rugi-rugi energi disebabkan oleh loop histeresis pada kurva gaya-defleksi
(atau kurva tegangan-regangan) elemen ketika beban diberikan.

Tegangan (gaya) Tegangan ()


Saat
dibebani B
Loop
histeresis Energi yang dipakai
Saat beban
(ABD)
dilepas Energi pemulihan
(BCD)
Regangan Regangan ()
(simpangan) A C D
d
Area

(a) (b)

April 2013 M. Rines Alapan 18

Anda mungkin juga menyukai