Kompresor Dan Sistim Udara Tekan
Kompresor Dan Sistim Udara Tekan
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengenal bagian-bagian kompresor dan sistem udara tekan
2. Dapat mengoperasikan kompresi di Laboratorium Utilitas
3. Dapat menghitung secara langsung efisiensi isotermal kompresor
b. Bagian Dinamis
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller
pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di
buat selang-seling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang
berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan
abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara
stage impeller.
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir
dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan
jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar
maka terjadi kenaikan energi kecepatan.
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan
memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
- digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros)
-digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam
kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring.
Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal
oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap
shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan
perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan
tekanan oil-gas selalu dipertahankan.
1. Head
1.1 Head isentropik
Head isentropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses isentropic.
1.2. Head Politropik
Head politropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses polytropik reversible dengan kondisi gas masuk dan
keluar kompresor yang sama.
2. Efisiensi
2.1. Efisiensi isentropik
Effisiensi isentropic adalah perbandingan antara head isentropic dengan
head aktual.
2.2. Effisiensi Politropik
Efisiensi politropik dari sebuah kompresor merupakan perbandingan
antara head politropik dengan head isentropik.
3. Kapasitas
Kapasitas kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
seperti :
- Inlet volume flow (ICFM) atau actual inlet volume flow (ACFM).
- Standard inlet volume flow (SCFM) pada kondisi standard yaitu pada
tekanan 14,7 psia dan suhu 60oF = 520o R.
- Mass flow rate : kapasitas yang dihitung dalam laju aliran massa dengan
satuan lbm/minute.
1 2 24 10 8,067
2 4 40 20 4,032
3 6 54 50 2,688
Tabel 3. Konversi
Pmasuk (P1)(lb/in2) Kpa Pkeluar (P2)(lb/in2) Kpa
24 165,48 10 68,95
40 275,8 20 137,9
54 372,33 50 344,75
a. Kapasitas Kompressor
Pada Run 1, t = 2 menit
T2 P2 1/
= [ ]
T1 P1
P2 T2 /1
= [ ]
P1 T1
68,95 kPa T2 1,4/1,41
= [ ]
165,48 kPa T1
3,5
0,41667 = [2 ]
1
T2
= (0,416667)1/3,5
T1
T2
= 0,779
T1
T2 = 0,779 x 29oC
T2 = 22,5822oC
Maka :
Pmax Pmin V 273 + T2
Q1 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 165,48 0,23 m3 (273 + 22,5822)K
= x x
101,42 2 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,115 x 0,9787
= 0,65 m3/menit
T2
= (0,5)1/3,5
T1
T2
= 0,8203
T1
T2 = 0,8203 x 29oC
T2 = 23,79oC
Maka :
Pmax Pmin V 273 + T2
Q2 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 165,48 0,23 m3 (273 + 23,79)K
= x x
101,42 4 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0575 x 0,9827
= 0,3304 m3/menit
T2
= (0,926)1/3,5
T1
T2
= 0,9783
T1
T2 = 0,9783 x 29oC
T2 = 28,36oC
Maka :
Pmax Pmin V 273 + T2
Q3 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 165,48 0,23 m3 (273 + 28,36)K
= x x
101,42 6 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0383 x 0,998
= 0,2234 m3/menit
T2
= (0,91)1/3,5
T1
T2
= 0,9734
T1
T2 = 0,9734 x 29oC
T2 = 28,23oC
Maka :
Pmax Pmin V 273 + T2
Q4 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 165,48 0,23 m3 (273 + 28,23)K
= x x
101,42 8 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0288 x 0,9974
= 0,1678 m3/menit
b. Daya Kompresor
Karena Ws tidak dipengaruhi oleh waktu, maka usaha yang
digunakan untuk koefisien bernilai sama.
xPmin xV Pmax 1,41/1,4
Ws = x [( ) 1]
1 Pmin
c. Efisiensi Kompresor
Pada Run 1
PPraktek
1 = x100%
Pteori
0,605 KW
= x100%
7,5 KW
= 8,067 %
Pada Run 2
PPraktek
2 = x100%
Pteori
0,3024 KW
= x100%
7,5 KW
= 4,032 %
Pada Run 3
PPraktek
3 = x100%
Pteori
0,2016 KW
= x100%
7,5 KW
= 2,688 %
Pada Run 4
PPraktek
4 = x100%
Pteori
0,1512 KW
= x100%
7,5 KW
= 2,016 %
http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50314-
Catatan%20Kuliah-Kompresor%20Sentrifugal.html
http://lexlugersianturi0.blogspot.com/2012/11/sistem-kerja-
kompresor.html
GAMBAR ALAT
Kompresor
LAPORAN TETAP UTILITAS
Oleh :
Kelompok 3
Dedek Okta Wijaya (061130400292)
Dzaar Alghiffari (061130400293)
Fitrie Cantate Simangunsong (061130400296)
Mariani Sihombing (061130400302)
M. Nur Arifin (061130400303)
Putri Pratiwi (061130400306)
Sherren Devykha Yandha (061130400310)
Yati (061130400312)
5 KA
Dosen Pembimbing:
Ir. H. M. Yerizam, M.T.
WATER TREATMENT
Oleh :
Kelompok 3
Dedek Okta Wijaya (061130400292)
Dzaar Alghiffari (061130400293)
Fitrie Cantate Simangunsong (061130400296)
Mariani Sihombing (061130400302)
M. Nur Arifin (061130400303)
Putri Pratiwi (061130400306)
Sherren Devykha Yandha (061130400310)
Yati (061130400312)
5 KA
Dosen Pembimbing:
Ir. A. Husaini, M.T.