Anda di halaman 1dari 66

PART 1

FANFICTION, FRIENDSHIP, GENERAL, ROMANCE

[TWOSHOOT] 7 DAYS WITH SHINEE 1 OF 2

JULI 24, 2011 VANFLAMINKEY91 12 KOMENTAR

Title : 7 Days With SHINee

Author : Vania_LeeRaehee aka Vania Lee

Genre : AU, sad, romance, friendship

Rating : G

Length : Twoshoot

Main cast :

SHINee

Park Hyesoo (OCs)

Support and other cast : FIND BY YOURSELF

Disclaimer : this story is mine! Tidak ada plagiat di antara kita *hateplagiators* plagiat=HARAM
Annyeong ^o^ author Vania Lee balik lagi dengan sebuah TS. Lagi hobi bikin OS dan TS sih kkk~.
Genrenya? Sad (again) dong kkk~ gatau kenapa lagi demen banget bikin yang sad. Mungkin efek
suasana hati sedang buruk kayaknya *halah*

Disarankan sambil denger lagu Quasimodonya SHINee biar menghayati ^^ Mian kalau ada kesamaan
nama dan cerita serta kejadian ini murni imajinasiku

Happy reading! Hope you like it, guys

***

Ketikakamu sedang hidup dengan senangnya dan tiba-tiba kesenangan itu diambil secara paksa oleh
takdir dan waktu, apa yang kamu rasakan? Sedih? Ataukah marah kepada takdir yang begitu kejam,
huh? Untukku, aku hanya bisa meratapinya dan menyesalinya. Tapi, aku tahu ini semua terlambat
untukku. Hingga aku bisa menemui kebahagiaan di akhir hidupku

***

@SHINees dorm, 19.00 KST

Huaaamm~ Jonghyun menguap lebar-lebar sambil duduk di sofa yang menghadap persis di depan
sebuah TV. Sementara, member lain sudah berpencar ke segala arah di dorm itu. Key ke dapur, Onew ke
kamar diikuti Taemin yang keduanya sama-sama menguap lebar, dan Minho duduk di samping
Jonghyun.

Minho.ya! Ambilkan air minum untukku, palli! seru Jonghyun sambil menoleh kepada Minho.
Minho membuka matanya, yang sengaja ia pejamkan untuk mengusir kantuk dengan sekali hentakkan.
Ia menatap sebal hyungnya itu dengan mata belonya yang tajam dan besar itu.

Ya! Jangan menatapku begitu! Ambilkan jebal~

Haish! Aku malas, hyung bantah Minho kesal.

Sedangkan Key, menggeleng melihat dua rekannya itu bertengkar karena hal tak penting. Ia sendiri
berjalan ke pintu dorm.

Kau mau ke mana, hyung? tanya Taemin sambil menutup pintu kamar yang hanya satu di dorm itu.

Aku lupa meninggalkan payung di luar, balas Key tersenyum simpul.

Namja itu hendak membuka pintu, ketika didengarnya Minho berteriak. Hal yang jarang terdengar di
dorm itu. Minho-si pendiam itu, kini berteriak? Harus masuk rekor dunia

YA! KIM JONGHYUN! Ambillah sendiri aku ngantuk sekali!

YA! Minho! Panggil aku hyung!

Key mendengus sebal dan menghampiri mereka.

BUGH

Ia meraih bantal dan memukul dua kepala namja yang ukuran tinggi badannya jauh itu #dibantai
Shawol#
Ya! Aish~ gerutu Minho. Ia memang sedang dalam keadaan ngantuk tingkat tinggi. Maklum, jadwal
mereka (SHINee) sangat padat seharian ini. Membuat Taemin pun sampai ijin tidak masuk sekolah. Hari
yang melelahkan.

Minho, sebaiknya ambil payung di depan. Biar segar! perintah Key. Minho menggerutu sebal dan
berjalan dengan gontai ke pintu dorm.

Hyung, kau ambil minummu sendiri! seru Key pada Jonghyun. Jonghyun menengadah, hendak
menolak. Tapi, melihat tatapan tajamnya Key ia sendiri merinding dan langsung berjalan menuju ke
dapur diiringi senyum kemenangan Key.

Minho sendiri sedang membuka pintu dengan lemas. Ia berjalan keluar dormnya menyusuri koridor
gedung tempat dormnya berada. Ia pun masuk ke dalam lift dan setelah perjuangan yang cukup panjang
(?), namja itu berhasil sampai di depan gedung tempat dorm anak-anak SM berada.

FUUU~

Angin malam menerpa tubuhnya. Sesaat namja itu mengeluh kedinginan, sebelum akhirnya berjalan
dengan gontai. Ia menuruni tangga yang ditutupi salju musim dingin di Korea menuju ke jalanan di
depannya yang sesekali dilewati mobil atau pun kendaraan lainnya.

Namja itu meraih payung di ujung tangga dan hendak naik lagi, sebelum ekor matanya menangkap
sesosok gadis yang tergeletak di jalanan dengan keadaan miris.

***

Umma! Bagaimana kabarmu di sana? Apa kau tenang? Bagaimana rupa Tuhan, umma? Umma sudah
melihatnya, kan? Aku juga akan menyusulmu ke sana dan melihat Tuhan seperti apa pasti Ia sesosok
yang sangaaattt sempurna tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku sudah tidak kuat menahan sakit,
umma
***

Mundur ke 18.30 KST

In a place

Hyesoo berdiri dengan wajah murung di pantai sambil menatap ke lautan yang gelap di depannya
dengan mata yang kosong. Berkali-kali ia menarik nafas dan menghembuskannya keras-keras sambil
meremas tangannya sendiri.

Ia memandang ke langit yang dipenuhi bintang bertaburan. Tersenyum samar dan menghela nafas
panjang. Di telinganya terpasang headset dari sebuah MP3 kenangan dari almarhum orang tuanya. Ia
sedang mendengarkan lagu boyband kesayangannya. SHINee. Ne, SHINee.

Bisa dibilang ia penggemar berat mereka. Gadis berwajah cantik nan manis itu kembali menarik nafas
berat. Ia merogoh sesuatu dari sebuah tas besar yang ada di sampingnya. Setelahnya, ia memakai
sesuatu itu di pergelangan tangannya dengan mata berkaca dan senyum tawar.

DRRT DRRRT

Hyesoo melirik tasnya lagi. Tas besar berisi pakaiannya. Ia mengambil ponsel yang terselip di antara
beberapa potong pakaiannya dan melihat SMS yang masuk.

7 new messages from Eunri^o^

Ia membuka isi pesan tersebut dan tersenyum kecut. Semua pesannya sama.
Fr : Eunri^o^

hyaaa~! Babbo! Kau ada di mana? Kesehatanmu masih perlu diperhatikan! Ahhh~ kau membuatku gila
kau sahabatku, hyesoo.ya! kembali ke rumahku dan jangan kabur lg jebal~

Air mata menggantung di sudut matanya tanpa ia sadari.

Mianhae, Eunri.ya aku tak mau merepotkanmu, gumamnya lirih. Ia tersenyum kecil mengingat
sesuatu kejadian bersama sahabatnya sejak kecil itu dan tidak akan ia lupakan.

Flashback on

Sudahlah, Hyesoo.ya! Jangan bersedih terus, relakan umma dan appamu. Mereka sudah tenang, ujar
Eunri di rumahnya yang kini menjadi rumah Hyesoo juga. Keluarga Eunri memang bersahabat dengan
keluarga Hyesoo. Mereka bersikukuh supaya Hyesoo mau menjadi bagian dari keluarga Eunri. Hyesoo
sendiri tidak lagi punya keluarga.

Ne kau benar, balas Hyesoo mengusap matanya yang berair.

Ppichyeoitji malgo charari nal ttaeryeojwo

Nan geureokerado gibun pullyeosseum jokesseo

Sarangiran geureongeoya datumyeonseo kiwoganeun geojanha (Girl)

Naega ni mam apeuge han mankeumman ttaeryeojwo

Charari geumankeum ttaeryeojwo (Hit Me, Baby-SHINee)

Eh, itu Hit Me Baby-nya SHINee, ne? tanya Hyesoo menunjuk tape milik Eunri. Eunri langsung
mengangguk semangat,

Hyesoo! Ternyata kau masih menyukai SHINee


Tentu saja! mereka namja yang keren

Eunri tertawa melihat keceriaan Hyesoo. Well, setidaknya itu membuat Hyesoo lupa sementara dengan
kesedihan dan penyakit yang dideritanya.

Kau masih bermimpi untuk bertemu dengan mereka? tanya Eunri serius. Hyesoo menatap kedua mata
temannya dan mengangguk dengan semangat.

Tentu saja! Aku ingin sekali melihat mereka sebelum ajal menjemputku

Eunri tersentak, Omoo~ jangan bicara begitu, Hyesoo.ya!

Wae? Bukankah itu memang kenyataan? tanya Hyesoo. Eunri hendak membantah lagi, sebelum
Hyesoo kembali berseru sambil mengibaskan sebuah buku yang menjadi diary baginya.

Lihat, Eunri! Di halaman pertama sampai ke tengah diary ini, berisi foto-foto SHINee dan data juga judul
album mereka kau tahu dari mana aku mendapatkan foto ini? Aku memfoto mereka sendiri! Aku selalu
bertemu mereka dari jauh. Haaa~ beruntung sekali aku tinggal di Seoul!

Eunri menggeleng kecil melihat temannya itu.

Aaaa~ apa kau tidak suka lagi kepada SHINee?

Eunri menggeleng, Suka suka sekali malah tapi Yeoja itu menggeleng kecil dan tersenyum. ah,
semoga kita bisa bertemu secara langsung dengan mereka

Ne, aku harap begitu!


Hyesoo kumohon, perhatikan dirimu pinta Eunri saat itu. Hyesoo mengerti dan tersenyum manis
kepada sahabatnya dan menggenggam tangan yeoja itu penuh rasa persahabatan.

Ne, tentu saja tapi, kalau Ia berkehendak lain bagaimana? Aku juga rela, apalagi akan ketemu umma
jika aku mati nanti, janganlah cengeng, ne?

Eunri terdiam mendengar perkataan Hyesoo. Ia mengangguk, meski lidahnya terasa kelu untuk
berbicara. Ia tidak mau membayangkan apa yang dikatakan Hyesoo. Tidak. Bahkan bila itu terjadi, ia
sangsi apakah bisa melakukan perintah Hyesoo.

Flashback off

Hyesoo menyeka sudut matanya yang basah mengingat hal itu. Kenapa ia harus menangis? Bukankah ia
sudah siap menghadapi kematian? Tentu saja iya. Entahlah, ia merasa tidak tega meninggalkan Eunri.
Eunri dan Hyesoo bagaikan pohon dengan akarnya. Saat sebuah pohon kehilangan akar, pohon itu akan
tumbang. Begitulah mereka.

~~~

Hyesoo berjalan dengan kaki diseret dan langkah yang kecil. Ia merasa lemas, kepalanya pusing dan
dadanya sakit.

Apakah tandanya aku akan diambil sekarang? Aaa~ beginikah rasanya mau mati itu?

Yeoja itu menghela nafas dan melanjutkan jalannya. Menembus angin malam yang menerpa tubuhnya.
Ia merapatkan jaketnya, menggenggam keras tas besar yang berisi pakaiannya. Keringat dingin mengalir
di telapak tangan dan lehernya.
Ia berjalan terseok-seok, tidak peduli bila ada orang jahat sekalipun. Ia benar-benar pasrah

Matanya yang bening itu melihat sesosok namja menuruni tangga yang ada di depan sebuah gedung
yang sama sekali tak diketahui Hyesoo atau tepatnya ia lupa, karena keadaan otaknya yang kini terasa
pusing itu.

engg~ lenguhnya, sebelum tubuhnya membentur tubuh trotoar, pandangannya gelap, dan tasnya
terlepas dari genggamannya.

Namja yang hendak naik lagi untuk masuk ke dalam terkejut melihatnya dan segera menghampirinya.

Omo~ agasshi? tanyanya sambil menepuk lembut pipi gadis itu. Nihil. Gadis itu tak sadarkan diri.

Aigoo~ gumamnya sambil meraih tas besar gadis itu, lalu menggendong gadis yang tergeletak tak
berdaya itu ke dalam gedung

***

Tidak dipedulikan setiap tatapan dan tanya heran orang-orang di dalam gedung yang berpapasan
dengannya.

Oppa, siapa dia? tanya seorang yeoja berambut panjang dengan wajah cantik yang dikenal sebagai
Krystal, salah satu personil F(x).

Minho hanya tersenyum sekilas dan berhenti sejenak, Hmm~ kalau kau mau tahu, datang ke dorm kami
besok Setelahnya, Minho segera berjalan dengan cepat.

Krystal mengangkat alis, lalu mengangkat bahu dan berjalan kembali ke dormnya.
Minho membawa siapa, Krystal.ssi? tanya leader Super Junior, Leeteuk, yang sedang bergentayangan
di lantai bawah gedung itu besar itu.

Molla, oppa balas Krystal dengan nada aku-tidak-tahu-oppa-aku-bertanya-tapi-jawabannya-


ngambang. Leeteuk mengangguk saja dan kembali berjalan.

~~~

HYAA!! MINHO! Kusuruh kau mengambil payung, kenapa seorang gadis kau bawa, hah?! pekik Key
memenuhi seantero jagat raya (?) saat melihat rapper SHINee itu menggendong seorang gadis yang
wajahnya sangat pucat.

Minho tidak memedulikan Key. Ia membaringkan gadis itu di sofa dan meletakkan tas besarnya di lantai.

Bagus! Kau bahkan mendapat sebuah tas!

Diamlah, Kibum! sentak Minho kesal. Key mengangkat alis, sementara Jonghyun yang masih heran
sampai menahan nafas mendengar Minho membentak Key.

Mwo?! Siapa itu? yeojachingumu?! pekik Onew yang baru keluar kamar.

PLETAK

Taemin menjitak kepala Onew, Jangan sembarangan bicara, hyung!

Aissshh~ kau kurang ajar sekali pada hyungmu


Onew dan Taemin bergabung di ruang tengah dan semuanya menatap Minho dengan pandangan
meminta penjelasan.

Aku hanya menolongnya. Apakah itu salah? Dia pingsan, dan kupikir tidak ada salahnya kan
merawatnya sampai dia sadar?

Kau gila? Dia yeoja, kita namja ujar Jonghyun.

Lalu kenapa? tanya Minho santai.

Hmm~ bagaimana bila kita lepas kendali, huh? Apalagi dia ini cantik. Kita-

PLETAK

Key memukul kepala Jonghyun dengan gemas, Dasar namja mesum! ledek Key. Sementara Jonghyun
mengerucutkan bibirnya kesal.

Huh! Sudah! Jangan bertengkar seru Onew, mengeluarkan karismanya sebagai leader (?)

Minho menghela nafas dan mengabaikan mereka. ia sendiri tengah memperhatikan yeoja yang
tergeletak dengan lemah itu.

Kurasa ia tidak sehat, gumam Minho lirih, namun cukup untuk didengar Taemin yang berada di
dekatnya.

Ne, hyung. Sepertinya


~~~

06.45 KST

Aku pergi dulu! seru Taemin sambil meraih ranselnya. Namja yang sudah rapi dengan pakaian
sekolahnya itu pun berpamitan kepada semua member kecuali pada Minho yang masih tertidur itu -___-
dan kemudian keluar dari sana setelah menitip salam untuk yeoja asing itu bila ia bangun.

Hyung! Jangan coba-coba dekati yeoja itu, atau kau akan menjadi menu utama makanan hari ini?
ancam Key.Bangunkan juga Minho! Jonghyun bergidik dan tidak membantah. Ia segera berjalan ke
dalam kamar mereka.Onew sendiri sedang menikmati sarapan.

Aisshh~ kenapa aku harus membangunkan Minho! seru Jonghyun cukup keras dari dalam.

Onew terkekeh mendengarkannya.

Sementara Hyesoo, ia masih terbungkus di dalam selimut dengan wajah yang (masih) pucat. Gadis cantik
itu akhirnya terusik ketika jam telah menunjuk angka 06.50.

Engggg~

Matanya perlahan mulai membuka, sedangkan tubuhnya yang terasa lemas dan pegal ia gerakkan
pelan-pelan.

Begitu matanya terbuka sepenuhnya, cahaya menyergap matanya dan membuat ia harus mengerjapkan
matanya dengan cepat dan melihat ke sekeliling. Otaknya bekerja dengan sangat lamban, efek masih
pusingnya.
Di mana ini? Tidak mungkin di rumah Eunri rumahku? Ah, anhi aku tak punya rumah lagi apa aku
diculik? Babbo pikir Hyesoo sambil masih berpikir.

UHUK Ia terbatuk-batuk tiba-tiba. Membuat Onew dan Key di dapur langsung berpandangan sejenak
dan mengangguk bersamaan. Keduanya berjalan keluar dan bersiap untuk menanyakan identitas gadis
itu. key membawa segelas air minum.

Hyesoo masih terbatuk. Ia terduduk di sofa sambil batuk-batuk.

Minumlah Key menyodorkan air minum. Hyesoo yang masih belum sadar ada di dorm idolanya itu
langsung menyambar gelas itu dan mengangguk.

Sensasi dingin air minum itu mengaliri tenggorokannya. Setelah batuk itu reda, ia hendak mengucapkan
terima kasih.

Kamsaham Ucapannya berhenti ketika melihat dua namja di depannya. tubuhnya terasa kaku, dan
lidahnya terasa kelu.

Dua orang di depannya Lee Jinki dan Kim Kibum SHINee? Omo~

Helllooo, agasshi? Key melambaikan tangannya di depan Hyesoo.

Eh? Kalian SHINee, kan? teriak Hyesoo histris. Ia hendak berdiri dan memeluk dua namja itu, seperti
tingkah seorang fanatik lain ketika bertemu idolanya. Tapi, ia tak sanggup. Ia langsung terduduk lagi dan
memegangi keningnya.

Sialan, kenapa harus pusing?

~~~
09.00 KST

Keadaan Hyesoo sudah membaik. Ia sudah diberitahu kenapa ia ada di dorm SHINee. Key, Onew,
Jonghyun, dan Minho pun sudah tahu bahwa ia adalah salah seorang Shawol. Hanya saja, ia belum cerita
kenapa ia bisa terdampar (?) dalam keadaan tidak berdaya di depan gedung tempat dorm anak-anak SM
ada.

Hyesoo ingin sekali mengirimkan SMS kepada Eunri bahwa ia ada di dorm idola mereka dan dibawa
masuk oleh Minho, idola Hyesoo. Aigooo~ jika Hyesoo sehat, ia pasti akan sangat bahagia dan bisa
bertingkah agresif. Sayangnya, ia tahu malu dan juga sedang tidak sehat.

Lagipula, bila ia memberi tahu Eunri ia ada di dorm SHINee, yeoja itu akan menyusulnya dan memaksa
dirinya pulang ke rumah Eunri. Padahal ia kabur karena tak mau jadi beban keluarga Eunri.

Kau tidak kuliah, hyung? tanya Key kepada Jonghyun dan Onew.

Aku tidak ada kuliah, balas Onew.

Aku kuliah siang, balas Jonghyun.

Hyesoo memperhatikan mereka. Mereka ternyata lebih tampan daripada yang ada di benak Hyesoo.
Mereka juga baik dan perhatian dan kadang lucu. Ia masih tak percaya mendapat anugerah seperti ini.

Mungkin ini karena doaku doa bahwa aku mau bertemu mereka sebelum aku siap dipanggil gumam
Hyesoo dalam hatinya.

Minumlah, Hyesoo.ya Hyesoo menoleh dan mendapati Minho duduk di sampingnya sambil
menyodorkan segelas susu hangat. Aksinya itu membuat Hyesoo sontak merasa malu dan senang juga.
Kamsahamnida, balas Hyesoo bergetar sambil menerima susu itu. Key dan Jonghyun membentuk
mulut berbentuk O dan ekspresi yang juga O. Sedangkan Onew mengangkat alisnya.

Jadi, kenapa kau bisa pingsan? tanya Key.

Pandangan Hyesoo berubah sendu, ia menghela nafas.

Sebenarnya ini efek penyakitku balas Hyesoo sedih. aku mengidap penyakit jantung yang sudah
sangat parah. Penyakit ini sudah dideritaku sejak masih bayi, aku dilahirkan dengan jantung yang tidak
bekerja dengan normal. Seharusnya aku sudah mati sejak lama. Tapi, entahlah mungkin Tuhan masih
mengijinkanku di dunia ini

Cerita Hyesoo sontak membuat 4 namja itu berpandangan dan menatap Hyesoo prihatin.

Lalu, kenapa kau membawa pakaian di tas besarmu? tanya Jonghyun.

Aku kehilangan orang tua seminggu yang lalu karena mereka kecelakaan. Sejak itu, aku tinggal di
rumah Eunri, sahabatku sejak kecil. Namun, aku tidak enak kepada mereka. Mereka tidak terlalu
makmur, ya, sedang-sedang saja aku tak mau mereka terbebani aku. Aku tidak mau mereka terus
membiayai aku yang bukan siapa-siapa. Padahal penyakitku membutuhkan perawatan yang sangat
ah mahal. Orang tuaku tadinya mampu, namun mereka bangkrut dan akhirnya kecelakaan. Harta
mereka tidak ada lagi karena telah bangkrut. Oleh karena itu, sudah sebulan ini aku tidak pernah check
up dan perawatan lagi makanya, akhir-akhir ini aku sering kambuh

Chankaman! Jadi, kau

Ne, aku tidak pernah berobat lagi dan aku nekat kabur dari rumah Eunri. Aku bukan siapa-siapa, aku tak
mau biaya keluarga mereka jadi bengkak karena merawatku saja aku hanya mau mati menyusul
appa dan umma kalian tahu apa permintaanku kepada Tuhan, oppa?
Hyesoo tersenyum kecut, Aku berharap bertemu dengan SHINee karena aku tak memiliki keluarga lagi,
dan tidak bisa mengharapkan bertemu mereka, jadi aku berharap bertemu SHINee dan ternyata
dikabulkan

Hening. Semuanya diam mendengar perkataan gadis yang wajahnya cantik, tapi pucat itu.

Air mata menetes dari sudut mata Hyesoo. Ia sangat sedih sehabis menceritakan itu. Luka hatinya serasa
dikorek.

Minho yang ada di sampingnya, dengan sigap memeluk Hyesoo.

Uljimma bisik namja itu. namun, Hyesoo memperkeras tangisnya. Ia merindukan ummanya dan
appanya. Ia merindukan semuanya

Hyung, apa kita ada jadwal hari ini? tanya Minho tanpa melepas pelukannya.

Seingatku, manager hyung berkata, jadwal kita kosong hari ini, balas Onew.

Minho tersenyum puas dan mengangguk, Hyesoo.ya! Jika kau sudah lebih baikkan, kami akan
mengajakmu jalan-jalan setelah menjemput Taemin

Hyesoo terkejut, Anhi, oppa tidak usah. Aku tidak mau membuat siapapun repot. Kalau begitu aku
pergi lagi

Jangan! larang Minho, Key, Onew, dan Jonghyun membentuk paduan suara.

Hyesoo menunduk. Ia merasa tak berguna saat ini


***

Eunri, umma, appa aaa~ senang sekali aku! Aku bertemu dengan SHINee kuharap waktu berputar
dengan lambat, ne? ahhh~ itu tidak mungkin. Waktu semakin cepat berlalu, dan aku tahu, kematian
akan semakin dekat denganku. Tapi, aku sepertinya sudah siap. Tidak ada lagi beban di dunia ini
Eunri.ya! Kau harus bersiap untuk kehilangan aku

***

Hari-hari bersama SHINee pun dimulai oleh Hyesoo. Hari-hari yang sangat bahagia baginya, sampai
sebuah konflik akhirnya mengusiknya.

***

Ayo, bersiap! Kita ke Lotte World! seru Key kepada Hyesoo yang masih asyik menulis sesuatu di
bukunya. Hyesoo tersenyum dan mengangguk. Hari ini, sesuai kata Minho, mereka (SHINee) akan
mengajak Hyesoo berjalan-jalan dan membiarkan Hyesoo tinggal di dorm mereka untuk sementara
waktu.

Oppa? Apakah aku tidak masalah tinggal di dorm kalian? Bagaimana jika

Ssst Minho menempelkan telunjuknya di bibir mungil Hyesoo, sukses membuat jantung Hyesoo
berdetak cepat. serahkan kepada kami, Hyesoo.ya! Namja itu merangkul bahu penggemarnya itu
dan berjalan sepanjang koridor lantai tempat dorm mereka ada.

Wuuiiii~ siapa yeoja ini? tanya seseorang yang seingat Hyesoo adalah Yoona SNSD.
Eh, noona ujar Key. Ia berbisik sesuatu pada Yoona. Sedetik kemudian, yeoja itu memandang
simpatik kepada Hyesoo dan tersenyum ramah.

Yoona imnida kau beruntung bisa bersama namja-namja aneh ini kkk~

Ya! Noona! protes Minho. Yoona terkekeh dan berbincang sejenak dengan Hyesoo. Setelahnya, ia
pergi meninggalkan lima orang itu.

Ayo, kita jemput Taemin dulu ujar Onew.

***

Lotte World, 14.50 KST

Kau ingin naik bianglala? tanya Taemin kepada yeoja yang diketahui seumuran dengannya.

Hyesoo menghela nafas, Anhi, oppa aku phobia ketinggian lagipula Hyesoo menghela nafas
sedih. Taemin mengangguk mengerti dan tersenyum menenangkan.

Mereka berempat (Key-Minho-Onew-Jonghyun) semuanya memakai penyamaran mereka dengan rapi,


kecuali Taemin. Ia hanya memakai topi lebar dan kacamata serta jaket menutupi name tag dari
sekolahnya.

Aaa~ Hyesoo, mianhae harusnya kami tak mengajakmu ke sini. Kau hanya bisa melihati mereka.
Mianhae ujar Key.

Gwenchana, oppa aku sudah senang balas Hyesoo tersenyum lembut. Ia merapatkan jaket yang ia
gunakan dan melangkah pelan, dirangkul pula oleh Minho.
Sepertinya Minho hyung paling perhatian, ne? bisik Taemin kepada Jonghyun.

Ne mungkin ia meras bertanggung jawab, karena ia yang menemukannya

Keenam orang yang sedang berbicara dengan akrab dan tanpa batasan itu tidak menyadari ada dua
orang yang sedang melihati mereka, khususnya Hyesoo dan Taemin yang penyamarannya tidak begitu
sempurna dan cukup dikenali mata para paparazzi.

Ini berita bagus

Untuk hari apa?

Untuk besok

Salah seorang dari mereka pun mengambil foto itu. Tepat ketika Minho sedang merangkul dengan erat
bahu gadis itu.

Ini akan jadi rumor

To be continued or END?

***

Pendek! Ne, bener banget! Aku tadinya mau langsung jadi oneshoot dan kira-kira akan jadi 20 halaman
lebih. Tapi, karena ada sesuatu hal yang tak dapat dijelaskan dan bersifat privasi, aku cuma mampu
nyelesein 14 halaman. Padahal ngebet banget pengen selesein hari ini TT huhuhu~ *dilempar sepatu*
Sedihnya belum kelihatan, ya? Yaaa~ ,kataku juga ini mah pendek! Komentar dong! Penyemangatku itu
komentar readers kalo komennya dikit, seperti biasa, statusnya akan jadi END. Kkk~ so, yang
penasaran *emangada?* komen, yah! Bikin FF ga segampang makan tahu!

Budayakan hukum READ, COMMENT, and LIKE. Komentar kalian berarti buatku!

Kamsahamnida ^^

PART 2
FANFICTION, FRIENDSHIP, GENERAL, ROMANCE

[TWOSHOOT] 7 DAYS WITH SHINEE 2 OF 2 [END]

AGUSTUS 1, 2011 VANFLAMINKEY91 27 KOMENTAR

Title : 7 Days With SHINee end

Author : Vania Lee

Genre : AU, romance, friendship, sad

Length : Twoshoot

Rating : G

Main cast :

SHINee

Park Hyesoo (OCs)

Support cast and other cast : FIND BY URSELF

Disclaimer : this story is MINE! No plagiarism! *hateplagiators* plagiat = HARAM

Confirm Songs :
A Child In The Island House / SHINee

-Quasimodo / SHINee

-Life / SHINee

-You Raise Me Up / Josh Groban

Annyeong ^^ 7 Days With SHINee part akhir sudah dikerjakan ^^

Sebelumnya, mianhae part sebelumnya pendek banget ._. mepet sih waktu itu yaaa~ karena part 1
pendek, part 2 nya panjang ^o^

Jangan lupa RCL, yah! Susah bikin FF itu, ga gampang!

Happy reading guys! Hope you like it!

***

Wajah mereka tampak cemas dan panik. Suasana begitu mencekam dan menakutkan. Suara teriakan
membahana memenuhi seisi pesawat tersebut. Sementara guncangan semakin hebat dan keras, disertai
ledakan yang terdengar di sayap pesawat. Ledakan itu memperparah segalanya. Pesawat yang bagian
belakangnya telah dipenuhi api tersebut oleng.

Yeobo, bagaimana ini?! Ini mimpi, kan? Katakan!! jerit yeoja itu panik sambil menatap penuh dengan
ketakutan di wajahnya dan matanya. Sementara naempyonnya langsung memeluk yeoja yang menjadi
anaenya dan berdoa kepada Tuhan.

Tuhan, lindungi Hyesoo bila kami sudah berbeda alam dengannya tolong kuatkan dia bila menerima
berita ini, Tuhan.
Doa tadi merupakan doa terakhir sekaligus pengantar kematian mereka

Pesawat itu meledak di atas samudera dan berjatuhan, hilang dimakan ganasnya lautan.

***

Sepulang dari Lotte World, day 1, 18.00 KST

Aigo~ oppadeul, seharusnya kalian tak usah repot seperti ini, aku bukan siapa-siapa. Aku tak mau
merepotkan kalian, ujar Hyesoo menatap SHINee. Ah, bahkan ia masih tidak percaya bisa berjalan
dengan mereka. Benar-benar kebetulan yang menyenangkan.

Tidak masalah, Hyesoo.ya! ujar mereka berlima, bersamaan.

Hyesoo hanya terdiam dan tersenyum, Aigooo~ aku tidak tahu harus bagaimana. Masa aku tinggal di
dorm kalian? Aku harus pergi dari sini, ujar Hyesoo sambil menunduk. Tidak berani menatap mata
mereka berlima.

Anhi! Kau tidak boleh pergi! seru Minho sambil mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah gadis
itu dan menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan.

Tap tapi, aku bukan salah seorang anak SM. Tidak~ Aku tidak mau memancing masalah, tolak
Hyesoo.

Pokoknya tidak boleh, tegas Minho.

Jonghyun menyenggol pinggang Key dan Jinki. Sementara Taemin diam dan menatap Minho serta
Hyesoo heran.
Ish~ kau bertindak, kenapa? tanya Jonghyun pada Key. Key berdehem kecil.

Hmmm~ setidaknya, tinggalah seminggu di sini. Baru kau boleh pergi kapanpun, kata Key santai.
Hyesoo hanya menghela nafas. Ia tahu, ia tak akan pernah menang berdebat dengan siapapun. Apalagi
yang sedang ia bantah tadi adalah idolanya, Minho. Ia sendiri masih suka merasa malu bertatap
langsung dengan Minho.

Hyesoo mengangguk pasrah dan mendudukkan dirinya di atas sofa.

Eh, apa kau masih sekolah?

Masih jawab Hyesoo pelan. tapi, aku tidak mau sekolah. Pasti aku akan bertemu Eunri, lagipula
untuk apa aku sekolah? Toh, hidupku tinggal sebentar lagi, balas Hyesoo kecut.

Minho duduk di samping Hyesoo dan merangkul bahunya. Sikapnya yang terlalu dekat dengan Hyesoo
ini, membuat member lain bertanya, ada apa dengan Minho?

Kau tidak boleh begitu, kau harusnya mencoba terus dan berhenti untuk putus asa seperti itu

Hyesoo diam. Ia tidak mau membantah lagi. Padahal ia ingin sekali keluar dari sini. Bukan karena tidak
mau bersama idolanya. Tapi, ia tak mau menjadi benalu bagi mereka. Cepat atau lambat, mereka akan
kena masalah kalau ada dirinya di sini.

~~~

Kau lihat itu? Gadis itu dibawa oleh mereka ke dalam gedung ini dan berarti ke dorm mereka juga, ne?
tanyanya sambil melirik orang di sebelahnya yang sedang membenahi kameranya.
Ne, aku tahu. Berita ini untuk besok?

Aku berubah pikiran. Sepertinya untuk lusa saja. Biarlah saat ini kita yang tahu.

Mwo? Wae? Tumben sekali kau menunda biasanya kau tidak suka menunda

Kita sudah punya terlalu banyak berita untuk besok. Lagipula, gambar segini belum cukup untuk
membuat berita yang hangat mungkin kita bisa menyelidiki lagi besok, bagaimana?

Si pemegang kamera terdiam dan tak lama mengangguk, Ne. Aku setuju.

***

Eunri tidak begitu fokus kepada deretan soal matematika yang diberikan gurunya tadi siang yang kini
ada di hadapannya. Ia menghela nafas panjang dan menggeleng kecil.

Ahh~ aku tidak bisa konsentrasi. Berat sekali menerima amanat dari mendiang almarhum Park
ahjumma dan ahjussi sekarang, Hyesoo entah ada di mana. Aku tidak berhasil menjaganya, gumam
Eunri sedih. Teringat akan perkataan kedua orang tua sahabatnya seminggu sebelum kecelakaan
pesawat naas yang menimpa mereka.

Eunri.ya, jagalah Hyesoo. Bagaimana pun kalian ini sahabat sejak kecil, kau pasti dipercaya oleh
Hyesoo kami sudah membicarakan ini dengan orang tuamu

Ahhhh!! Mianhamnida, ahjussi, ahjumma bisik Eunri sedih. Aaa~ babbo Eunri! Dia bukan orang
yang fisiknya kuat! Dia sering sekali pingsan dan keluar masuk rumah sakit bagaimana keadaannya?
Telepon dan SMS tidak pernah satu pun ia balas Tuhan, lindungi dia!

DRRT DDRRRT
Eunri terkejut. Ia berharap SMS yang masuk dari Hyesoo. Tapi, wajahnya muram ketika melihat nama
yang tertera.

MyLovelyNamja

Hmm~ sedikit curhat mungkin bisa menenangkan, gumamnya.

~~~

Oppa, apakah aku bisa membantu? Hyesoo berjalan mendekati Key yang sedang masak di dapur. Key
hanya menjawab dengan gelengan.

Jinjja, oppa? Ayolah, aku tak mau tinggal di sini hanya untuk merepotkan. Biarkan aku membantumu,
jebal~ ujar Hyesoo.

Key berhenti memotong sayuran yang sedang ia potong dan menoleh, Hyesoo.ya, aku tak mau terjadi
apa-apa denganmu.

Oppa, aku

Hyesoo, kata Key sedikit nada penekanan. Hyesoo mengalah. Ia meninggalkan Key keluar dapur.
Hyesoo menghela nafas.

Baru sehari di sini saja aku merasa tidak enak kepada mereka, bagaimana hidupku selanjutnya?

Hyesoo berjalan mendekati Onew yang sedan nonton TV dan duduk di sampingnya.
Oppa, berikan aku pekerjaan di sini, jebal~ aku tak mau tinggal hanya untuk merepotkan kalian, pinta
Hyesoo lagi. Onew menoleh kepadanya.

Anhi! Tidak boleh. Kau sama sekali tak merepotkan. Kami senang ada kau di sini. Sebaiknya, kau
kembali kepada Eunri. Dia pasti cemas, nasihat Onew.

Aku tidak bisa, oppa

Kalau begitu kau jangan meminta kami memberimu pekerjaan, Hyesoo.ya. Kami tidak akan tega.

Hyesoo bungkam.

Hye Minho yang hendak memanggil Hyesoo tak jadi ketika bel dorm mereka berbunyi. Minho
berjalan dengan malas menuju pintu dan mengintip melalui kamera kecil yang ada di dekat pintu.
Wajahnya berubah pucat ketika melihat siapa yang datang.

Hyung! Sembunyikan Hyesoo! perintah Minho kepada Onew. Onew berdiri.

wae?

Manager hyung datang!

Onew langsung menarik tangan Hyesoo dan membawanya ke kamar.

Kau diam di sini dulu, ne?


Tapi, oppa Hyesoo diam ketika telunjuk Onew menempel di bibir mungilnya yang pucat itu. Ia diam,
tak bisa berkata-kata. Onew tersenyum dan segera keluar dari kamar.

Ah, hyung! seru Onew seperti tidak ada apa-apa. Ada apa kemari?

Manager mereka mengangkat alis heran, Tentu saja membahas jadwal kalian dan persiapan kalian
besok kalian ada banyak jadwal aku sudah membicarakan ini sebelumnya, kan?

Eh, iya ne sudah jawab Onew gelagapan.

Tidak lama, semua member SHINee telah berkumpul membahas rencana mereka besok.

Sementara Hyesoo yang bosan di dalam hanya bisa mengeluh.

Aaaa~ sudah kuduga, aku hanya merepotkan mereka gumamnya sambil mengeluarkan sesuatu dari
tasnya. Sebuah buku bersampul coklat tua.

Ia mengambil bolpoin dan mulai menulis sesuatu.

***

Annyeong, hyung! seru lima namja itu serempak sebelum menutup pintu dengan bersamaan.
Menimbulkan bunyi cukup keras.

BLAM!

Aigooo~ hampir saja, keluh Taemin.


Ne ahh, kau asyik sekali Minho.ya! Hanya kau yang tidak ada jadwal apapun besok, ujar Jonghyun
sambil berjalan menuju kamar mereka.

Omo~ sudah sejam kita mengurung Hyesoo di kamar! seru Key sambil berjalan cepat dan mendahului
Jonghyun membuka pintu kamar.

HYESOO!! teriak mereka bersamaan ketika melihat apa yang terjadi. Hyesoo tergeletak tak sadarkan
diri di lantai.

Minho yang pertama kali memburunya. Ia segera berjongkok dan memegang tangan Hyesoo.

Omo~ dingin sekali! Ia meraba kening gadis itu dan wajahnya khawatir. Aigooo~

Masih bernafas, ujar Taemin setelah mendekatkan jarinya ke depan hidung Hyesoo. Nafasnya
memang masih ada meski pendek-pendek.

Kalian mau tahu apa yang terjadi pada Hyesoo?

Flashback

Hyesoo berdiri setelah menulis di salah satu lembar buku diary kesayangannya yang agak tebal dan
beberapa halamannya terisi tentang SHINee tersebut. Ia meletakannya rapi-rapi di dalam tas besar
miliknya.

Ia teringat akan orang tuanya. Mereka yang selalu mengasihinya. Mereka yang selalu ada di sampingnya.
Mereka yang selalu khawatir dan menangis saat Hyesoo selalu sekarat, berada antara hidup dan mati.
Tapi, sekarang mereka tidak ada dan Hyesoo sangat merindukan dan juga kehilangan mereka

Entah mengapa, tiba-tiba dadanya terasa sesak. Jantungnya serasa diremas-remas. Sakit sekali. Ia
memegangi dadanya sambil meringis.

Ingin berteriak, tapi suaranya seakan hilang. Akhirnya, ia dengan terseok-seok mencoba mencari
obatnya.

Aish~ keluhnya pelan. Aaa~

Itu suara terakhirnya sebelum akhirnya Hyesoo terkapar di lantai.

End of flashback

~~~

Minho PoV

Syukurlah, dia tak apa aku benar-benar khawatir akan terjadi apa-apa padanya. Dia yeoja yang berarti
buatku

Sebaiknya, dia dirujuk ke rumah sakit, keadaannya benar-benar parah. Aku tak yakin ia bisa hidup
setahun lagi, ujar Dr.Kang. Aigo~ sebegitu parahnya kah?

Aku mengangguk dan tersenyum, Kamsahamnida, ahjussi Well, dia dokter pribadi SHINee. Jadi, aku
sudah biasa memanggilnya ahjussi.
Ne, cheonma, Minho.ya. Saya pamit, ya masih banyak pekerjaan. Saya sarankan, jangan sampai dia
shock. Karena kalau dia shock, ia bisa seperti ini lagi penyakitnya sangat parah. Ia bisa hidup sampai
seusia sekarang itu pasti karena mukjizat

Diam. Aku hanya bisa diam. Setelah Dr.Kang pergi, aku mendekati Hyesoo yang terbaring di atas tempat
tidurku. Kulihat wajahnya begitu damai dan tenang. Wajahnya pucat pasi. Sedangkan jari-jarinya agak
biru. Omo~ kenapa aku baru sadar bahwa di beberapa bagian tubuhnya itu biru?

Aku terus memandanginya lekat, pikiranku mengembara ke suatu waktu. Sampai seseorang menepuk
bahuku. Aku menoleh dan melihat Jinki hyung tengah tersenyum kepadaku.

Minho.ya, sepertinya kau khawatir sekali?

Apa hyung tidak? tanyaku pelan.

Oh, ayolah kau tahu kami semua khawatir. Kau juga pasti mengerti, kan? Kau orang yang paling
perhatian kepadanya. Apakah kau menyukainya?

Aku terdiam sejenak dan menghela nafas, Molla, hyung

Jinki hyung menepuk lagi pundakku dan meninggalkan aku sendiri. Di dalam kebingunganku

***

Author PoV

01.15 KST

Minho tidak bisa tidur. Entah kenapa ia malah mengalami insomnia.


Aish~ untung saja aku tidak punya jadwal apapun dan kuliah pun aku kosong kalau tidak aku akan
telat pagi nanti, gumamnya. Namja jangkung itu memutuskan untuk berdiri dan berjalan perlahan
keluar kamar yang hanya satu di dorm itu.

Hyesoo telah sadar sekitar lima jam yang lalu dan memaksa untuk tidur di sofa. Ia tak mau tidur di
kamar, meskipun kondisinya sama sekali jauh dari fit.

Ia percaya, namja-namja itu tidak akan macam-macam dengannya, tetapi ia tak mau. Ia tak mau
merepotkan mereka. Apalagi Minho. Namja itu mengorbankan tempat tidurnya untuk ditempati gadis
itu, kalau Hyesoo tidur di kamar.

Minho berjalan perlahan mendekati Hyesoo yang terbaring di atas sofa empuk dengan mata terpejam
damai. Selimut tebal membungkus tubuhnya.

Namja itu menatap lekat wajah Hyesoo. Cantik. Dia cantik sekali. Tapi, ia punya kekurangan.
Kesehatannya.

Saking asyiknya, ia malah tidak sadar, Taemin yang tadi melihatnya keluar kamar, sekarang tengah
mengintip di celah pintu yang terbuka sedikit. Ia menggeleng.

Hyung, aku juga suka pada Hyesoo gumamnya sambil menutup pintu lebih rapat dan berbaring lagi
di tempat tidurnya.

~~~

Day 2

08.15 KST
Hyesoo.ya! Bangunkan Minho! Masa dia belum bangun? Sudah jam segini kata Onew kepada
Hyesoo.

Kenapa tidak kau saja, hyung? sela Key sambil merapikan penampilannya di kaca.

Aku tidak bisa dan tidak sanggup! balas Onew.

Baiklah. Kalian mau ke mana? jawab dan tanya Hyesoo.

Aku dan Taemin ada jadwal pemotretan, balas Key.

Aku dan Jinki hyung ada jadwal MC dua jam lagi, kata Jonghyun.

Mwo? 2 jam lagi? Kenapa kalian sudah akan pergi sekarang? tanya Hyesoo heran.

Kami mau membeli beberapa keperluan kami, balas Onew santai.

Oke, Hyesoo.ya! Jaga Minho, ne? Taeminnniee!! Ayo, pergi! seru Key memenuhi dorm itu.

Neeee! Taemin memakai topinya dengan tergesa dan berlari menghampiri para hyungnya. Hyesoo
mengantar mereka keluar dari dorm SHINee dan melambai.

Ia sendiri masuk lagi dan menutup pintu. Lalu, berjalan menuju kepada Minho yang tertidur di sofa di
seberang sofa yang menjadi tempat tidurnya semalam.

Terenyuh. Itu yang dirasakan Hyesoo. Ia terenyuh karena mengetahui Minho rela tidur di sofa untuk
menemaninya.
Hyesoo hendak membangunkan Minho, sebelum ponselnya bernyanyi keras-keras di dalam kamar.

Sarange gamjeon doen deut I tteollineun gamjeongui modeun geotdeureun huimihaejyeo

Nae chojeomeun geudaeege matchwo dachi annneun ni mam gaseume nunmuri maechyeo (Love Still
Goes On-SHINee)

Hyesoo berjalan dengan cepat dan melihat layar ponselnya. Seperti dugaannya. Ia sudah tahu siapa yang
menelpon. Bae Eunri.

Hyesoo mengangkat ponselnya dan menekan tombol reject. Setelahnya, air mata jatuh menuruni
pipinya. Entah mengapa, hatinya terasa sedih.

Yeoja itu segera sadar. Ia tak boleh larut dalam kesedihan. Karenanya, ia segera membangunkan Minho.

Oppa bangunlah! Aku dan Key oppa sudah memasak nasi goreng kimchi, ujar Hyesoo sambil
mengguncang-guncang tubuh Minho.

Agak susah memang membangunkan Minho, Hyesoo sampai pundung dibuatnya.

Aaaa~ oppa! seru Hyesoo tak menyerah. Matanya menangkap sesuatu dari wajah Minho dan berdiri.
Mengerucutkan bibirnya. Baik, aku pergi saja! Hyesoo hendak berjalan, sebelum sebuah tangan
menggenggamnya erat. Hyesoo tersenyum penuh kemenangan.

Ya! Jangan pergi! kata Minho.

Baiklah, mandi cepat!


Kau seperti umma Key saja == sebentar lagi, ya? Jebal~

Aku pergi saja! tandas Hyesoo.

Aaa! Ara, ara aku mandi! Minho bangkit dan berdiri. Ditatapnya gadis yang lebih pendek darinya itu
sambil tersenyum penuh arti.

Eh? Kau ke kenapa, oppa? Lutut Hyesoo terasa lemas. Bagaimana tidak? Ia ditatap se-intens itu
oleh idolanya sendiri?

Chu~

Hyesoo terbelalak. Minho tersenyum dan berjalan meninggalkan Hyesoo yang malah memegangi
pipinya. Wajahnya memanas.

Keberuntungan sebelum ajal? gumamnya.

~~~

Eunri uring-uringan. Ia menatap kecewa layar ponselnya. Baru saja Hyesoo me-reject panggilannya. Tapi,
ia sedikit lega. Berarti Hyesoo masih hidup. Ia smepat berpikir yang tidak-tidak setiap Hyesoo tidak
meresponnya sama sekali.

Kau kenapa sih? protes Jangseuk, namjachingunya heran melihat Eunri begitu gelisah.

Kau lupa?
Apa kau masih mengkhawatirkan Hyesoo?

tentu saja! Dia sahabatku!

Pasrahkan kepada Tuhan, jagi nasehat Jangseuk merangkul bahu yeojanya. Menenangkan.

Eunri mengangguk dan menatap langit. Berharap bahwa Hyesoo baik-baik saja

***

13.18 KST

Hyesoo tertawa bahagia ketika ia berhasil mengalahkan Minho saat bermain Winning Eleven.

Aku tidak menyangka bisa mengalahkan master sepertimu! seru Hyesoo sambil tertawa.

Minho malah tersenyum, Aku juga manusia, kan?

Kkk~ ne, aku tau Hyesoo menghentikan tawanya.

Hyesoo.ya, apakah kau pernah melihat mata seseorang yang tidak kau kenal tetapi langsung jatuh
cinta?

Hyesoo mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan orang di sebelahnya, Molla aku lupa.
Sepertinya tidak, memang ada apa, oppa?
Anhi gwenchana, hanya bertanya, balas Minho santai.

Oppa, bagaimana kesanmu terhadap member lain?

Huh? Jinki hyung orangnya baik, dia perhatian kepada kami semua. Layaknya kakak terhadap adiknya.
Jonghyun hyung, meski dia agak mesum, tapi dia orangnya baik dan suaranya merdu. Key? Jangan tanya
lagi. Dia paling cerewet di sini, tapi paling pengertian lalu, Taemin? Ahaha~ dia member yang terdekat
denganku. Bahkan ia selalu bercerita tentang sekolahnya. Juga saat ia dibully di sekolah lamanya.

Hyesoo mengangguk, Ne, kasihan Taemin

Hyesoo.ya, berganti pakaianlah! Minho berdiri dan menatap Hyesoo.

mwo? Wae?

Sudah lakukanlah, aku mau mengajakmu ke suatu tempat, balas Minho sambil berlalu ke kamarnya.

Hyesoo mengangkat pundak dan mengambil kaus berlengan panjang dan juga celana panjang, ia
membawanya ke kamar mandi dan berganti di sana.

Hhh~ Tuhan, sebenarnya apa yang Kau rencanakan untukku? gumamnya sambil memakai pakaiannya
dan keluar dari kamar mandi. Ia melihat Minho tengah duduk di sofa menungguinya.

Ayo, oppa ajak Hyesoo sambil memakai sebuah jaket panjang dan sarung tangan. Udara di Seoul
sangat dingin dan mengingat penyakitnya yang cukup parah, ia harus memakai pakaian penghangat
ekstra.

Minho tersenyum dan merangkulnya.


Mereka berdiri di depan dorm. Minho mengunci pintunya.

Hei, oppa! Terdengar dua yeoja menyapa Minho.

Eh, kenalkan aku Krystal ujar salah satu dari mereka kepada Hyesoo yang tersenyum dan membalas
uluran tangan mereka.

Aku sulli

Hyesoo imnida

Minho tersenyum pada dua hoobaenya. Mereka mengobrol sebentar dan tahulah kini dua yeoja F(x) itu.
Ternyata Hyesoo hanya salah seorang Shawol yang beruntung bisa tinggal di sana.

Mereka juga tahu penyakit Hyesoo dan tidak banyak berkomentar tentang itu.

Bagaimana jika pihak SM tahu? tanya Sulli khawatir.

Minho menghela nafas, Tenanglah. Kami juga sedang mencari solusi

Ah, baiklah. Kalian mau keluar? Hati-hati, mata paparazzi sangat jeli! nasehat Krystal.

Ternyata nasehat itu bukan omong kosong belaka. Begitu Minho dan Hyesoo keluar dari gedung itu,
meski memakai penyamaran yang cukup baik, keduanya tetap dikenali oleh dua pasang mata yang
bekerja sebagai paparazzi itu.
Apa kubilang? Yeoja itu pasti ada hubungan khusus dengan Minho SHINee, ujar yeoja berkacamata
bening itu sambil melepas kacamatanya dan berbicara kepada namja yang memegang kamera di
sebelahnya.

Sudah kau ambil fotonya? lanjut yeoja itu.

Sudah

Bagus, jalankan mobilnya dan kita ikuti mereka. Kita harus dapat banyak foto untuk menjadikan ini hot
news

Kkk~ gaji kita pasti bertambah.

***

Deburan ombak terdengar begitu indah di telinganya. Belum lagi matanya dimanjakan oleh lautan yang
tampak sangat biru bersih dan pasir yang juga bersih. Udara hangat menyapu tubuhnya.

Oppa, ujarnya pelan. Ia masih terpaku kepada lautan di depannya. Jujur saja, selama ia hidup, ia jarang
ke pantai dan kalau ke pantai pun, itu hanya beberapa kali dan hanya malam hari. Seperti saat dua hari
yang lalu. Ia merenung sendirian di pantai malam-malam.

Kau suka Hyesoo.ya? Apa kau pernah ke bagian ini?

Belum oppa aku hanya duduk di pantai yang ramai di sana tunjuk Hyesoo.

Sekarang aku membawamu ke sini ujar Minho. Ia tersenyum bisa melihat wajah Hyesoo yang cerah
dan bahagia.
Mereka terdiam. Hening. Sampai salah satu dari mereka memecah keheningan tersebut.

Oppa?

Ne?

Gomawo atas segalanya?

Segalanya? Memang aku ngapain aja?

Gomawo telah menjadi idola yang tidak sombong, gomawo menemaniku kemarin malam, gomawo
telah mengkhawatirkanku, gomawo Hyesoo diam saat Minho menariknya ke dalam peluk. Ia sudah
sedikit bisa mengontrol perasaannya berada di dekat idolanya.

Sudah, tak usah terimakasih padaku bisik namja itu, lalu melepas pelukannya. Melihatmu sehat
saja, sudah cukup

Hyesoo berlinang air mata, Oppa kenapa kau baik padaku?

Minho tidak menjawab, tapi tak lama akhirnya ia menyahut, Aku akan baik pada semua orang yang
mencintai SHINee

Ne oya, oppa kalau aku mati, kremasikan aku dan tabur abuku di lautan lepas ini biarkan aku
menyatu dengan alam ini, ujar Hyesoo sukses membuat Minho terhenyak.

Minho memeluk Hyesoo lagi. Adegan itu, terlihat oleh beberapa pasang mata yang kaget.
Pasang mata itu mengenal mereka.

Eunri berdiri terpaku dari jarak sepuluh meter. Ia mengucek matanya. Tak perlu diragukan lagi
kemampuannya mengenali Hyesoo meski hanya punggungnya.

Hyesoo? gumam Eunri. Ia hendak mendekati, tetapi tangannya ditarik Jangseuk.

Ayo, Eunri.ya!

Eh? Ne Eunri mengikuti namjachingunya. Matanya masih mengekor kepada Hyesoo yang sedang
berpelukan dengan namja.

Sementara ada dua pasang mata lainnya yang tengah memandang mereka. Satu di antara mereka
membidik dua orang itu dan memfotonya. Begitupun saat Minho melepas pelukannya dan melepas
topinya.

Sudah cukup untuk hari ini. Kita sudah punya banyak dokumentasi. Ayo, kita kembali dan susun
artikel, ajak yang yeoja.

***

Wah, oppa hebat! Dalam keadaan lelah pun masih memaksakan untuk masak! puji Hyesoo kagum
kepada Key. Key tertawa kecil dan mengacak rambut Hyesoo lembut.

Apa yang akan kau masak, oppa?

Bulgogi kau mau bantu?


Mata Hyesoo berbinar, Tentu saja mau!

Bantu kami memakannya, hahaha~

Hyesoo mengerucutkan bibirnya. Tapi, diam-diam ia kagum melihat Key. Saat namja itu tertawa,
wajahnya tampak relaks dan semakin tampan O.O

Bosan, yeoja itu menghampiri Jonghyun yang sedang asyik dengan gitarnya.

Oppa, sedang membuat lagu?

Jonghyun mendongak, Eh, Hyesoo ne, aku sedang membuat lagu. Kau mau dengar?

Hyesoo tersenyum dan mengangguk. Suatu keberuntungan ia bisa melihat sendiri seorang Jonghyun
membuat lagu.

Suaranya begitu merdu

Waaa! Oppa hebat sekali ujar Hyesoo memuji.

Kamsahamnida, kata Jonghyun membungkuk sedikit. Yeoja itu lalu berjalan menuju kepada Onew.

Oppa, sedang menikmati ayam?

Onew malah tertawa, Ne kau pasti sudah tahu, aku maniaknya bukan?
Hyesoo terkekeh, Kkk~ ne, aku tahu

Setelah berbincang dengan Onew, ia menghampiri Taemin yang tengah berkutat dengan buku PR-nya.

Hai, Taeminnie sapa Hyesoo.

Eh, Hyesoo.ya! Taemin memandangnya dengan mata bersinar-sinar. Sepertinya ia bahagia melihat
Hyesoo.

Sedang sibuk?

Tidak juga eh, ceritakan dong bagaimana Eunri, sahabatmu itu, pinta Taemin polos. Hyesoo
tersenyum.

Dia yeoja aktif yang sangat menarik dan agak blak-blakkan ia orangnya agak tomboy dan susah
diatur kau tahu? Dia fans fanatikmu. Ne, dia Taemints

wuaaa~ jinjja? Taemin membulatkan matanya. Hyesoo mengangguk sambil tertawa.

Ayo!! Semuanya makan malam dulu! Terdengar suara Key menggelegar (?)

Hyesoo dan Taemin pun menuju ke meja makan dan duduk, menikmati makan malam yang dibuat sang
Almighty.

Tadi aku ditelepon oleh manager hyung, besok kita harus bangun jam lima pagi, kita ada jadwal yang
sangat padat lalu berangkat jam enam, kata Onew.
Mwo?! pekik Minho yang kurang senang mendengar mereka harus bangun jam segitu.

Ne kata Onew.

Baiklah, aku akan menghubungi Krystal, Sulli, Vico noona, Amber, Luna untuk datang ke sini besok dan
menemani Hyesoo. Atau bila mereka sibuk, aku hubungi beberapa member SNSD noona kata Key.

Eh? Tidak usah repot begitu, oppa aku bisa Hyesoo diam ketika Key menatapnya dengan tatapan
jangan-membantah.

***

Wah kau memang cerdas bisa menyusun artikel seperti ini! Baiklah, terbitkan besok!

Ne, Mr.Shin! katanya sambil tersenyum puas. Ia lalu meninggalkan ruangan bosnya dan berjalan
menuju ke tempatnya sambil membawa tumpukkan dokumentasinya.

***

Day 3

05.30 KST

TING TONG

Oppa~ aku sudah datang! seru seorang yeoja dari balik pintu dorm. Taemin bergegas membukanya
dan tersenyum lebar melihat dua yeoja di depannya. Krystal dan Sulli.
Masuklah

Setelah berbincang cukup lama, mereka (Sulli dan Krystal) pun ditinggal untuk menjaga Hyesoo sekalian
mengenal Hyesoo lebih jauh.

Unnie, aaa~ kau benar-benar Shawol yang beruntung! seru Krystal semangat.

Ne, kau beruntung, unnie timpal Sulli.

Ne, aku beruntung. Mungkin ini hadiah sebelum ajal menjemput, jawab Hyesoo santai sambil
menaikkan kedua bahunya.

Tiga yeoja itu terlibat perbincangan akrab. Hari itu adalah hari Sabtu. Sekolah Krystal dan Sulli libur pada
hari Sabtu, sehingga mereka bisa datang. Mereka melakukan berbagai kegiatan bersama. Waktu pun
tidak terasa sudah sampai di jam delapan pagi.

Ah, aku mau membeli majalah dulu. Sudah jam delapan, mungkin majalah favoritku sudah ada, ujar
Sulli sambil berdiri dan memakai kacamata beserta topi rajut dan masker.

Oke, annyeong! kata Krystal dan Hyesoo bersamaan.

~~~

Sulli terheran-heran ketika melihat dua orang tengah bergunjing sambil memegang majalah. Lebih heran
lagi mendengar topik yang mereka bicarakan.

Ini tidak bisa dipercaya, ada seorang yeoja tinggal di tempat yang sama dengan SHINee?
Ne, dia dekat dengan Minho. Jangan-jangan dia yeojachingunya aigo~ aku mau berhenti jadi Flames!
Sakit sekali rasanya.

Sulli mengernyitkan keningnya dan berjalan menuju rak majalah. Mencari majalah favoritnya dan
tangannya bergetar ketika mengambil majalah itu. Matanya membelalak dan mulutnya terbuka sedikit.
Ia menganga.

Dengan segera, ia membawanya ke kasir dan keluar dari toko buku itu setelah membelinya.

~~~

SHINEE JALAN-JALAN DENGAN YEOJA? SIAPAKAH YEOJA BERUNTUNG ITU?

Eunri menatap kaget cover majalah yang tengah ia pegang. Ia membaca judul yang ditulis paling depan
dan dengan huruf besar itu dengan mulut sedikit terbuka. Terlebih saat melihat yeoja yang
diperbincangkan.

Cover majalah itu bergambar sebuah foto, di mana SHINee kepergok sedang jalan dengan seorang yeoja
yang wajahnya tertangkap jelas oleh kamera di Lotte World. Eunri kenal betul siapa yeoja itu. Itu Park
Hyesoo, sahabatnya.

Aigo~ gumamnya ketika membuka halaman di mana berita ini dibahas.

Siapakah sebenarnya yeoja itu? terlihat dengan jelas bahwa yeoja itu memiliki hubungan khusus
dengan SHINee terutama Choi Minho. Tampak bahwa ia tengah dirangkul sedemikian hangatnya.ia juga
tampak keluar masuk gedung tempat anak SMent tinggal. Berikut adalah foto-foto mereka
Kamera kami juga menangkap jelas, bahwa Minho SHINee dengan penyamaran lengkapnya, tengah
bersama yeoja misterius itu di tepi pantai dan berpelukan mesra. Jadi, apakah itu yeojachingunya? Kami
menunggu konfirmasi dari pihak SMent, SHINee, dan pihak bersangkutan lainnya. Akankah insiden
Jonghyun SHINee terulang?

Sh*t! Wartawan memang menyebalkan! gerutu Eunri setelah membaca berita itu. Namun, yang pasti
kini ia tahu, Hyesoo ada di dorm SHINee.

~~~

Hyesoo terkejut setengah mati melihat dirinya tampak jelas terpampang di cover majalah tersebut.
Bagaimana cara mereka mengambil fotonya? Pasti fotografernya sangat hebat.

Aigo~ bagaimana ini, Krystal.ssi, Sulli.ssi keluh Hyesoo sambil menenggelamkan kepalanya di antara
lutut kakinya. Ia terancam. Sangat terancam. Bahkan dalam bahaya amukan Shawol terutama Flames.

Krystal tak tahu harus bagaimana, ia menepuk punggung Hyesoo, mencoba menenangkan.

Sulli memandang prihatin kepada Hyesoo. Ia menyetel TV untuk menghibur Hyesoo. Percuma. Berita itu
sudah sampai di TV juga.

Hati-hati saja unn saran Sulli setelah mematikan lagi TV.

***

Manager mereka terus berusaha melindungi asuhannya agar selamat (?) sampai ke mobil. Bagaimana
tidak? Wartawan begitu banyak berkumpul dan mengajukkan pertanyaan yang sama sekali tak
dimengerti manager mereka, apa masalahnya?
Sepertinya ini menyangkut Hyesoo, bisik Key pada Onew.

Molla, jawab Onew sambil terus berjalan tak menghiraukan wartawan. Mereka baru selesai
menjalankan kegiatan terakhir mereka hari ini. Hari mulai sore. Lelah, sudah pasti. Tapi, mereka harus
tetap tenang, agar tidak jatuh kelelahan menghadapi wartawan.

Kenapa mereka bertanya tentang yeoja? Yeoja yang bersama kalian, terutama Minho? Ada apa
sebenarnya? tanya Manager hyung heran, saat mereka sudah di dalam mobil.

Hmm~ sebenarnya Jonghyun membuka mulut dan mulai bercerita. Tidak ada yang ditutupi.
Termasuk penyakit gadis itu.

MWO?! Aduh, kalian mencari masalah saja ujar Manager hyung.

Tapi, kami kasihan kepadanya

Apakah kalian akan tetap membiarkannya? Apa kata Mr.Lee Soo Man, huh?

SHINee hanya membisu di tempat mereka.

***

Hyesoo menangis saat SHINee kembali dengan wajah letih. Ia menangis karena takut, sedih, dan merasa
bersalah. Karena itu, ia membungkukkan badannya berkali-kali pada 5 namja itu. Sementara Sulli,
Krystal, ditambah Victoria yang menyempatkan datang karena dipanggil Krystal menenangkan Hyesoo.

Sudahlah, Hyesoo.ya, kamu tidak salah, ujar Onew sambil memeluk Hyesoo yang terus menangis.
Aku bersalah! Karena aku, begitu banyak kata pedas yang diterima kalian terutama Minho oppa di
fansite kalian. Aku sudah melihatnya aku sudah mengecek melalui internet banyak yang menyatakan
bahwa mereka bukan Flames dan Shawol lagi. AKU SALAH!! teriak Hyesoo histris. Ia shock juga. Baru
sehari berita ini beredar, langsung membuat dunia panas (?)

mereka juga mengancam akan mencelakaiku bila bertemu aku aku aku Hyesoo terisak. Minho
memandang khawatir padanya. Ia ingat kata dokter, ia tak boleh terlalu shock.

Onew mengusap puncak kepala Hyesoo. Para member SHINee dan 3 yeoja dari F(x) itu terus mencoba
menenangkan Hyesoo yang terus menangis.

Minho memeluknya, Tolong jangan begini, Hyesoo.ya pinta Minho sambil memeluknya erat.

Aku aku Minho merasakan tubuh Hyesoo melemas, dan isak tangisnya berhenti. Ia terkejut dan
membaringkan Hyesoo di sofa.

Panggil Dr.Kang!! pekik Minho panik.

***

Day 4 dan 5

Pihak SM telah menghubungi SHINee dan memperbincangkannya. Mereka memberi batas waktu kepada
SHINee untuk mengeluarkan Hyesoo dari dorm mereka.

Onew memasang wajah mendung setelah menutup telepon. Ia memandang iba pada Hyesoo.

SHINee sepakat tidak akan membicarakan keputusan SM kepada Hyesoo, tak tega membuat Hyesoo
merasa bersalah terus.
Hari itu dilalui mereka dengan suram. Wartawan terus mengikuti kemana pun mereka pergi. Mereka
juga rela diam di depan gedung anak-anak SMent tinggal untuk menanyai Hyesoo bila ia keluar. Hyesoo
tidak berani keluar. Sangat tidak berani. Teror mendatanginya terus.

Entah SMS-lah entah apa lah yang ia heran, dari mana mereka semua tahu nomor ponselnya?

Saat ini, Hyesoo meringkuk di sofa. Matanya memandang kosong ke TV yang menyiarkan berita gosip
tentang dirinya dan SHINee.

Tentang penjualan album SHINee yang menurun drastis, tentang para fans yang kecewa dan lepas dari
Shawol. Hyesoo terisak lagi. Ia hanya sendiri di dorm. Saat ini, member SHINee yang lain tengah ada di
luar sana. Melaksanakan jadwal. Hari sudah mulai gelap.

TING TONG

Hyesoo terlonjak. Ia menuju ke pintu, tanpa melihat melalui kamera. Ia yakin itu SHINee. Tapi, saat
dibuka, hanya ada seorang satpam membawa sebuah kotak.

Nona Hyesoo? Ada titipan untuk anda

Eh? Dari siapa?

Saya tidak tahu, tadi ada yang datang dan menitip ini

Ne, kamsahamnida Hyesoo menutup pintu dan membuka kotak itu.

BLUGH
Kotak itu terhempas ke bawah. Tangannya bergetar hebat. Wajahnya pucat pasi.

Di dalam kotak itu ada boneka perempuan yang bentuknya tidak karuan dan ditusuk paku. Boneka itu
ternoda oleh cairan merah, seperti darah. Sementara, ada juga foto cover majalah yang kemarin
dilumuri darah.

Mata Hyesoo berkaca. Ia terduduk lemas di lantai dan menangis sampai puas.

Appa, umma, aku tak tahan bisiknya sedih.

***

Oppa, mianhamnida ujar Hyesoo pada Minho ketika namja itu tengah membaca setiap pesan di
UFOnya, di fansite, dan Me2Day-nya. Hyesoo juga ikut membaca dan perasaan bersalah menghinggapi
dirinya lagi.

Ada yang menghujat Minho dan Hyesoo. Ada yang menyatakan SHINee tidak konsisten dan
sebagainya.

Minho tersenyum, meski wajahnya tampak lelah, sedih dan tertekan. Ia merangkul Hyesoo.

Gwenchana, Hyesoo.ya kami akan mengadakan konferensi pers besok malam ujar Minho.

Ia berdiri dan mengacak rambut Hyesoo, tersenyum, dan pamit tidur sebelum ia masuk kamarnya.
Meninggalkan Hyesoo di ruang tengah sendirian
Yeoja itu akhirnya tidak tidur semalaman. Ia sibuk membereskan barangnya pelan-pelan agar tidak
ketahuan member SHINee. Karena kalau ketahuan, ia pasti dilarang pergi.

Ia masuk kamar lima namja itu dan melihati mereka satu-satu, membungkuk perlahan sambil berbisik,
Mianhae.

Terakhir, ia meletakkan surat di dekat Minho. Ia menatap lama wajah namja itu.

Kau menangis, oppa? Mianhae gumam hati Hyesoo sambil keluar kamar SHINee setelah mengambil
kartu cadangan yang menjadi kunci dorm milik Minho.

Ia kembali mengunci dorm tersebut dan meletakkan kartu itu di dekat pot tanaman dan berjalan
menyusuri koridor yang sepi.

Keluar dengan mudah karena jalanan di depan dorm juga sepi

***

Day 6

Panik. Mereka panik, mengetahui Hyesoo telah lenyap bersama kopornya. Hanya meninggalkan sepucuk
surat.

Jangan cari aku, aku pergi, menjauh dari kalian. Aku hanya pembawa sial untuk kalian. Kamsahamnida
atas semuanya

Hyesoo

Minho mengepalkan tangannya dan meninju udara, membuang segala perasaan kacaunya.
Sementara member lain memandangnya prihatin.

Sudahlah, Minho.ya hibur Jonghyun.

Aku tidak bisa aku khawatir, hyung! pekik Minho.

Manager mereka yang baru saja datang jadi ikut khawatir juga. Ia sudah tahu keadaan Hyesoo dan ia
khawatir Hyesoo ditemukan Shawol. Ia ngeri membayangkannya

Taemin terdiam, sampai ia melihat sesuatu tergeletak di dekat meja. Ia mengambilnya dan
membacanya.

Hyesoos diary ^^-my life, my adventure, my SHINee <3

Sementara mata Minho terpaku pada layar TV yang menayangkan sebuah berita live. Nafasnya serasa
terhenti ketika melihat apa yang diberitakan. Hyesoo pingsan, dan ia dikeliling banyak orang yang
membawa kamera, termasuk Shawol yang berwajah mengerikan (?)

~~~

Aku mau bertemu dengan SHINee! teriak Eunri kepada satpam yang terus menghalanginya masuk
gedung.

Anda tidak ada kepentingan, agasshi

Kata siapa?! Aku mau menemui Hyesoo, dia sahabatku!!


Mianhamnida, kami tidak bisa

Aaaa~ oppa! teriak Eunri ketika melihat lima namja keluar tergesa-gesa.

Mianhae, kami tidak bisa melayani anda, agasshi kata Onew sambil berjalan setengah lari.

Tidak! Hei! Aku mau menjemput Hyesoo! Aku Bae Eunri, sahabatnya!!

dan langkah mereka terhenti mendengarnya.

***

Hyesoo mengusap matanya yang sembab dan terus menunduk. Sementara, syal melingkari lehernya. Ia
juga memakai masker. Sebenarnya, ia takut juga. Berkeliaran di luar, padahal saat ini ia menjadi buron
buat para Shawol yang panas hatinya.

Hari telah pagi, ia baru saja bangun, setelah semalaman tidur di kursi panjang yang ada di taman kota. Ia
terus berdoa agar Tuhan melindunginya.

Ingin kembali ke rumah Eunri? Mau tentu saja, tapi ia tak bisa. Ia tak bisa terus menjadi benalu yang
hidup di rumah orang lain.

Hyesoo memutuskan untuk pergi ke pantai saja. Karenanya, yeoja itu berdiri dan mengangkat kopornya.
Ia berjalan dengan letih dan perlahan. Ia memegangi dada kirinya yang terasa sangat sakit. Sudah
dipastikan, ia kelelahan, jantungnya akan bereaksi lagi
Pikirannya jadi buyar, apalagi jalanan mulai padat lagi, karena penghuni Seoul sudah sebagian besar
bangun dari tidur mereka. Ia berjalan terseok-seok di trotoar dengan wajah pucat dan mata berkunang.

Hyesoo?

Yeoja itu sadar dan terkejut melihat seorang pria di depannya. Tidak salah, itu Jangseuk,
namjachingunya Eunri. Ia berbalik dan berjalan menjauhi Jangseuk. Percuma, Jangseuk menarik
tangannya dan menyuruhnya diam. Jangseuk membuka masker Hyesoo perlahan.

ahh~ benar! Ini kau! Ke mana saja kau selama ini?

Jangseuk.ssi kau membuatku dalam bahaya, desis Hyesoo setelah melihat ke sekeliling. Mata para
pejalan kaki melihatinya dengan berbagai pandangan.

Ada yang biasa saja, aneh, dan marah. Jelas yang marah pasti Shawol.

eh, wae? tanya Jangseuk heran.

Kau! Kau ya, yeoja yang membuat SHINee jadi kacau?! Hyesoo terpaku di tempatnya ketika melihat
beberapa orang menghampirinya.

Aku aku

Dasar! Kau pasti sengaja mendekat pada mereka dan tinggal bersama mereka agar bisa masuk SMent?!
Cih, gadis seperti kau mana bisa masuk SMent?!

Anhi aku
Kau yang membuat Minho oppa jadi jelek di mata sebagian Shawol!

Kau gadis sial!

Kau

Berbagai hinaan langsung datang bertubi-tubi kepada Hyesoo yang menunduk. Hatinya sakit sekali
dihina seperti itu. Matanya mulai mengeluarkan air mata. Saking sakitnya hati dan perasaannya.

Ahhh! Tangisanmu itu haram!

Yeoja sial!! Beberapa yeoja yang paling depan hendak mendorong Hyesoo.

hentikan! teriak Jangseuk mencoba menghalangi mereka, ia tahu kondisi Hyesoo dan ia khawatir
Hyesoo akan pingsan saat itu juga.

Kenapa?! Dia yeoja yang merebut SHINee kami!

Sementara, wartawan termasuk dua orang yang kemarin membidik foto Hyesoo-Minho juga menulis
artikelnya tengah meliput kejadian itu. tidak ada yang berusaha melerai. Malah memfoto dan
menyiarkan berita live.

Hyesoo semakin bingung. Lagi-lagi, ia merasa jantungnya seperti ditikam dan diremas. Kepalanya juga
berkunang-kunang.

Jangseuk terdorong ke samping oleh para Shawol yang telah mengamuk dan sudah siap mencincang (?)
Hyesoo. Mereka mendorong Hyesoo juga di kanan dan kiri, membuat yeoja itu merasa semakin
kehilangan kesadaran.
BRUK

Hyesoo langsung pingsan dengan wajah pucat pasi. Mereka tidak ada yang sadar dengan fisiknya.
Dengan jari yeoja itu yang biru, wajahnya yang agak biru sekaligus pucat, dan beberapa kulit yang
tampak biru. Tidak ada yang sadar akan itu. mereka terlalu dikuasai amarah.

Mereka tak berniat menolong, malah menghujat Hyesoo, Jangan berpura-pura kau gadis sial!

Kepanasan (?) it uterus berlangsung sampai wartawan jadi ribut ketika SHINee turun dari sebuah mobil,
diikuti manager mereka dan juga Eunri.

Minho langsung memburu tubuh Hyesoo yang tergeletak tak berdaya, mengangkat kepalanya dan
menidurkan kepalanya di tangannya. Ia terus mengguncang Hyesoo.

Aigoo~ Tidak dipedulikannya Shawol yang jadi heboh dan ribut. Keadaan benar-benar kacau.

Minho berdiri sambil menggendong Hyesoo, ia berjalan cepat ke mobil.

Oppa, sebenarnya ada apa ini?! tanya yeoja yang tadi paling beringas (?) kepada Hyesoo. Ia bertanya
pada 4 namja di depannya.

Mianhamnida, semuanya atas ketidaknyamanan ini kami minta maaf. Kami akan menjelaskan
semuanya di konferensi pers nanti malam yang akan diadakan di XXX hotel kamsahamnida kata
Manager mereka sambil masuk ke mobil yang akhirnya membawa SHINee, manager mereka, Eunri, dan
Jangseuk pergi.

***
SHINee, Eunri, Jangseuk, dan manager mereka menunggu di luar kamar rawat di rumah sakit itu dengan
cemas. Eunri malah sampai menangis di pelukan Jangseuk. Sejenak melupakan bahwa ia ada di dekat
SHINee. Secara dia itu Shawol juga.

Jangseuk menenangkan Eunri. Sementara Taemin membuka diary yang ia temukan satu persatu. Ia
terhenyak ketika menemukan foto dirinya beserta member SHINee lain begitu banyak di halaman-
halaman awal sampai tengah. Dilanjutkan dengan membaca setiap curhatan Hyesoo. Ternyata ada juga
curhatan selama empat hari ini.

Matanya tertuju pada satu halaman, tulisan Hyesoo yang berhasil menyentuhnya. Ia menyodorkannya
kepada para hyungnya. Tak jauh beda. Reaksi mereka juga sama.

Pintu kamar itu terbuka. Seorang lelaki berjas putih keluar dari sana dengan wajah muram.

Hyesoo agasshi sekarat. Hidupnya tidak akan lama lagi, kata lelaki berjas putih itu sambil menunduk.

***

Teringat masa kecilku, bersama appa dan umma.

Mereka senantiasa bersamaku.

Mereka tidak pernah mau meninggalkanku sendirian tersesat di dalam gelapnya dunia. Umma sering
berkata, bahwa penyakitku adalah sebuah ujian dari Tuhan. Bila aku lulus ujian itu, seekor burung
merpati akan datang kepadaku dan menjelma menjadi seseorang yang memiliki sepasang sayap putih
yang akan melingkupiku agar hangat dan tenang. Saat itulah aku akan naik ke sana, bertemu dengan
pemilik hidupku ini

Aku juga ingat akan perkataan appa. Appa pernah bilang, bahwa kepahitan di dunia ini akan membuat
kita kuat di akhirat sana. Appa, umma, aku merindukanmu

Aku menyayangi kalian

Saranghae, umma, appa, Eunri, dan SHINee!!

***
18.00 KST

Kau tidak mau ikut ke XXX, Minho? tanya Manager sambil menatap miris pada Minho. Lelaki itu belum
beranjak dari kursi yang ada di samping ranjang Hyesoo. Hanya keluar sebentar untuk makan,
setelahnya balik lagi. Ia selalu menggenggam tangan Hyesoo yang dingin dan matanya tak pernah lepas
menatap wajah Hyesoo yang pucat agak kebiruan dihiasi selang oksigen. Banyak peralatan rumah sakit
menempel di tubuhnya.

Bahkan Eunri dan Jangseuk pun menggeleng melihat Minho. Terlalu perhatian. Entah kenapa Minho itu.

Baiklah kami akan pergi, Manager keluar menyusul member SHINee yang lain.

Oppa~ kau tidak pergi? tanya Eunri heran.

Minho menggeleng sambil tetap menatap Hyesoo yang kemarin masih bicara dengannya, sekarang
sudah seperti ini. Mata namja itu berkaca.

Tak lama, jari Hyesoo bergerak. Minho langsung menggenggam erat dan menatapnya penuh harap.

Oppa panggil Hyesoo lirih.

Aku di sini, ujar Minho.

Kenapa kau tidak ke konferensi pers?

Aku hanya mau menemanimu, apa tidak boleh? tanya Minho sendu.
Hyesoo menghela nafas, Pergilah, oppa aku tak mau mati dengan tidak tenang! perintahnya tegas.

Mwo? Anhi! Aku tidak mau kau akan tetap hidup, Hyesoo.ya! Kau akan hidup bersamaku! kata
namja itu tegas. Membuat Eunri, Jangseuk dan Hyesoo tertegun.

Melihat mata Hyesoo yang kaget, Minho tersenyum, Saranghae, Hyesoo.ya! Aku ingin kau menjadi
pendampingku

Hyesoo diam. Matanya mulai basah. Tidak menyangka bahwa cintanya kepada seorang idolanya itu bisa
terbalas dengan manis. Tapi, ia tersenyum kecut.

Jika aku hidup pun, aku tak akan dapat memberimu keturunan, oppa

Bagiku hanya kau yang terpenting.

Lupakanlah, oppa kita hanya bersama selama 4 hari ini dan ini pasti hanya cinta lokasi

Tidak, aku sudah mencintaimu sejak lama.

Hyesoo terkejut. Tidak mengerti. Begitupun Eunri dan Jangseuk yang daritadi membisu.

Aku sudah mencintaimu sejak lama

~~~
Wartawan terus mengambil foto 4 namja yang didampingi manager mereka. Mereka terus mengajukan
pertanyaan. Begitupun para Shawol yang hadir di sana. Mereka terus bertanya dengan mengebu-ngebu.

4 namja itu menjawab apa adanya. Tapi, belum menjelaskan kenapa Hyesoo ada bersama mereka.
Mereka sepakat, Minho akan menjelaskan semuanya. Tetapi, Minho sama sekali tidak datang.

Jadi, bagaimana mengenai hubungan Minho? Apakah mereka ada hubungan khusus? tanya salah
seorang wartawan. Wartawan yang sama dengan wartawan yang memergokki SHINee bersama Hyesoo
pertama kalinya.

SHINee diam. Bingung mau menjawab apa. Mereka berbisik-bisik bingung. Entahlah, mereka tidak tahu
jawaban apa yang harus diberikan.

Cepatlah jawab! Kami butuh kepastian! seru seorang Shawol.

Dia tidak ada hubungan denganku, tapi aku mencintainya!!

Kontan semua mata, termasuk mata kamera melihat kepada seorang namja yang baru memasukki arena
(?) konferensi tersebut dengan penampilan kacau. Mata sembab sehabis menangis, wajah lelah dan
khawatir, serta rambut acak-acakkan. Ialah Minho.

Minho duduk tenang di samping Key. Ia menatap setiap pasang mata yang hadir di sana.

Pertama, aku minta maaf kepada seluruh Shawol atas kejadian ini. Terutama Flames, yang kecewa
kepadaku. Sungguh, Hyesoo bukan gadis buruk. Ia hanya terdampar di tempat yang salah. Ia memang
Shawol, tapi ia bukan orang picik yang masuk ke kehidupan kami khususnya saya agar bisa bergabung di
SMent

Hening. Keadaan menjadi hening. Apalagi Minho mengatakannya sambil menangis.


Hyesoo penderita penyakit jantung sejak lahir. Jantungnya tidak normal. Kesehatannya sangat buruk,
ia dikucilkan sejak kecil oleh temannya. Kecuali dua sahabatnya, Eunri dan Jangseuk Minho menarik
nafas. Mengingat cerita Hyesoo barusan.

Orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat hampir dua minggu yang lalu ia tinggal di rumah
temannya, Eunri dan memutuskan kabur karena tak mau jadi benalu di sana. Ia yeoja polos yang agak
babbo, hahaha~ Minho tertawa hambar. ia tak tahu, betapa khawatirnya keluarga sahabatnya itu.
Aku menemukannya pingsan di depan gedung kami apa aku harus tega dengan meninggalkannya
begitu saja?

Minho terisak, Aku mencintainya kalian tahu? Dia yeoja yang pertama kali kulihat matanya dan aku
langsung jatuh cinta yaitu, tepat ketika konser kami di Tokyo. Aku melihat dia di sana! Saat aku
menyanyi, aku melihat matanya, karena ia duduk paling depan. Matanya begitu indah. Aku menatapnya
dan langsung terpikirkan dirinya sejak itu sampai sekarang

Hening. Suasana menjadi sendu. Key menepuk bahu Minho, menenangkan namja itu. Sementara Onew,
Jonghyun, Taemin juga diam. Mereka terharu tentu saja.

Jadi, aku hanya meminta ijin kepada semua Shawol, bolehkah aku mencintai Hyesoo? Aku
mencintainya, dan kumohon maafkan aku selama ini telah salah pada kalian aku juga mencintai
Shawol tapi, ijinkan aku mencintai seorang yeoja apakah boleh?

Mereka semua yang ada di sana hening. Ada yang ikut menangis dan menghela nafas. Sementara
wartawan berhenti memfoto. Mereka menurunkan kameranya, memandang salut kepada Minho.

Apakah boleh, Shawol? tanya Minho sekali lagi. Lantang. Dengan air mata yang jatuh menuruni
wajahnya.

NEEE!!! Teriak mereka bersamaan. Ada yang tersenyum, ada yang menangis. Minho tersenyum lega,
air matanya semakin mengucur deras.
Ia berdiri, GOMAWO, SHAWOL!! AKU MENCINTAI KALIAN!!

NE, MINHO!! Teriak mereka dan saat itu, cahaya blitz kamera kembali semarak. Tepuk tangan
membahana. Minho tersenyum dan berjalan keluar hotel setelah SHINee tersenyum kepadanya.

***

Hyesoo menitihkan air mata saat menyaksikan konferensi pers yang diliput live melalui TV. Ia tidak
pernah menyangka, cintanya yang mustahil akan terbalas karena perbedaan mereka, ternyata berbuah
manis. Cintanya ternyata terbalas.

Eunri memeluk Hyesoo yang menangis kencang.

Hyesoo, ini impianmu kan?

Hyesoo mengangguk, ia mempererat pelukannya terhadap Eunri.

Pintu terbuka dan Minho masuk ke dalamnya. Hyesoo melepas pelukannya dan memeluk namja itu
tanpa beranjak dari tempat tidurnya.

Saranghae, naui Hyesoo bisik Minho.

Ne, naddo, oppa

~~~
Day 7, the last day for Hyesoo

Key tersenyum kepada Shawol yang berkumpul di depan Seoul Hospital. Ia melambaikan tangan kepada
mereka semua. Lalu, hendak menyusul Taemin, Onew, dan Jonghyun yang telah masuk ke dalam Seoul
Hospital untuk menjenguk Hyesoo dan menemui Minho.

Key.ssi!

Key berbalik dan heran melihat dua orang berpakaian seragam sebuah stasiun TV menghampirinya,
tetapi tak membawa kamera atau alat rekaman.

Ne?

Ia bicara pada Key, lalu Key mengangguk dan mereka masuk bersama ke dalam.

~~~

Mianhamnida, Hyesoo.ssi Yeoja bernama Kang Rae Shin dan namja bernama Jung
Taehyun membungkukkan badannya berulang kali. Hyesoo membalasnya dengan senyum lemah. Sejak
pagi, ketika dokter memeriksanya, kondisi Hyesoo down. Sangat down.

Gwenchana, aku mendapat hikmah dibalik semua ini ujar Hyesoo pelan. Tangannya tetap di dalam
genggaman Minho.

Eunri.ya kamsahamnida telah menjadi sahabatku kata Hyesoo lemah. Eunri menatap miris dan
mengangguk. Ia menangis di depan Hyesoo.

Jangan menangis, Eunri.ya aku menyayangimu


Ne, Hyesoo

Oppa panggil Hyesoo kepada SHINee. Ia memeluk mereka satu-satu dan Minho yang terakhir.

Oppa, berjanjilah akan melupakan aku

Tidak, jangan berkata begitu

Aku sudah tidak kuat aku Hyesoo diam ketika Minho memeluknya lagi.

Oppa saranghae jangan lupakan, aku mau dikremasi

Minho hanya mengangguk, matanya basah dan air matanya turun.

Ahhh~ aku sudah tenang. Mungkin inilah saatnya, merpati menjemputku ujar Hyesoo. Hening.
Semuanya hening.

Hyesoo meringis ketika merasakan jantungnya sakit lagi.

Uhuk Hyesoo terbatuk disusul bunyi panjang mesin detektor jantung yang menimbulkan garis lurus

Minho meremas tangannya sendiri sambil memejamkan matanya keras-keras, disusul butiran air mata.

***
Sudah kau tabur abunya, Minho.ya? Kulihat kantung abumu milikmu masih utuh, kata Key kepada
Minho yang masih terpaku di atas kapal.

Abu jenazah Hyesoo memang ditabur oleh SHINee, Eunri dan Jangseuk.

Minho menunduk, berdoa, dan mengambil sendok yang disediakan. Mengambil abunya dan mulai
melayangkannya. Perlahan, tapi pasti, abu itu habis dan ia meremas tangannya dan jatuh berlutut.
Menangis tanpa suara.

SHINee, Eunri dan Jangseuk membiarkan Minho menenangkan diri.

Kapal itu kembali ke tepi pantai, diiringi sebuah tatapan dari sesosok cantik.

Hyesoo, ayo pergi

Ia berbalik dan menerima uluran tangan orang tuanya.

Saranghae, Minho.ya, katanya sebelum menghilang dibalik sebuah cahaya.

END

***

32 halaman selesai!! Muaahahaha XD

6 jam lho bikinnya >,< komentar yah mataku ampe perih begini di depan layar laptop terus ==
Komentar anda sangat berarti ^^

Kamsahamnida ^^

About these ads

Anda mungkin juga menyukai