1. Reaction Evaluation
Merupakan jenis evaluasi tahap awal yang dilakukan oleh pihak penyelenggara
pelatihan dengan tujuan melihat penilaian peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan.
Dapat dikatakan bahwa evaluasi ini hampir sama dengan mengukur kepuasan konsumen.
Evaluasi ini membantu pihak penyelenggara untuk mengukur sejauh mana efektivitas dari
program pelatihan yang diberikannya dan dapat melakukan upaya perbaikan program
selanjutnya.
2. Learning Evaluation
Evaluasi ini merupakan tahapan ke-3 yang merupakan tahap kelanjutan dan
berkesinambungan dengan tahapan sebelumnya. Evaluasi ini sengaja dirancang untuk dapat
melihat seberapa maksimal proses aplikasi dari knowledge, skills dan attitude terjadi di
tempat kerja atau dengan kata lain untuk mengukur perubahan apa saja yang terjadi pada
perilaku kerja seseorang sebagai akibat dari keikutsertaannya dalam sebuah pelatihan.
4. Result Evaluation
Evaluasi ini merupakan tahapan terakhir untuk mengetahui dampak atau hasil apa
yang didapatkan oleh perusahaan berkaitan dengan keikutsertaan peserta dalam pelatihan.
Setelah teori Kirkpatrick digunakan selama lebih dari 40 tahun, para praktisi
pelatihan dan peneliti akademik berpendapat bahwa dibutuhkan model dengan kriteri
evaluasi atau outcome tambahan yang sangat berguna untuk evaluasi (Noe, 2005).
Jack.J.Philips (2002) dengan teori five level framework memberikan sebuah outcome
tambahan terhadap tahap evaluasi pelatihan yaitu Return on Investment.
Dalam konteks training biasanya kita menyebutnya dengan ROTI yaitu Return On
Training Investment :)