Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kegagalan Kontruksi Bendung Cipamingkis, Bogor, Jawa Barat

Deadline : 29 Mei 2017

Kresno Wikan Sadono1


Goji Pamungkas1
Rachdian Eko Suprapto2
Tommy Supratama2

Bendung Cipamingkis terletak pada Desa Jatinunggal, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Bendungan ini dibangun pada tahun 1980 dan merupakan infrastruktur irigasi yang
vital karena mengairi sekitar 7805 Ha sawah yang terdapat pada Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Bekasi. Inisiasi kegagalan konstruksi tercatat pada Maret 2016, hingga kegagalan total terjadi
pada April 2017.
Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan
berupa pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan
parameter keteknikan antara lain slake durability index dan free swell index digunakan untuk
mengkonfirmasi ketahanan batuan dan pendugaan nilai pengembangannya (expansvity).
(Opsi 2 Metodologi)
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bendung ini berdiri di atas batuan dasar berupa dominan
batulempung dan terdapat pada zona sesar mendatar menganan sepanjang sungai tersebut.
Hasil laboratorium menunjukan slake durability index 0 % dan free swell index > 50 %. Dengan
adannya zona sesar mendatar yang tegak lurus dengan as bendung, memungkinkan rekahan-
rekahan menjadi jalur termudah untuk air melalui bangun bendung hingga terjadinya erosi dan
terbentuk saluran pembuluh. Faktor lain yaitu bahwa batulempung pada daerah tersebut
memiliki tingkat ekspansivitas yang tinggi.

Kata Kunci: Bendung, Batulempung, Sesar


1
Geotechcnical Divison of Civil Engineering Departement, Diponegoro University
2
Geological Engineering Department, Diponegoro University

Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan
berupa pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan
parameter keteknikan yaitu soil test, atterberg limit, grain size, engineering Test, proktor (test
pit), slake durability dan free swell index. (Opsi 1 Metodologi)

Opsi 2 metodologi hanya menyebutkan beberpa metode yang sudah ada hasilnya, nanti d
pembahasan full paper lengkap sesuai opsi 1 metodologi
Analisis Geologi Teknik pada Kegagalan Bendung Cipamingkis, Bogor, Jawa Barat
Deadline : 29 Mei 2017
Kresno Wikan Sadono1
Goji Pamungkas1
Rachdian Eko Suprapto2
Tommy Supratama2

Bendung Cipamingkis terletak pada Desa Jatinunggal, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Bendungan ini dibangun pada tahun 1980 dan merupakan infrastruktur irigasi yang
vital karena mengairi sekitar 7805 Ha sawah yang terdapat pada Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Bekasi. Inisiasi kegagalan bangunan tercatat pada Maret 2016 dimulai pada bagian pintu
pengambilan, hingga kegagalan total terjadi pada April 2017.
Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan
berupa pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan
parameter keteknikan antara lain slake durability index dan free swell index digunakan untuk
mengkonfirmasi ketahanan batuan dan pendugaan nilai pengembangannya (expansivity).
(Opsi 2 Metodologi)
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bendung ini berdiri di atas batuan dasar berupa dominan
batulempung dan terdapat pada zona sesar mendatar menganan sepanjang sungai Cipamingkis.
Hasil laboratorium menunjukan slake durability index 0 % dan free swell index > 50 % dan LL yang
berkisar antara 70% - 100%. Dengan adannya zona sesar mendatar yang tegak lurus dengan as
bendung, memungkinkan rekahan-rekahan menjadi jalur termudah untuk air melalui bangun
bendung hingga terjadinya erosi dan terbentuk saluran pembuluh. Nilai LL yang tinggi (>50%)
membuat karakteristik mekanik batulempung bergeser pada fase softening residual strength
walaupun dari data SPT menunjukkan nilai yang baik. Faktor lain yaitu bahwa batulempung pada
daerah tersebut memiliki tingkat ekspansivitas yang tinggi.

Kata Kunci: Bendung, Batulempung, Sesar


1
Geotechcnical Divison of Civil Engineering Departement, Diponegoro University
2
Geological Engineering Department, Diponegoro University

Metodologi penelitian ini terdiri dari studi lapangan dan uji laboratorium. Tahap studi lapangan
berupa pemetaan geologi dan pemboran geoteknik. Tahap uji laboratorium berupa penentuan
parameter keteknikan yaitu soil test, atterberg limit, grain size, engineering Test, proktor (test
pit), slake durability dan free swell index. (Opsi 1 Metodologi)

Opsi 2 metodologi hanya menyebutkan beberpa metode yang sudah ada hasilnya, nanti d
pembahasan full paper lengkap sesuai opsi 1 metodologi

Anda mungkin juga menyukai