Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DISKUSI BAHASA INDONESIA

BAB 1 KEGIATAN BERSAMA

NAMA KELOMPOK :

DISUSUN OLEH :
1. ALVIN DWI RIZKY M.
2. ALVIS ZAHROH KHOIR
3. EKA MEI RISMAYANTI
4. M. HANIF AL HALIM G. P.

KELAS : XII IPA 5

SMA NEGERI 1 LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
sebaik-baiknya.
Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari kerjasama kelompok dan
berbagai pihak. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para Guru SMA NEGERI 1
LAMONGAN khususnya pada Guru Bahasa Indonesia. Semoga laporan ini dapat membawa
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak mengalami
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik demi diperolehnya hasil
yang lebih baik.

Lamongan, Agustus 2014

Penulis
BAB 1
KEGIATAN BERSAMA

STANDAR KOMPETENSI

MENDENGARKAN BERBICARA MEMBACA MENULIS

Membedakan Menyampaikan Menjelaskan Menuliskan


fakta dan opini gagasan dan unsur-unsur resensi buku
dari berbagai intrinsik kumpulan
tanggapan
laporan lisan
dengan alasan cerpen cerpen
yang logis berdasarkan
dalam diskusi unsur-unsur
resensi
A. Membedakan fakta dan opini dari berbagai laporan lisan

Fakta dan Opini

FAKTA:
Fakta adalah hal atau keadaan yang sesuai dengan kenyataan, sesuai dengan bukti, dan
benar-benar terjadi. Jadi, fakta bersifat objektif. Pernyataan fakta berhubungan dengan apa,
kapan, dimana, berapa, siapa.

Ciri-ciri Fakta:
1. Kenyataan
2. Sumbernya berasal dari kejadian atau peristiwa atau hal atau objek yang ada di sekitar
kita. Oleh karena itu fakta selalu bersifat faktual (sesuai dengan kenyataan atau apa
adanya)
3. Kebenarannya dapat dibuktikan sesuai dengan kejadian, peristiwa, hal atau objek
yang diungkapkan atau dilaporkan.
4. Mengedepankan hasil temuan, sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber
sebagai penguat argumen,misalnya "berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci...",
"mengutip kata Shakespeare...", "menurut hasil survey yang dilakukan oleh BSI...",
dll.
5. Kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian
misalnya seperti "kebakaran yang terjadi di tanah abang senin kemarin telah memakan
8 orang korban jiwa.
6. Pengungkapannya dalam bentuk kalimat berita atau pernyataan. Contoh: pada tahun
2007, internet telah dimanfaatkan orang indonesia untuk berbagai keperluan.

Sumber :1. http://kreasi-nurdi.blogspot.com/2010/08/ciri-ciri-kalimat-fakta.html,


1. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas XII, Penerbit
Ganeca hal 2.

Manfaat Fakta:
1. Bagi pendengar, fakta berguna untuk melengkapi informasi dan menambah
pemahaman suatu kosep tertentu.
2. Bagi penyaji, dengan berbicara fakta maka penyaji dapat dipercaya oleh pendengar
atau orang lain, karena fakta sudah pasti kebenarannya.
Sumber: Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas XII, Penerbit
Ganeca hal 18.

OPINI :
Opini adalah pendapat, pikiran, pandangan, dan tanggapan mengenai suatu kejadian, keadaan,
dan tentang sesuatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal bisa berbeda-beda. Pendapat
dapat berupa saran, kritik, tanggapan, harapan,nasihat, atau ajakan. Opini bersifat subjektif.
Pernyataan opini berhubungan dengan mengapa dan bagaimana .

Sumber :http://darikelas.blogspot.com/2014/04/membedakan-antara- fakta-dan--


dari_14.html

Ciri-ciri opini:
1. Sumber didapat dari hasil pemahaman seseorang mengenai fakta atau apa saja dan
kemudian diungkapkan dalam pernyataan. Oleh karena itu opini bisa benar bisa juga
salah.
2. Belum pasti kejadiannya dan biasanya diawali dengan kata-kata seperti "menurut
saya","sepertinya","saya rasa".
3. Penggunaan kata-kata "menurut saya, "berdasarkan sepengetahuan saya", dan lain
sebagainya, karena kalimat opini adalah bentuk pendapat pribadi.
4. Informasi yang belum dibuktikan kebenarannya.
5. Penggunaan dalam kalimat berita atau pernyataan. Contoh: penggunaan internet oleh
orang indonesia cenderung digunakan dalam hal-hal negatif (pernyataan ini bisa benar
bisa salah, bergantung pada kenyataan yang ada).

Sumber: 1. http://kreasi-nurdi.blogspot.com/2010/08/1.html,
2. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas XII, Penerbit
Ganeca hal 2.

Manfaat Opini:
1.Bagi pendengar, opini membantu memahami sesuatu yang diuraikandalam berita atau
laporan.
2. Bagi penyaji, apabila opini yang diutarakan terbukti kebenarannya, maka oleh masyarakat
penyaji akan dipercaya opininya.
Sumber: Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas XII, Penerbit
Ganeca hal 18.

Contoh laporan kegiatan :


Laporan Kunjungan SMA Negeri 1 Yogyakarta ke SMA Batik 1 Solo
Dalam rangka mengisi waktu liburan semester I, SMA Negeri 1 Yogyakarta
mengadakan kunjungan ke SMA Batik 1 Solo. Kunjungan itu merupakan kunjungan
balasan atas kunjungan SMA Batik 1 Solo ke SMA Negeri 1 Yogyakarta dua bulan
yang lalu. Dengan kunjungan itu, rasa persaudaraan dan persahabatan di antara kami
semakin tinggi.
Kunjungan SMA Negeri 1 Yogyakarta ke SMA Batik 1 Solo dilaksanakan
pada tanggal 21 Januari 2013. Kunjungan diikuti oleh perwakilan sekolah yang terdiri
dari perwakilan kelas dengan beberapa guru pendamping. Selama kunjungan, ada
beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yaitu observasi lingkungan sekolah, diskusi
tentang kegiatan, ekstrakurikuler sekolah, kemajuan akademis sekolah, dan
kedisiplinan siswa.
Kegiatan-kegiatan selama kunjungan berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Ternyata acara kunjungan mempunyai manfaat besar. Dengan kegiatan itu, kami dapat
membandingkan kondisi SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan SMA Batik 1 Solo. Dengan
itu, kami dapat menentukan sikap yang tepat sesuai dengan kedudukan kami selaku
siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Setelah rombongan SMA Negeri 1 Yogyakarta melaksanakan kunjungan ke SMA Batik
1 Solo, kegiatan dilanjutkan dengan darmawisata kedua lokasi, masing-masing adalah
museum dan perpustakaan yang ada di kota Solo. Dengan melihat museum, kami dapat
melepaskan rasa jenuh.

2. Laporan Lisan
Pengertian Laporan

Menurut KBBI, laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan. Laporan


merupakan alat resmi untuk menyampaikan informasi faktual tentang sesuatu atau
kegiatan. Laporan dibuat setelah melakukan kegiatan, seperti: penelitian,
pengamatan, perjalanan, kunjungan atau rapat. Laporan dapat disajikan secara
tertulis dan lisan.

Berdasarkan cara penyampaiannya dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Laporan lisan adalah bentuk laporan yang langsung dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain secara lisan.
Contoh: Seorang wakil kepala sekolah melaporkan kondisi sekolah saat kepala
sekolah tidak berada di sekolah karena ada penataran di luar kota. Begitu kepala
sekolah tiba di sekolah, maka wakil kepala sekolah memberikan laporan secara
lisan kepada kepala sekolah.

2. Laporan tertulis adalah bentuk laporan yang ditulis oleh si pelapor.


Contoh: Dalam sebuah diskusi, seorang notulis akan membuat sebuah laoran
hasil diskusi. Laporan akan diberikan kepada pihak-pihak yang kompeten dan
terkait sehingga ada tindak lanjut dari diskusi tersebut.

Sumber: Bahasa Indonesia untuk kelas XII, Penerbit Erlangga hal 2.

Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi enam jenis, yaitu:


1. Laporan berbentuk formulir lisan.
2. Laporan berbentuk surat.
3. Laporan berbentuk memo. *
4. Laporan berbentuk paparan.
5. Laporan berbentuk naskah.*
6. Laporan berbentuk buku.

Manfaat laporan:
1. Pertanggungjawaban untuk orang yang memberi tugas
2. Dasar mengambil kesimpulan
3. Alat melakukan pengawasan
4. Dokumen untuk bahan belajar
5. Sumber pengalaman orang lain

Isi Laporan
Laporan perjalanan atau kegiatan memuat informasi tentang :
1. Kegiatan atau hal yang dilakukan,
2. Waktu kegiatan itu dilakukan,
3. Tempat kegiatan itu dilakukan, orang yang melakukan atau peserta
kegiatan,
4. Tujuan diadakan kegiatan,
5. Proses berlangsungnya kegiatan, dan
6. Hasil kegiatan.

DISKUSI :

Diskusi adalah suatu pertukaran fikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau
lebih secara lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau
pendapat.

MACAM-MACAM DISKUSI :

1. Seminar :
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium :
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli
mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja :
Pertemuan yang membahas suatu karya.
4. Santiaji :
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang
pelaksanaan kegiatan.
5. Muktamar :
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang
dihadapi bersama.
6. Konferensi :
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
7. Diskusi Panel :
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa
pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok :
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.
C. MENJELASKAN UNSUR INTRINSIK CERPEN
1. PENGERTIAN CERPEN

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh,
plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.

2. UNSUR INTRINSIK CERPEN

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsurunsur intrinsik
cerpen mencakup:

Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah
cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan
ketika cerita berlangsung.
Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah
memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsurangsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

Perwatakan

Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu
melalui:

1. Dialog tokoh
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik tokoh

Tokoh

tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam
cerita. tokoh dibag menjadi 3, yaitu:

1. Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita


2. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
3. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui
cerita.

3.UNSUR EKTRINSIK CERPEN

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak
langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik
meliputi:

Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)


Latar belakang kehidupan pengarang
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

4. CONTOH CERPEN
ROBOHNYA SURAU KAMI
pat ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Hanya karena seseorang yang datang ke sana
dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat, surau itu hingga kini masih
tegak berdiri. Orang itulah yang merawat dan menjaganya. Kelak orang ini disebut sebagai
Garin.
Meskipun orang ini dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada yang paling pokok
yang membuatnya bisa bertahan, yaitu dia masih mau bekerja sebagai pengasah pisau. Dari
pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa uang, makanan, kue-kue atau
rokok.
Kehidupan orang ini hanya mengasah pisau, menerima imbalan, membersihkan dan merawat
surau, beribadah di surau dan bekerja hanya untuk keperluannya sendiri. Dia tidak ngotot
bekerja karena dia hidup sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak
dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.
Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Lalu,
keduanya terlibat perbincangan. Akan tetapi, sepulangnya Ajo Sidi, penjaga surau yang kerap
disapa Kakek itu murung, sedih, dan kesal. Karena dia merasakan, apa yang diceritakan Ajo
Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.
Ajo Sidi bercerita sebuah kisah tentang Haji saleh. Haji saleh adalah orang yang rajin
beribadah menyembah Tuhan. Ia begitu yakin ia akan masuk ke surga. Namun Tuhan Maha
Tau dan Maha Adil, Haji Saleh yang begitu rajin beribadah di masukan ke dalamma neraka.
Kesalahan terbesarnya adalah ia terlalu mementingkan dirinya sendiri. Ia takut masuk neraka,
karena itu ia bersembahyang. Tapi ia melupakan kehidupan kaumnya, melupakan kehidupan
anak isterinya, sehingga mereka kocar-kacir selamanya. Ia terlalu egoistis. Padahal di dunia
ini kita berkaum, bersaudara semuanya, tapi ia tidak memperdulikan itu sedikit pun. Crita ini
yang membuat kakek tersindir dan merasa dirinya murung.
Kakek memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tak memikirkan
hidupnya sendiri sebab dia memang tak ingin kaya atau membuat rumah. Segala
kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhannya. Dia tak berusaha mengusahakan
orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji, dan
berdoa kepada Tuhannya. Apakah semua ini yang dikerjakannya semuanya salah dan dibenci
Tuhan ? Atau dia ini sama seperti Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata
Tuhan dia itu lalai. Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga surau itu begitu
memikirkan hal ini dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu.
Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok
lehernya dengan pisau cukur.
Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus
mayatnya dan menguburnya. Kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas
kematiannya. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau
dia tetap pergi bekerja.

UNSUR INTRINSIK :

Tema :Tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi
keluarganya.
Amanat : 1) jangan cepat marah kalau diejek orang,
2) jangan cepat bangga kalau berbuat baik,
3) jangan terpesona oleh gelar dan nama besar,
4) jangan menyia-nyiakan yang kamu miliki, dan
5) jangan egois.
Latar
-Latar Tempat
kota, dekat pasar, di surau, dan sebagainya
-Latar Waktu
Beberapa tahun yang lalu.

Alur (plot)
Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah
berlalu yaitu sebab-sebab kematian kakek Garin.

Penokohan
Tokoh-tokoh penting dalam cerpen ini ada empat orang, yaitu tokoh Aku, Ajo Sidi, Kakek,
dan Haji Soleh

(a) Tokoh Aku berwatak selalu ingin tahu urusan orang lain.
(b) Ajo Sidi adalah orang yang suka membual
(c) Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain.
(d) Haji Soleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri.
Sudut Pandang
Di dalam cerpen ini pengarang memposisikan dirinya dalam cerita ini sebagi tokoh utama
atau akuan sertaan sebab secara langsung pengarang terlibat di dalam cerita dan ini terasa
pada bagian awal cerita

D. Menulis Resensi Buku Kumpulan Cerpen Berdasarkan Unsur-Unsur Resensi

Resensi adalah pertimbangan baik buruknya suatu karya. Orang yang menyusun
resensi disebut resensator.Resensi harus bersifat objektif dalam menilai buku.

Langkah langkah menyusun resensi:


a. Menentukan buku yang kana diresensi
b. Baca dua sampai tiga kali dengan pemahamannya
c. Catatlah pokok pokok isi buku (synopsis)
d. Catatlah kelebihan dari buku itu
e. Catatlah kelebihan dari buku itu
f. Member saran bila perlu
g. Menulis / menyusun resensi

Pokok-Pokok dalam meresensi kumpulan cerpen :

1. Identitas Buku
Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit,
cetakan, serta tebal buku
.
2. Pembuka Resensi
Kegiatan menulis resensi dapat dilakukan dengan mengutip paragraf dalam buku.
Kutipan ini sebagai landasan berpikir. Penulis juga dapat mengemukakan tema buku secara
singkat yang dilengkapi dengan deskripsi isi buku dan memperkenalkan kepengarangan
(nama, ketenaran, hasil karya, ataupun proses kreatifnya)
.
3. Macam atau Jenis Buku
Penulis resensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca. Dengan kata
lain, ia harus mengklasifikasi buku itu dalam kelas atau kelompok buku tertentu, misalnya
fiksi dan nonfiksi.
4. Keunggulan Buku
Penulis resensi mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut.
Penulis dapat menguraikan hal-hal berikut.
a. Organisasi Buku
Organisasi buku meliputi kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan bagian
yang lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan memperlihatkan perkembangan yang logis.
b. Isi Buku
Isi buku menyangkut paparan dan rincian buku, serta adanya kesimpulan umum.
Buku dikatakan berkualitas jika organisasi dan tema terangkai padu, baik, dan benar.
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur kalimat, hubungan
antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain itu, perlu pembedaan antara penggunaan
bahasa untuk buku ilmiah dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku ilmiah bersifat denotatif,
satu penafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat konotatif untuk mengembangkan daya
imajinasi.

5. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menguraikan kelemahan buku. Kelemahan ini meliputi cacat fisik
(kelengkapan halaman, konsistensi penulisan, kualitas penjilidan) dan pembahasan yang tidak
sistematis. Sisi kelemahan bisa disesuaikan dengan tema yang mengikat buku tersebut.

6. Nilai Buku
Apabila penulis resensi telah memberikan gambaran mengenai latar belakang buku
dan mengemukakan pokok-pokok yang menjadi sasaran ulasan, penulis resensi telah menilai
buku. Nilai sebuah buku akan lebih jelas jika dibandingkan dengan karya lain.

Contoh meresensi kumpulan cerpen :


Jalan Takdir

Identitas buku :
Judul buku : Empat Musim Cinta
Judul Cerpen : Jalan Takdir
Pengarang : Hotma Juniarti
Penulis : Andi Fauziyah Yahya
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2010
Tebal buku : 174 Halaman

Latar belakang :
Saya memilih judul ini karena menurut saya menarik untuk dibaca. Selain itu, memiiliki tema
yang sesuai dengan intensitas pembaca.

Sinopsis :
Jalan takdir memang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tidak ada seorang manusia pun
yang tahu jalan takdir kehidupannya seperti apa. Begitu pula penolakan secara halus dari
Ayah Mela terhadap Handoyo, lelaki yang akan meminang anak gadisnya. Karena ayah Mela
mengetahui dan juga mengerti bahwa ternyata anaknya gadisnya itu tidak mencintai lelaki
yang akan meminangnya tersebut. Ayah Mela sangat mengetahui bahwa telah ada yang
mengisi hati Mela, yaitu adik kandung dari Handoyo sendiri, Handika.
Amanat yang terkandung dalam cerpen ini yakni, seorang ayah yang benar-benar ingin
memberikan kebahagiaan dan juga masa depan yang terbaik untuk putrinya itu.

Kelebihan
Kata-kata dalam cerpen ini mudah dipahami serta ceritanya yang menarik dan membuat
cerpen ini benar-benar tidak bosan untuk dibaca.

Kelemahan
Kelemahan pada ejaan yang kurang tepat, dan juga judul yang kurang sesuai dengan
ceritanya, konflik belum terasa karena terlalu datar gaya berceritanya.

Resensator : Nenden Lelawati Putri

Sekeping Hati Yang Tersisa

Identitas Buku

1. Judul Buku : Empat Musim Cinta


2. Judul Cerpen : Sekeping Hati yang Tersisa
3. Penulis : Adhitya Mulya, Andi F. Yahya, Hotma Juniarti, Andi Fauziah Yahya, Okke
Sepatumerah,Rizki Pandu Permana, S.A.Z. Al-Fansyour, Veronika Kusuma
Wijayanti

4. Pengarang : S.A.Z. Al-Fansyour


5. Penerbit : GagasMedia
6. Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2010. Cetakan keempat, 2011

7. Tebal Buku : 174 halaman

B. Latar Belakang

Kita sudah mengenal namanya cinta. Cinta merupakan sebuah rasa yang dirasakan oleh
setiap manusia dan setiap manusia pasti akan merasakan cinta. Dalam buku ini banyak sekali
cerita bertemakan cinta, dari beberapa cerita, ada salah satu cerita yang menurut saya menarik
untuk dijadikan bahan resensi buku fiksi yang berjudul Sekeping Hati yang Tersisa karya
S.A.Z. Al-Fansyour.

C. Sinopsis

Sebuah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang perempuan yang memerankan
tokoh utama aku yang mempunyai kepribadian yang baik. Dibalik itu, seorang lelaki
bernama Kelana, diam-diam selalu memperhatikan perempuan tersebut hingga menyukainya.
Pengarang menceritakan setiap karakter dengan keadaan mereka masing-masing, dari
pengalaman tokoh utama yang dahulunya adalah seorang perempuan yang mempunyai
kebiasaan selalu mencari inspirasi dalam sebuah bangku taman, sedangkan Kelana yang tidak
luput untuk selalu mencari informasi tentang seorang perempuan yang dia sukai, yaitu tokoh
utama.
Sudah lama memendam rasa, hingga tidak tahu bahwa perempuan yang dihampirinya
adalah perempuan yang selama ini diharapkannya. Tokoh aku merasakan ada keganjilan
dari Kelana, dia merasa bahwa dia seperti sudah mengenal Kelana sejak dulu. Kelana
menceritakan sosok perempuan yang dicarinya. Tanpa sadar, Kelana tidak mengetahui bahwa
perempuan yang dia cari itu adalah tokoh utama. Namun, pemeran utama sudah menjadi
wanita yang sudah dibatasi keadaan, dia sudah dihadiahi seorang putri dari seorang lelaki,
suaminya.
Sang pengarang kemudian membuat cerita tokoh utama mengalami konflik batin
seolah apa yang sedang dia rasakan dituangkan dalam sebuah cerita. Sangat dapat dirasakan
oleh pembaca.
Selanjutnya, tokoh utama sudah mengetahui bahwa Kelana adalah sosok lelaki yang
dulu selalu memperhatikannya. Tetapi dia menahan diri untuk tidak memberi tahu bahwa
sosok perempuan yang Kelana cari adalah dirinya, karena itu akan lebih baik dan menjaga
hati Kelana. Hingga pada akhirnya Kelana pergi untuk melanjutkan study-nya dan menitipkan
sebuah buku untuk diberikan kepada perempuan yang diharapkannya dan tokoh utama akan
senantiasa menjaga buku itu sebaik Kelana telah menjaga hatinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan

Setiap karya memang mempunyai keunggulan ataupun kekurangan, seperti pada fiksi
ini. Kelebihan yang menonjol diciptakan oleh pengarang dari segi alur cerita, begitu runtut.
Cerita yang dialami oleh setiap tokoh sangat menjiwai, sehingga dapat dirasakan oleh
pembaca, seperti pengalaman pribadi.
Namun, ada bebrapa kekurangannya juga, yaitu ada sedikit cerita yang alangkah
baiknya ditambahkan, supaya lebih memperjelas keadaan tokoh. Tetapi, dari kesuluruhan
fiksi ini baik untuk dibaca, karena cerita ini merupakan gambaran cerita seseorang yang
pernah terjadi.

E. Simpulan

Buku fiksi ini baik dibaca oleh golongan dewasa dan remaja. Alasannya, sang
pengarang menceritakan sebuah pengalaman yang terjadi pada orang dewasa, sedangkan
untuk remaja, fiksi ini merupakan gambaran yang mungkin akan terjadi pada seorang remaja,
karena cintalah semua hal dapat berubah. Oleh karena itu, jagalah nama cinta.

Anda mungkin juga menyukai