Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN


KERANGKA ANALISIS

3.1 Kerangka Teori

Kerangka teori (theoretical framework) adalah struktur yang berfungsi

menyatukan penjelasan, prinsip teoretis, dan gagasan tentang hubungan teoretis

variabel-variabel. Kerangka teori merupakan konteks teoretis yang berisi

penjelasan-penjelasan teoretis atau penjelasan logis tentang hubungan variabel-

variabel yang penting dari suatu masalah penelitian.23

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di Bab II, maka kerangka teori

penelitian ini mengacu pada sistem yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI

(2014) dan teori Buse, et.al (2012), Kemenkes RI (2010), Guspianto (2012),

Purwaningsih (2013), Mikrajab, M.A dan Tety Rachmawati (2015) dan

Dharmawan (2014) dalam pelayanan antenatal terpadu sebagai berikut :

INPUT PROSES OUTPUT


1. SDM
2. Fasilitas, Proses pelayanan 1. Cakupan K1, K4 dan
3. Sumber dana antenatal care Penanganan
4. Kebijakan terpadu Komplikasi
5. Standar Prosedur Kebidanan
Operasional 2. Kualitas ANC terpadu

Sumber : Kemenkes RI (2014) dan teori Buse, et.al (2012), Kemenkes RI


(2010), Guspianto (2012), Purwaningsih (2013), Mikrajab, M.A
dan Tety Rachmawati (2015) dan Dharmawan (2014)

Gambar 3.1 Kerangka Teori

23
Murti, Bhisma. Strtuktur Riset. Matrikulasi Program Studi Doktoral. Solo : Fakultas Kedokteran,
UNS; 2011. Hlm 7
52
53

3.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang

hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan

diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.24

Berdasarkan kerangka teori yang telah disusun, peneliti menggambarkan

kerangka konsep penelitian ini sebagai berikut :

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Kebijakan pelayanan antenatal

Implementasi
Standar pelayanan ANC Pelayanan Antenatal
Care Terpadu

Beban kerja bidan Puskesmas

Gambar 3.2 Kerangka Konsep

3.3 Kerangka Analisis/Matematis

(X1)

(X2) (Y)

(X3)

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 3.3 Kerangka Analisis/Matematis

24
Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2015.
54

Keterangan:
X1 : Kebijakan pelayanan antenatal
X2 : Standar pelayanan ANC
X3 : Beban kerja bidan puskesmas
Y : Implementasi Pelayanan Antenatal Terpadu

3.4 Definisi Konsep, Definisi Operasional dan Pengukuran

Definisi konsep adalah pemaknaan dari konsep yang digunakan,

sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut di

lapangan.25

Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan

dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional

menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan

konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan

replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstrak yang lebih baik.26

Tabel 3.1 Definisi Konsep, Definisi Operasional dan Pengukuran

Pengukuran
Definisi
No Variabel Definisi Konsep Alat Hasil Skala
Operasional Cara Ukur
Ukur Ukur Ukur
1. Pelayanan Pelayanan Pelayanan Daftar Menilai 0: tidak Nominal
antenatal antenatal antenatal Tilik berdasar sesuai
terpadu (Y) komprehensif yang kan 1: sesuai
dan berkualitas dilakukan Daftar tilik
yang diberikan oleh Bidan
kepada semua Pengelola
ibu hamil untuk KIA
memenuhi hak Puskesmas
setiap ibu hamil yang
memperoleh mencakup
pelayanan pelayanan
antenatal yang promotif,
berkualitas preventif,

25
Effendi, Sofian dan Tukiran. Metode Penelitian Survei: Jakarta : LP3ES; 2012.Hlm 43
26
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2015. Hlm 31
55

sehingga sekaligus
mampu kuratif dan
menjalani rehabilitatif
kehamilan
dengan sehat,
bersalin dengan
selamat, dan
melahirkan bayi
yang sehat
2. Kebijakan Rangkaian Kebijakan Kuesioner Mengisi 0 : Tidak Nominal
Pelayanan konsep dan asas yang meliputi lembar sesuai
Antenatal (X1) yang menjadi kebijakan kuesioner 1 : Sesuai
pedoman dan program dan
dasar rencana teknis
dalam pelayanan
pelaksanaan antenatal
suatu pekerjaan
3. Standar Tolok ukur yang Penerapan Daftar Mengisi 0 : Tidak Nominal
Pelayanan dipergunakan operasional Tilik daftar tilik sesuai
Antenatal (X2) sebagai dari kebijakan 1 : Sesuai
pedoman program
penyelenggaraan pelayanan
pelayanan dan antenatal atau
acuan penilaian standar
kualitas pelayanan
pelayanan antenatal 10T
sebagai yang meliputi
kewajiban dan : (Timbang)
janji berat badan
Penyelenggara dan
kepada pengukuran
masyarakat tinggi badan;
dalam rangka Ukur Lila;
pelayanan yang Ukur
berkualitas, (Tekanan)
cepat, mudah, darah; Ukur
terjangkau, dan (Tinggi)
terukur fundus uteri;
Hitung DJJ;
Pemberian
imunisasi
(Tetanus
Toxoid)/TT
lengkap;
Pemberian
(Tablet besi),
minimal 90
tablet selama
kehamilan;
Periksa
Labpratorium;
Tatalaksana
kasus; Temu
wicara
4. Beban Kerja Beban kerja Beban kerja Instrumen Mengisi 0 : Berat Nominal
56

Bidan (X3) merupakan bidan Beban instrument bila


sejauh mana yang dilihat Kerja NASA- skor >
kapasitas dari persepsi Subyektif TLX 80 dan
individu pekerja bidan desa NASA- skor
dibutuhkan tentang TLX 50-80
dalam pertanyaan 1 :
menyelesaikan beban kerja Ringan
tugas yang yang bila
diberikan diajukan skor
kepadanya, tentang <50
yang dapat perasaan
diindikasikan kelebihan
dari jumlah kerja, ukuran
pekerjaan yang dari tekanan
harus pekerjaan dan
dilakukan, kepuasan
waktu/batasan kerja dalam
waktu yang melaksanakan
dimiliki oleh kewenangan
pekerja dalam nya melalui
menyelesaikan pengukuran
tugasnya, serta beban kerja
pandangan subyektif.
subjektif
individu tersebut
sendiri
mengenai
pekerjaan yang
diberikan
kepadanya

3.5 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara kebijakan pelayanan antenatal, standar pelayanan

antenatal dan beban kerja Bidan Puskesmas dengan pelayanan antenatal terpadu di

Kota Depok Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai