1. Synergi
Konsep dasar pendekatan Brunnstrom adalah pendekatan sinergi, hubungan otot ke dalam unit-
unit fungsional. Pergerakan atau pola motor terjadi pada level spinal cord. Pola sinergi dapat
dihasilkan dari stimulus refleks atau usaha kemauan sendiri.
2. Teori system
Dasar teori system adalah konsep feedback/masukan, bagian-bagian dari keseluruhan
berkomunikasi satu dengan yang lain. System saraf sebagai suatu elemen yang aktif ketika dia
melakukan treatment terhadap pasien hemiplegi. Dia memfasilitasi refleks hanya untuk
mempercepat recovery pasien dari kontrol gerakan secara sengaja. Paasien didorong untuk
memulai dan menentukan gerakan mereka dengan terlebih dahulu mendapatkan kontrol terhadap
pola sinergis. Dengan membangun kemampuan ini dia membantu pasien mendapatkan
peningkatan jumlah pola gerakan.
Tahap 2 : spastisitas mulai timbul. Penderita mulai dapat menggrakkan sebagian anggota yang
lumpuh baik secara volunteer, maupun terjadi oleh timbulnya reaksi asosiasi.
Tahap 3 : Spastisitas menjadi semakin nyata. Penderita dapat menggerakkan anggota tubuh
hanya dalam pola sinergis massal. Reaksi asosiasi yang terjadi juga lebih besar dan dalam pola
yang sama dengan sinergisnya.
Tahap 4 : Spastisitas mulai menurun. Penderita mulai dapat menggerakkan anggota tubuhnya di
luar pola sinergis. Ada 3 gerakan kombinasi yang merupakan cirri tahap 4 yaitu ; meletakkan
tangan di belakang tubuh, mengangkat lengan lurus ke depan, dan dapat melakukan gerakan
pronasi-supinasi pada posisi siku fleksi 90.
Tahap 5 : Spastisitas minimal. Penderita dapat melakukan gerakan kombinasi yang lebih
kompleks di luar pengaruh sinergis. Gerakan-gerakan yang dipilih untuk mewakili tahap ini
adalah : mengangkat lengan lurus ke atas (fleksi bahu lebih dari 90 derajat dengan siku lurus).
Tahap 6 : penderita sudah dapat melakukan banyak kombinasi gerakan dengan koordinasi yang
cukup baik, yang jika dilihat sepintas tampak normal.
Motor behaviour pada orang dewasa menurut Brunnstrom diistilahkan dengan sinergi. Pola
sinergis pada hemiplegi adalah ;
1. Sinergis fleksor lengan, terdiri :
a. Retraksi dan elevasi bahu.
b. Eksternal rotasi dan abduksi sampai 90 pada bahu
c. Fleksi siku
d. Supinasi lengan bawah
e. Fleksi pergelangan tangan dan fleksi jari-jari
d. jari-jari fleksi