Tradisi Kritis
Tradisi kritis dalam komunikasi organisasi juga terkait dengan budaya, tetapi
lebih khusus lagi dengan hubungan kekuasaan dan ideologi yang muncul
dalam interaksi organisasi. Dennis Mumby menyatakan: “Salah satu ajaran
prinsipil dari pendekatan penelitian kritis adalah bahwa organisasi bukan
hanya tempat netral untuk pembuatan makna; namun, organisasi
menghasilkan dan dihasilkan dalam konteks perjuangan antara ketertarikan
kelompok dan sistem representasi yang saling bersaing.” Para akademisi
komunikasi kritis telah menganggap realitas sosial bukan sebagai bentuk fisik,
lebih sebagai lingkungan di mana siaran suara dan ketertarikan berlomba-
lomba mendapatkan dominasi. Selanjutnya bergerak ke teori Stanley Deetz
tentang demokrasi organisasi. Sudut pandang feminis dalam kekuasaan
organisasi sangat menonjol pada dekade terakhir dan memberikan sebuah
contoh mata rantai antara teori dan praktik yang dianjurkan oleh teori-teori
kritis, dan kami menyimpulkan bagian ini dengan melihat pada pendekatan
feminis.
Kelas: F
Nama Kelompok:
Evi Fania (2011-41-111)
Ester Mayang Sari (2011-41-007)
Hariani Dwi Andari (2011-41-146)
Putri Purwanti (2011-41-155)
Sri Maryanti Setyorini (2011-41-126)