Materi Destilasi PMT
Materi Destilasi PMT
NIM : 061530401033
I. Pengertian Larutan
Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih zat (dalam kimia).
Zat yang jumlahnya lebih sedikit yang ada didalam larutan itu (zat) solut atau terlarut,
sedangkan zat yang memiliki jmlah zat lebih banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam
larutan juga disebut solven atau pelarut. Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut
dalam sebuh larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, dan sedangkan proses campuran
zat terlarut dan pelarut disebut pelarutan (solvasi). Sebagai contoh larutan yang biasa
dijumpai ialah padatan yang dilarutkan didalam sebuah cairan, contohnya gula atau garam
yang dilarutkan kedalam air. Gas juga bisa dilarutkan dalam sebuah cairan, misalkan karbon
dioksida atau oksigen dalam air. selain itu juga, cairan juga dapat larut dalam cairan lain,
sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) serta mineral yang tertentu.
Setiap ion dikelilingi oleh molekul pelarut yang berlawanan muatan, kecenderungan
ini dapat menghambat laju ion-ion menuju elektroda yang menyebabkan daya hantar
listriknya lebih rendah dari harapan. Pengaruh ini menjadi lebih besar jika larutan lebih pekat
atau jika ion-ion mempuyai muatan lebih besar dari satu seperti MgSO4.
Gambar 1. Diagram Larutan Ideal dan Non Ideal Deviasi Positif
Larutan ini dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Larutan non ideal deviasipositif yang mempunyai volume ekspansi. Dimana akan
menghasilkan titik didih maksimum pada system campuran itu.
Contoh: system aseton-karbondisulfide dan system HCl-air.
b. Larutan non ideal deviasi negative yang mempunyai volume kontruksi. Dimana akan
menghasilkan titik didih minimum pada system campuran.
Contoh : system benzene-etanol dan Aseton – chloroform
V. Destilasi
Distilasi adalah suatu metode pemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) suatu bahan. Dalam destilasi, campuran zat
dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini
termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum
Dalton.Distilasi yang dilakukanpada praktikum kali ini adalah distilasi campuran biner,
dimana zat yang digunakan adalah campuran kloroform dan aseton dengan komposisi
yang variasi. Dalam larutan ideal sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat
komponen yang lain. Sehingga sifat larutan yang dihasilkan terletak diantara kedua sifat
komponennya.
VI. Azeotrop
Azeotrop merupakan campuran dari dua atau lebih larutan (kimia) dengan
perbandingan tertentu , dimana komposisi ini tetap / tidak bisa diubah lagi dengan cara
destilasi sederhana. Kondisi ini terjadi karena ketika azeotrop di didihkan, uap yang
dihasilkan juga memiliki perbandingan konsentrasi yang sama dengan larutannya semula
akibat ikatan antar molekul pada kedua larutannya.
a. Azeotrop positif
Jika titik didih campuran azeotrop kurang dari titik didih salah satu larutan
konstituennya, contoh campuran 95,63 etanol dan 4,37 % air, etanol mendidih
pada suhu 78,4 OC sedangkan air mendidih pada suhu 100 OC, tetapi
campurannya/azeotropnya mendidih pada suhu 78,2 OC.
b. Azeotrop Negatif
Jika titik didih campuran azeotrop lebih dari titik didih konstituennya atau
salah satu konstituennya. Contoh campuran asam klorida pada konsentrasi 20,2 %
dan 79,8 % air. Asam klorida (murni) mendidih pada suhu -84OC, tetapi campuran
azeotropnya memiliki titik didih 110OC.
Sebuah contoh yang terkenal dari azeotrop positif adalah 95,63 % etanol dan 4,37 %
air (berat).[2] Etanol mendidih pada 78,4 °C , air mendidih pada 100 °C , tetapi azeotrop
mendidih pada 78,2 °C , yang merupakan lebih rendah daripada salah satu dari
konstituennya. Memang 78,2 °C adalah suhu minimum di mana setiap larutan etanol / air
dapat mendidih pada tekanan atmosfer. Secara umum, sebuah azeotrop positif mendidih pada
suhu yang lebih rendah daripada rasio lain dari konstituennya. Azeotrop positif juga disebut
campuran didih minimum atau azeotrop tekanan maksimum.
Contoh dari azeotrop negatif adalah asam klorida pada konsentrasi 20,2 % dan 79,8 %
air (berat). Hidrogen klorida mendidih pada -84 °C dan air pada 100 °C , tetapi azeotrop
mendidih pada suhu 110 °C , yang lebih tinggi daripada salah satu dari konstituennya . Suhu
maksimum di mana setiap larutan asam klorida dapat mendidih adalah 110 °C. Secara umum,
sebuah azeotrop negatif mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada rasio lain dari
konstituennya . Azeotrop negatif juga disebut campuran didih maksimum atau tekanan
azeotrop minimum.
asam nitrat (68%) / air, mendidih pada 120,5 °C pada 1 atm (azeotrop negatif)
asam perklorat (28,4%) / air, mendidih pada 203 °C (azeotrop negatif)
asam fluorida (35,6%) / air, mendidih pada 111,35 °C (azeotrop negatif)
etanol (96%) / air, mendidih pada 78,1 °C
asam sulfat (98,3%) / air, mendidih pada 338 °C
aseton / metanol / kloroform membentuk didih menengah (pelana) azeotrop
dietil eter (33%) / halotan (66%) campuran pernah umum digunakan dalam anestesi.
benzena / hexafluorobenzene membentuk azeotrop biner ganda.
DESTILASI FRAKSIONASI
Reflux ratio adalah perbandingan antara jumlah cairan yang kembali ke kolom dengan
jumlah cairan yang terkumpul pada penampung selama selang waktu yang sama.
REBOILER
Reboiler merupakan alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali
serta menguapkan sebagian cairan yang diproses. Biasanya liquid yang diuapkan diletakan
dibagian sheel sedangkan pemanas diletakan dibagian pipa atau tube. Media pemanas yang
digunakan antara lain yaitu uap (steam) dan minyak (oil). Alat penukar panas ini digunakan
pada peralatan distilasi (sitompul,1993).
Sistem Kerja
Dua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda mengalir sepanjang heat
exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada bagian luar
tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui
dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell atau sebaliknya. Fluida bisa merupakan
cairan atau gas pada sisi shell maupun pada sisi tabung. Dalam tujuan memindahkan panas
secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang besar harus digunakan, oleh karena itu
terdapat banyak tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang dapat disimpan untuk
digunakan. Hal ini adalah suatu jalan yang baik untuk memelihara energi.
Heat exchanger yang berfasa tunggal (cairan atau gas) pada setiap sisi dapat disebut
heat exchanger berfasa satu atau berfasa tunggal. Heat exchanger berfasa dua dapat
digunakan untuk memanaskan cairan dan mendidihkannya sehingga menjadi gas (uap air),
terkadang disebut boiler, atau mendinginkan uap air untuk dikondensasikan menjadi bentuk
cairan (condenser), pada umumnya perubahan fase yang terjadi berada pada sisi shell. Boiler
didalam mesin uap lokomotif biasanya cukup besar, yang pada umumnya shell and tube heat
exchanger terbentuk silinder. Pada pembangkit tenaga listrik yang besar dengan steam-driven
turbin, shell and tube condenser digunakan untuk mengkondensasikan uap air yang keluar
turbin ke dalam bentuk air yang dapat didaur ulang kembali menjadi uap air, yang mungkin
pada shell and tube tipe boiler.
Tipe-tipe Reboiler:
Type reboiler dapat diklasifikasikan berdasarkan sirkulasi dan posisi reboiler. Aliran
reboiler dapat disirkulasikan secara alami dengan head yang cukup.Aliran “Forced
Circulation” dilakukan dengan memakai pompa sebagai alat pensirkulasi. Posisi reboilerpun
dapat diletakkan secara horizontal ataupun vertikal.
Jawab
V = D + R → 8000 = 5055 + R
Pertanyaan :
1) Pada diagram alir diatas akan dihasilkan hasil bawah ( W2 ) = …….. kg/jam
2) Pada diagram alir diatas akan dihasilkan hasil atas (D) = ……… ……kg/jam
3) Pada diagram alir diatas akan dihasilkan hasil (W1) = ……………….kg/jam
4) Pada diagram alir diatas akan dihasilkan hasil bawah ( W ) = ………. kg/jam
5) Pada diagram alir diatas akan dihasilkan Uapi produk (V ) = ……. ....kg/jam
6) Pada diagram alir diatas akan hasil atas yang di recykel ( R ) = .......... kg/jam
7) Pada diagram alir diatas komposisi hasil bawah ( W ) adalah :
C2= …..% , C3 = ….. % dan C4= ….. %
Penyelesaian
700
W2 = = 1000 kg/jam
0,7
F1 x C2 di F1 + F2 xC2 di F2 = C2 di D x D + C2 di W1 x W1+ C2 di W2 x W2
F1 x C2 di F1 + F2 x C2 di F2 = C2 di D x D + C2 di W1 x ( 1000 – D ) + C2 di W2 x W2
600
D= = 857 kg/jam
0,7
V x C2 di V = D x C2 di D + R x C2 di R
7. Perhalikan peralatan ( 3 )
W x C4 di W = W1 x C4 di W1 + W2 x C4 di W2
700
C4 di W = x 100 % = 60 %
1143
W x C2 di W = W1 x C2 di W1 + W2 x C3 di W2
28,6
C2 di W = x 100 % = 2,5 %
1143