Anda di halaman 1dari 53

Dr. Ida Ratna Nurhidayati, Sp.

S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Neurobehaviour
• Fungsi kognitif
• Fungsi non-kognitif (psychiatric sign &
symptom)
5 Modalitas Fungsi Kognitif
• Atensi
• Bahasa
• Memori
• Visuospasial
• Fs eksekutif
Attention
• Kemampuan untuk memperhatikan stimulus
tertentu tanpa terganggu oleh stimulus
internal maupun eksternal (lingkungan)

dapat menyaring stimulus yang tidak relevan


Atensi

Cortical areas

Thalamus

ARAS (Brain Stem)


Atensi

• Pemeriksaan Atensi
● Harus dilakukan saat awal pemeriksaan
● Serial 7 substraction
● Digit Reversal (20 – 1)
● Months in reverse order (Des – Jan)
Bahasa
• Merupakan kemampuan untuk berkomunikasi
melalui penggunaan simbol (Benson, 1979)
• Penting untuk membangun kemampuan kognitif
• Bicara : proses mekanik verbal berbahasa
• Afasia : gangguan berbahasa
• Disartria : gangguan artikulasi dengan modalitas
bahasa masih intak
• Dysprosodia : Gangguan intonasi (melodi) bicara 
hemisfer kanan
Bahasa
• Pusat bahasa di hemisfer kiri (pada 99% kinan
dan 70% kidal)

• Pada pasien kidal, afasia tidak seberat pasien


kinan dengan lesi yang sama pada hemisfer
kiri
Bahasa
• Area Bahasa :
● Terletak di daerah fisura sylvian
● Area Broca / Area Eksekutif (bag bawah gyrus
presentral dan girus postsentral)
● Area Wernicke / Area Reseptif (girus
supramarginal dan angular, girus parietal inferior,
bagian atas lobus temporal)
● Area Broca dan Wernicke dihubungkan oleh
fasikulus arkuatus
Bahasa
• Kemampuan modalitas bahasa
1. fluency
2. pemahaman
3. pengulangan
4. penamaan
5. membaca
6. menulis
Pemeriksaan Bahasa
Pemeriksaan dilakukan pada awal pemeriksaan
neurobehavior

1. Bicara spontan
 Curah verbal fluen / nonfluen (wawancara dengan pertanyaan
terbuka)

 Nonfluent:
• Sparse and effortfull
• Frequent word finding pauses

 Afasik :
• Kesalahan struktur tata bahasa
• Kesulitan menemukan kata
• Parafasia
Pemeriksaan Bahasa
2. Pengertian Bahasa
 Meminta pasien menunjuk benda/objek yang
disebutkan pemeriksa (warna merah, kursi, tangan, ibu
jari)

 Meminta pasien mengerjakan kalimat perintah


yang ditugaskan pemeriksa (Tunjuk atap, kemudian
lantai)

 Pasien diminta menjawab pertanyaan ya/tidak


kalimat yang dibacakan pemeriksa (Seorang bayi lebih
besar dari pada seorang dewasa)
Pemeriksaan Bahasa
3. Pengulangan
Pasien diminta untuk mengulangi kata atau kalimat
yang disebutkan pemeriksa

Wati
Kelompok
Siapa sedang sakit
Tolong ambilkan radio besar itu
Ember itu berisi banyak batu baterai besar
Pemeriksaan Bahasa
4. Penamaan
● Kesulitan penamaan (Anomia) sering dijumpai pada semua
tipe afasia

● Pemeriksa menunjukkan gambar, pasien diminta untuk


menyebutkan nama

● Ciri anomia : kesulitan menamai kategori tertentu

● Parafasia: indikasi sensitif gangguan bahasa (afasia)


Pemeriksaan Bahasa
• Parafasia: menyebut silabel, atau kata yang
tidak benar
– Parafasia literal atau fonemik:
• Mengganti silabel (kursi  “kurdi”)
– Parafasia semantik atau verbal:
• Mengganti arti kata dengan kata lain yang konotasinya
sama (sendok  “pisau”)
Pemeriksaan Bahasa
5. Membaca
kemampuan membaca dan mengerti stimulus
tulisan

6. Menulis
Menilai mekanisme tulisan
Kemampuan Modalitas Bahasa Pada Sindroma
Afasia
Jenis Bicara Pengertian Penamaan Pengulangan
Afasia Spontan
Broca Nonfluent Relatif normal abnormal abnormal

Wernicke Fluent abnormal abnormal abnormal

Global Nonfluent abnormal abnormal abnormal

Konduksi Fluent normal abnormal abnormal


parafasia

Transkortikal Nonfluent Relatif normal abnormal Relatif normal


Motorik

Transkortikal Fluen, abnormal abnormal Relatif normal


Sensorik parafasia,
ekolali
Memori
• Klinik
Lama rentang waktu antara stimulus dan
recall
– Immediate memory (detik)
– Recent memory (menit, jam ,hari, bulan, tahun)
– Remote memory (tahun, seumur hidup)
Memori
Stimulus
detik atensi
Immediate memory
menit, jam, konsolidasi, ulang,
hari, bln, thn simpan
Recent memory
thn, seumur hidup konsolidasi lebih
kuat
Remote memory
Memori
• Immediate memory
● Rentang waktu dalam detik
● Hanya memerlukan perhatian
● Pengulangan digit
● Memori jangka pendek (pengulangan digit mundur) /
Working memory  lebih kompleks

• Recent Memory (New Learning Ability)


● mis : tanggal, nama dokter, apa yg dimakan tadi pagi,
kejadian baru
● Rentang waktu : menit, jam, hari, bulan, tahun
Memori
• Remote memory
● rekoleksi fakta yg terjadi bertahun yg lalu
● mis ; tgl lahir, nama teman, sejarah
● kejadian sebelum mengalami gangguan recent
memory

• Semantic memory
● Pengetahuan (mis: jml hari dlm 1 bulan)
Visuospasial
• Hemisfer kanan lebih banyak berperan
• Fungsi visuospasial : pengenalan visual
• 3 tipe kelainan visuospasial :
● Agnosia visual
● Gangguan atensi spasial (neglect)
● Defisit visuokonstruksi
Visuospasial
• Pemeriksaan
● Neglek
Line cancellation, line bisection, menggambar
objek, stimulasi simultan ganda
● Konstruksi
Copy model geometrik, menggambar objek,
Clock Drawing Test
● Agnosia
Rekognisi visual objek (arloji, pinsil)
Visuospasial
• Clock Drawing Test
● Visuospasial
● Fungsi eksekutif (planning, abstraksi)
Fungsi Eksekutif

• Frontal (terutama korteks prefrontal) – subkortikal


• Fungsi :
● Inisiasi
● Problem solving
● Planning
● Perseverasi (shifting of idea)
● Abstraksi
Fungsi Eksekutif
• Verbal Fluency (menyebutkan nama binatang
dalam 1 menit)
• Set Shifting
Oral trail making test (a-1-b-2-c-3-dst)
• Abstraksi (peribahasa)
• Similarities
• Luria 3 step
• Perseverasi
Figure 1. Rey-Osterrieth Figure (complex construction) drawn by a patient with a frontal lobe
syndrome (model left, copy right). The figure was drawn in a segmented fashion and exaggerates
areas with high stimulus value.
Luria 3 step
Perseverasi (shifting of idea)
Mini Mental State Examination
(MMSE)
MMSE Folstein
• Tes penapisan fungsi kognitif
• Mudah dan waktu pemeriksaan singkat
• Skor maksimal: 30
• Skor<28 : mengindikasikan ggn kognisi pada orang
berpendidikan tinggi
• Skor<24 : menggindikasikan ggn kognisi pada usia lanjut (cut
off point dementia)
• Dinilai :
– Orientasi (10)
– Registrasi (3)
– Atensi / kalkulasi (5)
– Recall (3)
– Bahasa (8)
– Visuokonstruksi (1)
MMSE Folstein
• Tidak ada penilaian fungsi
eksekutif

• Tidak sensitif untuk kelainan


lobus frontal
MMSE
• ORIENTASI
Waktu
(skor 1 utk setiap jawaban benar, 0 jika tdk dijwb atau salah)
1. Hari?
2. Tanggal
3. Bulan ?
4. Tahun?
5. Musim (cuaca)?

Tempat
(skor 1 untuk setiap jawaban yang benar)
6. Rumah Sakit?
7. Lantai / kamar?
8. Kota?
9. Propinsi?
10. Negara?
MMSE
• REGISTRASI
Pasien diminta untuk mengulangi 3 kata yang
disebutkan pemeriksa
11. Bola
12. Melati
13. Kursi
(skor 1 untuk setiap jawaban benar)
Pasien diminta untuk mengingat ke 3 kata tersebut
karena akan ditanyakan kembali
MMSE
• ATENSI DAN KALKULASI
Pasien diminta untuk mengurangi serial 100 – 7,
sampai 5x
atau
Mengeja terbalik kata WAHYU

14. 93 U
15. 86 Y
16. 79 atau H
17. 72 A
18. 65 W
MMSE
• MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Pasien diminta untuk menyebutkan 3 kata yang
telah disebutkan sebelumnya
19. Bola
20. Melati
21. Kursi
(skor 1 untuk untuk setiap jawaban benar)
MMSE
• BAHASA
 Penamaan
Pasien diminta untuk menamai objek yang pemeriksa tunjukkan

22. Pensil
23. Arloji/Jam tangan
(skor 1 untuk jawaban benar)

 Pengulangan
Pasien diminta untuk mengulangi kata-kata yang
disebutkan pemeriksa
24. “Namun, tanpa, dan bila”
penyebutan dalam 1 kalimat
(skor 1 hanya jika pengulangan dan urutan benar)
MMSE
 Pemahaman
Pasien diminta untuk mengerjakan perintah yang
disebutkan pemeriksa

25. “Ambil kertas ini dengan


tangan “kanan” anda,
26. lipatlah menjadi dua,
27. dan letakkan di lantai”

Kalimat tersebut disebutkan dalam satu perintah


(skor 1 untuk setiap bagian perintah)
MMSE
 Menulis
Pasien diminta untuk menuliskan satu kalimat sederhana
lengkap (bukan didikte)
28. S + P
(skor 1 jika menulis kalimat yang terdiri dari Subjek dan Predikat, catat pula jika ada
parafasia, omission / comission erro)

 Membaca
Pasien diminta untuk membaca dan mengerjakan (mengerti)
tulisan ini :

29. PEJAMKAN MATA ANDA


(skor 1 jika pasien dapat membaca dan mengerjakan dengan benar)
MMSE
• VISUOKONSTRUKSI
Pasien diminta untuk menggambar seperti contoh gambar ini
(meng”copy” gambar)
30.

(skor 1 jika terdapa 2 gambar segi lima, dan masing2 ke 2 garisnya saling
berpotongan)
Demensia
• Sindrom penurunan fs kognitif yg menyebabkan gg
aktifitas harian yg dibuktikan dg pemeriksaan klinis &
tes neuropsikologi
• Manifestasi  gg memori + 2/> modalitas kognitif lain
– Orientasi
– Atensi
– Fs bahasa
– Fs visuospasial
– Fs eksekutif
– Kontrol motorik
– Praksis
Diagnosis Banding
• Reversibel/potensial reversibel
• Ireversibel
Diagnosis Banding
• Reversibel/potensial reversibel
– Demensia vaskuler
– Demensia akb hidrosefalus
– Demensia akb kelainan psikiatri
– Demensia akb penyakit umum berat
– Demensia akb intoksikasi
– Demensia akb defisiensi vitamin B12
– Demensia akb gg/peny. metabolik
Diagnosis Banding
• Ireversibel
– Demensia Alzheimer
– Demensia akb infeksi HIV
– Demensia akb trauma kapitis
– Demensia akb penyakit Huntington
– Demensia akb penyakit Pick
– Demensia akb penyakit Creutzfield Jacob
Anamnesis
• Riwayat medik umum
• Riwayat neurologi umum
• Riwayat neurobehavioral
• Riwayat psikiatrik
• Riwayat pemakaian obat-obatan
• Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik
• PF umum
• PF neurologi
• Pem. Neuropsikologi
– MMSE (< 24)
– ADL/IADL
• Pemeriksaan psikiatrik
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Neuroimajing  atrofi serebri tu.
temporoparietal & hipokampus
• EEG
• Pemeriksaan genetika
• Patologi anatomi (gold standard) 
neurofibrilary tangles & plak senilis
Tatalaksana
• Farmakologis
• Non Farmakologis
Tatalaksana
• Farmakologis
– Terapi kausal
– Simtomatik
• Utk gg kognitif
– Asetilkolinesterase inhibitor: donepezil, rivastigmin,
galantamin
• Utk gg perilaku
– Depres: SSRI, MAO inhibitor
– Halusinasi: neuroleptik
Tatalaksana
• Non Farmakologis
– Orientasi realitas
– Stimulasi kognisi
– Intervensi lingkungan
– Penanganan gg perilaku
– Edukasi & konseling bagi caregiver

Anda mungkin juga menyukai