SAP Penyakit Jantung Koroner
SAP Penyakit Jantung Koroner
C. Kegiatan Penyuluhan
D. Setting Tempat
Keterangan :
A B
A = Penyaji
C C B = Pembawa Acara
C = Audience
D
D = Observer
E. Garis Besar Materi Materi ( Terlampir)
Pengertian penyakit jantung Koroner(PJK)
Faktor resiko PJK
Gejala dan tanda PJK
Cara pencegahan PJK
Makanan sehat bagi jantung
F. Evaluasi
Evaluasi Struktural
- Kesiapan Kelompok lansia RT 05 RW 04 Desa Wonokerto
- Kesiapan tempat Posyandu Dsn Wonokerto RT 05 RW 04
- Kesiapan Waktu pelaksanaan.
- Kesiapan tim penyaji
- Kesiapan materi penyaji
- Kesiapan Leaflet
Evaluasi Proses
- Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan
- Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab
Evaluasi Hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Adanya kesepakatan antara kelompok lansia dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi
- Masyarakat kelompok lansia dapat menjelaskan tentang cara pencegahan dan
pengobatan
H. LAMPIRAN
- Materi Lengkap
- Daftar Hadir Peserta
G. Referensi :
Gray, H. H. Et al. 2005. Lecture Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga.
SAP Keperawatan Komunitas II
I. Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan
pembuluh darah jantung.
8. Kelas Sosial
Resiko kematian akibat PJK lebih tinggi pada kelas sosial ekonomi rendah daripada
kelas sosial ekomonomi tinggi.
9. Kepribadian
Stres baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko PJK. Perilaku yang rentan
terjadinya PJK anaara lain : agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk
dipandang, keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur, dan kemarahan di
jalam.
10. Aktivitas fisik
Olah raga yang teratur berkaitan dengan penurunan insidensi PJK sebesar 20-40%.
11. Pembekuan darah
Beberapa faktor pembekuan darah dapat mempengaruhi insidensi kejadian PJK
termasuk kadar fibrinogen, aktivitas fibrinolitik endigen, viskositas darah, dan kadar
faktor VII dan VIII.
12. Infeksi
Infeksi oleh chlamidia pneumoniae tampaknya berhubungan dengan adanya penyakit
koroner arterosklerotik.
13. Alkohol
Alkohol dalam dosis rendah meningkatkan trombolisis endogen mengurangi adesi
platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun peningkatan dosis
alkohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskuler karena aritmia,
hipertensi sistemik dan kardiomiopathy dilatasi.
a) Omega 3 yang terdapat dalam aneka ikan laut misalnya lkan teri, tuna, tengiri dan
minyak ikan yang dapat
Mengurangi penyumbatan pembuluh darah
Melancarkan aliran darah
Menurunkan factor Penyumbatan
Menghambat kerusakan sel-sel akibat oksidasi radikal bebas
Meningkatkan HDL (lemak baik)
Membuat membrane sel-sel lebih elastic
Menurunkan tekanan darah
b) Anti oksidan yang banyak terkandung dalam wortel, bamboo kuning, mangga, bayam,
kailan, asparagus, taoge, kacang - kacangan, daun singkong, jeruk, brokoli dan jambu
biji, yang dapat mencegah : Radikal bebas yang mengubah LDL menjadi plak (plak
menempel sehingga akan menyumbat pembuluh darah)
c) Asam Follat yang terkandung dalam kacang - kacangan (merah, hijau, tanah), hati
ayam, Jeruk, bayam dll.
d) Vitamin B 6 yang terdapat dalam pisang, beras merah, ikan laut, Asam folat dan B6
menghambat terjadinya penyumbatan pembulh darah
e) Flafanoid terdapat dalam jeruk anggur, papaya, jambu biji (sebagai anti oksidan)
f) Makanan tinggi serat, terdapat dalam kacang - kacangan, sayuran, buah-buahan
( dapat menurunkan kadar LDL aliran darah.
g) Bawang Putih, mengandung 15 jenis anti oksidan yang dapat :
Menghancurkan plak dan mencegah kerusakan pembuluh darah lebih lanjut
Menurunkan LDL
Meningkatkan HDL
h) Minyak Zaitun
Menurunkan LDL
Menurunkan pengumpalan darah
Meningkatkan HDL
Mencegah kerusakan pembuluh darah