Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI

SEBAGAI BIBIT UNTUK MASA DEPAN BANGSA

Farida Mayar
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
e-mail: faridamayar@gmail.com

Abstract: Children social development is determined by the child’s individual, the roles of parents, social
environment, and Kindegarten. There is a strong relationship between the ability to socialize and the happiness
in the childhood. The child’s ability to adapt to the environment and the acceptance of environment as well as
positive experiences in their social activities serve as crucial factor to reach fun and successful life in the future.
Social development is actually a maturity achievement in the social relationship. It can also refer to learning
process to adapt to the social norm, moral and tradition: Diffusing into an interrelationship unit to communicate
and cooperate. Social development in a family is also influenced by several factors such as status of the family,
unity of family, attitudes, and parents’ habit.

Key words: social development, childhood, future life

Abstrak: Perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak, peran orang tua, lingkungan
masyarakat dan termasuk Taman Kanak-kanak. Ada kaitan erat antara keterampilan bergaul dengan masa
bahagia dimasa kanak-kanak. Kemampuan anak untuk menyessuaikan diri dengan lingkungan. Penerimaan
lingkungan serta pengalaman-pengalaman positif lain selama melakukan aktivitas sosial merupakan modal
dasar yang sangat penting untuk satu kehidupan sukses dan menyenangkan dimasa yang akan datang, apa
anak dipupuk dimasa kanak-kanak akan mereka petik buahnya dimasa dewasa kelak. Perkembangan sosial
merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap norma kelompok, moral, dan tradisi: Meleburkan diri menjadi suatu kesatuan
yang saling berkomunikasi dan bekerjasama. Perkembangan sosial di lingkungan keluarga juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: Status keluarga, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua.

Kata Kunci: Perkembangan, sosial, anak masa depan bangsa

PENDAHULUAN datang, apa anak dipupuk dimasa kanak-


kanak akan mereka petik buahnya dimasa
Perkembangan sosial anak sangat dewasa kelak. Namun, kita semua tahu
tergantung pada individu anak, peran orang keterampilan bergaul harus dipelajari, dan
tua, dewasa lingkungan masyarakat dan masa awal kehidupan, anak belajar dari orang-
termasuk Taman Kanak-kanak. Adapun yang orang yang terdekat dengan dalam hal ini,
dimaksud dengan perkembangan sosial anak orang tua. Itu sebabnya, selain membimbing
adalah bagaimana anak usia dini berinteraksi dan mengajarkan anak bagaimana cara bergaul
dengan teman sebaya, orang dewasa dan dengan tepat, orang tua juga dituntut untuk
masyarakat luas agar dapat menyesuaikan diri menjadi model yang baik bagi anaknya.
dengan baik sesuai apa yang diharapkan oleh Betapa tidak,. anak-anak usia dini yang
bangsa dan negara. Ada kaitan erat antara senang meniru akan meniru apa saja yang
keterampilan bergaul dengan masa bahagia dilakukan orang tuanya, termasuk cara
dimasa kanak-kanak. Kemampuan anak untuk bergaul mereka dengan lingkungan. Peran
menyessuaikan diri dengan lingkungan. orang tua dalam mengembangkan keteram-
Penerimaan lingkungan serta pengalaman- pilan bergaul anak memang benar selain
pengalaman positif lain selama melakukan memberi anak kepercayaan dan kesempatan,
aktivitas sosial merupakan modal dasar orang tua juga diharapkan memberi penguatan
yang sangat penting untuk satu kehidupan lewat pemberian rangsangan ganjaran atau
sukses dan menyenangkan dimasa yang akan hadiah kalau anak bertingkah laku positif atau

459
Farida,Perkembangan Sosial Anak Usia Dini….. | 460

hukuman kalau ia melakukan kesalahan. perlu dipahami dari studi Carsaro (Rizzo, 1990)
Dengan begitu anak bisa berkembangan mengungkapkan bahwa disaat anak
menjadi makhluk sosial yang sehat dan berinteraksi dengan kelompok teman sebaya,
bertanggung jawab. Oleh karena itu, anak anak-anak prasekolah saling berbagi (sharing)
yang cerdas, walaupun umurnya 6 tahun, tetapi dalam dua hal. Pertama adalah berupa
sudah mampu mengikuti permainan yang partisipasi sosial (sosial participation) yakni
membutuhkan strategi berfikir seperti catur. keterlibatan anak dalam aktivitas bermain
Oleh karena itu, biasanya anak yang cerdas bersama atau berupaya mengikuti kegiatan
lebih suka bermain dengan anak yang usia kelompok teman yang sedang berlansung.
lebih tua, sedangkan anak yang kurang cerdas Kedua adalah berupa perlin-dungan terhadap
merasa lebih cocok dengan anak lebih muda kawasan pergaulan kelom-pok (the protection
usianya. of interactive space). Yakni kecenderongan
anak yang terlibat dalam suatu episode
Perkembangan sosial anak bermula
kegiatan bermain yang sedang berlangsung
dari semenjak bayi, sejalan dengan
untuk menolak upaya atau gangguan dari
pertumbuhan badannya, bayi yang telah
anak lain yang sedang berpatisipasi.
menjadi anak dan seterusnya menjadi orang
dewasa itu, akan mengenal lingkungannya Jadi dapat disimpulkan bahwa perkem-
yang lebih luas, mengenai banyak manusia, bangan sosial merupakan pencapaian kema-
perkenalan dengan orang lain dimulai dengan tangan dalam hubungan sosial. Dapat juga
mengenal ibunya, kemudian mengenal ayah diartikan sebagai proses belajar untuk
dan keluarganya. Selanjutnya manusia yang menyesuaikan diri terhadap norma, moral,
dikenalnya semakin banyak dan amat hitrogen dan tradisi: Meleburkan diri menjadi suatu
akan bisa munyesuaikan diri untuk masyarakat kesatuan yang saling berkomunikasi dan
lebih luas. Akhirnya manusia mengenal bekerjasama.
kehidu-panan bersama, kemudian bermasya- Secara (fitrah) menurut Plato, manusia
rakat atau bernegara dalam berkehidupan dilahirkan sebagai makluk sosial (zoon
sosial. Dalam perkembangan anak (manusia) politicon) namun untuk mewujudkan potensi
akhir-nya mengetahui bahwa manusia itu tersebut ia harus berada dalam interkasi
saling bantu membantu, dan saling memberi dengan lingkungan manusia-manusia lain.
dan menerima.
Perkembangan perilaku sosial anak
ditandai dengan adanya minat terhadap
PEMBAHASAN aktivitas teman-teman dan meningkatkan
keinginan yang kuat untuk diterima sebagai
Perkembangan merupakan suatu peru- anggota suatu kelompok, dan tidak puas bila
bahan, dan perubahan ini tidak bersifat tidak bersama teman-temannya. Anak tidak
kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkem- lagi puas bermain sendiri di rumah atau
bangan tidak ditekankan pada segi material. dengan saudara-saudara kandung atau
Melainkan pada segi fungsional. Pengertian melakukan kegiatan dengan anggota-anggota
lain dari perkembangan adalah perubahan- keluarga anak ingin bersamaan teman-
perubahan yang dialami oleh individu tau temannya dan akan merasa kesepian serta
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
kematangannya (maturation) yang berlang-
sung secara sistematis, progresif dana Dua atau tiga teman tidaklah cukup
berkesinambungan, baik menyangkut fisik baginya. Anak ingin bersama dengan kelom-
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Yusuf poknya, karena hanya dengan demikian
(2001:15). Sosial adalah segala perilaku terdapat cukup teman untuk bermain dan
manusia yang menggambarkan hubungan non berolah raga, dan dapat memberikan
individuallisme. Sehubungan perkembangan kegembiraan. Sejak anak masuk sekolah
sosial anak ada beberapa aspek esensial yang sampai masa puber, keinginan untuk bersama
dan untuk diterima kelompok menjadi semakin
461 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6 November 2013, hlm. 459-464

kuat. Hal ini, berlaku baik untuk anak laki-laki h. Memiliki teman bermain khayalan.
maupun anak perempuan.
3. Usia 5-6 tahun
a. Menyatakan gagasan yang kaku
A. Ciri-ciri Perkembangan Sosial Anak Usia peran jenis kelamin
Dini Sujiono(2009)
b. Memiliki teman baik, meskipun
1. Kelahiran sampai Usia Tiga Tahun untuk jangka waktu yang pendek
a. Bereaksi terhadap orang lain c. Sering bertengkar tetapi dalam
waktu yang singkat
b. Menikmati pada saat bergaul
dengan anak-anak lain d. Dapat berbagi dan mengambil
giliran
c. Dapat memelihara keterlibatan
dengan anak yang lain untuk suatu e. Ikut ambil bagian dalam setiap
periode yang sangat pendek kegiatan pengalaman di sekolah
d. Mampu berbagi tanpa perlu f. Mempertimbangkan setiap guru
membujuk merupakan hal yang sangat penting
e. Menunjukkan kemampuan yang g. Ingin menjadi yang nomor satu
sangat kecil untuk menunda
kepuasaan. h. Menjadi lebih posesif terhadap
barang-barang kepunyaannya.
f. Dapat meniru tindakan dari orang
lain
g. Mulai untuk melibatkan diri pada B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Per-
permainan yang parallel. kembangan Sosial AUD (Hurlock, 1995)
2. Usia 3-4 tahun 1. Faktor Lingkungan Keluarga
a. Menjadi lebih sadar akan diri sendiri Untuk mencapai kematangan
sosial, anak harus belajar tentang cara-
b. Mengembangkan perasaan rendah cara menyesuaikan diri dengan orang
hati lain. Kemampuan ini diperoleh anak
melalui kesempatan atau pengalaman
c. Menjadi sadar akan rasial dan
bergaul dengan orang-orang diling-
perbedaan seksual
kungannya, baik orang tua, saudara,
d. Dapat mengambil arah, mengikuti teman sebaya ataupun orang dewasa
beberapa aturan lainnya. Dan lingkungan keluarga
adalah lingkungan yang pertama yang
e. Memiliki perasaan yang kuat kea pertama akan dikenal anak.
rah rumah dan keluarga
Perkembangan anak sangat
f. Menunjukkan suatu perubahan dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
dalam hal perasaan atau pengertian bimbingan orang tua terhadap anak
dari kepercayaan pada diri sendiri. dalam mengenal berbagai aspek
kehidupan sosial, atau norma-norma
g. Bermain parallel; mulai bermain kehidupan bermasyarakat serta mendo-
permainan yang memerlukan kerja rong dan memberikan contoh kepada
sama. anaknya bagaimana menerapkan
Farida,Perkembangan Sosial Anak Usia Dini….. | 462

norma-norma tersebut dalam kehidu- maka dapat dipastikan sosial anak


pan sehari-hari. Proses bimbingan juga akan bagus.
orang tua ini lazim disebut sosialisasi.
Banyak developmentalis yang
bekerja di bidang kebudayaan dan 2. Faktor Dari Luar Rumah
pembanagunan menemukan dirinya
Faktor di luar rumah adalah
sepaham dengan Vygotsky, yang
wadah bagi anak untuk bersosialisasi.
berfokus pada konteks pembangunanan
Di luar rumah anak akan bertemu
sosial budaya. Mengatakan manusia
dengan orang yang lebih banyak,
sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan
seperti teman sebaya, orang yang lebih
dari kegiatan-kegiatan sosial dan
kecil darinya, orang dewasa, sehinggga
budaya. Dan juga menekankan anak
sosialnya akan berjalan sesuai dengan
berkembang sosialnya dibantu, dibim-
perannya di lingkungan tersebut.
bing oleh oleh orang yang terampil
dalam bidang sosial tersebut
(Ayuningsih, 2010)
3. Faktor Pengaruh Pengalaman Sosial
Perkembangan sosial di lingkungan Anak
keluarga juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: Jika seorang anak memiliki
pengalaman sosial yang buruk, seperti
a. Status di Keluarga tidak diperbolehkan main keluar rumah
oleh orang tuanya, maka hal itu, akan
Sosialisasi seorang anak akan
berpengaruh bagi proses sosialisasinya
dipengaruhi oleh statusnya. Siapa-
kepada lingkungan sekitarnya yang
kah ia di dalam keluarga tersebut?
berada di luar rumah. Hal ini, akan
Apakah seorang kakak, adek, anak
menyebabkan anak menjadi tidak tahu
dan lainnya. Hal ini akan
dan kurang bersosialisasi dengan
mempengaruhi proses sosialisasi-
lingkungan di luar rumah.
nya, seperti bagaimana ia harus
berperan ketika menjadi anak, Dalam pembelajaran anak mela-
ketika menjadi adek, dan ketika lui interaksi sosial baik dengan orang
kakak. dewasa maupun dengan teman sebaya
yang ada dilingkungan nya. Salah satu
b. Keutuhan Keluarga
cara anak belajar adalah dengan cara
Jika sebuah keluarga yang keutu- mengamati, meniru, dan melakukan.
hannya bagus, jarang terdengar Orang dewasa dan teman-teman yang
konflik di dalamnya, maka dekat dengan kehidupan anak
sosialisasi anak dapat berjalan merupakan objek yang diamati dan
dengan lancer, karena tidak ada ditiru anak. Muhammad, (2011).
faktor yang mengganggu berjalan Melalui cara ini anak belajar cara
proses sosialisasi anak tersebut. bersikap, berkomunilasi, berempati,
menghargai atau pengetahuan dan
c. Sikap dan Kebiasaan Orang tua keterampilan lainnya. Pendidikan dan
orang-orang dewasa di sekitar anak
Sikap dan kebiasaan orang tua akan seharusnya peka dan menyadari
menurun juga kepada anaknya. Jika bahwa dirinya sebagai model yang
orang tua yang mempunyai sikap pantas untuk ditiru anak dalam
ramah dan memiliki hubungan yang berucap, bersikap, merespon anak dan
baik dengan orang-orang sekitar, orang lain, sehingga dapat membantu
463 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6 November 2013, hlm. 459-464

anak mengembangkan kemampuan nakan suatu pengatur waktu, dan


berkomunikasi dan kematangan emosi- seterusnya
nya. Disisi lain anak belajar sesuai
dengan kondisi sosial budayanya. 3. Mengunakan suatu untuk model
Tumbuh dan berkembang sesuai teknik yang sesuai dalam memasuki
dengan berdasarkan pada sosial budaya suatu kelompok bermain, sebagai
yang berlaku di lingkungan. Pendidik contoh, guru dapat mengunakan
seharusnya mengenal budaya, kese- sebuah boneka untuk menunjukan
nian, dolanan anak, baju daerah bagaimana seorang anak akan
menjadi bagian setting dan pembela- bertanya pada sekolompok bermain
jaran baik secara regular maupun anak yang sedang bermain apakah
melalui kegiatan tertentu sehingga anak dan dapat ikut serta bermain di
biasa mempersiapkan bibit sosial dalam kelompok tersebut, tentu saja
dimasa depannya. apabila diperolehkan oleh kelompok
tersebut.
4. Mendorong anak-anak untuk membuat
C. Usaha Guru untuk Mengembangkan Sosial keputusan sebayak mungkin . dalam
AUD bermain bebas, izinkan anak untuk
memilih dan melakukan sesuatu.
Beberapa hal berikut ini merupakan Dalam kegiatan di suatu hari, seperti
sedikit usul dari beberapa cara yang ada musik, atau bercerita, dorong juga
untuk mempromosikan mengenai adanya anak untuk memilih salah satu lagu
suatu pertumbuhan di dalam kemampuan atau cerita.
sosial, yaitu:
5. Model empati dan mempeduli perilaku
1. Menyediakan sudut berhias dimana serta mendorong anak-anak untuk
anak-anak dapat bebrdanan dan untuk melakukan perilaku ini.
memainkan berbagai peran. Seragam
yang sederhana seperti celemek dan 6. Bermain peran merupakan solusi
topi dapat membantu anak-anak untuk untuk memecahkan masalah dalam
menyelidiki tentang peran yang baru. interaksi sosial. Sebagai contoh, anak-
Tiga dan empat kebutuhan yang lain anak mungkin akan memainkan
memerlukanbantuan dari keluarg; peranan tentang bagaimana cara
anak-anak yang lebih tua memerlukan membuat suatu pengenalan ketika
penyangga yang lebih baik untuk seseorang tamu datang ke dalam kelas
memerankan peranan yang lebih besar atau bagaimana cara untuk meminta
yang ada di dalam masyarakat anak lan untuk berbagai bahan-bahan.
2. Bagi anak-anak yang berusia tiga tahun,
alat-alat permainan yang baik harus
mencukupi lebih lama lagi untuk SIMPULAN
mengikuti putaran kegiatan yang
Perkembangan sosial merupakan
berikutnya. Ketika anak-anak beranjak
pencapaian kematangan dalam hubungan
dewasa, para guru boleh membantu
sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses
anak-anak memeilih salah satu
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
pendekatan ketika mereka sedang
norma-nrma kelompok, moral, dan tradisi;
menunggu gliran dan berbagi mainan
meleburkn diri menjadi suatu kesatuan yang
dan peralatan seperti misalnya
saling berkmunikasi dan berkerja sama
pengunaan system menunggu, mengu-
dengan orang banyak. Sehingga anak menjadi
anak ekstropet anak yang ramah dalam
Farida,Perkembangan Sosial Anak Usia Dini….. | 464

bersosialisasi dimana anak untuk mengambil http://piaud4ppssts.blogspot.com/2012/04/pera


keputusan atas kebersamaan kesepakatan n-bermain-bagi-perkembangan-
bersama inilah yang diharapkan oleh bangsa sosial.html
dan Negara. Disisi lain anak intropet artinya http://kongkoh.blogspot.com/2011/01/perkemb
anak tidak mau bersoaialisasi dan mengambil angan-sosial-dan-emosional-anak.html
keputusan atas dirinya tanpa memperhatian
teman yang lain. Oleh karena itu, kita sebagai
pendidik anak usia dini seyognya mem-
bimbing, membina dan melatih anak berso-
sialisasi untuk menjadi orang yang matang
bersosial kelak dewasa menjadi keadilan sosial
di masyarakat sesuai dengan sila kelima dari
Pancasila.
Ciri-ciri perkembangan sosial AUD
sebagai berikut: kelahiran sampai usia tiga
tahun bereaksi terhadap orang lain, usia 3-4
tahun; menjadi lebih sadar akan diri sendiri,
usia 5-6 tahun; menyatakan gagasan yang
kaku tentang peran jenis kelamin. Usia 7-
8tahun; lebih sering bersaing dengan teman
sebaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial AUD: faktor ling-kungan
keluarga: status di keluarga, keutuhan keluarga,
sikap dan kebiasaan orangtua; faktor dari luar
rumah; faktor pengaruh pengalaman sosial
anak.
Usaha guru untuk mengembangkan
sosial AUD: menyediakan sudut berhias; bagi
anak-anak yang berusia 3 tahun, alat-alat
permainan yang baik harus mencukupi;
menggunakan boneka untuk model teknik
yang sesuai dalam memasuki suatu kelompok
bermain; mendorong anak-anak untuk
membuat keputusan sebanyak mungkin; model
empati dan mempedulikan perilaku serta
mendorong anak-anak untuk melakukan
perilaku ini; bermain peran merupakan solusi
untuk memecahkan masalah dalam interaksi
sosial.

Hurlock, Elizabet B. Perkembangan


DAFTAR RUJUKAN Perkembangan Anak Jilid I, edisi
Ayuningsih, Diah. 2010. Psikologi keenam. Jakarta: Erlangga.
Perkembangan Anak. Yogyakarta: Muhammad, Hamid. 2011. Petunjuk Teknis
Pustaka Larasati penyelengaraan Taman kanak-kanak.
Jakarta: Kemendiknas
465 | Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6 November 2013, hlm. 459-464

Rizzo. 1990. Friendsip Developmen Among


Cildren in Scool. Norwood, New Jersey:
Ablex Publishing Corporation.
Sujiono Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks

Anda mungkin juga menyukai