PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu instansi atau perusahaan tertentu. Magang merupakan salah satu bentuk
pendidikan.
1
kesehatan yang ada ditempat magang. Kegiatan magang dapat dilakukan di
berbagai instansi, perusahaan dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
urutan yang pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain
itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak. Survei mortalitas
pertama dari 10 penyakit terbasar. Hal inilah yang mendasari penulis dalam
penyakit ISPA sesuai dengan bidang unit magang, dengan harapan dapat
sesungguhnya.
2
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
kebijakan kesehatan
C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
3
2. Bagi Instansi
pengalaman kerja.
3. Bagi Fakultas
pengajaran.
E. Lokasi Magang
4
BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
2. Pemerintahan
a. Kelurahan Talise
b. Kelurahan Tondo
c. Kelurahan Layana.
5
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja UPTD Urusan Puskesmas Talise
Tabel 2.1
Luas Wilayah, RW dan RT Dirinci Menurut Kelurahan
UPTD Urusan Puskesmas Talise Tahun 2011
Luas Wilayah
No Kelurahan RW RT
(km2)
1 Talise 12,77 km2 8 45
6
3. Keadaan Iklim
a. Suhu Udara
rata-rata di Kota Palu, yaitu musim panas dan musim hujan sebagaimana
curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni. Kecepatan angin rata-rata
berkisar antara 5-6 knots dan kecepatan angin maksimum mencapai 16-20
knots. Arah angin pada Tahun 2004 masih berada pada posisi 3150 sampai
dengan 3600.
B. Keadaan Penduduk
1. Pertumbuhan Penduduk
wilayah kerja Puskesmas Talise adalah 33.376 jiwa yang tersebar di tiga
Tondo sekitar 11.293 jiwa dan Kelurahan Layana Indah sekitar 3.405 jiwa.
7
pertambahan penduduk dari tahun 2010 ke 2011 adalah sebanyak 3.089
atau 9% .
2. Kepadatan Penduduk
Jumlah Jumlah
No Kelurahan Penduduk KK Jiwa/KK
1 Talise 18.678 3.442 5,42
2 Tondo 11.293 2132 5,29
3 Layana Indah 3.405 755 4,51
Puskesmas 33.376 7.329 16
Sumber: Puskesmas Talise, 2011
Tondo dan ketiga adalah Kelurahan Layana Indah. Berikut ini adalah data
tahun 2011.
A.Md, Kep
8
a. Bendahara Barang Dan Umum : Martipul Paudanan, SKM
c. Diare : Rohayati
9
f. TB paru dan Kusta : Praniti
d. Apotik : Azriani
e. Laboratorium : Sundari
10
D. Visi, Misi dan Motto UPTD Puskesmas Talise
1. Visi
2. Misi
masalah kesehatan.
kesehatan.
3. Motto
11
usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan
suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama satu sampai
lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin timbul.
diberikan.
12
6. Pembangunan dan penetapan kerjasama lintas sektor dan keterpaduan
sehat (PHBS).
13
BAB III
ANALISA SITUASI KHUSUS
14
i. Pesentase KK yang menggunakan Air Bersih : 100%
sebagai berikut :
ASKES dan kartu sehat 8.368. Sementara dari unit pelayanan poli umum
23.704 kunjungan, poli gigi 1.295 kunjungan, poli KIA 4.987 kunjungan
15
3. Program pokok pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan kegiatan
sbb:
a. P2 Demam Berdarah
b. P2 ISPA
c. P2 Malaria
d. P2 Rabies
e. P2 Kusta
f. P2 Diare
g. P2 TB Paru
i. P2 Surveilans
j. P2 Imunisasi
k. P2 Kesehatan Haji.
a. Angka kesakitan DBD terjadi peningkatan kasus dari 119 menjadi 127
kasus.
menjadi 42 kasus.
malaria positif.
16
d. Angka kesakitan Rabies tidak terdapat kasus dua tahun berturut-turut.
kasus.
menjadi 22 kasus.
yang ada di Puskesmas Talise tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Data 10 Penyakit Terbesar
Di UPTD Urusan Puskesmas Talise Tahun 2011
17
Pola penyakit tahun 2011 hampir sama pada tahun sebelumnya hanya
saja pada tahun 2010 penyakit chikungunya dan penyakit mata termasuk 10
penyakit terbesar namun pada tahun 2011 tidak masuk, demikian pula
sebaliknya tahun 2010 penyakit Malaria (suspek) dan penyakit Pulpa dan
Jaringan Perpikal tidak masuk pada 10 penyakit terbesar namun pada tahun
2011 penyakit tersebut menduduki peringkat 9 dan 10. Penyakit malaria yang
karena hanya suspek saja atau penderita klinis saja. Setelah dilakukan
penyakit malaria. Penyakit diare juga dari tahun ke tahun mengalami penurunan
peringkat yaitu pada tahun 2011 menempati urutan kesembilan, namun pada
tahun tahun sebelumnya selalu menempati urutan lima besar. Hal ini bisa terjadi
karena pola hidup masyarakat yang membiasakan cuci tangan dengan benar dan
18
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITAS
A. Identifikasi Masalah
adalah analisis USG (Urgensi, Seriously, Growth). Ananlisis USG adalah analisis
yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius dan
19
Tabel 4.1
Analisis USG Penentuan Masalah Pokok
Meningkatnya kasus
penyakit gastritis di
2 5 5 4 14 II
Puskesmas Talise tahun
2012
Meningkatnya kasus
penyakit Diare di
3 Puskesmas Talise tahun 5 4 4 13 III
2012
Kurangnya tenaga
kesehatan atau perawat
4 yang ada di Puskesmas 3 4 5 12 IV
Talise
Dari empat masalah pokok di atas, maka yang menjadi prioritas I yaitu
20
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
A. Hasil
Tabel 5.1
Data 10 Penyakit Terbesar
Di UPTD Urusan Puskesmas Talise Tahun 2012
kasus Penyakit yang tertinggi di Puskesmas Talise. Di tahun 2011 jumlah kasus
penyakit ISPA sebanyak 4.031 penderita dan ditahun 2012 jumlah kasus
21
B. Pembahasan Alternatif Penyelesaian Masalah
istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory
seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai
mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit
ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karna sistem
2. Patofisiologi
kea rah faring atau dengan suatu tangkapan reflex spasmus oleh laring. Jika
refluks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa
22
Iritasi virus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya batuk
kenaikan aktifitas kelenjar mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran
sehingga pada tahap awal gejala ISPA yang paling menonjol adalah batuk.
yang rusak tersebut. Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus
bertambah banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga timbul sesak
nafas dan juga menyebabkan batuk yang produktif. Invasi bakteri ini di
tempat yang lain dalam tubuh, ssehingga dapat menyebabkan kejang, demam
dan juga bisa menyebar kesaluran nafas bawah. Dampak infeksi sekunder
23
terjadi infeksi virus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan
pneumonia baakteri.
bakteri, virus, mycoplasma, jamur dan lain-lain. ISPA bagian atas umumnya
oleh bakteri, virus dan mycoplasma. ISPA bagian bawah yang di sebabkan
2011).
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh
24
agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat
di tolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan. Tanda-
a. Tanda-tanda klinis
cardiac arrest.
dan koma.
b. Tanda-tanda laboratories
1) Hypoxemia
2) Hypercapnia
3) Acydosis (metabolik)
masalah penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Talise yaitu dengan cara:
25
a. Upaya Kuratif
prokain.
dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat
b. Upaya Preventif
cara:
26
1) Melaksanakan penyuluhan lebih lanjut secara berkesinambungan
27
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berikut:
2. Dari lima masalah pokok di atas, maka yang menjadi prioritas I yaitu Masih
dengan cara:
tiap pasien.
28
b. Upaya Preventif dapat dilakukan dengan cara:
B. Saran
2. Kepada institusi pendidikan agar laporan magang ini bisa di jadikan referensi
29
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, A 2011. Faktor resiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Anonim, 2010. Arti Pengetahuan. http: //www. Wordpress. co. id di akses 19 Maret
2013)
30
31