1
p e s a n di r e k s i
SDM Sebagai
C hief Executive Officer (CEO) legendaris,
Jack Welch pernah mengatakan bahwa
kunci keberhasilan sebuah perusahaan
ada tiga, yaitu manusia, manusia dan
manusia. Kebenaran ungkapan ini tak perlu
diperdebatkan lagi, karena kunci keberhasilan
memang terletak pada manusianya, bukan
pada mesin. “Machine don’t make things,
people do.” Jadi yang paling penting adalah
manusianya, sampai-sampai muncul
ungkapan, “the man behind the gun”. SDM
tidak lagi sekadar faktor pendukung, tetapi
sebagai kunci meraih kesuksesan. SDM
memegang peranan utama yang sangat
menentukan berhasil tidaknya sebuah
perusahaan.
Yang menjadi pertanyaan, SDM yang
bagaimana? Tentu saja tidak semua SDM.
Sesuai dengan kaidah internasional, yang
dimaksudkan SDM sebagai aset perusahaan
dan menjadi kunci sukses perusahaan adalah
SDM yang memberikan kontribusi kepada
perusahaan. Sedangkan SDM yang tidak
memberikan kontribusi, apalagi membebani
perusahaan, tentu tidak dapat dikatakan
sebagai aset perusahaan. Bahkan mereka
berpotensi menghancurkan perusahaan.
Itu sebabnya, manajemen PJB di
sepanjang tahun 2016 memberikan perhatian
kusus terhadap SDM dan menjadikan tahun
tersebut sebagai The year of human capital,
tahun SDM. Manajemen menyadari bahwa
persaingan di bidang pembangkitan akan
semakin ketat, sejalan dengan program
35.000 MW yang diluncurkan pemerintah
di pertengahan 2015. Untuk memenangkan
persaingan, maka PJB harus memiliki SDM
2 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
Keunggulan
unggul dalam jumlah yang cukup.
Berbagai program pun dijalankan,
mulai dari rekrutmen karyawan, penguatan
PJB Academy, pengembangan hard & soft
competency dan sebagainya hingga masalah
remunerasi dan pembentukan expertise.
Hasilnya sangat membanggakan. Program
berjalan sesuai harapan, dan PJB mendapat
berbagai penghargaan yang merupakan
bukti pengakuan pihak eksternal terhadap
pengelolaan SDM yang dilakukan di PJB.
Kini The year of human capital telah
berlalu. Kita telah memasuki tahun 2017
yang telah kita sepakati sebagai tahun
teknologi, The year of technology. Namun
bukan berarti pengembangan SDM berhenti
sampai di sini. Pengembangan SDM terus
dan akan terus dilakukan dengan berbagai
inovasi di dalamnya, karena kami meyakini
bahwa SDM yang unggul merupakan
keunggulan kompetitif (competitive
advantage) yang akan menghantarkan
perusahaan ini meraih kesuksesan di masa
depan.
Kita menyadari bahwa tantangan ke
depan semakin berat. Telah bermunculan
pesaing-pesaing baru. Perusahaan-
perusahaan besar yang selama ini tidak
pernah bergerak di bidang pembangkitan,
tiba-tiba menjelma sebagai pesaing yang
tentu saja tidak dapat dipandang sebelah
mata. Namun kita juga tidak perlu
merasa khawatir. Dengan semangat
untuk belajar, belajar dan belajar,
impian kita menjadi #1 dalam Bisnis
pembangkitan terintegrasi dapat
terwujud.
Selamat belajar!
Suharto, Direktur SDM dan Administrasi
3
 daftar isi
08 PJB Academy Sebagai Learning
Partner & Jantung Perubahan
Dalam Pengembangan Bisnis
Pembangkitan Terintegrasi
12 Pjb Raih Sustainability Reporting
Awards 2016
Bukti Peduli Lingkungan dan
Efisiensi Energi
15 Membangun Citra Perusahaan
Melalui Email
16 PJB Raih Empat Proper Hijau
UP Gresik Kandidat Emas
18 Asosiasi Guru Geografi Singapore
Kagumi PLTA Selorejo
20 Pltmg Arun Digadang-Gadang
Menjadi yang Terbaik di Indonesia
22 PLTU Belitung Pelopor Green
Power Plant Luar Jawa
24 PLTU Indramayu Siap Menjadi
PLTU Percontohan K3L
26 UP Muara Tawar Latih Masyarakat
Olah Sampah
27 Beramal Jariyah Melalui Pohon
28 Bersihkan Pantai, Revitalisasi Kota
Lama Panarukan
PJB Libatkan Ratusan Pelajar
n Susunan Redaksi
Penasihat: Direksi PT PJB | Pemimpin Redaksi: Sekretaris Perusahaan | Redaksi: Bidang Komunikasi Korporasi & CSR
Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133 | Facsimile: (031) 8298132 | Email: info@ptpjb.com
Redaksi menerima tulisan berupa berita, artikel maupun opini. Tulisan diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak
melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah dikirim ke redaksi (Bidang Komunikasi Korporasi PT PJB) atau melalui email: info@ptpjb.com
atau fax (031) 8298132.
4 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
Setelah melalui serangkaian kajian yang matang
jauh sebelumnya, maka berdasarkan SK Direksi
PJB No. 041.K/020/DIR/2016 tanggal 1 Juli 2016
tentang Pembentukan Unit PJB Academy pada
PT PJB, yang dilatarbelakangi oleh perlunya untuk
membangun & memperkuat kembali kejayaan PJB
dalam keseimbangan, yaitu kompetensi Operation &
Maintenance serta Manajemen Aset Pembangkitan
sebagai modal utama untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada stakeholder (regulated by PLN)
Sebanyak 17 unit pembangkitan PT PLN berhasil
meraih penghargaan PROPER HIJAU dalam
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK) Tahun 2016. Penghargaan tersebut
diserahkan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar kepada
masing-masing General Manager Unit
Pembangkitan.
Dalam rangka implementasi komitmen Direksi PT
PLN (Persero) dalam penerapan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan
(K3L) pada unit PLTU, Direksi PLN menetapkan
PLTU Indramayu dan PLTU Lontar sebagai PLTU
percontohan implementasi K3L.
l a p or a n u tam a
2016: The Year of Human Capital
SIAPKAN SDM UNGGUL
31 Upgrade Gas Turbine PLTGU
Muara Karang Kapasitas
Meningkat & Efisiensi Bahan
untuk MENGHADAPI
BakaR Rp 109,5/KWH
Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang berhasil
meningkatkan kapasitas hingga melebihi kondisi
35.000 MW
commissioning. Kondisi itu tercapai setelah dilakukan
upgrade gas turbine dengan menggunakan teknologi
baru, yaitu gas turbine seri 9E3-series.
Direktur Utama
PJB, Iwan Agung
32 Tanamkan Nilai dan Budaya Firstantara,
memberikan
melalui Clash of Ideas paparan di PJB
UP Muara Karang, sub bidang SDM mengadakan Academy.
kegiatan Clash of Ideas (COI) yang bertujuan
meningkatan kompetensi Teamwork dan sekaligus
menanamkan nilai-nilai budaya.
30 Rehabilitasi Ekosistem Pantai
Sidem
34 Kolaborasi dan Integrasi Bisnis
Pembangkitan
36
Simulasi: Penstock PLTA Wonorejo
Pecah Air Genangi Rumah Warga
38 Tim Selam BPWC dan UP Cirata
Dididik Kopasus
40 Harjono Plt Direktur Utama
PT Rekadaya Elektrika Sepanjang tahun 2016, Sumber Daya Manusia (SDM) mendapat
perhatian khusus dari manajemen PT Pembangkitan Jawa-
41 Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Bali, sampai-sampai tahun 2016 ditetapkan sebagai tahun
UBJOM Tenayan Kembangkan human capital. Berbagai program bidang SDM dijalankan
Peternakan Kambing
dengan sasaran, penyediaan SDM dalam kapasitas yang cukup
42 Aplikasi Penguatan Cascading dan kapabilitas yang unggul untuk mendukung operation
Kontrak Kinerja excellence, business development dan integrated resources,
khususnya dalam menghadapi Program 35.000 MW.
44 Tahun Baru Chart of Account Baru
P enetapan 2016 sebagai The Year of Human Capital bukan tanpa alasan. Keputusan
itu diambil terkait dengan adanya program percepatan 35.000 MW yang diluncurkan
pemerintah pada pertengahan 2015. Keputusan itu cukup mengejutkan, mengingat
program sebelumnya, yaitu percepatan 10.000 MW tahap pertama dan 10.000 MW
tahap kedua belum sepenuhnya berhasil dilaksanakan. Tidak mengherankan apabila
5
 l a p o ra n u t am a l a p or a n u tam a

CAPAIAN 2016

• PJB Academy telah dipercaya

Sarasehan di PJB Academy. Dirut dan Direktur SDM PJB menyerahkan SK mutasi dan promosi jabatan.
program 35.000 MW memunculkan pro dan kontra.
Stakeholders ketenagalistrikan disibukkan memikirkan
bagaimana mewujudkan mega proyek tersebut, dengan
background pemikiran bermacam masalah yang dihadapi
dalam proyek 10.000 MW tahap pertama dan 10.000 MW
tahap kedua. Mereka lebih fokus pada masalah penyiapan
lahan, sumber pendanaan dan sebagainya. Sementara
masalah SDM kurang mendapat perhatian. Padahal
program 35.000 MW membutuhkan SDM sangat besar, yang
tidak mungkin bisa terpenuhi dalam waktu singkat.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
pembangkitan dimana salah satu usahanya adalah jasa
operasi dan pemeliharaan pembangkit, PJB merasa perlu
mempersipkan diri untuk menyiapkan SDM dalam kapasitas
dan kapabilitas yang cukup. Sungguh ironi kalau sampai
pembangkit 35.000 MW itu nanti pelaksana operasi dan
pemeliharaannya ditangani operator asing.
Selain itu, seiring dengan perkembangan organisasi,
menuntut kompetensi baru yang harus dimiliki PJB. Saat ini
bisnis PJB tidak hanya di bidang operasi dan pemeliharaan
pembangkit, namun berkembang meliputi berbagai usaha,
termasuk usaha IPP melalui Joint Venture Company (JVC)
dan kerja sama dengan asing. Usaha ini memerlukan
kompetensi baru di luar kompetensi operasi dan
pemeliharaan pembangkit, yaitu kompetensi bidang bisnis
dan kompetensi global, serta kompetensi leadership.
Berbagai upaya dilakukan oleh Direktorat SDM PJB,
diantaranya:
• Rekrutmen karyawan baru, pelatihan, pengembangan,
dan sertifikasi kompetensi standar nasional maupun
internasional.
• Peningkatan kapabilitas learning center sebagai sarana
akselerasi peningkatan kompetensi. Kapabilitas learning
center ditingkatkan menjadi kampus, yang tergabung
dalam PJB Academy.
• Penyiapan kompetensi teknologi baru di bidang
Direktur SDM PJB, Suharto memberikan arahan dalam acara penyerahan SK mutasi dan promosi jabatan.
pembangkitan dengan mengirimkan sejumlah karyawan
belajar ke luar negeri.
• Pengembangan Akademi Komunitas PJB dan kerjasama
dengan Dinas Pendidikan untuk membuka kelas
Teknologi Pembangkit di berbagai Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Jawa Timur.
• Peningkatan kesiapan sertifikasi melalui PT Sertifikasi
Kompetensi Pembangkit (SKP), anak perusahaan PJB
Services yang telah memiliki ijin melaksanakan sertifikasi.
• Pelaksanaan program SHIFT 5 sebagai sarana
percepatan peningkatan kompetensi operator
dan menciptakan operator-operator baru dengan
kompetensi yang memadai.
“Alhamdulillah, semua program dapat dijalankan sesuai
rencana. Bahkan PJB juga telah membangun kompetensi
leadership, yang sebelumnya tergantung pada PLN. PJB
sudah melakukan pendidikan SE1 dibawah supervisi PLN,
dan menjadi penyelenggara EE3,” tutur Direktur SDM dan
Administrasi PJB, Suharto.
Sementara di luar masalah kompetensi, PJB
tergantung pada PLN.
meningkatkan keterikatan (engagement) karyawan dengan
PJB sudah melakukan
berusaha menjadikan PJB sebagai perusahaan yang dapat
dibanggakan karyawan. Diantaranya melalui perbaikan
remunerasi dan membangun expertise. Tenaga expert
akan mendapat remunerasi yang lebih baik dibandingkan
fungsional. Engagement karyawan sangat penting,
penyelenggara EE3,”
mengingat perkembangan Independent Power Producer
(IPP) yang begitu pesat sehingga karyawan rawan dibajak.
Setidaknya ada enam perspektif pengembangan SDM.
Pertama, rekrutmen karyawan. Rekrutmen dilaksanakan
dengan skema build (fresh graduate dan dibangun
kompetensinya), borrow (temporary, kotrak), dan buy
(merekrut karyawan berpengalaman). Tahun 2016 adalah
tahun pertama PJB merekrut SDM berpengalaman, yaitu
tenaga yang memiliki pengalaman minimal lima tahun di
bidangnya, dengan pendidikan strata dua (S2). Mereka
diproyeksikan untuk mengisi jabatan strategis seperti;
auditor, finance analyst, risk & assurance analyst, business
development analyst, legal officer, dan project analyst.
Kedua, pengembangan hard dan soft competency.
Pengembangan dilakukan dengan cara, salah satunya melalui
peningkatan peran PJB Academy. Lembaga pendidikan yang
dibentuk tahun 2013 ini, peran, fungsi dan kelembagaannya
diperkuat sebagai sarana akselerasi kompetensi karyawan.
“Alhamdulillah, PJB Academy ditujukan untuk PJB Raya, namun tidak
menutup kemungkinan apabila PLN ingin memanfaatkannya.
semua program
Bahkan IPP dan perusahaan lain bisa juga memanfaatkan
dapat dijalankan
dengan orientasi untuk pengakuan (bukan profit).
sesuai rencana.
Ketiga, melakukan integrasi jenjang karir. Jenjang karir
Bahkan PJB juga diintegrasikan dengan anak cucu PJB (PJB Raya) dan juga
telah membangun PLN. Diharapkan karir keluar masuk di lingkungan PJB Raya
dan PLN menjadi hal yang wajar. Seperti filosofi kolam air,
kompetensi
bila air hanya masuk saja air akan keruh, kalau keluar saja
leadership, yang akan habis, kalau ada keluar ada masuk air menjadi jernih.
sebelumnya Jenjang karir juga berkaitan dengan engagement karyawan.
Ada jalur expertise agar keahlian khusus berkembang dan
karyawan dengan keahlian tersebut merasa dihargai.
Keempat, peningkatan remunerasi melalui penerapan
pendidikan SE1 di
sistem compensation and benefit. Expert akan mendapat
bawah supervisi remunerasi yang baik dibandingkan fungsional umumnya.
PLN, dan menjadi Kelima, Penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen
Kinerja Karyawan (SIMKK) hingga lebih objektif. Ada
perbedaan yang jelas dalam kompensasi bagi karyawan
yang produktif/berprestasi dengan yang tidak. Agar sistem
bertumbuh kembang dengan baik diperlukan culture yang
baru dan sesuai, saat ini sedang didesain culture baru PJB.
Keenam, pengembangan teknologi informasi untuk
mendukung Human Resources Information System (HRIS).
Telah diluncurkan e-absensi dan segera disusul dibuat
employee self services, dimana  setiap karyawan dapat
mengakses sehingga mereka mempunyai bayangan
bagaimana karirnya akan dibangun di PJB.
melakukan SE1 yang diikuti 100
orang. Sebagian jabatan Plt sudah
didefinitifkan setelah melalui
pendidikan tersebut.
• Pengangkatan pejabat (talent
management). PJB sepanjang tahun
2016 telah melakukan serangkaian
fit and proper test, untuk pengisian
jabatan yang kosong. Penyerahan
SK jabatan langsung oleh Direktur
Utama dengan pemberian point-point
yang harus dilakukan di jabatan
tersebut, dan evaluasi jabatan
dilakukan setelah 6 bulan.
• Remunerasi mengalami peningkatan
yang cukup signifikan.
• Program pendidikan S2 bekerjasama
dengan perguruan tinggi. Di akhir
pendidikan karyawan dengan
prestasi terbaik akan mendapatkan
reward intership selama 1 bulan
di luar negeri. Tahun 2017 akan
dilakukan S2 yang lebih banyak untuk
karyawan, diantaranya kelas bisnis
pada triwulan pertama.
• Secara intens memberikan wawasan
global bagi karyawan melalui training
dan benchmark ke luar negeri.
Perhatian yang begitu besar terhadap
SDM di tahun 2016 menghantarkan PJB
meraih sejumlah penghargaan di bidang
SDM. Diantaranya;
• Indonesia Human Capital Study
(IHCS) Award 2016.
• Best of CEO Commitment on Human
Capital Development.
• Best of Employee Net Promoter
Score (Sektor Energi dan
Pertambangan).
• Best of Employee Engagement
(Sektor Energi dan Pertambangan.
• Indonesia Most Admired Knowledge
Enterprise (MAKE) Award 2016.
• Indonesia Human Capital Award
2016.
• The Best Human Capital (kategori:
Anak Perusahaan BUMN)
• The Best 10 - Human Capital of The
Year 2016
• The Big 5 - The Best Human Capital
Director.
• Best Paper dalam PLN Conference
2016 Kategori Business and
Management.(*)

6 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 7

 l a p o ra n u t am a l a p or a n u tam a

PJB ACADEMY SEBAGAI LEARNING PARTNER &

JANTUNG PERUBAHAN DALAM PENGEMBANGAN
BISNIS PEMBANGKITAN TERINTEGRASI Oleh: Purwono Jati Agung

Sabtu 23 Juli 2016, jam 09.46 ada statement

menarik yang dilempar CEO PJB, Pak Iwan Agung
Firstantara dalam group WA Goes Up. Beliau
menginformasikan hasil kunjungan ke salah satu
unit pembangkit sehari sebelumnya, bahwa “ada
2 orang operator CCR yang ditanya oleh beliau,
masuk tahun 2013 dan baru mempunyai sertifikat
kompetensi level 1. Beliau mengibaratkan bahwa
kedua operator tersebut menyetir mobil dengan
bekal SIM C. Skill dalam manuver normal operasi
sudah cukup, tetapi pemahaman filosofinya
tidak tertangkap”. Statement yang selanjutnya,
berkembang menjadi diskusi menarik di kalangan
Senior Leader PJB, yang intinya PJB dalam kondisi
emergency untuk segera meng-improve kompetensi
Operation & Maintenance (O&M) serta Manajemen
Aset Pembangkitan secara signifikan, melalui sistem
dan kelembagaan pembelajaran yang komprehensif,
fokus & dikelola secara profesional.
Direktur Human Capital PLN, Muhammad Ali dan Dirut PJB, Iwan Agung
Firstantara dalam Peresmian PJB Academy.

D an memang, setelah melalui

serangkaian kajian yang matang
jauh sebelumnya, maka berdasarkan
SK Direksi PJB No. 041.K/020/DIR/2016
tanggal 1 Juli 2016 tentang Pembentukan
Unit PJB Academy pada PT PJB, yang
dilatarbelakangi oleh perlunya untuk
membangun & memperkuat kembali
kejayaan PJB dalam keseimbangan, yaitu
kompetensi Operation & Maintenance
serta Manajemen Aset Pembangkitan
sebagai modal utama untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada stakeholder
(regulated by PLN), sementara di sisi
lain, untuk menjamin keberlanjutan &
pertumbuhan korporasi, maka PJB harus
berkembang maju dalam competitive
market, seiring dengan dinamika bisnis
ketenagalistrikan di Indonesia yang salah
satunya dipicu oleh proyek 35 GW.
Namun faktanya, kompetensi
Operation & Maintenance serta
Manajemen Aset Pembangkitan saat ini
menghadapi tantangan yang relative
berat untuk kembali diperkuat di
seluruh lini PJB Raya seiring dengan
silih bergantinya generasi, sedangkan
kompetensi bisnis pembangkitan
terintegrasi sebagai modal untuk terjun
ke competitive market sama sekali belum
dimiliki secara komprehensif. Sementara
di sisi lain, sistem & kelembagaan
pembelajaran yang dimiliki PJB selama
ini belumlah cukup untuk menjawab
tantangan yang semakin kompleks
tersebut. Jika diumpamakan, pendekatan
sistem pembelajaran PJB selama ini
masih bersifat konvensional, artinya
masih reaktif, taktikal, hanya fokus pada
pengembangan individu, berbasis kursus
(course based), compartmentalized,
bersifat training (pelatihan), independent
dan proprietorship.
Maka, transformasi pembelajaran
(learning transformation) harus dilakukan
dengan men-set up konsep corporate
university sebagai landasan gerak PJB
Academy, yang pendekatannya sebagai
alat stratejik untuk mengintegrasikan
semua “sumberdaya pembelajaran,
proses dan orang” di PJB Raya yang
memungkinkan terwujudnya kinerja
terbaik dengan terus menerus
meningkatan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku orang dalam lingkungan
ekosistem bisnis.
Terdapat 10 hal yang paling
mendasar, yang membedakan PJB
Academy dibandingkan sistem
pembelajaran sebelumnya, yaitu :
1. PJB Academy secara proaktif mencari
& mengupayakan penyelesaian
masalah performance melalui solusi
pembelajaran
2. PJB Academy sebagai tumpuan
utama kebutuhan pembelajaran
PJB Raya maupun pengembangan
individu pegawai. Contoh, saat ini
issue strategis adalah memperkuat
kompetensi Operation & Maintenance
serta Manajemen Aset Pembangkitan
serta bisnis pembangkitan terintegrasi
untuk mewujudkan double capacity
(saat ini jumlah MW yang dikelola
sekitar 14.000 MW, ditargetkan
tahun 2021 targetnya 28.000 MW)
3. PJB Academy menggunakan prinsip
– prinsip learning dan sasarannya
tidak hanya terbatas pada pegawai
PJB Raya saja, tetapi juga pemasok,
pelanggan dan masyarakat melalui
program orientasi, induksi, pelatihan,
pengembangan dan pendidikan.
4. PJB Academy terkoneksi secara fisik
dan virtual melalui fasilitas LMS
(Learning Management System)
dan KMS (Knowledge Management
System) yang terintegrasi
5. PJB Academy telah dan akan terus
membangun kemitraan & partnership
yang kuat dengan universitas atau
institusi pendidikan serta lembaga
pendidikan global dan world
class company untuk mendukung
pengembangan individu pegawai,
khususnya untuk mendorong
pembelajaran global.
6. PJB Academy sebagai brand yang
kuat, merupakan brand yangkuat
untuk meyakinkan pegawai dan
seluruh stakeholder PJB Raya
7. PJB sebagai tempat dimana
Knowledge, Skill, Attitude (KSA)
diteruskan kepada generasi
berikutnya melalui program “Leader
As Teacher (LAT)” & “Retired-faculty”
8. PJB Academy menjadi tempat
menginternalisasi Budaya dan Tata
Nilai Organisasi, mengembangkan
leadership PJB Raya serta
memperkuat pengembangan
profesional para leader dalam
menghadapi tantangan yang bersifat
spesifik dan menanamkan proses
pembelajaran dalam pengembangan
strategi PJB Raya.
9. Program PJB Academy dipastikan
telah sesuai konsep Corporate
University yang selaras, terintegrasi,
dan aligned dengan Direktori
Pembelajaran, Direktori Kompetensi,
HCR (Human Capital Readiness), OCR
(Organization Capital Readiness) dan
proses transformasi PT PJB serta visi
& misi PT PJB
10. PJB Academy dikelola dan
dilaksanakan oleh para profesional
yang ahli tentang learning (Learning
Technologist)
Sangat disadari bahwa didirikannya
PJB Academy ini banyak memiliki
keterikatan dengan stakeholder
inti PJB Raya, maka melalui Forum
Saresehan yang melibatkan para
professional di bidang Learning PLN
Group tanggal 10 Oktober 2016, yang
diperkuat oleh FGD (Focused Group
Discussion) yang melibatkan Tim
Ahli PJB Academy, Direktur SDM &
Administrasi PT PJB, General Manager
PT PLN (Persero) Pusdiklat dan Direktur
SDM & Administrasi PT PJBS pada
tanggal 15, 19 & 20 Desember 2016,
maka dirumuskanlah tuntutan utama
stakeholder inti PJB Academy, yang
menjadi masukan untuk draf RJPP PT PJB
2017-2021 :
1) PJB Academy mampu meningkatkan
kompetensi pegawai PJB Raya untuk
mewujudkan Operational Excellence

8 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 9

 l a p o ra n u t am a
sekaligus memiliki kompetensi
bisnis untuk terwujudnya Business
Excellence termasuk meningkatkan
engagement pegawai dalam
mengantisipasi talent-war. PJB
Academy harus mempersiapkan
penguasaan teknologi baru secara
berkelanjutan (misalnya ultra super
critical) dan Engineering Skills serta
kesiapan PJB dalam menghadapi
renewable energi
2) PJB Academy harus secara proaktif
mengupayakan peningkatan daya
saing dari pembangkit eksisting
PJB dalam rangka penerapan PBR
(Performance Based Regulatory),
melalui solusi pembelajaran yang
komprehensif.
3) PJB Academy harus berkontribusi
proaktif & mempu secara cepat
mematangkan pengelolaan bisnis
IPP (Independence Power Producer)
& memperkuat bisnis jasa O&M
(Operation & Maintenance), sebagai
jawaban jitu dan strategis atas
semakin besarnya tantangan yang
dihadapi pembangkit eksisting PJB
di pangsa pasar PJB sistem Jamali
(Jawa Madura Bali), termasuk
permasalahan Energi Primer
4) PJB Academy mampu menghasilkan
leader professional & berintegritas
untuk mewujudkan Integrasi
Resource (PJB Raya terintegrasi),
keunggulan dalam keseimbangan
maturitas kompetensi SDM antara
pembangkit eksisting & pembangkit
FTP – 1 dan antara SDM di Jawa dan
Luar Jawa.
5) PJB Academy mampu menjadi
motor penggerak perubahan dan
10 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
mendukung transformasi PJB,
terutama dalam perubahan mind-set
6) PJB Academy mampu mengawal
perubahan dan implementasi budaya
baru PJB menuju terbentuknya “most
trusted dan preferred company”
7) Secara berkelanjutan meningkatkan
mutu kelembagaan PJB Academy.
Namun dengan tantangan yang
demikian berat, tidaklah mudah
untuk mewujudkan semua harapan
stakeholder, mengingat di masa-masa
awal operasional seperti perangkat
wajib PJB Academy yang semestinya
ada ternyata tingkat maturitasnya
masih sangat rendah, seperti yang kami
gambarkan per 1 Agustus 2016 berikut
ini :
Dengan kondisi maturitas yang
demikian, PJB Academy di masa awal
berdirinya juga memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya :
1) PJB Academy merupakan bagian
keluarga besar house of corporate
university PLN, telah memiliki
fasilitas pusat operasional di
Surabaya dan 6 kampus yang
tersebar di Pulau Jawa serta
partneship dengan 2 anak
perusahaan PJB yang memiliki
potensi besar untuk dikembangkan
menjadi setara kelas dunia.
2) PJB Academy memiliki MoU
dengan PT PLN (Persero), yang
ditandatangani pada tanggal
29 Agustus 2016, sehingga bisa
menyelenggarakan pembelajaran
leadership SE 1 (Supervisory Education
1) dan SPE 1 (Specialist Education 1)
sesuai standard Corporate University,
untuk kaderisasi kepemimpinan yang
visioner di PJB Raya
3) PJB Academy juga dibekali
anggaran yang cukup untuk
menyelenggarakan pembelajaran
sesuai konsep corporate university,
4) PJB Academy juga didukung oleh
Associate Instructors dimana
saat ini ada 30 Purna Karya PJB
yang bergabung dengan PJB
Academy yang akan terus akan
dikembangkan, kampus Tata Kelola
Pembangkitan di UP Gresik yang
sudah berjalan, memiliki simulator
operasi pembangkit yang cukup
lengkap dan kampus TDC PJBS
sudah berjalan cukup baik, namun
masih perlu disempurnakan agar
setara kelas dunia.
5) PJB Academy sebagai lembaga
professional yang mampu
menyiapkan tenaga kerja terlatih
secara massif dalam bidang O&M
dalam menyambut program 35 GW.
6) Terbuka kesempatan untuk
mengadopsi teknologi E-Learning
terbaik, serta selalu terbuka
peluang kerjasama dengan lembaga
– lembaga pembelajaran terbaik
di bidangnya, khususnya yang
berafiliasi global.
Namun dengan semakin
bertumbuhnya pangsa pasar
pembangkitan, tidak menutup
kemungkinan, tantangan yang
dihadapi PJB Academy semakin besar
diantaranya muncul banyak lembaga
baru seperti PJB Academy, namun
hal ini justru menjadi trigger PJB
Academy untuk terus meningkatkan
kualitasnya, maupun melakukan
partnership strategis. Disamping itu, PJB
Academy juga harus responsive dalam
menghadapi perubahan organisasi,
termasuk prioritas bisnis yang sangat
cepat, baik di PLN maupun di PJB.
Ancaman lain bisa jadi juga muncul
terkait talent war untuk istruktur
berkualitas tinggi, dan ini harus
diantisipasi, termasuk perubahan
regulasi dan peraturan perundangan
terkait dengan sertifikasi.
Dengan berbagai posisi PJB
Academy seperti dipaparkan diatas,
jika dikompilasi posisi daya saing PJB
Academy saat ini kira – kira dalam
posisi peluang PJB Academy yang jauh
lebih dominan dibandingkan dengan
ancaman yang mengindikasikan bahwa
strategi spesifik PJB Academy kedepan
Pelepasan tim instruktur PJB Academy yang akan memberikan training ke luar Jawa.
adalah memanfaatkan berbagai peluang
untuk penguatan mutu kelembagaan.
Beberapa hal strategis yang sudah
dilakukan oleh PJB Academy, dalam
kurun waktu Agustus s.d Desember 2016:
1) Mengoptimalisasi gedung PJB
Academy di Jl. Jemursari No.
185 Surabaya menjadi tempat
pembelajaran serta pusat
operasional & administrasi yang
komprehensif, yang dalam waktu
dekat akan terus dikembangkan dari
sisi fisik kuantitas maupun kualitas
sarana prasarana.
2) Secara cepat telah melakukan
pembelajaran leadership bagi calon
Supervisor Senior (definitive maupun
kader) di lingkungan PJB Raya (PJB,
PJBS dan RE) dengan standard
corporate university dalam kerangka
MoU dengan PLN (Pusdiklat)
melalui pembelajaran yang disebut
dengan SE 1 (Supervisory Education
1) dan SPE 1 (Specialist Education 1),
dimana dalam periode September
– Desember 2016 telah diikuti oleh
lebih dari 120 peserta. Disamping itu,
secara spesifik untuk meningkatkan
kompetensi kepemimpinan bagi
Manajemen Pembangkit Luar Jawa
(GM, Manajer, Deputi Manajer
dan Supervisor) yang memiliki
tantangan spsifik pula, telah
diselenggarakan ILP (Induction
Leadership Program) yang kurikulum
dan silabusnya dibuat selaras dengan
materi kepemimpinan PT PLN
(Persero) namun lebih dipertajam
sesuai tantangan pembangkit
setempat untuk memenuhi
kepuasan stakeholder di Luar Jawa.
Pembelajaran ILP ini diselenggrakan
dalam kurun waktu Oktober 2016 s.d
Pebruari 2017 yang melibatkan lebih
dari 220 peserta.
3) Telah diselesaikan dan terus
berkelanjutan membuat Direktori
Pembelajaran (kurikulum, silabus,
modul pembelajaran dan materi
tayang) untuk bidang Operasi,
Pemeliharaan dan Overhaul, Level 1
s.d 3 sesuai Peraturan Menteri ESDM
RI No. 30 tahun 2009 dan Manajemen
Aset Pembangkitan serta bidang
pengembangan bisnis pembangkitan
terintegrasi, dengan berpartner
dengan institusi pembelajaran
terbaik (ITS, ITB, Universitas
Prasetya Mulya, PLN Pusdiklat dsb),
dengan target pada bulan Juni 2017
Direktori Pembelajaran yang dimiliki
PJB Academy telah setara dengan
standard best practices & kelas
dunia.
4) Telah mengelola dan
mengkonsolidasikan seluruh fasilitas
pembelajaran simulator operasi
dan peraga pemeliharaan yang ada
di seluruh PJB Raya, sehingga siap
digunakan untuk pembelajaran
secara optimal mulai Januari 2017.
5) Telah melakukan benchmark di
institusi pembelajaran kelas dunia
TEPCO (Tokyo Electric Power
Company) Japan pada bulan
November 2016 dan terus akan
dilakukan pada lembaga benchmark
yang lain, untuk memvalidasi dan
memastikan pengembangan sarana
prasarana akademik PJB Academy
telah on the track sesuai dengan
standard kelas dunia, sehingga PJB
Academy bisa mendeklarasikan
pembelajaran kelas dunia mulai
l a p or a n u tam a
Juni 2017 dan target mendapatkan
lisensi internasional pada bulan
November 2017.
6) Telah memetakan kesiapan
kampus-kampus PJB Academy di
6 unit PJB dan mengembangkan
secara massif.
7) Telah berhasil mengembangkan
system instruktur Leader as Teacher
yang melibatkan para anggata
Direksi & Senior Leader PJB, serta
menetapkan instruktur tetap bidang
O&M sebanyak lebih dari 30 expert
yang berasal dari para purna karya
PJB dalam skema Retired Faculty
yang tergabung dalam Associate PJB
Academy, serta para pengajar tamu
dari ITS & ITB dengan kualifikasi
Professor dan Doktor.
8) Mulai membangun fasilitas
Maintenance Training Center di
Gresik, pertama di Indonesia yang
fokus pada teknologi pembangkitan
yang dibangun secara komprehensif,
yang direncanakan resmi beroperasi
mulai 1 Maret 2017.
9) Telah mulai melakukan
pendampingan / shadowing
(Coaching, Mentoring & Job
Assigment) bidang operasi dan
pemeliharaan untuk staf O&M
khususnya seluruh Pembangkit Luar
Jawa tanpa terkecuali yang
memang dalam kondisi emergency
untuk meningkatkan kompetensi,
yang dilakukan secara massif dan
tanpa jeda mulai 9 Januari 2017
sepanjang tahun. Sedangkan untuk
staf O&M pembangkit d Jawa, PJB
Academy telah secara proaktif
melakukan inhouse training dalam
kerangka Program Shift 5.
10) Mulai membangun Learning Path,
yang ditargetkan April 2017 selesai
untuk semua jenjang struktural di
PJB Raya, berpartner dengan expert
purnakarya PLN Pusdiklat yang
memang terbukti ahli dalam bidang
pembelajaran (Learning
Technologist).
11) Mulai merintis pembelajaran
berbasis kinerja, dengan case study
pada continuous improvement PLTU
Banjarsari, spesifik pada
permasalahan refractory. Hasilnya
berupa buku best practices yang
siap di-desiminasikan ke seluruh
PLTU CFB di Indonesia.
12) Telah menetapkan Kalender
Akademik Pembelajaran 2017 yang
berlaku bagi PJB Raya, yang dibuat
secara komprehensif, terstruktur
dan sistematis sesuai dengan arah
transformasi PJB, merupakan
produk pertama kali dalam sejarah
PJB Raya.
11
 p e n g h a rg a an penghargaan

A jang penghargaan bergengsi

ini diselenggarakan sejak 2005,
dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran dunia usaha akan arti
penting laporan keberlanjutan.
Penyelenggaraan SRA tahun 2016
diikuti oleh 55 perusahaan, 14
diantaranya usaha kecil menengah,
dan 2 dari Bangladesh. PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) adalah
salah satu perusahaan yang berhasil
mendapatkan SRA 2016. Penghargaan
diserahkan kepada Direktur Operasi
II, Miftahul Jannah, pada malam
anugerah SRA 2016 yang digelar di
Fairmont Hotel, Jakarta 14 Desember
2016.
Menurut Direktur Eksekutif
NCSR, Ali Darwin, melalui laporan
keberlanjutan diketahui sejauh mana
perusahaan telah berpartisipasi dalam
pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Banyak isu
strategis yang dapat diungkap dalam
laporan tersebut, seperti kebijakan
perusahaan dalam mengatasi dampak
lingkungan, konservasi dan efisiensi
energi, mitigasi emisi rumah gas
kaca, dan peningkatan kualitas hidup
masyaraat sekitar dan sebagainya.
Meskipun laporan berkelanjutan
masih bersifat sukarela, hingga
akhir 2016 tercatat 120 perusahaan
yang telah menerbitkan laporan
berkelanjutan di Indonesia. Mantan
Menteri Lingkungan hidup, Sarwono
Kusumaatmadja selaku Ketua
Dewan Juri, yakin pembuatan
laporan keberlanjutan nantinya
akan diwajibkan oleh regulator di
Indonesia, sama seperti di beberapa
negara lainnya yang sudah lebih dulu
mewajibkannya.
Pelaporan keberlanjutan
membantu organisasi untuk
menetapkan tujuan, mengukur
kinerja, dan mengelola perubahan
dalam rangka membuat operasi
mereka lebih berkelanjutan. Sebuah
laporan keberlanjutan menyampaikan
pengungkapan tentang dampak
organisas, baik itu positif atau
negatif terhadap lingkungan,
masyarakat, dan ekonomi. Dalam
upaya mewujudkannya, pelaporan
keberlanjutan membuat yang abstrak
menjadi nyata dan konkret, sehingga
membantu dalam pemahaman
dan pengelolaan dampak dari
pengembangan keberlanjutan
terhadap kegiatan dan strategi
organisasi.
SRA 2016 dibagi menjadi sembilan
kategori, yaitu: jasa keuangan,
pertambangan dan logam, combined
report, gas dan minyak bumi, energi,
infrastruktur, manufaktur, usaha kecil
menengah, dan overseas. Deputi
Pengembangan Menteri Perencanaan
Nasional/Kepala Bappenas, Subandi,
menyambut baik kegiatan itu.
“Pembangunan berkelanjutan tidak
hanya tanggung jawab pemerintah,
perlu kontribusi nyata dari dunia bisnis,”
katanya ketika memberikan sambutan
pada malam penganugerahan
penghargaan tersebut.
NCSR adalah sebuah organisasi
non-profit yang didirikan pada tahun
2005 yang bertujuan untuk mendorong
dan mempromosikan penggunaan
laporan keberlanjutan. Melalui laporan
tersebut, perusahaan secara transparan
dapat mengungkapkan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
mereka berdasarkan pada kerangka
pelaporan yang dikeluarkan oleh Global
Reporting Initiative (GRI). Pedoman
ini diakui secara internasional dan
banyak digunakan di banyak negara.
Sejak tahun 2006, NCSR telah ditunjuk
anggota dari GRI dan pelatihan mitra
GRI di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, Malaysia, Singapura dan
Filipina.(*)

PJB RAIH Peraih Sustainability Reporting Award 2016 antara lain:

SUSTAINABILITY Direktur Operasi II

PJB, Miftahul Jannah
mewakili PJB

REPORTING
menerima
penghargaan.

AWARDS 2016 No.

1.
Kategori
Jasa Keuangan
Perusahaan
Bank BNI, Bank Danamon, dan BPD Jawa Tengah
Bukti Peduli Lingkungan dan Efisiensi Energi 2. Energi PGN, Star Energy Geothermal dan PJB
3. Pertambangan dan Logam Kaltim Prima Coal, Indo Tambangraya Megah dan Antam
Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan bisa dilihat pada ada tidaknya sustainability 4. Gas dan Minyak Pertamina, Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Utara Jawa
reporting (laporan berkelanjutan). Untuk mendorong hal tersebut, National Center for Barat dan Pertamina EP Cepu
5. Infrastruktur Wijaya Karya, United Tractors dan Telkom
Sustainability Reporting (NCSR) setiap tahun memberikan Sustainability Reporting Award
6. Manufaktur Bio Farma, Pupuk Indonesia, dan Pupuk Kaltim
(SRA) kepada perusahaan-perusahaan yang telah mengembangkan laporan berkelanjutan.
7. Combined report Timah, Pertamina Lubricants, dan Pertamina EP
Kriteria penilaian yang digunakan mengacu kepada Global Reporting Initiative Generasi
8. UKM Tani Sandorikum, Putri Klaten, CV Bina Agro Mandiri
Keempat (GRI-G4) Sustainability Reporting Guidelines. Laporan berkelanjutan tersebut 9. Overseas Bank Asia Limited, Bangladesh
memuat kinerja perusahaan dalam tiga aspek yakni ekonomi, lingkungan, dan sosial.
12 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 13
 p e n g h a rg a an
PRINSIP-PRINSIP
SUSTAINABILITY
REPORT
K riteria penilaian sustainability report mengacu
sustainability reporting guidelines generasi keempat
yang dikeluarkan Global Reporting Initiative (GRI-G4).
GRI-G4 menyajikan secara lengkap bagaimana laporan
berkelanjutan disusun, mulai dari pedoman penyusunan,
cara menggunakan pedoman, kriteria yang harus diterapkan,
pengukuran standar dan sebagainya.
Menurut GRI-G4, setidaknya ada empat prinsip yang
harus dipenuhi dalam pembuatan laporan berkelanjutan,
yaitu:
• Pelibatan pemangku kepentingan. Organisasi harus
mengidentifikasi para pemangku kepentingannya, dan
menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi
harapan dan kepentingan wajar dari mereka.
• Konteks keberlanjutan. Laporan harus menyajikan kinerja
organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih
luas. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab adalah
bagaimana sebuah organisasi berkontribusi terhadap
pengembangan dan tren ekonomi, lingkungan, serta
sosial di tingkat lokal, regional, atau global.
• Materialitas. Laporan harus mencakup aspek yang
mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial
yang signifikan dari organisasi.
• Kelengkapan. Laporan harus berisi cakupan aspek
material dan boundary, cukup untuk mencerminkan
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan,
serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat
menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan.
Sedangkan untuk menentukan kualitas laporan, hal yang
harus diperhatikan antara lain:
• Keseimbangan. Laporan harus mencerminkan aspek-
aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk
memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan
14 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Laporan harus
menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian
yang terlalu berlebihan.
• Komparabilitas. Organisasi harus memilih, mengumpulkan,
dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang
dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan
para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja
organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung
analisis relatif terhadap organisasi lain. Komparabilitas
diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku
kepentingan yang menggunakan laporan harus dapat
membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja
ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di
masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada tingkat yang
memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain.
• Akurasi. Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan
terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat
menilai kinerja organisasi.
• Ketepatan Waktu. Organisasi harus membuat laporan dengan
jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu
bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan
yang tepat.
• Kejelasan. Organisasi harus membuat informasi tersedia
dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh
pemangku kepentingan yang menggunakan laporan.
• Keandalan. Organisasi harus mengumpulkan, mencatat,
menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta
proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat
diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas
informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki
keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan
kebenaran isinya dan sejauh mana prinsip-prinsip pelaporan
telah diterapkan dengan benar.(*)
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI EMAIL
K emudahan dan kecepatan
komunikasi menjadi salah satu
kebutuhan wajib yang harus dipenuhi
• Branding. Dengan memiliki alamat
di era informasi ini. Salah satu fasilitas
komunikasi yang sangat dibutuhkan
adalah email korporat. Meskipun sudah
ada begitu banyak fasilitas komunikasi,
dan ditengah popularitas media sosial
dewasa ini, email tetap jadi sarana
andalan untuk berkomunikasi.
Lalu apa kaitannnya email dengan
• Membangun kepercayaan pelanggan.
citra perusahaan? Email korporat pada
sebuah korporasi bukan hanya sebagai
sarana untuk berkomunikasi. Email
dengan nama domain yang sesuai
dengan nama dan identitas perusahaan
diyakini akan meningkatkan nilai dari
citra perusahaan (corporate branding).
Nama perusahaan pada domain akan
meningkatkan awareness serta tingkat
kepercayaan relasi ataupun pelanggan,
serta membangun sisi kepercayaan
antar pihak yang saling berkomunikasi.
Perusahaan yang memiliki email dengan
• Keamanan data. Email perusahaan
domain sendiri terlihat memiliki reputasi
yang lebih baik dan memungkinkan
orang percaya dibandingkan jika
menggunakan email gratisan.
Ada banyak keuntungan
mengggunakan email dengan domain
perusahaan, diantaranya:
• Prestige. Memiliki email dengan
nama domain perusahaan akan
memberikan penilaian dan reputasi
tersendiri. Ini akan membuat kita
lebih terlihat profesional baik dimata
sesama pebisnis ataupun dengan
pelanggan. Sebab bagaimanapun
alamat email yang disertai dengan
mengimplementasikan sistem teknologi
b r a n di n g
nama domain perusahaan memberikan
kepercayaan kepada si pengirim email.
informasi guna meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam proses bisnis perusahaan,
salah satunya adalah dengan penerapan
email dengan domain perusahaan akan email korporat. Email korporat PT PJB
mempermudah dalam mempromosikan dapat diakses melalui jaringan intranet
perusahaan. Setiap penerima email pasti maupun internet dengan mengakses
akan memperhatikan setiap alamat email
yang masuk. Dari alamat email tersebut
alamat mail.ptpjb.com Kesuksesan
penerapan email korporat PJB dipengaruhi
bisa diketahui siapa dan apa maksud secara signifikan oleh kualitas sistem,
kepuasan pengguna, penggunaan serta
tujuan dari email yang dikirimkan.
kesesuaian teknologi.
Dari masa ke masa, email PJB
Menggunakan domain perusahaan pada
terus dikembangkan, baik dari sisi
alamat email sudah cukup kuat untuk
kehandalan, kapasitas maupun
meyakinkan pelanggan saat menerima
teknologi, agar senantiasa dapat
email. Selain itu juga mempermudah
mengikuti perkembangan zaman dan
pelanggan menemukan perusahaan.
teknologi. Beberapa fitur terkini dari
Ketika pelanggan menerima email,
layanan email korporat PJB adalah
pastinya akan memperhatikan
sebagai berikut:
alamat email tersebut, dan umumnya
• Kapasitas daya tampung lebih besar
mereka ingin mencari informasi lebih
(hingga 3 GB)
lanjut tentang perusahaan dengan
• Lampiran (attachment) sama
mengunjungi alamat domain setelah
dengan Layanan Email Populer
tanda @ pada alamat email.
• Akses langsung dari intranet dan
internet (mail.ptpjb.com)
baik kepada sesama karyawan, antar
• Kemampuan membuat invitation
perusahaan ataupun dengan pelanggan
meeting
memiliki sifat yang rahasia atau hanya
• Antispam dan Antivirus
untuk kepentingan penerima. Setiap
• Mendukung Email Client
email yang dikirimkan karyawan dan
menggunakan protokol IMAP, POP3
seluruh pengguna email merupakan
dan SMTP
aset penting yang perlu dijaga agar
• SmartAttach untuk kapasitas
tidak jatuh di tangan orang lain.
lampiran yang lebih besar dari
Menggunakan email dengan nama
lampiran standar
domain perusahaan akan lebih
Dengan menggunakan email
membantu dalam menjaga keamanan
korporat PT PJB diharapkan dapat
data email sesuai kebijakan keamanan
membangun kepercayaan customer
informasi perusahaan.
(building customer trust) dan
PJB berkomitmen mengembangkan serta
meningkatan kredibilitas perusahaan.(*)
15
 p ro p e r p r op e r

unit pembangkitan di lingkungan PLN atas:

yang masuk dalam daftar sebagai
kandidat penerima Proper Emas.
UP Gresik, Paiton dan Muara Tawar
sudah tiga kali berturut-turut berhasil
meraih Proper Hijau, sementara UP
Muara Karang baru pertama kali.
Tahun lalu, unit pembangkitan milik PT
PJB yang berlokasi di Jakarta Utara ini
ada pada peringkat Biru. “Perolehan
Proper Hijau membuktikan bahwa
PT PJB dalam menjalankan usahanya
bukan hanya taat terhadap peraturan
lingkungan hidup, tetapi juga
melaksanakan manajemen lingkungan
dengan baik, memanfaatkan
sumberdaya secara efisien, serta
menjalankan program pemberdayaan
masyarakat dengan baik,” tutur Kepala
Divisi LK3, Muhammad Munir.
Program Penilaian Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Proper) merupakan
salah satu sarana kebijaksanaan yang
dikembangkan oleh kementerian
LHK dalam rangka mendorong
penaatan terhadap berbagai peraturan
perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup. Adapun sasaran
dari pelaksanaan PROPER adalah
menciptakan lingkungan hidup yang
baik, mewujudkan pembangunan
• HITAM: perusahaan yang sengaja
lalai hingga mengakibatkan
pencemaran, kerusakan
lingkungan serta pelanggaran
terhadap peraturan perundang-
undangan.
• MERAH: perusahaan yang dalam
pengelolaan lingkungan hidup
tidak sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
• BIRU: perusahaan yang telah
melakukan upaya pengelolaan
lingkungan sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam
peraturan perundangundangan.
• HIJAU: perusahaan yang
telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang
dipersyaratkan dalam peraturan
melalui pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan,
pemanfaatan sumberdaya secara
efisien dan melakukan upaya
pemberdayaan masyarakat
dengan baik.
• EMAS: perusahaan yang konsisten
menunjukkan keunggulan Gresik berada pada urutan ke-16. PJB Menteri KLHK
lingkungan dalam proses produksi, tahun 2017 mampu mendapatkan memberikan
melaksanakan bisnis yang beretika penghargaan Proper Emas. keterangan pers
dan bertanggung jawab terhadap Tahun 2016, terdapat 692 (atas)
masyarakat. perusahaan yang diundang menjadi Kadiv LK3,

PJB RAIH EMPAT

berkelanjutan, menciptakan
ketahanan sumber daya alam, serta
mewujudkan iklim dunia usaha yang
GM UP Muara
kondusif dan ramah lingkungan, yang
Karang, Rahmat
Menurut Siti Nurbaya, Proper calon kandidat hijau Proper, namun Muhammad Munir
menghasilkan hasil inovasi dan 443 perusahaan yang menyampaikan bersama penerima
peningkatan pengelolaan lingkungan dokumen hijau. Setelah dilakukan PROPER HIJAU,
berupa efisiensi penggunaan energi GM UP Paiton,
evaluasi oleh tim penilai, sebanyak
Gresik, Muara

PROPER HIJAU
mengedepankan prinsip produksi sebesar 249.080.268 Giga Joule, 247 perusahaan yang masuk
Aswin, menerima Karang dan Muara
bersih atau eco-efficiency. Proper konservasi air sebesar 447.463.288 kandidat hijau.  Selanjutnya dalam
piala PROPER Tawar (bawah).
berusaha mewujudkan keselarasan M3, penurunan emisi 75.663.410 ton penilaian akhir, hanya 172 perusahaan
HIJAU dari
Menteri KLHK,
antara ekologi dan ekonomi. CO2Eq, reduksi limbah padat non mendapatkan Proper Hijau, 17
Siti Nurbaya. Setiap tahun Kementerian LHK B3 sebesar 3.245.604 ton, reduksi diantaranya UP PLN, yaitu:
melakukan penilaian, dengan kriteria limbah B3 sebanyak 6.444.846 ton, • PLTU Paiton-Probolinggo.

UP Gresik Kandidat Emas yang terdiri dari dua bagian, yaitu;

kriteria penilaian ketaatan dan kriteria
penilaian lebih dari yang dipersyaratkan
dalam peraturan (beyond compliance).
Sebanyak 17 unit pembangkitan PT PLN berhasil meraih penghargaan PROPER HIJAU Untuk penilaian ketaatan, aspek yang
dalam Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dinilai adalah ketaatan terhadap
persyaratan dokumen lingkungan
dan Kehutanan (LHK) Tahun 2016. Penghargaan bergengsi di bidang lingkungan yang dan pelaporannya, pengendalian
diwujudkan dalam bentuk Trofi Hijau dan Sertifikat tersebut diserahkan Menteri LHK pencemaran air, pengendalian
Siti Nurbaya Bakar kepada masing-masing General Manager Unit Pembangkitan, pencemaran udara, pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun
di Istana Wakil Presiden RI, Jl. Kebon Sirih No. 14, Jakarta Pusat, 7 Desember 2016. (B3), serta potensi kerusakan lahan.
Sedangkan kriteria penilaian aspek
lebih dari yang dipersyaratkan bersifat
dan ana yang bergulir di masyarakat
melalui Program CSR sebesar Rp.
976.055.313.680
MENUJU EMAS
Sesuai dengan ketentuan, hanya
perusahaan yang telah dua kali
berturut-turut yang berhak untuk
mendapatkan Proper Emas. Untuk
mendapatkanya bukan perkara
mudah. Fokus utama penilaian pada
pelaksanaan program Corporate
Social responsibility (CSR) yang
harus selaras dengan program
• PLTU Suralaya-Banten.
• PLTU Labuan–Banten.
• PLTU Tanjung Jati B–Jepara.
• PLTGU Priok–Jakarta.
• PLTGU Tambak Lorok–Semarang.
• PLTGU Gresik-Gresik.
• PLTP Kamojang–Garut.
• PLTGU Cilegon–Banten.
• PLTGU Grati–Pasuruan.
• PLTGU Muara Karang–Jakarta.
• PLTGU Muara Tawar–Bekasi.
• PLTG Gilimanuk–Bali.
• PLTDG Pesanggaran–Bali.
• PLTP Gunung Salak–Bogor.

“P roper Hijau ini merupakan
pencapaian yang
membanggakan bagi PLN sebagai
penyedia listrik untuk seluruh
Indonesia.  Prestasi ini merupakan bukti
nyata bahwa pembangkit listrik PLN
dikelola dengan ramah lingkungan dan
program pemberdayaan masyarakat
dilakukan dengan baik,” ujar Kepala
Satuan Komunikasi Korporat PLN, I
Made Suprateka.
16 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
Perusahaan yang meraih Proper
Hijau artinya perusahaan tersebut taat
terhadap peraturan perundangan baik
pelaksanaan dokumen lingkungan/
studi lingkungan, pengendalian
pencemaran air, pengendalian emisi
udara dan pengelolaan limbah B3 dan
telah menerapkan sistem manajemen
lingkungan yang baik dan melakukan
program-program inovasi yang
menggunaan sumber daya energi
secara efisien, menurunkan emisi gas
rumah kaca, melakukan konservasi
air, dan berhasil menurunkan dan
memanfaatkan limbah B3.
Dari 17 unit pembangkitan PLN
tersebut, 4 diantaranya adalah Unit
Pembangkitan (UP) PT Pembangkitan
Jawa Bali (PT PJB), yaitu; UP Gresik,
Paiton, Muara Tawar dan Muara
Karang. Bahkan Unit Pembangkitan
Gresik tercatat sebagai satu-satunya
dinamis karena selalu disesuaikan
dengan perkembangan teknologi,
penerapan praktek pengelolaan
lingkungan terbaik, dan isu-isu
lingkungan yang bersifat global. Kriteria
ini terdiri dari: sistem manajemen
lingkungan, pemanfaatan sumber daya,
pemberdayaan masyarakat.
Hasil penilaian dituangkan dalam
bentuk peringkat kinerja yang terdiri
Proper. Persaingannya sangat ketat
karena hanya 12 perusahaan yang
mendapatkan. PJB mengikutsertakan
tiga unit pembangkitan untuk meraih
Proper Emas, yaitu Unit Pembangkitan
Gresik, Paiton dan Muara Tawar. Dari
tiga unit pembangkitan tersebut, Unit
Pembangkitan Gresik berhasil terpilih
sebagai kandidat emas. Namun dalam
penilaian akhir, Unit Pembangkitan
• PLTGU Pemaron–Bali.
• PLTU Kramasan- Sumatera Selatan.
Sedangkan penerima penghargaan
Proper Emas sebanyak 12 perusahaan,
Proper Biru 1.422 perusahaan, Proper
Merah 284 perusahaan, dan Proper
Hitam lima perusahaan. Sisanya, 13
perusahaan dalam proses hukum, dan
22 perusahaan yang tutup atau tidak
beroperasi.(*)
17
 v is it
Asosiasi Guru Geografi Singapore
Kagumi PLTA Selorejo
K eberadaan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) bukanlah
sesuatu yang istimewa. Apalagi
PLTA skala kecil seperti PLTA
Selorejo. Mungkin kita lebih tertarik
untuk menikmati keindahan
Bendungan Selorejo yang dikelilingi
perbukitan hiijau nan menawan.
Namun tidak demikian dengan
Geography Teachers’ Association of
Siangapore. Mereka sangat tertarik
dengan PLTA Selorejo, sehingga
memerlukan datang di Desa
Pandansari, Kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang Jawa Timur.
Bahkan mereka berniat untuk
datang kembali dengan mengajak
serta para siswa.
“Di negara kami belum memiliki
pembangkit listrik bertenaga hidro.
Pembangkit listrik di Singapore
umumnya menggunakan bahan
batubara. Kunjungan kami untuk
melihat bagaimana Indonesia
Para peserta saat berada di power house.
18 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
mengembangkan tenaga hidro
sebagai salah satu pembangkit
listrik dan inovasi apa saja yang
ada di sini. Kami sangat tertarik
dan banyak tahu soal PLTA
di Indonesia. Kami berharap
pada kesempatan berikutnya
bisa mengajak murid-murid
untuk berkunjung ke sini,” kata
Geography Teachers’ Association
of Siangapore, Jhon.
Kunjungan Geography
Teachers’ Association of Singapore
ke PLTA Selorejo dalam rangka
study experience disiplin ilmu
geografi di Indonesia. Kedatangan
mereka disambut Kepala PLTA
Selorejo, Pitanggono Murti, dan
Kepala PLTA Sengguruh, Gede
Arya Wirama. Banyak diantara
mereka terkagum ketika berada
di power house, terutama melihat
cara kerja generator PLTA.
Kekaguman terus terlihat di wajah
visit
para peserta ketika kunjungan
dilanjutkan di ruang kontrol yang
serba otomatis dalam memonitor
dan mengendalikan PLTA.
Kepala PLTA Selorejo,
Pitanggono Murti menilai
kunjungan tersebut sebagai
kehormatan dan momentum untuk
memperkenalkan PLTA di Indonesia
ke masyarakat internasional. Dalam
kesempatan itu ia menjelaskan
fungsi waduk selain menghasilan
tenaga listrik, juga memiliki fungsi
lain seperti, mengontrol banjir,
irigasi, wisata, dan untuk perikanan.
“Waduk Selorejo memiliki multi
fungsi bagi lingkungan sekitarnya.
Sebelumnya, waduk ini pernah
ditutup karenak terkena dampak
dari erupsi Gunung Kelud tahun
2014 lalu. Pembangkit ini mampu
Para peserta
memproduksi tenaga listrik 4,48
mendapatkan
MW juga memiliki daya tarik untuk penjelasan seputar
berwisata,” jelas Gede.(*) operasi PLTA.
19
 ubjom u b j om

PLTMG ARUN
DIGADANG-GADANG
MENJADI YANG
TERBAIK
DI INDONESIA
P embangkit Listrik Tenaga Mesin Gas
(PLTMG) Arun digadang-gadang
menjadi PLMG terbaik di Indonesia. Selain
karena kondisi dan kualitas mesin yang
bagus, pasokan gas juga lancar. Demikian
pula posisi pada sistem ketenagalistrikan,
sangat menguntungkan karena bisa
bermain pada base load maupun peak load.
“Persyaratan untuk menjadi yang
terbaik telah terpenuhi, tinggal faktor
manusianya. Kalau sampai tidak bisa
menjadi yang terbaik, itu berarti ada
kesalahan dalam pelaksanaan operation
and maintenance. Saya yakin PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) selaku
pelaksana operation and maintenance
PLTMG Arun mampu mewujudkan. PJB
memiliki tata kelola pembangkitan yang
baik, dan orang-orangnya juga memiliki
kompetensi yang memadai,” tutur
General Manager PLN Pembangkitan
Wilayah Sumatera Bagian Utara (PLN Kit
Sumbagut), Sugiyanto CRMP.
GM Unit Bisnis Jasa Operation and
Maintenance (UBJOM) Arun, Rido Desanda,
menanggapi pernyataan GM Kit Sumbagut
tersebut sebagai tantangan yang harus
dijawab dengan kerja keras. Pihaknya
akan berupaya maksimal untuk memenuhi
‘tantangan’ mewujudkan PLTMG Arun
sebagai yang terbaik di Indonesia. Sejauh
ini, PLTMG Arun yang telah memasuki First
Year Inspection (FYI) menunjukkan kinerja
yang memuaskan dengan Equivalent
Availability Factor (EAF) di atas 92 persen.
Pembangunan PLTMG Arun dimulai
31 Juni 2014 dan telah selesai pada 22
Desember 2015 atau 9 hari lebih awal
dibandingkan target kontrak yang
ditetapkan rampung 31 Desember 2015.
PT Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor
pelaksana konstruksi menggandeng
perusahaan asal Finlandia, Wartsila OY,
sebagai penyedia atau suplier mesin
pembangkit tersebut. Terdapat 19 unit
mesin yang ditempatkan di bangunan
utama PLTMG tersebut dengan total
kapasitas 184 MW. Ini merupakan
pembangkit listrik dengan teknologi Mesin
Gas terbesar di Indonesia.
PLTMG yang berlokasi di Kompleks PT
Arun NGL, Jalan Raya Medan-Banda Aceh
Gate 53, Kota Lhokseumawe, Nanggroe
Aceh Darussalam itu operation and
maintenance-nya dipercayakan kepada PJB,
yang pelaksanannya dilakukan PJB UBJOM
Arun. PLTMG Arun memiliki arti penting
bagi kelistrikan di Aceh. Selain menambah
pasokan listrik dan meningkatkan
kehandalan sistem, pembangkit yang
dioperasikan dengan gas juga mengurangi
penggunaan BBM. PLTMG dengan nilai
investasi sekitar Rp 35,4 miliar dan 81,2
Juta Euro itu memasok lebih dari 50 persen
kebutuhan daya listrik di Provinsi Aceh.
Saat ini daya mampu di Aceh sekitar 384
MW, sementara beban puncak tercatat 340
MW atau terdapat cadangan 44 MW. Daya
mampu tersebut berasal dari PLTMG Arun
184 MW, PLTU Nagan Raya 180 MW, dan
PLTD Lumbata 20 MW.
Yang tidak kalah membanggakan,
PLTMG Arun merupakan bukti nyata
sinergi BUMN. Pembangkit milik PLN itu
pembangunannya dikerjakan PT WIKA,
pelaksana operation and maintenance-nya
PJB (anak perusahaan PLN), dan pemasok
gas PT Perta Arun Gas (anak perusahaan
Pertamina). Semuanya BUMN.
Pembangunan PLTMG Arun juga
mencatat babak baru bagi PLN. Untuk
pertama kalinya PLN melakuan dua
proses tender sekaligus dalam satu
paket, yaitu dimana dalam proses tender
Engineering Procurement Construction
(EPC), kontraktor yang menjadi peserta
tender juga diwajibkan membawa calon
lender (penyandang dana). Dari lima
peserta tender, PLN memilih pemenang
yang memberikan penawaran harga yang
terbaik, baik untuk konstruksi maupun sisi
pendanaanya. Hal baru lainnya yang juga
menjadi sejarah bagi PLN dalam proyek
ini adalah, pihak lender yang mendanai
pembangunan PLTMG Arun memberikan
pinjamannya langsung kepada PLN,
tanpa menggunakan jaminan pemerintah
(non-government guarantee). Kondisi fisik
PLTMG Arun sangat membangggakan.
Bukan hanya mesin-mesinnya yang
terlihat bersih dan mengkilat, tetapi area
sekitar pembangkit juga terlihat bersih
dan tertata rapi. Rido Desanda yang
lama bergabung dengan Komipo-PJB
(K-PJB) dalam operation and maintenance
PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dan 4,
memberlakukan disiplin ketat dalam
pengelolaan PLTMG Arun.(*)

20 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 21

 j a s a o &m j a s a o& m

Direktur Operasi I PJB, Yuddy Setyo Wicaksono meracik
dan memakan daun sirih yang diserahkan penari dalam
acara ceremonial penetapan PLTU Belitung sebagai
pembangkit percontohan pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan perusahaan yang ramah lingkungan merupakan komitmen yang terus
diupayakan oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sejak perusahaan ini didirikan 21
tahun silam. Bahkan PJB tahun 2008 telah mencanangkan Program Green and Clean
Power Plant, guna mewujudkan kondisi pembangkit yang bukan saja ramah lingkungan,
tetapi juga bersih, rapi dan nyaman.

S elain itu, melalui program Corporate Social Responsibility

(CSR), PJB secara berkesinambungan menjalankan
program pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan
bagian dari upaya untuk menetralisir emisi. Beberapa jenis
tanaman langka dan khas Pulau Belitung seperti pohon
Simpor, ditanam dalam kesempatan tersebut. “Kami akan
lingkungan diselaraskan dengan Program Peringkat Kinerja terus menggiatkan penanaman pohon di seluruh unit
Perusahaan (PROPER) yang ditetapkan Kementerian sebagai bagian dari upaya memproduksi energi bersih dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PJB terbukti berhasil menetralisisr emisi,” kata Yuddy di akhir sambutannya.
melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan diperolehnya Sementara itu, Direktur Pengendalian Pencemaran dan
PROPER Hijau untuk UP Gresik, UP Paiton, UP Muara
Tawar dan UP Muara Karang. Keberhasilan tersebut akan
ditularkan pada 17 pembangkit di luar Jawa yang berada
dibawah pengelolaan PJB. Sebagai langkah awal, PLTU
Belitung dijadikan sebagai pilot project.
Serangkaian upaya telah dilakukan untuk mewujudkan
PLTU Belitung yang berkapasitas 2x16,5 MW sebagai PLTU
percontohan dalam pengelolaan lingkungan. Diantaranya
melakukan pemenuhan persyaratan sesuai peraturan
lingkungan hidup, melakukan pemetaan keanekaragaman
hayati, menghijaukan lingkungan pembangkit, dan
pembenahan lain di lingkungan pembangkit.
Sebagai puncaknya, Jumat 16 Desember 2016
dilakukan ceremonial penetapan PLTU Belitung sebagai
unit percontohan pengelolaan lingkungan PLTU PT PJB di

PLTU Belitung luar Jawa. Acara yang dihadiri oleh Direktur Pengendalian

Pelopor
Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Heru Waluyo,
Managemen PT PJB dan PT PJBS, PLN serta pemerintah
daerah setempat tersebut itu diadakan pada halaman PLTU
yang berada di Dusun Suge, Desa Pegantungan, Kecamatan
Badau, Kabupaten Belitung. Kegiatan diisi dengan
penanaman pohon, diantaranya tanaman langka khas
Kerusakan Pesisir dan Laut KLHK Heru Waluyo menyatakan Direktur Operasi I
perusahaan yang telah mendapatkan PROPER hijau perlu PJB, Yuddy Setyo
Wicaksono dan Kadiv
meningkatkan kegiatan CSR nya agar bisa meraih PROPER
LK3, Muhammad Munir,
emas. Heru mengapresiasi upaya PJB dan komitmen

Green Power Plant

menanam pohon.
Belitung dan pengarahan terkait PROPER. yang tinggi dari manajemennya dalam kegiatan PROPER.
Menjalankan bisnis yang selaras dengan pelestarian Semangat dan komitmen tersebut sangat diperlukan untuk

Luar Jawa lingkungan dan dapat menciptakan pemberdayaan

yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar akan terus
diupayakan oleh PT PJB. Direktur Operasi 1 PT PJB Yuddy
Setyo Wicaksono menyatakan perusahaan yang menjaga
lingkungannya akan menjadi perusahaan yang bermartabat.
PROPER merupakan salah satu indikator keberhasilan
pengelolaan lingkungan.
“Unit di Jawa yang telah mendapatkan PROPER hijau
akan terus dipacu untuk mendapatkan emas. Keberhasilan
di Jawa akan ditularkan ke unit di luar Jawa. PLTU Belitung
kita jadikan sebagai pelopor pengelolaan lingkungan PLTU
yang dikelola PJB di luar Jawa. PLTU Belitung dijadikan spirit
pengelolaan lingkungan yang baik dan ditarget Proper biru
tahun 2017,” kata Yuddy.
Lebih lanjut Yuddy menyatakan kegiatan penanaman
pohon yang dilakukan di PLTU Belitung merupakan
22 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
meningkatkan capaian PROPER.
Dalam sesi pengarahan PROPER, Eko Sugiharto dari
Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM memaparkan success
story UP Paiton, Muara Karang, Muara Tawar dan Gresik
dalam meraih PROPER hijau. Eko menceritakan suka
duka mereka yang terlibat dalam tim PROPER ke empat
unit tersebut. Selain itu Eko juga menyampaikan tips agar
unit yang baru pertama kali ikut PROPER bisa langsung
mendapatkan biru.
PROPER merupakan salah satu upaya Kementerian LHK
untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Upaya
tersebut diarahkan untuk mendorong agar perusahaan
menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif
dan disinsentifreputasi, dan mendorong perusahaan yang
sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan
produksi bersih.(*)
23
 K3 K3

PLTU Indramayu L aunching PLTU Indramayu sebagai Percontohan K3L

dilakukan Direktur Human Capital PT PLN (Persero),
Muhamad Ali, Selasa 17 Januari 2017. Peresmian ditandai
• Sertifikasi peralatan pembangkit meliputi
alat angkat-angkut, coal handling facility,
penyalur petir, grounding, safety valve,
Selain itu juga dilakukan penormalan
dust collector system dengan skop
pekerjaan meliputi pembuatan box
Yel-yel penuh semangat beberapa kali
diteriakkan karyawan dalam acara
tasyakuran. Teriakan itu seolah ingin

Siap Menjadi PLTU

dengan penanaman pohon dan peresmian Indramayu bejana tekan, SLO pembangkit dan panel, rewinding motor-motor blower, menunjukkan semangat dan kesiapan
Safe Station (i-Safe Station) bersama Direktur Utama PJB, sistem manajemen, yang meliputi: penggantian expansion joint, perbaikan mereka untuk memberikan karya terbaik.
Iwan Agung Firstantara. i-Safe Station merupakan gedung o Sertikasi bulldozer dan forklift. drain valve, pembersihan hopper. GM UBJOM Indramayu, Jakfar Sadiq

Percontohan K3L
yang berfungsi sebagai pusat edukasi dan pelatihan K3L, o Pemeriksaan, pengujian dan • Awareness dan peningkatan kompetensi menyatakan kesiapan unitnya menjadi
sekaligus sebagai tempat pengurusan izin kerja (permit to resertifikasi boiler elevator, hoist crane, melalui optimalisasi program PLTU Percontohan K3L.
work) bagi mitra kerja UBJOM Indramayu. coal handling system, penyalur petir. peningkatan awareness dan peningkatan Dalam kesempatan itu Direktur Utama
Terkait dengan penetapan tersebut, manajemen o Perpanjangan sertifikat laik operasi. kompetensi terkait keselamatan kerja, PJB, Iwan Agung Firstantara mengingatkan
Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) o Sertifikasi awal excavator. kesehatan, keamanan dan lingkungan peran serta Tuhan dalam setiap
Indramayu, telah menyusun sejumlah langkah strategis o Resertifikasi safety pressure valve dan melalui sosialisasi, training, inspeksi, keberhasilan. “Apapun yang dilakukan dan
guna mewujudkan harapan tersebut. bejana bertekanan. induksi, dan lain-lain keberhasilan yang diraih tak lepas dari
GM UBJOM Indramayu, Jakfar Sodiq mengungkapkan, o Pemeriksaan dan pengujian boiler • Implementasi manajemen lingkungan kehendak Allah SWT,” tutur Iwan Agung.
langkah pertama adalah melakukan normalisasi kondisi unit1, SU1, SU2, SSR1 dan SR2. dan keamanan dengan indikator Kebahagiaan hari itu terasa lebih
PLTU Indramayu melalui program i-Care. Program ini • Penormalan dan assessment kondisi coal pencapaian Proper Biru, Sertifikat Gold bermakna dengan berbagi bersama anak
ditargetkan tuntas tahun 2016, yang diwujudkan dalam handling facility, safety facility, health pada Implementasi Sistem Manajemen yatim. Sebanyak 14 anak yatim piatu dari
bentuk penormalan dan assessment peralatan, pemenuhan facility, security facility dan penataan Pengamanan, ISO 9001, SMK3 dan desa sekitar PLTU Indramayu diberikan
fasilitas kesehatan karyawan, pemenuhan kompetensi K3L lingkungan PLTU Indramayu, serta persiapan menuju Zero Accident. santunan berupa sembako dan bantuan
dan peningkatan pengelolaan lingkungan PLTU Indramayu. melakukan standardisasi, meliputi: Normalisasi kondisi PLTU Indramayu uang pendidikan. Acara diakhiri dengan
Langkah berikutnya adalah standardisasi peralatan dan o Standarisasi fire protection system, melalui program i-Care telah selesai pemotongan tumpeng. Potongan tumpeng
sistem manajemen melalui program i-Enlight. Program fasilitas coal handling system, safety dikerjakan dalam empat bulan, sejak oleh Dirut diberikan kepada GM UBJOM
ini ditargetkan tuntas tahun 2017, yang diwujudkan dalam facility, fasilitas kerja dan infrastruktur September 2016. Sebagai rasa syukur atas Indramayu. Sedangkan potongan dari
bentuk improvement kondisi peralatan menuju best practice pendukung security. keberhasilan pelaksanaan program tersebut, Direktur Operasi 2 PT PJB diberikan kepada
standard, merealisasikan pengelolaan K3L berbasis IT dan o Optimalisasi safety management. manajemen dan karyawan UBJOM Indramayu Manajer Pemeliharaan UBJOM Indramayu,
meningkatkan awareness K3L bagi seluruh stakeholders o Peningkatan kesehatan karyawan. menggelar tasyukuran yang dihadiri Direktur Ubaedi Susanto.
PLTU Indramayu. Sedangkan langkah ketiga yang o Program penghijauan dan Utama PJB, Iwan Agung Firstantara, dan Selain kesiapan peralatan, yang sangat
merupakan terakhir adalah terwujudnya PLTU Percontohan keanekaragaman hayati Direktur Operasi 2 PJB Miftahul Jannah, 29 membanggakan adalah tampilan PLTU
K3L melalui program i-Succeed. Program ini ditargetkan o Pengendalian limbah. November 2016. Raut bahagia penuh Indramayu yang kini terlihat hijau dan
tuntas tahun 2018, yang diwujudkan dalam bentuk o Optimalisasi manajemen house semangat menghiasi wajah para karyawan. indah. Lahan kosong dekat masjid disulap
pengelolaan K3L secara terintegrasi didukung kondisi keeping. Kerja keras mereka telah membuahkan hasil, menjadi taman yang menawan. Begitu juga
peralatan yang sesuai Best Practice Standard. o Pembuatan pagar di area PLTU. dan PLTU Indramayu yang sempat terhenti taman-taman di tempat lain yang selama ini
Normalisasi kondisi PLTU Indramayu dilakukan melalui o Penataan lingkungan dan pembuatan operasi telah kembali beroperasi penuh terkesan asal tanam, ditata ulang dengan
berbagai kegiatan yang antara lain: taman. memproduksi listrik untuk masyarakat. landscape yang artisitik.(*)

UBJOM Indramayu
menggelar tasyukuran
yang dihadiri Direktur
Utama PJB, Iwan
Agung Firstantara, dan
Direktur Operasi 2 PJB
Miftahul Jannah

Dalam rangka implementasi komitmen Direksi

PT PLN (Persero) dalam penerapan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan
(K3L) pada unit PLTU, Direksi PLN menetapkan
PLTU Indramayu dan PLTU Lontar sebagai PLTU
percontohan implementasi K3L. Penetapan ini
tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Human
Capital PT PLN (Persero) Nomor: 0291/KLH.00.02/
DITHCM/2016, tertanggal 13 Juni 2016.
Launching PLTU Indramayu sebagai PLTU Percontohan Muhammad Ali menandatangani Muhammad Ali, didampingi manajemen dan karyawan Kegiatan Penormalan Dust Collector Sebelum penataan Sesudah penataan
24 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 Implementasi K3L oleh Direktur Human Capital Management PLN, prasasti peresmian i-Safe Station UBJOM Indramayu melihat dan mengabadikan fire hydrant 25
Muhamad Ali dan Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara PLTU Indramayu.
 e mp o we r me nt
UP Muara Tawar
Latih Masyarakat
Olah Sampah
S ampah merupakan persoalan serius di perkotaan.
Jumlah dan ragam sampah semakin meningkat
seiring peningkatan jumlah penduduk dengan beragam
aktivitasnya. Tanpa pengelolaan yang tepat tentu akan
menimbulkan dampak bagi kualitas kehidupan warganya.
Berbagai pennyakit akan muncul akibat sampah tidak
dikelola dengan baik. Belum lagi bau busuk yang membuat
hidup tidak nyaman dan memiliki dampak emosional
terhadap warga.
Jenis sampah yang ada di sekitar warga perkotaan
cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah
tangga, rumah sakit, pasar, industri, kantor, sekolah, dan
sebagainya.
Namun berdasarkan asalnya, sampah padat
dapat digolongkan menjadi dua yaitu sampah organik
(sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati) dan
sampah anorganik (sampah yang dihasilkan dari bahan-
bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun
hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang).
Guna membantu mengatasi persoalan di perkotaan
dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga, Unit
Pembangkitan (UP)  Muara Tawar memberikan pelatihan
pengolahan sampah kepada warga Kampung Kaliadem,
Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten
Bekasi, Rabu 14 Desember 2016. Bersamaan itu juga
diresmikan Gedung Pengolahan Sampah yang dibangun UP
Muara Tawar di kampung tersebut. Pelatihan pengolahan
sampah diberikan untuk mengurangi dampak pencemaran
lingkungan sekaligus menjadikan sampah sebagai berkah
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya UP Muara Tawar telah membentuk
kelompok masyarakat “Mutiara Hijau” yang beranggotakan
masyarakat sekitar yang peduli pada kondisi lingkungan
yang tercemar akibat sampah yang berserakan. Pelibatan
masyarakat dalam mengolah sampah dilakukan untuk
menyadarkan masyarakat akan efek dari pencemaran
lingkungan, serta nilai ekonomis dari sampah-sampah yang
berserakan di sekitar mereka.
Selain peresmian dan pelatihan, UP Muara Tawar juga
memberikan bantuan mesin pencuci sampah dan mesin
press hidrolik  yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan
sampah dasar. Mesin pencuci berfungsi untuk memisahkan
sampah-sampah, yang sudah dipilah, dari kotoran agar
sampah menjadi lebih bersih, serta beban sampah menjadi
lebih ringan. Sedangkan mesin press hidrolik, dibutuhkan
untuk memadatkan sampah-sampah yang sudah bersih,
26 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
l i n g k u n g an
Beramal Jariyah Melalui Pohon
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh
amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir
pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan
kebaikan baginya”. (HR. Muslim)
S atu diantara perkara yang tak
akan terputus amalannya bagi
ditebang seenaknya. Marilah kita rajin menanam pohon dan lebih mencintai alam. Mudah-
mudahan kegiatan yang kita lakukan ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk juga rajin
seorang manusia, walaupun ia telah menanam pohon,” tutur Ridho Desanda.
meninggal dunia adalah sedekah Kepala BLHK Kota Lhokseumawe, Drs Zulkifli, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan UBJOM
Jariyah, sedekah yang terus Arun, karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan masa depan
mengalir pahalanya bagi seseorang. Kota Lhokseumawe.
Sedekah jariyah memiliki banyak “Selama ini banyak perusahaan yang hadir di Lhokseumawe kurang peduli terhadap
macam dan jalannya, salah lingkungan karena fokus mencari keuntungan semata. Karenanya, dalam kesempatan ini Kepala
satunya adalah dengan menanam BLHK mengajak masyarakat untuk menjaga pohon triglodok yang baru ditanam lengkap dengan
tumbuhan baik berupa pohon pemagarannya itu. Kehadiran pohon di sepanjang ja­lan lingkar Kota Lhokseumawe ini akan
maupun tanaman lain. “Apa membawa manfaat bagi kita semua, baik para bagi pengguna jalan maupun warga lingkungan
yang dilakukan manajemen dan sekitany,” kata Zulkifli .
karyawan PLTMG Arun menanam Penanaman pohon secara simbolis diawali GM UBJOM Arun, disusul Manajer PLN Area
pohon penghijauan ini adalah salah Lhokseumawe, Wahyu A Hadi, Kepala BLHK dan undangan lainnya. Pada kesempatan itu
satu bentuk sedekah jariyah,” kata GM UBJOM Arum juga menyerahkan bantuan pohon secara simbolis kepada Kepala BLHK
Manajer PT PLN (Persero) Area Lhokseumawe. UBJOM Arun selaku operator PLTMG Arun memiliki tanggung jawab yang besar
Lhokseumawe, Wahyu A Hadi. untuk daerah dengan memberikan nilai tambah kepada lingkungan dan masyarakat.
Hal itu disampaikan ketika UBJOM Arun sangat konsen terhadap lingkungan. Selain melakukan penanaman pohon,
memberikan sambutan pada UBJOM Arun bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Lhokseumawe melakukan aksi
acara Go Green yang digelar sosial berupa donor darah. Kegiatan ini juga diikuti masyarakat setempat, yang secara sukarela
UBJOM Arun, di Jalan Lingkar Kota berdatangan untuk mendonorkan darahnya. Pelaksanaan donor darah dilakukan di bawah tenda
GM UP Muara Tawar, Lavi Rumandioko (baju batik), menyerahkan bantuan peralatan pengolah Lhokseumawe Kawasan Desa Ujong yang dipasang di salah satu sisi jalan.
sampah. Blang, Selasa 15 November 2016. “Kami berusaha keberadaan UBJOM Arun dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat
Acara yang berupa penanaman dan lingkungan hidup. Melalui program corporate social responsibility, UBJOM Arun memberikan
pohon itu dihadiri sejumlah pemuka bantuan untuk sejumlah sekolah, mere­novasi masjid, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat
agar diperoleh volume yang kecil, namun berat yang tetap.
agama, tokoh masyarakat dan melalui pelatihan keterampilan kepada masyarakat, budidaya ikan lele dan sebagainya,” tutur
Menurut General Manager UP Muara Tawar, Lavi pejabat pemerintahan setempat. Manajer Umum UBJOM Arun, Khairul Anam.(*)
Rumandioko, kegiatan tersebut merupakan rangkaian Sedikitnya 200 pohon triglodok
awal dari program berkelanjutan dalam mengolah sampah ditanam pada garis pemisah jalan.
menjadi barang yang memiliki nilai guna dan ekonomis Jalan lingkar merupakan jalan
bagi masyarakat. Sampah-sampah, terutama sampah baru, sehingga belum ada tanaman
anorganik, yang sebelumnya dibakar atau dibiarkan penghijauannya.
General Manajer UBJOM
berserakan begitu saja, ternyata jika rajin melakukan
PLTMG Arun, Ridho Desanda
pemilahan dan kemudian diolah, dapat mendatangkan mengatakan bahwa penanaman
berkah bagi masyarakat. Untuk itu UP Muara Tawar pohon penghijauan merupakan
beserta kelompok Mutiara Hijau, gencar mendorong bentuk kepedulian perusahaan
masyarakat melalui sosialisasi untuk turut serta melakukan terhadap lingkungan. Kegiatan
pemilahan. tersebut dilaksanakan bekerja
Gedung pengolahan sampah mulai dibangun Maret sama dengan Badan Lingkungan
Hidup dan Kebersihan (BLHK)
lalu. Groundbreaking dilakukan Direktur Operasi 1 PJB,
Kota Lhokseumawe. Diharapkan
Yuddy Setyo Wicaksono, 21 Februari 2016. Bersamaan melalui Go Green penanaman
itu sebanyak 15 tong sampah diserahkan untuk warga pohon ini dapat menumbuhkan
sekitar sebagai sarana pendukung dalam memilah sampah kesadaran akan kerja sama yang
organik dan non organik. Dengan adanya pengolahan sinergis dalam menjaga kelestarian
sampah tersebut, tidak hanya kebersihan kampung yang lingkungan.
dapat ditingkatkan, namun kelompok pengelola sampah “Kalau kita menyaksikan siaran
televisi, banjir dan tanah longsor
juga dapat mengolah sampah sehingga dapat dijual dan
terjadi dimana-mana. Ini karena
menghasilkan manfaat ekonomi. (*) kita kurang bersahabat dengan
lingkungan. Banyak hutan yang GM UBJOM Arun, Ridho Desanda, memimpin acara penanaman pohon dan donor darah.
27
 C S R- l in g k u ng an C SR - l i n g k u n g a n

GM UP Paiton, Abu Hasan

menandatangani kerjasama
pelestarian alam dengan
Pemkab Situbondo.

BERSIHKAN PANTAI, REVITALISASI KOTA LAMA PANARUKAN

gula yang dipasok dari daerah di sekitar GM UP Paiton,
seperti Pabrik Gula Wringin Anom, Panji Abu Hasan
dan Asembagus. menanam poon

PJB Libatkan Ratusan Pelajar

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), PJB UP Paiton dan PJB Situbondo khususnya di Panarukan,
sangat mengkhawatirkan, sehingga
UBJOM Paiton bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten diperlukan upaya pemulihan kualitas
Situbondo dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lingkungan pesisir dan laut di daerah
tersebut. Kawasan pantai maupun laut
(LKHK) melakukan bersih-bersih pantai Panarukan, Kabupaten banyak mengalami kerusakan yang
Situbondo, 3 Desember 2016. Kegiatan yang merupakan bagian disebabkan oleh aktivitas masyarakat
di sekitarnya, baik itu limbah industri
dari Revitalisasi Kota Lama Panarukan itu dikemas dalam acara
maupun limbah rumah tangga
Coastal Clean Up, melibatkan tidak kurang 400 pelajar dan seperti sampah cair dan sampah
pramuka, serta 600 warga dari berbagai lapisan masyarakat, padat (plastik). Kegiatan Coastal
Clean Up merupakan langkah awal,
termasuk sejumlah anak punk. karena masalah sampah tidak bisa
diselesaikan secara cepat. Langkah
Hal yang sama diungkapkan
Direktur Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Pesisir dan Laut
(PPKPL) pada Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), Heru Waluyo. Sampah-
sampah di pesisir berpotensi masuk
ke laut. Bila itu terjadi, maka akan
berdampak pada biota-biota laut dan
juga mematikan habitat-habitat di
laut. “Kalau pohon bakau tertutup
sampah plastik, maka pohon
tersebut akan mati atau terhambat
perkembangannya. Begitu juga
peduli dengan cara menyediakan
tempat sampah di kawasan pesisirnya.
Diungkapkan bahwa Indonesia
merupakan kontributor sampah plastik
di laut urutan kedua terbesar di dunia.
Ini karena masyarakat cenderung
mengonsumsi makanan kemasan,
dan kemasannya dibuang bukan pada
tempatnya.
Dalam kesempatan itu, Heru
Waluyo bersama Bupati Situbondo,
Wakil Bupati, Wakapolres, Kadis KLH,
GM UP Paiton dan UBJOM Paiton
serta beberapa undangan lainnya
Tak jauh dari pelabuhan terdapat di kawasan
Panttai
stasiun kereta api yang dibangun pada Panarukan.
1897, dan terdapat jalur kereta menuju
pelabuhan. Sebelum 1980-an stasiun
ini sangat ramai dengan penumpang
dan barang. Pada tahun 1980, aktivitas
Pelabuhan Panarukan perlahan-
lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut
dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Wangi,
Banyuwangi dan Pelabuhan Tanjung
Perak, Surabaya. Pelabuhan Panarukan
kurang diminati karena lautnya menjadi
dangkal akibat sedimentasi dari Sungai
Sampeyan. Akibatnya kapal-kapal
bertonase besar tidak bisa berlabuh di
pelabuhan ini. Karena jarang dipakai,
jalur kereta ke pelabuhan dinon-
aktifkan pada awal 1990-an. Kereta

K egiatan semacam ini bukan

yang pertama dan juga bukan
yang terakhir dilakukan PJB. Sederet
kegiatan serupa telah dilakukan PJB,
baik di kawasan sekitar pembangkit
maupun di tempat lain di berbagai
daerah di Indonesia. Diantaranya:
bersih-bersih dan penghijauan pesisir
Pulau Tidung di Kepulauan Seribu,
bersih-bersih dan penghijauan di
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum,
bersih-bersih Sungai Brantas, dan
masih banyak lagi. PJB berkomitmen
mewujudkan kebersihan dan
kelestarian lingkungan, tidak terkecuali
28 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
lingkungan pesisir.
“Kami telah menandatangani
kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Situbondo. Kerjasama
ini merupakan langkah dari kegiatan
yang akan kami lakukan di Situbondo.
Selain bersih-bersih pantai, nantinya
akan dilakukan pencanangan program
penanaman sejuta pohon, seperti
pohon bakau, pohon buah, dan pohon
lainnya. Ini merupakan bagian dari
program Corporate Sosial Responsibility
(CSR),” kata General Manager UP
Paiton, Abu Hasan.
Lingkungan pesisir dan laut
selanjutnya adalah penanaman
berbagai jenis pohon termasuk
mangrove dan pendampingan
pengelolaan sampah secara mandiri.
Di acara Coastal Clean Up ini juga
dilakukan pencanangan program
penanaman sejuta pohon di Kabupaten
Situbondo, dan Deklarasi Pelajar Cinta
Laut. Bupati Situbondo H Dadang
Wigiarto, mengapresiasi kegiatan
tersebut. “Kebersihan merupakan
sebagian dari iman. Dengan menjaga
kebersihan kawasan pantai, akan
berdampak baik terhadap ekosistem di
laut,” kata Dadang Wigiarto.
terumbu karang, kalau tertutup
sampah plastik akan mati karena tidak
terkena sinar matahari,” tutur Heru
Waluyo.
Menurut Heru, banyaknya sampah
di laut disebabkan perilaku-perilaku
masyarakat yang masih kurang peduli
terhadap lingkungannya. Ia melihat
spot-spot di Panarukan banyak
sampah di pinggir pantai dan itu
berpotensi masuk ke wilayah laut.
Masyarakat hendaknya mempunyai
pola hidup bersih dan peduli terhadap
lingkungan, minimal di lingkungannya
sendiri. Pemerintah daerah juga harus
melepaskan burung merpati menandai
acara kegiatan Coastal Clean Up di
mulai. Bak dikomando, ribuan peserta
segera melakukan bersih-bersih
pantai. Sedikitnya 5 truk sampah
berhasil dikumpulkan.
Kota Pelabuhan
Coastal Clean Up yang dipusatkan
di Panarukan merupakan rangkaian
Revitalisasi Kota Lama Panarukan.
Kota ini dulunya merupakan kota
pelabuhan yang ramai, karena
merupakan daerah yang potensial
bagi produk tanaman tropis, terutama
api penumpang masih bisa beroperasi
sampai 2004, karena sarana dan
prasarana yang tua PT KAI menutup
jalur dan stasiun ini pada 2004.
Membayangkan keadaan
Panarukan dahulu dengan Panarukan
masa sekarang sangat berbeda jauh,
dimana dahulu banyak kapal-kapal
besar yang hilir mudik dalam kegiatan
ekspor-impor sekarang hanya kapal-
kapal nelayan saja yang berlabuh
di pelabuhan tersebut. Revitalisasi
kota lama Panarukan telah dimulai
dengan dibangunnya pelabuhan yang
diresmikan pertengahan 2016. (*)
29
 C S R- l in g k u ng an
REHABILITASI EKOSISTEM PANTAI SIDEM
D alam upaya rehabilitasi ekosistem
pesisir di kawasan Pantai Sidem,
Tulungagung, Unit Pembangkitan
(UP) Brantas pada 13 Desember 2016
melakukan penyulaman 450 pohon
cemara laut, konservasi mata air dengan
penanaman tanaman keras, serta
pelatihan olahan makanan khas pantai
dan sarasehan dengan masyarakat
setempat. Kegiatan diikuti sekitar 80
personel dari dinas dan instansi terkait,
serta masyarakat.
Beberapa tahun lalu UP Brantas
melakukan penanaman pohon cemara
di bibir Pantai Sidem bersama warga.
Sebagian diantara tanaman itu ternyata
mati. Sedangkan sisa pohon cemara
yang masih hidup sudah cukup tinggi
batangnya sehingga di kawasan
sekitar Pantai Sidem cukup asri dan
nyaman. Penanaman ulang pohon
yang mati dilakukan dalam rangka ikut
mensukseskan Program Pemerintah
Pusat di bidang Pariwisata yaitu
“Pariwisata Yang Berbasis Masyarakat”.
Menurut General Manager UP
Brantas, Mohammad Heryono, Pantai
Sidem Tulungagung sangat menarik
dan potensial untuk dikembangkan
sebagai salah satu destinasi ekowisata.
UP Brantas melalui Program CSR
Ekowisata Mangrove Pantai turut
serta dalam mengembangkan potensi
tersebut, “Kepedulian masyarakat
sangat membanggakan. Terbukti
area konservasi mangrove terjaganya
dengan baik, dan masyarakat juga
penuh semangat untuk terus memantau
perkembangan mangrove serta terus
melakukan penyulaman kembali,” kata
Heryono.
Kegiatan tersebut merupakan upaya
pemanfaatan potensi wisata dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan
merupakan hal yang menjadi
prioritas. Kepala Dinas Pariwisata
Kabuaten Tulungagung, Heru Santosa
mengapresiasi upaya dan kepedulian
UP Brantas terhadap lingkungan sekitar.
“Pantai Sidem yang berada sangat
dekat dengan PLTA Tulungagung ini
sangat cocok sebagai destinasi wisata
dan ekowisata berbasis masyarakat.
Terima kasih UP Brantas yang telah
ikut berpartisipasi mendorong tumbuh
berkembangnya kepariwisataan di
Pantai Sidem,” kata Heru.
Selain acara penanaman pohon
cemara juga diselenggarakan lomba
memasak hasil olahan dari laut, yang
diikuti para istri karyawan UP Brantas.
Hal ini dimaksudkan untuk menggiatkan
kuliner masyarakat di kawasan Pantai
Sidem, sehingga selain tempat
wisatanya rindang karena tanaman
30 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
cemara, kulinernya juga bisa dikenal para
pengunjung wisata. Usai lomba memasak,
hasilnya dimakan bersama para undangan.
Pantai Sidem yang berada di balik
kaki bukit menawarkan destinasi yang
mengagumkan sebagai salah satu pantai
di deretan Samudra Hindia. Dari atas bukit,
para wisatawan akan melihat birunya air
laut serta perahu nelayan yang mencari
ikan. Udara di siang hari yang terik
akan tetap terasa sejuk karena banyak
pepohonan yang tumbuh di sekitar.
Sementara itu di Jawa Barat, BPWC
berpartisipasi dalam kegiatan penanaman
pohon dan bersih-bersih DAS Citarum yang
dilakukan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, 19-20 November 2016.
BPWC menyumbang 1.000 bibit pohon
tanaman keras yang diambilkan dari Pusat
Pembibitan BPWC, serta menerjunkan satu
unit perahu LCR beserta pasukan airnya
untuk mendukung pembersihan sungai
dari eceng gondok dan sampah. (*)
Upgrade Gas Turbine PLTGU Muara Karang
KAPASITAS MENINGKAT & EFISIENSI BAHAN BAKAR Rp 109,5/KWH
U
nit Pembangkitan (UP) Muara
Karang berhasil meningkatkan
kapasitas hingga melebihi kondisi
commissioning. Kondisi itu tercapai
setelah dilakukan upgrade gas
turbine dengan menggunakan
teknologi baru, yaitu gas turbine seri
9E3-series. Terjadi kenaikan Daya
Mampu Netto (DMN) 16,3 MW pada
siang hari (dari 90,53 MW menjadi
106,83 MW), dan meningkat 19,5
MW pada malam hari (dari 90,53
MW menjadi 110 MW).
Selain itu juga berhasil
menekan NPHR sebesar 296 kCal/
kWh dibanding sebelum Upgrade,
serta memperpanjang durasi antar
inspection dari 8.000 EOH menjadi
32.000 EOH. “Keberhasilan
Upgrade gas turbine PLTGU Blok
I UP Muara Karang memberikan
kontribusi terhadap perusahaan
berupa peningkatan pendapatan
dari kesiapan pembangkit setara
Rp. 13,9 miliar per tahun, serta
peningkatan efisiensi pemakaian
bahan bakar setara Rp 109,5 per
kWh,” ungkap General Manager UP
Muara Karang, Rahmad Azwin.
Sebagai wujud syukur atas
keberhasilan Upgrade tersebut,
Senin 21 November 2016 dilakukan
acara Inaugurasi Upgrade GT 1.3
Blok I PLTGU Muara Karang di UP
Muara Karang. Inaugurasi dihadiri
oleh Direktur Bisnis Regional Jawa
Bagian Barat dan Lampung PT PLN
(Persero), Direktur Utama Imeco
Inter Sarana, Direksi GE Indonesia,
Direksi serta senior leader PJB dan
karyawan UP Muara Karang.
Direktur Bisnis Regional Jawa
Bagian Barat dan Lampung PT
PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin
menyambut baik inisiatif PT
PJB dalam Upgrade gas turbine
Rehabilitasi Pantai Sidem
dengan melakukan
penanaman pohon cemara
bersama aparat dan
masyarakat setempat.
(foto atas dan tengah)
BPWC menyumbang
1.000 bibit pohon serta
menerjunkan satu unit
perahu LCR. (foto paling
bawah)
Direksi PJB bersama para GM Unit Wilayah Barat, serta Manajemen dan karyawan UP Muara Karang.
te k n ol og i
PLTGU Blok I Muara Karang. “ • Meningkatkan Power Output (MW).
Inisiatif perbaikan kinerja yang • Meningkatkan efisiensi pemakaian bahan
memberikan added value seperti ini bakar.
harus selalu dicari dan diupayakan. • Meningkatkan kesiapan operasi / availability
Jangan ragu untuk mengambil dengan memperpanjang durasi antar inspection
inisiatif perbaikan yang bersifat dari 8.000 EOH menjadi 32.000 EOH.
operasional yang punya dampak • Memperpanjang lifecycle (combustion system
secara korporasi,” kata Murtaqi. lifecycle dari 48.000 jam operasi menjadi 64.000
Sejalan dengan Murtaqi, jam operasi dan Hot Gas Path Parts lifecycle
dalam sambutannya Direktur dari 72.000 jam operasi menjadi 96.000 jam
Utama PJB Iwan Agung Firstantara operasi).
memaparkan beberapa Dalam jangka waktu 12 tahun, Upgrade gas
added value yang didapatkan turbine ini dapat mengurangi durasi pemeliharaan
setelah Upgrade. Diantaranya dari 198 hari menjadi hanya 80 hari, dengan rincian
bertambahnya kapasitas, naiknya durasi untuk combustion inspection 10 hari, hot
efisiensi dan durasi overhaul yang gas path inspection 21 hari, dan major inspection
makin lama sehingga menghemat 38 hari. Ini artinya, terjadi optimasi biaya operasi
biaya. “PJB sedang melakukan dan pemeliharaan yang berujung pada kontribusi
transformasi dari operational peningkatan laba perusahaan yang cukup besar,”
excellence ke business excellence. tutur Rahmat Azwin. (*)
Upgrade di Muara Karang ini
merupakan salah satu contoh.
Model semacam ini akan terus
dikembangkan sejalan dengan
manajemen aset yang dilakukan,”
kata Iwan.
PLTGU Blok 1 Muara Karang
mulai beroperasi tahun 1992
dengan turbin gas GE MS9001
tipe PG9161E. Untuk perencanaan
major inspection GT13 tahun
2016, perlu dilakukan pembelian
Hot Gas Path Parts (HGPP) baru
karena life time hotparts yang ada
sudah habis. Berdasarkan kajian
teknis dan ekonomis, melakukan
implementasi teknologi baru /
Upgrade menggunakan gas turbine
seri 9E3 series (Advanced Extendor
Combustor dan Advanced Gas
Path), lebih menguntungkan
dibandingkan membeli HGPP tipe
standard (PG9161E).
GM UP Muara Karang Rahmad Azwin memaparkan proses
Beberapa nilai yang diperoleh Upgrade Gas Turbine PLTGU Muara Karang (atas). Potong
dari Upgrade gas turbine dengan
tumpeng keberhasilan Upgrade Gas Turbine PLTGU Muara
teknologi baru ini antara lain: Karang (bawah).
31
 b u d a y a p e r usahaan
Tanamkan Nilai dan Budaya melalui
Clash of Ideas
T eamwork sangat diperlukan
dalam sebuah perusahaan, guna
mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Untuk itu, UP Muara
Karang, subbidang SDM mengadakan
kegiatan Clash of Ideas (COI) yang
bertujuan meningkatan kompetensi
Teamwork dan sekaligus menanamkan
nilai-nilai budaya. Acara digelar
di Ruang Rapat lantai 4 Gedung
32 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
Administrasi UP Muara Karang, 6
Desember 2016.
COI merupakan kegiatan yang
berisi kompetisi cerdas cermat
seputar nilai-nilai perusahaan dan
dikemas dalam kegiatan berkelompok
yang interaktif. Kegiatan dibuka
General Manager UP Muara Karang,
Rahmat Azwin, diikuti oleh 90 orang
perwakilan dari 45 subbidang yang ada
di UP Muara Karang. Tema Clash of
Ideas diambil untuk menggambarkan
bahwa clash (perselisihan/perbedaan)
pemikiran di antara karyawan UP
Muara Karang dapat dibuat berjalan
beriringan untuk saling mendukung.
COI diawali dengan perlombaan
yel-yel dimana para peserta yang
dibagi menjadi 5 kelompok, diminta
untuk berkreasi menyerukan semangat
mereka dan mengaitkan yel dengan
nama kelompok yang diberikan, yaitu
kelompok Malcolm Baldrige, PJB IMS,
GCG, PJB Way, dan RJPP. Selanjutnya,
para peserta berkompetisi dengan
sesama anggota kelompok dalam
cerdas cermat individu. Mereka harus
menjawab 50 pertanyaan seputar
PJB. Lima peserta dari tiap kelompok
dengan jawaban benar terbanyak
b u da ya p e r u s ah aan
babak final, para penonton ditantang
untuk menyanyikan lagu Mars PJB.
Di babak final “Bicycle boom”, dua
kelompok berlomba menggulingkan
roda hula hoop sambil menyerukan visi
PT PJB lalu menggenjot sepeda statis
hingga menerbangkan balon berisi
pertanyaan. Kelompok PJB Way yang
berhasil mendapatkan poin tertinggi
di babak final akhirnya dinobatkan
sebagai pemenang.
Kegiatan COI merupakan penutup
rangkaian upaya deployment strategi
perusahaan di UP Muara Karang
sepanjang tahun 2016. Sebelumnya
telah dilakukan kegiatan Coffee
Morning, Pembentukan Tim Advance,
On Site Knowledge Sharing, dan
beberapa upaya lainnya yang tidak
hanya bertujuan memberikan
sosialisasi nilai dan strategi
perusahaan, tetapi juga meningkatkan
kerjasama antar karyawan. Diharapkan
rangkaian kegiatan ini dapat
meningkatkan semangat kebersamaan
dan kekeluargaan sehingga seluruh
workforce PT PJB UP Muara Karang
dapat bersinergi untuk menggapai
tujuan bersama. (Sau)
Beberapa
rangkaian acara
pada Clash of
Ideas
dan tercepat berhak melaju ke babak
selanjutnya.
Di babak kedua “Dart & Dare”,
tiap kelompok berusaha menjadi yang
tercepat dalam memecahkan balon
dengan panah dart untuk menjawab
pertanyaan dan merebut nilai. Dua
kelompok dengan nilai tertinggi di
akhir babak berhak melaju ke babak
final. Namun sebelum berlanjut ke
33
 s in e rg i
KOLABORASI DAN INTEGRASI
Langkah Strategis Mewujudkan Kemandirian Listrik Nasional
Kita memasuki tahun 2017, yang berarti PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) telah melewati
usia 21 tahun, menuju 22 tahun. Dalam kehidupan
B egitu juga PJB. Dalam
usia menuju 22 tahun, PJB
sudah berhasil melalui tahapan
konsolidasi dan kompetisi. Pada
perjalanan itu, awalnya PJB
mematangkan kompetensinya
dengan membuat dasar-dasar
sebagai perusahaan kelas dunia.
Masih teringat kata-kata Direktur
Utama PJB saat itu ketika
mengawali Sistem Informasi
Terpadu pada tahun 1997 : “Tidak
ada perusahaan kelas dunia yang
tidak berbasis IT”. Kemudian
PJB memulainya dengan Sistem
Informasi Terpadu Ellipse, Office
Automation dan lainnya.
Hal yang sama juga
disampaikan Dirut PJB ketika
mulai membangun Tata Kelola
Pembangkitan yang baru di tahun
2004. “Kalau ingin menjadi
perusahaan kelas dunia, lakukan
apa yang telah dilakukan oleh
perusahaan kelas dunia”. Inilah
konsep sederhana best practice.
Maka kemudian selama kurang
lebih empat tahun, PJB
membangun Tata Kelola baru dan
konsisten kita jalankan sampai
sekarang. Pada saat ini, baik IT
maupun Tata Kelola Pembangkit
telah menjadi kekuatan sekaligus
keunggulan PJB.
Dengan bermodal Sistem
Informasi Terpadu dan Tata Kelola
yang best practice, PJB kemudian
fokus pada kinerja dalam
berkompetisi dengan perusahaan
lain. Roadmap kita saat itu juga
intens pada pencapaian 10%
terbaik dunia dengan
parameter kinerja
operasional. Pada tahun
2009, mulailah PJB
memantapkan posisinya
dalam kancah
kompetisi tersebut.
Sebut saja indikator
keunggulan itu, mulai
dari kinerja
operasional yang
terus membaik
34 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
dan berada di atas kompetitor,
kinerja proses yang semakin
matang, skor Baldrige tertinggi,
skor GCG terbaik, PAS 55 pertama
di Indonesia, dan masih banyak
lagi.
Predikat trusted company
juga disandang PJB atas
pengelolaan Good Corporate
Governance (GCG). PJB juga
berhasil memperoleh Sertifikat
ISO 50001 Energy Management
System, Sertifikat PAS 99
Integrated Management System
(PJB-MS), Platinum Award
dalam Indonesian Quality Award
(IQA), Indonesia Most Admired
Company 2016, Gold Achievement
Vision Award untuk Annual
Report & Sustainability Report
2015, dan masih banyak lagi.
Tahun 2016 PJB terpilih sebagai
Indonesia Most Admired Company,
sebagai bukti perusahaan
ini memiliki reputasi sangat
baik. PJB juga menjadi tempat
benchmark bagi pembangkit-
pembangkit di Indonesia dan
perusahaan lainnya. Semua
itu cukup representatif dalam
mengungkapkan posisi PJB.
Meski demikian, saat
ini bukan waktunya untuk
membanggakan diri. Tahap
kompetisi sudah pernah kita
lewati, ternyata membentang
kembali di depan mata dengan
tingkatan yang lebih besar.
Seiring dengan perkembangan
sektor ketenagaistrikan
dengan program percepatan
pembangunan pembangkit
10.000 MW tahap pertama
dan tahap kedua yang disusul
dengan program percepatan
pembangunan pebangkit 35.000
MW, pemain-pemain baru
bermunculan dengan membawa
teknologi terbaru di bidang
pembangkitan.
Diperlukan kolaborasi
dan integrasi dalam bisnis
pembangkitan. Kenapa demikian?
BISNIS PEMBANGKITAN
manusia, usia 21 ataupun 22 tahun adalah tahapan memasuki usia dewasa, usia yang matang
secara fisik dan emosional, penuh semangat dengan sejuta impian. Ini merupakan tahapan emas
dalam meningkatkan produktifitas bagi hidup dan kehidupan.
Effort untuk memenangkan
kompetisi yang harus kita
keluarkan sangat besar. Jika
dilakukan sendirian tentu
sangat berat. Maka kita
harus mencari teman yang
akan saling membantu. Kita
harus menyatukan sumber
daya yang ada pada PJB
Group dan berkolaborasi
dengan perusahaan lain
untuk menciptakan integrasi
bisnis pembangkitan. Hal ini
dimaksudkan bukan hanya
untuk memenangkan kompetisi,
tetapi juga untuk menghasilkan
lompatan pertumbuhan.
Kolaborasi dan integrasi
menjadi salah satu strategi yang
tak terelakkan dalam lanskap
bisnis yang makin horisontal.
Lanskap bisnis sekarang tidak
hanya dikuasai oleh para
pemain besar. Pemain-pemain
kecil pun bermunculan dengan
potensi bisnis yang tidak kalah
besar. Inilah yang sekarang kita
rasakan di bisnis pembangkitan.
Oleh karena itu, saat ini
bukan zamannya lagi bermain
sendirian. Strategi kolaborasi dan
integrasi bisa dilakukan antara
perusahaan dalam satu group,
antara perusahaan dengan
perusahaan lain, perusahaan
dengan konsumen, dan bahkan
perusahaan dengan pesaingnya
yang dikenal dengan co-opetition
(competition dan coorporation,
bersaing sambil bekerjasama).
Professor Mohan Sahwney
mengatakan, sifat kolaborasi
ini adalah mutualisme alias
menguntungkan. Kolaborasi bisa
dilakukan dengan saling bertukar
gagasan dan penciptaan bersama
sebuah produk, platform,
maupun desain baru. Dengan
kolaborasi, perusahaan dengan
lebih gampang menciptakan
kreativitas baru. Salah satu
contoh adalah kolaborasi antara
Astra International (penguasa
pasar otomotif di Indonesia)
dan Standard Chartered (bank
terkemuka di Inggris) dalam
perusahaan Bank Permata.
Dalam kolaborasi itu bank
Permata dituntut untuk menjadi
World-Class Local Bank, suatu
penciptaan produk dengan
sinergi dua kekuatan.
PJB Tumbuh
Road Map PJB telah
mengakomodir strategi growth
perusahaan dengan rencana
capaian yang cukup atraktif.
Unit yang dikelola harus masuk
dalam jajaran 10 percent NERC
untuk unit existing, dan 25
“Kalau ingin
menjadi
perusahaan
kelas dunia,
lakukan apa
yang telah
dilakukan oleh
perusahaan
kelas dunia”.
persen NERC untuk unit Jasa
Operation and Maintenance.
Sementara kapasitas portofolio
ditargetkan meningkat 2 kali
lipat (double capacity), Human
Capital Readiness (HCR) dan
Organization Capital Readiness
(OCR) maksimal, readiness
keuangan dan readiness
pengembangan. Double
capasity artinya, PJB di tahun
2019 harus mampu mewujudkan
pertumbuhan hingga total
kapasitas pembangkit yang
dikelola PJB yang saat ini sekitar
14.000 MW meningkat dua kali
lipat menjadi 28.000 MW. Begitu
juga usaha jasa EPC dan usaha
lain.
Bukan hanya itu, guna
mendukung terwujudnya
kemandirian listrik nasional,
PJB PJB mempunyai tanggung
jawab melakukan pengendalian
(kontrol) atas pembangkit
yang beroperasi di sistem.
Kemandirian kelistrikan nasional
terwujud apabila PLN Group
mempunyai pengendalian
atau kontrol atas 100 persen
pembangkit yang beroperasi di
sistem. Perangkat PLN Group
untuk menjaga kemandirian
kelistrikan nasional adalah PJB
40 persen, Indonesia Power
40 persen dan PLN 20 persen.
Dengan demikian, PJB dituntut
mampu melakukan pengendalian
terhadap minimal 40 persen
dari total pembangkit di sistem
kelistrikan di seluruh nusantara
atau sekitar 28.000 MW. Saat
ini PJB baru memiliki 7.000 MW
dan mengoperasikan 7.000 MW,
sehingga kurang 14.000 MW.
PJB Group memiliki sumber
daya yang komplit, mulai
investasi pembangkitan (PJB
Investasi), konsultansi bidang
pembangkitan (Rekadaya
Consultant), EPC Pembangkit
(Rekadaya Elektrika), jasa
operation and maintenance
pembangkit (PJB Services),
Manajemen Pembangkitan,
Penyediaan material cadang
(PJB Stockist), dan sebagainya.
Banyak perusahaan yang ingin
bekerja sama dengan PJB.
Tentu ini sinyal sangat positif
bagi image PJB dan menjadi
modal besar pertumbuhan
perusahaan di atas. Bayangkan
jika ada seorang gadis ditaksir
oleh banyak pemuda, tentu dia
akan leluasa memilih salah satu
diantara mereka.
Jika kita melihat kekuatan
dan peluang tersebut, maka
menjadi tugas kita bersama
membesarkan perusahaan ini.
Yakinlah, PJB akan terus tumbuh.
sinergi
Usaha PJB akan berkembang
dengan lokasi yang kian
terpencar. Bisa jadi kita tidak
lagi dalam satu komunitas
di perusahaan, tetapi sudah
berbaur dengan karyawan
lain dari grup perusahaan
lain. Hal ini sudah dirasakan
bagi sebagian pegawai PJB
di perusahaan-perusahaan
afiliasi. Banyak kemungkinan
hal itu akan semakin jamak kita
rasakan dengan banyaknya
kolaborasi untuk mendukung
pertumbuhan.
Kita berharap kolaborasi
dan sinergi yang akan
dilakukan, meskipun tujuan
utamanya aspek finansial,
tetap mempertimbangkan
pengembangan kapabilitas
human capital-nya. Kriteria
perusahaan yang diajak
kolaborasi harus mumpuni
dalam manajerial, skill,
enjiniring atau kemampuan
bisnis dan keuangannya.
Pertimbangan kelas perusahaan
juga harus dapat mengangkat
citra PJB yang sudah
mempunyai posisi yang bagus
di tingkat nasional. Nilai tambah
PJB dalam empowerment
maupun citra itu harus terukur
dengan jelas seperti terukurnya
aspek finansial. Ini akan menjadi
dasar dalam menentukan
perusahaan pilihan kita.
Sebagai catatan akhir,
beberapa kolaborasi dan sinergi
dengan perusahaan lain sudah
dilakukan PJB. Diantaranya
ada yang sudah ditentukan
sebelumnya berdasarkan
“penugasan”. Bukan berawal
dari inisiatif dan kesesuaian kita.
Bisa jadi memang PJB belum
mampu melakukannya. Jika hal
tersebut pas dengan kriteria,
maka akan menjadi hal yang
sangat menyenangkan. Tetapi,
jika jodoh dipaksakan, kita
berharap jangan sampai seperti
Siti Nurbaya.(*)
35
 ma n a j e me n ri si ko
Simulasi: Penstock PLTA Wonorejo
Pernahkah terbayangkan penstock (pipa pesat) Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) pecah? Dapat dipastikan power house terendam air,
bahkan air akan meluber menggenangi rumah warga sekitar. Operator
PLTA yang terjebak di dalam power house mengalami luka-luka dan
harus dilarikan ke rumah sakit.
Suasana simulasi tanggap darurat di PLTA Wonorejo.
K ejadian itu disimulasikan di PLTA Wonorejo. Akibat
curah hujan yang tinggi, volume air di sungai Segawe
yang memasok air untuk PLTA Wonorejo meningkat.
Tekanan air juga terus meningkat membuat penstock PLTA
Wonorejo pecah. Power house PLTA terendam air setinggi
pinggang dan sebanyak 30 rumah warga sekitar tergenang
air. Tidak ada korban meninggal dalam kejadian tersebut,
namun lima orang mengalami luka.
Tim Penanggulangan Bencana PLTA Wonorejo
bekerjasama dengan berbagai pihak terus berupaya
melakukan perbaikan agar unit kembali normal dan juga
memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Beberapa upaya telah dilakukan meliputi shut down unit,
pengoptimalan jalur spill way, dan pemantauan water level
36 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
secara berkala. Selain itu juga telah dibuka sejumlah tenda
darurat untuk klinik kesehatan, posko penampungan warga,
dapur umum, air bersih dan posko trauma center.
Simulasi tersebut merupakan bagian dari implementasi
Business Continuity Plan (BCP) Unit Pembangkitan Brantas
Tahun 2016 yang digelar Kamis 15 Desember 2016.
Tujuannya, memitigasi risiko yang ada dan menentukan
tindakan baik prediktif maupun korektif yang diperlukan
untuk mencegah terjadinya bencana tersebut. Simulasi juga
meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan personel
yang bertugas terhadap potensi bahaya di tempat kerjanya.
Kegiatan simulasi melibatkan seluruh karyawan PLTA
Wonorejo baik karyawan organik maupun outsourching, PJT,
Muspika Pagerwojo, masyarakat Desa Wonorejo dan PMI
Pecah Air Genangi Rumah Warga
Para peserta simulasi tanggap darurat di PLTA Wonorejo.
Kabupaten Tulungagung. Dalam kesempatan itu, General
Manager UP Brantas, Mohammad Heryono, mengingatkan
pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan
bencana. “Kami mengajak semua pihak untuk bersama
menjaga kelestarian lingkungan dan melaporkan jika terjadi
keganjilan pada aliran sungai dan lingkungan sekitar agar
simulasi hari ini tidak menjadi kenyataan” tutur Heryono.
Penstock yang disimulasikan pecah tersebut adalah
pipa yang mengalirkan air dari power intake ke turbin.
Ini merupakan bagian dari prinsip kerja PLTA. Secara
sederhana, prinsip kerja PLTA adalah, air waduk dialirkan
melalui saringan power intake, lalu masuk ke dalam pipa
pesat (penstock). Air yang telah mempunyai tekanan dan
kecepatan mendorong baling-baling menyebabkan turbin
m an aj e m e n r i s i k o
berputar, mengubah energi kinetik yang disebabkan gaya
jatuh air menjadi energi mekanik untuk menggerakkan
generator yang terhubung dengan turbin melalui gigi-
gigi putar. Dengan demikian, ketika baling-baling turbin
berputar maka generator ikut berputar. Generator
selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi
energi elektrik.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih
rendah, maka dari itu tegangan tersebut terlebih dahulu
dinaikan dengan trafo utama. Untuk efisiensi penyaluran
energi dari pembangkit ke pusat beban, tegangan tinggi
tersebut kemudian diatur/ dibagi di switch yard, yang
selanjutnya disalurkan/interkoneksi ke sistem tenaga listrik
melalui saluran tegangan tinggi.(*)
37
 k o mp e t e n s i b e r i ta f oto

Tim Selam BPWC dan UP Cirata

Dididik Kopasus
P enyelaman merupakan salah satu aktifitas yang sangat
diperlukan dalam pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA). Terlebih lagi dalam kondisi seperti sekarang, dimana
bendungan mengalami sedimentasi yang begitu tinggi, dan
sampah juga demikian banyak hingga masuk ke intake. Intensitas
penyelaman semakin tinggi, karena bukan hanya dalam rangka
pemeriksaan visual bendungan dari dalam air, serta pemeriksaan
dan pemeliharaan peralatan bawah air, tetapi juga untuk
membersihkan sampah yang tersangkut pada saringan intake.
Bukan hanya itu, kegiatan penyelaman diperlukan tim tanggap
darurat PLTA untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga di
lingkungan pembangkit.
Uniknya lagi, penyelaman untuk kepentingan PLTA sangat
berbeda dengan penyelaman di laut, di sungai atau di tempat
lain. Pasalnya, kondisi air di sekitar intake dalam beberapa tahun
terakhir sangat keruh hingga penyelam tidak dapat melihat
sekitarnya. Layaknya orang buta, mereka hanya mengandalkan
indra peraba. Kemampuan mereka harus terus diasah.
Untuk itu, manajemen PLTA Cirata dan BPWC mengirim 12
UP Brantas Raih CSR Award: Pemerintah Kabupaten Blitar memberikan apresiasi berupa CSR Award kepada para pihak yang aktif
anggota tim selam untuk mengikuti pelatihan scuba diving di
berkontribusi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Blitar, dan Unit Pembangkitan (UP) Brantas menjadi salah
Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpasus)
satu penerima penghargaan tersebut. CSR Award diserahkan oleh Bupati Blitar H. Rijanto kepada General Manager UP Brantas Mohammad
Batujajar, Kota Cimahi, Jawa Barat. Selama dua minggu mereka
Heryono, 29 November 2016 di Gedung Education Centre, Kampung Coklat, Blitar. Penghargaan CSR Award merupakan buah dari kerja
akan digembleng penyelaman dengan disiplin militer oleh
keras UP Brantas, khususnya PLTA Wlingi dan Lodoyo dalam mewujudkan program-program CSR yang membangun dan bernilai positif
pasukan khusus, terhitung sejak 17 Desember 2016. Sekembalinya
bagi masyarakat. Semoga penghargaan ini memacu UP Brantas untuk makin meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat sekitar.(hsn)
dari pusat pelatihan, diharapkan mereka memiliki keterampilan
yang mumpuni dengan dedikasi dan disiplin tinggi.(azz)

Air Bersih untuk Warga Citamiang: Air

bersih merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Meskipun demikian tidak semua warga mempunyai
akses yang mudah untuk menikmatinya, seperti pada
beberapa desa yang ada di sekitar Waduk Cirata. Untuk
meringankan beban mereka, Badan Pengelola Waduk
Cirata (BPWC) memberikan bantuan sarana air bersih
kepada masyarakat desa tersebut. Di penghujung tahun
ini, warga Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten
Purwakarta mendapatkan giliran untuk dibantu sumur
bor, pipanisasi, pembangunan sarana wudhu dan MCK.
Bantuan diserahkan Kamis 8 Desember 2016 oleh Kepala
BPWC, Mochammad Agustian,  disaksikan Muspika,
perangkat desa, pemuka agama dan tokoh masyarakat.
“BPWC telah berkomitmen memberikan bantuan kepada
masyarat sekitar terutama dalam bidang pengembangan
masyarakat.  Bantuan yang diberikan tidak hanya
sekadar bantuan fisik, namun juga pemberdayaan yang
berkelanjutan,” kata Mochammad Agustian. Bantuan
sarana air bersih untuk Desa Citamiang dapat disalurkan
kepada lebih dari 30 kepala keluarga di desa tersebut.
Selama tahun 2016 BPWC telah memberikan bantuan 
serupa di 5 titik, meliputi  Desa Sinargalih 2 titik, Desa Cijati
2 titik dan Desa Citamiang. (azz)

38 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 39

 SOSO K
S ederhana. Itulah kesan yang
muncul dari sosok Plt Direktur
Utama PT Rekadaya Elektrika,
Harjono. Bagaimana tidak? Meski
sudah lama duduk di jajaran direksi
perusahaan, kebiasaan naik angkutan
umum tetap dilakukan. Tak peduli
apa kata orang. Perjalanan dari
rumah yang ada di Bogor menuju
ke kantor di kawasan Jl MH Thamrin
40 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
p e m b e r daya a n
Harjono Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
UBJOM Tenayan Kembangkan Peternakan Kambing
Plt Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika
S ecara geografis, kawasan sekitar
PLTU Tenayan merupakan wilayah
Jakarta, alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu lebih sering naik
kereta api. Lalu dari stasiun kereta ke kantor dilanjutkan dengan jalan kaki. “Naik kereta
lebih praktis. Berdesak-desakan tidak apa-apa, yang penting terbebas dari kemacetan
yang dikelilingi dengan tanah liat.
Sebagian besar warga banyak yang
memanfaatkan kekayaan alam ini
lalu lintas dan cepat sampai tujuan. Jakarta setiap hari macet, bikin capek dan stres,” menjadi objek mata pencaharian
tuturnya. dalam kehidupan sehari-hari dengan
Penampilannya juga sederhana. Mungkin karena kesederhaaan itu pula yang mengolah tanah liat menjadi batu
menjadikan suami Wani Herlina itu kurang populer di lingkungan PT Pembangkitan bata. Sekilas memang baik untuk
Jawa-Bali (PJB). Tidak banyak karyawan PJB yang mengenalnya. Apalagi generasi muda kehidupan warga. Namun jika tanah
PJB. Padahal ayah dari Maharani Rizki, Kafi Mahardika dan Kirana Kumaira Hesti ini tersebut dikeruk secara terus menerus,
karyawan PJB, dan selama 11 tahun mengabdikan diri di PJB sebelum akhirnya dipercaya akan mengakibatkan kerusakan alam
menjadi Direktur Niaga PT Rekadaya Elektrika pada tahun 2011. dan berpotensi terjadinya bencana
Memang, sebelum bergabung dengan PJB, pria kelahiran 24 Januari 1968 ini bekerja alam seperti tanah longsor.
di PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit Thermal Jawa Barat dan DKI Jaya, Rata-rata taraf ekonomi warga
serta terlibat langsung dalam pembangunan PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok. sekitar PLTU Tenayan tergolong
Selama tujuh tahun dia berkecimpung di proyek, mulai tahun 1992 hingga 1999. Tahun ekonomi menengah kebawah.
2000 dimutasikan ke PJB, ditempatkan sebagai staf Unit Bisnis Pengembangan Usaha Penghasilan mereka rata-rata dari
(UBANG). Cukup lama pria kelahiran Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa pekerjaan batu bata hanya berkisar Penyerahan bantuan kambing kepada warga.
Tengah ini mengemban tugas di UBANG, mulai tahun 2000 hingga unit bisnis tersebut Rp 40.000/hari atau Rp 1,200 juta/
dilikuidasi tahun 2009. Dan sebelum dipromosikan menjadi Direktur Niaga PT Rekadaya bulan. Untuk wilayah provinsi
Elektrika tahun 2011, Harjono sempat menjabat sebagai Senior Manajer Pengembangan Riau, khususnya kota Pekanbaru, mampu menjadi mata pencaharian kambing pun cukup kecil. Komponen
Usaha PJB selama kurang lebih 1,5 tahun. penghasilan tersebut jauh dari utama warga jika mampu yang bernilai ekonomis dari kambing
Banyak pelajaran berharga selama tiga kali mendapatkan penugasan yang berbeda angka wajar. UMR Kota Pekanbaru mengembangkan modal awal yang pun beragam, mulai dari dagingnya
tersebut, yang kesemuanya merupakan bekal berharga untuk menjalankan PT Rekadaya tahun 2016 adalah Rp 2.146.000. telah diberikan UBJOM PLTU Tenayan. bahkan juga susunya bernilai ekonomis
Elektrika. Setidaknya ada tiga pelajaran yang dapat diambil. Pertama, pelajaran Penghasilan Rp 1,2 juta/bulan hanya Adanya bantuan budidaya ternak tinggi. Hasil dari budidaya ternak
ketelitian, kecermatan dan keberanian mengambil keputusan. Kedua, pelajaran tentang dapat memenuhi kebutuhan dasar kambing itu membantu warga belajar kambing tidak dapat dilihat dalam
analisa dan komunikasi. Ketiga, pelajaran tentang aspek hukum dan pengelolaan masyarakat. Bahkan tak jarang untuk tidak bergantung kepada jangka waktu yang singkat. Untuk
perusahaan. kebutuhan dasar pun terkadang sulit satu titik bidang pekerjaan, apalagi dapat melihat hasil dari program
Pelajaran tentang ketelitian, kecermatan, dan keberanian mengambil keputusan untuk dipenuhi. pekerjaan tersebut merusak alam dan budidaya ternak kambing dapat dilihat
diperoleh ketika berada di Proyek Induk Pembangkit Thermal Jawa Barat dan DKI Melihat kondisi itu, Tim CSR lingkungan sekitar. Selain itu program lebih kurang setelah 1 tahun kedepan.
Jaya. Ketelitian dan kecermatan diperlukan bukan hanya saat pelaksanaan konstruksi, UBJOM PLTU Tenayan membuat suatu tersebut juga memberikan dampak Untuk tahap awal. UBJOM
tetapi yang lebih penting adalah ketelitian terhadap aspek kontraktual. Membaca dan program yang dapat merubah pola yang sangat baik bagi warga yang Tenayan memberikan bantuan 10 ekor
memahami kontrak merupakan sebuah keharusan, dan itu membutuhkan ketelitian dan pikir masyarakat untuk beralih profesi mempunyai potensi dalam beternak. kambing betina dan 2 ekor kambing
kecermatan. Persoalan di proyek biasanya muncul karena keengganan membaca dan dari pengrajin batu bata menjadi Kenapa kambing yang dipilih? jantan kepada warga RW-10 Kelurahan
memahami kontrak, terutama menyangkut spesifikasi equipment dan scope pekerjaan. peternak. Karena kambing mempunyai masa Sail yang berada di Ring 1 PLTU
“Memang banyak yang harus kita baca dan kita pelajari. Awalnya saya enggan diberi Untuk tahap awal, beternak perkembangbiakkan yang sangat Tenayan. Jika program ini berhasil
tugas mempelajari kontrak karena tebal dan detail. Tapi akhirnya menikmati karena dapat menjadi pekerjaan sampingan panjang. Seekor kambing betina dengan baik, maka program tersebut
semua persoalan di lapangan dikembalikan ke kontrak,” kenang Harjono. Selain aspek bagi warga. Namun tidak menutup mampu berproduksi sebanyak lebih dapat ditularkan kepada warga lain
kontraktual, pekerjaan itu juga mengajarkan keberanian dalam pengambilan kemungkinan kegiatan tersebut kurang 12 kali. Tingkat kematian sekitar PLTU Tenayan. (jun)
keputusan secara cepat dan tepat.
Pelajaran analisa dan komunikasi diperoleh ketika bergabung
dengan UBANG. Sedangkan ketika menjabat sebagai Senior Manajer Sekilas PLTU Tenayan
Pengembangan Usaha, banyak belajar tentang aspek hukum dan
pengelolaan perusahaan. “Saya sangat bersyukur diberikan
kesempatan bekerja di proyek dan di pengambangan usaha.
Pelajaran yang saya dapatkan dari tempat itu sangat
P LTU Tenayan 2 x 110 MW menjadi bagian dalam pembangunan
proyek percepatan 10.000 tahap pertama. Unit I PLTU Tenayan
ditargetkan beroperasi pada Januari 2017, disusul oleh Unit II pada
didampingi Gubernur Riau, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dan
Direksi PLN, pada Minggu 18 Desember 2016 meninjau PLTU tersebut.
Per November 2016 pembangunannya sudah mencapai 95 persen.
berguna di Rekadaya Elektrika,” katanya. Februari 2017. PLTU yang operation and maninance (O&M)-nya Menurut Jonan, dengan beroperasinya PLTU Tenayan ini, maka sistem
Tak dapat dipungkiri, sebagai EPC Kontraktor, masalah dipercayakan kepada PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) ini, untuk kelistrikan Riau akan semakin kuat dalam melayani kebutuhan listrik
kontrak merupakan hal penting dalam pelaksanaan
unit satu telah mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) pada 8 yang terus meningkat dengan rata-rata 9 persen per tahun. Untuk
pekerjaan, sehingga diperlukan orang-orang yang
memiliki ketelitian, kecermatan dan mampu memahami Desember 2016 dan mendapatkan rekomendasi layak sinkron pada kebutuhan batubara setiap unit PLTU Tenayan membutuhkan kurang
segal aspek yang terkait dengan kontrak. Begitu juga sistem 150 kV Sumatera pada 7 Desember 2016. Terbitnya SLO lebih sekitar 1,2 juta ton/tahun. Sementara sumber batubaranya berasal
mengenai keberanian, kecepatan dan ketepatan diperoleh setelah PLTU Tenayan Unit 1 mampu dioperasikan selama 72 dari Jambi dan Sumatera Selatan. Jonan berharap PLTU Tenayan bisa
dalam pengambilan keputusan. Semua itu jam pada beban 110 MW tanpa mengalami gangguan atau yang disebut melakukan efisiensi bahan bakar. “Konsumsi energinya itu 700 gram
membutuhkan pengalaman dan naluri yang Rialibility Run Test (uji kehandalan pembangkit) yang dipersyaratkan per kwh, kalau bisa dicarikan alat supaya maksimum
tajam. Begitu juga aspek legal, analisa dan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 tahun 2016. Meskipun masih konsumsinya 500 gram batubara per
komunikasi juga sangat dibutuhkan dalam dilakukan pengujian pembebanan, listrik yang dihasilkan sudah dapat kwh. Dengan begitu tarif listriknya
pengembangan perusahaan.(*) menambah daya mampu pembangkit listrik di Riau menjadi 636 MW mudah-mudahan bisa lebih baik,”
dari beban puncak yang sudah mencapai 571 MW. pintanya.(*)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan
41
 imp ro v e me nt
Aplikasi Penguatan
Cascading Kontrak Kinerja
Dalam Tata Kelola Unit Pembangkitan dikenal Generation Plan, yaitu kontrak kinerja
yang ditandatangani direksi bersama general manager, yang selanjutnya di-cascade ke
level manajer, supervisor hingga staf. Proses cascading dibangun berdasar pendekatan
Balance Score Card (BSC) yang diintegrasikan melalui Sistem Informasi Manajemen
Kinerja Karyawan (SIMKK), yaitu tool performance appraisal yang diukur dalam rentang
waktu enam bulanan.
H asil penilaian SIMKK tersebut
berkorelasi dengan aspek
remunerasi dan kenaikan grade. Oleh
karena itu, penilaian di dalam SIMKK
menjadi sangat krusial, karena fairness
dan transparansi dalam penilaian
akan berdampak pada motivasi
kerja karyawan dan kekompakan
tim. Karenanya diperlukan sebuah
sistem yang fair dan transparan untuk
mendukung implementasi SIMKK,
sehingga memberikan keadilan dalam
penilaian kinerja.
Tahapan dalam penilaian kinerja
meliputi :
• Standar. Pada fase ini ditetapkan
standar kinerja tiap karyawan
yang merupakan turunan Key
Performance Indicator (KPI)
perusahaan. Standar kinerja ini
dikomunikasikan kepada semua
karyawan sehingga mereka akan
bekerja sesuai standar tersebut.
Tipologi Aplikasi
42 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
Rudy Hartono
• Measurement. Pengukuran kinerja
bertujuan untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar
yang diinginkan. Pada fase ini
perusahaan biasanya membuat
kategorisasi atas nilai yang
dicapai. Dari hasil pengukuran
akan diketahui juga gap terhadap
standar yang ada.
• Analysis. Fase selanjutnya
adalah menganalisa pencapaian
kinerja, sebagai contoh mengenai
distribusi nilai, penyebab, faktor
positif pendorong, dan lain-lain.
Hasil analisa akan bermanfaat
untuk pengembangan berikutnya.
Misbakhul Huda Moh Furqon Akhsani
• Development. Setelah diperoleh
potret kinerja, langkah
selanjutnya adalah bagaimana
mengembangkan kompetensi
karyawan agar mencapai target
kinerja yang diharapkan.
PJB telah memiliki sistem penilaian
kinerja yang unggul dan telah
dibakukan dalam SIMKK. Namun
SIMKK belum mengakomodasi
pencatatan kinerja yang sifatnya
operasional, sehingga belum
sepenuhnya mencerminkan sistem
pengukuran karyawan yang fair
dan akuntabel. Atas dasar itu, M.
Furqon Akhsani, Misbakhul Huda,
dan Rudy Hartono membuat sistem
performance appraisal, yang mereka
namakan aplikasi Employee’s Task
Management Assistant (EtaMA).
Aplikasi ini mendukung implementasi
SIMKK dengan mendetailkan
pengukuran kinerja karyawan pada
fase operasional sehari-hari, sehingga
sistem penilaian kinerja lebih fair dan
akuntabel. Penilaian didasarkan atas 2
kriteria: kecepatan penyelesaian tugas
yang diberikan atasan (80 persen) dan
aspek kedisiplinan yang diindikasikan
dengan ketepatan jam masuk kerja (20
persen).
Model penugasan karyawan
dikategorikan menjadi dua kelompok
yaitu:
• Tugas bersifat project, yaitu tugas
yang bersifat khusus (tidak rutin),
dan jelas start date maupun
due date-nya. Tugas rutin yang
frekuensi perulangannya 6 bulan
ke atas dapat juga dikategorikan
sebagai tugas bersifat project.
Tugas project dapat juga dibedakan
menjadi 2, berdasar pemicu
(trigger)-nya :
o Tugas project yang di-trigger
aplikasi, seperti halnya work
order pada Ellipse, Helpdesk
pada pekerjaan IT, dan
semisalnya. Untuk pekerjaan
jenis ini, EtaMA akan otomatis
menarik data (query) dari
warehouse server aplikasi
tersebut, jadi atasan tidak
perlu melakukan penugasan
manual.
o Tugas project yang perintahnya
dilakukan secara langsung
oleh atasan. Di sini ETaMA
menyediakan fasilitas front end
untuk mengentry tugas, yang
secara detail akan dijelaskan
kemudian.
• Tugas bersifat rutin, yaitu tugas
yang berulang sesuai frekuensi
tertentu. Tugas rutin juga dapat
dipisahkan lagi menjadi 2 berdasar
pemicu (trigger)- nya :
o Tugas rutin yang di-trigger
aplikasi, seperti halnya work
order dari modul Maintenance
Schedule Task (MST) pada
Ellipse. EtaMA juga akan
otomatis menarik data (query)
dari warehouse server aplikasi
tersebut.
o Tugas rutin yang di-trigger
jadwal manual atau sudah
menjadi kebiasaan untuk
dikerjakan pada tanggal atau
hari tertentu. Di sini, EtaMA
menyediakan form untuk
men-generate repetisi tugas
tersebut. Jadi atasan hanya
melakukan setting sekali,dan
selanjutnya tugas akan muncul
otomatis pada periode yang
dijadwalkan.
Pada jenis tugas rutin yang
di-trigger aplikasi, atasan akan
memberikan perintah melalui aplikasi,
baik yang bisa diakses melalui web,
baik versi desktop maupun mobile.
Beberapa item yang dia tuliskan dalam
aplikasi meliputi :
o Tugas: detail task yang harus
dikerjakan.
o Prioritas: urutan waktu
penyelesaian berdasar urgensi
tugas.
o Kategori: keyword yang
menginformasikan jenis tugas
yang merupakan turunan dari
SIMKK. Di item ini dibangun link
dengan kontrak kinerja.
Hasil Survey Persepsi atas implementasi EtaMA
o PIC : nama karyawan yang
diperintah menyelesaikan tugas.
o Start date : jadwal awal penugasan.
o Due date: jadwal akhir penugasan,
yang sekaligus menyatakan
tenggat waktu.
o Resources: menunjukkan standar
resources untuk penyelesaian
tugas, yang dinyatakan dalam
man.days.
Pada account aplikasi karyawan
yang diberi tugas atasannya, akan
tampil daftar semua pekerjaan yang
harus dia kerjakan, baik yang sifatnya
rutin maupun project. Dengan memilih
opsi tertentu, daftar pekerjaan
untuk semua anggota tim juga dapat
ditampilkan. Hal ini bermanfaat
sebagai fungsi saling kontrol dan
transparansi.
Setelah tugas diselesaikan,
karyawan melakukan closing tugas
pada aplikasi termasuk memberikan
feedback melalui field text. Pada daftar
isian tersebut juga dimungkinkan
untuk melaporkan progress report
jika pekerjaan belum selesai. Atasan
kemudian memvalidasi justifikasi
closing dari stafnya untuk memastikan
bahwa pekerjaan benar-benar sudah
selesai.
Disamping mencatat rekaman
kinerja karyawan dalam penyelesaian
tugas, EtaMA juga memberikan
penilaian pada aspek attitude
karyawan, yang direpresentasikan
dengan data kehadiran karyawan.
Sistem akan mengolah rekaman
penyelesaian tugas, data absensi,
untuk kemudian dilakukan scoring
tiap bulan. Aplikasi juga menyediakan
fitur untuk melaporkan trend kinerja
karyawan dari waktu ke waktu sebagai
bahan atasan untuk melakukan
pengembangan bawahan.
Kategori pekerjaan yang
disediakan Aplikasi ETaMA berasal
dari keyword SIMKK yang merupakan
turunan kontrak kinerja. Adapun untuk
pekerjaan di luar yang tersebut dalam
konkin bisa dikategorikan sebagai
i m p r ov e m e n t
“others”. Fitur ini akan mendorong
atasan untuk fokus dengan kontrak
kinerja, yang direpresentasikan dengan
SIMKK yang harus dicapai. Pada
periode tertentu juga dapat dilaporkan
berapa persen karyawan yang fokus
dengan pekerjaan intinya, dan
berapa persen dia bekerja untuk non
core job, yang bisa jadi tidak banyak
berkontribusi untuk pencapaian
kontrak kinerja. Penilaian dilakukan
dengan mengggunakan perhitungan
yang telah diformulasikan.
Hasil survey persepsi terhadap
sistem performance appraisal sebelum
dan sesudah diimplementasikan
EtaMA dengan skala 1 – 5.
Secara overall, penerapan inovasi
memberikan rata-rata gain 22,47
persen, dengan rincian:
• Standard meningkat dari 3,27
menjadi 3,80 (gain 16,33 persen)
• Measurement meningkat dari 2,81
menjadi 3,41 (gain 21,05 persen)
• Analysis meningkat dari 2,73
menjadi 3,87 (gain 41,46 persen)
• Development meningkat dari 3,39
menjadi 3,94 (gain 16,39 persen)
Pada fase analysis diperoleh gain
41,46 persen, yang artinya EtaMA
mendukung atasan untuk melakukan
analisa terhadap kinerja bawahannya.
Hal ini terjadi karena standar kinerja
yang harus dicapai sudah jelas (gain
16,33 persen) sehingga memudahkan
proses pengukuran (gain 21,05 persen).
Pada titik akhir, atasan bisa lebih fokus
dalam pengembangan kompetensi
bawahannya (gain 16,39 persen).
Manfaat terhadap KPI yang
didapatkan dari implementasi EtaMA
adalah menguatkan cascading kontak
kinerja sampai ke level pelaksana,
sehingga akan berkontribusi pada
peningkatan Nilai Kinerja Unit
(NKU). Selain itu juga meningkatkan
teamwork karyawan yang
direpresentasikan dengan peningkatan
capaian Maturity Level Organization
Capital Readiness (OCR).
43
 ma n a ge me nt
Tahun Baru
Chart of Account Baru
Chart of Account selanjutnya disingkat CoA, lazim disebut
kode perkiraan adalah serangkaian kombinasi alfanumerik
untuk melakukan klasifikasi kegiatan/aktivitas ke dalam
laporan keuangan. CoA yang disusun setidaknya bisa
menjawab asal pendapatan dan biaya, bagaimana
terjadinya, kapan dan berapa nilainya. CoA PJB mempunyai
6 segmen dengan 15 digit kombinasi. Secara ringkas CoA
PJB saat ini dapat digambarkan seperti ini.
S ejalan transformasi perusahaan
CoA ini mengalami keterbatasan
sebagai berikut :
Dalam 5 Tahun ke belakang
organisasi PJB mengalami
perkembangan yang eksponensial
terutama penugasan jasa O&M di
Jawa dan Luar Jawa. Transformasi
PJB berlanjut dengan dibentuknya
organisasi UBJOM Luar Jawa, Unit
CNG, Direktorat Operasi 1 dan 2, PJB
Academy dan tambahnya anak dan
cucu perusahaan (PJB Investasi, PT
MKP dan PT SKP). Hal ini membuat
Segmen 1 berupa abjad yang
merepresentasikan kode distrik telah
terpakai seluruhnya. Untuk segmen 3
dan 4 hanya tersisa 7 digit.
Oleh karena itu diperlukan
restrukturisasi CoA setelah 21 tahun
berjalannya perusahaan. Dalam
melakukan Restrukturisasi CoA
ini terdapat 4 hal yang menjadi
pertimbangan:
1. Keberlangsungan pengelolaan aset
manajemen
2. Kebutuhan mengakomodasi
Tranformasi Korporasi
44 Info PJB n edisi 103, Desember 2016
m an ag e m e n t
3. Konsolidasi PJB Group ke PLN
dan BUMN
4. Kebutuhan untuk reporting
ini merupakan tahapan critical dalam
rangkaian restrukturisasi CoA.
segmen 1 ditambahkan struktur bisnis.
Sesuai Visi PJB adalah menjadi #1
bisnis pembangkitan yang terintegrasi
Untuk melakukan restrukturisasi
CoA diterbitkan SK Direksi No.
074.K/020/DIR/2016 Tanggal
Hasil Akhir Restrukturisasi CoA
Untuk keperluan konsolidasi
Laporan Keuangan PJB dan Anak
dindonesia. Segmen 1 mengakomodir
transformasi korporasi untuk
melakukan diversifikasi usaha.
24 Oktober 2016 tentang Tim perusahaan maka level entity dibuat 2. Segmen kedua dari 1 digit menjadi 2
Restrukturisasi Chart of Account menjadi seperti di bawah ini: digit sehingga mampu mengakomodir
(CoA) PT Pembangkitan Jawa
Bali. Tim melakukan serangkaian
workshop dengan inisiator awal
CoA PT PJB dan Akuntansi PT PLN
untuk memproleh insight dari PLN.
Tim juga melakukan benchmark ke
PT Bukit Asam untuk mempelajari
jalannya restrukturisasi CoA berbasis
Ellipse yang telah dilaksanakan
tahun 2015.
Tahapan restrukturisasi CoA
meliputi 7 tahap dengan tahapan
paling critical di Configuration &
Development.
jumlah unit dan Anak Perusahaan
sampai dengan 676 distrik.
3. Segmen ketiga mengidentifikasi
sumber pendapatan/biaya dari
bisnis yang dikelola.
4. Segmen 4 dan 5 dari semula 2
digit menjadi 3 digit yang dapat
menyediakan hingga 1.000 kombinasi.
Restrukturisasi CoA ini merupakan
tahap awal dari cita-cita melakukan
Mulai tanggal 3 Januari 2017 (Go Live) seluruh unit menggunakan Chart Of Account baru. laporan keuangan konsolidasi secara
real time dan on line. Cita-cita ini dapat
Kompleksitas Struktur yang demikian digambarkan sebagai berikut:
Aplikasi Ellipse merupakan sistem mengakomodir kebutuhan
terintegrasi yang memilki 4 modul Anak Perusahaan melakukan
utama yaitu modul Finance, Operation- pengembangan bisnis dan
Maintenance, Material Management dan transformasi yang sama luas dengan
Human Resources. Maka, restrukturisasi
CoA ini berdampak terhadap Equipment
Register, Work Order, Isssue Requisition/
Induknya.
Berikut di bawah ini gambaran
perkiraan laba-rugi sebelum dan
Purchse Requisition, Purchase Order, sesudah Chart of Account baru
Receiving, Invoice dan Payment.
Ringkasnya CoA ini berdampak ke
bidang operasi, pemeliharaan, sumber
daya manusia dan keuangan.
Aplikasi Ellipse telah menjadi
tulang punggung aplikasi utama PJB
yang memberikan informasi. Banyak
aplikasi satelit yang berinteraksi
dengan sistem utama Ellipse. CoA ini
juga memberikan dampak terhadap
aplikasi satelit tersebut.
Untuk melakukan restrukturisasi
CoA ini sistem akan melakukan down
time selama 4 hari. Selama periode Restrukturisasi CoA ini diharapkan Sampai dengan tanggal 31
tersebut data statis dan outstanding dapat mengakomodir kebutuhan Desember 2016, telah dilakukan
akan dipindahkan dari rumah lama ke Transformasi Perusahaan ke depan. downtime sistem ellipse pada tanggal
rumah baru. Jumlah data statis yang Perubahan yang utama adalah : 30 Desember 2016. Rumah baru
perlu dipindahkan sebanyak 230.000 1. Segmen bertambah 1 dari semula telah dibuat dan data statis serta
(dua ratus tiga puluh ribu). Periode 6 segmen menjadi 7 segmen. Di outstanding telah diloading.
45
 B e rit a f o t o

Dirut PLN Puji Kebersihan MUara Karang

Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, mengapresiasi penataan penataan lingkungan kerja UP Muara Karang yang bersih, rapi dan nyaman. Pujian dilontarkan
setelah meninjau area kerja di tiap lantai bersama Direktur Keuangan, Sarwono Sudarto dan Direktur Bisnis Regional Sumatera, Amir Rosidin, Jumat 6 Januari 2017.
Dalam kesempatan itu Sofyan Basir terlihat santai berbincang dengan karyawan yang ditemui di setiap ruangan. Kedatangan Direksi PLN ke UP Muara Karang
merupakan rangkaian kegiatan kunjungan Dirut PLN bersama Tim LAZIS PLN ke lokasi pemulihan warga Muara Angke. Dalam pengarahannya, Sofyan Basir berharap
agar UP Muara Karang terus meningkatkan program-program pemberdayaan masyarakat sekitar pembangkit yang telah dijalankan selama ini. (sau)

SHOLAWAT DI MALAM TAHUN BARU

Pergantian tahun tidak harus diisi dengan perayaan bernuansa terompet dan kembang api. Unit Pembangkitan (UP) Paiton dan UBJOM Paiton mengisi malam tahun baru
2017 dengan pengajian serta sholawat dengan thema. PJB Bersholawat: Terangi Jiwa Terangi Bangsa.” Kegiatan bekerja sama dengan Jam’iyyah Shalawat Syubbanul
Muslimin itu bertempat di lapangan perumahan PJB Sukodadi, Paiton 31 Desember 2016 malam. Ribuan masyarakat memadati acara sholawat yang dihadiri
oleh Sekretaris Perusahaan PT PJB, Muhammad Bardan, General Manager PT PJB UP Paiton, GM UBJOM Paiton dan seluruh jajaran manajemen itu. (wji)

46 Info PJB n edisi 103, Desember 2016 47