Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

“ PENGARUH SIFAT ENZIM TERHADAP


PENCAMPURAN SUSU DENGAN JERUK NIPIS”

NAMA : ERLIN THETERISSA


KELAS : XII MIA 2
SMA NEGERI 1 AMBON
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga penulis dapat menyusun Laporan dengan judul
“Pengaruh Sifat Enzim terhadap Pencampuran Susu dengan Perasan Jeruk
Nipis”.
Dalam penulisan laporan ini, tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari semua pihak, baik orang tua, guru mata pelajaran,
dan teman-teman serta semua orang yang telah memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya yang dituangkan lewat internet.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis juga menyadari keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,
penulis yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Sekian dan terima kasih.

Ambon, Agustus 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................
- LATAR BELAKANG ............................................................................
- RUMUSAN MASALAH .......................................................................
- TUJUAN ..................................................................................................
- HIPOTESIS ............................................................................................
- VARIABEL .............................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................


- TEORI ......................................................................................................
- MATERI ...................................................................................................
BAB III. PERCOBAAN
- ALAT DAN BAHAN ............................................................................
- LOKASI ...................................................................................................
- CARA KERJA ........................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................
- DATA ......................................................................................................
- PENGOLAHAN DATA ......................................................................
BAB V. PENUTUP ...........................................................................
- KESIMPULAN ......................................................................................
- SARAN ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia,
salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk
seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk
konsumsi manusia.

Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu
membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu
menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti
bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain
menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu, setiap orang
dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik.
Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi.

Susu termasuk kolois jenis emulsi cair karena zat terdispersinya berfse cair dan zat
pendispersinya (medium) berfase cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang
tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non polar.
Oleh karena itu pada susu diperlukan emulgator berupa kasein agar susu dan air dapat
dicampurkan.
Susu memiliki komposisi yang berkisar pada 87,7% air, 4,9% laktosa, 3,4% lmak, 3,3%
protein, dan 0,7% mineral. Keberadaan campuran partikel laktos, lemak dan protein
terdispersi secara merata dalam air ini akan menyebabkan materi yang tergolong sebagai
koloid.
Koloid pada susu dapat dilakukan dengan cara dispersi homogenisasi. Dispersi merupakan
cara untuk memperkecil ukuran partikel dari suspensi kasar menjadi partikel ukuran koloid.
Untuk itu pada praktikum kali ini kita akan melihat perubahan fisikokimia yang terjadi
pada susu apabila dicampurkan dengan perasan jeruk nipis.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Apakah terjadi penggumpalan jika perasan jeruk nipis dicampur dengan susu ?

1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, yaitu :
 Untuk memenuhi salah satu tugas dari guru mata pelajaran Biologi.
 Agar dapat mengetahui ada/tidaknya penggumpalan jika perasan jeruk
nipis dicampur dengan susu.
1.4. HIPOTESIS
Hipotesis Awal (ha) : Terjadi penggumpalan jika perasan jeruk nipis dicampur
dengan susu.
h0 : Tidak terjadi penggumpalan jika perasan jeruk nipis dicam-
pur dengan susu.

1.5. VARIABEL
- Variabel bebas : Perasan jeruk nipis dan susu.
- Variabel terikat : Larutan jeruk nipis + susu.
- Variabel kontrol : Waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TEORI
Jeruk Nipis adalah Tumbuhan berupa perdu dengan batang berkayu ulet dan
keras.Pada permukaan batang jeruk nipis terdapat duri dengan panjang kurang lebih 1-
4 cm. Batang berwarna coklat, berbentuk silindris, percabangan dikotom, arah tumbuh
batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang condong ke atas.
Daun jeruk nipis merupakan daun tunggal, berbentuk jorong, dengan tulang
daun menyirip. Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun
beringgit (crenatus), dan daging daunperkamenteus. Ujung daun dan pangkal daun
jeruk nipis membentuk sudut tumpul (obtusus). Tangkai daun jeruk nipis berbentuk
silinder dengan panjang kurang lebih 0,5 cm.

Klasifikasi Tanaman Jeruk Nipis

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas: Rosidae
 Ordo: Sapindales
 Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
 Genus: Citrus
 Spesies: Citrus aurantifolia

Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai
perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama
dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai
sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan kapur untuk menurunkan demam.
Perasannya juga dapat dipakai untuk menghilangkan ketombe. Jeruk nipis juga dapat
digunakan untuk mengecilkan pori-pori dan mengurangi kadar minyak pada kulit
berminyak.

2.2. MATERI
I. METABOLISME
A. PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk
hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism dengan
lingkungannya. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole” yang berarti
perubahan, dapat kita katakana bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan
mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.
B. JENIS-JENIS METABOLISME
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :

 Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih
kecil untuk dijadikan energy.
 Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari
molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.

C. PROSES METABOLISME
Didalam tubuh terjadi 3 proses metabolism utama yaitu :

1.Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme,baik secara
mekanis maupun kimiawi.Metabolisme itu sendiri terdiri dari 2 proses
yaitu anabolisme(pembentukan molekul) dan Katabolisme(Penguraian molekul).Pada
proses pencernaan makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian
dengan menggunakan molekul air).Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan
menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung
enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam
mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.makanan
berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3-5%
dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk dipecah oleh ptialin
menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam
setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat
yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat oelh
zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim
amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0.
Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah
akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas ini
mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air liur,yaitu
memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.Namun,pati pada
umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya sebelum melewati lambung.
Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa,fruktosa,glaktosa,manosa dan
monosakarida lainnya.Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding
usus dan dibawa ke hati oleh darah.

 Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau
proses di dalam hati,yaitu:
 Pertama,Glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi
kebutuhan energi sel-sel tubuh
 Kedua,jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah),glukosa akan di
ubah menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara
otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah.Glikogen di simpan di dalam
hati,jika sewaktu-waktu dibutuhkan,glikogen di ubah kembali menjadi glukosa
dengan bantuan hormon adrenaline.

2. Metabolisme Protein
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-
sayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana
asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan
proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.

Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan


lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar.Setelah
memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur
dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,seperti
tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul
protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam
amino.

Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino
dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses
penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam
darah.

Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di
dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang
dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya
menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung
unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga
dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

3.Metabolisme Lemak

Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak
terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan
lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.

Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas
jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran
besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil
(trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang
dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi
campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan
penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah
elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim yang
berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada
waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-
partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut
menuju hati.

II. ENZIM
A. PENGERTIAN ENZIM
Enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa protein dan berbentuk bulat. Enzim terdiri dari
satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan mengubah senyawa dan mempercepat
proses reaksi dengan mengubah molekul awal yang dikenali dan diikat secara spesifik oleh
enzim (substrat) menjadi molekul lain (produk). Kemampuan enzim untuk mengaktifkan
senyawa lain dengan cara spesifik disebut dengan biokatalisator.

Ikatan enzim dengan substrat adalah sebuah ikatan yang spesifik, jadi hanya enzim-enzim
tertentu yang dapat mengikat substrat tertentu. Setelah itu barulah substrat tersebut aktif dan
barulah terbentuk perubahan kimiawi.

B. FUNGSI ENZIM
Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah reaksi.
Didalam tubuh manusia, enzim berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan. Dimulai
dari :
1. Mulut

 Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (air ludah), dihasilkan oleh kelenjar parotis
(kelenjar ludah) dan pankreas. Fungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa
(molekul yang lebih sederhana). Contohnya jika kita makan nasi dan mengunyahnya
selama 3 menit atau lebih, maka kita akan merasakan rasa manis. Hal tersebut terjadi
karena ada efek dari enzim amilase

2. Lambung

 Enzim Renin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam) lambung.
Fungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein.
 Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, kerjanya dibantu oleh HCl (asam) lambung.
Fungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa dan polipeptida.
 Enzim Lipase, berfungsi dalam mengubah trigliserida menjadi asam lemak
3. Usus Halus

 Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa


 Enzim Maltase, fungsi mengubah maltosa (hasil dari kerja Amilase disaliva) menjadi
glukosa
 Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
 Enzim Enterokinase, fungsi mengubah tripsinogen menjadi tripsin
 Enzim Peptidase, fungsi mengubah polipeptida (hasil dari kerja Tripsin dipankreas)
menjadi asam amino (protein yang diserap kedalam darah)
 Enzim Sukrase, fungsi mengubah sukrosa (diperoleh dari konsumsi buah-buahan
seperti tebu dll) menjadi fruktosa dan glukosa

4. Pankreas

 Enzim Tripsin, fungsi mengubah protein menjadi polipeptida


 Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (agar dapat
dicerna)
 Enzim Amilase, fungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau disakarida
 Enzim Karbohidrase, fungsi mencerna amilum menjadi maltosa

C. SIFAT ENZIM

 Enzim hanya disintesis oleh sel dan juga di dalam sel.


 Enzim ini mempunyai tempat khusus di dalam sel, misalnya enzim pada siklus Krebs
terletak didalam matriks ekstraseluler, sedangkan enzim pada proses glikolisis terletak
pada sitoplasma sel.
 Enzim hanya akan di produksi atau di sintesis jika sel mempunyaui gen untuk enzim
tersebut
 Suhu enzim adalah sama dengan sel, kecepatan laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim
meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Pada suhu yang terlalu tinggi enzim akan
mengalami denaturasi. Sedangkan pada suhu 0 derjat celsius, enzim menjadi tidak
aktif.
 Tingkat keasaman enzim pada lingkungan sekitarnya adalah netral (tidak asam
maupun basa). Pada saat pH terlalu asam maupun terlalu basa, enzim menjadi kurang
aktif.
 Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka reaksi akan meningkat hingga batas-batas
tertentu
 Kecepatan laju reaksi akan meningkat bila konsentrasi subtrat meningkat pula
 Enzim sangat spesifik akan ikatannya terhadap molekul
 Enzim tidak mengubah suatu tetapan proses reaksi, akan tetapi hanya mempercepat
tercapainya tetapan tersebut
 Enzim dapat mempercepat proses laju reaksi 107 - 1013 kali
 Enzim mempunyai sifat biokatalisator. Katalis yaitu kemampuan memindahkan atau
membawa suatu senyawa/molekul ke keadaan yang lain
Secara umum, enzim mempunyai empat sifat khas, yang mana sesuatu dapat disebut dengan
enzim jika mempunyai empat sifat berikut ini, yang terdiri dari :
1. Protein
Segala sifat protein adalah sama dengan enzim, akan tetapi sifat enzim tidak berlaku untuk
protein. Oleh karena itu hampir lebih dari separuh jumlah protein didalam sel merupakan
enzim.
2. Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi, dengan tanpa ikut bereaksi.
Aktivitas enzim dapat di atur. Enzim mampu meningkatkan laju reaksi pada kondisi yang
biasa, yaitu dari tekanan, suhu, dan pH. Tingkat katalisasi yang diberikan oleh enzim juga
lebih tinggi dibanding katalis biasa dalam segi peningkatan laju reaksinya.
3. Aktif
Molekul yang awalnya hanyalah substrat diaktifkan menjadi produk oleh enzim. Molekul
yang teraktivasi ini akan mengalami kenaikan dalam segi energi kinetiknya.
4. Spesifik
Enzim tertentu hanya bisa mengikat substrat tertentu (spesifik) pula, sehingga barulah terjadi
pengaktifan substrat dan perubahan kimiawi pun terjadi pada molekul atau senyawa yang
diikat.

D. STRUKTUR ENZIM
Enzim disebut juga dengan Holoenzim, yang terbagi menjadi dua, yaitu apoenzim dan
kofaktor.
Apoenzim merupakan penyusun utama enzim, yaitu bagian enzim aktif yang terdiri atas
protein yang bersifat tidak stabil dan mudah berubah. Sehingga dibutuhkan kofaktor untuk
menjaga fungsi enzim tetap normal. Kofaktor merupakan sebuah komponen berupa molekul
yang bersifat nonprotein. Kofaktor bisa mempunyai ikatan yang kuat maupun lemah terhadap
protein enzim. Jika kofaktor mempunyai ikatan yang kuat dengan protein enzim, maka
disebut dengan prostetik. Jika kofaktor terdiri atas molekul organik nonprotein yang terikat
secara tidak kuat/renggang terhadap protein enzim, maka disebut dengan koenzim.

Kofaktor terbagi menjadi dua lagi, yaitu molekul organik dan non-organik. Molekul organik
(koenzim) contohnya adalah Vitamin. Sedangkan molekul non-organik (ion logam)
contohnya adalah Fe+2, Mn+2

Akan tetapi, penting untuk diketahui, bahwa tidak semua enzim memiliki struktur yang
lengkap (memiliki apoenzim dan kofaktornya). Contohnya saja seperti enzim ribonuklease
pankreas yang hanya terdiri atas polipeptida saja, dan tidak mengandung gugus kimiawi lain.

E. MACAM MACAM JENIS ENZIM


1. Berdasarkan tempat enzim bekerja, yaitu :

 Endoenzim (enzim intraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya di dalam sel


 Eksoenzim (enzim ekstraseluler) : merupakan enzim yang kerjanya di luar sel

2. Berdasarkan cara terbentuknya, yaitu :

 Enzim konstitutif : yaitu enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar molekul
awalnya (substrat). Contohnya adalah enzim amilase yang terdapat pada saliva.
 Enzim adaptif : yaitu enzim yang pembentukannya distimulasi oleh adanya substrat,
misalnya enzim β-galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri E.coli yang
ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung laktosa

3. Berdasarkan proses metabolismenya, yaitu :

 Enzim katalase : merupakan enzim yang bersifat antioksidan pada makhluk hidup
akibat fungsinya yang membantu mengubah hidrogen peroksida (H2O2) yang berasal
dari respirasi (pernafasan) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Hal ini dilakukan
oleh tubuh melalui enzim katalase karena H2O2 bahaya bagi tubuh karena mudah
bereaksi (oksidator kuat) dan bersifat korosif.
 Enzim oksidase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mempercepat
penggabungan ikatan oksigen (O2) pada substrat tertentu yang spesifik dengan
mengkatalisis transfer elektron, dan pada waktu yang bersamaan, oksigen tersebut
juga direduksikan menjadi air (H2O)
 Enzim karbosilase : merupakan enzim yang fungsinya untuk mengubah asam organik
dengan cara bolak balik. Seperti enzim karbosilase piruvat yang mengkatalisis proses
karboksilasi asam piruvat menjadi oksaloasetat. Pada keadaan kekurangan oksigen
pada tubuh, asam piruvat dipecah secara anaerob menghasilkan asam laktat pada
manusia dan hewan, menjadi etanol pada tumbuhan. Penumpukan asam laktat ini
akan menyebabkan terjadinya keletihan atau kelelahan yang bermakna pada
seseorang.
 Enzim hidrase : merupakan enzim yang fungsinya untuk menambah atau mengurangi
air (H2O) dari senyawa spesifik tertentu, dengan tidak menyebabkan terurainya
senyawa tersebut. Contoh enzim hidrase seperti akonitase, enolase, dan fumarase
 Enzim dehidrogenase : merupakan enzim yang fungsinya memindahkan hidrogen dari
suata molekul/zat ke zat lainnya. Dengan begitu, enzim ini dapat membantu untuk
melangsungkan proses oksidasi didalam sel-sel hidup.
 Enzim desmolase : merupakan enzim oksidase dan reduktase yang fungsinya
membantu penggabungan atau pemindahan ikatan karbon, dan pemutusan ikatan-
ikatan C-C, C-N. Seperti enzim aldolase yang diubah dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehid dan dehidroksiaseton.
 Enzim transphoforilase : merupakan enzim yang fungsinya memindahkan H3PO4 dari
suatu molekul/zat ke molekul lainnya dibantu oleh ion magnesium (Mg2+).
 Enzim peroksida : merupakan enzim oksireduktase yang terdiri atas protein heme
yang terdapat pada organisme prokariotik dan eukariotik. Fungsinya mengkatalisis
proses oksidase substrat organik dengan H2O2, dan mereduksinya menjadi H2O.

4. Berdasarkan proses reaksi yang dikatalisis, yaitu :


a. Karbohidrase
Enzim karbohidrase adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan karbohidrat. Enzim
ini terutama terdapat disaliva (air ludah) dan usus halus.
Contoh dari enzim ini adalah enzim selulose, amilase, pektinase, maltose, sukrose, laktose.
(fungsi nya sudah dibahas diatas)

b. Protease
Enzim protease disebut juga dengan proteinase, proteolitik atau peptidase. Merupakan enzim-
enzim yang mengkatalisis pemecahan rantai protein didalam tubuh, sehingga protein yang
masuk melalui makanan dapat menjadi molekul yang lebih sederhana diserap kedalam
pembuluh darah dan dibawa ke sirkulasi menuju seluruh tubuh. Enzim protease ini terutama
terdapat di lambung dan di usus halus.
Contoh dari enzim ini adalah enzim pepsin, renin, tripsin, enterokinase, peptidase, dan
gelatinase.

c. Esterase
Enzim esterase merupakan sebuah enzim yang fungsinya mengkatalisis pemecahan rantai
ester, terutama yang ditemukan di dalam asam nukleat dan juga lipid (lemak)
Contoh dari enzim esterase adalah enzim lipase, dan fosfatase.
BAB III
PERCOBAAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini, antara
lain sebagai berikut :
- 4 buah gelas yang ukurannya sama
- Sendok
- 8 buah Jeruk Nipis
- 1 saset Susu Dancow Putih
- 1 saset Susu Frisian Flag Kental Manis Putih
- Air
- Stopwatch atau HP
- Kamera atau HP

3.2. LOKASI PENELITIAN


Lokasi penelitian : Jalan W. Monginsidi – Latta

3.3. CARA KERJA


Berikut ini merupakan cara kerjanya :
- Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan pada saat praktikum.
- Potong jeruk nipis menjadi beberapa bagian agar lebih mudah saat diperas.
- Siapkan 2 buah dari 4 gelas yang ukurannya sama, kemudian peras jeruk pada
kedua gelas tersebut dengan volume yang sama.
- Setelah itu larutkan 1 saset susu dancow putih pada 1 gelas air panas, kemudian
tunggu hingga suhunya menjadi normal kembali. Pada saat yang sama pula
larutkan juga 1 saset susu frisian flag kental manis putih pada 1 gelas air biasa.
- Setelah susu dancow yang sudah dilarutkan tadi suhunya menjadi normal, ukur
hingga memiliki volume yang sama pula dengan perasan jeruk nipis. Lakukan hal
yang sama pula pada susu frisian flag. Sehingga semua bahan memiliki volume
yang sama.
- Kemudian, secara bersamaan tuang susu dancow pada salah satu gelas perasan
jeruk nipis dan susu frisian flag pada gelas perasan jeruk nipis yang lain dan
pada saat yang sama pula aktifkan atau jalankan stopwatch.
- Tunggu hingga terjadi perubahan pada perasan jeruk yang telah dicampur
dengan susu tanpa diaduk.
- Setelah endapan terjadi, matikan stopwatch kemudia catat waktu yang
diperlukan hingga terjadi endapan.
- Jangan lupa untuk mengambil dokumentasi dari setiap kegiatan yang dilakukan.
Kemuadian lampirkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. DATA
Berikut ini data yang di dapatkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan :
No. Jenis larutan Waktu Keterangan
( Jam : Menit : Detik )
1. Gelas A ( susu dancow ) 00 : 08 : 17 Terjadi penggumpalan dengan posisi
menyebar (tidak teratur), namun
tidak sampai ke dasar gelas.
2. Gelas B ( susu FF ) 00 : 12 : 00 Terjadi penggumpalan dengan posisi
di bagian atas atau permukaan
larutan (teratur).

4.2. PENGOLAHAN DATA


Berdasarkan hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa terjadi pengendapan
pada kedua jenis larutan. Hal ini menunjukkan bahwa sifat enzim berpengaruh pada
pencampuran susu dengan perasan jeruk nipis, baik susu bubuk maupun susu kental
manis. Sifat enzim yang dapat diketahui dari praktikum ini, yaitu katalis dan spesifik.
Pencampuran susu dancow dengan perasan jeruk nipis dipengaruhi sifat katalis
sedangkan pencampuran susu frisian flag dengan perasan jeruk nipis dipengaruhi sifat
spesifik.
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

5.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=kesimpulan+dari+percobaan+metabolisme+pada+susu
+dan+jeruk+nipis&oq=kesimpulan+dari+percobaan+metabolisme+pada+susu+dan+jeruk
+nipis&gs_l=psy-ab.3..0i71k1l4.0.0.1.19161.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1..64.psy-
ab..0.0.0.DVcy2vSFZ_o

http://www.klasifikasitanaman.com/2013/11/klasifikasi-tanaman-jeruk-nipis.html

https://www.google.co.id/search?q=mengapa+air+susu+dicampur+dengan+air+jeruk+men
jadi+menggumpal&oq=percobaan+susu+dan+air+jeruk&gs_l=psy-
ab.1.1.0i71k1l4.0.0.0.19125.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1..64.psy-ab..0.0.0.ukLglCkGgaQ

http://hariankudiceritakandalam.blogspot.co.id/2016/10/laporan-praktikum-susu-yang-
menggumpal.html
LAMPIRAN

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA S/D HASIL :

Anda mungkin juga menyukai