Anda di halaman 1dari 13

JTM Vol. XVI No.

1/2009

PENGARUH UKURAN CONTOH


TERHADAP KEKUATAN BATUAN
Singgih Saptono1, Suseno Kramadibrata2, Budi Sulistianto2, Ridho K. Wattimena2

Sari
Massa batuan dilihat dari sisi makro dan mikro merupakan material heterogen dan media diskontinu. Hasil
pengujian insitu dan laboratorium menunjukkan bahwa kuat tekan uniaksial dan kohesi batuan dipengaruhi oleh
dimensi contoh batuan, yang dikenal dengan istilah pengaruh skala.

Kata Kunci: kekuatan batuan, diskontinyu, pengaruh skala.

Abstract
Rock mass in terms of macro and micro is a heterogeneous material and discontinuous media. Insitu and
laboratory testing results indicate that the uniaxial compressive strength and cohesion of rock influenced by the
dimensions of rock samples, which is known as the scale effect.

Keyword: rock strength, discontinue, scale effect.


1)
Mahasiswa Program Doktor, Program Studi Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan. Email: singgihsaptono@yahoo.com
2)
Prodi Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung

I. PENDAHULUAN sebanding dengan bertambahnya ukuran contoh.


Di alam, batuan merupakan massa batuan yang Seperti ditunjukkan pada inset gambar 1, bahwa
bersifat heterogen dan memiliki bidang ada hubungan pengaruh skala dengan kekuatan
diskontinu seperti kekar, retakan, dan bidang batuan. Pengaruh skala maksudnya ukuran atau
perlapisan. Sifat heterogen batuan memberikan volume diatas ukuran memiliki kekuatan batuan
perbedaan kekuatan di setiap titik material tidak berubah. Volume ukuran contoh ini
penyusun batuan. Sehingga kekuatan batuan dikenal dengan Representative Elementary
menjadi sukar untuk dianalisis. Oleh karena itu Volume (REV) dan REV sangat dipengaruhi
untuk mengetahui kekuatan batuan memerlukan oleh jenis batuan. Adapun yang dimaksudkan
pengujian terhadap contoh batuan yang REV adalah contoh batuan utuh dengan satu
mewakilinya. Pada umumnya, contoh batuan kekar (Cunha, P. A., 1990).
yang diuji di laboratorium berukuran kecil dan
tidak mengandung retakan. Sementara contoh Kondisi keheterogenan pada batuan disebut
batuan berukuran besar mengandung retakan. pengaruh skala. Adapun sifat keheterogenan
Sehingga pada pekerjaan rekayasa batuan sifat batuan sangat dipengaruhi oleh:
utama yang harus diperhatikan adalah sifat 1. Perbedaan kompisisi mineral.
keheterogenan dan perbedaan sifat kesegala 2. Keberagaman komponen mineral.
arah (anisotropi). Lebih jelasnya tulisan ini 3. Perbedaan ukuran butir komponen
akan membahas pengaruh skala terhadap kuat penyusun.
tekan uniaksial dan kekuatan geser batuan. 4. Persentase dari salah satu komponen
meningkat melebihi 100% dari nilai rata-rata
II. DEFINISI PENGARUH SKALA (Charussa-Graca, J., 1985).
Gambar 1. adalah ilustrasi mengenai masalah
pengaruh skala pada batuan. Semakin besar Adanya konsentrasi komponen tertentu dalam
contoh batuan semakin bersifat heterogen dan titik yang berbeda.
menunjukkan adanya pola acak bidang
diskontinyu. III. PENENTUAN BIDANG
DISKONTINUITAS
Walaupun secara teori dalam perhitungan di Salah satu bentuk keheterogenan di batuan
mekanika batuan contoh batuan dianggap adalah bidang diskontinuitas dan caranya
bersifat homogen, isotropi dan kontinyu, pada menentukan bidang diskontinuitas adalah
kenyataannya contoh batuan diambil dari penggunaan indek. Contoh, penggunaan alat
formasi yang sama bisa memiliki kekuatan yang indek yaitu penggunaan kompas geologi untuk
berbeda karena sifat heterogen dan jaringan mengukur orientasi bidang kekar di massa
bidang kekar yang berbeda. Hasil pengujian batuan, indek pengukuran kekasaran
contoh batuan menunjukkan bahwa kekuatan permukaan, dan untuk mengukur kekuatan
batuan sangat bervariasi dan sangat acak dengan palu geologi, pisau lipat dan peralatan
Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

seperti Point load index, Schmidt hammer dan Keterangan dswAi,i+1 adalah jarak semu antar
Penetrometer. bidang kekar pada set bidang A, adalah jumlah
bidang kekar dalam satu set.
Untuk mengetahui pola kekar di massa batuan Jarak rata-rata antar bidang kekar sepanjang
adalah dengan mengukur orientasi (kemiringan scanline dihitung dengan persamaan (3)
dan arah kemiringan) kekar dengan (Kramadibrata, S., 1996).
menggunakan kompas geologi. Hasil m
pengukuran orientasi kekar selanjutnya ∑ dswm (3)
i =1
dianalisis secara statistik dengan menggunakan dsw =
m
jaring Schmidt (Schimdtnet) sehingga dapat
Keterangan dswm adalah jumlah jarak kekar
memberikan informasi pola kekar (Gambar 2).
sebenarnya sepanjang scanline setiap set. m
Informasi ini dapat memberikan potensi
adalah jumlah set kekar dan dsw adalah rata-
kemungkinan bentuk kelongsoran akibat
rata jarak kekar sepanjang scanline.
struktur kekar dan mengin-formasikan pola
distribusi tegangan yang mengenai massa
Untuk menentukan RQD berdasarkan
batuan.
pengukuran scanline Priest & Hudson
menyatakan bahwa secara umum jarak kekar
Penurunan kekuatan batuan akibat kekar sangat
sebagai suatu fungsi kumulatif antara jarak
berhubungan dengan karakteristik dan
kekar terhadap frekuensi kekar dan mempunyai
geometris kekar, yaitu orientasi kekar, jarak
fungsi log-normal atau negatif eksponensial,
antar kekar, bukaan antar kekar, kemenerusan,
seperti pada gambar 4 dan untuk menentukan
kekasaran, dan material pengisi kekar. Contoh,
kualitas batuan (RQD) dengan scanline dapat
analisis yang sederhana terhadap karakteristik
menggunakan persamaan (4) yaitu (Pratt, H. R.,
geometri kekar ditunjukkan pada Gambar 2.
Black, A. D. and Brace, W,F., 1974).
Salah satu karaketeristik geometris kekar yang
bisa diukur dan sangat menentukan kekuatan RQD = 100 e-λ 0,1 (1 + λ 0,1) (4)
massa batuan adalah jarak kekar. Jarak antar Keterangan: λ adalah frekuensi kekar yang
kekar dapat diukur dari core maupun singkapan menyatakan banyaknya kekar setiap meter.
batuan (scanline). Hasil pengukuran jarak kekar
berupa frekuensi kekar dan kondisi kualitas Untuk menghitung RQD dari core hasil
batuan (Rock Quality Designation, RQD). pemboran inti berdasarkan persamaan (5), yaitu

Ketika penggalian sudah berlangsung, selain Jumlah panjang core > 0,1 m
RQD = x 100% (5)
pengukuran RQD dari core juga dapat Panjang kemajuan pemboran
dilakukan dengan scanline pada singkapan
batuan. Untuk pengukuran dengan scanline IV. PENGARUH SKALA PADA
memerlukan peralatan seperti rol meter dan KEKUATAN BATUAN
kompas geologi, rol meter yang dibentangkan 4.1. Kuat tekan uniaksial
sepanjang dinding singkapan batuan Berdasarkan buku-buku mekanika batuan
(pengamatan) seperti ilustrasi pengukuran bahwa ada perbedaan pendapat mengenai
dengan scanline dapat dilihat pada Gambar 3. kekuatan batuan terhadap pengaruh skala.
Contoh, Hudgson & Cook menyatakan bahwa
Hasil pengamatan orientasi kekar berupa tidak ada hubungan antara kekuatan terhadap
kemiringan dan arah kekar serta jarak semu ukuran contoh., sementara Bernaix menyatakan
antar bidang kekar. Jarak sebenarnya antar bahwa kekuatan batuan dipengaruhi oleh
bidang kekar dihitung dengan persamaan (1) ukuran contoh juga menyatakan bahwa
(Kramadibrata, S., 1996). kekuatan batuan sangat acak, akan tetapi
(θ + θ i +1 ) (1) menunjukkan bahwa kekuatan rata-rata batuan
d i ,1+1 = ji ,i +1 cos i mempunyai kecenderungan membentuk suatu
2
fungsi penurunan kekuatan terhadap ukuran
Keterangan ji,i+1 adalah jarak semu antar bidang
contoh. Untuk menjelaskan fenomena ini,
kekar, θi adalah sudut antara garis normal Bernaix menggunakan metode analisis statistik
dengan scanline, dan di,i+1 adalah jarak
dengan menghubungkan antara kekuatan
sebenarnya antar bidang kekar.
terhadap ukuran contoh yang mengandung
Jarak rata-rata antar bidang kekar set bidang bidang kekar. Sehingga diperoleh
kekar A dihitung dengan persamaan (2)
kecenderungan semakin besar ukuran semakin
(Kramadibrata, S., 1996).
bertambah bidang kekar. Juga didukung bahwa
n
∑ dswAi,i +1 cos(θ i,i +1 ) pada ukuran contoh besar terdapat adanya
(2) pengaruh simpanan energi, yang akan
dswA = i =1
k mempercepat proses propagrasi rekahan. Teori
“weakest link” (Weibull, W. A., 1939) banyak
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

digunakan untuk menjelaskan pengaruh ukuran fungsi power yaitu persamaan (8) (Herget, G.,
terhadap kekuatan logam dan batuan utuh, serta 1988)
untuk menjelaskan keruntuhan batuan terhadap UCS = 0,498 x (ukuran kumulatif)-0,59 (8)
pengaruh struktur acak dengan anggapan bahwa
contoh terdiri dari satu kesatuan. Hasil kriteria Workshop mengenai pengaruh skala pertama
kekuatan batuan bahwa adai hubungan antara kali dilakukan tahun 1990 dan workshop
volume contoh dengan kekuatan batuan, seperti pengaruh skala kedua pada tahun 1993.
pada persamaan (6) (Weibull, W. A., 1939), Kramadibrata & Jones (Kramadibrata, S., and
yaitu: Jones, I.O., 1993) menyatakan bahwa kuat
σ  V  tekan batuan beku dipengaruhi oleh pengaruh
m log 1  = log 1  (6) skala dengan fungsi power antara diameter dan
σ
 2  V2  kuat tekan uniaksial (Gambar 8).
Keterangan σ adalah kuat tekan uniaksial dan V
adalah volume contoh, dan m konstanta 4.2. Kekuatan Geser Batuan
material. Karakteristik kekuatan geser batuan yang terdiri
dari kohesi dan sudut gesek dalam sangat
Penelitian mengenai pengaruh skala terhadap berperan pada perancangan lereng. Kohesi dan
kuat tekan uniaksial dengan menggunakan sudut gesek dalam dapat ditentukan di
pendekatan teori persamaan Weibull (Weibull, laboratorium dengan uji kuat geser langsung
W. A., 1939) telah dilakukan oleh Lundborg dan uji triaksial. Pada umumnya kekuatan geser
(Lundborg, N. 1967) dan Bieniawski hasil pengujian insitu memberikan nilai lebih
(Bieniawski, Z.T., 1968) dengan contoh granit rendah daripada hasil pengujian laboratorium.
dan batubara berbentuk silinder. Hasil Penurunan kekuatan geser dari pengujian
penelitian Lundborg diperoleh konstanta laboratorium dan pengujian insitu dapat
batuan, m = 12, dan Bieniawski diperoleh mencapai 63-84% (Kimishima, H., 1970).
konstanta batuan, m = 2,5. Penelitian Sementara Rocha (Rocha, M., 1964)
selanjutnya yang dilakukan oleh Mogi (Mogi, mengemukakan bahwa batuan anisotropi,
K., 1962) Abou-Sayed & Brechtel & Hustrulid seperti batuskis mempunyai .perbedaan
(Abou-Sayed, A. S., and Brechtel, C. E., 1976) kekuatan geser batuan antara laboratorium dan
menyimpulkan bahwa hubungan antara kuat insitu cukup besar karena sangat dipengaruhi
tekan batuan terhadap ukuran contoh mengikuti oleh pengaruh skala.
fungsi power, seperti pada persamaan (7)
(Abou-Sayed, A. S., and Brechtel, C. E., 1976). Pengujian mengenai kekuatan geser terhadap
σ = AD − B (7) pengaruh ukuran pada umumnya dilakukan
Keterangan σ adalah kekuatan contoh, D adalah dengan menggunakan uji kuat geser langsung,
diameter contoh, A dan B adalah konstanta seperti yang dilakukan oleh Bandis (Bandis,
batuan. S,C., 1990) dan Cunha (Cunha, P. A., 1990).
Bandis (Bandis, S,C., 1990) dan Cunha (Cunha,
Pratt dkk. (Pratt, H. R., Black, A. D. And Brace, P. A., 1990) menyatakan bahwa kekuatan geser
W, F., 1972) meneliti pengaruh sisi panjang batuan akan semakin berkurang dengan
contoh berbentuk kubus terhadap kuat tekan bertambah panjang bidang permukaan
uniaksial, memperlihatkan bahwa semakin diskontinu. Hasil yang dilakukan Bandis
panjang contoh semakin berkurang kuat tekan (Bandis, S,C., 1990) dan Cunha (Cunha, P. A.,
uniaksial (Gambar 5). 1990) sama dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Fecker & Rengers (Fecker. E.
Lama & Gonano (Lama,R.D. and L.P.Gonano. and N. Rengers., 1971) bahwa kekuatan geser
1976) and Kaczynski (Kaczynski, R. R., 1986) semakin berkurang dengan pengurangan
menyatakan bahwa ada pengaruh kuat tekan kekasaran permukaan. Pendapat Fecker &
batuan terhadap volume contoh yaitu semakin Rengers (Fecker. E. and N. Rengers., 1971)
besar volume contoh semakin berkurang kuat diperkuat lagi dengan pendapat beberapa
tekan uniaksial (Gambar 6). peneliti seperti Barroso (Barosso, A., 1966),
Pratt dkk. (Pratt, H. R., Black, A. D. and Brace,
Berdasarkan penelitian Pratt dkk. (Pratt, H. R., W, F., 1974), Barton (Barton, N., 1976) dan
Black, A. D. And Brace, W, F., 1972) , Singh Yoshinaka dkk. (Yoshinaka, R., Yoshida, J.,
(Singh, M.M., 1981) yang dikutip kembali oleh Arai, H and Arisaka, S., 1993) yang
Herget (Herget, G., 1988) menguji pengaruh berpendapat bahwa ukuran contoh berpengaruh
sisi panjang untuk contoh batubara berbentuk pada kekuatan geser batuan.
kubus dari beberapa tempat menunjukkan
bahwa kuat tekan uniaksial batubara Yoshinaka dkk. (Yoshinaka, R., Yoshida, J.,
dipengaruhi oleh skala (Gambar 7), dan fungsi Arai, H and Arisaka, S., 1993) menyatakan
kuat tekan terhadap sisi panjang contoh adalah bahwa kekuatan geser batuan sangat
3
Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

dipengaruhi oleh ukuran contoh Pengujian yang V. FAKTOR YANG BERPENGARUH


diterapkan oleh Yoshinaka dkk mempunyai PADA KEKUATAN GESER
untuk ukuran contoh batuan dari 20 cm2 sampai Faktor-faktor yang berpengaruh pada kekuatan
dengan 9600 cm2. Sementara Pratt dkk. (Pratt, geser adalah jenis batuan, keberadaan bidang
H. R., Black, A. D. and Brace, W, F., 1974) kekar, pelapukan, kondisi permukaan kekar, air,
mengkhususkan untuk penelitian terhadap sudut pengaruh skala, metode pengujian dan material
gesek dalam dan menyatakan bahwa tidak ada pengisi.
kecenderungan pengaruh skala untuk sudut
gesek dalam. Hal yang sama dikemukan oleh 5.1. Jenis Batuan
Barton (Barton, N., 1976). Jenis batuan: ukuran butir, tekstur mineral,
sementasi antar butir/mineral.
Il Nitskaya (1969, dikutip kembali oleh
Vutukuri Lama & Saluja (Weibull, W.A., 1939) 5.2. Pelapukan
telah melakukan uji geser skala laboratorium Pelapukan akan mempengaruhi Joint
untuk contoh ukuran besar Gabro dan Marmer Roughness Coeficient (JRC) dan Joint
berdameter dari 1 cm sampai dengan 7 cm, Compressive Strength (JCS). Dan, pelapukan
menyatakan bahwa kohesi Gabro dan Marmer akan menyebabkan berkurangnya kekuatan
sangat dipengaruhi oleh pengaruh skala dan batuan sehingga menghasilkan penurunan
mempunyai fungsi hubungan pengaruh skala kekuatan geser. Ketebalan pelapukan di bidang
dan kohesi adalah sebagai fungsi power. kekar sangat tergantung pada jenis batuan
Sebelumnya, Barroso (Barosso, A., 1966) terutama pada tingkat permeabilitas batuan.
menyatakan bahwa ada pengaruh skala pada Barton[5] menunjukkan pengaruh mekanik
kohesi (Gambar 9). pelapukan, bahwa perubahan sedikit dari batuan
segar dapat menyebabkan penurunan kekuatan
Londe (Londe, P., 1973) membuat kesimpulan mekanik jauh lebih parah daripada proses
dari hasil penelitian batugamping terkekarkan, pelapukan yang bertahap di batuan lapuk.
untuk contoh berukuran diameter contoh 8 cm Sementara, Daerman dkk. (Dearman, W. R.,
sampai dengan 30 cm, bahwa kohesi semakin Baynes, F. J. and Irfan, T. Y., 1978)
berkurang dengan penambahan ukuran contoh, memperlihatkan kuat tekan berkurang secara
dan sudut gesek dalam tidak dipengaruhi oleh linier dengan bertambahnya tingkat pelapukan.
pengaruh skala.
5.3. Kondisi Geometri Permukaan Bidang
Muratha & Cunha (Schenider, H. J.,1976) Kekar
meneliti hubungan antara tegangan geser Kondisi geometri permukaan bidang kekar
terhadap luas geser contoh dari 30 cm2 sampai mempunyai pengaruh pada perilaku geseran,
dengan 160 cm2 (Gambar 10). Kondisi dan terutama sangat berpengaruh pada proses
kekasaran bidang kekar (Joint Roughness dilatasi dan secara umum mempengaruhi sudut
Condition, JRC), pada ukuran 30 cm2 kekasaran. Kondisi ini diperkuat lagi oleh hasil
mempunyai JRC antara 2 dan 4 kekuatan geser penelitian Schneider (Saptono, S.,
untuk menggeser besar, dan pada ukuran 160 Kramadibrata, S, Wattimena, R. K., Sulistianto,
cm2 mempunyai JRC antara 8 dan 10 B., Nugroho, P., Iskanadar, E., Bahri, S., 2008)
memperlihatkan hasil kekuatan geser semakin terhadap contoh granit, batupasir dan
kecil. batugamping dengan kekuatan sama dan JRC
berbeda. Dengan demikian bahwa JRC
Muratha & Cunha (Schenider, H. J.,1976) mempengaruhi kekuatan geser batuan.
membuat hubungan antara luas permukaan
dengan tegangan geser mengikuti fungsi 5.4. Air
eksponensial (Gambar 10), yaitu: Keberadaan air pada bidang kekar
menyebabkan pengaruh mekanik dan kimia,
τ = c + a exp (-bA) (9) yang paling penting adalah mengurangi
kekuatan geser kerena adanya tegangan efektif.
Keterangan a, b, dan c adalah konstanta; c Air akan cenderung mengurangi energi
diambil sebagai nilai minimum tegangan geser, permukaan dan kekuatan antar kristal penyusun
dan A adalah luas permukaan geser. batuan, hasilnya sifat mekanik menjadi turun.
Keberadaan air sangat berperan pada kekuatan
Muratha & Cunha (Schenider, H. J.,1976) batuan, sebagai contoh batuan yang sangat peka
menyimpulkan bahwa kekuatan akan menurun terhadap air adalah batulumpur, batulempung
berdasarkan luas permukaan dan menjadi cepat dan batulanau (Bukovansky, 1962; 1966 dikutip
penurunan dengan meningkatnya tegangan kembali oleh Vutukuri Lama & Saluja, 1974).
normal (Gambar 11). Keadaan ini secara berlanjut mengurangi
kekuatan geser. Barton (Barton, N., 1976)
menerangkan bahwa pengurangan kekuatan
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

geser karena menurunnya tegangan tarik dan VI. PENUTUP


kuat tekan. Sehingga penurunan sudut gesek Pandangan mengenai pengaruh ukuran contoh
dalam terjadi pada batuan tidak brittle dan terhadap kekuatan berbeda, tetapi sebagian
untuk batuan brittle berlaku sebaliknya, yaitu besar sampai saat ini cenderung dapat
tidak terjadi penurunan sudut gesek dalam. menerima penurunan kekuatan akibat
meningkatkan ukuran contoh. Dimensi linier
5.5. Pengaruh skala sekitar 1,0 m sebagai batas pengaruh ukuran
Pada beberapa hasil penelitian menunjukkan contoh yang mengindikasikan terjadinya
bahwa penurunan kuat tekan batuan akibat pengaruh skala. Namun berdasarkan
pengaruh skala akan berhenti pada contoh batu pengamatan, bahwa kekuatan bervariasi sesuai
uji berukuran kurang lebih 1m. Sedangkan dengan jenis batuan. Potensi adanya pengaruh
pengaruh skala untuk kuat geser hanya berlaku skala selain pada kuat tekan uniaksial juga
hingga ukuran batu uji antara 2 – 3 m (Rocha, terjadi pada kekuatan geser, yaitu pada kohesi.
M., 1964). Sementara, hasil penelitian Kohesi akan berkurang dengan bertambahnya
mengenai perpindahan pada lereng massa ukuran contoh hingga mencapai batas asimtotik
batuan di tambang terbuka batubara sebagai batas tidak dipengaruhi lagi oleh
menunjukkan bahwa perpindahan kumulatif pengaruh skala dan sudut gesek dalam tidak
dapat mencapai 1 m untuk lereng dengan dipengaruhi oleh pengaruh skala. Faktor yang
ketinggian 120 m (Gambar 12), perpindahan berpengaruh pada kekuatan geser selain
yang terjadi tidak menunjukkan terjadi pengaruh skala adalah jenis batuan, keberadaan
kelongsoran tetapi masih masuk dalam tahap bidang kekar, pelapukan, kondisi permukaan
rayapan. Proses rayapan merupakan gabungan kekar, air, metode pengujian dan material
dari proses pengurangan kekuatan massa pengisi.
batuan, pengaruh air dan pengaruh skala pada
massa batuan. DAFTAR PUSTAKA
1. Abou-Sayed, A.S., and Brechtel, C.E.,
5.6. Metode Pengujian 1976, Experimental investigation of the
Pada umumnya metode pengujian yang effects of size on the UCS of Cedar City
diterapkan pada uji kuat geser ukuran besar quartz diorite. Proc. 17th US Symp. On
adalah pengujian kuat geser langsung. Karena rock mechanics, Snowbirds, Utha. 5D6-1-
dapat mensimulasikan untuk kondisi asli di 5D6-6.
lapangan dan cocok untuk diterapkan terhadap 2. Bandis, S,C., 1990, Scale effects in the
batuan berlapis dan terkekarkan (Chee-Kuen strength and deformability of rocks and
Yip., 1977). Pada pengujian kuat geser rock joints. Proc. The 1st Intl. Workshop
langsung pemberian beban normal merupakan on scale effects in Rock masses, Edited by
hal yang penting. Kramadibarata dkk Cunha, P.A. Luen, Norway 59-76.
Kramadibrata, S., Saptono, S., Wicaksana, Y., 3. Barnaix, J., 1974, General Report on
Prasetyo H. S, 2009) menyarankan bahwa Theme 1. 3rd ISRM Congr., Vol. 1 Denver.
pemberian beban normal perlu diperhatikan. 4. Barroso, A., 1966, Contribution to Theme
Khusus untuk batuan yang ada di Indonesia B. Proc. 1st. Intl. Congr. Of ISRM, Lisbon,
penutupaan crack batuan utuh setelah diberikan Vol. 3. 588-591.
beban 12,5% dari kuat tekan uniaksial. 5. Barton, N., 1973, Review of new strength
criterion for rock joints, Engineering
5.7. Material Pengisi Geology, Vol. 7, No. 4: 287-332.
Pada kasus kelongsoran bidang pada umumnya 6. Barton, N., 1976, The shear strength of
diinisiasi oleh bidang perlapisan yang terdapat rock and rock joints, Intl. J. Rock Mech.
material pengisi. Jika material pengisi lebih Min. & Sci. Vol. 13: 255-279.
tebal dari tinggi kekasaran, maka karakteristik 7. Bieniawski, Z.T., 1968, The effect of
material pengisi yang lebih berpengaruh, tetapi specimen size on the strength of coal.
jika material pengisi tersebut lebih tipis, maka International Journal on Rock Mechanics
kekasaran akan berperan pada kelongsoran. and Mining Sciences & Mecahnics
Goodman (Goodman, R. E.,1974) dan Ladanyi Abstracts, V. 5 n. 4, 325-335.
& Archambault (Ladanyi, R. and Archambault, 8. Charrusa-Graca, J., 1985, Heterogenity and
G. 1970) melakukan penelitian terhadap scale effects (in Portuguese), Recearch
perilaku kekar dengan pengisi dan tidak ada program Lisbon, LNEC.
material pengisi bahwa kekuatan geser akan 9. Chee-Kuen Yip., 1977, Shear strength and
berkurang secara bertahap sesuai hingga deformability. Ph.D. Thesis. MIT.
mencapai 50% dari hasil kekuatan geser 10. Cunha, P.A., 1990, Scale effects in Rock
laboratorium ketika ketebalan lapisan pengisi Masses. Proc. The 1st Intl. Workshop on
melebihi tinggi maksimum kekasaran. scale effects in Rock masses, Edited by
Cunha, P.A. Luen, Norway 3-30.
5
Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

11. Dearman, W.R., 1978, Baynes, F.J. and strength of rocks. Bull earthq. Res. Inst.,
Irfan, T.Y., Engineering Grading of 40: 175-185.
wathered granite. Engineering Geology, 26. Muralha, J. and Cunha, P.A., 1990, About
12: 345-374. LNEC experience on scale effects in the
12. Fecker. E. and N. Rengers., 1971, mechanical behaviour of joints. Proc. The
Measurement of large scale roughness of 1st Intl. Workshop on scale effects in Rock
rock planes by means of profilograph and masses, Edited by Cunha, P.A. Luen,
geological compass. Proc. Int. Symp. On Norway 131-148.
Rock Failure, Nancy (ISRM) Paper 1-18. 27. Pratt, H.R., Black, A.D. and Brace, W,F.,
13. Goodman, R.E., 1974, The mechanical 1972, Friction and deformation of jointed
properties of joints. Proc. 3rd ISRM congr. quartz diorite. Proc. 3rd Cong. Of Int. Soc.
Vol. 1. Denver. Rock Mech., Denver Colorado, Vol. II. A:
14. Herget, G., 1988, Stresses in rock. A.A. 306-310.
Balkema Publ: 179p. 28. Pratt, H.R., Black, A.D. and Brace, W,F.,
15. Hudgson, K. and Cook, N.G., 1970, The 1974, The effect of specimen size on the
effects of size and stress gradient on the mechanical properties of unjointed diorite.
strength of rock. Proc. 2nd ISRM Congr. Int. J. Rock Mech. Min. Sci. & Geom.
Belgrade. Abst., Vol. 9. No. 4 : 513-529.
16. Kaczynski, R.R., 1986, Scale effect during 29. Priest, S.D., and Hudson, J.A., 1976,
compressive strength tests of rocks. Proc. Discontinuity spacing in rock, International
5th Int. Congress of IAEG, Buenos Aires: Journal of Rock Mechanics and Mining
371-373. Sciences and Geomechanics Abstracts, 13,
17. Kimishima, H., 1970, A study of failure 135 – 148.
characteristics of foundation roch through a 30. Rocha, M., 1964, Mechanical behaviour of
series of test insitu. Rock Mech, in Japan, rock foundations in concrete dam. Trana
Vol 1. 91-93. 8th Cong. Large Dam Edinburgh. Paper-44,
18. Kramadibrata, S., 1996, The Influence of Q.28. 785-832.
Rock Mass and Intact Rock Properties on 31. Saptono, S., Kramadibrata, S, Wattimena,
The Design of Surface Mines with R.K., Sulistianto, B., Nugroho, P.,
Particular Reference to The Excavatability Iskandar, E., Bahri, S., 2008, Low wall
of Rock, Ph. D. Thesis, Curtin University of slope monitoring by robotic theodolite
Technology. system likely to contribute to increase
19. Kramadibrata, S., and Jones, I.O., 1993, production of coal in PT. Adaro Indonesia,
Size effect on strength and deformability of SHRIMS 2008 – editor Potvin, Y. Carter, J.
brittle intact rock. The 2nd Intl. Workshop Dyskin, A., Jeffery, R. Australian Centre
on scale effects in Rock masses, Edited by for Geomechanics, Perth.
Cunha, P.A. Lisbon, Portugal, 227-284. 32. Schenider, H.J., 1976, The friction and
20. Kramadibrata, S., Saptono, S., Wicaksana, deformation behavior of rock joint. Rock
Y., Prasetyo H. S, 2009, Soft Rock Mechanics. Vol. 8, No. 3: 169-184.
Behavior with Particular Reference to Coal 33. Singh, M.M., 1981, Strength of rock.
Bearing Strata, The 2nd International Physical properties of rock and materials.
Symposium of Novel Carbon Resources New York.
Science, Earth Resource Science and 34. Vutukuri, V.S. Lama, R.D. and Saluja,
Technology, Joint Symposium Kyushu S.S., 1974, Handbook on mechanical
University – Institut Teknologi Bandung. properties of rocks. Vol., Trans Tech. Publ.
21. Ladanyi, R. and Archambault, G. 1970, 35. Weibull, W.A., 1939, Statistical theory of
Simulation of shear behavior of ajointed the strength of materials.
rock mass. Proc. 11th U.S. Synposium on Ingeniorsvetenskaps-akademiens,
Rock Mechanics, Barkeley. 105-125. Handlingar, NR151, Generalstabens
22. Lama, R.D. and L.P. Gonano., 1976, Size Litografiska Anstalts Forlag, Stockholm,1-
effects considerations in the assessment of 45.
mechanical properties of rock masses. In: 36. Yoshinaka, R., Yoshida, J., Arai, H. and
proceedings of the Second Symposium on Arisaka, S., 1993, Scale effects on shear
Rock Mechanics, Dhanbad. strength the deformability of rock joint.
23. Londe, P., 1973, The role of rock The 2nd Intl. Workshop on scale effects in
mechanics in the reconnaissance of rock Rock masses, Edited by Cunha, P.A.
foundations, Qly J. Engng Geol., Vol 6/1. Lisbon, Portugal, 143-149.
24. Lundborg, N. 1967, The strength-size
relation of granite. Int. J. Rock Mechanics,
Vol. 4. 269-272.
25. Mogi, K., 1962, The influence of the
dimensions of specimens on the fracture
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

Gambar 1. Ilustrasi pengertian pengaruh skala (Cunha, P. A., 1990).


Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

Gambar 2. Massa batuan dengan bidang kekar serta hasil analisis stereonet.

Gambar 3. Pengukuran jarak antar kekar pada scanline (Lama, R. D. and L. P. Gonano. 1976)
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

Gambar 4. Distribusi frekuensi spasi kekar (Pratt, H. R., Black, A. D. and Brace, W,F., 1974)

Gambar 5. Pengaruh sisi panjang contoh berbentuk kubus terhadap kuat tekan uniaksial (Pratt, H. R., Black, A. D.
And Brace, W, F., 1972)

9
Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

Gambar 6. Pengaruh volume contoh terhadap kuat tekan uniaksial untuk jenis batuan yang berbeda, dikumpulkan
oleh Lama & Gonano (Lama,R.D. and L.P.Gonano. 1976)
dan Kaczynski (Kaczynski, R. R., 1986)

Gambar 7. Pengaruh panjang terhadap kuat tekan uniaksial contoh berbentuk kubus Singh (Singh, M.M., 1981) ,
yang dikutip oleh Herget (Herget, G., 1988)
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

Gambar 8. Hubungan kuat tekan uniaksial terhadap diameter contoh batuan Basaltprophyry dan Basaltmafic
(Kramadibrata, S., and Jones, I.O., 1993)

40

30 Gabbro
C
(MPa)

20
Marble

0
0 20 40 60 80 100
Area (cm2)
12 -
Test on rock

10 -
Caia
8 -
C
(MPa)
6 -
Alto lindoso

4 - Vilarinho
das furnase

Alto lindoso
2 -
Roxo

0
1 2 4 6 8 10 20 40 60
2 2
Area (x 10 cm )
Gambar 9. Pengaruh skala pada kohesi Gabbro dan Marmer (Barosso, A., 1966)

11
Singgih Saptono, Suseno Kramadibrata, Budi Sulistianto, Ridho K. Wattimena

Gambar 10. Hasil penggambaran kekuatan geser terhadap luas geser untuk tegangan normal yang berbeda
(Schenider, H. J.,1976)
Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan

Gambar 11. Penurunan tegangan geser terhadap luas permukaan geser untuk tegangan normal berbeda (Schenider,
H. J.,1976)

Gambar 12. Hubungan perpindahan terhadap curah hujan pada tambang terbuka batubara (Rocha, M., 1964)

13

Anda mungkin juga menyukai