1 Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus PDF
1 Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus PDF
Tinjauan Pustaka
1
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni 2009
2
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni 2009
diabetes adalah faktor keturunan, faktor penderita secara aktif pada tahap dini.
kegiatan jasmani yang kurang, faktor Kegiatan ini meliputi pemeriksaan berkala,
kegemukan, faktor nutrisi berlebih, faktor penyaringan (screening) yakni pencarian
hormon, dan faktor lain seperti obat-obatan. penderita dini untuk penyakit yang secara
Faktor keturunan jelas berpengaruh pada klinis belum tampak pada penduduk secara
terjadinya diabetes mellitus. Keturunan orang umum pada kelompok resiko tinggi dan
yang mengidap diabetes (apalagi kalau pemeriksaan kesehatan atau keterangan
kedua orangtuanya mengidap diabetes, jelas sehat (Noor, 2002).
lebih besar kemungkinannya untuk mengidap Upaya pencegahan tingkat kedua
diabetes daripada orang normal). Demikian pada penyakit diabetes adalah dimulai
pula saudara kembar identik pengidap dengan mendeteksi dini pengidap diabetes.
diabetes hampir 100% dapat dipastikan akan Karena itu dianjurkan untuk pada setiap
juga mengidap diabetes pada nantinya kesempatan, terutama untuk mereka yang
(Sidartawan, 2001). beresiko tinggi agar dilakukan pemeriksaan
Faktor keturunan merupakan faktor penyaringan glukosa darah. Dengan
yang tidak dapat diubah, tetapi faktor demikian, mereka yang memiliki resiko tinggi
lingkungan (kegemukan, kegiatan jasmani diabetes dapat terjaring untuk diperiksa dan
kurang, nutrisi berlebih) merupakan faktor kemudian yang dicurigai diabetes akan dapat
yang dapat diubah dan diperbaiki. Usaha ditindaklanjuti, sampai diyakinkan benar
pencegahan ini dilakukan menyeluruh pada mereka mengidap diabetes. Bagi mereka
masyarakat tapi diutamakan dan ditekankan dapat ditegakkan diagnosis dini diabetes
untuk dilaksanakan dengan baik pada kemudian dapat dikelola dengan baik, guna
mereka yang beresiko tinggi untuk kemudian mencegah penyulit lebih lanjut (Sidartawan,
mengidap diabetes. Orang-orang yang 2001).
mempunyai resiko tinggi untuk mengidap D. Pencegahan Tingkat Ketiga
diabetes adalah orang-orang yang pernah Pencegahan tingkat ketiga (tertiary
terganggu toleransi glukosanya, yang prevention) merupakan pencegahan dengan
mengalami perubahan perilaku/gaya hidup ke sasaran utamanya adalah penderita penyakit
arah kegiatan jasmani yang kurang, yang tertentu, dalam usaha mencegah bertambah
juga mengidap penyakit yang sering timbul beratnya penyakit atau mencegah terjadinya
bersamaan dengan diabetes, seperti tekanan cacat serta program rehabilitasi. Tujuan
darah tinggi dan kegemukan. utama adalah mencegah proses penyakit
Tindakan yang dilakukan untuk lebih lanjut, seperti perawatan dan
pencegahan primer meliputi penyuluhan pengobatan khusus pada penderita diabetes
mengenai perlunya pengaturan gaya hidup mellitus, tekanan darah tinggi, gangguan
sehat sedini mungkin dengan cara saraf serta mencegah terjadinya cacat
memberikan pedoman: maupun kematian karena penyebab tertentu,
1. Mempertahankan perilaku makan sehari- serta usaha rehabilitas (Noor, 2002).
hari yang sehat dan seimbang dengan Upaya ini dilakukan untuk mencegah
meningkatkan konsumsi sayuran dan lebih lanjut terjadinya kecacatan kalau
buah, membatasi makanan tinggi lemak penyulit sudah terjadi. Kecacatan yang
dan karbohidrat sederhana. mungkin timbul akibat penyulit diabetes ada
2. Mempertahankan berat badan normal beberapa macam, yaitu:
sesuai dengan umur dan tinggi badan. 1. Pembuluh darah otak, terjadi stroke dan
3. Melakukan kegiatan jasmani yang cukup segala gejala sisanya.
sesuai dengan umur dan kemampuan. 2. Pembuluh darah mata, terjadi kebutaan.
C. Pencegahan Tingkat Kedua 3. Pembuluh darah ginjal, gagal ginjal kronik
Sasaran utama pada mereka yang yang memerlukan tindakan cuci darah.
baru terkena penyakit atau yang terancam 4. Pembuluh darah tungkai bawah,
akan menderita penyakit tertentu melalui dilakukan amputasi tungkai bawah.
diagnosa dini serta pemberian pengobatan Untuk mencegah terjadinya kecacatan,
yang cepat dan tepat.Salah satu kegiatan tentu saja harus dimulai dengan deteksi dini
pencegahan tingkat kedua adanya penemuan penyulit diabetes, agar kemudian penyulit
dapat dikelola dengan baik di samping tentu
3
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni 2009