DEFINISI
PATHOLOGY
Tulang yang mengalami ischemia awalnya mengikuti oklusi arteri atau vena
yang memperdarahinya, caput femoris diperdarahi oleh A. circumflexa medial
dan lateral cabang dari A. femoralis profunda. Kosongnya lacuna osteocyte
menandakan bahwa tulang telah mati, akan tetapi secara radiologis gambaran
mungkin saja normal bila susunan trabekular masih intact. Revaskularisasi bisa
terlihat pada pertemuan antara sumsum tulang mati dan hidup. Sumsum tulang
yang mati akan digantikan jaringan ikat kemudian menjadi kalsifikasi. Secara
klinis, pasien dengan AVN caput femoris menunjukkan gejala, seperti berikut :
- Nyeri didaerah panggul dengan atau tidak nyeri menjalar hingga paha
dan lutut.
- Penurunan kemampuan gerak rotasi dan jarak pergerakan panggul
- Adanya resiko terjadinya AVN pada sisi yang lainnya
- Nyeri berifat dalam, terus menerus dan memburuk bila bergerak.
- Biasanya didasari riwayat trauma, penyalahgunaan steroid, dan alcohol.
Jika daerah vaskular kecil dan tidak berdekatan dengan permukaan artikular,
pasien mungkin asimtomatik; penyembuhan dapat terjadi secara spontan, atau
penyakit tersebut mungkin tetap tidak terdeteksi atau ditemukan kebetulan
selama hasil pemeriksaan untuk kondisi lain. Namun, AVN bisa berkembang
menjadi kerusakan mekanis yang lebih luas
ETHIOLOGY
AVN paling sering terjadi pada usia decade ketiga hingga keenam dan 4 kali
kemungkinannya lebih besar pada pria. Penyebab terjadinya AVN, antara lain :
- Atraumatic
Penggunaan kortikosteroid dan penyalahgunaan alkohol berlebihan
(paling sering)
Idiopathic (contoh. Legg-Calve-Perthes)
Sickle cell anemia, Gaucher’s disease, lupus, coagulapathies,
hyperlipidemia, transplantasi organ, Caisson’s disease + penyakit
tiroid.
DIAGNOSTIK
Diagnosis AVN dapt ditegakkan selain dilihat secara klinis juga bisa didasarkan
atas penemuan radio imaging menggunakan Radiologi konvensional (X-Ray), CT,
MR, dan Kedokteran nuklir dengan Scintigraphy.
DIAGNOSTIC IMAGING :
Radiologi konvensional
Pembagian stadium AVN dilihat dari hasil foto berdasarkan Criteria FICAT :
Avascular necrosis of the femoral head. Anteroposterior view of the pelvis shows
flattening of the outer portion of the right femoral head from avascular necrosis
(arrow), with adjacent joint-space narrowing, juxta-articular sclerosis, and
osteophytes representing degenerative joint disease.
Frogleg lateral view of the right hip in a patient with avascular necrosis shows
the crescent sign, indicating subchondral fracture. Therapeutic interventions are
less likely to halt progression of the disease once this sign appears. The frogleg
lateral view is better than anteroposterior (AP) projection for demonstrating this
sign, because the anterior and posterior margins of the acetabulum on the AP
projection are superimposed over the superior portion of the femoral head, the
usual location of the sign. (stage.III)
Plain film findings in a patient with bilateral avascular necrosis of the femoral
head who underwent bilateral core decompression and bone grafting. Despite
treatment, an anteroposterior plain film of the pelvis obtained 6 months later
shows further flattening of the right femoral head (black arrows). Note the
progressive increase in the size of the lucency within the right femoral head,
which resulted in further weakening of the femoral head. This lucency
represents removal of dead bone. Once fracture of the femoral head occurs,
operative attempts to stabilize the femur usually fail. Disease usually progresses
rapidly, requiring total joint replacement.
Anteroposterior view of the left hip in a patient with avascular necrosis obtained
6 months after presentation shows that the patient has undergone core
decompression but has developed mild flattening of the femoral head, indicating
progression of disease despite treatment.
CT
- Resolusinya memungkinkan menganalisis fitur morfologi.
- Kepekaan CT scan dalam mendeteksi nekrosis avaskular awal (AVN) adalah
55%, yang mirip dengan sensitivitas obat pencitraan nuklir planar.
- Lebih akurat dari radiologi konvensional untuk staging (terutama stage 2 dan
lebih tinggi), kurang untuk stage 0 -1 dan kurang sensitive dibanding MRI.
- Tanda pertama yang menunjukkan adanya AVN pada CT scan adalah gambaran
osteoporosis, kemudian terlihat tanda bintang yang terdistorsi dan
menggumpal. Penggumpalan tersebut terlihat sebagai spot atau bentuk
beragam yang hyperdens serta adanya sclerosis.
Kedokteran Nuklir
- Bone scintigraphy menggunakan alat pinhole collimation dan Technetium yang
dilabel analog phosphate + sulfur colloid.
- Mendeteksi lebih dini dari radiologi konvensional, tapi kurang sensitive
dibandingkan MRI. hanya ketika MRI tidak dapat dilakukan atau ketika MRI
hasilnya tidak jelas. Eksperimental dan tidak digunakan secara luas dalam
setting klinis.
- Menurut Collier, sensitivitas 55% dengan pencitraan radionuklida planar untuk
nekrosis avaskular (AVN)
Bone scan of a patient with avascular necrosis of the femoral head shows
increased uptake in the superolateral aspect of the right femoral head, indicative
of avascular necrosis but providing little information concerning the structural
integrity of the hip.
Planar bone scan of the pelvis in a patient with bilateral avascular necrosis of the
femoral head shows marked increased uptake of radiopharmaceutical agent in
both hips.
Kepaniteraan Klinik Radiologi RS Husada - FK UNTAR
Pembimbing : dr. Patricia Widjaja, Sp.Rad
1 November 2010 – 4 Desember 2010
Referat Radiologi Avascular Necrosis Caput Femoris
Nikhen Noverike 406100073 10
MRI
T1W1
T2W1
• Double line ditandai 80% (hyperintense pada garis dalam ke perifer yang
hypointense)
T1 C +
- Class A lesion:
Signal intensity characteristics analogous to those of fat that is, high signal
intensity on T1-weighted images and intermediate signal intensity on T2-
weighted images.
- Class B lesion:
Signal intensity characteristics that are similar to those of blood, which has high
signal intensity on both T1- and T2-weighted images.
- Class C lesion:
Signal intensity properties that are similar to those of fluid that is, low signal
intensity on T1-weighted images and high signal intensity on T2-weighted
images.
- Class D lesion:
Signal is similar to that of fibrous tissue, which has low signal intensity on both
T1- and T2-weighted images.
*)Class A signal intensity tends to reflect early disease, and class D signal
intensity tends to reflect late disease.
a. b.
a. b.
Necrosis yang meluas dengan perubahan intensitas terlihat pada sebelah kanan
dengan perluasan ke caput dan collum femoris serta daerah intertrochanterica.
Pada bagian kiri, hanya area necrosis kecil yang terlihat di segmen atas caput
femoris yang dibatasi garis intensitas rendah. Potongan sagittal panggul kanan -
Kepaniteraan Klinik Radiologi RS Husada - FK UNTAR
Pembimbing : dr. Patricia Widjaja, Sp.Rad
1 November 2010 – 4 Desember 2010
Referat Radiologi Avascular Necrosis Caput Femoris
Nikhen Noverike 406100073 15
a.
b. c.
Area yang terdefinisi baik dengan intensitas rendah (a. T1W1), intermediate (b.
PDW1) dan relatif tinggi (T2W1 FS) terlihat pada permukaan caput femoris.
Cincin (a.) atau pita (b) pada intensitas signal yang rendah memisahkan daerah
subartikular pada intensitas normal dari sumsum di capu femoris yang tidak
terkena dampaknya (T1W1, coronal) ; (c.) dan (d.) Tanda “Double line” terlihat
pada pertemuan diantara tulang yang ischemic dan nonischemic, terdiri dari
zona luar dengan intensitas rendah dan zona dalam dengan intensitas tinggi.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
TERAPI
Secara konservative dengan menjaga beban tubuh yang ideal, selain itu
penghilang rasa sakit (analgetic) untuk mengurangi nyeri.
Sejumlah penelitian menunjukkan Biphosphonates dapat membantu untuk
memperlambat proses kolapsnya caput femoris dan memperlambat operasi.
Statin dapat mencegah Corticosteroid-induced AVN
Bedah :
- Pada tahap awal AVN (precollapse), dekompresi inti dengan atau tanpa
cangkok tulang ini biasanya dianggap sebagai perawatan yang paling
tepat
- Core decompression : meningkatkan sirkulasi dengan menurunkan
tekanan intramedulla dan mencegah iskemia lebih lanjut dan kerusakan
sendi yang progresif, efektif pula untuk mengontrol rasa sakit.
- Bone graft : termasuk kortikal dan medulla serta vaskularisasi dengan
otot pedicle atar vaskularisasi bebas fibula
+ Core decompression : mengganggu siklus ischemia
+ Eksisi sequestrum : menghambat revaskularisasi caput femur
- Osteotomy
- Total Hip Arthroplasty (terutama stage 3 – lebih)
PROGNOSIS
Prognosis buruk :