Kamar Hitung
Kamar Hitung
1. DARAH PERIPHERAL
Darah peripheral bisa diperoleh dari jari tangan, jari kaki, tumit, daun telinga tergantung pada
pasien yang akan diambil.
a. Bayi
Bayi yang baru lahir tidak mempunyai suplay darah yang banyak, oleh karena itu berbahaya
jika mengambil darah terlalu banyak seperti pada vena, untuk jumlah darah sedikit darah
biasanya diperoleh dari tumit, dan jari kaki yang besar.
b. Anak-anak
Organ tubuh pada anak-anak masih belum besar seperti halnya orang dewasa, sehingga jika
darah yang diperlukan sedikit, darah bisa diperoleh dari tiga jari tengah, dan kalau
diperkirakan kurang bisa dilakukan seperti pada bayi.
c. Dewasa
Pada orang dewasa darah peripher ini diambil dari ujung jari atau bisa juga dari anak daun
telinga, jika jumlah pemeriksaan yang diminta hanya beberapa jenis yang memerlukan darah
sekitar kurang dari 1 cc.
CARA MEMPEROLEH DARAH PERIPHER :
- Kapas
- Lanset darah
- Pipet
2. DARAH VENA
Pengambilan darah vena harus dilakukan dengan hati-hati, karena bentuk pembuluh
vena setiap orang berbeda-beda. Vena merupakan sumber utama untuk memperoleh darah
yang bisa menentukan adanya suatu kelainan dalam tubuh sehingga kita harus mendapatkan
darah dengan berhasil untuk dapat membantu diagnosa dokter. Hal ini merupakan tanggung
jawab pengambil darah (blood collector).
Untuk darah vena paling banyak diambil yaitu dari bagian tangan atas atau lipatan
siku (fosa cubiti). Prosedur untuk pengambilan darah vena ini posisi pasien harus berbaring
atau bisa sambil duduk tegak dan nyaman dengan tangan di tahan sehingga bagian tangan
yang diambil tidak bergerak.
- Kapas
- Tourniquet
- Syringe
- Tabung atau wadah sampel
- Parafilm
Caranya : - Cari vena dan yakinkan anda menemukan vena yang besar
- Siapkan jarum suntik sehingga siap pakai.
- Bersihkan bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70%, biarkan kering lagi.
- Bendung bagian lengan atas dengan menggunakan tourniquet dan minta orang itu untuk
mengepalkan tangannya agar venanya lebih jelas terlihat.
- Pegang bagian siku dan agak renggangkan kulitnya dengan jari agar lebih jelas dan tidak
bergerak.
- Tusukkan jarum sampai mengena bagian dalam lumen vena, arah jarum harus searah dengan
vena.
- Lepaskan pembendung dan buka kepalan tangan.
- Tarik penghisap semprit sampai didapat darah yang diperlukan.
- Dengan tangan kiri tutupkan kapas diatas jarum kemudian tarik jarumnya.
- Tekan bagian tusukan tersebut dengan kapas tadi untuk beberapa menit atau siku dilipatkan.
- Angkat jarum dari semprit dan masukkan ke dalam wadah atau tabung melalui dindingnya.
ANTI PEMBEKU DARAH (antikoagulants).
Anti koagulan ialah suatu zat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Dalam pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan lab, biasanya tidak langsung kita
periksa apalagi kalau darah tersebut berasal dari ruang perawatan atau rujukan dari
laboratorium lain. Untuk keperluan itu maka kita gunakan suatu zat untuk mencegah
terjadinya pembekuan darah yang kita sebut sebagai antikoagolansia.
Ada beberapa antikoagulansia yang banyak digunakan untuk pemeriksaan darah
diantaranya adalah :
1. EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid).
2. Natrium Sitrat 3,8%
3. Heparin
4. Natriun dan Kalium Oskalat.
5. Dan lain-lain.
Catatan :
Untuk EDTA dalam bentuk kering selama pencampuran harus digoyang-goyang beberapa
saat, karena EDTA bentuk kering lambat larutnya.
3. Heparin
Heparin bekerja seperti anti trombin, yaitu dimana proses pembekuan dicegah dengan
cara berinteraksi dengan Anti Trombin III. Hemaprin tidak berpengaruh terhadap bentuk sel-
sel darah tetapi tidak boleh digunakan untuk pembuatan sediaan hapusan karena
menyebabkan terjadinya dasar yang biru kehitam-hitaman pada preparat yang diwarnai
dengan pewarna Wright. Selain itu tidak mempunyai pengaruh osmotik terhadap sel-sel darah
sehingga bisa digunakan untuk penentuan resistensi eritrosit dan PCV.
Untuk membuat Heparin ini, dilarutkan 0,4 gram heparin serbuk ke dalam 100 ml
aquadest. Heparin biasanya digunakan dalam bentuk kering dengan perbandingannya adalah
1 mg Heparin : 1 ml darah. Tetapi dalam prakteknya Heparin ini jarang sekali digunakan
karena antikoagulan ini bisa menyebabkan terjadinya gumpalan trombosit dan lekosit, serta
pada pembuatan sediaan apus sulit mendapatkan warna dengan jelas dan juga sangat mahal
harganya.
HEMOSITOMETER
Hemositometer adalah satu set alat yang digunakan untuk menghitung jumlah sel
darah, dan sewaktu-waktu digunakan juga untuk menghitung jumlah bakteri. Alat ini terdiri
dari beberapa macam antara lain :
a. Kamar hitung
b. Pipet Thoma lekosit
c. Pipet thoma eritrosit
d. Kaca penutup (Deck Glass)
e. Aspirator (pengisap)
a. Kamar hitung
Gb. Kamar Hitung Tampak dari Atas
Kamar hitung (bilik hitung) adalah suatu ruangan dengan ukuran yang sangat kecil yang
digunakan untuk menghitung jumlah sel darah dengan menggunakan sampel yang sangat
sedikit. Volume tiap kamar hitung ini berbeda-beda tergantung jenis sel yang akan dihitung.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu kotak besar
(16 kotak kecil).
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
= ¼ x ¼ x 1/10 x 16
= 16 x 160 mm3 = 1/10 mm3
= 10/ mm3 (karena satuan darah per mm3).
---- Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 10 x 10 x N
= 100 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu 40 kotak
kecil.
Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3
= 1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3
= 100 /mm3 (karena satuan darah per mm3).
---- Sehingga jumlah satuan sel eritrosit adalah :
= P x V x N = 100 x 100 x N
= 10.000 N/mm3.
Prinsip perhitungan untuk kamar hitung lainnya sama seperti improved Neubauer yang
berbeda hanya ukurannya saja, hal ini disesuaikan dengan jenis sel yang diperiksa, artinya
kalau kalau jumlah selnya banyak maka menggunakan ukuran yang kecil atau sebaliknya.
Di dalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna bening dan berguna untuk mengocok
atau mengencerkan.
Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah volume (0,5 dan 1
serta 11). Angka-angka ini menunjukkan jumlah pengeceran atau perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengecer sampai angka 11 sehingga
pengeceran 1/11, tetapi karena pengeceran terjadi didalam ruangan yang berisi bola yaitu 1
sampai 11 sehingga volumenya 10 kali dan dari 0 sampai angka 1 tidak mengandung darah.
Jadi jumlah pengeceran tetap 1/10 atau 10 kali. Maka pada saat dimasukkan ke bilik hitung
kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan
pengencer yang tidak terencerkan.
0,5 1 101
Didalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna merah dan berguna untuk mengosok
atau mencampurkan.
Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah perbandingan volume (0,5
dan 1 serta 101). Angka-angka ini menunjukkan jumlah pengenceran atau perbandingan
volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengencer sampai angka 101 sehingga
pengenceran 1/101, tetapi karena yang mengandung darah dari angka 1 sampai angka 100,
maka pengenceran tetap 1/100 kali. Sehingga pada saat dimasukkan ke bilik hitung kita harus
membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer yang
tidak mengandung darah.
e. Aspirator (pengisap)
Aspirator atau pengisap ini terbuat dari bahan yang lentur dan elastis yang bisa
dibengkokkan. Hemositometer ini berisi dua buah aspirator yaitu dengan ujung berwarna
merah untuk menghitung jumlah eritrosit dan yang ujungnya putih untuk menghitung jumlah
leukosit.