Anda di halaman 1dari 5

18

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Di dalam ruangan
1. Hasil Pengukuran
Dari hasil pengukuran menggunakan heat stress area merk “Quest
Temp”, didapatkan hasil bahwa ISBB di dalam ruangan yaitu sebesar
26,7 oC.
2. Hasil Perhitungan
Kalori per jam = kalori (jenis aktivitas) x BB
Kalori per jam = 1,93 x 56
Kalori per jam = 108,08 kkal/jam
Berdasarkan tabel kategori beban kerja menurut Permenaker no. 13 tahun
2011, kalori per jam sebesar 108,08 kkal/jam termasuk dalam kategori
beban kerja ringan (< 200 kkal/jam)
Waktu kerja = (420 menit : 480 menit) x 100 %
Waktu kerja = 87,5 %
Dari hasil perhitungan maka dibandingkan dengan tabel dibawah ini
maka waktu kerja 87,5 % dengan beban kerja ringan, memiliki ISBB
sebesar 31,0 oC.

Tabel 4.1 ISBB menurut Permenaker No 13/MEN/X/2011

Pengaturan Waktu Indeks suhu basah dan Bola (ISBB) OC


Kerja Setiap jam Beban Kerja
Waktu Kerja (%) Ringan Sedang Berat
75 – 100 31.0 28.0 -
lanjutan
50 – 75 31.0 29.0 27.5
25 – 50 32.0 30.0 29.0
0 – 25 32,2 31,1 bersambung
30,5

Tabel 4.2 Perbandingan ISBB hasil pengukuran, perhitungan, dan yang


diperkenankan menurut Permenaker No 13/MEN/X/2011
19

Lokasi ISBB ISBB ISBB yang Keterangan


Pengukuran Pengukuran Perhitungan diperkenankan
(°C) (°C)
Ruang Memenuhi
26,7 31,0 31,0
Kuliah II
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai ISBB hasil pengukuran
maupun perhitungan telah memenuhi standar ISBB yang diperkenankan
PER.13/MEN/X/2011 untuk pekerja di bagian menjahit. Penentuan tersebut
sudah dipertimbangkan perbedaan beban kerja dan lama kerja dan istirahat.
Pada pekerjaan menjahit, beban kerja pada pekerja tergolong beban kerja
ringan dan pekerja bekerja dengan 75 % - 100 % kerja. Sehingga ISBB yang
dipergunakan adalah 31,0 °C.
Meskipun lokasi pengamatan tersebut masih berada pada ISBB yang
diperkenankan, pengendalian terkait iklim kerja tetap harus dilakukan agar
memperoleh kualitas ISBB yang baik. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas pekerja dan mencegah pekerja dari penyakit yang
disebabkan oleh faktor iklim kerja.
Rekomendasi peningkatan kualitas iklim kerja pada pekerjaan
menjahit dengan mesin yakni tentang ventilasi, baik ventilasi alami maupun
mekanis. Rekomendasinya adalah pemaksimalan system ventilasi dengan
cara membuka secara penuh ventilasi, baik jendela maupun pintu. Pembukaan
ventilasi secara penuh harus dipertahankan dari pekerja mulai bekerja sampai
aktifitas di ruangan tersebut selesai.
Selain hal-hal tersebut, juga dapat dilakukan berbagai hal berikut
untuk medapatkan kualitas ISBB yang baik :
1. Supervisi medis : pemeriksaan awal, berkala, khusus.
2. Fasilitas sanitasi : kamar mandi & air minum (15oC)
3. Engineering Control :
a. Isolasi sumber panas
b. Insulation  dibalut
c. Radiation shielding :
20

1) Relective shields : lembaran aluminium (dipantulkan)


2) Absorbtive shielding : 2 atau 3 lembar logam dicat hitam
(diserap)
3) Transparant shielding (kaca, ruang kontrol).
4) Flexible shielding : apron/overalls dilapisi aluminium 
memantulkan 90%.
5) Local exhaust ventilation : mengendalikan panas konveksi
memakai canopy hood.
6) Localized cooling at work station : pada suhu < 35 oC,
mengalirkan udara dingin ke pekerja.
7) General ventilation : suhu & kelembaban udara tinggi (alamiah
atau mekanis).
8) Evaporation cooling : menyemprotkan air pada udara
(penguapan air sebagai proses pendinginan)
9) Chilled cooled system : air dialirkan melalui kumparan.
10) Cooled water system : air dialirkan kembali karena persediaan
terbatas).
4. Pelatihan & pendidikan : aklimatisasi, sering minum, konsumsi garam
dapur, pengenalan tanda dan gejala, apd.
5. Pengaturan lama kerja & istirahat, misal setiap 4 jam kerja pekerja
beristirahat selama minimal 1 jam (sesuai jenis pekerjaan dan beban
pekerjaan)
6. Alat Pelindung Diri : kacamata, topi, apron, coveralls dilapisi aluminium,
sarung tangan, sepatu kerja.

B. Di luar ruangan
1. Hasil Pengukuran
Dari hasil pengukuran menggunakan heat stress area merk “Quest Temp”,
didapatkan hasil bahwa ISBB di luar ruangan yaitu sebesar 26,3 oC.
2. Hasil Perhitungan
%CVL = 100 x (denyut nadi kerja-denyut nadi istirahat)
21

Denyut nadi maksimum-denyut nadi istirahat


%CVL = 100 x (100-75)
193 - 75
%CVL = 21,18 %
Berdasarkan tabel kategori beban kerja menurut %CVL, nilai %CVL
sebesar 21,18 % termasuk kategori ringan, dimana tidak terjadi
pembebanan kerja.

Tabel 4.3 Kategori beban kerja menurut %CVL lanjutan

NO KATEGORI NILAI %CVL KET


Tidak terjadi
1 Ringan <30%
pembebanan
Pembebanan sedang dan
2 Sedang 30 - <60% mungkin perlu
perbaikan
Pembebanan agak berat
3 Agak berat 60 - <80%
dan perlu perbaikan
Pembebanan berat dan
harus segera ada
4 Berat 80 – 100%
perbaikan, boleh bekerja
dalam waktu singkat
Pembebanan sangat
berat dan berhenti
5 Sangat Berat >100%
bekerja sampai ada
perbaikan
Tabel 4.4 Perbandingan ISBB hasil pengukuran, perhitungan, dan yang
bersambung
diperkenankan menurut %CVL

Lokasi ISBB %CVL %CVL yang Keterangan


Pengukuran Pengukuran Perhitungan diperkenankan
(°C) (%)
Depan Memenuhi
Ruang 26,3 21,18 < 30 %
Kuliah II
22

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai ISBB hasil pengukuran


maupun perhitungan telah memenuhi standar ISBB yang diperkenankan
%CVL untuk pekerjaan mekanik di pertambangan. Penentuan tersebut sudah
dipertimbangkan perbedaan beban kerja dan lama kerja dan istirahat. Pada
pekerjaan mekanik di pertambangan, beban kerja pada pekerja tergolong
beban kerja ringan dan pekerja bekerja kurang lebih selama 3 jam kerja dalam
satu hari. Sehingga %CVL (beban kardiovaskuler) adalah 21,18 %. Dalam hal
ini, pekerja tidak mengalami pembebanan pekerjaan.
Meskipun lokasi pengamatan tersebut masih berada pada ISBB yang
diperkenankan, pengendalian terkait iklim kerja tetap harus dilakukan agar
memperoleh kualitas ISBB yang baik. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas pekerja dan mencegah pekerja dari penyakit yang
disebabkan oleh faktor iklim kerja.
Rekomendasi peningkatan kualitas iklim kerja pada pekerjaan
mekanik di pertambangan yakni dengan pemberian beberapa kipas angin
lokal yang besar pada beberapa tempat.

Anda mungkin juga menyukai