Dari jenis – jenis fluida reservoir adapun fluida yang diklasifikasikan berdasarkan fasanya
adapun oil dan gas reservoir. Yang dimana klasifikasi dari jenis fluidanya tergantung oleh :
Kondisi di atas adalah poin penting dalam practical dalam penggunaan eksperimental atau
penentuan matematika dari kondisi – kondisi diatas. Dari kondisi tersebut dapat di nyatakan
dalam tipe – tipe diagram yang berbeda salah satunya biasanya disebut diagram fasa. Salah satu
jenis dari tipe diagram fasa adalah pressure-temperature diagram.
Klasifikasi reservoir
Klasifikasi hidrokarbon yang terjadi secara natural
Mendeskripsikan kelakuan fasa dari fluida reservoir
Gambar : Diagram Multicomponent System
Secara umum , fluida reservoir dapat diklasifikasikan berdasarkan titik dan tekanan awalnya dari
diagram pressure-temperature terbagi menjadi 2 tipe , diantaranya :
Oil Reservoir : Jika temperatur dari reservoir T kurang dari Critical Temperature Tc dari
reservoir fluidanya maka dapat di klasifikasikan sebagai Oil Reservoir.
Gas Reservoir : Jika temperatur dari fluida reservoir T lebih dari Critical Temperature
Tc , maka fluida tersebut diklasifikasikan sebagai Gas Reservoir.
1. Black Oil
2. Volatile Oil
3. Retrograde Gas ( Gas Condensate )
4. Wet Gas
5. Dry Gas
Tipe pertama dari diagram fasa fluida reservoir adalah Black Oil. Dimana Fluida terdiri
dari rantai hidrokarbon yang besar, berat dan tidak mudah menguap. Hal ini dapat dilihat dari
diagram fasanya, pada diagram fasa tersebut dapat dilihat bahwa Temperatur Kritis (Tc) lebih
besar daripada Temperatur reservoir (Tr). Pada saat Pr lebih tinggi dari Pb, fluida dalam kondisi
tak jenuh (undersaturated) dimana pada kondisi ini minyak dapat mengandung banyak gas.
Ketika tekanan reservoir (Pr) turun dan dibawah tekanan gelembung (Pb) maka fluida akan
melepaskan gas yang dikandungnya dalam reservoir hanya saja pada separator jumlah cairan
yang dihasilkan masih lebih besar.
Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna
coklat/kehitaman. Black oil sering juga disebut low-shrinkage crude oil atau ordinary oil.
Ketika tekanan reservoir berada di antara garis 1 dan 2, oil berada dalam kondisi
undersaturated, yang berarti gas terlarut bisa lebih banyak. Bubble point (titik 2) merupakan
kondisi saturated, yaitu minyak mengandung jumlah maksimal gas terlarut. Penurunan tekanan
di bawah titik bubble point, akan menyebabkan gas terlepas dan membentuk free gas di dalam
reservoir. Gas juga terbentuk ketika minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan.
Fenomena ini menyebabkan penyusutan/shrinkage minyak.
Tipe kedua dari diagram fasa fluida reservoir adalah volatile oil. Jenis minyak mentah ini
biasanya ditandai dengan penyusutan secara drastis di bawah pressure bubble. Volatile oil
memiliki faktor volume formasi minyak < 2 bbl/STB, Gas Oil Ratio antara 2000-3200 Scf/STB,
Gravity oil antara 45-55 ° API, serta memiliki warna hijau ke orange. Volatile oil memiliki
kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil. Volatile oil sering
juga disebut High-shrinkage crude oil atau Near-critical oil.
Perbedaan volatile oil dengan black oil dapat diliat dari panjang garis 1-2. Pada volatile
oil garis 1-2 lebih pendek dibandingkan black oil. Hal tersebut mengakibatkan volatile oil lebih
cepat menyentuh pressure bubble (saturated) dibandingkan black oil. Selain itu, garis 1-2 lebih
dekat dengan titik kritis yang menandakan bahwa volatile oil lebih banyak mengandung gas
sehingga volatile oil lebih ringan dibandingkan black oil.
Tipe ke tiga dari digram fasa fluida reservoir adalah Retrograde Gas. Diagram fasa dari
Retrograde Gas agak lebih kecil dari diagram fasa minyak dan titik kritisnya berada dibawah sisi
kiri. Perubahan ini karena retrograde gas yang mengandung lebih sedikit hidrokarbon berat dari
minyak.
Diagram fasa dari Retrograde Gas memiliki temperatur kritis lebih rendah dari
temperatur reservoir dan cricondenterm lebih besar dari temperatur reservoir.
Pada diagram fasa Retrograde Gas awalnya benar-benar gas reservoir di titik 1. Seiring
tekanan reservoir menurun, Retrograde Gas mencapai titik embun di titik 2. Seiring dengan
tekanan berkurang, terbentuk cairan embun dari gas di reservoir.
Pressure path tekanan reservoir pada diagram fasa retrograde gas mengindikasikan
bahwa pada beberapa tekanan rendah cairan menguap kembali menjadi gas.
Batas bawah dari prduksi awal untuk Retrograde Gas adalah dengan GOR 3300scf/STB.
Batas atasnya tidak dapat dipastikan dengan baik nilainya sekitar 150,000 scf/STB. GOR yang
tinggi menunjukkan diagram fasa jauh lebih kecil dari pada gambar yang ditunjukkan diatas.
Dengan GOR yang tinggi memiliki cricondenterm yang dekat dengan temperatur reservoir dan
menghasilkan sangat sedikit cairan retrograde di reservoir.
Produksi GOR untuk Retrograde Gas akan meningkat setelah prooduksi dimulai dari
tekanan reservoir mencapai tekanan titik embun dari gas. Oil gravity pada stock tank antara 40◦
dan 60◦ API dan meningkat seiring semakin jauh dibawah tekanan titik embun. Cairannya dapat
berwarna cerah, coklat, oranye, atau air putih.
9.3.4. Wet Gas
Tipe ke empat dari diagram fasa fluida reservoir adalah Wet Gas. Wet gas hanya ada
sebagai gas di reservoir sepanjang pengurangan tekanan di reservoir. Pressure path dari titik 1 ke
titik 2 tidak masuk dalam phase envelope. Dengan demikian, tidak ada cairan (liquid) yang
terbentuk di reservoir. Namun, pada saat kondisi separator titik 3 berada di dalam phase envelope
yang menyebabkan beberapa liquid terbentuk di permukaan.
Liquid yang terbentuk di permukaan dari suatu sumur gas biasa di sebut condensate dan
reservoir gas biasanya disebut dengan condensate-gas. Hal ini menyebabkan kebingungan antara
wet gas dan retrograde gas. Kata “basah” pada wet gas tidak berarti gas tersebut basah dengan
air, tapi mengacu pada liquid hidrokarbon yang mengembun pada kondisi permukaan.
Sebenarnya, gas di reservoir biasanya jenuh dengan air.
Wet gas menghasilkan liquid di stock tank memiliki gravity dengan rentan yang sama dengan
retrograde gas. Wet gas yang sebenarnya memiliki produksi GOR yang tinggi. Gas dengan
produksi lebih dari 50,000 scf/STB dapat di asumsikan sebagai wet gas.
9.3.5. Dry Gas
Tipe ke lima dari diagram fasa fluida reservoir adalah Dry Gas. Dry gas komposisi
umunnya adalah metane dengan beberapa tambahan. Gambar dibawah menunjukan bahwa
campuran hidrokarbon hanya gas di reservoir dan pada kondisi separator dipermukaan berada di
luar dari phase envelope yang berarti tidak ada liquid yang terbentuk hingga di separator di
permukaan.
Kata “dry” dalam dry gas menunjukkan bahwa gas tidak mengandung cukup banyak
molekul yang lebih berat untuk membentuk cairan hidrokarbon di permukaan. Biasanya
beberapa air terkondensasi di permukaan. Reservoir dry gas sering disebut sebagai reservoir gas.
Hal ini menyebabkan kebingungan karena wet gas juga disebut dengan reservoir gas. Biasanya
system yang mempunyai GOR lebih besar dari 100,000 scf/STB diasumsikan sebagai Dry Gas
Reservoir.