BAB 1 PENDAHULUAN
cukup potensial dan terkandung pada minyak aromatik dari bunga, daun, dan
kulit batang tumbuhan lainnya. Didalam tubuh, metil salisilat di hidrolisis
menjadi asam salisilat yang mempunyai efek serupa dengan aspirin. Metil
salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen.Tidak
larutdalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter.Metil salisilat sering
digunakan sebagai bahan farmasi, penyedap rasa pada makanan, minuman,
gula-gulaan, pasta gigi, antisqeptik dankosmetik serta parfum. Metil salisilat
telah digunakan untuk pengobatan sakit syaraf, sakit pinggang, radang selaput
dada dan rematik, juga sering digunakan sebagai obat gosok dan balsam.
Secara teknik metil salisilat pun digunakan sebagai bahan pencelup pada fiber
polyester, fiber tracetate dan fiber sintetik lainnya.(Bachtiar, 2014)
Metil salisilat merupakan derivate asam salisilat yang dapat
disintesis dari asam salisilat dan metanol berdasarkan pada reaksi estrefikasi.
Metil salisilat merupakan campuran yang tidak berwarnah, berbau khas dan
beraroma seperti minyak gandapura. Metil salisilat ( minyak wintergreen)
hanya digunakan sebagai obat luar dalam bentuk salep atau lininen dan
dimaksudkan sebagai counter irritant bagi kulit. Metil salisilat jauh lebih
toksin dari pada natrium salisilat dan intoksikasinya sering terajai pada anak-
anak (Rahardja, 2002).
Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup
penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediate dari
pembuatan bat-obatan seperti antiseptic dan analgetik (Supardani, 2006).
Pembuatan asam salisilat dalam praktikum ini dilakukan dengan
menghidrolisis metil salisilat dengan katalis basa. Prinsip percobaan ini adalah
reaksi hidrolisis ester denganmenggunakan NaOH sebagai katalis basa.
Metode yang digunakan adalah metode refluks,metode kristalisasi, dan
metode rekristalisasi. Metil salisilat akan membentuk garam natrium salisilat
saat direaksikan dengan NaOH yang kemudian akan membentuk asam salisilat
saatdireaksikan dengan H2SO4. Asam salisilat yang diperoleh merupakan
kristal putih dengan bentuk kristal kecil dan rapuh (Bachtiar, 2014).
murah secara berlebihan. Teknik lain ialah membuang salah satu produk dari
dalam campuran reaksi (misalnya dengan destilasi air secara azeotropik).
Dengan bertambahnya halangan sterik dalam zat antara laju pembentukan
ester akan menurun. Rendamen esternya pun berkurang Ester adalah turunan
asam salisilat/ karboksilat yang gugus –OH dari karboksilnya diganti dengan
gugus –OR dari alcohol. Ester mengandung gugus karbonil dan satu ikatan
ester dengan karbon karbonil. Ester dibuat dari asam dan alkohol dari anhidrat
asam dan alkohol (Dirjen POM, 1979).
Asam salisilat memiliki rumus molekul C 6H4COOHOH berbentuk
kristal berwarna merah muda terang hingga kecokelatan yang memiliki berat
molekul sebesar 138,123 g/mol dengan titik leleh sebesar 1560C dan densitas
pada 250C sebesar 1,443 g/mL. Mudah larut dalam air dingin tetapi dapat
melarutkan dalam keadaan panas.Asam salisat dapat menyublim tetapi dapat
terdekomposisi dengan mudah menjadi karbon dioksida dan phenol bila
dipanaskan secara cepat pada suhu sekitar 2000C (wikipedia, 2011).
4.2 Pembahasan
Metil salisilat adalah produk alami dari berbagai jenis tanaman.
Beberapa tanaman menghasilkan itu disebut wintergreen. Tanaman yang
mengandung metil salisilat organik ini menghailkan ester (kombanasi dari
asam organik dengan alkohol kemungkinan besar sebagai anti herbivora
pertahanan. Metil salisislat merupakan salah satu bahan baku utama dalam
pembuatan balsam. Selain dapat dipeoleh dari alam, metil salisilat juga dapat
dibuata secara sintetik dari reaksi asam salisilat dengan mtanol menggunakan
katalis asam sulfat pekat.
Dimana asam salisislat meupakan salah satu bahan kimia yang
cukup penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis
yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediat dari
pembuatan obat-obatan seerti antiseptic, pada percobaan ini kita akan
melalukukan sintsisi metil saliilat dengan raksi eksterifikasi dengan
menggunakan metode refluks. Digunakan metede ini karena perangkapnya
lebih sederhana, lebih mudah dalam mengerjakan dan menjaga jumlah
metanol yang akan direeaksikan dengan sempurna (terkondsasi deengan bik)
sehingga ddiperoleh hail yang juga sempurna.
Adapun cara kerja dari percobaan ini yaitu dilakukan refluks labu
alas datar 100 ml, lalu di masukkan 4 gram asam salisilat ke dalam gelas piala
di larutkan dengan 16 ml methanol, kemudian di tambahkan 3,5 mL asam
sulfat pekat aduk hingga homogen, tambahkan batu didih daan pasang
peralatan. Di panaskan campuran selama 2-3 jam kemudian diinginkan
dengan mencelupkannya dalam tangas atau wadah yang berisi es, di
tambahkan 25 mL air lalu dituangkan dicorong pisah (diaaduk), di diamkan
beberapa menit hingga terbentuk dua lapisan, ambil lapisan metil salisilat
masukkan kedalam erlenmeyer, ditambahkan 25 ml NaHCO3, dipisahkan,
dibuang lapisan dalamnya dengan menggunakan corong pisah. Kemudian
cuci ester ( metil salisilat ) dengan 25 mL air. Lalu dipisahkan lapisan ester
masukan ke dalam erlenmeyer, ukur volumenya, dan hitung % rendamennya.
Pada percobaan ini proses refluks dilakukan selama 2 - 2,5 jam.
Selama proses refluks, dalam labu alas datar diberi batu didih.tujuannya dari
batu didih tersebut adalah untuk mencegah terjadinya letupan yang di
sebabkan oleh perbedaan dari titik didih dari kedua bahan tersebut.
Pada percobaan ini yang telah di lakukan di dapatkan metil salisat
tetapi tidak sesuai dengan yang diinginkan karena adanya faktor yang tak
terduga (listrik padam) sehingga proses refluks terhambat dan tidak berjalan
karena adanya faktor kesalahan atau faktor yang tak terduga yang terjadi pada
saat praktikum sehingga hasil yang dipeoleh tidak sesuai dengan literatur.
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan yang dilakukan hasil yang di dapatkan untuk
percobaan sintesa metil salisilat adalah 57,72 % yang tidak sesuai dengan
yaitu kemurnian rendamen metil salisilat 95%.
5.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Metil Salisilat :Makassar.
Anonim, 2009. Reaksi Eksterefikasi : Makasar.
Bachtiar, Wardi. 2014. Sosiologi Klasik dari Comte Hingga Parsons. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Supardani dkk. 2006. Perancangan Pabrik Asam Salisilat dari Fenol. Jurusan
Teknik Kimia FTI Institut Teknologi Nasional: Bandung.
Tjay, Hoan Tan dan Kirana Rahardja., 2002, Obat-obat Penting Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya. Edisi kelima, Cetakan
kedua. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia: Jakarta.
Wikipedia. 2011. Kontribusi. Diakses 30 Oktober 2011 pukul 15.00 WIB, dari
http://id.wikipedia.org
LAMPIRAN
Skema Kerja
Ditimbang asam salisilat 4 gram
Dimasukka ke dalam labu alas datar 500 ml
Ditambahkan 16 ml metanol
Ditambahkan 3,5 ml asam sulfat pekat ( aduk perlahan )
. Ditambahkan batu didih ke dalam labu alas datar
Dirangkai alat refluks
Dipanaskan campuran hingga mendidih / mengalami refluks 2-2,5 jam
Didinginkan larutan dengan mencelupkan kedalam wadah berisi es batu
Ditambahkan 25 ml air kedalam labu alas datar
Tuang ke corong pisah ( diaduk)
Didiamkan beberapa menit hingga terbentuk dua lapisan
Diambil lapisan metil salisilat masukkan ke erlenmeyer
Ditambahkan 25 ml NaHCO3
Dimasukkan ke corong pisah (kocok)
Didiamkan beberapa menit
Diambil lagi lapisan metil salisilatnya ke erlenmeyer
Ditambahkan 25 ml air
Dimasukkan ke dalam corong pisah
Dipisahkan kembali
Diambil lapisan metil salisilat
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
Ukur volumenya dan
Dihitung % rendamennya.
Gambar