Modul 11 Keausan Degnan Mesin Los Angeles PDF
Modul 11 Keausan Degnan Mesin Los Angeles PDF
MODUL 11
KAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELESE
(AASHTO T-96-74)
(ASTM C-131-55)
(ASTM C-535-9)
1. Dasar Teori
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lolos/lewat saringan no.12
(1.17mm) terhadap berat semula dalam bentuk persen. Mesin Los Angelese bekerja
dengan beberapa bola baja dan silinder yang beerputar.
Berdasarkan SNI 03-2417-1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut :
- Keausan > 40% tidak baik digunakan untuk perkerasan jalan.
- Keausan < 40% baik digunakan untuk perkerasan jalan.
Daya tahan agregat terhadap beban mekanis diperiksa dengan melakukan
pengujian abrasi menggunakan alat abrasi Los Angelese sesuai dengan SNI 03-
2417-1991 atau AASHTO T96-87. Gaya mekanis pada pemeriksaan dengan alat
abrasi Los Angelese diperoleh dari bola-bola baja yang dimasukan bersamaan
dengan agregat yang hendak diuji.
Daya tahan terhadap kimiawi diperiksa dengan pengujian roundness atau
digunakan juga pengujian sifat kekekalan bentuk batu terhadap larutan natrium
sulfat (NaSO4) atau magnesium sulfat (MgSO4) SNI-03-3407-1994, yang
menjelaskan klasifikasi ketangguhan batu sebagai berikut :
Batas tangguh bila diuji dengan menggunakan larutan Natrium Sulfat diperoleh
indeks kekerasan <10% atau bila diuji menggunakan larutan Magnesium Sulfat
diperoleh indeks kekerasan <12%, secara umum agregat harus memiliki daya tahan
cukup terhadap :
- Pemecahan (rusting)
- Penurunan (degradation)
- Penghancuran (disintegration)
Menurut PB-0206-76, hasil pengujian bahan jalan maksimum 40%, dilakukan
denga500 atau 1000 putaran dengan kecepatan 30-33 rpm. ASTM standard C.131
dan C.535 memakai cara pengujian gesekan dengan mesin Los Angelese dan
tertahan aus dinyatakan dengan persentase bagian yang lewat ayakan 2 mm tidak
lebih dari 50% (SII 0087-75).
Rumus Keausan (%)
(𝑎)−(𝑏)
Keausan=( )𝑋 100%
(𝑎)
Dimana :
2. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar
terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Los Angelese. Keausan
tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan kausan tertahan di
saringan No.8 dan No.16.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Mesin Los Angelese
Digunakan sebagai alat untuk mengetahui nilai keausan agregat yang
digunakan
Gambar 3. Talam
5. Timbangan Digital
Digunakan untuk menimbang berat agregat yang digunakan dalam pengujian
Gambar 3. Oven
4. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Agregat kasar sebesar 5000 gram
5. Prosedur
Prosedur yang dilaksanakan dalam praktikum ini adalah :
1. Timbang berat agregat kasar yang digunakan dalam pengujian sebanyak
5000 gram
2. Cuci agregat kasar tersebut hingga bersih
3. Keringkan agregat yang telah dicuci ke dalam oven selama ±24 jam pada
suhu 110±5℃
4. Setelah dikeluarkan dari oven, lalu ayak menggunakan saringan No. ½”, ¾,
3/8.
5. Setelah di ayak, masukkan agregat yang tertahan saringan No. ¾ dan 3/8 ke
dalam mesin Los Angelese lalu, karena tidak ada agregat yang tertahan di
saringan No ½ maka tidak ada pengujian menggunakan agregat tersebut.
6. Tambahkan bola baja sebanyak 6 buah ke dalam alat tersebut berbarengan
dengan agregat yang akan diuji.
7. Nyalakan alat tersebut selama 10 menit (100 put = 5menit)
8. Setelah dimatikan, keluarkan agregat beserta bola bajanya, lalu saring
menggunakan saringan no. 8 dan no. 16
9. Setelah disaring lalu timbang berat agregat yang tertahan disaringan no 8 dan
no 16
6. Pelaporan
Kelompok : Tanggal :
Jurusan : Asisten :
Pemeriksaan Saringan Berat
Lewat Tertahan (gram)
76,2 63,5 -
63,5 50,8 -
50,8 37,5 -
37,5 25,4 -
25,4 19 -
19 12,5 -
12,5 9,5 -
9,5 6,3 -
6,3 4,75 -
4,75 2,38 -
2,38 1,19 -
Jumlah Berat (a) 5000
(a)-(b) 479
(𝑎)−(𝑏)
Keausan 𝑥 100% 9,58%
(𝑎)
Catatan :
1. Pastikan mesin Los Angelese yang telah digunakan sebelumnya, ketika
digunakan kembali harus dalam keadaan bersih dari agregat lain untuk
menghindari pencampuran dengan bahan lain
2. Saat menyaring menggunakan saringan no.8 dan no.16 usahakan tidak
menggunakan mesin penggetar tapi dengan cara manual agar nilai
keausannya tidak melebihi batas maksimum
Daftar Gradasi Agregat berat danjumlah bola yang digunakan
Tabel 3.? Gradasi Agregat berat danjumlah bola yang digunakan
Lewat Tertahan
A B C D E F G
(mm) (mm)
75 63 2500
63 50 2500
28 20 1250
20 10 1250 2500
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
7. Perhitungan
Diketahui :
Berat awal (a) = 5000 gram
Berat total agregat tertahan di saringan no. 8 dan no. 16 = 4521 gram (b)
Sehingga didapatkan nilai keausan sebesar :
(𝑎)−(𝑏)
Keausan = 𝑥100%
(𝑎)
479
= 𝑥100% = 9,58%
5000
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, telah diperoleh nilai
keausan sebesar 9,58%. Mengacu pada ketentuan yang berlaku, yaitu ASTM C-131
dan AASTHO.T T-96 serta SNI 03-2417-1991 bahwa agregat yang baik digunakan
dalam pengujian adalah <40% sehingga nilai keausan yang telah didapatkan
memenuhi ketentuan tersebut maka agregat tersebut dapat dikatakan baik bila
digunakan dalam sebuah pencampuran aspal.
(a)-(b)
(𝑎)−(𝑏)
Keausan 𝑥 100%
(𝑎)
Keausan rata-rata
Asisten Laboratorium,
Ridho F