Anggota Kelompok :
Peralatan yang biasa dipakai di bengkel ini yaitu peralatan standar bengkel.
Diantaranya adalah :
1. Palu
2. Palu khusus untuk perbaikan Body
3. Gunting Potong
4. Tang
5. Gerinda
6. Las
7. Kompresor
8. Bor Listrik
9. Linggis
10. Hot Gun
11. Alat Pemoles
12. Spray gun
C. Perbaikan
Pada tahapan perbaikan ada 3 klasifikasi sesuai dengan tingkat kerusakan
mobil, yaitu :
1. Kerusakan ringan
Pada bodi mobil terdapat lecet atau goresan sehingga hanya perlu
dilakukan pengelupasan pada cat yang tergores, proses pendempulan dan
pengecatan.
2. Kerusakan sedang
Pada kerusakan jenis ini terjadi penyokan pada bodi mobil namun tidak
terlalu dalam, sehingga hanya diperlukan proses kenteng biasa, jika bodi
terbuat dari material plastik yang penyok akan dikembalikan dengan
dipanaskan. Dan jika body sampai pecah atau sobek dapat dilakukan
proses penjahitan dengan plastic welder.
3. Kerusakan berat
Kerusakan ini biasanya terjadi karena kecelakaan, bagian mobil
mengalami penyokan atau lekukan yang dalam. Pengerjaannya
menyeluruh dari mulai melakukan kenteng body sampai dilakukan
penggantian jika kerusakan sudah tidak dapat dikembalikan.
Cara perbaikan menggunakan ring yang dilas pada bagian bodi mobil
yang penyok kemudian ditarik dengan hingga bodi kembali ke posisi
semula, lalu diratakan menggunakan palu atau dikenteng.
D. Pendempulan
Setelah proses perbaikan bodi maka di lanjutkan dengan proses
pendempulan. Tujuan dari proses ini yaitu meratakan, menghaluskan dan
menambal bodi yang tergores atau penyok serta mendasari pengecatan.
Gambar 1. mobil yang sudah didempul
E. Epoxy
Yaitu proses pelapisan bodi dengan cairan yang berfungsi menjadi
pelindung agar bodi tidak cepat berkarat. Selain itu juga sebagai landasan agar
cat melekat kuat pada bodi mobil.
Sebelum melakukan proses pengecatan plat bodi dilapisi
mengguanakan tiner untuk pengecekan kualiatas plat yang rusak, jika kualitas
cat pada plat kurang baik maka cat akan rapuh sehingga perlu dilakuakn
pengelupasan cat sebelum diberi cat baru.
F. Pengecatan
Tahapan pengecatan dilakukan setelah proses pendempulan dan epoxy
sehingga bodi mobil sudah dalam keadaan rata dan halus, pada tahapan ini
lalu dilakukan penyampuran warna cat sehingga sama dengan bagian mobil
lainnya dan dilakukan pengecatn dasar terlebih dahulu yang disusul dengan
pengecatan warna aslinya.
G. Pemolesan
Bertujuan untuk memperhalus permukaan bodi yang telah dicat, biasanya
terdapat permukaan yang tidak rata akibat proses pengecatan biasanya dapat
berupa kotoran pada spray gun maupun akibat dari cat yang telah mongering
yang tertempel pada spray gun.
Proses :
Dengan mengoleskan kompon pada bodi mobil kemudian dipoles dengan
menggunakan mesin poles hingga permukaan menjadi lebih halus.