Anda di halaman 1dari 22

MODUL GAMBAR MESIN

2016

STUDIO GAMBAR BERSAMA


TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

1. ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN


Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus ditentukan secara jelas
tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail mungkin agar
gambar tersebut dapat mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Menentukan ukuran
suatu objek dapat dilaksanakan pada masing-masing bagian disertai penunjukan ukuran antara
garis sumbu dengan garis sumbu.
1.1 Garis ukur dan garis bantu
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linier, ditarik garis-garis bantu melalui batas
gambar pandangan benda, dan garis ukurnya ditarik tegak lurus, dengan beberapa pengecualian
(pada gambar dibawah). Sebuah garis ukur dengan mata panahnya, menunjukkan besarnya
ukuran dari suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukur. Garis bantu dan garis ukur
ditarik dengan garis tipis.
Garis bantu ditarik sedikit melebihi, kira-kira 2mm, garis ukur. De beberapa negara seperti
Amerika, garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar, tetapi dengan jarak
sedikit, untuk membedakan garis gambar dengan garis bantu.

Gambar 1.1 Garis ukur dan garis bantu

Pemberian garis ukur dan garis bantu secara lengkap:


1. Penunjukan ukuran besaran
Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar, tinggi secara menyeluruh.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 1
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 1.2 Penunjukan ukuran besaran

2. Tanda anak panah

Gambar 1.3 Tanda anak panah

3. Penunjukkan ukuran radius


Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda, mengarah ke atau dari
titik pusat radius tersebut.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 2
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 1.4 Penunjukan ukuran radius

4. Penunjukkan ukuran ulir


Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode ukuran M untuk ulir Metrik
ata W untuk ulir Witworth.

Gambar 1.5 Penunjukan ukuran ulir

5. Penunjukkan ukuran sejajar


Ukuran sejajar menunjukkan pengertian bahwa bidang lain selalu diukur dari
bidang patokan.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 3
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 1.6 Penunjukan ukuran sejajar

6. Penunjukkan ukuran gabungan

Gambar 1.7 Penunjukan ukuran gabungan

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 4
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

7. Penunjukkan ukuran ber-step

Gambar 1.8 Penunjukan ukuran ber-step

8. Penunjukkan ukuran sistem koordinat

Gambar 1.9 Penunjukan ukuran sistem koordinat

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 5
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

9. Chamfer
Untuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 450 pada umumnya dicantumkan pada
gambar benda.

Gambar 1.10 Chamfer

10. Penunjukkan ketirusan


Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang

Gambar 1.11 Penunjukan ketirusan

1.2 Ukuran dan Toleransinya


Angka ukuran yang menunjukkan ukuran benda pada umumnya tidak dapat dipenuhi
dengan tepat. Batas-batas ketidaktepatan ini harus dinyatakan dalam gambar juga. Cara-
caranya:
a. Ukuran dengan toleransinya, yang ditendtukan dalam ISO 2769 “Penyimpanan
ukuran yang diizinkan pada pengerjaan dengan mesin tanpa penentuan
toleransinya”

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 6
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

b. Ukuran dengan ketentuan toleransi linier


c. Ukuran dengan lambang toleransi, yang menentukan toleransi, sesuai dengan
ISO/R296 “Sistem ISO tentang batas dan suaian: Bagian I Umum, toleransi dan
penyimpangan”
d. Ukuran teoritis tepat tanpa toleransi linier, yang ditentukan oleh ISO 1101/I
“Toleransi bentuk dan posisi: Bagian I Umum, Penunjukkan dalam gambar”. Dalam
hal ini toleransi posisi harus diterapkan pada posisi yang sebenarnya, yang telah
ditentukan oleh ukuran ini.
e. Ukuran yang biasanya tanpa toleransi; dipakai hanya sebagai bahan informasi. Ini
disebut dimensi referensi dan tidak operasi produk atau pemeriksa.

Gambar 1.12 Macam – macam jenis ukuran dan toleransinya

Toleransi yaitu perbedaan penyimpangan atas dan bawah, harus dipilih secara seksama,
agar sesuai dengan persyaratan fungsionalnya.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 7
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Tabel 1 Lambang – lambang yang digunakan pada komponen mesin

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 8
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 9
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 10
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 11
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

2 JENIS ULIR DAN FUNGSINYA


Secara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir dalam tiap gang
(pitch), dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini dilihat dari standar yang digunakan,
misalnya ulir Whitworth, ulir metrik, dan sebagainya.

2.1 Jenis ulir menurut arah gerakan jalur ulir


Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan menjadi dua macam ulir yaitu ulir kiri dan ulir
kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir kanandilihat kemiringan
sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan memutar pasangan dari komponen-komponen yang
berulir misalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur dipasangkan pada baut yang kemudian
diputar (searah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir
kanan.
Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) ternyata murnya
bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kiri. Jadi, pada ulir kanan kalau melepas mur
dari bautnya maka mur harus diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan
murnya adalah dengan memutar mur ke kanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir
kanan.

Gambar 2.1 Ulir menurut arah gerakan jalur ulir

2.2 Jenis ulir menurut jumlah ulir tiap gang (pitch)


Dilihat dari banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir
tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam satu putaran (dari puncak ulir yang satu ke
puncak ulir yang lain) terdapat lebih dari satu ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir, dan empat ulir.
Untuk ulir ganda ini biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya, misalnya ganda dua,
ganda tiga, dan ganda empat. Melihat bentuknya, maka satu putaran pada ulir ganda dapat
memindahkan jarak yang lebih panjang dari satu putaran ulir tunggal.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 12
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 2.2 Ulir menurut pitch

2.3 Jenis ulir menurut bentuk sisi ulir


Melihat bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir segitiga, segiempat,
trapesium, parabol (knuckel). Bentuk ulir ini juga ada kaitannya dengna standar yang
digunakan. Berikut ini beberapa contoh dari bentuk ulir.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 13
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 2.4 Ulir menurut pitch

3 POTONGAN
Untuk menggambarkan bagian-bagian berongga biasanya dipergunakan garis gores yang
menyatakan garis-garis tersembunyi. Akan tetapi, jika hal ini dilakukan akan dihasilkan
gambar yang rumit dan sulit dimengerti, maka dari itu untuk mendapatkan gambar dari
gambaran dari bagian-bagian yang tersembunyi tersebut, bagian yang menutupi dibuang.
Gambar demikian disebut gambar potongan atau yang biasa disebut potongan.
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut
potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal
ini potongannya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah.
Peraturan-peraturan umum yang berlakuuntuk gambar-gambar proyeksi, berlaku juga untuk
gabar potongan. Adapun macam-macam potongan antara lain:

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 14
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

3.1 Potongan dalam satu bidang


a. Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongannya dan
tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar.
b. Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya
harus dijelaskan pada garis potongnya.
3.2 Potongan oleh lebih dari satu bidang
a. Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potongan-potongan
dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan.
b. Perpotongan oleh dua bidang berpotongan
Bagian-bagian simetris dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan
bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang
terakhir ini, settelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar
sehingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama.
c. Potongan pada bidang berdampingan
Dapat dibuat dengan bidang-bidang yang berdampingan melalui garis
sumbunya.

Gambar 3.1 Potongan lebih dari satu bidang

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 15
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

3.3 Potongan separuh


Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan
setengahnya lagi sebagai pandangan. Dalam gambar ini garis-garis yang tersembunyi tidak
perlu digambar dengan garis gores lagi karena sudah jelas potongannya.

Gambar 3.2 Potongan Separuh


3.4 Potongan oleh lebih dari satu bidang
Potongan setempat dan potongan penuh. Gambar potongan setempat digunakan untuk
menggambar benda kerja yang dipergunakan dari bagian kecil dari benda yang tersembunyi.
Untuk mendapatkan gambar yang tersembunyi dapat juga dilakukan dengan penggambaran
penuh.

Gambar 3.3 Potongan lebih dari satu bidang


3.5 Potongan yang diputar di tempat atau dipindahkan
Benda-benda tertentu seperti ruji-ruji roda, tuas, pelek, rusuk penguat atau kait dapat
digambar dengan pandangan setempat. Gambar-gambar seperti tersebut diatas, untuk bagian-
bagian tertentu dapat digambar potongan setempat. Atau setelah gambar potongannya diputar,
maka gambar tersebut dapat dipindahkan ke tempat lain.
3.6 Bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotong
Bagian – bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.
Namun dapat digambar dengan potongan setempat. Begitu pula benda – benda seperti pasangan

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 16
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

mur baut, paku keling, pasak, poros, dsb. Pada gambar assembly biasanya terdapat bagian
gambar yang dipotong dan tidak dipotong.

Gambar 3.3 Potongan diputar

4 MACAM – MACAM ARSIRAN


Hal – hal yang perlu diperhatikan saat memberikan arsiran pada gambar benda yang
dipotong adalah sebagai berikut:
4.1 Sudut dan ketebalan garis arsiran
Sudut arsiran adalah 45º terhadap garis sumbu, atau terhadap garis batas gambar,
sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai
berikut:
Tabel 4 Hubungan macam garis dan ketebalan garis
Macam Garis Ketebalan Garis (mm)
Garis gambar/tepi 1 0,7 0,5
Garis ukur/bantu 0,7 0,5 0,35
Garis tipis/arsir 0,5 0,35 0,25

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 17
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Dari tabel diatas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan
dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/garis gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis
– garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 4.1 Arsiran berbagai bentuk

4.2 Pengarsiran pada bidang yang luas dan bidang berdampingan


Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis
tepi garis – garis batasnya. Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada
bidang – bidang potong yang berdampingan, maka batas – batas bidang yang berdampingan
tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik (sumbu) dan pengarsirannya harus turun atau
naik dari ujung arsiran lainnya.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 18
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 4.2 Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan


4.3 Pengarsiran benda – benda tipis
Untuk gambar potongan benda – benda tipis atau profil – profil tipis maka pengarsirannya
dibuat dengan cara dilabur.

Gambar 4.3 Arsiran benda tipis


4.4 Angka ukuran pada arsiran
Jika angka ukuran terletak pada arsiran (yang mana tak bisa dihindari) maka angka ukuran
dan sekelilingnya tidak diarsir.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 19
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Gambar 4.4 Angka ukuran pada arsiran

4.5 Macam – macam garis arsiran dan material


Perhatikan gambar;

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 20
STUDIO GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN

Keterangan:
a = besi tuang e = baja cair
b = aluminium dan paduannya f = logam putih
c = baja dan baja istimewa g = paduan tembaga tuang
d = besi tuang yang dapat ditempa h = seng, raksa

5 ASSEMBLY DRAWING
Gambar assembling merupakan salah satu yang menunjukkan macam-macam bagian
mesin dalam posisi pengerjaan. Gambar ini diklasifikasikan menjadi gambar working
assembly, gambar sub-assembly, gambar installation assembly, dll. Gambar working assembly
biasanya dibuat untuk mesin sederhana dengan bagian-bagian kecil mesin, setiap bagian
dilengkapi dengan dimensi. Gambar sub-assembly ialah gambar assembling dari tiap bagian
yang berhubungan sehingga membentuk bagian yang lebih kompleks. Sedangkan gambar
installation assembly berfungsi untuk menunjukkan hubungan antar unit yang berbeda dari
mesin, member lokasi dan dimensi dari sedikit bagian yang penting.

Modul Tugas Besar Menggambar Mesin


Semester Genap 2015/2016 21

Anda mungkin juga menyukai