Sesuai dengan namanya, interval training adalah suatu sistem atau metode latihan yang diselingi
oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Jadi, latihan (misalnya lari) – istirahat – latihan –
masa-masa istirahat istirahat. Interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh
karena hasilnya sangat positif bagi perkembangan daya tahan maupun stamina atlet. Bentuk latihan
dalam interval training dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval swimming). Interval
training dapat pula diterapkan dalam weight training, circuit training, dan sebagainya.
Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval training, yaitu :
a. Lamanya latihan
Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat meningkatkan kebugaran jasmani jika
dilaksanakan 15 menit hingga 30 menit, namun dengan porsi istirahat lebih banyak daripada olahraga.
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui perhitungan denyut nadi, dengan cara
meraba pergelangan tangan dengan tiga jari selama waktu tertentu.
Untuk memperbaiki atau mempertahankan kebugaran jasmani, latihan harus dilaksanakan paling sedikit
3 hari dalam seminggu, sebanyak-banyaknya 5 hari dalam satu minggu.
Interval training mengharuskan adanya istirahat dalam selingan olahraga, dengan durasi minimalnya
sama dengan durasi saat olahraga.
1. Efisien (Latihan dengan waktu yang singkat, namun hasil yang didapatkan sangat efektif)
Bentuk latihan yang ekstrem maka hasilnya pun akan ekstrem, kerja jantung menjadi dua kali lebih baik
dari sebelum melakukan interval training.
6. Meningkatkan Metabolisme
Kita mungkin akan mendapat banyak kesakitan dalam melakukannya, tapi kita tidak akan mendapatkan
kejenuhan.
Pada post test yang dilakukan tanggal 2 agustus 2016, interval training dilakukan dengan cara:
1. Tahap pertama, sprint bolak balik selama 1 menit. Kemudian diberikan waktu istirahat 30 detik.
2. tahap kedua, Push up selama 30 detik. Kemudian diberikan waktu istirahat 30 detik.